2 PSI-copy

74
Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 1 - 74 MODUL MATA KULIAH PERANCANGAN SISITEM INFORMASI KOMPUTER REFERENSI 1. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Hanif Al fatta : Penerbit Andi 2. Analisis & Perancangan Sistem Infromasi dengan Metodologi Berorientasi Obyek : Adi Nugroho : Informatika Catatan: 1. Materi berhubungan dengan mata kuliah SIM-kom, Basis data dan Analisis design sistem 2. Materi ditekankan pada perancangan Sistem berbasis komputer analisis sistem ( data ), DAD, ERD perancangan antar muka ( interface ), Flowchart dan pengujian sistem untuk target Pembuatan TA. 3. Untuk pengembangan materi dosen dipersilahkan menambah materi dari pustaka lainnya, dengan tetap berpedoman pada cat no 1. Catatan Untuk Mhs : Dasar dari Perancangan Sistem Informasi ini dasarnya adalah materi perkuliahan ( Sistem Informasi Manajemen Komputer ) SIM-KOM. Silahkan Download bila belum memiliki materi tersebut. http://www.hendra-jatnika.web.id

Transcript of 2 PSI-copy

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 1 - 74

    MODUL MATA KULIAHPERANCANGAN SISITEM INFORMASI KOMPUTER

    REFERENSI

    1. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Hanif Al fatta : Penerbit Andi2. Analisis & Perancangan Sistem Infromasi dengan Metodologi Berorientasi Obyek :

    Adi Nugroho : Informatika

    Catatan:

    1. Materi berhubungan dengan mata kuliah SIM-kom, Basis data dan Analisis

    design sistem

    2. Materi ditekankan pada perancangan Sistem berbasis komputer analisis sistem

    ( data ), DAD, ERD perancangan antar muka ( interface ), Flowchart dan

    pengujian sistem untuk target Pembuatan TA.

    3. Untuk pengembangan materi dosen dipersilahkan menambah materi dari

    pustaka lainnya, dengan tetap berpedoman pada cat no 1.

    Catatan Untuk Mhs :

    Dasar dari Perancangan Sistem Informasi ini dasarnya adalah materi perkuliahan (

    Sistem Informasi Manajemen Komputer ) SIM-KOM. Silahkan Download bila belum

    memiliki materi tersebut.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 2 - 74

    BAB I

    TERMINOLOGI ANALISA

    DAN PERANCANGAN SISTEM

    Analisa : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari

    serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada.

    Sistem : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin atau alat dan

    prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk

    maksud dan tujuan bersama.

    Informasi : Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti

    bagi yang menerimanya

    Beberapa defini sistem menurut para ahli, diantaranya yaitu :

    Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A. mendefinisikan sistem adalah suatu yang terdiri dari

    obyek, unsur-unsur atau komponen- komponen yang berkaitan dan

    berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut

    merupakan satu kesatuan proses.

    Drs. Komarudin, mendefinisikan sistem adalah suatu susunan yg teratur dari

    kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur

    yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan

    kegiatan dari suatu organisasi

    Menurut Gordon B Davis

    Sistem adalah seperangkat unsur unsur yang terdiri dari manusia, alat konsep

    dan prosedur yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama.

    Menurut Raymond Mc Leod

    Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

    untuk mencpai suatu tujuan.

    Gordon B. Davis, menyatakan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik.

    Sistem Abstrak yaitu suatu sistem yang memiliki susunan yang teratur

    dari gagasan- gagasan aau konsepsi yang saling bergantung. Sistem

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 3 - 74

    Fisik yaitu suatu sistem yang berupa serangkaian unsur yang bekerja

    sama untuk mencapai suatu tujuan.Beberapa pengertian atau defmisi dari

    Sub Sistem, diantaranya yaitu :

    Gordon B. Davis, mendefinisikan sistem dibagi menjadi beberapa faktor atau

    unsur-unsur kedalam subsistem-subsistem.

    Norman L. Enger, mendefinisikan suatu sub-sistem adalah serangkaian

    kegiatan yg dapat ditentukan identitasnya

    Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau

    komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan defmisi yang lebih

    luas.

    Pendekaan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah digunakan

    untuk mempelajari sistem dengan tujuan analisi dan perancangan.

    Suatu sistem memiliki suatu tujuan (goal) dan ada juga memiliki sasaran

    (objectives). Dalam hal ini tujuan (goal) biasanya dihubungkan dengan ruang

    lingkup yang lebih luas. Sedangkan sasaran (objectives) memiliki ruang lingkup

    yang lebih sempit.

    A. MODEL UMUM SISTEM

    Model umum sistem terdiri dari 2 (dua) model, yaitu : a. Model Sistem

    Sederhana.Model sistem sederhana hanya terdiri dari input, proses dan output.

    Berikut beberapa contoh dari Model Sistem Sederhana :

    Program Perhitungan Pascal, nilai dimasukan, setelah dijalankan (running)

    Data Mahasiswa berupa nim, nama, niluts, niluas, niltgs,

    nilabs, diproses menjadi daftar hasil studi semester berupa laporan.

    b. Sistem Dengan Banyak Input dan Ouput.

    Model Sistem dengan banyak masukan dan keluaran

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 4 - 74

    B. KARAKTERISTIK SISTEM

    Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang

    mencirikan sebagai suatu sistem. Karakteristik juga mengambarkan sistem secara

    logik. Adapun karakteristik-karakteristik yang tersebut yaitu :

    Komponen-Komponen Sistem ( Components System)

    Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa

    suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem memiliki

    sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem. Subsistem yang

    menjalankan fungsi tertentu tersebut dapat mempengaruhi proses sistem secara

    keseluruhan.

    Batasan Sistem ( Boundary System )

    Batasan sistem (Boundary System) merupakan daerah yang dibatasi

    antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan

    luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

    kesatuan. Batasan sistem ini menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut

    Lingkungan Sistem ( Environment System )

    Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun yang ada

    diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

    sistem dapat menguntungkan atau merugikan.

    Menguntungkan

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 5 - 74

    Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara

    karena bersifat menguntungkan.

    Merugikan

    Merupakan energi yang harus ditahan dan dikendalikan, energi ini

    bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem.

    Penghubung Sistem (Inteface System )

    Jalinan atau penghubung (Interface) merupakan media penghubung

    antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Kegunaan penghubung yang

    lainnya adalah :

    Memungkinkan sumber-sumber daya dapat mengalir dari

    subsitem yang satu kesubsistem yang lainnya.

    Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang

    lainnya melalui penghubung.

    Satu subsitem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya

    untuk membentuk satu kesatuan.

    Masukan Sistem {Input System)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa

    Masukan Perawatan {Maintenance Input) dan Masukan Signal (Signal Input).

    Masukan Perawatan {Maintenance Input)

    Merupakan energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

    Contoh : Program Komputer

    Masukan Signal (Signal Input)

    Merupakan energi yang dimasukan supaya untuk didapatkan keluaran.

    Contoh : Informasi

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 6 - 74

    Keluaran Sistem ( Output System )

    Keluaran adalah hasilkan dari energi yang diolah dan klasifikasikan

    menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan. Keluaran dapat

    menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepada sistem.

    Contoh : Pada sistem komputer, sebagai keluaran yang berguna adalah Informasi

    yang dibutuhkan, kemudian sebagai keluaran yang tidak dibutuhkan adalah

    panas yang dihasilkan.

    Pengolah Sistem ( Process System )

    Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah. Bagian pengolah ini

    yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    Sebagai contoh sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan

    barang-barang lainnya menjadi barang jadi.

    Sasaran dan Tujuan Sistem ( Objective and Goal System )

    Suatu sistem pastilah memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem

    sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

    dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau

    tujuannya.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 7 - 74

    C. KLASIFIKASI SISTEM

    Sistem mempakan suatu bentuk yang saling terintegrasi antar komponen

    yang satu dengan komponen yang lainnya. Setiap sistem memiliki sasaran atau

    goal yang berbeda-beda.

    Sistem juga diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang dan bentuk

    sistem tersebut. Adapun klasifikasi sistem tersebut yaitu :

    Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem Abstrak adalah Sistem yang dibentuk akibat

    terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat di identifikasikan secara

    nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. Contoh : Sistem Teologi,

    hubungan antara manusia dengan Tuhan.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 8 - 74

    Sistem Fisik adalah Mempakan kumpulan elemen-elemen atau unsur-

    unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat

    diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contoh sebagai berikut :

    Sistem transportasi, memiliki elemen : petugas, mesin, organisasi yang

    menjalankan transportasi.

    Sistem Komputer, memiliki elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama

    untuk menjalankan pengolahan data.

    Sistem Alamiah dan Buatan Manusia

    Sistem Alamiah merupakan sistem yang terjadi secara alamiah dan tidak

    diproses oleh manusia, dan terbentuk dari kejadian didalam alam. Sebagai contoh

    yaitu :

    Sistem Atmosfier

    Sistem Tata Surya

    Sistem pertumuhan pada Pohon

    Sistem Buatan Manusia merupakan sisem yang buat oleh manusia dan

    merupakan interaksi antara manusia dengan mesin. Sebagai contoh yaitu :

    Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Base System Information)

    Sistem Mobil

    Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem Deterministik merupakan sistem yang melakukan prosesnya

    dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh yaitu :

    Sistem Komputer karena sistem komputer dapat diprediksi berdasarkan

    program-program yang dijalankan.

    Sistem Probabilistik Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan,

    tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada

    sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh :

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 9 - 74

    Sistem penilaian ujian

    Sistem pemasaran.

    Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi dan dipengaruhi

    oleh lingkungan luarnya dan sistem ini menerima masukan dari luar serta

    menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Sistem terbuka merupakan sistem yang mengalami pertukaran energi,

    mated atau informasi dengan lingkungannya. Sistem terbuka cenderung memiliki

    sifat adaptasi, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya

    sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sebagai contoh yaitu :

    Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. ( Sistem dalam

    menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat

    menyesuaikan diri akan tersingkir ).

    Sistem terbuka harus memiliki pengendalian yang baik supaya bisa berjalan

    dengan baik.

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berinteraksi dan tidak

    terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem tertutup ini melakukan

    pekerjaannya secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar.

    D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI

    Pada sistem mempunyai beberapa komponen yang berkenaan dengan

    sistem komputerisasi. Menurut Gordon B. Davis, beberapa komponen yang

    digunakan untuk melengkapi suatu sistem.

    Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat keras bagi suatu Sistem Informasi terdiri atas:

    1. Komputer, sebagai pusat pengolah, unit masukan atau keluaran, unit

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 10 - 74

    penyimpan file dan sebagainya.

    2. Peralatan penyiapan data.

    3. Terminal masukan dan keluaran.

    Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat Lunak (Software) dibagi menjadi 3(tiga) jenis utama, yaitu :

    1. Sistem Perangkat Lunak Umum.

    Seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang

    memungkinkan untuk pengoperasian sistem komputer.

    2. Aplikasi Perangkat Lunak Umum.

    Seperti model analisis dan keputusan.

    3. Aplikasi Perangkat Lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik

    dibuat untuk tiap-tiap aplikasi.

    Database

    Database merupakan file yang berisikan tabel-tabel yang saling

    berinteraksi sehingga dapat diproses dan digunakan dengan cepat dan mudah.

    Tabel Merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan

    berhubungan dengan topik tertentu. Tabel diorganisasikan dalam dua bagian,

    bagian menurun atau kolom disebut dengan field dan bagian mendatar atau baris

    disebut dengan record.

    File database dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik berupa,

    magnetic-tipe, piringan (diskette, cd)

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 11 - 74

    Menurut Mc. Leod, database merupakan suatu kumpulan data yang saling

    terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan

    pengambilan kembali.

    Prosedur

    Prosedur merupakan komponen fisik, kerena prosedur disediakan dalam

    bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Terdapat 3 (tiga) jenis

    prosedur yang dibutuhkan, yakni.

    1. Instruksi untuk pemakai.

    2. Instruksi untuk penyiapan masukan.

    3. Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

    Personil

    Personil dapat terdiri dari beberapa bagian:

    a. Pimpinan Sistem Informasi ( EDP Manager / IT Manager )

    Merupakan orang yang merencakan, mengoranisasikan, menyusun staff,

    mengarahkan dan mengendalikan didalam organisasinya.

    b. Sistem Analis ( Analyst System )

    Bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki

    sistem yang ada sekarang ini. Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi

    masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu

    pemecahan masalah.

    c. Pemrogram ( Programmer )

    Menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat

    kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi

    informasi yang diperlukan pemakai.

    d. Operator Komputer ( Computer Operator ).

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 12 - 74

    Menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan

    mini komputer. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran

    kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan

    tugas-tugas serupa lainnya.

    e. Data Entry

    User yang bertugas memasukan data kedalam database melalui software

    aplikasi yang disediakan

    f. Teknisi Komputer

    Bagian yang bertugas me-maintance peralatan komputer yang ada seperti PC,

    Printer dan lain-lain.

    E. SISTEM ANALIS

    Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan

    menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan

    masalah. Sistem Analis bekerja sama dengan pemakai (user)

    mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang ini.

    a. Fungsi Sistem Analis

    Adapun fungsi dari Sistem Analis sebagai berikut :

    Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan User

    Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai

    Memilih alternatif metode pemecahan masalah

    Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.

    b. Tugas Sistem Analis

    Adapun Tugas dari Sistem Analis sebagai berikut :

    Mengumpulkan & Menganalisa Dokumen

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 13 - 74

    Menyusun Dan Menyajikan Rekomendasi

    Merancang Dan Mengidentifikasi Sistem

    Menganalisa Dan Menyusun Biaya

    Mengawasi Kegiatan Penerapan Sistem

    c. Pribadi Sistem Analis

    Sistem Analis hams memiliki kreteria pribadi sebagai berikut

    Mampu Bekerja sama

    Berkomunikasi dgn Baik

    Bersikap Dewasa

    Sopan Santun

    Mempunyai Pendirian

    Bersikap Tegas

    Bertindak secara Metodik

    Akurat

    Kreatif

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 14 - 74

    BAB II

    PENGERTIAN ANALISIS

    DAN PERANCANGAN SISTEM

    Analisis sistem didefinisikan bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan

    detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara sistem desain diartikan

    menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi

    diimplementasikan. Dengan demikian, analisis dan desain sistem informasi

    (ANSI) biasa didefinisikan sebagai : Proses organisasional kompleks dimana

    sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Atau bisa diringkas

    sebagai berikut :

    Analysis : mendefinisikan masalah.

    From requirements to specification.Design : memecahkan masalah

    From specification to implementation.

    Ada pertanyaan kunci, mengapa urutan tahapan-tahapan dalam ANSI menjadi

    sangat penting. Ada beberapa alasan spesifik:

    Pertama, kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada analisis dan

    perancangan yang baik. Tahapan analisis akan menentukan masalah

    apa yang harus diselesaikan pada organisasi atau perusahaan.

    Kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap ada

    walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Sementara

    tahapan desain akan sangat menentukan seperti apa sistem akan

    berfungsi. Walaupun pada tahapan analisis masalah utama sudah

    terpetakan dengan benar, kesalahan desain akan mengakibatkan

    kegagalan penyelesaian masalah oleh sistem komputer. Dengan

    demikian, dua langkah ini adalah langkah yang sangat menentukan

    untuk pengembangan sistem.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 15 - 74

    Kedua, metode ANSi merupakan metode yang cukup lama dipakai untuk

    membangun perangkat lunak konvensional. Dengan demikian, kesahihan

    langkah-langkah baku yang ada sudah teruji. Metode ini juga telah

    digunakan secara luas di berbagai industri (teknologi yang telah teruji).

    Ketiga, ANSI menawarkan profesi baru sebagai seorang analis. Di bagian

    sebelumnya, telah kita bahas bahwa stakeholder yang bertanggung jawab

    pda pelaksanaan seluruh tahapan ANSI adalah seorang analis. Dengan

    perkembangan industri sisten informasi maka sistem analis merupakan

    bagian dari karir dalam dunia IT, menawarkan banyak kesenangan dan

    tantangan, serta gaji yang tidak rendah. Dan permintaan akan keahlian

    sistem analis dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Sistem analis

    adalah profesi yang menantang karena menggabungkan banyak keahlian

    seperti keahlian analisis, teknis, interpersonal, dan manajerial. Hal ini bias

    dilihat dari tanggung jawab seorang analis berdasarkan pendekatan ANSI,

    yang meliputi :

    a. Bagaimana membangun sistem informasi

    b. Bagaimana menganalisis kebutuhan dari sistem informasi

    c. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi berbasis computer

    d. Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui sistem

    informasi

    A. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

    Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi umum

    dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain.

    SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

    1. Identifikasi dan seleksi proyek

    2. Inisiasi dan perencanaan proyek

    3. Analisis

    4. Desain

    a. Desain Logikal

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 16 - 74

    b. Desain Fisikal

    5. Implementasi

    6. Pemeliharaan

    1. IDENTIFIKASI DAN SELEKSI PROYEK

    Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang

    dibutuhkan oleh sistem: identifikasi, analisis, prioritas, dan susun ulang.

    Dalam tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :

    a. Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial

    b. Melakukan klasifikasi dan merangking proyek

    c. Memilih proyek untuk dikembangkan

    2. INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK

    Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang harus

    dikerjakan, durasi yang diperlukan masing-masing tahap, sumber daya

    manusia, perangkat lunak, perangkat keras, maupun financial diestimasi.

    Biasanya hal-hal tadi dituangkan dalam jadwal pelaksanaan proyek.

    3. TAHAPAN ANALISIS

    Ada enam aktivitas utama dalam fase ini :

    a. Pengumpulan Informasi

    b. Mendefinisikan sistem requirement (kebutuhan sistem)

    c. Memprioritaskan kebutuhan

    d. Menyususn dan mengevaluasi alternatif

    e. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen

    4. TAHAPAN DESAIN

    Tahapan desain sistem dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu desain logis (logical

    design) dan tahapan desain fisik (physical design). Adapun perbedaan dari

    keduanya dijelaskan sebagai berikut :

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 17 - 74

    DESAIN LOGIS

    Hasil dari tahapan ini adalah :

    a. Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru

    b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem, meliputi :

    Input (data apa saja yang menjadi input) Output ( informasi apa saja yang menjadi output) Process (prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input

    menjadi output).

    DESAIN FISIK

    Adapun output dari sistem ini adalah :

    Deskripsi teknis, mengenai pilihan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras

    yang digunakan

    a. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:

    b. Modul-modul program

    File-file Sistem jaringan Sistem perangkat lunak

    Pada tahapan desain, ada beberapa aktivitas utama yang dilakukan, yaitu :

    a. Merancang dan mengintegrasikan jaringan

    b. Merancang arsitektur aplikasi

    c. Mendesain antar muka pengguna

    d. Mendesain sistem antar muka

    e. Mendesain dan mengintegrasikan database

    f. Membuat prototype untuk detail dari desain

    g. Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 18 - 74

    5. IMPLEMENTASI

    Pada tahapan kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :

    a. Testing (program, konfirmasi dng pengguna )

    b. Instalasi

    6. PEMELIHARAAN

    Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis

    diperbaiki dan ditingkatkan.

    KELEMAHAN DARI SDLC TRADISIONAL

    Kelebihan sistem tradisional adalah langkah-langkah yang sekuensial

    memungkinkan pengembang system focus pada 1 langkah terlebih dahulu,

    baru setelah selesai berpindah ke langkah berikutnya. Untuk pemula langkah

    ini sangat bermanfaat. Tetapi ada beberapa kelemahan sebagai akibat dari

    langkah-langkah sekuensial ini, diantaranya :

    1. Terlalu boros, baik dari segi biaya maupun waktu, saat terjadi perubahan

    ketika sistem sudah dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada

    satu tahap akan berakibat pada tahap berikutnya. Dengan demikian, SDLC

    harus dilaksanakan dengan asumsi setiap tahap tidak boleh salah.

    2. SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang

    mensyaratkan mengikuti semua langkah yang ada. Jika pengembang

    menginginkan proses pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu atau

    beberapa langkah maka hasilnya justru sistem yang dibangun akan gagal.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 19 - 74

    PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

    Suatu proses pengaplikasian teknologi informasi untuk suatu tujuan atau menyelesaikan suatu masalah.

    Memilah suatu masalah yang besar dan kompleks menjadi beberapabagian kecil yang dapat diatur.

    Beberapa Bentuk:

    PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

    Pendekatan Berorientasi Proses

    Fokus pada alur, penggunaan dan transformasi data dalam suatu sistem informasi

    Menggunakan representasi grafik seperte Data Flow Diagram dan Bagan Data mengalir dari sumber ke tujuan melalui beberapa tahapan diantaranya

    Struktur data tidak dispesifikasikan Kerugian: Berkas Data bergantung pada bentuk aplikasi.

    Pendekatan Berorientasi Data

    Menggambarkan bentuk organisasi data yang tidak bergantung pada

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 20 - 74

    aplikasi.

    Model data menggambarkan data dan hubungan bisnis antar data Aturan bisnis menggambarkan bagaimana organisasi

    merepresentasikan dan memproses data,

    METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

    Model Waterfall

    (Air Terjun) Fase

    Model Waterfall

    1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya

    2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak

    3. Implementasi dan unit testing

    4. Integrasi dan pengujian sistem

    5. Pengoperasian dan perawatan

    Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan

    setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit.

    Masalah pada Model Air Terjun:

    Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel. Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna

    Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabilakebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik,

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 21 - 74

    ALTERNATIF SDLC

    Pengembangan secara Pararel Rapid Application Development (RAD) Pengembangan Bertahap Pengembangan secara Prototype Model Spiral Model Paket

    RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

    CASE Tool

    Join Application Development

    Menggunakan Bahasa Pemrograman Generasi ke 4 / Visualisasi

    Menggunakan Pembangkit Code (Code Generator)

    Tiga Kategori RAD

    Pengembangan bertahapo Deretan Versi

    Prototypeo System Prototyping

    Throw-Away Prototypingo Perancangan Prototipe

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 22 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 23 - 74

    Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi:

    Kekurangan visibilitas proses Model sistem biasanya tidak terstruktur Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman

    untuk rapid prototyping).

    Pemakaian model pengembangan yang berevolusi

    Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User

    Interface) Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short

    lifetime).

    MODEL PENGEMBANGAN INCREMENTAL

    Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah

    sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap. Kebutuhan

    pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment

    Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan

    dulu hingga increment berikutnya dimulai

    Keuntungan

    Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga

    fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal berupa prototype

    untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya, Memiliki

    risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas

    tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 24 - 74

    MODEL PENGEMBANGAN SPIRAL

    Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas

    yang dapat ditrack mundur) Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase

    proses, idak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi

    loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,

    Sektor pada model Spiral

    Menentukan Tujuano Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase

    Menilai Resiko dan Pengurangannyao Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci

    Pengembangan dan validasio Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic

    Perencanaan

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 25 - 74

    Kriteria Pemilihan Metodologi yang Tepat

    Kebutuhan Pengguna yang Jelas Penggunaan Teknologi Kompleksitas Kehandalan Jadual Ketersediaan Waktu

    Personal dalam Pengembangan Sistem

    Sistem Analis Bisnis Analis Infrastruktur Analis Analis Perubahan Manajemen Manajer Proyek

    B. TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

    Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki beberapa tujuan :

    a. Meningkatkan produktivitas

    b. Berkomunikasi lebih efektif dengan pengguna

    c. Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari awal

    pengembangan sampai akhir.

    Tool semacam ini dikategorikan dalam jenis CASE (Computer Aided Software

    Engineering). CASE adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomasi

    atau mendukung penggambaran dan analisis dari model sistem dan menyediakan

    translasi dari model sistem ke sistem aplikasi.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 26 - 74

    C. ANALISIS SISTEM

    Tahapan analisis sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk menjawab

    beberapa pertanyaan kunci :

    1. Apakah sistem informasi perlu dikembangkan ?

    2. Apa alasan pengembangan tersebut ?

    3. Sistem seperti apa yang akan dikembangkan ?

    D. DEFINISI DESAIN SISTEM

    Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi

    (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen

    menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki.

    E. ANALISIS SISTEM INFORMASI

    Tujuan utama dari analisis sistem informasi ada beberapa hal, yaitu :

    1. Menetukan kelemahan dari proses-proses sistem pada sistem lama untuk

    bias menentukan kebutuhan dari sistem baru.

    2. Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru tersebut ditinjau

    dari beberapa aspek, diantaranya ekonomi, teknik, operasional, dan

    hukum.

    F. ARTI PENTING TAHAPAN ANALISIS

    Tujuan dari analisis sistem adalah menghindari kondisi ini, dengan menjawab

    pertanyaan-pertanyaan berikut :

    a. Siapa yang menggunakan sistem ?

    b. Sistem yang dikembangkan akan seperti apa ?

    c. Apa yang biasa dikerjakan sistem ?

    d. Kapan sistem akan digunakan ?

    G. IDENTIFIKASI MASALAH

    Pada tahapan analisis sistem, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah

    sistem, melakukan studi kelayakan, dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan

    dikembangkan. Terdapat tiga pertanyaan kunci yang harus dijawab, yaitu :

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 27 - 74

    a. Apa masalah yang harus diselesaikan dengan sistem informasi ?

    b. Apa penyebab masalah tersebut ?

    c. Siapa yang menjadi pengguna akhir sistem ?

    Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah ;

    1. Mendefinisikan batasan dan sasaran

    2. Mendefinisikan masalah yang dihadapi pemakai

    3. Mengidentifikasi penyebab masalah dan titik keputusan

    4. Mengidentifikasi pengguna akhir

    5. Memilih prioritas penanganan masalah

    6. Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar

    7. Membuat laporan hasil pendefinisian masalah

    H. SASARAN DAN BATASAN SISTEM INFORMASI

    Sasaran sistem informasi adalah peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas

    informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan

    efisiensi, dan peningkatan pelayan pada pelanggan.

    I. MASALAH DALAM SISTEM INFORMASI

    Masalah dalam sistem informasi adalah kondisi atau situsi yang menyimpang dari

    sasaran sistem informasi, bahkan menyimpang dari sasaran organisasi atau

    perusahaan, misalnya kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif, atau

    sistem informasi tidak aman. Biasanya masalah dinyatakan dalam pertanyaan ini,

    misalnya :

    a. Apakah sistem informasi ini dapat meningkatkan kinerja ?

    b. Apakah sistem informasi dapat menurunkan biaya ?

    c. Apakah sistem informasi dapat meningkatkan keamanan ?

    d. Apakah sistem informasi bisa menurunkan pemborosan ?

    e. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan penjualan ?

    f. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan pelayanan ?

    J. TAHAPAN DESAIN

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 28 - 74

    Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi proyek secara lengkap dibuat.

    Thapan desain menjawab pertanyaan : Bagaimana wujud dari sistem yang akan

    dibuat? Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan dibuat, meliputi :

    a. Process Modelling (Pemodelan Proses)

    b. Data Modelling (Pemodelan Data)

    c. Interface Design (Desain antar muka)

    Tahapan diatas termasuk dalam tahapan desain secara logis (logical design).

    Setelah keseluruhan fase desain logical selesai, tahapan berikutnya adalah desai

    fisik (physical design). Tahapan fisik adalah tahapan dimana perangkat lunak

    dikonstruksi. Tahapan inilah yang sering dinamakan coding.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 29 - 74

    BAB III

    PEMODELAN PROSES (PROCESS MODELLING)

    Setelah tahapan analisis selesai, maka usulan kebutuhan sistem harus

    diterjemahkan menjadi sistem informasi berbasis komputer. Pemodelan yang

    dilakukan biasanya mencakup dua hal, yaitu pemodelan proses dan pemodelan

    data.

    A. PROSES MODEL

    Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana sistem

    beroperasi. Cara yang popular adalah dengan menggunakan data flow diagram

    (DFD).

    DATA FLOW DIAGRAM

    Ada 4 elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu :

    1. Proses

    2. Data Flow

    3. Data Store

    4. External entity

    DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

    menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari

    sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

    interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data

    tersebut.

    DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

    atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

    mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

    dimana data tersebut akan disimpan.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 30 - 74

    DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan

    sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :

    1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

    2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem

    dan subsistem.

    3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna

    melalui diagram aliran data.

    4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-

    data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

    Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :

    1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis,

    sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain

    dalam sistem dan subsistem.

    2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-

    batasnya.

    3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan

    pengguna.

    4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang

    digunakan dalam diagram.

    DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).

    Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan

    hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang

    direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

    DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang

    berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini

    hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 31 - 74

    Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan

    level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke

    dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari

    DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan

    hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu

    proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan

    keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses

    yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan

    disebut sebagai proses primitif.

    Dalam penggambaran DFD, ada beberapa peraturan yang harus

    diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan,

    aturan tersebut yaitu :

    1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

    2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store.

    3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan),

    entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan

    tanda khusus, misalnya diberi nomor

    4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.

    5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi

    6. Semua objek harus mempunyai nama.

    7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.

    8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

    9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika

    melebihi aka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja

    bersama-sama idalam suatu subsistem.

    Ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan dalam pembuatan DFD,

    yaitu sebagai berikut :

    1. Penamaan yang jelas

    Setiap entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata benda.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 32 - 74

    Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang,

    tempat atau sesuatu.

    Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat - kata

    benda untuk proses-proses yang rinci.

    Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.

    2. Memberi nomor pada proses

    Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor urut.

    Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan

    memudahkan

    penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.

    Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus

    (biasanya anda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak

    dirinci lagi

    3. Penggambaran kembali

    Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama

    Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.

    5. Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai

    keluaran egitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai

    keluaran tetapi tidak empunyai masukan.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 33 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 34 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 35 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 36 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 37 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 38 - 74

    B. PEMODELAN DATA (DATA MODELLING)

    DATA MODEL

    Model ini menunjukan orang, tempat atau benda dimana data diambil dan

    hubungan antar data tersebut. Pemodelan data juga dibedakan menjadi dua, yaitu

    model data logis (logical data model) dan model dat fisik (physical data model).

    Penyusunan pemodelan data harus seimbang dengan pemodelan proses. Salah satu

    cara pemodelan data adalah dengan ERD (Entity Relationship Diagram).

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 39 - 74

    ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

    ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan,

    dan digunakan dalam sistem sistem. Entitas biasanya menggambarkan jenis

    informasi yang sama.

    ELEMEN-ELEMEN ERD

    Entitas

    Entitasbisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data akan dikumpulkan.

    Atribut

    a. Informasi yang diambil tentang sebuah entitas

    b. Hanya yang digunakan organisasi yang dimasukkan dalam model

    c. Nama atribut harus merupakan kata benda

    d. Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut untuk

    ketelitian

    Relationships

    a. Hubungan antar entitas

    b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk, entitas

    kedua disebut entitas anak

    c. Relationship hrus memiliki nama yang berupa kata kerja

    d. Relationship berjalan 2 arah

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 40 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 41 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 42 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 43 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 44 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 45 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 46 - 74

    NORMALISASI

    Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model data.

    Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang

    non-redundant, stabil, dan fleksible

    Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses

    insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa

    mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

    Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga

    tahap normalisasi antara lain :

    1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)

    a. Syarat :

    b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

    c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.

    d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

    e. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya

    menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.

    2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)

    a. Syarat :

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 47 - 74

    b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.

    c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki

    ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key

    3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)

    a. Syarat :

    b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.

    c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki

    ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.

    Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki

    ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

    Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan.

    Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan normalisasi sampai

    bentuk normal ke tiga

    Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke Satu(1NF).

    Belum memenuhi kriteria 3NF, Karena atribut non-key Nilai danBobot masih memiliki ketergantu-ngan fungsional.

    Bentuk Normal 2 ( NF2 )

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 48 - 74

    Bentuk Normal 3 NF3

    FLOWCHART

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 49 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 50 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 51 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 52 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 53 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 54 - 74

    BAB IV

    HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)

    A. HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)

    HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pengguna untuk

    kepentingan berbeda-beda, antara lain :

    a. Seorang manajer dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk

    memperoleh gambaran umum sistem

    b. Seorang programmer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi-

    fungsi dalam program yang dibuatnya.

    c. Programmer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari fungsi-fungsi

    yang dimodifikasi dengan cepat.

    Teknik ini mempunyai beberapa tujuan utama.

    Pertama dapat dibuat sebuah struktur yang menggambarkan hubungan antar

    fungsi dalam program secara hierarkis. Perhatikan gambar berikut .

    Sistem Presensi Karyawn

    1.0Pengisian Data

    Bagian

    2.0Pengisian Data

    Jabatan

    3.0Pengisian Data

    4.0Pengisian

    Data Bagian

    3.1Pengisian Data

    Non Citra wajah

    2.0Pengisian Data

    Citra Wajah

    Diagram Daftar Isi Visual

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 55 - 74

    kedua adalah untuk menentukan fungsi-fungsi apa saja yang harus ada dalam

    sistem yang dikembangkan. Dari gambar diatas terlihat jelas fungsi apa saja yang

    harus dibuat.

    Sasaran ketiga adalah untuk mendapatkan gambaran input dari fungsi dan output

    apa saja yang dihasilkan.

    Sebagai contoh, perhatikan model fungsi no 3. Diagram HIPO yang bisa dibuat

    adalah sebagai berikut :

    B, JENIS DIAGRAM HIPO

    Paket hipo terdiri dari 3 diagram yaitu Diagram Daftar isi Visual ( DIV ),

    Diagram Ringkas dan Diagram Rinci

    Daftar isi Visual (DIV)Diagram ini memuat semua modul; yang nantinya akan dijelaskan pada diagram

    ringkas dan rinci

    Diagram RingkasDaigram ini menerangkan input, proses dan output dari sistem

    Diagram RinciBerisi keterangan input proses dan output secara detai dan dijelaskan pula field-

    fieldnya secara detail

    Data Karyawan

    3.1Pengisian Citra Non

    wajah

    3.2Pengisisan Citra

    Wajah

    File Citra Wajah

    Tabel Karyawan

    Diagram Ringkas

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 56 - 74

    C. DESAIN ANTAR MUKA

    Tujuan dari antra muka pengguna adalah untuk memungkinkan pengguna

    menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna (user requirement). Jadi

    dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan

    pengguna.

    Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa prinsip

    antarmuka pengguna antara lain, yaitu :

    a. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk

    mengingat tampilan antarmuka pengguna.

    b. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh

    pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem sekarang.

    Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus dihindari :

    Data Karyawan

    3.1Pengisian Citra Non

    wajah

    3.2Pengisisan Citra

    Wajah

    File Citra Wajah

    Tabel Karyawan

    Data karyawanTerdiri :

    Nik Nama Bagian jabatan

    Pengisian citra non wajah: mengambil photo dengan kamera

    Pengisian dengan wajah : digunakan untuk entry karyawan.

    Tabel karyawanTerdiri :

    Id karyawan Nik Nama Bagian Jabatan

    File citra wajah terdiri: kumpulanphoto karyawan

    Diagram Rinci

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 57 - 74

    a. Menampilkan terlalu banyak informasi dan terlalu banyak pilihan

    b. Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu sedikit pilihan, dan

    tanpa konteks

    c. Eksploitasi struktur menu standar yang sudah familiar dengan

    perangkat lunak yang sering digunakan user.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 58 - 74

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 59 - 74

    BAB V

    PERANCANGAN DENGAN METODOLOGI OBYEK

    Apa itu OOP (object Oriented Programming)

    OOP (Object Oriented Programming) atau Pemrograman Berorientasi Objek

    adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-

    masalah yang akan dicoba-diatasi dengan bantuan komputer.

    Apa itu Object Oriented Development ?

    Object Oriented Development adalah suatu cara pengembangan perangkat lunak

    dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata.

    PEMODELAN OBJEK

    Pemodelan objek sangat penting sebab ia menggambarkan secara abstraktif

    tentang fakta-fakta yang ada pada dunia nyata sehingga mudah diimplementasikan

    dalam bentuk perangkat lunak (atau sistem informasi). Pemodelan objek juga

    merupakan sarana komunikasi antar anggota pengembang yang sangat efektif.

    Sehingga itu, pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi antara

    pengembang dengan calon pengguna untuk menangkap keinginan/kebutuhan serta

    harapan calon penguna (users needs and expectation).

    A. OBJEK DAN KELAS

    1. Objek

    Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep yang ada di

    dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi (perangkat lunak dan/atau sistem

    informasi).

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 60 - 74

    2. Kelas

    Kelas didefinisikan sebagai kumpulan/himpunan objek dengan atribut/property

    yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan dengan objek yang lain

    dengan cara yang mirip.

    Kelas Obyek

    1.Atribut

    Atribut adalah data yang dimiliki suatu objek dalam kelas

    Kelas dengan Atribut

    PERANCANGAN SISTEM DENGAN OBYEK

    Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem ke

    dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-subsistem ke komponen-

    komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.

    A. TOPOLOGI SISTEM

    1. Topologi Fisik

    a. Linear Bus. Pada topologi ini, satu kabel utama menghubungkan tiap simpul

    ke saluran tunggal computer. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua

    simpul lainnya, kecuali simpul yang terletak di ujung. Sistem operasi jaringan

    Manusia ManusiaIndra

    ManusiaHesty

    Manusia

    Nama :StringUmur : Integer

    ManusiaIndra

    ManusiaHesty

    Obyek dengan nilai

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 61 - 74

    mencatat alamat elektronik yang unik untuk setiap simpul serta mengelola

    aliran informasi berdasarkan skema pengalamatan ini.

    b. Topologi Ring. Topologi ini mirip dengan topologi linear bus, kecuali simpul

    terhubung dalam satu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam

    topologi ini, tiap simpul secara fisik terhubung hanya ke dua simpul lain.

    Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya hingga tiba

    disasaran. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap bagian dari

    sistem pengkabelan hanya menangani aliran informasi antara dua mesin. Jenis

    ini dapat dijumpai pada jaringan peer-to-peer dimana tiap mesin dapat

    menangani penyebaran maupun pemrosesan informasi.

    c. Star. Tiap simpul terhubung ke file server tunggal terpusat dengan

    menggunakan segmen kabel sendiri. Topologi ini memiliki keunggulan dalam

    minimalnya lintas data (hanya dari simpul ke server) sehingga dapat dicapai

    kinerja yang optimal. Tetapi karena hanya ada satu server yang harus

    mengkoordinir seluruh komunikasi data maka topologi ini memerlukan server

    yang kuat (dan tentu saja mahal).

    d. Daisy-Chain. Topologi ini seperti peralihan antara linear bus dan ring yaitu

    tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel,

    tetapi segmen tidak membentuk lingkaran utuh. Sistem operasi jaringan

    mengirim informasi menyusuri rantai ke atas atau ke bawah hingga mencapai

    sasaran. Topologi ini jarang digunakan sebab tidak begitu handal.

    2. Topologi Logika

    Topologi logika adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan skema yang

    digunakan sistem operasi jaringan (NOS - Network Operating System) untuk

    mengelola aliran informasi diantara simpul. Skema komunikasi sistem operasi

    mempengaruhi cara pengguna komputer dalam membayangkan komunikasi antar

    komputer.

    a. Linear. Skema komunikasi ini berfungsi seperti topologi linear bus dan sudah

    umum dalam sistem jaringan berbasis-Ethernet. Tiap simpul memiliki alamat

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 62 - 74

    yang unik dan alamat diakses secara sekuensial (urut). Informasi dikirim

    menyusuri daftar diatas dan dibawah hingga dijumpai alamat sasaran yang

    tepat.

    b. Token Ring. Skema ini dapat dijumpai pada topologi linear bus dan ring. Tiap

    simpul memiliki alamat yang unik dan alamat diakses dalam pola melingkar.

    Disini tidak diperlukan korespondensi antara alamat logika dan lokasi fisik

    komputer relative satu dengan yang lainnya.

    3. Memilih Topologi Jaringan

    Pemilihan topologi jaringan akan ditentukan dengan parameter-parameter

    dibawah ini :

    Biaya Kecepatan Lingkungan Ukuran Sistem Konektivitas Keamanan Trouble-Shooting

    B. ARSITEKTUR KOMPILASI

    Arsitektur kompilasi adalah cara bagaimana sebuah aplikasi lengkap dieksekusi.

    Pada aplikasi yang menyangkut basis data, arsitektur kompilasi juga mengandung

    arti dimana basis data serta aplikasi pengaksesan diletakkan. Ada beberapa

    arsitektur kompilasi sepanjang sejarah pengolahan data terkomputerisasi.

    Arsitektur-arsitektur kompilasi itu adalah :

    1. Arsitektur Tersentralisasi

    Sepanjang tahun 1960 hingga 1970, perusahaan-perusahaan yang

    membutuhkan perhitungan-perhitungan rumit menggunakan mainframe

    sebagai sarananya. Konfigurasi ini cocok untuk masa itu namun dengan

    bertambahnya dumb-terminal, konfigurasi ini menjadi kurang cocok sebab

    beban jaringan pada sistem dengan mainframe menjadi sangat tinggi, yang

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 63 - 74

    pada gilirannya mengurangi kinerja sistem. Pemrosesan berjalan dengan

    lambat karena padatnya jaringan. Selain itu, penambahan mainframe

    kurang cocok sebab harganya sangat mahal.

    2. Arsitektur File-Server

    Pada tahun 1980-an, kekuatan pemrosesan PC bertumbuh dengan

    signifikan sehingga terminal tidak digunakan sehingga terminal bodoh

    (dumb terminal) lagi melainkan ia bisa melakukan pemrosesan tersendiri

    dan yang diletakkan pada server hanyalah basis datanya saja sehingga

    terminal-terminal dinamakan workstation

    3. Arsitektur Client-Server

    Arsitektur client-server adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja

    konfigurasi file-server yang menurun karena factor skalabilitas

    (penambahan workstation dalam jumlah yang signifikan). Pada arsitektur

    ini, 2 aplikasi yang terpisah, beroperasi secara mandiri dan bekerja-sama

    untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Suatu aplikasi yang cocok dengan

    arsitektur ini adalah DBMS (Database Management System) berbasis SQL

    (Structured Query Language).

    C. SISTEM OPERASI JARINGAN

    Sistem operasi jaringan (NOS Network Operating System) mengerjakan segala

    sesuatu yang dikerjakan oleh sistem operasi client, namun lebih jauh lagi, sistem

    operasi jaringan bertanggung-jawab atas :

    Mengarahkan lalu-lintas data pada jaringan Memungkinkan dan mencegah akses ke data berdasarkan persyaratan

    keamanan

    Mencegah akses pada data yang sedang digunakan Mengelola aliran data diantara berbagai workstation yang berbeda dan

    seringkali tidak memiliki kompatibilitas satu sama lain

    Mengelola permintaan layanan printer Mengelola komunikasi dan pesan antarpengguna jaringan Mengelola hubungan diantara jaringan dan lokasi-lokasi jarak-jauh.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 64 - 74

    DBMS (Database Management System)

    Secara umum di pasaran, dikenal jenis perangkat lunak DBMS (Database

    Management System) yaitu yang bersifat jaringan (Network), hierarki, OODBMS

    (Object Oriented Database Management System DBMS berorientasi objek) serta

    relational (RDBMS/Relational Database Management System). Saat ini, di

    kalangan para pengembang sistem informasi dan perangkat lunak, tipe DBMS

    yang terakhirlah (RDBMS) yang popular sebagai implementasi basis data bagi

    basis data.

    Alasan pemilihan RDBMS oleh para pengembang adalah, a.l. : kemudahan

    operasional (dengan bahasa basis data non-prosedural seperti SQL/Structured

    Query Language kita dengan mudah dapat menyaring data-data yang memenuhi

    kriteria tertentu), sesuai dengan banyak tool perancangan seperti ERD (Entity

    Relationship Diagram) serta normalisasi, efisiensi dalam menggunakan ruang

    penyimpanan, serta dukungan banyak perangkat lunak pemrograman baik yang

    berorientasi objek (OOP) maupun yang bersifat procedural.

    D. PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI

    A. Sistem yang dikendalikan Prosedur

    Pada sistem yang mengikuti prosedur tertentu, kendali diletakkan dalam kode

    program. Prosedur menerbitkan permintaan untuk masukan eksternal dan

    menunggu; ketika masukan datang, kendali mengembalikannya pada prosedur

    yang memanggilnya. Lokasi dari penghitung (counter) program, antrian

    pemanggilan prosedur, serta peubah (variable) lokal mendefinisikan keadaan

    (state) suatu sistem.

    B. Sistem yang Dikendalikan Event

    Pada sistem yang dikendalikan event, kendali berada dalam event-event yang

    terjadi, yang dating dari pengguna, dari sistem operasi (interupsi perangkat keras,

    misalnya), serta event-event dari subsistem-subsistem. Prosedur-prosedur aplikasi

    dilampirkan pada event-event yang sesuai (yang berhubungan), misalnya prosedur

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 65 - 74

    tertentu dilampirkan pada event Form_OnClick() (event yang terjadi saat

    pengguna aplikasi menekan dan melepaskannya-kembali dengan cepat tombol

    mouse kiri pada suatu form) pada Visual BASIC, C++ Builder, atau Borland

    Delphi.

    E. PEMILIHAN BAHASA PEMROGRAMAN

    Pemilihan bahasa pemrograman ditentukan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut :

    1. Apakah kita perlu meningkatkan kinerja perangkat lunak karena

    spesifikasi perangkat kerasnya tidak cukup baik ?

    2. Apakah aplikasi kita perlu mengakses basis data ?

    3. Apakah penguna kelak adalah orang-orang yang mahir tentang

    penggunaan program aplikasi ?

    4. Apakah kita akan mengadopsi konsep GUI (Graphical User Interface) ?

    5. apakah kita memerlukan bahasa yang procedural ?

    6. apakah kita punya lebih dari satu CPU untuk menyelesaikan permasalahan

    sehingga kita perlu lakukan deployment komponen-komponen ?

    F. TAHAP IMPLEMENTASI

    Secara umum tahapan implementasi terdiri atas :

    a. Pengujian sistem

    b. Konversi sistem

    c. Pemeliharaan sistem

    Pada konversi sistem, analis harus bias memilih strategi konversi yang tepat

    berkaitan dengan beroperasinya sistem baru. Pada pemeliharaan sistem, aspek

    pengembangan sistem dan penjagaan sistem dari kerusakan menjadi isi utama.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 66 - 74

    BAB V

    PENGUJIAN, IMPLEMENTASI, DAN

    PEMELIHARAAN SISTEM

    A. FILOSOFI PENGUJIAN

    Pengujian sistem merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat lunak untuk

    menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi

    sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem

    sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program,

    kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan eksekusi sistem

    perangkat lunak.

    Ada 2 metode untuk melakukan unit testing, yaitu :

    1. Black Box Testing

    Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang

    disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya

    dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian

    diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses sistem yang diinginkan.

    Jika ada unit yang tidak sesuai outputnya, maka untuk menyelesaikannya,

    diteruskan pada pengujian yang kedua, yaitu white box testing.

    2. White Box Testing

    White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul

    untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada

    kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak

    sesuai dengan proses sistem yang dilakukan, maka baris-baris program,

    variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu

    persatu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 67 - 74

    Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu

    pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan

    sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat

    besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi

    dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas

    jaminan kualitas.

    Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu

    elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak,

    memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti.

    Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa

    perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada

    membangun.

    Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat

    lunak adalah:

    1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud

    menemukan kesalahan

    2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi

    untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

    3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua

    kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

    Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang yang

    menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang tidak ada

    kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan

    memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan

    beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada

    satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat

    memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan

    bahwa ada kesalahan perangkat lunak.

    Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif,

    perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun

    pengujian perangkat lunak, yaitu:

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 68 - 74

    semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang

    menyebabkan program gagal.

    Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang

    sebelum semua kode dijalankan.

    Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri

    sampai 20% dari semua modul program.

    Pengujian harus mulai dari yang kecil dan berkembang ke pengujian yang besar, Selagi pengujian berlangsung maju,

    pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan pada

    cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.

    Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan

    jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.

    Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent

    Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain

    suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam

    pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian

    mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa

    mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui

    apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural

    dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur

    eksekusi.

    Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian

    pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan

    kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4

    kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box,

    pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 69 - 74

    B. FOKUS PENGUJIAN

    Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case

    dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah

    dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis

    telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik

    (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent

    secara linear yang akan memastikan cakupan.

    Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika

    program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan

    memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang

    bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada

    persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

    Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari

    perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari

    suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

    Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan

    tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke

    dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu.

    Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada

    batas yang dapat diterima.

    Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan

    perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan

    fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan

    tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

    Integrasi Top-Down adalah pendekatan incremental dengan

    menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai dengan control utama.

    Strategi intergrasi top-down memeriksa control mayor atau keputusan pada saat

    awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program yang difaktorkan dengan

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 70 - 74

    baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga

    terjadi lebih dulu.

    Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam

    praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi

    jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji

    secara memadai tingkat yang lebih tinggi.

    Pengujian Integrasi Bottom-up memulai konstruksi dan pengujian

    dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada struktur program).

    Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang

    diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu

    tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi bottom-up

    dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:

    1. Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan

    subfungsi perangkat lunak spesifik.

    2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi

    input dan output test case

    3. Cluster diuji

    4. Driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas

    di dalam struktur program.

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 71 - 74

    B. IMPLEMENTASI SISTEM

    Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut :

    Menerapkan rencana implementasi Melakukan kegiatan implementasi Tindak lanjut implementasi

    1. Kegiatan implementasi

    Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah :

    Pemilihan dan pelatihan personel Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras Pemrograman dan pengujian program Pengujian sistem Konversi sistem

    2. Pemiliharaan Dan Pelatihan Personel

    Pelatihan karyawan :

    Ada beberapa pendekatan pelatihan, yaitu :

    Ceramah/seminar Pelatihan procedural Pelatihan tutorial Simulasi\latihan langsung di pekerjaan (on the job training).

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 72 - 74

    C. PENERAPAN dan PEMELIHARAAN SIM

    Langkah-langkah Penerapan

    Setelah desain Sistem selesai dibuat, ada empat metode dasar yang dapat

    digunakan untuk penerapan MIS tersebut. Ini meliputi :

    1. Pasang sebuah sistem dalam suatu organisasi yang baru dibentuk

    Hentikan pemakaian sistem lama, dan pasang sistem baru. Ini menimbulkan

    kesenjangan waktu (time gap), di mana tidak ada satu sistem pun yang

    dioperasikan. Hal ini praktis hanta untuk sebuah perusahaan kecil atau untuk

    sistem yang kecil, dimana pemasangannya hanya membutuhkan satu atau dua hari

    saja. Kecuali kalau pemasangan sistem yang lebih besar dilakukan selama pabrik

    ditutup karena libur, atau pada periode tidak ada kegiatan apa pun di pabrik

    tersebut

    Alihkan atau pindahkan operasinya secara bertahap. Cara ini juga merujuk

    kepada tahapan masuk (phasing in) dari sistem baru yang bersangkutan. Bagian

    yang kecil atau subsistem dan sistem baru digantikan terhadap sistem lama. Jika

    cara ini mungkin dilaksanakan, perlu rasanya sistem baru itu dinilai secara

    seksama

    Jalankan sistem baru dan sistem lama secara paralel dan lakukan pengalihan

    secara bertahap. Sistem baru dipasang dan dijalankan secara pararel dengan sistem

    lama yang ada, sampai seluruh fungsinya telah berjalan dengan baik, kemudian

    sistem lama dihentikan. Keuntungan utama dari cara ini adalah kesempatan untuk

    melakukan koreksi (debugging) yang diperlukan sambil berjalan, sehingga sistem

    ini dapat diandalkan untuk sistem informasi utama dari perusahaan.

    2. Buat rencana penerapannya

    Ketiga tahapan utama dalam penerapannya, merupakan satu seri atau berurutan,

    yaitu pemasangan awal, uji-coba sistem secara menyeluruh, dan tahap evaluasi,

    pemeliharaan serta kontrol dari sistem tersebut. Sebaliknya, sebagian besar dari

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 73 - 74

    kegiatan penerapan ini harus dilaksanakan secara paralel, untuk mengurangi

    waktu penerapan.

    a. Identifikasi tugas-tugas penerapan

    Tugas-tugas utama dalam penerapan ini, patokannya, pada umumnya terdiri dari :

    Merencanakan kegiatan penerapan Mencari tempat yang sesuai, dan membuat tata-letak (layout) untuk

    peralatan dan kantor-kantor

    Menyusun organisasi personalia untuk penerapan ini Menyiapkan prosedur-prosedur untuk pemasangan atau instalisasi, dan

    untuk diuji-coba

    Menyiapkan program latihan kerja untuk pegawai yang akan menjalankan tugas operasinya.

    Menyiapkan perangkat lunak yang diperlukan Membeli perangkat keras yang diperlukan Menyusun arsip-arsipnya (files) Membuat formulir-formulir yang diperlukan Menguji-coba keseluruhan sistem Menyelesaikan peralihan dari sistem lama ke sistem baru Mendokumentasikan sistemnya Menyediakan pemeliharaan sistemnya (untuk menyempurnakan/

    memperbaiki kekurangan atau kemacetan, dan untuk meningkatkan

    dayagunanya = debugging and improving)

    b. Susun hubungan antara tugas-tugas

    Untuk proyek yang kecil, urutan tugas yang harus dilaksanakan dapat

    dicantumkan dalam bentuk instruksi tertulis yang sederhana. Meskipun demikian,

    dalam proyek yang kecil sekalipun

    c. Buatkan jadwalnya

    Taksiran (estimasi) pertama dari jadwal dibuat berdasarkan taksiran perancang

    sistem mengenal waktu yang dibutuhkan antara setiap tahapan dari program

    http://www.hendra-jatnika.web.id

  • Peranacangan Sistem Informasi Komputer Page 74 - 74

    jaringan kerja. Jalur kritisnya ( waktu yang terpanjang yang diperlukan untuk

    seluruh jaringan kerja )dapat dihitung dari sini.

    d. Susun sistem laporan dan pengendalian

    Laporan dan pengendalian dari pekerjaan dalam pelaksanaan ini dapat diperoleh

    dengan mewngadakan rapat mingguan yang dihadiri oleh semua petugas kunci

    yang terlibat, atau dengan laporan kemajuan kerja tertulis dan singkat. Tujuan dari

    system pengendalian adalah untuk mengurangi kekacauan tersebut sampai

    seminimal mungkin dan berbagai akibatnya dalam bentuk penundaan waktu serta

    tambahan biaya.

    Jenis-jenis pemeliharaan perangkat lunak meliputi :

    Korektif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi kesalahan atau kerusakan

    Adaptif atau produktif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara terus-menerus melalui proses monitoring

    Penyempurnaan, yaitu pemeliharaan sebagai hasil dari penemuan perawatan adaptif.

    Preventif, yaitu pemeliharaan yang dilakukan untuk pencegahan kerusakan

    http://www.hendra-jatnika.web.id