2 Paradoks Kedewasaan Rohani

download 2 Paradoks Kedewasaan Rohani

of 5

description

Spirituality

Transcript of 2 Paradoks Kedewasaan Rohani

Teks Lukas 2:52 dan Mazmur 46

Pendahuluan (10 menit)Pertama Selamat untuk Akreditasi Kedua Selamat buat Dr Arhwinda

Pertama marilah kita melihat Mazmur 46

Pasti sukar untuk Saudara percaya, kalau saya mengaku seorang penyair? Siapa dari Saudara yang percaya pengakuan saya? Cerita singkat tentang melawar bu Dewi pakai puisi.

Puisi ditulis untuk menggambarkan perasaan seseorang atas sesuatu (peristiwa, pengalaman, kondisi dlsb). Puisi menggunakan gaya bahasa yang tertentu (hiperbola, kiasan, dlsb). Memiliki irama dan berstanza. Tentu dalam menafsirkan tidaklah mungkin secara literal/ tersurat melainkan makna tersurat. Demikian juga kitab Mazmur berbentuk syair/ puisi, lebih tepatnya syair sebuah lagu.

Mazmur 46, terdiri atas 3 stanza.

Tuhan adalah tempat berteduhTuhan tidak berubahTuhan berkuasa Bayangkan bila Dia hadir dan tinggal bersama kita, namun itulah faktanya bahwa tinggal bersama kita. Bagaimana supaya kehadiranNya optimal didalam hidup kita? Diamlah tenang senyap! (PERCAYA atau TAAT)

Lukas 2:52, kitab Lukas melihat Yesus sebagai manusia sejatiLukas mencatat hal yang sama dalam 2:40, bertambah besar = dalam makna proses.

Lukas mengatakan bahwa Kristus bertumbuh dalam 4 dimensi kehidupan Tumbuh Intelektual (Brainware/ Tehnologi/Mindset/ Standar) Tumbuh Fisik (Hardware/ Bangunan/ Sarana/ Prasarana) Tumbuh Spiritual (Heartware/Budaya) Tumbuh Sosial (Disenangi Masyarakat)

Jesus grew toward God's purpose.Jesus' growth was a lifetime process.God provided the necessary conditions.Jesus had adequacy, not affluence.God was the "development agent."

Apakah hubungan antara bertumbuh dengan Allah benteng yang teguh?Supaya semua pihak mendapat pencerahkan Firman Tuhan, ada baik keduanya saya pakai sebagai dasar pemberitaan Firman Tuhan hari ini.

SATU

Pertumbuhan Rohani mengandung makna paradox. (10 menit)Bertumbuh Dewasa secara umum selalu berarti mandiri; seseorang yang dewasa tidak lagi bergantung pada orang tua, punya pekerjaan dan siap menikah. Namun dalam konteks kerohanian selalu berarti makin bergantung penuh pada Tuhan; makin dewasa makin taat.

Gunakan Mazmur 46 untuk menjelaskan makna!2 Raja2 18 dan 19 menjelaskan latar belakang Mazmur 46

Namun perbedaan dicintai Tuhan dalam teks Lukas 2:52 menjadi penentu dan pembeda; antara seseorang yang dewasa secara rohani karena usaha sendiri dan dewasa rohani karena hubungan dengan Tuhan. Karena kedewasaan rohani karena hubungan dengan Tuhan menghadirkan perubahan yang berkualitas ke Tuhan an. Meski sebagian besar, hasil kedewasaanNya bisa nampak sama, namun SUNGGUH berbeda!

Mengampuni, mengasihi musuh, memberkati musuh, mencari keadilan Tuhan ....... adalah kualitas yang tidak ada pada kedewasaan oleh usaha sendiri.

Saya pernah bertanya pada Saudara semua dalam acara Ultah tentang apa bedanya pelayanan RS kita dengan RS lain yang sama-sama lulus akreditasi dengan benar bukankah sama standarnya, sama bermutunya, dan sama harganya?

Apa yang hilang?

Apakah sungguh itu perlu? Apakah itu sungguh penting? Bukankag ketiga unsur itu sudah cukup dalam kaidah profesionalisme?

DUA

Pertumbuhan Yang Memiliki Tujuan (10 menit)Pertumbuhan tidak hanya demi pertumbuhan itu sendiri. Pertumbuhan memiliki tujuan. Yesus bertumbuh untuk tujuan-Dia bertumbuh ke arah tujuan Allah bagi-Nya. Alkitab menjelaskan bahwa tujuanNya dalam beberapa cara:

"Sebab Aku turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak Ku tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku" (Yohanes 6:38)

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4: 18-19).

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Lukas 4:43)

"Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."(Yohanes 3: 17).

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."(Matius 20: 25-28).

Ada satu kata yang indah merangkum tujuan Yesus : MELAYANI. Yesus bertumbuh, atau berkembang, untuk melayani. Karena kita dicipta ulang/ dipilih untuk mencerminkan karakter Kristus - gambar Allah, maka kita juga telah ditempatkan di sini untuk melayani. Pelayanan adalah TANDA/ BUKTI kebesaran, kedewasaan, dan pertumbuhan manusia sejati. Penting untuk dicatat bahwa ada dua jenis pelayanan, yaitu sukarela, atau perbudakan/ paksaan/ bukan pilihan. Budaya sebuah bangsa dengan sejarah perbudakan mungkin sulit memahami bahwa ada pelayanan secara positif, yang bersifat sukarela. Namun di lain sisi, kehambaan yang Alkitabiah berbicara benar-benar berbeda. Ini adalah pelayanan sukarela Filipi 2. Ini adalah sikap ketaatan bersedia yang mencerminkan hati Allah, menempatkan orang lain terlebih dahulu, dan memperlakukan mereka seperti kita ingin diperlakukan.

Bagaimana kita tahu orang-orang bergerak menuju pertumbuhan, dalam arti alkitabiah? Itu adalah ketika kita melihat mereka rela berkorban melayani di dunia mereka seperti Kristus teladankan dalam-Nya. Tapi, mari kita mengambil langkah lebih lanjut. Jika tujuan kita adalah untuk melayani, lalu apa tujuan pelayanan kita? Hal ini untuk membantu orang lain bergerak menuju maksud Tuhan bagi mereka. Apa maksud Tuhan itu? Untuk menjadi seperti Kristus untuk melayani. Ketika umat Allah adalah hamba-hamba (pelayan-pelayan), maka Dia dimuliakan. Dan itu adalah tujuan akhir dari semua orang Kristen-untuk memuliakan Bapa Surgawi kita.

Bergerak menuju maksud Tuhan adalah sebuah proses seumur hidup! Ini tidak terjadi sekaligus, dan bahkan tidak akan selesai dalam kehidupan kita, sampai kita melihat Kristus tatap muka. Sampai saat itu, kita harus selalu dalam proses bergerak ke arah maksud Tuhan. Apa maksud Tuhan bagi kita? Kita tahu bahwa mereka termasuk layanan melayani orang lain.

Di mana kita mulai? Orang Kristen harus mencerminkan karakter Tuhan mereka. Oleh karena itu, kami ingin membantu orang lain tumbuh ke arah maksud Tuhan bagi mereka. Namun, ada langkah yang juga harus terjadi sebelum kita dapat mendorong pertumbuhan lain-dan langkah yang pertumbuhan pribadi kita. Yesus mengatakan kepada kita bahwa mereka yang besar dalam Kerajaan-Nya adalah mereka yang latihan pertama dan kemudian mengajar (Matius 05:19). Murid yang efektif akan menjadi salah satu yang model pertumbuhan dia mendorong orang lain. Kita tidak bisa benar-benar selesai tumbuh sebelum kita mendorong dan membantu orang lain untuk bergerak menuju tujuan Allah bermaksud untuk mereka, tetapi kita perlu dalam proses, diri kita sendiri, sebelum kita dapat secara efektif mendorong dan membantu orang lain dalam pertumbuhan mereka.

Saya memiliki figur Alkitab, yang saya suka mengidolakan, yaitu Barnabas.

Ada pepatah: "Pertumbuhan dimulai dengan diri sendiri" Mari kita meminta Roh Kudus untuk menunjukkan daerah di mana Dia ingin kita untuk tumbuh. Ketika Dia menerangi area seluas kebutuhan kita, kita perlu membuat keputusan untuk bergerak menuju tujuan-Nya. Daerah dan kecepatan perubahan akan bervariasi untuk setiap orang percaya. Namun, pergerakan menuju pembangunan akan selalu dalam arah yang sama-menuju model yang kita lihat di dalam Kristus.

Penutup (2-3 menit)Semoga Allah memberi kita rahmat dan kekuatan untuk bergerak ke arah-Nya niat-terutama pelayanan kepada orang lain. Tapi mungkin kita hati-hati melayani orang lain jika kita tidak juga terus bergerak ke arah tujuan-Nya bagi kita, dalam setiap bidang kehidupan kita.