2. Produksi Benih Biji

73
Hibrida (hybrid) adalah keturunan pertama (F1) hasil persilangan dua tetua (galur murni atau lini inbred) atau lebih Varietas hibrida adalah F1 yang mempunyai sifat heterosis

description

Materi 2 dan 3 Teknologi Produksi Benih

Transcript of 2. Produksi Benih Biji

Page 1: 2. Produksi Benih Biji

Hibrida (hybrid) adalah keturunan

pertama (F1) hasil persilangan dua tetua

(galur murni atau lini inbred) atau lebih

Varietas hibrida adalah F1 yang

mempunyai sifat heterosis

Page 2: 2. Produksi Benih Biji

Ibred A Ibred BHIBRIDA

Page 3: 2. Produksi Benih Biji

Hybrid vigor

Page 4: 2. Produksi Benih Biji

PRODUKSI HIBRIDA

Berdasarkan jumlah galur inbred yang

digunakan, dikenal adanya

Persilangan single cross (silang tunggal)

yaitu persilangan antara dua lini inbred

AxB

Persilangan three way cross (tiga jalur)

yaitu persilangan yang melibatkan tiga lini

inbred AxBxC

Page 5: 2. Produksi Benih Biji

Persilangan double cross (silang ganda)

yaitu persilangan yang melibatkan empat

lini inbred (AxB) x (CxD)

Page 6: 2. Produksi Benih Biji

Penyerbukan dapat menjadi masalah dalam produksi benih hibrida

Untuk menghasilkan hibrida, penyerbukan harus betul-betul terkontrol

Pada tanaman menyerbuk sendiri,emaskulasi (membuang bunga jantan) merupakan masalah bagi produksi benih hibrida

Page 7: 2. Produksi Benih Biji

Cara penyerbukan

Manual : lini inbred A dan B ditanam pada baris

secara berselang-seling Sebelum bunga jantan mekar, lini inbred

yang digunakan sebagai tetua betina harus dipotong (detaseled)

Biji yang digunakan untuk benih hibrida adalah biji dari tetua betina

Page 8: 2. Produksi Benih Biji

Penggunaan jantan mandul (male sterility) Male sterility adalah tidak berfungsinya

gamet jantan karena faktor genetik Operasional di lapang sama dengan cara

manual, hanya dalam hal ini, tetua betina harus merupakan lini inbred yang memiliki bunga jantan mandul

Proses pembuatan lini inbred mandul jantan memerlukan ketelitian yang lebih cermat

Page 9: 2. Produksi Benih Biji

LANGKAH PRODUKSI HIBRIDA

Langkah awal membuat :

galur murni (tanaman menyerbuk

sendiri) homozigot

lini inbred (tanaman menyerbuk silang) mendekati homozigot

dengan cara silang diri (selfing) sampai

beberapa generasi

Page 10: 2. Produksi Benih Biji

PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA Menyiapkan benih sumber untuk

dijadikan tetua jantan dan betina

berupa lini inbred yang jika disilangkan

keduanya memiliki sifat heterosis .

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

X X X X X X X X

lini inbred JANTAN lini inbred BETINA

Page 11: 2. Produksi Benih Biji

Tanam tetua jantan dan betina dalam

baris berselang seling dengan

perbandingan (1:4)

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X = tetua jantan

X = tetua betina

Page 12: 2. Produksi Benih Biji

Potong bunga jantan pada tanaman

tetua betina sebelum bunga mekar

Setelah proses pembentukan tongkol

sempurna, potong seluruh tanaman

tetua jantan dan biarkan tanaman tetua

betina hingga panen

Benih hibrida diperoleh dari tongkol

yang dipanen pada tetua betina

Page 13: 2. Produksi Benih Biji

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Page 14: 2. Produksi Benih Biji

PRODUKSI PADI HIBRIDA

Materi induk berupa tetua CMS(Cytoplasmic Male Steril) (A= galur mandul jantan), restorer (R= galur pemulih kesuburan) dan maintener (B= galur pelestari mandul jantan)

Persilangan CMS (A) dengan maintener (B) akan dihasilkan galur CMS (A)

Persilangan CMS (A) dengan resrorer (R) akan dihasilkan padi hibrida

Page 15: 2. Produksi Benih Biji

LANGKAH PRODUKSI PADI HIBRIDA

Siapkan benih sumber tetua betina berupa CMS (A) dan tetua jantan berupa restorer (B)

Tanam tetua jantan dan betina dalam

baris berselang seling dengan

perbandingan (1:3 atau 1:4)

Penanaman diatur sedemikian rupa

sehingga waktu pembungaan

bersamaan

Page 16: 2. Produksi Benih Biji

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X = tetua jantan

X = tetua betina

Page 17: 2. Produksi Benih Biji

Saat penyerbukan dapat dibantu

dengan cara mengkait tali yang ditarik

oleh dua orang dan tali melintasi

pertanaman

Saat pertanaman mendekati masa

panen, potong tanaman tetua jantan

terlebih dahulu

Benih hibrida adalah benih yang

berasal dari tetua CMS.

Page 18: 2. Produksi Benih Biji

Skema produksi padi hibrida

x

Galur BSubur

Galur RSubur

HibridaSubur

Galur AMandul

Galur AMandul

x

Page 19: 2. Produksi Benih Biji

PRODUKSI BENIH NON HIBRIDA

Produksi benih non hibrida meliputi : inbrida untuk tanaman menyerbuk

sendiri bersari bebas/open pollinated (OP)

untuk tanaman yang menyerbuk silang Proses produksi lebih sederhana, karena

hampir sama dengan budidaya untuk konsumsi

Page 20: 2. Produksi Benih Biji

Hal yang perlu diperhatikan : Sumber benih harus mempunyai kelas

yang lebih tinggi dari kelas benih yang akan diproduksi

Dalam produksi benih harus memperhatikan faktor genetik dan lingkungan yang berpengaruh

Page 21: 2. Produksi Benih Biji

PRINSIP GENETIK adalah pengendalian mutu internal agar tidak terjadi kemunduran genetis

PRINSIP AGRONOMIK adalah praktek budidaya tanaman

untuk benih

Page 22: 2. Produksi Benih Biji

PRINSIP GENETIK

Kegiatan yang dilakukan meiputi :

1. Menggunakan lahan yang diketahui sejarahpenggunaan sebelumnya, sehingga bebasvoluntir (benih asing) dan memenuhi syaratisolasi

2. Menggunakan sumber benih yang tepat kelasatau kualifikasi mutunya

- Breeder Seed/Benih Penjenis (BS)

- Foundation Seed/Benih Dasar (FS)

- Stock Seed/Benih Pokok (SS)

Page 23: 2. Produksi Benih Biji

3. Menggunakan isolasi yang sesuai

- isolasi jarak

- isolasi waktu

4. Melakukan roguing

- Mencabut tanaman asing

5. Menghindari kontaminasi mekanis

6. Menggunakan wilayah adaptasi yang sesuai

Page 24: 2. Produksi Benih Biji

Voluntir biasanya berasal dari pertanaman

sebelumnya di lahan yang sama

Untuk menghindari dapat dilakukan :

- pengolahan tanah secara sempurna

- periode antar pertanaman yang

cukup lama

1. MENGGUNAKAN LAHAN YANG

DIKETAHUI SEJARAH SEBELUMNYA

Page 25: 2. Produksi Benih Biji

Menumbuhkan tanaman untuk benih pada

lahan yang sama dalam dua musim

berturut-turut diizinkan asal kultivarnya

sama.

Kepastian sejarah penggunaan lahan

sebelumnya dapat dipelajari pada waktu

pemeriksaan pendahuluan

Page 26: 2. Produksi Benih Biji

2. SUMBER BENIH

Penggunaan benih dari kelas yang sesuaisangat diperlukan dalam produksi benih

Sumber benih harus berasal dari benihbersertifikat dengan kelas yang lebih tinggi

Sumber benih harus memenuhipersyaratan :

Diketahui asal usulnya dan murni

Bebas dari benih lain, gulma danpenyakit terbawa benih

Page 27: 2. Produksi Benih Biji

No Sumber Benih Benih yang

Dihasilkan

1 Benih Penjenis Benih Dasar

2 Benih Dasar Benih Pokok

3 Benih Pokok Benih Sebar

Page 28: 2. Produksi Benih Biji

contoh

Produksi benih kelas Benih Dasar

harus menggunakan sumber benih dari

kelas Benih Penjenis

Produksi benih kelas pokok harus

menggunakan sumber benih kelas

benih dasar

Produksi benih kelas sebar harus

menggunakan sumber benih kelas

benih pokok

Page 29: 2. Produksi Benih Biji

Dilakukan dengan tujuan menghindari

persilangan dengan serbuksari lain

Kontaminasi dapat disebabkan oleh :

Persilangan alamiah dengan tanaman di

sekitarnya

Pencampuran mekanis saat di persemaian,

panen, pengolahan dan penanganan benih

Penyakit terbawa benih yang berasal dari

lahan di dekatnya

Page 30: 2. Produksi Benih Biji

Isolasi yang baik dapat mengurangi terjadinya :

Tercampurnya benih dari varietas berbeda

Penyerbukan silang antar pertanaman yang

berbeda

Penyebaran hama dan penyakit dari tanaman

inang

Teknik isolasi : yaitu Jarak dan Waktu

3. MELAKUKAN ISOLASI

Page 31: 2. Produksi Benih Biji

Isolasi waktu

Dilakukan dengan memberikan selang

waktu tanam yang berbeda antara dua

varietas yang berbeda sehingga saat

berbunga berbeda (padi, jagung 30 hari,

kentang 35 hari, kedelai, kacang hijau,

kacang panjang 15 hari)

Page 32: 2. Produksi Benih Biji

Isolasi jarak

Dilakukan dengan :

a. mengosongkan tanah antar dua blok;

b. menanamnya dengan tanaman lain;

c. tanpa isolasi, namun tanaman diantara

dua batas pada jarak untuk persyaratan

isolasi dikeluarkan dari calon benih

Page 33: 2. Produksi Benih Biji

Pertimbangan utama dalam menentukan

jarak adalah apakah tanaman menyerbuk

sendiri atau menyerbuk silang

Jarak aktualnya apakah serbuksari terbawa

angin atau serangga.

Page 34: 2. Produksi Benih Biji

Jika ada barier, jarak isolasi dapatdikurangi

Isolasi jarak juga dipengaruhi oleh kelasbenih yang diproduksi.

Arah angin juga menentukan isolasijaraknya

Page 35: 2. Produksi Benih Biji

Agar isolasi efektif hal-hal yang perludiperhatikan adalah :

penetapan arah petakan (tegak lurusarah angin),

penetapamn bentuk petakan (mendekatibujur sangkar),

pembuangan tanaman pinggir ,

Page 36: 2. Produksi Benih Biji

Teknik isolasi lain (rumah kasa)

Contoh isolasi jarak

padi, kacang hijau, kacang tanah 3 m,

kedelai 8 m,

jagung 200 m,

kentang 350 m,

terong 250 m

Page 37: 2. Produksi Benih Biji

penetapan ukuran kebun dan petakan(menyatu dan luas),

penanaman tanaman penghalang (rimbundan tinggi)

Page 38: 2. Produksi Benih Biji

Merupakan teknik untuk menjaga

kemurnian benih

Dalam produksi benih, kehadiran tanaman

lain tidak diinginkan

Tanaman lain ini disebut rogues

kehadirannya tidak dapat diterima dalam

pertanaman benih

4. MALAKUKAN ROGUING

Page 39: 2. Produksi Benih Biji

Rogues dapat berupa gulma, tanaman

spesies lain, kultivar lain atau tipe simpang

(tanaman yang memiliki karakter

berbeda)

Page 40: 2. Produksi Benih Biji

Tipe simpang dapat terjadi :

Tanaman memiliki keragaman

morfologi

Benih yang digunakan berasal dari

hasil persilangan

Roguing dilakukan dengan cara

pemeriksaan dan membuang tanaman

yang memiliki ciri berbeda dengan

varietas yang sedang diperbanyak

Page 41: 2. Produksi Benih Biji

Pelaksana roguing harus mengetahui:

Deskripsi varietas yang diusahakan

Karakteristik tipe simpang

Penyakit terbawa benih

Gulma berbahaya, kurang berbahaya dan

lazim tumbuh

Page 42: 2. Produksi Benih Biji

Tanaman lain yang biasa ditemukan

Ketidaknormalan tanaman (stres nutrisi,

suhu dan kelembaban tanah)

Pengambilan contoh dan cara

perhitungan yang berlaku.

Page 43: 2. Produksi Benih Biji

Efektivitas roguing tergantung pada

perbedaan rogue dan ketrampilan

pembuangannya.

Roguing harus dilakukan beberapa kali pada tahap pertumbuhan yang berbeda.

Waktu terbaik adalah saat pembungaanpenuh.

Pada tanaman menyerbuk silang roguingdilakukan sebelum bunga mekar

Page 44: 2. Produksi Benih Biji

Upaya meningkatkan efisiensi roguing :

Ditanam sedemikian rupa sehinggatanaman dapat dilihat/diamati per individu

Berjalan secara sistematik melaluipertanaman yang ada, sehingga setiaptanaman dapat terlihat

Page 45: 2. Produksi Benih Biji

Seluruh bagian tanaman rogue dicabutdan dibuang

Usahakan pemeriksaan membelakangimatahari, sepagi mungkin

Jangan ditunda palaksanaannya

Page 46: 2. Produksi Benih Biji

Catat semua tanaman yang dicabut

Gulma dan tanaman liar yang dapatmenyerbuk silang dicabut dan dibuang

Tanaman dan gulma terinfeksi penyakit dicabut dan dibuang

Page 47: 2. Produksi Benih Biji

5. PENCEGAHAN KONTAMINASI

MEKANIS

Menghindari tercampurnya benih asing

pada semua proses produksi

Semua alat dan wadah harus dibersihkan

antar operasi yang berbeda (traktor, alat

pengolahan tanah, mesin tanam, mesin

potong, perontok, lori, pengering, wadah

simpan).

Page 48: 2. Produksi Benih Biji

Setelah panen kelompok benih harus

dijaga terpisah satu sama lain

Page 49: 2. Produksi Benih Biji

6. PENANAMAN DI WILAYAH

ADAPTASI Untuk menghindari kemunduran varietas

perlu diusahakan di wilayah adaptasinya

Kadang diperlukan produksi benih di luar

adaptasinya agar dapat memelihara

pasokan benih bermutu baik secara

kontinyu

Page 50: 2. Produksi Benih Biji

Perlu juga menghasilkan benih dalam

wilayah yang diketahui bebas dari penyakit

terbawa benih yang dapat menyulitkan

Page 51: 2. Produksi Benih Biji

PRINSIP AGRONOMIK

Praktek budidaya tanaman untuk benih

dan konsumsi pada dasarnya sama

Produksi benih memerlukan perhatian

khusus

Page 52: 2. Produksi Benih Biji

Secara agronomik, produksi benih

melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1) Pemilihan dan penyiapan lahan produksi

2) Penumbuhan tanaman

3) Pemanenan tanaman

4) Penanganan benih agar siap salur

Page 53: 2. Produksi Benih Biji

1) Pemilihan dan Penyiapan Lahan

Dalam pemilihan lahan hal-hal yang perludiperhatikan adalah :

Adaptasi tanaman terhadap lingkunganproduksi

Sejarah pertanaman sebelumnya

Rotasi tanaman

Kemudahan tempat bagi jaringantransportasi antar wilayah

Page 54: 2. Produksi Benih Biji

Produsen benih hendaknya memilihlapang produksi yang sesuai dengantanaman yang akan diusahakan

Sejarah lapang penting untuk menghindaribanyaknya voluntir

Page 55: 2. Produksi Benih Biji

Penyiapan lahan untuk pertanaman

dimulai dalam waktu yang baik untuk

menjamin pengolahan tanah telah

dilakukan secara baik

Page 56: 2. Produksi Benih Biji

Tahap penyiapan lahan meliputi :

Pembersihan

Perataan

Irigasi dan drainase

Pemberian bahan organik

Pemberian unsur hara

Page 57: 2. Produksi Benih Biji

2) Penumbuhan tanaman

PENANAMAN

Tanaman yang tidak memerlukanpersemaian terlebih dahulu

Benih dalam satu lubang jangan terlalubanyak

Kedalaman tanam tergantung ukuranbenih dan waktu tanam (musim hujanlebih dalam)

Page 58: 2. Produksi Benih Biji

Disarankan cara tanam berbaris

Semua petakan harus diberi tandadengan jelas dan dicatat tata letaknya

Page 59: 2. Produksi Benih Biji

Tanaman yang memerlukan persemaian

Persiapan bedengan persemaian

Lokasi persemaian mudah dijangkausehingga memudahkan pengairan,penaungan,

Penyesuaian tanaman

Pemindahan tanaman

Page 60: 2. Produksi Benih Biji

MELIHARAAN

Penjarangan bahan tanamnya berupa

benih

Pendangiran untuk menghindari

pemadatan tanah

Pengendalian gulma karena

merupakan pesaing tanaman pokok

(nutrisi, cahaya, unsur hara, ruang)

Page 61: 2. Produksi Benih Biji

Irigasi mengurangi masalah

kekurangan air

Pemupukan membangun struktur

tanaman

Pengendalian hama dan penyakit

penyebaran penyakit dapat dikurangi

dengan cara meroguing tanaman

berpenyakit

Page 62: 2. Produksi Benih Biji

Penegakan lanjaran/para-para untuk

spesies merambat

Pemangkasan pada tanaman untuk

membentuk tajuk

Membantu penyerbukan tanaman

yang penyerbukannya melalui serangga

dengan melepas serangga

Page 63: 2. Produksi Benih Biji

Perlindungan tanama dari kontaminasi

serbuksari asing

Page 64: 2. Produksi Benih Biji

3) Pemanenan

Panen dilakukan saat tanaman

menghasilkan benih bermutu tinggi dalam

jumlah maksimal

Agar produksi dapat dicapai maksimal

maka :

Tegakan tanaman yang tumbuh baik dan

seragam

Page 65: 2. Produksi Benih Biji

Proses pematangan berlangsung dalam

waktu yang tidak terlalu lama atau

pendek

Tingkat keberhasilan penyerbukan dan

pembuahan tinggi

Page 66: 2. Produksi Benih Biji

Penentuan saat panen

Dipanen saat masak fisiologis,

penundaan sesaat untuk mengurangi

kadar air

Penundaan terlalu lama dapat

meningkatkan kehilangan benih, benih

terlalu kering mudah pecah saat

perontokan, vigor menurun

Page 67: 2. Produksi Benih Biji

Jika panen sebelum fase pemasakan, akanmengakibatkan keriput jika dikeringkan, sulit dipisahkan saat perontokansehingga rentan kerusakaan saatperontokan, sulit dikeringkan, tidaktahan simpan, vigor rendah

Panen terbaik adalah panen dini danpengeringan buatan

Page 68: 2. Produksi Benih Biji

Sistem panen

Ada dua operasi yaitu pemotongan danperontokan

Mesin yang mampu melaksanakan duaoperasi sekaligus disebut combine harvested

Page 69: 2. Produksi Benih Biji

Beberapa spesies panen dilakukandengan pemetikan oleh tangan unutkbenih yang matangnya tidak seragam

Saat pemotongan kadar air masih terlalutinggi, sehingga dibiarkan sementara agar kadar air turun

Page 70: 2. Produksi Benih Biji

Kondisi benih ketika dipanen berpengaruh

terhadap daya simpannya

Cuaca saat panen sangat berpengaruh

terhadap kualitas benihnya

Page 71: 2. Produksi Benih Biji

Hilangnya viabilitas selama penyimpanan

umumnya karena kerusakan mekanis saat

panen dan pengolahan

Keberhasilan penyimpanan tergantung

terutama pada kadar air benih ketika akan

disimpan.

Pengeringan merupakan bagian penitng

dalam proses pemanenan

Page 72: 2. Produksi Benih Biji

4) Penanganan benih siap salur

Teknik penyiapan benih siap salur harus

sesuai dengan sifat daya simpan benih

yang diproduksi.

Sebelum disimpan, benih harus

dibersihkan, dikeringkan, dikemas

Page 73: 2. Produksi Benih Biji

Ada dua tipe benih berdasarkan daya

simpannya yaitu ortodoks dan rekalsitran.

Tipe ortodoks memerlukan kadar air dan

kelembaban rendah untuk peyimpanannya

sebaliknya untuk rekalsitran