2 PENDEKATAN METODE PENDEKATAN METODE · PDF file2 PENDEKATAN METODE 2.1. ... peta geologi...

4
Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu PT. Ika Adya Perkasa 2-1 2.1. LOKASI Kegiatan survei tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu dilaksanakan di Sub DAS Brantas Hulu yang secara administratif terletak di wilayah Kotamadya Batu dan sebagian Kabupaten Malang. Sub DAS Brantas Hulu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di bagian utara, Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang di bagian Timur, Kecamatan Dau Kabupaten Malang di bagian Selatan, dan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang di Barat, dengan luas wilayah mencapai 17.343,77 Ha. 2.2. METODE PELAKSANAAN 2.2.1. Persiapan Peta Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan peta adalah interpretasi foto udara, pembuatan peta acuan, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), transek, dan penentuan titik pengamatan. 2.2.1.1. Interpretasi Foto Udara, Interpretasi foto udara menggunakan foto udara dari berskala 1:50.000 (Bakosurtanal, 1982), yaitu nomor foto 59-Z13-218B-1 S/D 4, 59-Z13-218C-4 S/ 6, 60-Z13-218C-3, 59-Y1-220A-34 S/D 36, 60-Y1-220A-37 S/D 39, 71-Z31-217C-45, 72-Z31-217C-44. Foto udara di ini scan dengan resolusi tinggi (400 dpi) dan dipotong dan dicetak seukuran kertas A4. Delineasi foto udara dilakukan dengan menggunakan stereoskop cermin. Interpretasi foto udara ini dilakukan untuk mengidentifikasi tipe drainase, relief, bentuk dan kelas lereng (atas, tengah dan bawah). Hasil interpretasi tersebut menghasilkan peta landform. Mengingat proses pembentukan lahan sama (volkanisme), maka relief dipakai sebagai kelas landform, pembagian selanjutnya berdasarkan atas batuan, lereng dan proses geomorfologi aktif di tempat tersebut (longsor dan erosi). Hasil analisis diplot pada mosaik yang dibuat secara paralel. Plotting dilakukan secara “free hand” dari hasil interpretasi ke foto digital dengan menggunakan PCI Geomatica. Pengisian atribut dilakukan setelah peta landform terbentuk. Selain untuk menentukan landform di lokasi penelitian, kegiatan ini juga untuk menentukan batas dan luasan DAS, menetapkan area kritis dan luasan area kritis. Dari hasil tersebut nantinya digunakan untuk pembuatan peta Batas DAS dan peta Area Kritis. PENDEKATAN METODE

Transcript of 2 PENDEKATAN METODE PENDEKATAN METODE · PDF file2 PENDEKATAN METODE 2.1. ... peta geologi...

Page 1: 2 PENDEKATAN METODE PENDEKATAN METODE · PDF file2 PENDEKATAN METODE 2.1. ... peta geologi skala 1:100.000 (Pusat ... peta dan menghasilkan peta acuan saat survei di lapangan

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

2-1

2 PENDEKATAN METODE

2.1. LOKASI

Kegiatan survei tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu dilaksanakan di Sub DAS Brantas Hulu yang secara administratif terletak di wilayah Kotamadya Batu dan sebagian Kabupaten Malang. Sub DAS Brantas Hulu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di bagian utara, Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang di bagian Timur, Kecamatan Dau Kabupaten Malang di bagian Selatan, dan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang di Barat, dengan luas wilayah mencapai 17.343,77 Ha.

2.2. METODE PELAKSANAAN

2.2.1. Persiapan Peta

Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan peta adalah interpretasi foto udara, pembuatan peta acuan, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), transek, dan penentuan titik pengamatan.

2.2.1.1. Interpretasi Foto Udara,

Interpretasi foto udara menggunakan foto udara dari berskala 1:50.000 (Bakosurtanal, 1982), yaitu nomor foto 59-Z13-218B-1 S/D 4, 59-Z13-218C-4 S/ 6, 60-Z13-218C-3, 59-Y1-220A-34 S/D 36, 60-Y1-220A-37 S/D 39, 71-Z31-217C-45, 72-Z31-217C-44. Foto udara di ini scan dengan resolusi tinggi (400 dpi) dan dipotong dan dicetak seukuran kertas A4. Delineasi foto udara dilakukan dengan menggunakan stereoskop cermin.

Interpretasi foto udara ini dilakukan untuk mengidentifikasi tipe drainase, relief, bentuk dan kelas lereng (atas, tengah dan bawah). Hasil interpretasi tersebut menghasilkan peta landform. Mengingat proses pembentukan lahan sama (volkanisme), maka relief dipakai sebagai kelas landform, pembagian selanjutnya berdasarkan atas batuan, lereng dan proses geomorfologi aktif di tempat tersebut (longsor dan erosi).

Hasil analisis diplot pada mosaik yang dibuat secara paralel. Plotting dilakukan secara “free hand” dari hasil interpretasi ke foto digital dengan menggunakan PCI Geomatica.

Pengisian atribut dilakukan setelah peta landform terbentuk. Selain untuk menentukan landform di lokasi penelitian, kegiatan ini juga untuk menentukan batas dan luasan DAS, menetapkan area kritis dan luasan area kritis. Dari hasil tersebut nantinya digunakan untuk pembuatan peta Batas DAS dan peta Area Kritis.

PENDEKATAN METODE

Page 2: 2 PENDEKATAN METODE PENDEKATAN METODE · PDF file2 PENDEKATAN METODE 2.1. ... peta geologi skala 1:100.000 (Pusat ... peta dan menghasilkan peta acuan saat survei di lapangan

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

2-2

2.2.1.2. Pembuatan Mosaik Foto Udara (Peta Foto)

Pembuatan mozaik dilakukan dalam program PCI Geomatica V 9.1. melalui 2 tahapan kerja, yaitu pembuatan ortophoto dan pembuatan mosaik. Langkah kerja pembuatan mosaik tersaji dalam

a. Pembuatan Ortophoto

Ortophoto dibuat dengan mengumpulkan GCP (Ground Control Point) pada setiap lembar foto udara dengan menggunakan koordinat acuan dari RBI digital produk Bakosurtanal, Setting GCP Foto Udara dengan Data Vektor & Elevasi dari DEM. Tie Point (TP) juga dikumpulkan pada setiap lembar foto udara.

b. Pembuatan Mosaik

Setelah Ortophoto selesai dibuat kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mosaik. Pembuatan mosaik dilakukan dengan melakukan generate Ortos dengan menggunakan DEM, dan mosaik telah terbentuk.

2.2.1.3. Pembuatan peta acuan,

Peta acuan sebagai peta dasar dibuat dari hasil delineasi batas DAS, pola drainase dan jalan pada lokasi penelitian. Pembuatan peta acuan bersumber pada peta-peta yang telah ada, yaitu Peta Rupa Bumi lembar Pujon, Banjarrejo, Batu dan Bumiaji skala 1:25.000 dari Bakosurtanal, peta geologi skala 1:100.000 (Pusat Penelitian & Pengembangan Geologi, 1992), peta penggunaan lahan, peta kondisi kritis, dan peta landform (hasil interpretasi foto udara yang sudah diplot di mosaik foto). Peta-peta yang ada tersebut dianalisis yang kemudian dioverlay menjadi satu peta dan menghasilkan peta acuan saat survei di lapangan.

2.2.1.4. Pembuatan satuan peta, transek dan penentuan titik pengamatan

Satuan peta dibuat setelah dilakukan overlay peta acuan (peta dasar) dengan hasil interpretasi foto udara dan pembuatannya didasarkan pada persamaan landform, lereng, geologi, landuse, dan area kritis di lokasi studi. Kemudian, ditentukan jalur transek secara fisiografi agar memudahkan dalam melakukan pengamatan lapangan. Setelah dibuat satuan peta dan penentuan transek, kemudian diambil titik-titik pewakil dalam tiap-tiap satuan peta dalam transek yang digunakan sebagai titik-titik pengamatan.

2.3. PELAKSANAAN SURVEI TANAH

Survei tanah Sub DAS Brantas Hulu merupakan survei tanah berdasarkan metode fisiografis yang didasarkan dari interpretasi foto udara. Tanah terbentuk tidak terpisah-pisah melainkan terorganisasi pada suatu bentang alam sebagai tubuh alami. Tubuh alami tersebut dapat memberikan gambaran mengenai konsep sistem tanah dan bentang alam secara tiga dimensi, sehingga memberikan petunjuk bahwa pendekatan fisiografi dapat digunakan sebagai dasar untuk pemetaan tanah. Batas satuan peta memisahkan tubuh alami secara lebih jelas, seperti sekuen atau transek yang tersusun atas segmen-segmen pada suatu bentang alam.

Daerah survei diliput oleh foto udara dengan skala 1:50.000 (Bakosurtanal, 1982). Interpretasi dilakukan terhadap foto udara skala 1:50.000 yang unscaled (foto udara yang belum direktifikasi), sedang untuk pembuatan peta akhir digunakan orthofoto skala 1:50.000. Pemindahan batas satuan peta dari foto udara ke ortofoto dilakukan secara “free hand” pada layar komputer pada ortofoto digital.

Page 3: 2 PENDEKATAN METODE PENDEKATAN METODE · PDF file2 PENDEKATAN METODE 2.1. ... peta geologi skala 1:100.000 (Pusat ... peta dan menghasilkan peta acuan saat survei di lapangan

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

2-3

Dalam Sub DAS Brantas Hulu, pola bentuk lahan dan tanah mempunyai hubungan yang nyata, terutama pada lahan yang mempunyai bahan induk sama (abu volkanik), sedangkan pada lahan dengan bahan induk aluvial, hubungan antara bentuk lahan dan tanah tidak jelas. Hasil interpretasi foto udara terhadap bentang alam Sub DAS Brantas Hulu dibedakan dalam empat kelompok sistem fisiografis, yaitu a). aluvial, koluvial dan aliran lahar, b). dataran intervolkanik, c). kaki bukit dan d). komplek pegunungan. Masing-masing sistem fisiografis dibagi lagi ke dalam beberapa bentuk lahan dengan memperhatikan bentuk relief dan proses geomorfologinya, baik yang terjadi sekarang atau di masa lampau. Bentuk lahan tersebut selanjutnya dibagi lagi dengan mempertimbangkan penggunaan lahan. Pembagian ke dalam unit yang lebih kecil didasarkan pada derajat kemiringan, tingkat erosi dan praktek pengelolaan pada daerah yang berteras serta kondisi irigasi untuk padi sawah. Sifat-sifat tersebut di atas sangat penting untuk keperluan survei tanah.

Pekerjaan lapangan dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 oleh dua tim survei. Kegiatan survei lapang ditujukan untuk mengetahui sebaran jenis tanah dan bentang lahan di lokasi studi, dengan cara identifikasi lokasi dengan mengacu pada panduan survei yang baku. Informasi yang didapatkan dari kegiatan ini adalah :

a. Informasi bentang lahan pada unit lahan yang berbeda, terdiri dari fisiografi, pola dan kondisi drainase, relief (kemiringan lahan, panjang dan bentuk lereng), bahan induk, jenis tanaman, penggunaan lahan, bahaya erosi, dan sebagainya,

b. Informasi morfologi tanah pada unit lahan yang berbeda, terdiri dari jenis, susunan dan batas horison, kedalaman tanah, warna, tekstur, struktur, karatan, konkresi, jenis dan jumlah bantuan, dan ciri-ciri lain yang merupakan penciri khusus tanah.

c. Pengecekan batas satuan peta hasil interpretasi foto udara, melalui modifikasi atau pembetulan batas satuan peta berdasarkan perbedaan tanah yang dijumpai di lapang atau laboratorium.

d. Korelasi tanah, korelasi dilakukan untuk mangetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi sebagai akibat adanya regu yang berbeda, terutama dalam hal penamaan taksa tanah.

Survei lapangan meliputi deskripsi 130 titik pengamatan. Pengamatan morfologi tanah dilakukan dengan cara pembuatan minipit yang berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm untuk mengetahui susunan, ketebalan dan karakteristik horison-horison yang ada. Selanjutnya dilakukan pemboran sampai kedalaman 120 cm atau sampai lapisan penghambat perakaran (kontak litihic, duripan, fragipan, dll) apabila kedalaman tanah kurang dari 120 cm. Setiap pengamatan minipit diakhiri dengan melakukan klasifikasi tanah untuk menentukan jenis (taksa) tanah pada tingkat sub-grup. Titik observasi yang telah diamati dan diambil contoh tanah untuk dianalisis disajikan pada Gambar 2.3.1.

Setelah diketahui sebaran jenis tanah, kemudian dilakukan penentuan titik profil pewakil yang dibuat berdasarkan pada satuan tanah yang sama di wilayah tersebut. Profil tanah dibuat berukuran 1 m (lebar), 2 m (panjang), sampai kedalaman 160 cm atau sampai bahan induk bila kedalaman tanah kurang dari 160 cm. Karakteristik profil tanah dideskripsikan menurut Soil Survei Manual (Soil Survei Division Staff, 1993) dan buku petunjuk pengamatan lapang oleh Pusat Penelitian Tanah dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan kondisi lokal, yang meliputi kedalaman tanah, jenis, ketebalan dan batas horison, warna, tekstur, struktur, karatan, konkresi, jenis dan jumlah bahan kasar, dan ciri-ciri tanah lain tanah.

Page 4: 2 PENDEKATAN METODE PENDEKATAN METODE · PDF file2 PENDEKATAN METODE 2.1. ... peta geologi skala 1:100.000 (Pusat ... peta dan menghasilkan peta acuan saat survei di lapangan

Laporan Penyelidikan Tanah Studi Detail Konservasi Sub DAS Brantas Hulu

PT. Ika Adya Perkasa

2-4

Gambar ‎2.3.1. Peta Observasi Survei Tanah Sub DAS Brantas Hulu

Sebanyak 15 buah profil tanah yang representatif dipelajari dan diambil contoh tanahnya. Disamping itu contoh tanah komposit diambil juga pada lapisan olah dari 25 tempat yang berbeda. Contoh tanah diambil pada setiap horison di masing-masing profil pewakil di daerah studi. Contoh tanah yang diambil terdiri atas dua macam, yaitu contoh tanah utuh (undisturbed soil) untuk analisis sifat fisika di laboratorium, dan contoh tanah biasa (disturbed soil) untuk analisis sifat kimia tanah. Contoh tanah biasa diambil secara komposit (bercampuran dalam luasan penampang horison) di tiap horison. Sejumlah 50 contoh tanah dianalisis di laboratorium, macam analisis meliputi, analisis kimia tanah lengkap dan analisis sifat fisik tanah.

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

##

##

#

#

#

#

#

#

#

###

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

# ##

#

#

#

#

#

#

#

##

#

#

#

#

##

###

#

##

# #

#

#

#

#

# ##

##

##

##

#

#

#

##

#

#

#

#

#

##

#

##

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

#

# #

#

#

#

##

%U

%U

%U%U

%U

%U

%U

%U

%U

%U

%U

%U

%U

%U

Ms.1.7

Pm.1.1

Ms.1.6

Ms.2.5

Pl.1.2

Hs.1.6

Ms.2.7

Pl.4.3

Pm.5.1

Pd.1.7

Hc.1.4

Pm.1.4

Hc.3.7

Hs.3.7

Pm.1.3

Ms.5.7

Hd.1.5

Pd.4.3

Hd.1.6

Ps.3.5

Hs.5.6

Hd.1.7

Hp.1.6

Pu.1.3

Pd.5.4

Pu.3.3

Pm.5.3

Hs.1.4

Pm.5.2

Hc.3.5

Hd.3.6

Pu.2.4

Hp.3.4

Pl.1.1

Hs.5.5

Pd.4.4

Hs.2.6

Pm.3.2

Hs.1.5

Ms.4.3

Pl.5.3

Hp.1.5

Pd.1.3

Al.3.3

Pl.4.2

Hc.3.6

Ms.5.6

Pu.5.4

Mu.2.1

Ms.4.4

Pc.1.4

Ms.2.4

Hd.2.5

Pm.1.2

Ps.1.4

Pu.5.3

Hs.3.4

Hp.3.2

Hc.1.7

Md.1.6

Pl.4.4

Hd.1.4

Ps.5.3

Ms.4.7

Ps.1.7

Ac.1.5

Ms.5.3

Mp.1.5

Hp.1.4

Pu.1.4

Pm.4.3

Pm.1.5

Ps.3.3

Hs.4.7

Hc.1.6

Md.1.7

Ml.1.6

Hc.2.4

Mp.1.6

Pl.4.1

Ps.2.5

Hs.5.4

Ps.1.5

Mi.5.7

Ac.1.7

Mu.2.2

Hc.5.7

Hs.5.7

Ac.1.4

Hs.3.3

Mc.5.7

Pd.1.5

Al.3.5

Al.3.6

Mc.1.6

Pu.3.4

Ac.3.3

Ac.1.6

Hc.2.3

Ms.2.6

Hs.4.4

Pc.1.5

Ac.2.5Hs.2.5

Hp.1.3

Pd.1.2

Ac.1.3

Hc.5.3

Ac.3.4

Hc.5.5

Hp.3.1

Hs.5.3

Ac.4.3

Pl.1.3

Pd.4.5

Ac.4.2

Pm.3.1

Ac.1.2

Pm.3.3

Hs.1.2

Pl.5.4

Pu.5.5

Ps.3.4

Hc.5.4

Hc.1.5

Ps.1.3

Ac.4.6

Hi.1.5

Ps.4.6

Hs.2.4

Hc.1.3

Pm.5.4

Hs.4.6

Hs.4.3

Ms.5.5

Ms.2.3

Hc.3.3

Ms.4.6

Pm.1.6

Pl.1.4

Ps.2.7

Hp.5.4

Ps.5.4

Ps.4.3

Pu.3.5

Al.5.5

Ac.1.1

Ac.5.2

Ms.3.4

Hs.3.5Ps.1.6

Hp.2.1

Mp.4.1

Mp.5.2

Al.3.7

Hs.3.2

Al.1.2

Mc.4.7

Mc.5.6

Hs.1.7

Pl.5.2

Pc.3.4

Ac.5.3

Hi.1.4

Al.3.1

Ac.5.4

Ac.5.6

Ps.5.6

Mp.5.6

Pd.5.3

Hi.1.3

Hc.3.4

Pd.4.2

Hi.4.5

Hp.1.1

Ms.5.4

Hi.1.6

Pc.5.3

Ps.5.5

Ac.3.1

Hc.5.6

Pc.4.4

Hi.4.4

Pi.3.1

Pc.1.3

Hc.3.1

Hp.5.2

Hi.1.7

Hp.3.5

Mp.1.3

Pl.2.1

Pl.3.1

Pc.5.4

Al.5.4

Ms.2.6Ms.2.7

Ms.2.6

Mu.2.1

Ms.2.7

Hs.2.6

Hs.2.6

Ms.2.7

Hs.3.6

Hs.2.6

Hd.3.6

Hs.3.6

Ps.3.5

Pc.1.5Hd.1.4

Hc.1.4

Hs.3.7

Hs.3.4Ps.3.5

Pu.3.4

Hc.3.7

Hp.3.4

Hc.3.7

Hc.3.5

Al.3.3

Hs.3.4

Hs.3.4

Hs.3.7

Hc.3.5

Pm.1.1

Pm.3.2Pm.1.1

Pm.5.1

Pm.5.3

Pm.5.1

Hs.5.6

Hs.5.5

Hc.5.5

Hs.5.6

Ms.5.7

Hs.5.6

Pu.5.4

Pu.5.4

Pu.5.4

Pd.5.4

Pu.5.4

Pu.5.4 Pu.5.4

Ps.5.3

Pd.5.4Ms.5.6

Hs.5.4

Pm.5.3

Pl.4.3Pl.4.3

Pl.4.2

Pd.4.4

Pl.1.2

Pl.4.3

Pd.1.2

Pl.1.2

Pl.1.2

Pl.1.3

Pl.1.2

Pm.1.4Pm.1.3

Ac.1.3

Ac.1.2

Pl.1.3

Pl.4.3

Ps.1.5

Hi.4.5Pl.1.2

Pl.1.2

Pm.1.3

Ac.1.5

Ac.1.6Ac.1.6

Al.1.2

Pm.1.2

Pm.1.3

Ac.1.4Pm.1.5

Ps.1.7

Pm.1.4

Ac.1.1

Pm.1.4

Pc.1.4Ps.1.4

Pd.1.4

Pm.1.3Pm.1.3

Pm.1.2

Pc.1.5

Pd.1.7

Pc.1.4

Ac.1.5

Pm.1.1

Pm.1.4

Ac.1.4Pc.1.4

Ac.1.4

Pm.1.1Pm.1.1

Pd.1.5

Pm.1.4

Pm.1.5

Pm.1.4

Pm.1.3

Ac.1.7

Pu.1.4

Hp.1.4

Hc.1.5

Hs.1.6

Hp.1.4

Hd.1.7

Hs.1.5

Hd.1.6

Pm.1.3

Ac.1.5

Hc.1.7

Hc.1.6

Hp.1.6Hd.1.7

Hs.1.6

Hs.1.6

Ac.1.7

Ac.1.7

Ac.1.7

Ac.1.6

Hs.1.5

Ms.1.7

Mp.1.6

Ms.1.7

Mp.1.6

Mp.1.6Mp.1.6

Mp.1.6

Ac.1.3

Ac.1.7

Ms.1.6

Hs.1.6

Hc.1.7

Mp.1.6

Ms.1.7

Ms.1.6

Mc.1.6

Mp.1.5

Ms.1.7

Ms.1.6

Hp.1.4

Ps.3.5

Pu.2.4

Hs.2.6

Hc.2.3

Hc.2.4

Hc.2.4

Hp.3.2

Ms.1.6

Ms.2.6

Hd.1.5 Hi.1.7

Hs.1.6

Hd.1.5

Ac.1.5

Hs.2.4

Pc.1.5

Ps.1.5

Hs.3.6

Hc.3.7

Ac.3.4

Pm.3.3

Pm.5.3

Pm.5.3

Hs.3.4

Hs.5.7

Hs.5.3

Ms.5.6

Ms.4.7

Ms.4.4

Mp.5.2Ps.5.3

Pm.5.2

Ac.4.2

Ac.4.2

Ac.1.6

Ac.4.3

Pl.5.3

Pm.1.3

Pm.1.3

Pm.3.1

Pm.3.2

Pm.1.1

Pm.3.2

Pm.1.4

Ps.1.4

Pm.1.4

Pd.1.7

Pd.1.4

Ac.1.3

Ac.1.4

Ac.1.5

Pm.1.3

Pd.1.7

Ac.1.5

Hp.1.6

Hp.1.6

Ac.1.6

Ms.1.7

Ms.1.6

Mp.1.6

Ms.1.7

Mp.1.5

Mc.1.6

Hi.1.6Hi.1.6

Hs.1.5

Hp.1.3

Pm.1.3

Pl.4.3

Pl.4.4

Ac.1.1

Pm.5.3Ms.5.3

Hc.5.7

Hs.3.4

Ac.3.3

Ac.3.3

Ac.3.3Hs.3.3

Hc.3.5

Hp.3.4

Al.3.3

Al.3.6

Ms.1.6

Hi.1.5

Pl.4.2

Ac.1.2

Pl.4.4Pl.4.2

Ac.4.6

Ps.4.3

Pu.5.4

Pd.5.4

Pu.5.4

Pd.5.4

Pu.5.4

Hs.5.5

Mc.5.7

Ac.1.1

Ac.1.2

Ac.1.4

Hs.1.5

Hs.1.6

Ac.1.7

Ac.1.7

Hd.1.6

Hp.1.6

Md.1.7

Pc.1.4

Ps.1.5

Pm.1.4

Pl.1.1Pl.4.1

Pd.4.5

Ac.4.2

Hs.3.6

Pm.3.2

Pm.3.2

Pm.3.2

Hc.3.2

Hs.3.6Pu.3.3

Ac.3.4

Hs.3.5

Ms.2.6

Ms.2.7

Ms.2.7

Ms.2.5

Ms.2.5

Ms.2.6

Ac.1.7

Pm.1.2

Pd.1.4

Pc.5.3

Pd.4.5Ac.1.5

Pm.1.1

Pm.1.1 Pm.1.2

Al.3.3

Hs.3.7

Hc.1.7

Hs.1.4

Ms.1.7

Hp.3.2

Hs.1.4

Hs.3.7

Hp.3.4

Hs.3.6

Pm.5.3

Pd.5.4

P01

P02

P04P05

P06

P07

P08

P09

P10

P11

P12

P13

P14

P15

664 000

664 000

668 000

668 000

672 000

672 000

91

24

00

0

91

24

00

0

91

28

00

0

91

28

00

0

91

32

00

0

91

32

00

0

91

36

00

0

91

36

00

0

91

40

00

0

91

40

00

0

PETA OBSERVASI SUB DAS BRANTAS HULU

2000 0 2000 4000 Meters

U

TB

S

#

%U : Profil

: Minipit