2 materi-presentsi-isd-1

73
PETA KONSEP ISD KEANEKARAGAMAN, KESEDERAJATAN, DAN KEBERMASYARAKATAN, K EBERMARTABATAN MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL DALAM ERKEHIDUPAN BERMASYA RAKAT. I ndividu, Keluarga d an Masyarakat Pemuda d an Sosialisasi Pemerintah, Negara d an Warga Negara Pelapisan Sosial, Keragaman d an Kesederajatan Masyarakat Pedesaaan d an Perkotaan Masalah - Masalah Kependudukan IBD HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM, DENGAN SESAMA MANUSIA, DIRINYA SENDIRI, NILAI - NILAI MANUSIA DAN BAGAIMANA PULA HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN Manusia dan cinta kasih Manusia dan keindahan Manusia dan penderitaan Manusia dan keadilan Manusia dan pandangan hidup Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian Manusia dan kegelisahan Manusia dan harapan. ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

Transcript of 2 materi-presentsi-isd-1

Page 1: 2 materi-presentsi-isd-1

PETA KONSEP

ISD

KEANEKARAGAMAN, KESEDERAJATAN, DAN KEBERMASYARAKATAN, KEBERMARTABATAN MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL DALAM ERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT.

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Pemuda dan Sosialisasi

Pemerintah, Negara dan Warga Negara

Pelapisan Sosial, Keragaman dan Kesederajatan

Masyarakat Pedesaaan dan Perkotaan

Masalah-Masalah Kependudukan

IBD

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM, DENGAN SESAMA MANUSIA, DIRINYA SENDIRI, NILAI-

NILAI MANUSIA DAN BAGAIMANA PULA HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN

Manusia dan cinta kasih

Manusia dan keindahan

Manusia dan penderitaan

Manusia dan keadilan

Manusia dan pandangan hidup

Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian

Manusia dan kegelisahan

Manusia dan harapan.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(ISBD)

Page 2: 2 materi-presentsi-isd-1

PETA KONSEP ISD

KEANEKARAGAMAN,

KESEDERA

JATAN, DANKEBERMAS-YARAKATAN

, KEBERMAR

TABATAN MANUSIA SEBAGAI

INDIVIDU DAN

MAHLUKSOSIAL DALAM

ERKEHIDUPAN BERMAS

YARAKAT.

Individu, Keluarga dan

Masyarakat

Pelapisan Sosial, Keragaman

dan Kesederajatan

Pemuda dan Sosialisasi

Pemerintah, Negara dan

Warga Negara

Pemerintah, Negara dan

Warga Negara

Masyarakat Pedesaaan dan

Perkotaan

IPTEK dan Kemiskinan

Mahasiswa

Memiliki wawasan

komprehensif dan pendekatan

integral di dalam

menyikapi pennasalahan

kehidupan baik sosial,

ekonomi, politik,

kebudayaan, maupun

pertahanan keamanan.

Memiliki wawasan budaya yang

luas tentang kehidupan

bennasyarakat dan secara

bersama-sama mampu

berperan serta

meningkatkan

kualitasnya, maupun

lingkungan alamiah dan

secara bersama-sama

berperan serta didalam

pelestariannya.

Page 3: 2 materi-presentsi-isd-1

KEANEKARAGAMAN, KESEDERAJATAN, DAN

KEBERMASYARAKATAN, KEBERMARTABATAN

MANUSIA SEBAGAI INDIVIDUDAN MAHLUK SOSIAL

DALAM ERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT.

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Pemuda dan Sosialisasi

Pemerintah, Negara dan Warga Negara

Pelapisan Sosial, Keragaman dan Kesederajatan

Masyarakat Pedesaaan dan Perkotaan

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan

Page 4: 2 materi-presentsi-isd-1

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu berasal dari kata latin, "individuum" yang

artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan

sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan

yang paling kecil dan terbatas.

Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu

keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai

kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia

perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Page 5: 2 materi-presentsi-isd-1

I. INDIVIDU

Individu berasal dari kata latin, "individuum" yang

artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan

sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu

kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu

keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai

kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia

perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Page 6: 2 materi-presentsi-isd-1

A. Pertumbuhan IndividuPertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.

Faktor-faktor pertumbuhan

Pendirian nativistik

Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-

faktor yang dibawa sejak lahir. Misalnya kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki

keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis dan sejenisnya

Pendirian Empiristik dan Environmentalistik

Menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan

konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang

environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham

emperisme.

Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi

antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang

berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan

Page 7: 2 materi-presentsi-isd-1

Tahap pertumbuhan individu berdasar psikologi.

Masa vital yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun.

Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.

Menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai

sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan.

Masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun.

Masa estetik ini dianggap sebagai masapertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada

masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak munculnya

gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara umur 3,0 tahun sampai umur 0,5 tahun. Anak sering menentang

kehendak orang atau, kadangkadang menggunakan kata-kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang

dan tidak melakukan apa yang seharusnya untuk dilakukan

Masa intelektual dari kira-kira umur 7,0 tahun sampai kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun.

Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih

efektif. Sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya.

Masa sosial, kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira-kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun.

Masa ini demikian khasnya sehingga menarik perhatian. Sifat-sifat khas anak-anak masa peral itu dapat diringkas

ke dalam dua hal yaitu :pada masa ini anak menerima otoritas orang tua dan guru sebagai suatu hal yang wajar

karena itu pada anak-anak ini mengharapkan adanya sikap yang obyektif dan adil pada pihak orang tua dan guru

sebagai pemegang atoritas sehingga sikap pilih kasih akan mudah menimbulkan problem di kalangan mereka.

Page 8: 2 materi-presentsi-isd-1

2. KELUARGA Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok

kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

Sigmund Freud: keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido seksualis.

(keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri)

Durkheim: berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktorpolitik, ekonomi dan lingkungan

Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa: keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh saw turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

Page 9: 2 materi-presentsi-isd-1

Fungsi Keluarga Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpaiadanya pekerjaan-pekerjaan yang

harus dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpaiadanya pekerjaan-pekerjaan yang

harus dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa

disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-

tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Pekerjaan-

pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci

kedalam beberapa fungsi, yaitu :

Fungsi Biologis

Fungsi Pemeliharaan

Fungsi Ekonomi

Fungsi Keagamaan

Fungsi Sosial.

Page 10: 2 materi-presentsi-isd-1

1) Fungsi Biologis

Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.

Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak-anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi sang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Sehingga tepat pada waktunya ia sudah matang menerima barn dalam mengarungi hidup untuk rumah tangganya.

Page 11: 2 materi-presentsi-isd-1

2) Fungsi Pemeliharaan

Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan sebagai berikut :

1. gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah;

2. gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan;

3. gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain.

Bila dalam keluarga fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-baiknya sudah barang tentu akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujud suatu masyarakat yang terlepas/ terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.

Page 12: 2 materi-presentsi-isd-1

3) Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan

manusia yang pokok yaitu :

1. kebutuhan makan dan minum

2. kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya

3. kebutuhan tempat tinggal.

Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan

pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha

keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup

makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.

Page 13: 2 materi-presentsi-isd-1

4) Fungsi Keagamaan

Di negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat) untuk menghayati, mendalami dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan kehidupan keluarganya sehingga benar-benar dapat diamalkan P4 ini dalam kehidupan keluarga yang Pancasila.

Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian akan tercermin bentuk masyarakat yang Pancasila apabila semua keluarga melaksanakan P4 dan fungsi keluarga itu.

Page 14: 2 materi-presentsi-isd-1

5) Fungsi Sosial Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-

anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan_istilah sosialisasi.

Dengan fungsi ini diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan. Kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain.

Fungsi-fungsi Keluarga dari tingajaun konteks Ilmu Sosial.

Drs. Soewaryo Wangsanegara mengatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut :

1) Pembentukan kepribadian; dalam lingkungan keluarga, para orang tua meletakkan dasar-dasar kepribadian kepada anak-anaknya, dengan tujuanuntuk memproduksikan serta melestarikan kepribadian mereka dengan anak cucu dan keturunannya.

2) Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.

Page 15: 2 materi-presentsi-isd-1

3. MASYARAKAT

Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (Society) adalah wadah segenap antar hubungansosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompokterdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.

Kemudian pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia. Akhirnya Hasan Sadily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.

Jelasnya : Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sanna-sama ditaati dalam lingkungannya.

Kalau kita mengikuti definisi Linton, maka masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama dalam waktu lama.

Page 16: 2 materi-presentsi-isd-1

Kelompok Masyarakat/Ciri Khas

Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka memiliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu, antara orang tua dan anak, antara ibu danayah, antara kakek dan cucu, antara sesama kaum laki-laki atau sesama kaum wanita, atau antara kaum laki-laki dan kaum wanita, larut dalam suatu kehidupan yang teratur dan terpadu dalam suatu kelompok manusia, yang disebut masyarakat.

Menilik kenyataan di lapangan, suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. bisajuga berlatar belakang dari berbagai suku.

Contoh : yang disebut masyarakat Jakarta atau orang Betawi, pada hakikatnya berakar dan bernenekmoyang dari berbagai suku. Salah satu di antaranyaadalah suku Sunda, Jawa Barat. Erat kaitannyadengan itu tatanan kehidupan, norma-norma dan adatistiadat yang memberi warna kepribadian orang Betawi, salah satu diantaranya berakar dan berasal dari kebudayaan dan kepribadian suku Sunda dan Jawa Barat.

Page 17: 2 materi-presentsi-isd-1

Pengolongan MasyakatDalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat

sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).

Masyarakat sederhana. Dalam lingkunganmasyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.

Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.

Masyarakat Non Industri

Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

1) Kelompok primer; Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok "face to face group", sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab. Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluar gaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.

Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Page 18: 2 materi-presentsi-isd-1

HUBUNGAN INDIVIDU,

KELUARGA, DAN MASYARAKATMakna Individu

Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.

Para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain.

Contoh : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.

Page 19: 2 materi-presentsi-isd-1

Makna Keluarga Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga

merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.

Di sini kita sebutkan 5 macam sifat yang terpenting, yaitu :

1) Hubungan suami-isteri :

Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidupdan mungkin dalam waktu yang singkat saja. Adayang berbentuk monogomi, ada pula yang poligami. Bahkan masyarakat yang sederhana terdapat "group married", yaitu sekelompok wanita kawin dengansekelompok laki-laki.

2) Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara.

Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwacalon suami-isteri itu dipilihkan oleh orang-orangtua mereka. Sedang pada masyarakat lainnya diserahkan pada orang-orang yang bersangkutan. Selanjutnya perkawinan ini ada yang berbentuk indogami (yakni kawin di dalam golongan sendiri,ada pula yang berbentuk exogami, yaitu kawin diluar golongan sendiri)

3) Susunan nama--nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.

Di dalam beberapa masyarakat keturunan dihitung melalui garis laki-laki misalnya : dibatak. Ini disebut patrilineal. Ada yang melalui garis wanita, di Minangkabau. Ini disebut : Matrilineal, di mana kekuasaan terletak padawanita. Di Minangkabau wanita tidak mempunyai hak apa-apa, bahkan hartanya pun tidak diurusi oleh wanita itu, melainkan diurus oleh adik atau saudara perempuannya. Sistem ini disebut : Avonculat.

4) Milik atau harga benda keluarga.

Di manapun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para anggota-anggotanya. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.

Page 20: 2 materi-presentsi-isd-1

Makna Masyarakat Seperti halnya dengan definisi sosiologi yangbanyak jumlahnya kita dapati pula definisi

definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat ringkat untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau pengertian ditinjau daripada analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :

R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.

S.R. Steinmetz : seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat adalahkelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebihkecil, yang mempunyai perhubungan yang erat danteratur.

Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Page 21: 2 materi-presentsi-isd-1

Pengertian dan Definisi Masyarakat

Definisi Interaksi Soasial

Benduk-betuk Interaksi Soaial

Sifat Kontak Sosial

Status dan Peran Sosial

MASYARAKAT

DAN INTERAKSI SOSIAL

Page 22: 2 materi-presentsi-isd-1

MASYARAKAT

DAN INTERAKSI SOSIAL Seperti halnya dengan definisi sosiologi yangbanyak jumlahnya kita dapati pula definisi

definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat ringkat untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau pengertian ditinjau daripada analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :

R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosialdengan batas-batas tertentu.

M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.

S.R. Steinmetz : seorang sosiologi bangsa Belanda, mengatakan bahwa masyarakat adalahkelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebihkecil, yang mempunyai perhubungan yang erat danteratur.

Hasan Shadily : mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Page 23: 2 materi-presentsi-isd-1

INTERAKSI SOSIAL1. Pengertian Interaksi Sosial

Menurut Robert M.Z.Lawang (1986) interaksi sosial adalahproses di mana orang-orang yang berkomunikasi salingpengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan.Mengutip Gillin dan Gillin dalam Cultural Sociology (1954; 489)Soekanto (2006;55) menegaskan bahwa interaksi sosialmerupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yangmenyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antarakelompok-kelompok manusia, maupun antara orangperorangan dengan kelompok manusia.

Interaksi sosial (Soekanto: 2006; 54-55) merupakan kunci darisemua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, takmungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkanpergaulan hidup. Pergaulan hidup baru akan terjadi apabilasetiap orang dalam pergaulan itu terlibat dalam suatu interaksi.

Page 24: 2 materi-presentsi-isd-1

Syarat-Syarat terjadinya Interaksi sosial

Soekanto (2006;58) menyatkan bahwa interaksi sosial tidak mungkinterjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yakni kontak sosial danadanya komunikasi.

Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa Latin con atau cum yang berartibersama-sama atau tango yang berarti menyentuh. Kontak sosialdapat terjadi secara fisik, namun kemajuan teknologi informasi telahmenghasilkan suatu bentuk kontak sosial yang baru. Orang dapatmelakukan kontak sosial melalui telephone, telegraf, radio, surat danlain sebagainya. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentukyakni:

Kontak sosial antara orang perorangan.

Antara Orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atausebaliknya antara sekelompok manusia dengan orangperorangan.

Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia yanglainnya

Page 25: 2 materi-presentsi-isd-1

Sifat-sifat Kontak Sosial

Sebelum mendeskripsikan bentuk dari kontak sosial. Namun kontak sosialbeberapa sifat:

Kontak sosial tidak hanya tergantung pada tindakan, melainkan jugatanggapan terhadap tindakan itu. Kita dapat saja melakukan komunikasipanjang lebar dengan seseorang lain, tetapi kalau tidak ada tanggapan,maka tindakan itu tidak dapat dikategorikan sebagai kontak sosial.

Kontak sosial dapat bersifat negatif dan positif. Kontak sosial yangbersifat positif akan menghasilkan kerja, dan sebaliknya kontak sosial yangnegatif akan menghasilkan konflik atau pertentangan.

Suatu Kontak sosial juga dapat bersifat primer dan sekunder. Dalamkontak sosial primer, dua subyek yang mengadakan kontak salingberhadapan muka, mereka tidak menggunakan media atau sarana lainnyaseperti telephon dan lain sebagainya. Mereka saling berjabat tangan,memandang, menukar senyuman. Sebaliknya dalam kontak sosialsekunder, dua subyek yang mengadakan kontak menggunakan media atausarana-sarana tertentu.

Page 26: 2 materi-presentsi-isd-1

Bentuk-Bentuk Interaksi SosialAda empat bentuk interaksi sosial (Soekanto, 2006; 65-97)yakni kerja sama, akomodasi, persaingan dan konflik.

1. Kerja Sama.

Charles H. Cooley (Soekanto, p.66) menyatakan bahwa kerjasama timbul apa bila orang menyadari bahwa merekamempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saatyang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan danpengendalian diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakanfakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang bergun

Soekanto (p.68) merumuskan ada lima bentuk kerja sama yakni:

Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolongmenolog

Barganinig yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaranbarang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atu lebih.

Page 27: 2 materi-presentsi-isd-1

2. Akomodasi

Istilah akomodasi (Soekanto,2006: 68) dapat digunakan untukmenjelaskan suatu keadaan dan suatu proses. Sebagai suatukeadaan, akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan dalaminteraksi antara orang perorangan atau kelompok-kelompokmanusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Dan sebagai suatuproses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untukmeredam suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapaikestabilan. Ini berari bahwa akomodasi merupakan suatu carauntuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghacurkan pihaklawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Akomodasi dapat terjadi melalui beberapa bentuk:

Coercion, akomodasi dalam bentuk ini terjadi karena adanyapemaksaan,

Compromise, akomodasi yang terjadi di mana pihak-pihak yangsaling bertentangan sama-sama mengurangi tuntutannyamasing-masing.

Page 28: 2 materi-presentsi-isd-1

…………..Akomodasi Arbitration, akomodasi yang terjadi karena kedua belah pihak

sepakat untuk menyelesaikan pertentangan melalui pihak ketiga.

Mediation, mediasi hampir sama dengan arbitrase, hanya saja pihakketiga dalam mediasi hanya berfungsi sebagai penasehat dan tidakmemiliki wewenang membuat keputusan untuk menyelesaikanperselisihan,

Conciliation, suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan daripihak-pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan bersama,

Toleration, suatu akomodasi tanpa persetujuan formal,

Stalemate, suatu akomodasi yang terjadi karena kedua belah pihakyang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang sehingga padasuatu titik berhenti dengan sendirinya dalam pertentangan.

Adjudication, penyelesaian perkara melalui pengadilan

Tahap yang lebih lanjut dari akomodasi adalah asimilasi di mana seseorangyang memasuki suatu kelompok tertentu tidak lagi memandangperbedaan dirinya dengan kelompok yang dimasukinya, melainkan iaakan mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan dan tujuankelompok yang dimasukinya. Faktor-fakto yang mempermudahterjadinya asilimilasi adalah adanya toleransi, kesempatan ekonomiyang sama, sikap saling menghargani, terbuka, adanya persamaan unsurkebudayaan, perkawinan campur dan adanya musuh bersam dari luar.

Page 29: 2 materi-presentsi-isd-1

4.Persaingan

Persaingan (Soekanto, p. 83) dapat diartikan sebagai prosessosial di mana individu atau kelompok bersaing mencarikeuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang langkatanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Udaramisalnya bukan sumber daya yang langka, oleh karena itu tidakada persaingan untuk memperolehnya, tetapi lain halnyadengan kedudukan tertentu dalam suatu organisasi, ataukesempatan tertentu dalam bidang usaha. Kedudukan dankesempatan dalam berusaha tidak mudah diperoleh, karenaitu ia bersifat langka. Oleh karena ia bersifat langka, makaorang atau kelompok akan bersaing untuk memperolehnya.

Page 30: 2 materi-presentsi-isd-1

5. Kontravensi dan Konflik

Kontravensi (Soekanto, p.87-88) pada hakekatnya merupakan bentukproses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan ataupertikaian. Sebagaimana yang dikutip oleh Soekanto, Leopold vonWiese dan Howard Becker (1932, bab 19) merumuskan lima bentukkontravensi yaitu:

Perbuatan-perbuatan seperti penolakan, gangguan, perlawanan,perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan,perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencan pihak lain;

Menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-makimelalui surat selebran, mencerca, memfitnah dan lain sebagainya;

Mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat danseterusnya;

Menganggu atau membingungkan pihak lain. Contoh lain adalahmemaksa pihak lain untuk menyesuaikan diri. Kontravensi dapatmenimbulkan konflik sosial

Page 31: 2 materi-presentsi-isd-1

5.Interaksi Sosial dan Struktur Sosial

Masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, dan sistem initerjadi malalui interaksi antara individu dalam masyarakat. Oleh karenamasyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, maka interaksi yangterjadi dalam masyarakat memiliki suatu pola (Macionis, 1989:150-156,Schaefer, 2006: 104-111).

Sebagai contoh keluarga merupakan suatu unit sosial yang tidak saja terdiridari individu-individu, melainkan juga terdiri dari status dan peran. Artinyainteraksi yang terjadi antara individu itu selalu terjadi dalam konteks perandan status yang dimiliki oleh individu sebagai anggota keluarga itu. Ayahbukan sekedar pribadi yang berjenis kelamin laki-laki tetapi dalam konsep‘ayah’ itu sendiri terkandung peran dan status sosial, demikian halnyadengan ibu, anak dan anak-anak.

Peran dan status dalam masyarakat atau dalam contoh kita keluargamembentuk struktur sosial dan oleh karenanya juga struktur interaksi.

Page 32: 2 materi-presentsi-isd-1

6. Status dan Peran SosialStatus

Status adalah posisi sosial yang diakui yang miliki oleh individudalam masyarakat. Stiap status meliputi sejumlah hak, kewajibandan harapan-harapan yang mengarahkan interaksi sosial.

Ada dua jenis status yakni ascribed status dan achieved status.

Ascribed status adalah posisi sosial yang dimiliki oleh seseorangkarena kelahiran sedangakan achieved status adalah posisi sosialyang dimiliki oleh seseorang karena kemapuan dan usahaindividu. Kemampuan ini dapat diukur secara signifikant.

Peran

Komponen kedua dari interaksi sosial adalah peran. Peranberkaitan dengan pola-pola tingkah laku seorang individu sesuaidengan status yang dimilikinya. Oleh karena itu peran merupakanekspresi dinamis dari status. Dengan perkataan lain, siapa yangmemiliki status tertentu

Page 33: 2 materi-presentsi-isd-1

MASYARAKAT DAN

KEBUDAYAAN

PENGERTIAN MASYARAKAT

JENIS-JENIS MASYARAKAT

MASYARAKAT KOTA DAN DESA

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

JENIS KEBUDAYAAN

Page 34: 2 materi-presentsi-isd-1

MANUSIA,

MASYARAKAT,

KEBUDAYAANDefinisi dan Konsep

Page 35: 2 materi-presentsi-isd-1

Definsi Manusia

Homo sapien

Homo Symbolicum

Homo Faber

Rationale Animale

Micro Cosmos

Page 36: 2 materi-presentsi-isd-1

Definisi Masyarakat (Society)

Suatu sistem sosial yang

menghasilkan kebudayaan

(Soerjono Soekanto, 1983)

Page 37: 2 materi-presentsi-isd-1

Definisi Masyarakat (Society)

Kolektif manusia dalam arti yang

seluas-luasnya yang terikat oleh

suatu kebudayaan yang mereka

pandang sama.

(Koentjaraningrat, 1984)

Page 38: 2 materi-presentsi-isd-1

Jenis-Jenis Masyarakat - 1

(Soerjono Soekanto, 1983)

Masyarakat abstrak (abstract society)

Masyarakat atomistik (atomistic society)

Masyarakat kasta (caste society)

Masyarakat konkret (concrete society)

Masyarakat ekstraktif (extractive society)

Mayarakat feodal (feudal society)

Page 39: 2 materi-presentsi-isd-1

Jenis-Jenis Masyarakat - 2

(Soerjono Soekanto, 1983)

Masyarakat hidrolis (hydraulic society)

Masyarakat industrial (industrial society)

Masyarakat manorial (manorial society)

Masyarakat massa (mass society)

Masyarakat berpindah (nomadic society)

Page 40: 2 materi-presentsi-isd-1

Jenis-Jenis Masyarakat - 3

(Soerjono Soekanto, 1983)

Masyarakat organis (organic society)

Masyarakat petani (peasant society)

Masyarakat terencana (planned society)

Masyarakat majemuk (plural society)

Masyarakat subsisten (subsistence society)

Masyarakat tradisional (traditional society)

Masyarakat transisional (trantitional society)

Page 41: 2 materi-presentsi-isd-1

Jenis-Jenis Masyarakat - 1

(Koentaraningrat, 1984)

Masyarakat adat (adat society)

Masyarakat desa (village society)

Masyarakat dinamis (dinamic society)

Masyarakat kota (urban society)

Masyarakat kontemporer (contemporary society)

Masyarakat modern (modern society)

Masyarakat organik (organic society)

Page 42: 2 materi-presentsi-isd-1

Jenis-Jenis Masyarakat - 2

(Koentaraningrat, 1984)

Masyarakat pedesaan (rural society)

Masyarakat primitif (primitive society)

Masyarakat progresif (progresive society)

Masyarakat tanpa kelas (classless society)

Masyarakat tradisional (traditional society)

Masyarakat terbuka (open society)

Masyarakat tertutup (closed society)

Page 43: 2 materi-presentsi-isd-1

Definisi Kebudayaan

(Culture)

Hasil karya, rasa, dan cipta

manusia yang didasarkan pada

karsa.

(Soerjono, Soekanto, 1983)

Page 44: 2 materi-presentsi-isd-1

Definisi Kebudayaan

(Culture)

Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai

makhluk sosial yang digunakan untuk

memahami lingkungan serta

pengalamannya, dan yang menjadi

pedoman tingkah lakunya.

(Koentjaraningrat, 1984)

Page 45: 2 materi-presentsi-isd-1

DINAMIKA MASYARAKAT DAN

KEBUDAYAAN

Semua konsep yang kita perlukan untuk menganalisa proses-proses pergeran masyarakat dan kebudayaan, termasuk lapangan penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial. Konsep yang terpenting ada yang mengenai proses belajar kebudayaan sendiri, yakni internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Selain itu ada proses perkembangan kebudayaan umat manusia(evolusi kebudayaan) dari bentuk-bentuk kebudayaan yang sederahana hingga yang makin lama makin kompleks. Proses lainnya adalah proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing yang disebut proses akulturasi dan asimilasi. Ada proses pembaruan(inovasi) yang berkaitan erat dengan penemuan baru(discovery) dan invention.

1. KONSEP-KONSEP DAN KONSEPSI-KONSEPSI

KHUSUS MENGENAI PERGESERAN

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Page 46: 2 materi-presentsi-isd-1

2. PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI

Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saaat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang membentuk kepribadiannya. Perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas, yang menyebabkan ia menangis.

Proses sosialisasi, semua pola tindakan individu-individu yang menempati berbagai kedudukan dalam masyarakatnya yang dikumpai seseorang dalam kehidupannya sehari-hari sejak ia dilahirkan. Para individu dalam masyarakat yang berbeda-beda juga mengalami proses sosialisasi yang berbeda-beda, karena proses itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan sosial yang bersangkutan. Penelitian dilapangan telah dapat menghasilkan pengumpulan bahan mengenai adat istiadat pengasuhan anak, kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual, dan riwayat hidup yang rinci dari sejumlah individu.individu-individu yang mengalami berbagai hambatan dalam proses internalisasi, sosialisasi atau enkulturasinya, sehingga individu seperti itu mengalami kesukaran dalam menyesuaikan kepribadiannya dengan lingkungan sosial sekitarnya.

Page 47: 2 materi-presentsi-isd-1

3. PROSES EVOLUSI SOSIAL

Proses Mikroskopik dan Makroskopik Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dapat dianalisa secara mendetail(makroskopik) tetapi dapat dilihat secara keseluruhan, dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi(makroskopik). Proses evolusi sosial budaya secara makroskopik yang terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang, dalam antropologi disebut ”Proses-proses pemberi arah”, atau directional proses.

Proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya. Dalam antropologi, perhatian terhadap proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya baru timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadap individu dalam masyarakat.

Dalam meneliti masalah ketegangan antara adat istiadat yang berlaku dengan kebutuhan yang dirasakan oleh beberapa individu dalam suatu masyarakat, perlu diperhatikan dua konsep yang berbeda, yaitu (1) kebudayaan sebagai kompleks dari komsep norma-norma, pandangan-pandangan, dan sebagainya, yang bersifat abstrak (yaitu sistem budaya), dan (2) kebudayaan sebagai serangkaian tindakan yang konkrit, dimana para individu saling berinteraksi (yaitu sistem sosial). Kedua sistem tersebut sering saling bertentangan, dan dengan mempelajari konflik-konfliks yang ada dalam setiap masyarakat itulah dapat diperoleh pengertian mengenai dinamika masyarakat pada umumnya.

Page 48: 2 materi-presentsi-isd-1

4. PROSES DIFUSI Penyebaran manusia. Ilmu paleoantropologi memperkirakan bahwa makhluk

manusia yang pertama hidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur. Manusia sekarang telah menduduki hampir seluruh muka bumi dengan berbagai jenis lingkungan iklim yang berbeda-beda. Hal itu hanya mungkin terjadi dengan proses pengembangbiakan, migrasi, serta adaptasi fisik dan sosial budaya, yang berlangsung beratus ratus ribu tahun lamanya.

Penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Bersama dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia, turut tersebar pula berbagai unsur kebudayaan. Sejarah dari proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang disebut proses difusi itu merupakan salah satu objek penelitian ilmu antropologi, terutama sub ilmu antropologi diakronik. Proses difusi dari unsur-unsur kebudayaan antara lain diakibatkan oleh migrasi bangsa-bangsa yang berpindah dari suatu tempat ketempat lajn dimuka bumi.

Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada perpindahan kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa, tetapi karena unsur-unsur kebudayaan itu memang sengaja dibawa oleh individu-individu tertentu, seperti para pedagang dan pelaut.

Bentuk difusi yang terutama mendapat perhatian antropologi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang berdasarkan pertemuan-pertemuan antara individu-individu dari berbagai kelompok yang berbeda.

Page 49: 2 materi-presentsi-isd-1

5. AKULTURASI DAN ASIMILASI Akulturasi. Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia

dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.

Kalau masalah-masalah mengenai akulturasi kita ringkas, akan tampak 5 golongan masalah, yaitu :

Masalah tentang metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat.

Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan tidak mudah diterima oleh suatu masyarakat.

Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah dan tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing.

Masalah mengenai jenis-jenis individu yang tidak menemui kesukaran dan cepat diterima unsur kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang sukar dan lamban dalam menerimanya.

Masalah mengenai ketegangan-ketegangan serta krisis-krisis sosial yang muncul akibat akulturasi.

Page 50: 2 materi-presentsi-isd-1

Ikhwal Jalannya AkulturasiDalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti sebaiknya memperhatikan beberapa hal, yaitu :

Keadaan sebelum proses akulturasi dimulai.

Para individu pembawa unsur-unsur kebudayaan asing.

Saluran-saluran yang dilalui oleh unsusr-unsur kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima.

Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh.

Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.

Asimilasi. Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Dari berbagai proses asimilasi pernah diteliti, diketehui bahwa pergaulan intensif saja belum tentu mengakibatkan terjadinya suatu proses asimilasi, tanpa adanya toleransi dan simpati antara kedua golongan.

Page 51: 2 materi-presentsi-isd-1

PEMBARUAN (INOVASI) Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-

sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invension.

Pendorong penemuan baru. Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah (1) kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (3) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena banyak orang merasa tidak puas karena mereka melihat kekurangan-kekurangan yang ada di sekelilingnya.

Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses evolulusi juga. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi para individuberperan secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif, bahkan seringkali negatif.

Page 52: 2 materi-presentsi-isd-1

REMAJA, PEMUDA DAN

PERMASALAHANNYA

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacammacam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

Lebih menarik lagi pada generasi ini mempunyai permasalahanpermasalahan yang sangat bervariasi, di mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan.

1. Pengertian Remaja, Pemuda

Page 53: 2 materi-presentsi-isd-1

2. Masalah Dan Potensi Generasi Mudaa. Permasalahan Generasi Muda.

Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :

Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.

Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.

Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem social lainnya.

Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kuranguya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pede saan.

Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.

Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.

Belum adanya peraturan perundangan yang rnenyangkut generasi muda.

Page 54: 2 materi-presentsi-isd-1

2. Potensi-potensi Generasi Muda/PemudaPotensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :

1. Idealisme dan daya kritis. Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka is dapat melihat

kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.

Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu untuk senantiasa dilengkapi dengan landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

2. Dinamika dan kreatifitas. Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan

kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekurangankekurangan yang ada atau pun mengemukakan gagasan-gagasan/alternatif yang baru sama sekali.

3. Keberanian mengambil resiko. Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat

atau gagal. Namun mengambil resiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin diperoleh.

Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian mengambil resiko.

4. Optimis dan kegairahan semangat. Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat

yang dimiliki generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.

5. Sikap kemandirian dan disiplin murni. Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap

kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

6. Terdidik Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti

kuantitatif maupun dalam arti kualitatif generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi pendahulunya.

Page 55: 2 materi-presentsi-isd-1

PEMERINTAH NEGARA DAN

WARGA NEGARA

Pemerintah merupakan salah satu unsur penting daripada negara. Tanpa Pemerintah, maka negara tidak ada yang mengatur. Karena Pemerintah merupakan roda negara, maka tidak akan mungkin ada suatu negara tanpa Pemerintah.

Dalam pengertian umum sering dicampuradukkan pengertian Pemerintah dan pemerintahan, seakan-akan keduanya adalah sama. Padahal jelas keduanya berbeda.

Mengikuti pengertian pemerintahan dalam arti luas dan sempit tersebut, maka :

Pemerintah dalam arti luas :

Adalah menunjuk kepada alat perlengkapan negara seluruhnya (aparatur negara) sebagai badan yang melaksanakan seluruh tugas/kekuasaan negara atau melaksanakan pemerintahan dalam arti luas.

Pemerintah dalam arti sempit :

Adalah hanya menunjuk kepada alat perlengkapan perlengkapan negara yang melaksanakan pemerintahan dalam arti sempit.

1. Pengertian Pemerintah

Page 56: 2 materi-presentsi-isd-1

Tugas-tugas PemerintahanMenurut Ryaas Rasyid [1] membagi tugas-tugas pokok pemerintahan ke dalam 7

bagian, yaitu:

Pemerintah bertugas menjamin terciptanya kondisi keamanan negara dari segala kemungkinan terjadinya ancaman dari luar berupa penghancuran keamanan dan dari dalam berupa bentrokan antar warga yang menyebabkan tergulingnya pemerintahan yang syah;

Memelihara ketertiban dengan mencegah terjadinya bentrokan antar warga;

Menegakkan keadilan kepada setiap warganegara tanpa membeda-bedakan statusnya, apapun yang melatar belakangi keberadaan mereka;

Melakukan pekerjaan umum dengan cara membangun fasilitas jalan, pendidikan dan sebagainya;

Meningkatkan kesejahteraan sosial, membantu orang miskin, memelihara orang cacat, anak terlantar serta kegiatan sosial lainnya;

Menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan rakyat banyak seperti pengendalikan laju inflasi, mendorong terciptanya lapangan kerja baru, memajukan perdagangan domestik dan sebagainya;

Membuat dan menerapkan kebijakan pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

____________________________________

[1] Muhammad Ryaas Rasyid, Makna Pemerintahan. (Jakarta: PT Mutiara Sumber Widjaya. Jakarta. 2000). Hlm. 11-12.

Page 57: 2 materi-presentsi-isd-1

NEGARA DAN WARGA NEGARAPengertian

Unsur penting suatu negara yang lain adalah rakyat. Tanpa rakyat, maka negara itu hanya ada dalam angan-angan. Termasuk rakyat suatu negara adalah meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan negara tersebut dan tunduk pada kekuasaan negara tersebut. Dalam hubungan ini rakyat diartikan sebagai kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persatuan dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

Menurut Kansil, orang-orang yang berada dalam wilayah suatu negara itu dapat dibedakan menjadi Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Penduduk ini dapat dibedakan menjadi 2 lagi, yaitu :

1. Penduduk Warga Negara atau Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri;

2. Penduduk bukan Warga negara atau Orang Asing adalah penduduk yang bukan warga negara.

Bukan Penduduk ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara tersebut.

Page 58: 2 materi-presentsi-isd-1

Hak dan Kewajiban Warga Negara

1. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Apabila kita melihat pasal-pasal dalam UUD 1945, maka akan dapat kita temukan beberapa ketentuan tentang hak-hak warga negara, misalnya, pendidikan, pertahanan dan kesejahteraan sosial.

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

Page 59: 2 materi-presentsi-isd-1

Tentang Kemerdekaan Warga NegaraSelain pasal-pasal yang menyebutkan hak warga negara maka terdapat pula beberapa pasal yang menyebutkan tentang kemerdekaan warga negara dalam UUD’45:

Pasal 27 (1):

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan (hak memilih dan dipilih).

Pasal 29 (2):

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (hak untuk beragama dan beribadat menurut kepercayaan masing-masing, selama agama dan kepercayaan itu diakui Pemerintah).

Pasal 28:

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menge luarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. (hak bersama dan mengeluarkan pendapat).

Page 60: 2 materi-presentsi-isd-1

2. Kewajiban Warga Negara Indonesia

Di samping itu dua ketentuan dengan tegas

menyebutkan tentang kewajiban warga negara :

Pasal 27 (1) : Segala warga negara wajib

menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 30 (1) : Tiap-tiap warga negara wajib ikut

serta dalam usaha pembelaan negara.

Page 61: 2 materi-presentsi-isd-1

STRATIFIKASI SOSIAL

1. Pengetian Stratifikasi Sosial

2. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial

3. Faktor-faktor Statifikasi Sosial

Page 62: 2 materi-presentsi-isd-1

1. Pengetian Stratifikasi Sosial

Beberapa definisi stratifikasi sosial:

a. Pitirim A. Sorokin

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).[1]

b. Max Weber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

c. Cuber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda. Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin “stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti berlapis-lapis. Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masya-rakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

[1] Pitirim Sorokin, Social and Cultural Mobility, The Free Press of Glencoe, (London: Colliner-Macmillan Limited 1959). Hlm. 11.

Page 63: 2 materi-presentsi-isd-1

2. Perbedaan Stratifikasi Sosial dengan Status Sosial

Status atau kedudukan yaitu posisi seseorang didalam masyarakat yang didasarkan pada hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu. Dalam teori Sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah status (kedudukan) dan role (peranan). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam sistem pelapisan masyarakat.

Dengan demikian status sosial atau kedudukan sosial merupakan unsur yang membentuk terciptanya stratifikasi sosial, sedangkan stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial yang disusun dari status-status sosial.

Page 64: 2 materi-presentsi-isd-1

3. Sebab-sebab Timbulnya Stratifikasi Sosial Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian,

kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya.Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimilikitersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakinbanyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yangdihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yanghanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka merekamempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.

Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pastimenempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidakmempunyai tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannyaseseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya pahlawan,pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan ketrampilanseseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkandengan pekerja yang tidak mempunyai ketrampilan apapun.

Adanya sistem lapisan sosial dapat terjadi dengan sendirinya dalam prosespertumbuhan msayarakat itu. Tetapi adapula yang dengan sengaja disusun untukmengejar suatu tujuan bersama. Yang biasa menjadi alasan terbentuknya lapisanmasyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yangsenior), sifat keaslian keanggtaankerabat seorang kepala masyarakat, dan mungkinjuga harta dalam batas-batas tertentu.

Page 65: 2 materi-presentsi-isd-1

4. Tiga Lapisan Sosial dengan Dasar Kualitas Pribadi

Tiga Lapisan Sosial dengan Dasar Kualitas Pribadi

Dalam masyarakat yang paling sederhana dan homogen, biasanya pembedaan peranan dan status relatif sedikit, maka stratifikasi sosialnya pun sedikit. Pelapisan sosial dalam masyarakat ini umumnya didasarkan pada jenis kelamin, senioritas dan keturunan, yang merupakan kualitas pribadi seseorang.

a. Jenis Kelamin

Pada sebagian masyarakat Indonesia kedudukan laki-laki dinilai lebih tinggi daripada kedudukan wanita. Laki-laki yang menjadi kepala keluarga/rumah tangga dihormati oleh isteri dan anak-anak mereka.

b. Senioritas

Senioritas disini dapat berarti senioritas usia maupun generasi. Kedudukan yang lebih tua lebih tinggi daripada yang muda.

c. Keturunan

Keturunan bangsawan dianggap lebih tinggi daripada keturunan rakyat jelata.

Page 66: 2 materi-presentsi-isd-1

Proses Terjadinya Stratifikasi SosialStratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut:

a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseo-rang dalam masyarakat. Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan dibentuk bukan berdasarkan atas kesegajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuih dengan sendirinya. Oleh karena sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat di mana sistem itu berlaku. Pada lapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata atau pelapisan adalah secara ptomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti dan sebagainya.

b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata. Di dalam sistem pelapisan ini diatur secara tegas dan jelas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun horizontal.

c. Sistem lapisan berpangkal pada pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Sistem demikian hanya mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi obyek penelitian;

Page 67: 2 materi-presentsi-isd-1

PENDUDUK KOTA DAN DESA

Pengertian Masyarakat Kota dan Karakteristiknya

Kota, menurut definisi universal, adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.

Dalam konteks administrasi pemerintahan di Indonesia, kota adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang walikota. Selain kota, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kabupaten. Secara umum, baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri.

Page 68: 2 materi-presentsi-isd-1

Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Pertentangan antara kota dan desa, awal mulanya bukan sesuatu hal yang harus dibesar-besarkan. Sifatnya komplemen. Kota acapkali merupakan tempat raja bersemayam, teritori dimana tidak lagi dijumpai sawah-sawah, tempat peribadatan, pusat perdagangan. Dua hal, desa dan kota, merupakan sebentuk kehidupan yang utuh dan saling melanjutkan. Namun ketika muncul gairah produksi ala modern, cara pandang dan gaya hidup berubah, menjadi era industri (produksi) manusia hanya unsur dari gegap sistem produksi:tenaga kerja. Hanya salah satu dari alat produksi yang lain seperti modal, SDA, teknologi dan lain-lain.

Lain halnya dengan kehidupan sebelumnya atau kehidupan desa yang menyebut manusia adalah sesama, keluarga, tetangga dan saudara. Dari sinilah dikotomi kota dan desa mulai muncul. Klasifikasi termasyhur Ferdinand Tonnies, membentangkan kota dan desa menjadi pengertian gamaenschaft dan gesselschaft merupakan penjelasan klasik yang popular untuk memaparkan definisi desa, kota di dunia ketiga.[1]

[1] Eko Budiharjo dan Djoko Sujarto, Kota Berkelanjutan, (Bandung: Alumni, 1999). Hlm. 20

Page 69: 2 materi-presentsi-isd-1

Ciri-ciri untuk membedakan antara

desa dan kotaAda beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan

antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri-ciri tersebut antara lain :

jumlah dan kepadatan penduduk;

lingkungan hidup;

mata pencaharian;

corak kehidupan sosial;

stratifikasi sosial;

mobilitas .sosial;

pola interaksi sosial;

solidaritas sosial; dan

kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Page 70: 2 materi-presentsi-isd-1

Hubungan penduduk Kota dan Desa Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama

sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayurmayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenisjenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyekproyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidangbidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montirmontir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

Page 71: 2 materi-presentsi-isd-1

VIII. IPTEK DAN KEMISKINAN Judul "Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan" memberi petunjuk adanya

sesuatu yang inheren, mungkin permasalahannya ialah adanya kontinuitas dan perubahan, harmoni atau disharmoni. Tidak mustahil ketiga masalah ini akan melihat masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, dan dapat melibatkan perdebatan semantika.

"Ilmu Pengetahuan" lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, "ilmu" dan "pengetahuan", yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri. Dalam membicarakan "pengetahuan" saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan indera dalammemahami fakta pengalaman dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenaran, kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan, dsb. Kesemuanya telah lama dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, di mana teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat. Oleh J.P. Farrier, dalam Institutes of metaphisics (1854), pemikiran tentang teori pengetahuan itu disebut "epistemologi" (epistem = pengetahuan, logos= pembicaraan/ilmu).

Keperluan sekarang adalah pengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan karena pengetahuan, perbuatan, ilmu, dan etika makin saling bertautan. Berulang kali harus diambil keputusan dalam menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah. Semuanya itu memperlihatkan suatu perpaduan dari pertimbangan moral ilmiah. Semuanya itu memperlihatkan suatu perpaduan dari pertimbangan moral ilmiah. Dalam hal ini dipertanyakan bagaimana mengkaji kemampuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan guna memanfaatkan sumber daya alam, dan bagaimana memanfaatkan sumber daya untuk membasmi kemiskinan.

Page 72: 2 materi-presentsi-isd-1

Teknologi dan Masalahnya Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat

menyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak sosial yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu sendiri.

Schumacher, dalam Kecil itu Indah, dunia modern yang dibentuk oleh teknologi menghadapi tiga krisis sekaligus. Pertama, sifat kemanusiaan berontak terhadap pola-pola politik, organisasi, dan teknologi yang tidak berperikemanusiaan, yang terasa menyesakan napas dan melemahkan badan. Kedua, lingkungan hidup menderita dan menunjukkan tanda-tanda setengah binasa. Ketiga, penggunaan sumber daya yang tidak dapat dipulihkan, seperti bahan bakar, fosil, sedemikian rupa sehingga akan terjadi kekurangan sumber daya alam tersebut. Oleh karena itu dipertanyakan, bagaimana peranan teknologi dalam usaha mengatasi kemiskinan dan membatasi alternatif pemecahan masalah serta mempengaruhi hasilnya.

Page 73: 2 materi-presentsi-isd-1

Hubungan IPTEK dan Kemiskinan Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai

perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Hal itu sudah sejak lama oleh sarjana ekonomi di banyak negara digeluti dan dipecahkan, dan setiap kali pula pemecahannya lobs dari genggaman, dan berkembang inenjadi masalah baru. Berbicara tentang masalah kemiskinan akan dihadapkan kepada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial, dan persoalan yang lebih jauh; bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan.

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dipisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi, interelasi, interdependensi, dan ramifikasi (percabangannya). Dengan demikian wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini, memerlukan studi mendalam dan analisis interdisipliner kalau tidak mau mencampuradukkan unsur-unsur sintesis dengan sintesisnya sendiri.

Maka usaha mulia berikutnya adalah untuk membuatnya operasional dalam rangka social engineering-nya. Oleh sebab itu tulisan ini hanyalah bersifat penjajagan problema, kalau mungkin sampai mencari interelasi, interaksi, interdependensi, dan ramifikasi dari berbagai unsur sistem dan subsistem.