2 Perbibitan Sapi Potong_kuliah S1 15 Des 2014

7/23/2019 2 Perbibitan Sapi Potong_kuliah S1 15 Des 2014

http://slidepdf.com/reader/full/2-perbibitan-sapi-potongkuliah-s1-15-des-2014 1/35

Dr. Ir. Sutopo, MSc.Program Studi S1 PeternakanFakultas Peternakan dan Pertanian

PEDOMAN PEMBIBITAN SAPI POTONG



PEDOMAN PEMBIBITAN SAPI POTONG

Mengapa Kebutuhan daging sapimeningkat?:- meningkatnya kesadaran masyarakatterhadap pentingnya gizi

- pertambahan penduduk dan- meningkatnya daya bei masyarakat!

Upaya apa yang akan dilakukan:

- Meningkatkan p"puasi#- Meningkatkan pr"duksi danpr"dukti$itas sapi p"t"ng!



Masih berbasis pada peternakan rakyat skala usahakecil, Manajemen sederhana,

Pemanfaatan teknologi seadanya,

okasi tidak terkonsentrasi dan

!elum menerapkan sistem dan usaha agribisnis.

!asis Pembibitan sapi potong



1. Pembibitan adalah kegiatan budidaya menghasilkan bibit

ternak untuk keperluan sendiri atau untuk diperjualbelikan.". !ibit ternak adalah semua hasil pemuliaan

ternak yang memenuhi persyaratan tertentu untuk

dikembangbiakkan.

#. Spesies adalah sekelompok ternak yang memiliki

sifat$sifat genetik sama, dalam kondisi alami dapatmelakukan perka%inan dan menghasilkan keturunan yang

subur.

&. 'umpun adalah sekelompok ternak yang mempunyai

ciri dan karakteristik luar serta sifat keturunan yangsama dari satu spesies.

IS(I)* D))M P+M!I!I()



1. -alur adalah sekelompok indiidu ternak dalam satu

rumpun yang dikembangkan untuk tujuanpemuliaan dan/atau karakteristik tertentu.

". Pemuliaan ternak adalah rangkaian kegiatan untuk

mengubah komposisi genetik pada sekelompok ternak

dari status rumpun atau galur guna mencapai tujuantertentu.

#. Pemurnian adalah upaya untuk mempertahankan

rumpun dari jenis 0spesies ternak tertentu.

&. Persilangan adalah cara perka%inan, dimana

perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan jalan

perka%inan antara he%an$ he%an dari satu spesies

tetapi berlainan rumpun.




1. Seleksi adalah kegiatan memilih tetua untuk

menghasilkan keturunan melalui pemeriksaan dan/ataupengujian berdasarkan kriteria dan tujuan tertentu dengan

menggunakan metoda atau teknologi tertentu.

2. Silsilah adalah catatan mengenai asal$usul keturunan

ternak yang meliputi nama, nomor dan performan dari

ternak dan tetua penurunnya.3. Uji performan adalah pengujian untuk memilih ternak bibit

berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif meliputi

pengukuran, penimbangan dan penilaian.

4. Uji zuriat (progeny testing) adalah metoda pengujianuntuk mengetahui mutu genetik calon pejantan

berdasarkan anak keturunannya.




1. Sertifikasi bibit adalah proses penerbitan sertifikat bibit setelah melalui

pemeriksaan, pengujian dan penga%asan serta memenuhi semua

persyaratan untuk diedarkan.". 2illage Breeding Center yang selanjutnya disingkat 2!3 adalah suatu

ka%asan pengembangan peternakan yang berbasis pada usaha

pembibitan ternak rakyat yang tergabung dalam kelompok peternak

pembibit.

#. 4a%asan sumber bibit adalah %ilayah yang mempunyai kemampuandalam pengembangan bibit ternak dari rumpun tertentu baik murni

maupun persilangan secara terkonsentrasi sesuai dengan

agroekosistem, pasar, dukungan sarana dan prasarana yang tersedia.

&. 5ilayah sumber bibit ternak adalah suatu agroekosistem yang tidak

dibatasi oleh administrasi pemerintahan dan mempunyai potensiuntuk pengembangan bibit ternak dari spesies atau rumpun tertentu.

6. 7nit pembibitan ternak adalah %ilayah sumber bibit dasar

0foundation stock dan bibit induk 0breeding stock yang

dilengkapi dengan stasiun uji performan.




1. (idak bertentangan dengan 'encana 7mum (ata 'uang

0'7(' dan 'encana Detail (ata 'uang Daerah 0'D('Dsetempat8

". Mempunyai potensi sebagai sumber bibit sapi potong

serta dapat ditetapkan sebagai %ilayah sumber bibit

ternak8

#. (erkonsentrasi dalam satu ka%asan atau satu 2illageBreeding Center 02!3 atau satu unit pembibitan ternak8

&. (idak mengganggu ketertiban dan kepentingan umum

setempat8

6. Memperhatikan lingkungan dan topografi sehinggakotoran dan limbah yang dihasilkan tidak mencemari

lingkungan8

9. :arak antara usaha pembibitan sapi potong

dengan usaha pembibitan unggas minimal 1.;;; meter.

Persyaratan Lokasi usaha pembibitan sapi potong



Bangunan an peralatan Untuk pembibitan sapi potong

sistem pastura sebagai berikut!

Paddock yaitu bagian dari padang penggembalaan

yang berpagar. Pemagaran paddock dapat dilakukan

dengan mempertimbangkan populasi dan kapasitas daya

tampung padang penggembalaan.

"empat penangan sapi 0Cattle Yard) yaitu bagian dari

padang penggembalaan yang digunakan untuk

penanganan sapi dalam hal aksinasi, bongkar muat dansebagainya.



Paddock



"empat penangan sapi 0Cattle Yard) yaitu bagian dari

padang penggembalaan yang digunakan untukpenanganan sapi dalam hal aksinasi, bongkar muat dan

sebagainya.

Cattle Yard



a. bibit dasar 0elite/foundation stock , diperoleh dari proses

seleksi rumpun atau galur yang mempunyai nilai pemuliaan diatas nilai rata$rata8

b. bibit induk 0breeding stock , diperoleh dari proses

pengembangan bibit dasar8

c. bibit sebar 0commercial stock , diperoleh dari proses

pengembangan bibit induk.

!ibit sapi potong diklasifikasikan menjadi # 0tiga kelompok, yaitu<



). Sapi bibit harus sehat dan bebas dari segala cacatfisik, seperti < cacat mata 0kebutaan, tanduk patah,

pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal, serta

tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat

tubuh lainnya8

!. Semua sapi bibit betina harus bebas dari cacat alat

reproduksi, abnormal pada ambing serta tidak

menunjukkan gejala kemandulan8

3. Sapi bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta

tidak menderita cacat pada alat kelaminnya.

S()D)' M7(7 !I!I(



#ualitatif #uantitatif

Bali Betina!

5arna bulu merah8 utut ke ba%ah ber%arnaputih8 Pantat %arna putihberbentuk setengah bulan8

7jung ekor ber%arna hitam8 -aris belut %arnahitam di punggung8 (anduk pendek dan kecil8

!entuk kepala panjang dansempit8 eher ramping dan kuat.

Bali Betina umur 1$%24bln

(inggi gumba<4elas I minimal 1;6 cm84elas II minimal => cm84elas III minimal =& cm.Panjang Baan!

4elas I minimal 1;& cm84elas II minimal =# cm84elas III minimal ?= cm.

S()D)' M7(7 !I!I( S)PI !)I




Sapi Bali &antan!

5arna bulu hitam8utut ke ba%ah ber%arna putih8Pantat putih berbentuk setengahbulan87jung ekor hitam8(anduk tumbuh baik %arna hitam8

!entuk kepala lebar8eher kompak dan kuat

Bali &antan umur 24%3' bulan

(inggi gumba< 4elas I minimal 11= cm8 4elas II minimal 111 cm8 4elas IIIminimal 1;? cm. Panjang badan< 4elas I minimal 1"1 cm8 4elas IIminimal 11; cm8

4elas III minimal 1;9 cm.

S()D)' M7(7 !I!I( S)PI !)I




5arna bulu putih keabu$abuan8

4ipas ekor 0bulu cambuk ekor danbulu sekitar mata ber%arna hitam8 !adan besar, gelambir longgarbergantung8 Punuk besar8 eher pendek8

(anduk pendek.

Betina umur 1$%24 bulan

"inggi gumba!4elas I minimal 119 cm8 4elas IIminimal 11# cm8 4elas III minimal 111cm.Panjang baan!4elas I minimal 1"& cm8

4elas II minimal 11> cm8 4elas IIIminimal 116 cm.&antan umur 24%3' bulan"inggi gumba!4elas I minimal 1"> cm84elas II minimal 1"6 cm8 4elas IIIminimal 1"& cm.

Panjang baan!4elas I minimal 1#= cm8 4elas IIminimal 1## cm8 4elas III minimal 1#;cm.

S()D)' M7(7 !I!I( Peranakan @ngole 0P@



4@@ 4)()A) II)* S)PI 47'!) S!A




5arna keputih$putihan8

4epala, leher, gumba, lutut, %arnagelap terutama pada yang jantan84ulit sekeliling mata, bulu mata,moncong, kuku kaki dan bulu cambukekor %arna hitam8anduk pendek, kuat, mula$mulamengarah keluar, lalu ke belakang8!adan besar, gelambir longgar dantergantung8Punuk besar persis di atas skapula8eher pendek.


"inggi gumba!4elas III minimal 11" cm &antan umur 24%3' bulan (inggi gumba<4elas III minimal 11? cm

S()D)' M7(7 !I!I( Sumba @ngole 0S@




5arna merah bata ataumerah coklat campur putih denganbatas tidak jelas pada bagianpantat8(anduk kecil pendek mengarahke sebelah luar8(ubuh kecil, kaki pendek8-umba pada betina tidak

jelas, pada jantan berkembangbaik.

Betina umur 1$%24 bulan (inggi gumba<4elas I minimal 1;? cm8 4elas IIminimal 1;6 cm8 4elas III minimal1;" cm. &antan umur 24%3' bulan (inggi gumba<4elas I minimal 1"1 cm8

4elas II minimal 11; cm8 4elas IIIminimal 1;6 cm

S()D)' M7(7 !I!I(S)PI M)D7')




5arna bulu coklat muda,

coklat merah 0merah bata,coklat hitam, hitam danputih, abu$abu, kulit hitammemutih ke arah sentral

tubuh8

!etina berpunuk kecil8

:antan punuk terlihat jelas.


(inggi gumba<4elas III minimal 1;; cm &antan umur "&$#9 bulan (inggi gumba<

4elas III minimal 1;6 cm

S()D)' M7(7 !I!I( S)PI )3+*

S()D)' M7(7 !I!I( S)PI !')*M)




5arna pada yang jantan

putih abu$ abu, padabetina putih/abu$abu ataumerah8!adan besar, kepala relatifbesar.

!etina umur 1?$"& bulan

(inggi gumba<4elas III minimal 11" cm :antan umur "&$#9 bulan (inggi gumba<4elas III minimal 1"6 cm

S()D)' M7(7 !I!I( S)PI !')*M)



Pemeliharaan ternak dapat dilakukan dengan sistim pastura 0penggembalaan,

sistim semi intensif, dan sistim intensif.

1. Sistim pastura yaitu pembibitan sapi potong yang sumber

pakan utamanya berasal dari pastura. Pastura dapat

merupakan milik perorangan, badan usaha atau kelompok

peternak.

2. Sistim semi intensif yaitu pembibitan sapi potong

yang menggabungkan antara sistem pastura dan sistemintensif. Pada sistem ini dapat dilakukan pembibitan sapi

potong dengan cara pemeliharaan di padang

penggembalaan dan dikandangkan.

3. Sistem intensif yaitu pembibitan sapi potong dengan

pemeliharaan di kandang. Pada sistem ini kebutuhan

pakan disediakan penuh.



Pemeliharaan ternak berdasarkan tujuan Produksi

1. Pembibitan sapi potong bangsa/rumpun murni,

yaitu perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan caramenga%inkan sapi yang sama bangsa/rumpunnya.

". Pembibitan sapi potong persilangan, yaitu

perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan caraperka%inan antar ternak dari satu spesies tetapi berlainan

rumpun.



Sapi Induk

a. sapi induk harus dapat menghasilkan anak secara teratur8

b. anak jantan maupun betina tidak cacat dan mempunyairasio bobot sapih umur ";6 hari 0weaning weight ratio di

atas rata$ rata.

". 3alon Pejantana. bobot sapih terkoreksi terhadap umur ";6 hari umur induk

dan musim kelahiran, di atas rata$rata8

b. bobot badan umur #96 hari di atas rata$rata8

c. pertambahan bobot badan antara umur 1$1,6 tahun di atas

rata$rata8

d. bobot badan umur " tahun di atas rata$rata8

e. libido dan kualitas spermanya baik8

f. penampilan fenotipe sesuai dengan rumpunnya.

4'I(+'I) Seleksi bibit sapi potong



3alon induk

a. bobot sapih terkoreksi terhadap umur ";6 hariumur induk dan musim kelahiran, di atas rata$

rata8

b. bobot badan umur #96 hari di atas rata$rata8

c. penampilan fenotipe sesuai dengan rumpunnya.



1. Pada ka%in alam rasio jantan banding betina diusahakan

1< ? $ 1;.

". Perka%inan dengan Inseminasi !uatan memakai semen

beku SI ;1.&?9=.1$";;6 atau semen cair dari pejantan

yang sudah teruji kualitasnya dan dinyatakan bebas dari

penyakit he%an menular yang dapat ditularkan melaluisemen.

#. (eknik (ransfer +mbrio 0(+ dengan embrio beku atau

segar yang sudah teruji.

&. Dalam pelaksanaan ka%in alam atau Inseminasi !uatan

atau (ransfer +mbrio harus dilakukan pengaturan

penggunaan pejantan atau semen atau embrio untuk

menghindari terjadinya perka%inan sedarah 0inbreeding .

Perka%inan



Pengadaan ternak pengganti (replacement stock),

dilakukan sebagai berikut <

1. 3alon bibit betina dipilih "6B terbaik untuk

replacement , 1;B untuk pengembangan

populasi ka%asan, 9;B dijual ke luar ka%asan

sebagai bibit dan 6B dijual sebagai ternak afkir

0culling 8

". 3alon bibit jantan dipilih 1;B terbaik padaumur sapih dan bersama calon bibit betina "6B

terbaik untuk dimasukkan pada uji performan.



0afkir/culling , dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut <

1. 7ntuk bibit rumpun murni, 6;B sapi bibit jantan peringkatterendah saat seleksi pertama 0umur sapih terkoreksi

dikeluarkan dengan di kastrasi dan &;Bnya dijual ke luar

ka%asan.

". Sapi betina yang tidak memenuhi persyaratan sebagai

bibit 01;B dikeluarkan sebagai ternak afkir 0culling .

#. Sapi induk yang tidak produktip segera dikeluarkan.



Pen(atatan (recording) pada sapi meliputi !

1. 'umpun8

". Silsilah8#. Perka%inan 0tanggal, pejantan, I!/ka%in alam8

&. 4elahiran 0tanggal, bobot lahir8

6. Penyapihan 0tanggal, bobot badan8

9. !eranak kembali 0tanggal, paritas8>. Pakan 0jenis, konsumsi8

?. 2aksinasi, pengobatan 0tanggal, perlakuan/treatment 8

=. Mutasi 0pemasukan dan pengeluaran ternak8



Pen(atatan (recording) pada sapi



7ntuk mencegah penurunan produktiitas akibat persilangan,

harus dilakukan menurut ketentuan sebagai berikut <

1. Sapi induk rumpun kecil 0sapi Pesisir, Madura dan !ali

yang akan disilangkan harus berukuran di atas standar

atau setelah beranak pertama8

". 4omposisi darah sapi persilangan sebaiknya dijaga

komposisi darah sapi temperatenya tidak lebih dari 6;B8

#. Prinsip$prinsip seleksi dan culling sama dengan pada

rumpun murni.



(+'IM)4)SI*

2 Perbibitan Sapi Potong_kuliah S1 15 Des 2014

Documents

Transcript of 2 Perbibitan Sapi Potong_kuliah S1 15 Des 2014