2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · sepadan dengan kata kerja...
Transcript of 2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1. Studi ... · sepadan dengan kata kerja...
10 Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA
2.1. Studi Literatur
Studi literatur kemasan Anna Snack dan Kue yang akan dibahas
adalah mengenai tinjauan kemasan dari segi pengertian kemasan, sejarah
kemasan, fungsi dan peranan kemasan, jenis kemasan, daya tarik dan
elemen visual, serta bahan dan material dari sebuah kemasan.
2.1.1. Tinjauan Kemasan
2.1.1.1. Pengertian Kemasan
Kemasan / packaging berasal dari kata package yang artinya
sepadan dengan kata kerja ‘membungkus’ atau ‘mengemas’ dalam bahasa
Indonesia, sehingga secara harfiah pengertian packaging dapat diartikan
sebagai pembungkus atau kemasan. Maka secara sederhana kemasan
dapat diartikan sebagai suatu benda yang berfungsi untuk melindungi,
mengamankan produk tertentu yang berada di dalamnya serta dapat
memberikan citra tertentu pula untuk membujuk penggunanya. Secara
fungsi wujudnya harus merupakan kemasan yang mudah dimengerti
sebagai sesuatu yang dapat dibawa, melindungi dan mudah dibuka untuk
benda atau produk apapun. Terpenting ia harus berhasil dalam uji
kelayakan sebagai fungsi pengemas, dapatkah ia menjaga produknya
secara keseluruhan, dapatkah ia menjaga untuk mengkondisikan produk
tersebut dalam jangka waktu tertentu dan karena perpindahan tempat.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman yang
semakin maju. Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang
lumrah dan wajar. Maka dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya
memenangkan persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah membuat
desain kemasan produk yang menarik sehingga dapat mengundang
konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Menurut Christine
Suharto Cenadi (2000), daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari
kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung
11 Universitas Kristen Petra
berhadapan dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat
mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif.
Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan (Syarif, par.4),
yaitu:
a. Untuk keamanan produk yang dipasarkan.
Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari
produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih
bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
cuaca.
b. Untuk membedakan dengan produk pesaing.
Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan
identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya
mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-
satunya cara perusahaan membedakan produknya.
c. Untuk meningkatkan penjualan.
Karena itu kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian
diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen.
2.1.2. Sejarah Kemasan
Kemasan telah dikenal sejak jaman manusia purba. Orang- orang
primitif menggunakan kulit binatang dan keranjang rumput untuk
mewadahi buah-buahan yang dipungut dari hutan. Kemudian 8.000 tahun
yang lalu, bangsa Cina membuat aneka ragam keramik untuk mewadahi
benda padat ataupun cair. Orang-orang Indonesia kuno membuat wadah
dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan,
masyarakat mulai mengunakan bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit,
kain, kayu, batu, keramik dan kaca sebagai alat untuk mewadahi . Tetapi
pada jaman itu, kemasan masih terkesan seadanya, kurang begitu
memperhatikan keberadaan kemasan, karena sedikitnya persaingan pada
jaman tersebut, sehingga kemasan hanya digunakan untuk melindungi
sebuah benda agar tidak mudah rusak dan tahan lama. Misalnya untuk
12 Universitas Kristen Petra
melindungi produk dari kerusakan terhadap pengaruh cuaca, sinar
matahari, kotor, akibat jatuh, atau tumpukan-tumpukan atau proses alam
lainnya yang dapat merusak barang. Sehingga kemasan hanya sebatas
untuk mempermudah masyarakat dalam membawa sesuatu (Cenadi 94).
Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang
mudah dibawa selama dalam perjalanan. Sebenarnya peranan kemasan
baru dirasakan pada tahun 1950-an, saat banyak munculnya supermarket
atau pasar swalayan, di mana kemasan harus “dapat menjual” produk-
produk di rak-rak toko. Tetapi pada saat itupun kemasan hanya berfungsi
memberikan informasi- memberitahu kepada konsumen tentang apa isi
atau kandungan di dalam kemasan tersebut, berat bersih, bahkan hingga
penambahan nomor telepon dan alamat. Baru pada tahun 1980-an,
penampilan sebuah kemasan mulai diperhatikan dan ditonjolkan oleh
produsen. Mereka berlomba untuk membuat kemasan menjadi semenarik
mungkin dengan desain yang berbeda-beda, mulai dari bentuk, bahan,
warna dan ukuran yang berbeda-beda. Di sini kemasan harus mampu
menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan
“membujuk” konsumen. Bahkan terdapat berbagai kemasan yang dibuat
unik, lain daripada yang lainnya, tanpa ada maksud atau pesan yang ingin
disampaikan. Karena tujuan dari produsen hanya untuk membujuk
konsumen untuk tertarik dan membeli produk yang dijualnya, sehingga
mereka tertarik untuk membeli.
2.1.3. Fungsi dan Peranan Kemasan
Hermawan Kartajaya (1996:263), seorang pakar di bidang
pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah membuat packaging
berubah fungsi, dulu orang bilang “Packaging protects what it sells
(Kemasan melindungi apa yang dijual).” Sekarang, “Packaging sells what
it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi).”
Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung / wadah
tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya. Perkembangan
fungsional kemasan tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Sekarang ini
13 Universitas Kristen Petra
kemasan sudah berfungsi sebagai media komunikasi. Misalnya pada
kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi nomor telepon toll-
free atau bebas pulsa. Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen tidak
hanya untuk complain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya
tentang segala hal yang berhubungan dengan produk tersebut.
Kemasan juga dapat berfungsi untuk mengkomunikasikan suatu
citra tertentu. Contohnya, produk-produk makanan Jepang. Orang Jepang
dikenal paling pintar membuat kemasan yang bagus. Permen Jepang
seringkali lebih enak dilihat daripada rasanya. Mereka berani
menggunakan bahan-bahan mahal untuk membungkus produk yang dijual.
Walaupun tidak ada pesan apa-apa yang ditulis pada bungkus tersebut, tapi
kemasannya mengkomunikasikan suatu citra yang baik.
Semua produk yang dijual di pasar swalayan harus benar-benar
direncanakan kemasannya dengan baik. Mengapa demikian? Karena
produk dalam kategori yang sama akan diletakkan pad arak yang sama.
Jika produsen ingin meluncurkan suatu produk baru, salah satu tugas yang
penting adalah membuat kemasannya stands out, lain daripada yang lain
dan terlihat unik. Kalau tidak terkesan berbeda dengan produk lain, maka
produk itu akan “tenggelam”. Sebelum mencoba isinya, konsumen akan
menangkap kesan yang dikomunikasikan oleh kemasan. Dengan demikian
kemasan produk baru tersebut harus mampu “beradu” dengan kemasan
produk-produk lainnya. Dengan melihat fungsi kemasan yang sangat
penting, maka konsep fungsional pengemasan harus mencakup seluruh
proses pemasaran dari konsepsi produk sampai ke pemakai akhir (Cenadi
95).
Menurut Mendiola B. Wiryawan, seorang Creative Director
Mendiola Design Associates, fungsi ideal dari sebuah kemasan adalah
(“What” 19) :
a. Fungsi proteksi
14 Universitas Kristen Petra
Kemasan harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap isi
produk. Perlindungan fisik tersebut mencakup ketahanan kemasan
terhadap benturan, tekanan, dan temperatur.
b. Fungsi pengelompokan, penempatan, dan peyimpanan
Kemasan yang ideal sebaiknya harus menjawab bagaimana sebuah materi
dikelompokkan atau ditempatkan. Harus memperhitungkan bagaimana
kemasan ketika ditumpuk atau dibawa dalam jumlah banyak.
c. Fungsi keamanan
Perlu diperhatikan bagaimana kemasan telah teruji dengan baik bagi
keamanan konsumen. Harus memastikan apakah material yang digunakan
untuk membungkus tidak mencemari atau meracuni produk yang ada
didalamnya.
d. Fungsi informasi
Kemasan yang ideal sebaiknya memberikan informasi yang sesuai dan
dibutuhkan kepada khalayak, baik secara verbal maupun visual. Intinya
adalah, apakah elemen desain dalam kemasan sudah memberikan
informasi secara cepat, mudah, dan lengkap.
e. Fungsi kemudahan fisik
Fungsi ini harus memudahkan baik saat pengepakan, distribusi, maupun
penggunaan oleh end-user.
f. Fungsi marketing
Fungsi ini bagaimana kemasan mampu menjawab aspirasi konsumen.
Diperlukan kepekaan desainer terhadapa kebutuhan dan keinginan
khalayak, yaitu dapat memvisualisasikan brand sebuah produk.
Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin
dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa
faktor, antara lain sebagai berikut (Wirya 6-7):
a. Faktor pengamanan.
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang
dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca,
sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain.
15 Universitas Kristen Petra
Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar
kerenyahannya tahan lama.
b. Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan,
sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya.
Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau
makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.
c. Faktor pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau
pengecer sampai ke tangan konsumen.
Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu
dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan
di rak atau tempat pemajangan.
d. Faktor komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan
produk, citra merek, dan juga bagian dari promosi dan produksi dengan
pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat.
Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat
“diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan
yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media
komunikasi sudah gagal.
e. Faktor ergonomi.
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan
mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi
bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai
produk atau konsumen.
Contohnya, bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian
tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak
licin bila tangan pemakainya terkena minyak.
16 Universitas Kristen Petra
f. Faktor estetika.
Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup
pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf,
tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai
mutu daya tarik visual secara optimal.
g. Faktor identitas.
Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, yakni
memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan
produk-produk yang lain.
h. Faktor promosi
Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal
ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan
dapat efektif untukmenarik perhatian konsumen-konsumen baru.
i. Faktor lingkungan
Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis.
Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat
terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini
adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah.
Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam.
Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan
perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka.
Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan
yang ramah lingkungan (environmentally friendly), dapat didaur ulang
(recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable).
Faktor-faktor ini merupakan satu kesatuan yang sangat vital dan
saling mendukung dalam keberhasilan penjualan, terlebih di masa
sekarang dimana persaingan sangat ketat dan produk dituntut untuk dapat
menjual sendiri. Penjualan maksimum tidak akan tercapai apabila secara
keseluruhan penampilan produk tidak dibuat semenarik mungkin.
Selain itu, kemasan juga dapat berfungsi untuk mengakomodasi
dan melindungi kemasan sekunder di dalam kemasan primer, seperti tube
17 Universitas Kristen Petra
atau botol, atau struktur bagian dalam seperti lapisan plastik atau
selongsong bergelombang (Klimchuk 140).
Keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh
kemasan tersebut. Penampilan harus dibuat sedemikian rupa agar
konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar ataupun
tidak. Setelah itu, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan melakukan
tindakan positif, yaitu melakukan pembelian di tempat penjualan.
Secara umum, tujuan desain kemasan adalah khusus untuk masing-
masing produk atau merek tertenti, namun sama-sama diarahkan untuk
(Klimchuk 49) :
a. Menampilkan atribut unik sebuah produk.
b. Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk.
c. Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk.
d. Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk.
e. Mengembangkan bentuk kemasan berbeda sesuai dengan kategori.
f. Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk
mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan, atau meningkatkan
fungsionalitas.
2.1.4. Jenis Kemasan
Secara umum kemasan terdiri dari 3 tingkatan bahan. Tingkatan
tersebut yaitu (dalam “What” 13) :
a. Primary Packaging
Adalah material atau kemasan yang pertama kali bersentuhan langsung
dengan isi produk.
Contoh : botol, kaleng, aerosol spray, amplop, bungkus permen.
b. Secondary Packaging
Adalah kemasan yang membungkus primary packaging atau kemasan
yang ukurannya lebih besar dan mewadahi beberapa primary packaging
sekaligus.
Contoh : kardus atau shrink wrap
18 Universitas Kristen Petra
c. Tertiary Packaging
Adalah jenis kemasan yang digunakan untuk melindungi produk saat
pengiriman atau pendistribusian.
Contoh : container, barrel
Menurut Mosberg jenis kemaan berdasarkan material terdiri atas :
a. Glass packaging
Glass atau kaca merupakan kemasan yang terbentuk dari campuran
silika (pasir), soda, dan batu kapur (13).
b. Corrugated cartons
Yaitu carton tebal yang terdiri atas bagian kertas yang
bergelombang(bukit dan lembah), yang disebut fluted. Dilapisi oleh
selembar kertas yang menempel diatas dan bawah bagian yang
bergelombang itu, bagian ini disebut liners (27)
c. Folding cartons
Kemasan folding cartons yaitu kemasan yang memiliki ciri-ciri dapat
dilipat rata sebelum diisi dengan berbagai macam benda, biasanya
terbuat dari kertas atau kardus (113).
Kemasan folding cartons ini dibagi menjadi dua bentuk, yaitu :
1. Tubes, dapat dibuka kedua sisinya. Contohnya : kemasan pasta gigi.
2. Trays, memiliki satu engsel lipatan yang dapat dibuka untuk
mengetahui isi kemasan. Contoh : kotak donat.
Selain itu, dalam dunia pemasaran juga dikenal beberapa jenis kemasan
yang perlu untuk diperhatikan (Sigit 45) :
a. Kemasan Kaleidoskopik
Kemasan kaleidoskopik merupakan kemasan yang dibuat sedemikian
rupa agar orang tidak hanya ingin membeli isi atau produknya, namun
juga kemasannya.
b. Kemasan Guna-Ganda (dual-use)
Kemasan guna-ganda merupakan kemasan yang walaupun isi atau
produknya telah diambil, namun kemasannya masih dapat digunakan
untuk mengemas barang lain. Kemasan jenis ini memberikan
19 Universitas Kristen Petra
keuntungan ganda pula kepada produsen, karena selain mendapat
keuntungan dari isinya, produsen juga mendapat laba dari kemasan
yang dijualnya.
c. Kemasan Berisi Ganda (multiple packaging)
Kemasan berisi ganda merupakan kemasan yang oleh produsen diisi
beberapa jenis barang agar konsumen tidak hanya membeli satu jenis
barang, namun juga beberapa jenis lainnya yang berkaitan. Strategi ini
efektif untuk mempromosikan produk-produk yang kurang laku.
d. Kemasan Satuan (unit packaging)
Kemasan satuan merupakan persiapan pembungkusan yang dilakukan
oleh produsen sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan tambahan
pengepakan sewaktu dikirim ke konsumen.
Contohnya : barang pecah belah dan barang elektronika.
2.1.5. Syarat Kemasan yang Baik
Kemasan yang baik tentunya harus memenuhi beberapa syarat.
Karena kemasan sangat menentukan konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap sebuah produk. Kemasan yang baik tentunya akan meningkatkan
volume penjualan, sehingga produsen harus memperhatikan syarat-syarat
kemasan yang baik adalah sebagai berikut (Nitisemito 46) :
a. Sebagai tempat
Kemasan dapat berbentuk kotak, kaleng, tube, maupun botol. Kemasan
harus dapat mewadahi dan menyesuaikan dengan produk yang
ditempatkan di dalamnya, baik dari segi ukuran maupun bentuk
tersebut. Karena setiap produk memiliki bentuk dan ukuran yang tidak
sama, sehingga produk dapat tersimpan dengan aman dan tidak mudah
rusak.
b. Menarik
Penampilan kemasan yang menarik menjadi faktor yang penting dalam
hal tampilan visual. Karena penampilan mempengaruhi pandangan dan
penilaian konsumen secara langsung. Menarik memiliki kesan yang
relatif bagi setiap orang, sehingga produsen harus memiliki konsep
20 Universitas Kristen Petra
yang matang untuk dapat memberikan kesan yang menarik bagi sebuah
produk disbanding dengan produk lainnya.
c. Sebagai pelindung
Banyak hal-hal yang dapat terjadi terhadpat suatu produk seperti
kerusakan akibat cuaca, jatuh, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu,
kualitas sebuah produk harus tetap terjaga dengan baik. Di sini
kemasan harus dapat melindungi produk yang ditempatkan di
dalamnya, sehingga tidak menurunkan kepercayaan konsumen untuk
menentukan pembelian dan kualitas dari produk tetap terjamin.
d. Ketepatan dalam ukuran
Sebuah kemasan harus memperhatikan ukuran produk yang ada di
dalamnya. Setiap produk memiliki ukuran yang berbeda-beda,
sehingga kemasan harus menyesuaikan ukuran dan bentuk dari produk
tersebut. Agar kemasan terlihat lebih pas dan tidak terlihat kebesaran,
sehingga konsumen yang ingin membeli tidak tertipu dengan kemasan
luar yang dijual.
e. Praktis
Praktis menjadi salah satu sifat yang perlu diperhatikan dalam sebuah
kemasan. Kemasan yang baik harus dapat dibuka dan ditutup kembali,
mudah dikeluarkan dan diisi kembali, serta mudah untuk dibawa
kemana-mana, sehingga sifat praktis ini dapat lebih mempermudah
konsumen setelah melakukan pembelian terhadap sebuah produk.
f. Menimbulkan harga diri
Kemasan yang baik harus memiliki nilai lebih yang menimbulkan
kemasan tersebut terlihat menarik. Beberapa masyarakat suka membeli
produk untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah, sehingga
kemasan yang memiliki nilai lebih akan menjadi pilihan utama
konsumen untuk melakukan pembelian. Karena konsumen lebih
mementingkan penampilan luar dari bentuk maupun warna dari sebuah
kemasan pada saat melakukan pembelian.
21 Universitas Kristen Petra
g. Pengangkutan
Dalam membuat kemasan, perlu diperhatikan dari segi pengangkutan.
Sebuah kemasan produk dalam jumlah pengiriman banyak,
membutuhkan pengiriman dengan penempatan yang ditumpuk-
tumpuk, sehingga kemasan didesain sedemikian rupa agar dapat
bertahan dan tidak rusak seketika pengiriman terjadi.
Selain itu, yang perlu dicantumkan dalam kemasan adalah :
a. Nama kue, camilan atau snack.
b. Merek, Brand atau Cap snack camilan yang menunjukkan bahwa snack
tersebut milik kita. Beri merek yang sederhana, mudah diingat, dan
enak diucap. Fungsi merek ini yang akan dikenal oleh konsumen jika
mereka membutuhkan snack tersebut lagi. Jika produk yang kita jual
tidak ada merek, konsumen akan bingung karena di pasaran beredar
ratusan snack yang sama. Merek adalah pengikat hubungan antara
produsen snack dan pembeli. Agar lebih jelas sebaiknya merek juga
diberi logo atau gambar khusus sehingga ini akan lebih mudah untuk
diingat oleh konsumen. Merek dan logo yang menyatu akan menjadi
asosiasi yag baik di otak konsumen. Logo juga bisa mempertegas
identitas karena sejumlah merek yang mirip dan sama juga seringkali
der-tabrakan di pasaran.
c. Tanggal kadaluarsa : cantumkan tanggal kadaluarsa yakni batasan
waktu snack yang dijual masih layak konsumsi.
d. Berat atau isi snack camilan yang dijual harus sama. Isi dalam
kemasan sama dengan tulisan yang tercantum di kemasan.
e. Cara simpan yakni bagaimana snack tersebut disimpan : misal di suhu
ruangan, tutup kembali stoples setelah dibuka.
f. Komposisi : yakni bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
snack.
g. Nama pembuat dan alamat pembuat sehingga mudah dikenali oleh
konsumen dengan mudah atau jika terjadi sesuatu maka mudah untuk
dilakukan penarikan atau penelusuran. Kepastian nama produsen
22 Universitas Kristen Petra
sangat penting bagi konsumen untuk memastikan bahwa makanan
yang dikonsumsi aman dan diproduksi oleh orang bertanggung jawab.
h. Ijin P-IRT yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan. Ijin ini sangat
penting karena legalitas dari pemerintah bahwa snack yang diproduksi
memenuhi standar keamanan dan higiene (Yuyun 10).
2.1.6. Daya Tarik Kemasan
Menurut I Wayan Mudra , Kunci utama untuk membuat sebuah
desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple
(sederhana), fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang
secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat
menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain
kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk
yang dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan
manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata
(visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna,
bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang
mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara
kasatmata (visual communication) sebuah kemasan.
Menurut Irwan Wirya (11), daya tarik sebuah kemasan tidaklah
terlepas dari sebuah persepsi. Keduanya memilki hubungan yang sangat
erat dan tidak dapat dipisahkan. Persepsi tersebut dapat didefinisikan
sebagai proses dimana manusia mengadakan kontak dengan lingkungannya
dan bagaimana manusia bereaksi pda bentuk dan visual suatu obyek
tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan proses
penerimaan rangsang inderawi dan penafsirannya.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa penampilan dari suatu
kemasan haruslah memiliki daya tarik tersendiri. Daya tarik suatu kemasan
akan diserap oleh otak sadar dan otak bawah sadar konsumen, yang pada
akhirnya banyak mempengaruhi reaksi dan tindakan konsumen di tempat
penjualan. Pada dasarnya, setiap orang secara sengaja maupun tidak sengaja,
akan menghindari serbuan rangsangan yang menerpanya. Mereka hanya
23 Universitas Kristen Petra
akan melihat kemasan-kemasan tertenetu yang menarik perhatiannya pada
sebuah produk yang dipajang seperti di toko maupun swalayan.
Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai
daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional)
1. Daya tarik visual (estetika)
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang
mencakup unsur-unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur
grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk
memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri
berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah
sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi
konsumen untuk memberikan respon positif tanpa disadarinya, karena
konsumen pada umumnya tidak menyadari bahwa mereka dipengaruhi oleh
desain dan mereka menganalisis setiap unsur yang ada. Sering terjadi
konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya
walaupun harganya lebih mahal.
Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu
yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.
2. Daya tarik praktis (fungsional)
Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan
yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk
kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik
praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain :
a. Kemasan yang dapat menjamin dan melindungi produk.
b. Kemasan yang mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan.
c. Kemasan dengan porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman,
dengan alternatif volume untuk pembelian eceran.
d. Kemasan yang dapat digunakan kembali (reusable).
24 Universitas Kristen Petra
e. Kemasan yang mudah dibawa, dijinjing atau dipegang.
f. Kemasan harus memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan
mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang (refill).
2.1.7. Elemen-Elemen dalam Desain Kemasan
Dalam desain sebuah kemasan terdapat delapan elemen-elemen visual:
2.1.7.1. Bentuk
Bentuk sebuah kemasan merupakan pendukung dalam
pembentukan daya tarik visual, karena kemasan dapat mengidentifikasikan
merek, produk, dan fungsi. Kemasan juga ditentukan oleh sifat dari
produknya, pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan
pemajangan, dan cara penggunaan dari kemasan tersebut.
2.1.7.2. Warna
Warna merupakan elemen pokok dalam sebuah desain yang dapat
cepat menarik perhatian mata seseorang. Konsumen melihat warna jauh
lebih cepat daripada sebuah bentuk maupun rupa. Pada dasarnya warna
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu terang, sedang dan tua. Dan tentunya
setiap warna memiliki pembagian makna tersendiri, yaitu (Klimchuk dan
Krasovec 108-112) :
a. Warna sebagai simbol
- Merah : warna ini melambangkan aktivitas, api, hati, cinta, berani,
kuat, hidup, pemimpin, dan emosi yang meledak. Warna merah dapat
membangkitkan energi, kesan sensual,aktif, bersemangat, optimis,
keseriusan, dan kesetiaan. Di. Negara China, warna merah juga
melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, kemakmuran, sehingga
seringkali dipakai sebagai symbol pada hari raya umat China
maupun dalam pesta pernikahan.
Dalam lingkaran warna, merah adalah warna paling panas dan
memiliki gelombang warna paling panjang sehingga warna inilah
yang paling cepat tertangkap mata. Itu sebabnya merah biasanya
merupakan warna pertama yang dikenali anak-anak sekaligus
menjadi warna yang paling menarik bagi mereka (Anne 44).
25 Universitas Kristen Petra
- Kuning : warna ini melambangkan kecerahan, membangkitkan
energi, dan memberikan kesan hangat. Warna kuning juga seringkali
disebut sebagai warna matahari. Selain itu warna kuning juga
mendorong ekspresi diri seseorang, tetapi juga dapat melambangkan
suatu kegagalan. Warna kuning merupakan warna yang menarik
perhatian. Warna ini begitu mencolok sehingga seringkali disebut
sebagai warna yang eye-catching. Sebagai salah satu warna primer,
kuning adalah warna dengan efek yang kuat, sehingga secara
psikologis warna ini sangat efektif diterapkan pada hal-hal yang
membutuhkan motivasi dan menaikkan mood. Dalam psikologi
warna, kuning dikaitkan dengan kecerdasan, ide baru serta
kepercayaan terhadap potensi diri. Warna ini adalah warna yang
sangat positif sehingga dapat dipakai untuk menghilangkan keragu-
raguan, melambangkan kejujuran, mengeliminasi pemikiran
negative, dan memberikan semangat. Kuning juga sangat membantu
orang dalam menghadapi rasa takut dan depresi (Anne 34).
- Hijau : warna ini selalu dikaitkan dengan warna alam yang
menyegarkan. Karena memberi kesan yang segar, damai, tentram,
alami dan ramah lingkungan. Selain itu, warna hijau juga
memberikan kesan yang sejuk di mata, karena memberikan efek,
ketenangan, santai, dan kedamaian. Beberapa produk makanan juga
seringkali menggunakan kemasan berwarna hijau agar menimbulkan
kesan sehat karena mengandung bahan-bahan alami yang sehat.
- Biru : warna ini tidak terlepas dari air dan udara, sehingga seringkali
menimbulkan perasaan yang sejuk, damai, tenang, dan rasa santai.
Warna ini juga melambangkan keabadian, kesetiaan harga diri,
kebijaksanaan, kesedihan, kesendirian, keyakinan, kekuatan,
keamanan, kepercayaan dan stabilitas.
- Ungu : warna ini adalah warna yang mewah dan kompleks, lebih
disukai oleh tipe yang sangat kreatif dan eksentrik. Warna ini
melambangkan artistik, personal, mistis, spiritual, angkuh, sombong,
dan diktator. Ungu dapat mempunyai banyak arti dari kesan
26 Universitas Kristen Petra
sederhana sampai agung tergantung banyaknya sebagai latar
belakang yang digunakan. Ungu merupakan warna yang unik karena
karakternya berubah-ubah begitu drastis tergantung intensitas yang
dimilikinya. Warna ungu tua dengan intensitas penuh berkarakter
misterius, mistis, dalam dan angkuh. Sebaliknya warna ungu muda
pastel justru memiliki karakter yang lembut, ringan dan
menyenangkan. Biasanya warna ini digemari oleh mereka yang
berjiwa unik seperti paranormal, desainer, entertainer dan mereka
yang memiliki kemampuan artistik yang tinggi (Anne 38).
- Hitam : warna ini memiliki kesan yang kuat, kebijaksanaan , penuh
percaya diri, penuh perlindungan, elegan, focus, menekan, dan
misterius. Selain itu warna ini juga sering digunakan dalam warna
mode, karena melambangkan keberanian, kekayaan, kemewahan,
dan kesempurnaan.
- Putih : warna ini melambangkan kemurnian, kepolosan, kesucian,
dan kebenaran. Secara tidak langsung, warna putih juga memberikan
efek bersih, dingin, dan praktis. Warna putih seringkali digunakan
untuk acara-acara bersifat sacral seperti pernikahan, atau acara
ibadah keagamaan. Secara psikologis, putih melambangkan
kejujuran, ketulusan, dan keiklasan. Warna ini juga mengasosiasikan
kita terhadap rasa bersih atau higienis dan klinis (Anne 50).
2.1.7.3. Bahan / Material
Bahan atau material sebuah kemasan sangatlah beragam. Bahan
sebuah kemasan dapat berfungsi sebagai merek. Bahan material dapat
berupa gelas kaca, botol plastik, kaleng, maupun karton. Dan setiap
material menimbulkan persepsi dan fungsi yang berbeda-beda bagi setiap
orang.
Dalam desain kemasan dan manufaktur, perbedaan dibuat antara
jenis bahan berbasis serat sebagai berikut :
Kertas : bahan dengan berat kurang dari 225 gsm
Karton : bahan padat dengan berat lebih dari 225 gsm
27 Universitas Kristen Petra
Karton : bahan padat dengan berat antara 150 dan 600 gsm, lebih kaku
dari kertas dan sering dilapisi.
Karton gelombang : kertas bergalur menempel ke atau antara kertas atau
papan. Yang bergelombang paling umum adalah:
Gambar 2.1. Permukaan tunggal : satu lapisan kertas bergalur
menempel ke satu lapisan kertas di papan.
Gambar 2.2. Permukaan ganda atau dinding tunggal : satu lapisan
kertas bergalur terpaku di antara dua lapisan kertas atau papan.
Gambar 2.3. Dinding ganda: dua lapisan kertas bergalur terpaku
antara tiga lapis kertas atau papan.
Gambar 2.4. Tiga dinding: tiga lapisan kertas bergalur terpaku
antara empat lapisan kertas atau papan.
2.1.7.4. Identitas atau Tanda Merek / Logo
Dalam desain kemasan, identitas merek yang menggugah kenangan
visual dan lisan, serta memberikan jiwa pada merek dan produknya.
Pengembangan sebuah logo atau tanda merek merupakan proses ekstensif
yang penting bagi keberhasilan sebuah kemasan (Klimchuk 98).
Seringkali dalam menentukan produk yang akan dibelinya, prilaku
konsumen menunjukkan kecenderungan mereka dalam memilih merek.
Hal ini menunjukkan bahwa identitas atau tanda merek memainkan
peranan penting sebagai daya tarik sebuah kemasan. Merek dagang yang
baik adalah yang mengandung keaslian, mudah diucapkan, menggugah,
28 Universitas Kristen Petra
cocok dengan produknya, mudah diingat, sederhana, mudah disisipkan
pada media apapun, tidak sulit digambarkan, dan tidak mengandung
konotasi yang kurang menyenangkan (Wirya 31).
Logo merupakan suatu simbol yang digunakan untuk
menyampaikan citra dan kegiatan atau fungsi suatu perusahaan (Yip 6).
Logo yang baik sebaiknya dapat dibaca dan diserap oleh orang yang
melihatnya hanya dalam waktu dua detik. Menurut Evelyn Yip,
perancangan logo yang baik harus dilakukan dengan teliti dan
mempertimbangkan beberapa hal. Logo yang baik harus sesuai dengan
latar belakang dan mengandung citra dari perusahaan, mampu menjadi alat
komunikasi yang efektif, dapat diaplikasikan ke berbagai bidang, artistic,
simple berirama, seimbang, harmonis, dan menguntungkan secara feng
shui (Lip 7). Selain itu, kejelasan, keseimbangan, kelayakan, keindahan,
dan kesederhanaan logo juga menjadi hal yang memainkan peranan
penting untuk menarik perhatian.
Berdasarkan unsur pembentukannya, logo digolongkan menjadi
tiga kelompok besar, yakni : logotype, logogram, dan kombinasi antara
keduanya. Logotype merupakan logo dengan tipografi sebagai unsur
utamanya. Logogram merupakan simbol, karakter, atau gambar yang
digunakan untuk menyampaikan suatu kata yang menggambarkan bidang
usaha dari suatu bisnis, perusahaan, atau organisasi swasta (Yip 5), dan
yang ketiga merupakan kombinasi unsur tipografi dan bentukan non
tipografi.
2.1.7.5. Ilustrasi dan Karakter
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering
digunakan dalam komunikasi sebuah kemasan karena sering dianggap
sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang
ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata. Ilustrasi, dalam hal ini
termasuk fotografi, dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan
lebih efektif daripada teks. Namun penempatan ilustrasi dalam kemasan
juga harus didasarkan pada fungsinya. Penambahan ilustrasi akan
29 Universitas Kristen Petra
menjadikan sebuah kemasan menjadi lebih menarik. Fungsi ilustrasi dalam
kemasan adalah untuk (Wirya 32):
a. Menarik perhatian.
b. Menonjolkan keistimewaan produk.
c. Memenangkan persaingan dalam menarik perahtian konsumen.
d. Mendramatisasi pesan.
e. Merangsang minat membaca keseluruhan pesan.
f. Menjelaskan suatu pernyataan.
g. Menciptakan suasana khas.
h. Menonjolkan suatu merek atau menunjang slogan yang ditampilkan.
2.1.7.6. Tipografi
Teks pada kemasan merupakan pesan kata-kata, digunakan untuk
menjelaskan produk yang ditawarkan dan sekaligus mengarahkan
sedemikian rupa agar konsumen bersikap dan bertindak sesuai dengan
harapan produsen. Beberapa tipe huruf mengesankan suasana-suasana
tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita dan sebagainya.
2.1.7.7.Tata Letak (Layout)
Layout adalah bagaimana memadukan semua unsur grafis, meliputi
warna, bentuk, merek, ilustrasi, tipografi, menjadi suatu kesatuan baru
yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan secara utuh dan
terpadu (Wirya 35). Layout dapat membantu meringankan beban
konsumen selama mencerna pesan yang terkandung dalam suatu kemasan.
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam layout
menurut Tom Lincy : proporsi (proportion), keseimbangan (balance),
kontras (contrast), irama (rhythm), dan kesatuan (unity).
Tata letak ada enam pertimbangan bagi pengembangan tata letak, yaitu
(Wirya 35) :
a. Keseimbangan (balance)
Penataan unsur-unsur untuk mencapai suatu kesan visual dengan
penyebaran yang menyenangkan.
30 Universitas Kristen Petra
b. Titik pandang (focus)
Menonjolkan salah satu unsur untuk menarik perhatian.
c. Lawanan (contrast)
Pengunaan warna yang sangat berbeda untuk menarik perhatian dan
agar mudah dibaca.
d. Perbandingan (proportion)
Penggunaan ukuran yang serasi antara panjang-lebar, besar-kecil,
tebal-tipis, agar lebih enak untuk dlihat.
e. Alunan pirza (gaze motion)
Penataan antara merek/logo, ilustrasi, teks, dan tanda-tanda lainnya,
dalam pengurutan yang paling logis untuk memberikan alur
keterbacaan sesuai dengan kebiasaan orang membaca.
f. Kesatuan (unity)
Mutu keseimbangan, titik pandang, perlawanan, perbandingan, dan
alunan pirza, digabungkan untuk pengembangan kesatuan pikir,
penampilan dan tata letak. Tata letak yang efektif, harus mengandung
unsur kesatuan dan kesederhanaan agar memudahkan konsumen dalam
mencerna pesan.
2.1.7.8. Label
Pada dasarnya kemasan dibagi atas bahan pembungkus baik yang
tingkat dasar, tambahan, kemasan pengiriman dan label kemasan. Label
merupakan tempelan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang
dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan. Label dapat
berupa label yang langsung dicetak pada kemasan maupun yang dicetak
terpisah dan dilekatkan kemudian. “labels can successfully evoke a
number of impulses that motivate people to buy” (Walker 12). Dalam hal
ini laber merupakan salah satu elemen kemasan yang penting dalam
penjualan produk. Hal ini adalah seperti yang dikatakan Lisa Walker
dalam bukunya bahwa yang dilihat konsumen pertama kali adalah
materialnya, label, dan grafisnya (Walker 14).
31 Universitas Kristen Petra
Label biasanya terbuat dari kertas, laminasi kertas atau film plastik
dengan atau tanpa perekat. Material tersebut dapat diaplikasikan dengan
pemanasan meregangkan mengikuti bentuk benda hingga dengan cara
perekatan yang paling sederhana dengan lem. Label dapat mencakup
keseluruhan kemasan atau hanya setempat, dan dapat dipotong dalam
berbagai bentuk berbeda untuk melengkapi kontur struktur kemasan
(Klimchuk 158).
2.1.7.9. Struktur dan Material dalam Kemasan
Dalam benak konsumen, kemasan adalah produk. Bagi produk,
kemasan merupakan perwujudan dari identitas visual suatu merek.
Struktur kemasan mendukung umur penyimpanan produk, menyediakan
kualitas yang nyata, dan fitur protektif yang semuanya mempengaruhi
ketertarikan awal konsumen terhadap kemasan. Ada beraneka ragam
material atau bahan yang biasa digunakan dalam kemasan. Oleh karena
itu, pemilihan material dan pertimbangan kelebihan serta kelemahan
material perlu untuk dilakukan dengan baik di awal perancangan. Dalam
pengetahuan dasar mengenai beberapa tipe material dan struktur yang
digunakan dalam kemasan, hal ini dibagi dalam beberapa kategori.
- Kertas
Beda jenis dan tingkatannya, kertas juga memiliki perbedaan dalam
penggunaan. Berikut ini merupakan beberapa jenis kertas yang biasa
digunakan dalam kemasan (Roth 45) :
Unbleached Kraft
Unbleached Kraft merupakan kertas coklat kasar yang paling kuat
dan ekonomis. Biasanya digunakan untuk tujuan pengemasan dan
pembuatan tas kertas. Bahan ini dapat dilapisi dan dilaminasi dengan
berbagai macam bahan yang bersifat melindungi, seperti : plastik dan
lilin.
Glassine dan Greaseproof Papers
Kertas jenis ini dapat digunakan secara polos, dicetak, dipernis,
diberi lilin, dibentuk maupun dilaminasi. Bahan ini memiliki
32 Universitas Kristen Petra
kelebihan tahan terhadap air, uap air, bau dan sesuatu yang
berminyak. Bahan ini biasanya digunakan untuk kantong, tas, sekat,
amplop, alas cupcakes dan makanan lainnya. 85% dari kertas ini
biasa digunakan untuk makanan.
Parchment Papers
Parchment Papers merupakan jenis kertas yang dibuat dengan
menenggelamkan lembaran kertas ke dalam sulfuric acid. Kertas ini
memiliki ciri tebal, transparan, bebas serat, tahan air dan minyak.
Bahan ini cocok untuk digunakan sebagai kemasan produk yang
mengandung minyak dan air, seperti mentega, ikan, dan sayuran.
Tissue
Fungsi utama tissue pada umumnya adalah digunakan sebagai
pembungkus dalam, namun dapat juga digunakan untuk
membungkus rangkaian bunga, bahan untuk membuat craft, untuk
industri makanan. Ciri-ciri dari kertas ini adalah tipis, kuat, tembus
pandang, coated, acid free. Jenis kertas in biasanya tersedia dalam
warna putih, pastel, dan metalik.
Sulfites dan Chromecoats
Jenis kemasan ini biasa digunakan untuk printing, labeling, dan
kemasan dekoratif. Jenis kertas ini ada 2 tipe: dull finish (coated dan
uncoated) dan glossy finish. Biasanya jenis ini digunakan untuk
membungkus kotak atau hadiah dengan emboss.
Foils
Foils merupakan lembaran logam tipis yang mudah robek. Bahan ini
dibuat dengan melaminasi metal foil dengan menggunakan teknik
gravure, yakni kertas printing dari bubuk metalik dan lacquers. Foil
yang biasanya digunakan untuk membungkus makanan adalah
aluminium foil dengan ketebalan antara 0.025 – 0.2mm. aluminium
foil merupakan bahan yang kedap air dan udara. Aluminium foil
memiliki dua sisi, yakni shiny side dan matte side. Untuk dapat
mempertahankan panas dari masakan, maka sisi matte foil harus
berada di sisi dalam.
33 Universitas Kristen Petra
Speciality Papers
Jenis bahan ini biasanya bertekstur, ber-glitter, dan mengkilap. Jenis
bahan ini biasanya digunakan untuk membungkus kotak dank ado
yang mewah.
- Kardus
Kardus atau paperboard merupakan istilah untuk lembaran yang terbuat
dari serat kayu murni atau kertas daur ulang. Berat atau ketebalan kardus
biasanya disesuaikan dengan fungsi kebutuhan produk karena akan
menentukan struktur dan kekuatan kardus. Kardus merupakan kemasan
yang fungsional, murah, dan dapat didaur ulang, sehingga hal ini
memungkinkan untuk dilakukannya kreatifitas struktural. Ada beberapa
macam kardus, namun yang umum digunakan untuk kemasan makanan
adalah:
a. SBS (Solid Bleached Sulfate). Kemasan yang mengandung serat
murni yang diputihkan dan kardus daur ulang. Kemasan ini sangat
mahal dan biasanya digunakan untuk mengemas produk makanan,
kosmetik, dan obat-obatan.
b. SUS (Solid Unbleached Slufate). Kemasan ini menjadi pilihan umum
untuk mengemas produk minuman dan peralatan kantor.
c. Daur Ulang (Recycled). Kemasan ini terbuat dari kertas daur ulang
dan seringkali digunakan untuk mengemas berbagai macam kue
kering dan deterjen.
d. Plain Chipboard (Shirt Board). Kemasan ini berwarna abu-abu dan
digunakan untuk kotak jadi. Biasanya digunakan sebagai hadiah
untuk mengemas parfum dan barang-barang lain yang terbuat dari
kaca.
- Kardus Gelombang
Kemasan ini digunakan untuk barang-barang yang sifatnya berat agar
dapat mengemas dan menahan dengan baik. Biasanya digunakan untuk
mengemas peralatan dapur, peralatan rumah tangga, dan barang-barang
elektronik seperti computer dan kamera.
34 Universitas Kristen Petra
- Kotak Jadi
Kotak jadi umumnya terbuat dari kardus atau papan yang berat.
Kemasan ini seringkali digunakan untuk mengemas kosmetik, permen,
perhiasan, dan produk berkelas lainnya.
- Karton Lipat
Kemasan karton lipat didesain dengan konstruksi selembar kardus atau
kardus gelombang yang di tekan, kemudian diberi alur lipatan untuk
memudahkan dalam melipat. Kemudian disambung dengan cara dilem,
diisolasi, dijepret, maupun diselipkan.
- Canisters
Canister merupakan kemasan yang berbentuk gulungan dengan
ketebalan yang berbeda-beda. Kemasan ini biasanya digunakan untuk
mengemas kosmetik, pakaian dalam, perhiasan, makanan ringan, bubur
gandum, dan minuman sari buah.
- Struktur Kertas dan kardus lainnya
Struktur Kertas dan kardus lainnya dapat berupa baki, tabung, kantung,
dan tas. Biasanya digunakan sebagai kombinasi dalam sebuah desain
kemasan, yaitu digunakan sebagai kemasan primer untuk struktur bagian
dalam dari kemasan tersebut.
- Plastik
Banyak variasi plastik yang menawarkan kualitas dan properti yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Jenis-jenis plastic yang
umum digunakan yaitu :
a. LDPE (Low Density Polyethylene). Kemasan ini digunakan untuk
container dan tas untuk pakaian dan makanan.
b. HDPE (High Density Polyethylene). Kemasan ini digunakan untuk
susu, deterjen, cairan pembersih rumah tangga, produk perawatan
pribadi, dan botol kosmetik.
c. PET (Poly Ethylene Terephtalate). Kemasan ini digunakan untuk
produk minuman, minyak, selai, serta kantung untuk makanan dan
produk kesehatan.
35 Universitas Kristen Petra
d. PP (Polypropylene). Kemasan ini digunakan untuk botol, tutup botol,
dan pembungkus tahan lembab.
e. PS (Polystyrene). Kemasan ini digunakan untuk membuat tempat CD
dan botol pil, produk susu, baki daging, dan karton telur.
Gambar 2.5. Contoh kemasan plastiK Pocari Sweat
Sumber :
http://www.pocarisweat.co.id/uploads/images/products/product_
detail_2.png
- Kemasan Blister
Kemasan ini seringkali digunakan untuk produk-produk yang ingin
diperlihatkan meskipun berada di dalam kemasan. Dengan tujuan agar
produk yang dijual dapat terlihat dengan jelas dan lebih meyakinkan
konsumen. Misalnya untuk produk seperti baterai, elektronik, obat-
obatan, mainan anak, dan alat-alat kosmetik.
- Kaca
Produk yang menggunakan kemasan dari kaca, seringkali ingin
menampilkan kesan yang berkualitas. Kemasan kaca terdiri dari berbagai
bentuk, ukuran dan warna yang bervariasi. Produk-produk yang
menggunakan kemasan kaca adalah parfum, obat-obatan, minuman,
makanan, dan produk berkelas.
- Logam
Kemasan logam terbuat dari timah, aluminium, dan baja. Beberapa
produk seperti minuman berkarbonasi, produk kesehatan, dan kecantikan
juga seringkali menggunakan kemasan logam.
36 Universitas Kristen Petra
Untuk aluminium foil biasanya digunakan untuk mengemas roti, daging,
dan makanan siap saji.
- Kaleng
Kemasan dari logam merupakan salah satu kemasan yang membutuhkan
biaya yang murah. Sama halnya dengan kaca, kemasan ini digunakan
karena dapat melindungi produk dengan baik, sehingga seringkali
digunakan untuk mengemas produk makanan dan minuman. Pada
makanan biasanya digunakan untuk mengemas daging dan ikan. Pada
minuman biasanya digunakan untuk muniman bersoda.
- Tube
Tube seringkali digunakan untuk mengemas produk obat-obatan, lem,
produk kesehatan dan kecantikan seperti pasta gigi, krim, dan pelumas.
Tube juga dapat melindungi produk dengan baik, karena bahan yang
digunakan dapat mencegah interaksi kemasan dengan produk tersebut,
sehingga produk tidak mudah rusak atau tercemar.
- Kemasan Fleksibel
Kemasan fleksibel ini terbuat dari kertas maupun plastic yang tidak
kaku, sehingga bersifat lentur menyesuaikan dengan produk. Bentuk
fleksibel dari kemasan ini biasanya berupa tas, kantung, tabung, dan
pembungkus yang terbuat dari film. Contohnya untuk kemasan produk
sabun dan roti.
2.2. Kriteria Penilaian Kemasan
Dalam desain kemasan memiliki penilaian dan peraturan umum yang
mencakup penerapan unsur-unsur visual yang terdapat dalam sebuah
kemasan, unsur pokok visual kemasan sebagai patokan agar unsur visual
kemasan dapat diterapkan secara benar untuk mendapatkan daya tarik visual
yang optimal dan mendukung pemasaran diantara lain :
a. Bentuk yang sederhana lebih disukai daripada yang rumit.
b. Bentuk yang teratur lebih memiliki daya tarik.
c. Bentuk yang tidak seimbang tidak akan menyenangkan.
d. Bentuk bujur sangkar lebih disukai daripada persegi panjang.
37 Universitas Kristen Petra
e. Bentuk cembung lebih disukai daripada yang cekung.
f. Bentuk bulat/oval lebih disukai oleh wanita daripada segitiga atau
bentuk yang bersiku, dan sebaliknya untuk pria. Tapi tergantung pada
sifat produknya.
g. Untuk daya tarik yang optimal jangan membagi dua desain tersebut
misalnya oleh warna yang kontras karena secara keseluruhan kemasan
akan terlihat lebih kecil dan membingungkan.
h. Mata lebih senang bergerak horizontal, gerakan vertikal membosankan.
i. Bentuk yang miring tidak disukai dan hindari distorsi bentuk yang
merugikan.
j. Suatu ilustrasi yang terlalu dominan bisa menarik perhatian jauh dari
hal-hal penting lainnya.
k. Warna terang lebih mudah dilihat karena merangsang retina mata, dan
menghasilkan gambar yang lebih besar.
l. Warna hangat lebih menarik daripada warna yang sejuk, tapi tergantung
produknya dari situasi pemasaran.
m. Bagian penting yang ingin ditonjolkan terutama untuk teks panjang,
sebaiknya berwarna lebih gelap dengan latar belakang terang. Warna
sebaliknya lebih sulit dibaca karena huruf akan terlihat lebih kecil, tapi
apabila diperlukan gunakan untuk teks yang pendek dan gunakan jenis
huruf yang tebal/bold.
n. Mata condong terpusat pada bagian sedikit di sebelah kiri dari pusat dan
ini posisi yang dominan, khususnya untuk sebuah symbol dan hal-hal
yang penting sebaiknya ditempatkan di sebelah kiri.
o. Secara keseluruhan desain harus berbeda dengan produk pesaingnya.
p. Jangan menonjolkan desain terlalu kuat untuk usaha menarik perhatian,
menuntut perhatian terlalu berlebihan akan merugikan.
q. Mata cenderung melihat lebih dulu sesuatu yang lebih besar.
r. Konsumen melihat visual suatu kemasan dengan urutan : warna, bentuk,
penampilan, dan kemudian produk dalam kemasan.
38 Universitas Kristen Petra
s. Trend desain jangan terlalu cepat pudar, sebuah desain yang ketinggalan
jaman bisa kehilangan penjualan,perubahan desain memang penting tapi
jika terlalu sering akan kehilangan citra dari merek atau produk tersebut.
t. Informasi harus sesuai logika.
u. Jangan hanya menggunakan komposisi hitam putih untuk desain
kemasan.
v. Informasi penting harus jelas terlihat bila kemasan dipajang.
w. Jangan menggunakan tipe huruf yang memiliki tebal atau tipis yang
terlalu kontras, khususnya untuk teks dengan poin kecil karena akan sulit
dibaca.
2.3. Kemasan khusus untuk beberapa event atau acara tertentu
Di Indonesia terdapat berbagai macam agama, ras/suku, tradisi, dan
kebudayaan yang beraneka ragam. Setiap umat manusia dan setiap etnis
memiliki hari raya / perayaan dan tradisinya sendiri dalam merayakan
perayaan mereka. Hari raya biasanya ditandai dengan perayaan - perayaan
bagi kelompok yang bersangkutan dan mungkin juga dengan diliburkannya
kantor dan sekolah secara umum. Di Indonesia, terdapat beberapa hari
dirayakan secara meriah adalah hari raya Idul Fitri, Imlek, dan Natal serta
Tahun Baru. Selain itu juga terdapat perayaaan yang sering dirayakan oleh
masyarakat secara meriah, yaitu hari kasih saying atau seringkali dikenal
dengan sebutan Valentine’s day. Dan setiap masyarakat memiliki tradisi
sendiri yang dilakukan untuk merayakan perayaan tersebut. Hal yang
diakukan masyarakat pada umumnya bersulahturahmi antar keluarga, teman,
dan kerabat dan saling memberikan bingkisan berupa parsel, kartu ucapan,
dan lain sebagainya. Tujuan dibentuknya desain kemasan khusus yaitu untuk
menarik minat konsumen dan membantu konsumen apabila ingin
memberikan suatu bingkisan terhadap kerabat, maupun saudara pada event-
event tertentu. Karena mengingat bahwa masyarakat tertarik terhadap hal-
hal yang baru dan sesuai dengan perkembangan jaman yang semakin
modern.
39 Universitas Kristen Petra
2.3.1. Hari Raya Idul Fitri
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1
Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang
berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya
Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila
dilihat dari penanggalan Masehi. Idul Fitri berarti kembali kepada naluri
kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan yang lurus, dan
kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak Islami, Inilah makna
Idul Fitri yang asli. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga
boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal
Masehi yang berbeda, yang menandai puasa telah selesai dan kembali
diperbolehkan makan minum di siang hari. Artinya kata fitri di sini
diartikan “berbuka” atau “berhenti puasa” yang identik dengan makan
minum. Maka tidak salah apabila Idul Fitri disambut dengan makan-
makan dan minum-minum yang tak jarang terkesan diada-adakan oleh
sebagian keluarga. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam berkumpul pada
pagi hari dan menyelenggarakan Salat Ied bersama-sama di masjid-masjid,
di tanah lapang, atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar) apabila
area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. Dan sebelum salai ied di
lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah,
sebab kalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sodakoh
biasa bukan zakat.
Hari Raya umat Islam ini selalu dirayakan setiap tahunnya, dengan
saling berilahturahmi antar keluarga untuk mempererat hubungan. Mereka
berdatangan ke rumah orang tua maupun saudara. Selain itu, pada hari
raya Idul Fitri, biasanya selalu menyajikan ketupat sebagai hidangan untuk
merakannya bersama keluarga. Orang dewasa juga memiliki kebiasaan
membagi-bagikan uang kepada anak-anak kecil pada hari raya tersebut.
Beberapa orang juga seringkali memberi bingkisan berupa parsel yang
berisi makanan dan minuman mulai dari yang murah hingga yang mahal.
40 Universitas Kristen Petra
2.3.2. Hari Raya Natal
Kata “Natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis
(Hari Lahir). Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas,
dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse atau Cristes-messe, yang berarti
Misa Kristus. Natal adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap
tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati
hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam
pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember.
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-
agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah
pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman dan anggota
keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.
Tukar menukar kado, mengirim kartu ucapan
Aktivitas ini menjadi populer sejak tahun 1800-an. Lagu-lagu Natal,
yang disebut carol, dinyanyikan dan diperdengarkan selama masa
liburan. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Menghias rumah.
Kebanyakan orang Amerika menghias pohon Natal, yaitu pohon
cemara atau pohon buatan, di rumah-rumah mereka. Lampu-lampu
dan lingkaran daun-daunan dari pohon empat musim, ucapan Selamat
Natal diletakkan di dalam dan di luar banyak rumah. Menjadi populer
sejak tahun 1800-an.
Makan Malam Natal
Seringkali dengan kalkun. Selain itu, banyak yang mengadakan pesta
perjamuan persis sebelum dan sesudah Natal.
Santa Claus
Santa Claus berasal dari kisah lama tentang seorang Santo Kristiani
bernama Nikolas dan dari dewa Norwegia yang bernama Odin.
Namanya lambat laun berubah menjadi Santa Claus, dari nama
Belanda untuk Bapa Natal abad ke-empat, Sinter Claas. Orang
Amerika memberikannya janggut berwarna putih, mendandaninya
dengan baju merah dan menjadikannya seorang tua yang riang dengan
pipi yang merah dan sinar di matanya. Santa Claus adalah tokoh mitos
41 Universitas Kristen Petra
yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana beliau membuat
mainan sepanjang tahun.
Amal
Natal juga merupakan saat di mana orang-orang menunjukkan
kemurahan hati kepada orang-orang yang kurang beruntung. Uang
dikirimkan ke rumah sakit dan panti asuhan atau dibuat dana khusus
untuk membantu fakir miskin.
2.3.3. Hari Raya Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa.
Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa
Tionghoa: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir
dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat
bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang
berarti "malam pergantian tahun". Perayaan hari raya Imlek dalam
keberadaan Indonesia yang multietnik menjadi momentum untuk
mempererat tali persaudaraan di negeri ini. Imlek sebagai momentum
untuk memantapkan harmoni keragaman yang disinergikan dalam upaya
mengejawantahkan Indonesia, yang aman, damai dan sejahtera. Imlek
merupakan hari raya keagamaan, memperingati kelahiran Konfusius,
sering disebut Gong Zi. Namun, Imlek sebenarnya bukan milik umat
beragama tertentu. Dengan demikian, tiap etnis Tionghoa yang beragama
apa pun, dari strata sosial kaya atau miskin, berasal dari nenek moyang
atau marga apa pun, semua bebas merayakan Imlek. Dan sebagaimana
sekarang Imlek juga dirayakan oleh teman-teman kita (keturunan
Tionghoa) dalam bingkai keragaman di Indonesia.
Tradisi Tionghoa (Imlek) yang telah berlangsung sejak lama ini,
kini menghiasi keragaman budaya di negeri ini. Biasanya menjelang tahun
baru Imlek, Konghucu melakukan tradisi pemberian angpau yang
dilakukan tujuh hari sebelum Tahun Baru Imlek. Hari tersebut dinamakan
dengan "Hari Persaudaraan". Pada kesempatan ini mewajibkan orang yang
merayakan Tahun Baru Imlek membantu sesama yang tak mampu
42 Universitas Kristen Petra
merayakannya. Dan angpau sendiri memiliki makna filosofi transfer
kesejahteraan atau energi. Transfer kesejahteraan dari orang mampu
kepada orang yang kurang/tidak mampu (orang miskin), dari orangtua
kepada anak-anak, serta dari anak-anak yang sudah menikah kepada
orangtua.
Hal-hal lain yang identik pada Tahun Baru Imlek, seperti lampion,
hidangan kue lapis, dan kue keranjang. Ketika menyalakan lilin atau
lampion, warga Tionghoa berharap agar dalam satu tahun ke depan hidup
mereka menjadi terang seperti lilin. Kue lapis merupakan simbol
keinginan agar di tahun mendatang rezeki melimpah dan berlapis-lapis.
Bunga sedap malam dihadirkan sebagai tekad untuk terus berlaku baik dan
harum, seharum bunga sedap malam. Tradisi yang lain adalah
sembahyang leluhur, di mana sembayang leluhur memiliki makna luas
dari sekadar memberi makan arwah leluhur. Tradisi sembahyang leluhur
merupakan wujud bakti seorang anak kepada orangtuanya.
2.3.4. Hari Raya Kasih Sayang (Valentine’s Days)
Hari Kasih Sayang (dalam bahasa Inggris : Valentine’s Day) . Valentine
diperigati tiap tanggal 14 Februari, dimana pada hari tersebut biasanya
para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.
Asal-muasal Valentine yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma
didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin
ingin membaca artikel Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin
diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan
ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya Valentine ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para
pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk “valentines“.
Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati
dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19,
tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan
secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS)
memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine
43 Universitas Kristen Petra
dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya
terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan.
Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang
membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai
muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda.
Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih
dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara
materi, dan mengunjungi panti asuhan di mana mereka sangat
membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media
(stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di
Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan
valentine.
2.4. Data Produk
2.4.1. Jenis Produk
Jenis Produk yang terdapat di toko Anna Snack dan Kue diantara
lain kue basah dan Kue kering, jenisnya pun beraneka ragam serta harga
yang terjangkau. Arem-arem, Bolu Pelangi, Brownies, Brownies Crispy,
Brownies Ketan Hitam, Black Forrest (B), Black Forrest (K), Bolu
Gulung Kacamata, Bolu Gulung Orange, Bolu Gulung Pandan, Bolu
Gulung Lemon, Bolu Gulung 2 Warna, Bolu Kukus (B), Bolu Kukus (K),
Bolu Kukus Special, Bun Blueberry, Bun Strawberry, Bun Pineapple, Bun
Ayam, Bun Coklat, Cake Puding, Cake Tape, Cake Tape Kismis, Cup
Cakes A-C, Chiffon Cake, Chiffon Cake Chocolate, Chiffon Cake Cheese,
Chiffon Cake Orange, Chocolate Éclair, Cheese Stick, Cheese Roll,
Double Cheese Roll, Cinnamon Roll, Donat Blueberry, Donat Lemon,
Donat Manis, Fruit Cake, Kaas Horn, Kroket, Kroket Oven, Klappertaart,
Lemper Ayam, Lumpia, Lapis Surabaya, Macaroni Schotel, Macaroni
Ball, Roti Kepang, dan berbagai macam pilihan lainnya.
44 Universitas Kristen Petra
2.4.2. Merk/Brandname
Informasi Produk
Nama Perusahaan : Anna Snack dan Kue
Pengelola : Anny Kusumastuti
Alamat : Jl. Melati BF 10 Solo Baru, dan Ruko
Super Makmur I Blok L/12, Jl. Raya Solo
Baru.
Logo :
2.4.3. Spesifikasi Produk, Diferensiasi, USP dan Positioning
Spesifikasi Produk :
a. Product :
- Menjual jenis dan rasa kue beraneka ragam dan sesuai dengan
permintaan konsumen.
- Menerima pesanan kue sesuai dengan permintaan konsumen dalam
jumlah tertentu.
- Kue dibuat dengan bahan yang berkualitas, bersih, dan tanpa
menggunakan bahan pengawet.
- Setiap harinya, produk yang dijual berganti-ganti dan terdapat
beberapa produk unggulan yang tetap dijual.
b. Price :
- Harga yang dijual beraneka ragam
- Memberikan diskon harga untuk pembelian kue setelah jam 18.00.
c. Place :
- Memiliki tempat penjualan di rumah serta tempat penjualan di Ruko.
- Memiliki pelanggan tetap.
d. Promotion :
- Promosi dari mulut ke mulut.
- Melalui media banner, dan brosur.
45 Universitas Kristen Petra
Diferensiasi
Yang menjadi pembeda antara produk-produk dari Anna Snack dan
Kue adalah jenis-jenisnya yang diproduksi setiap hari berbeda-beda.
Unique Selling Preposition (USP)
Yang menjadi keunikan dan keunggulan dari Anna Snack dan Kue
sebagai home industri bakery adalah Pastel tutup, mandarin, Macaroni
Schotel, Risoles sebagai produk andalannya yang dirasa mampu untuk
menjamin kualitas bagi produk-produk lain dari Anna Snack dan Kue.
Selain itu, citarasa yang modern menjadi daya tarik tersendiri bagi
konsumennya.
Positioning
Persepsi tentang merek yang ingin ditanaamkan dibenak konsumen
Anna Snack dan Kue adalah sebagai perusahaan toko kue yang berkualitas
dan menjadikan produk pastel tutup, mandarin, Macaroni Schotel, Risoles
sebagai produk andalannya dan memiliki jaminan kualitas tersendiri bagi
produk-produk lain dari Anna Snack dan Kue.
2.4.4. Konsumen
Konsumen Anna Snack dan Kue berasal dari beberapa daerah di
Surakarta, khususnya daerah perkotaan dan SoloBaru. Dengan harga kue
yang dijual saat ini, membuat konsumen Anna Snack dan Kue berasal dari
semua kalangan. Konsumen yang biasanya membeli kue di Anna Snack
dan Kue berasal dari berbagai tingkatan usia. Mulai dari anak-anak, remaja
berusia 15 tahun hingga orangtua 45 tahun. Untuk orangtua biasanya
mereka datang untuk membeli beberapa kue untuk keluarganya, terdapat
juga ibu-ibu yang memesan kue untuk acara arisan bersama teman-
temannya. Terkadang mereka juga mengadakan janjian dalam pemesanan
kue dan harga, sehingga mereka mendapatkan kepuasan baik model, isi
kue yang diinginkan, dan harga.
46 Universitas Kristen Petra
2.4.5. Wilayah Pemasaran
Saat ini di Surakarta terdapat banyak sekali perusahaan yang
menjual kue-kue. Berbagai macam jenis kue menimbulkan banyaknya
persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi beberapa masyarakat suka
membeli kue untuk diberikan kepada teman, keluarga, saudara, hingga
rekan-rekan kerja dan kerabat. Wilayah pemasaran dari Anna Snack dan
Kue sejauh ini berada bi wilayah SoloBaru yaitu di rumah dan di ruko
daerah SoloBaru, selain itu Anna Snack dan Kue juga terdapat di Café
Rumah Sakit Dr.Oen SoloBaru, kantin sekolah Regina Pacis Surakarta,
Torabika di Solo Grand Mall.
2.4.6. Sistem Pemasaran/Distribusi
Sistem pemasaran yang dilakukan yaitu dengan cara memiliki gerai
atau stand toko kue di Café Rumah Sakit Dr.Oen SoloBaru, kantin sekolah
Regina Pacis Surakarta, Torabika di Solo Grand Mall. Selain itu jika
terdapat pesanan dalam jumlah banyak juga menyediakan jasa pesan antar.
2.4.7. Data Visual Produk/Kemasan
Tabel 2.1. Data Visual Produk/Kemasan
No
Jenis Roti
Karakteristik
Produk
Harga
1 Bolu Pelangi
Padat , empuk,
dan teksturnya
lembut
2.000
47 Universitas Kristen Petra
2 Brownies Ketan Hitam
Padat , empuk
dan tahan
lama
3.000
3 Bolu Gulung Kacamata
Padat dan
teksturnya
lembut
3.000
4 Cake Puding
Padat,
teksturnya
lembut, dan
basah
2.500
5 Kroket
Berminyak ,
rapuh, mudah
hancur, empuk
3.000
48 Universitas Kristen Petra
6 Lapis Surabaya
Padat, empuk 3.500
7 Macaroni Schotel
Berminyak,
padat, dan
berisi
8.000
8 Mandarin
Padat, empuk
dan lembut
3.000
9 Okinawa Ayam
Berminyak,
berisi, dan
padat
3.000
10 Pastel Tutup (B)
Padat, berisi,
dan berminyak
7.500
49 Universitas Kristen Petra
11 Risoles Special
Berminyak,
berisi, rapuh,
mudah hancur,
dan padat
5.000
12 Roll Mozaik
Padat, empuk
dan teksturnya
lembut
3.000
13 Roti Keju
Padat, empuk,
dan berisi
3.500
14 Roti Smoke Beef
Padat, empuk
dan berisi
4.000
15 Roti Pisang
Padat, empuk
dan berisi
3.500
50 Universitas Kristen Petra
16 Roti Lapis Legit
Padat, empuk
dan teksturnya
lembut
4.000
17 Rhum Raisin Cake
Padat, empuk
dan teksturnya
lembut
3.000
18 Rhum Horn
Padat, lengket,
empuk dan
berisi
3.000
19 Starchip
Padat, empuk
dan teksturnya
lembut
3.500
20 Kemasan Sekunder dan Tersier
51 Universitas Kristen Petra
2.5. Data Produk Kompetitor
2.5.1. Miss Bakery and Cake
2.5.1.1. Jenis Produk
Produk yang ditawarkan Miss Bakery and Cake diantaranya mini
tart, kue tart, roti pisang, risoles, kembangtahu, martabak, lumpia
Thailand,choco flower, roti kacang coklat, mangkrik, klepon, mendhut,
semar mendem, aneka cookies, donut, roti sobek, stick manis, roti
krumpul,roti keju, roti tiga rasa, dan aneka macam pastry, hingga camilan-
camilan juga terdapat di Miss Bakery and Cake.
2.5.1.2. Merk/Brandname
Informasi Produk
Nama Perusahaan : Miss Bakery and Cake
Alamat : Jl. Slamet Riyadi 68 Solo
Telepon : (0271) 7515550
Logo :
2.5.1.3. Spesifikasi Produk, Diferensiasi, USP dan Positioning
Spesifikasi Produk :
a. Product :
- Menjual jenis dan rasa kue beraneka ragam
- Kue dibuat dengan bahan yang berkualitas, bersih, dan tanpa
menggunakan bahan pengawet.
b. Price :
- Harga yang dijual beraneka ragam
c. Place :
- Memiliki tempat penjualan sendiri
52 Universitas Kristen Petra
d. Promotion :
- Promosi dari mulut ke mulut.
- Melalui media banner, dan brosur.
Diferensiasi
Yang menjadi pembeda antara produk-produk dari Miss Bakery
and Cake adalah jenis-jenisnya yang beraneka ragam dan terdapat
beberapa macam jenis kue yang tidak dijual di toko/bakery lain.
Unique Selling Preposition (USP)
Yang menjadi keunikan dan keunggulan dari Miss Bakery and
Cake sebagai home industri bakery adalah Roti Pisang, sebagai produk
andalannya yang dirasa mampu untuk menjamin kualitas bagi produk-
produk lain dari Miss Bakery and Cake. Selain itu, citarasa yang modern
menjadi ciri khas dari bakery tersebut.
Positioning
Persepsi tentang merek yang ingin ditanamkan dibenak konsumen
Miss Bakery and Cake adalah sebagai perusahaan toko kue yang selalu
menjaga kualitas produk yang dijualnya dan menjadikan produk roti
pisang sebagai produk andalannya dan memiliki jaminan kualitas
tersendiri bagi produk-produk lain dari Miss Bakery and Cake.
2.5.1.4.Konsumen
Konsumen Miss Bakery and Cake berasal dari beberapa daerah di
Surakarta. Dengan harga roti yang dijual saat ini, membuat konsumen
Miss Bakery and Cake berasal dari kalangan menengah hingga menengah
keatas. Konsumen yang biasanya membeli kue di Miss Bakery and Cake
berasal dari berbagai tingkatan usia. Mulai dari remaja berusia 17 tahun
hingga orang tua 45 tahun.
53 Universitas Kristen Petra
2.5.1.5.Wilayah Pemasaran
Saat ini di Surakarta terdapat berbagai macam bakery. Berbagai
macam jenis roti menimbulkan banyaknya persaingan yang semakin ketat.
Wilayah pemasaran dari Miss Bakery and Cake sejauh ini hanya berada
wilayah Solo yaitu di Jl. Slamet Riyadi 68 Solo.
2.5.1.6.Sistem Pemasaran/Distribusi
Sistem pemasaran yang dilakukan hanya dengan menjual
produknya di gerai toko roti di Jl. Slamet Riyadi 68 Solo.
2.5.1.7.Data Visual Produk/Kemasan
Gambar 2.6. Kemasan Primer Roti Miss Bakery and Cake
Gambar 2.7. Kemasan Sekunder Miss Bakery and Cake
54 Universitas Kristen Petra
2.5.2. Prisma Bakery & Ice Cream
2.5.2.1. Jenis Produk
Produk yang ditawarkan Prisma Bakery & Ice Cream diantaranya
mini tart, kue ulang tahun, roti pisang, roti smeer, stik keju, roti bolu
kukus,roti tawar, roti krumpul, roti keju,roti kacang hijau, croissant, roti
corn vla,roti coklat, keju krispi, Danish coklat,roti ont bijtkoek, bolu ikan ,
roti rasa sate ayam, mandarin, chiffon cake, bolu keju,bolu gula jawa,
schuimpjes,cake slice, roti tiga rasa, dan aneka macam pastry, dan aneka
macam ice cream juga terdapat di Prisma Bakery & Ice Cream.
2.5.2.2. Merk/Brandname
Informasi Produk
Nama Perusahaan : Prisma Bakery & Ice Cream
Alamat : Jl. Kapten Mulyadi 71 Solo
Telepon : (0271) 635382 , 648192
Logo :
2.5.2.3. Spesifikasi Produk, Diferensiasi, USP dan Positioning
Spesifikasi Produk :
a. Product :
- Menjual jenis dan rasa kue beraneka ragam dan ice cream
- Kue dibuat dengan bahan yang berkualitas, bersih, dan tanpa
menggunakan bahan pengawet.
b. Price :
- Harga yang dijual beraneka ragam
c. Place :
- Memiliki tempat penjualan sendiri
d. Promotion :
- Promosi dari mulut ke mulut.
- Melalui media stand banner untuk promosi diskon.
55 Universitas Kristen Petra
Diferensiasi
Yang menjadi pembeda antara produk-produk dari Prisma Bakery
& Ice Cream adalah jenis-jenisnya yang beraneka ragam dan juga menjual
aneka ice cream.
Unique Selling Preposition (USP)
Yang menjadi keunikan dan keunggulan dari Miss Bakery and
Cake sebagai home industri bakery adalah Roti Pisang dan roti smeer serta
ice cream aneka rasa, sebagai produk andalannya yang dirasa mampu
untuk menjamin kualitas bagi produk-produk lain dari Prisma Bakery &
Ice Cream. Selain itu, citarasa yang modern menjadi ciri khas dari bakery
dan ice cream.
Positioning
Persepsi tentang merek yang ingin ditanamkan dibenak konsumen
Miss Bakery and Cake adalah sebagai perusahaan toko kue yang
menghasilkan produk berupa biskuit, roti, dan ice cream bermutu dan
menjadikan produk tersebut sebagai produk andalannya dan memiliki
jaminan kualitas tersendiri bagi produk-produk lain dari Prisma Bakery &
Ice Cream.
2.5.2.4. Konsumen
Konsumen Prisma Bakery & Ice Cream berasal dari beberapa
daerah di Surakarta. Dengan harga roti yang dijual saat ini, membuat
konsumen Prisma Bakery & Ice Cream berasal dari kalangan menengah
hingga menengah keatas. Konsumen yang biasanya membeli kue di
Prisma Bakery & Ice Cream berasal dari berbagai tingkatan usia.
Mulai dari remaja berusia 17 tahun hingga orang tua 45 tahun.
Biasanya banyak juga orang tua yang memesan roti untuk suatu acara
tertentu.
56 Universitas Kristen Petra
2.5.2.5. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran Prisma Bakery & Ice Cream sejauh ini hanya
berada wilayah Solo yaitu di Jl. Kapten Mulyadi No.71 Solo.
2.5.2.6. Sistem Pemasaran/Distribusi
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh Prisma Bakery & Ice
Cream hanya sebatas menjual produknya di gerai toko roti di Jl. Jl. Kapten
Mulyadi No.71 Solo.
2.5.2.7. Data Visual Produk/Kemasan
Gambar 2.8. Kemasan Primer Prisma Bakery & Ice Cream
57 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.9. Kemasan Sekunder Prisma Bakery & Ice Cream
2.6. Analisis Data
2.6.1. Analisis Tujuan Brand Positioning
Tujuan Brand Positioning Anna Snack dan Kue yaitu Persepsi
tentang merek yang ingin ditanamkan dibenak konsumen Anna Snack dan
Kue adalah sebagai perusahaan toko kue yang berkualitas dan menjadikan
produk pastel tutup, mandarin, Macaroni Schotel, Risoles sebagai produk
andalannya dan memiliki jaminan kualitas tersendiri bagi produk-produk
lain dari Anna Snack dan Kue. Selain itu secara keseluruhan diharapkan
melalui penampilan kemasan dari Anna Snack dan Kue memiliki daya
tarik yang mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk
didalamnya. Dalam hal ini, visual dari kemasan Anna Snack dan Kue
nantinya mampu meningkatkan penjualan.
2.6.2. Analisis Kategori Produk
Anna Snack dan Kue menjual berbagai macam jenis roti yang
dijual diantaranya makanan/ kue basah dan makanan/kue kering, serta
beberapa snack dan memilliki aneka macam jenis roti dan varian rasa.
Jenis Makanan / Kue basah : Arem-arem, Cake Puding, Chocolate
Éclair, Kroket, Kroket Oven, Klappertart,Lemper Ayam, Lumpia, Risoles
Spesial, Risoles Sohun , Risoles Ragout Ayam ,Pastel Tutup, Lapis
Surabaya, Macaroni Schotel, Macaroni Ball, Misoa Goreng, Nagasari
Bandung, Okinawa Ayam dan Keju, Sosis Brood, Soes Ragout Ayam,
58 Universitas Kristen Petra
Soes Vla,Soes Bebek,Soes Cocktail, Tahu Isi, Sosis Solo, Panekuk,dan
lainnya.
Jenis Makanan / Kue kering : Bolu Pelangi, Brownies, Brownies
Ketan Hitam, Brownies Crispy, Black Forrest, Bolu Gulung Kacamata,
Bolu Gulung Orange,Pandan,Lemon, 2 Warna, Bolu Kukus, Bun rasa
Blueberry, Strawberry, Ayam, dan Coklat, , Cake Tape, Cake Tape
Kismis,Cup Cakes, Chiffon Cake, Cheese Stick, Cheese Roll, Donat, Kaas
Horn, Moonchip, Mandarin, Roll Kopi, Roll Mozaik, Roti Kepang, Roti
Keju, Roti Smoke Beef dan Ham,Roti Pisang, Roti Durian, Rhum Raisin
Cake, Taart Cherry Keju, Bloeder Special Polos, Roti Ham Keju, Roti
Smeer,dan lainnya.
2.6.3. Analisis Kompetitor
2.6.3.1. SWOT Anna Snack dan Kue
Tabel 2.2. SWOT Anna Snack dan Kue
Anna Snack dan Kue
Strengh - Memiliki Pastel tutup, mandarin, Macaroni Schotel,
Risoles sebagai produk andalan.
- Menggunakan resep turun temurun dari orang tua, roti
yang dihasilkan pulen dan empuk, tanpa
menggunakan bahan pengawet.
- Memiliki varian yang relatif banyak (100 varian).
Weakness - Belum memiliki konsistensi dalam penggunaan
identitas merek terhadap semua produk.
- Belum memiliki promosi dan kemasan yang
menunjang pencitraan diri Anna Snack dan Kue.
- Promosi masih sebatas dari mulut ke mulut dan banner
saja.
- Penanda yang kurang menonjol, sehingga toko kurang
dilihat oleh konsumen.
Opportunity - Lokasi toko yang strategis yakni berada di kota Solo
59 Universitas Kristen Petra
Baru.
- Memiliki pelanggan tetap yang membeli dalam jumlah
banyak.
- Memiliki harga dan kualitas yang terjangkau.
Threats - Adanya kompetitor baru dan lama yang sama-sama
menjual beberapa macam produk yang sama.
- Adanya kompetitor yang melakukan promosi yang
lebih menarik.
- Adanya competitor yang memiliki kemasan yang lebih
menarik.
2.6.3.2. SWOT Miss Bakery and Cake
Tabel 2.3. SWOT Miss Bakery and Cake
Miss Bakery and Cake
Strengh - Memiliki Roti Pisang sebagai produk andalan.
- Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan
tanpa pengawet.
- Memiliki varian yang relatif banyak (50 varian).
- Memiliki display toko yang menarik.
Weakness - Belum memiliki konsistensi dalam penggunaan
identitas merek terhadap semua produk.
- Belum memiliki promosi yang menunjang
pencitraan diri Miss Bakery and Cake.
- Penanda yang kurang menonjol, sehingga toko
kurang dilihat oleh konsumen.
Opportunity - Lokasi toko yang strategis yakni berada di kota
Surakarta.
- Memiliki harga dan kualitas yang terjangkau.
Threats - Lokasi yang berdekatan dengan bakery lainnya.
- Adanya kompetitor lama yang telah berdiri sejak
lama dan menjual beberapa macam produk yang
60 Universitas Kristen Petra
sama.
- Adanya kompetitor yang melakukan promosi yang
lebih menarik.
2.6.3.3. SWOT Prisma Bakery and Ice Cream
Tabel 2.4. SWOT Prisma Bakery and Ice Cream
Prisma Bakery and Ice Cream
Strengh - Memiliki Roti Pisang dan Roti Smeer sebagai
produk andalan.
- Menerima pemesanan untuk ku ulang tahun.
- Sudah menggunakan identitas merek / logo secara
konsisten terhadap semua produknya, serta terhadap
media promosi lainnya.
- Memiliki varian yang relatif banyak (75 varian).
Weakness - Belum memiliki konsistensi dalam penggunaan
identitas merek terhadap semua produk.
- Belum memiliki promosi dan kemasan yang
menunjang pencitraan diri Anna Snack dan Kue.
- Promosi masih sebatas dari mulut ke mulut dan
banner saja.
- Penanda yang kurang menonjol, sehingga toko
kurang dilihat oleh konsumen.
Opportunity - Lokasi toko yang strategis yakni berada di pusat kota
di Surakarta, karena terletak dekat dengan pertokoan
yang ramai.
- Memiliki pelanggan tetap yang membeli dalam
jumlah banyak.
- Memiliki harga dan kualitas yang terjangkau.
Threats - Adanya kompetitor yang kualitas produknya lebih
baik.
61 Universitas Kristen Petra
2.6.4. Analisis Data Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap Ny. Anny Kusumastuti selaku pemilik dan
pengelola Anna Snack dan Kue. Wawancara berlangsung pada tanggal 27
Februari 2012 di gerai roti Anna Snack dan Kue di Jl.Melati BF 10 Solo
Baru pukul 10.00. berikut merupakan hasil wawancaranya :
Sejak Kapan Anna Snack dan Kue berdiri?
Anna Snack dan Kue sebenarnya berdiri sejak tahun 2006 di Solo
Baru. Namun pada waktu itu masih belum memiliki nama dan
Merek/Logo serta belum membuka gerai toko. Karena dulunya hanya
membuat kue pada saat acara tertentu dan pesanan teman-teman saja.
Baru pada tahun 2007, mulai membuka gerai roti di komplek
perumahan bertempatan di Jl.Melati BF 10 Solo Baru hingga sampai
sekarang. Lalu pada tahun 2009 mulai membuka cabang di Ruko Super
Makmur I Blok L/12 yang bertempatan di Jl. Raya Solo Baru.
Bagaimana Sejarah berdirinya Anna Snack dan Kue?
Dulunya orang tua saya hobi memasak dan membuat kue dan roti.
Sejak kecil saya suka membantu ibu membuat pesanan kue dan roti,
dari itulah saya mulai mempelajari dan memahami cara pembuatan dan
menghafalkan resep pembuatannya. Akibat krisis moneter yang
melanda pada tahun 1998, bisnis keluarga saya mulai mengalami
masalah dan keadaan perekonomian keluarga sedang tidak berjalan
dengan baik, maka dari itu saya juga harus membantu perekonomian
keluarga. Lalu dengan berbekan resep dan pengalaaman saya sewaktu
membantu ibu saya, saya mencoba untuk memulai membuat kue dan
roti lagi. Ternyata membuahkan hasil dan dampak positif, kemudian
saya mulai mengkreasikan produk kue dan roti yang saya buat dengan
aneka varian bentuk dan rasa. Pada waktu itu, karena baru saja merintis
usaha baru belum ada modal yang cukup untuk membuka gerai
sehingga saya berusaha menjual produk saya melalui acara seperti
arisan, syukuran dan acara-acara tertentu.
62 Universitas Kristen Petra
Apa yang membedakan produk Anna Snack dan Kue dengan toko-toko
roti yang lainnya?
Yang membedakan produk Anna Snack dan Kue dengan toko roti
lainnya karena masih menggunakan resep dari peninggalan orang tua
untuk semua produk yang dihasilkan. Selain itu Anna Snack dan kue
juga menggunakan bahan-bahan yang alami dan tidak menggunakan
bahan pemutih dan pengawet. Selain itu Anna Snack dan Kue juga
membuat Pastel tutup, Mandarin, Macaroni Schotel, Risoles sebagai
produk andalan yang sudah dikenal oleh konsumennya.
Jenis produk apa yang paling diminati oleh konsumen?
Produk andalan yang spesial dari Anna Snack dan Kue adalah rotinya.
Roti-roti yang diproduksi memiliki tekstur yang lembut dan empuk.
Orang-orang biasanya membeli produk Pastel tutup, mandarin,
Macaroni Schotel, Risoles karena merupakan produk andalan dan
memiliki ciri khas.
Jangkauan wilayah pemasaran Anna Snack dan Kue ?
Untuk saat ini, jangkauan wilayah pemasaran Anna Snack dan Kue
berada di wilayah Solo Baru dan Surakarta. Anna Snack dan Kue
berada di komplek perumahan Jl. Melati BF 10 Solo Baru, da nada
juga cabang di Ruko Super Makmur I Blok L/12, di Jl. Raya Solo
Baru. Anna Snack dan Kue juga melakukan penitipan produknya di
kantin sekolah Regina Pacis Surakarta, café Teduh di Rumah Sakit
Dr.Oen Solo Baru, dan Stand Torabika di Grand Mall Solo.
Setiap harinya apakah Anna Snack dan Kue ramai dikunjungi oleh
pengunjung?
Setiap harinya Anna Snack dan Kue selalu ada konsumen yang datang
untuk membeli roti. Namun pada setiap hari senin jumlah konsumen
tidak sebanyak hari-hari lainnya. Anna Snack dan Kue biasanya ramai
dikunjungi oleh orang-orang apabila terdapat event tertentu seperti
natal dan tahun baru, idul fitri/lebaran, dan imlek. Pada event-event
seperti itulah banyak orang membeli roti dan kue, ada juga yang
memesan kue dalam jumlah banyak.
63 Universitas Kristen Petra
Siapakah yang biasanya membeli produk Anna Snack dan Kue?
Biasanya yang membeli di gerai roti Anna Snack dan kue adalah
semua orang, tua-muda, anak-anak membeli di Anna Snack dan Kue
dan tidak ada batasan umurnya.
Apakah kemasan Anna Snack dan Kue sudah pernah mengalami
perubahan?
Untuk saat ini, kemasan Anna Snack dan Kue belum pernah
mengalami perubahan. Kemasan Anna Snack dan Kue sebagian masih
menggunakan kemasan sablonan yang sudah jadi dan dijual di toko
bahan kue yang menjual kemasan.
Bentuk promosi apa saja yang pernah dilakukan oleh Anna Snack dan
Kue?
Promosi yang masih dilakukan hanya sebatas dari mulut ke mulut.
Biasanya orang-orang mengenal Anna Snack dan Kue dari teman dan
kerabat. Selain itu juga menyediakan Banner untuk promosi Ulang
Tahun. Serta menyebarkan pamflet ketika ada acara gereja.
Apa rencana jangka panjang untuk Anna Snack dan Kue?
Rancana jangka panjng untuk Anna Snack dan Kue yang pasti ingin
memperluas dan menjangkau konsumen lebih banyak lagi. Membenahi
interior di komplek perumahan, dan memperbanyak gerai roti, serta
menambah varian jenis produk yang dihasilkan, serta meningkatkan
kreasi terhadap roti-rotinya.
2.6.5. Analisis Data Hasil Observasi
Bedasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan
terhadap gerai roti Anna Snack dan Kue di Solo Baru, dapat diketahui
bahwa lokasi yang berada di komplek perumahan sangat strategis karena
dapat dijangkau oleh konsumen yang berada di perumahan, sehingga
mudah diketahui oleh orang-orang di komplek perumahan. Lalu dari segi
interior toko juga dinilai masih kurang menarik perhatian konsumen. Di
dalam toko tersebut terdapat dua orang pelayan yang melayani konsumen
yang datang dan memiiih produk, serta menjaga di kasir. Biasanya mereka
64 Universitas Kristen Petra
sepakat ntuk menggunakan baju yang seragam setiap harinya. Namun
masih belum memiliki keseragaman untuk mendukung citra dari Anna
Snack dan Kue.
Semua produk pada umumnya didisplay di lemari display dan rak-
rak display. Dari segi desain, bedasarkan pengamatan masih terlihat
kurang memiliki keseragaman dan konsistensi. Antara kemasan,
kelengkapan promosi, dan citra yang ingin disampaikan masih belum
terlihat mendukung dan menarik. Bahkan untuk beberapa produk masih
belum memiliki identitas dan informasi pendukung. Hal ini sangat
disayangkan, mengingat potensi produk Anna Snack dan Kue yang baik
dan dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Selama observasi di
gerai roti Anna Snack dan Kue beberapa hari, dijumpai pengunjung yang
datang kesana kebanyakan adalah wanita usia 18- 50 tahun dan sebagian
besar merupakan ibu rumah tangga yang membeli roti untuk konsumsi
sehari-hari untuk keluarga mereka. Selain itu ada juga yang membeli roti
untuk diberikan kepada teman ataupun kerabat. Lalu sebagian juga ada
yang memesan untuk keperluan lainnya seperti acara arisan, syukuran, dan
acara perkantoran. Di samping itu, ada juga pria yang membeli di gerai
Anna Snack dan Kue walaupun tidak sebanyak jumlah wanita yang
membeli.
2.6.6. Analisis Data Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
untuk perancangan kemasan Anna Snack dan Kue. Dengan adanya
kuesioner ini, diharapkan dapat memperoleh banyak informasi yang lebih
mendasar untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh konsumen Anna
Snack dan Kue. Data koresponden dari segi umur, pekerjaan, dan jenis
kelamin. Yang dibagikan di beberapa daerah di Surakarta :
65 Universitas Kristen Petra
Table 2.5. Data Koresponden
Nama
Jenis Kelamin
(L) Laki-laki / (P)
Perempuan
Umur Pekerjaan
Kristina P 25 Wiraswasta
Feny P 23 Mahasiswi
Stefanny P 22 Mahasiswi
Amanda P 30 SPG
Yenny P 34 Marketing
Linda Sandora P 17 SMA
Tuminah P 33 Ibu Rumah Tangga
Widya P 16 SMA
Livia P 18 Mahasiswi
Richy L 23 Asisten Kontraktor
Eko L 24 Pegawai
Leo L 23 Pegawai
Sugeng L 45 Wiraswasta
Tanto L 35 Wiraswasta
Paulus L 40 Wiraswasta
Ratna P 20 Mahasiswi
Hue Lan P 45 Ibu Rumah Tangga
Evelin P 17 SMA
Harni P 42 Ibu Rumah Tangga
Benyamin L 17 SMA
Jony L 21 Mahasiswa
Ivan L 24 Pegawai
Rony L 26 Pegawai
Suryadi L 30 Pegawai Swasta
Putri P 22 Mahasiswi
Nunuk P 40 Ibu Rumah Tangga
Dewi Sri P 33 Ibu Rumah Tangga
66 Universitas Kristen Petra
Meli P 25 Pegawai Swasta
Yuniar P 30 Pegawai
Diah P 34 Pegawai
Atun P 31 wiraswasta
Rinda P 29 Pegawai Swasta
Amira P 34 Pegawai Bank
Rosi P 30 Marketing
Purwanto L 29 Pegawai
Andri L 24 Asisten dosen
Yeti P 28 Pegawai
Herlin P 30 Ibu Rumah Tangga
Murni P 25 Guru Les Musik
Monika P 29 Guru
Dari data di atas, diketahui bahwa koresponden Anna Snack dan
Kue memiliki kisaran usia 17-45 tahun. Kebanyakan dari mereka adalah
wanita, dan memiliki pekerjaan yang berbeda-beda pula. Mulai dari anak
SMA, mahasiswa, marketing, pegawai, wiraswasta, dan ibu rumah tangga.
Mereka adalah masyarakat yang tinggal dan memiliki pekerjaan di
Surakarta.
Dari 40 angket yang dibagikan kepada koresponden diatas, diperoleh hasil
sebagai berikut :
1. Anda biasanya membeli roti untuk apa?
Gambar 2.10. Diagram alasan konsumen membeli roti
7
8
15
10 Untuk Sarapan
Untuk Bekal Anak
Camilan
Untuk event/acara tertentu
67 Universitas Kristen Petra
Dari diagram diatas, koresponden memberikan alasan mereka untuk
membeli roti pada umumnya. 7 orang mengaku membeli roti untuk di
jadikan sarapan di pagi hari/ sebagai pengganti nasi, 8 orang membeli roti
untuk diberikan kepada anaknya sebagai bekal sekolah, 15 orang membeli
untuk camilan diwaktu senggang, dan 10 orang mengaku memesan untuk
acara tertentu seperti arisan, untuk diberikan kepada kerabat.
2. Siapakah yang biasanya pergi untuk membeli roti?
Gambar 2.11. Diagram prioritas konsumen yang membeli roti
Dari diagram diatas diketahui bahwa 37.5% dari koresponden mengaku
yang biasanya membeli roti adalah ibu, 15% anak perempuan, 12.5%
ayah, dan 10% anak laki-laki.
3. Bagaimana anda membeli dan mendapatkan roti?
Gambar 2.12. Diagram kebiasaan konsumen dalam membeli dan
mendapatkan roti
12.50%
37.50%
10%
15% Ayah
Ibu
Anak laki-laki
Anak perempuan
70%
30% Membeli di toko roti
Membeli di swalayan
68 Universitas Kristen Petra
Dari diagram diatas, dapat diketahui biasanya koresponden mendapatkan
roti biasanya langsung membeli ke toko roti sebesar 70%. Karena
menurut pandangan mereka roti yang dijual ditoko lebih fresh dan
kualitasnya lebih unggul Dan sebagian koresponden ada yang membeli di
swayalan sebesar 30%.
4. Apakah anda mengetahui tentang Anna Snack dan Kue?
Gambar 2.13. Diagram pengetahuan konsumen tentang
Anna Snack dan Kue
Diagram diatas digunakan untuk mengukur berapa banyak koresponden
yang mengetahui keberadaan Anna Snack dan Kue. Sebagian besar
koresponden mengetahui keberadaan gerai roti Anna Snack dan Kue.
5. Darimanakah Anda mengetahui Anna Snack dan kue?
Gambar 2.14. Diagram sumber konsumen mengetahui
Anna Snack dan Kue
100%
Ya
Tidak
50%
25%
20% 5%
Teman
Saudara
Tetangga
Orang Lain
69 Universitas Kristen Petra
Sebagian orang mengetahui keberadaan Anna Snack dan Kue . 50%
mengetahui dari teman-teman, 25% dari keluarga, 20% dari tetangga, dan
5% dari orang-orang yang pernah membeli di Anna Snack dan Kue.
6. Bagaimana pendapat anda tentang Anna Snack dan Kue?
Gambar 2.15. Diagram pendapat konsumen tentang Anna Snack dan Kue
Dari diagram diatas mengetahui pendapat koresponden tentang Anna
Snack dan Kue sebagai konsumen. Diketahui 45% menyukai rasa dari
produk Anna Snack dan Kue, 25% berpendapat bahwa variasi produknya
banyak, dan yang terakhir 30% berpendapat bahwa harganya terjangkau.
7. Apakah anda pernah membeli dan mengkonsumsi produk Anna Snack
dan Kue?
Gambar 2.16. Diagram pembelian konsumen di Anna Snack dan Kue
45%
25%
30% Rasanya Enak
Variasi Produk banyak
Harga terjangkau sesuaidengan kualitas
100%
0%
Ya
Tidak
70 Universitas Kristen Petra
Dari diagram diatas diketahui bahwa 100% dari koresponden pernah
mengkonsumsi produk Anna Snack dan Kue.
8. Seberapa sering anda membeli roti di Anna Snack dan Kue?
Gambar 2.17. Diagram Frekuensi konsumen membeli
di Anna Snack dan Kue
Diagram diatas digunakan untuk mengetahui frekuensi pembelian di Anna
Snack dan Kue. Diketahui bahwa 45% melakukan pembelian seminggu
sekali, 15% membeli hanya pada saat event tertentu, 25% membeli
sebulan sekali, dan sisanya 15% kadang-kadang membeli produk dari
Anna Snack dan Kue.
9. Menurut anda bagaimana kualitas produk Anna Snack dan Kue?
Gambar 2.18. Diagram Kualitas Produk Anna Snack dan Kue
Melalui diagram ini dapat diketahui kualitas produk Anna Snack dan Kue.
Dapat diketahui bahwa 75% koresponden berpendapat kualitas produk
45%
15%
25%
15% Seminggu Sekali
Hanya Event Tertentu
Sebulan Sekali
Kadang-Kadang
75%
25%
0%
Sangat Baik
Baik
Kurang
71 Universitas Kristen Petra
Anna Snack dan Kue sangat baik dan 25% koresponden berpendapat
bahwa kualitasnya baik.
10. Produk apa yang paling sering anda beli di Anna Snack dan Kue?
Gambar 2.19. Diagram jenis produk Anna Snack dan Kue yang sering di
beli oleh konsumen
Diagram diatas digunakan untuk mengetahui jenis produk yang digemari
oleh konsumen. Diketahui bahwa 15% membeli roti mandarin, 20%
membeli Macaroni Schotel baik dalam jumlah satuan atau beberapa, 15%
membeli Pastel Tutup, dan sisanya 50% membeli produk lainnya dari
Anna Snack dan Kue.
11. Bagaimana pendapat anda mengenai harga dari produk Anna Snack
dan Kue?
Gambar 2.20. Diagram pendapat konsumen mengenai harga
di Anna Snack dan Kue
15%
20%
15%
50%
Mandarin
Macaroni Schotel
Pastel Tutup
Produk Lainnya
0%
50% 50% Mahal
Terjangkau
Murah
72 Universitas Kristen Petra
Menurut pendapat koresponden mengenai harga produk Anna Snack dan
Kue. Diketahui bahwa 50% berpendapat harganya terjangkau dan 50%
mengatakan harganya murah.
12. Berapa jumlah uang yang anda keluarkan untuk membeli roti di Anna
Snack dan Kue?
Gambar 2.21. Diagram jumlah uang yang dikeluarkan konsumen
di Anna Snack dan Kue
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui jumlah uang yang
digunakaan koresponden untuk membeli produk Anna Snack dan Kue.
Dari diagram diatas diketahui bahwa 50% konsumen mengeluarkan uang
Rp 20.000,00-Rp 50.000,00, dan 25% mengeluarkan uang lebih dari Rp
45.000,00, dan 15% mengeluarkan uang Rp 5.000,00-Rp 25.000,00, dan
10% konsumen mengeluarkan uang kurang dari Rp 10.000,00 untuk
membeli roti dalam sekali pembelian.
13. Menurut anda bagaimanakah kemasan Anna Snack dan Kue?
10%
25%
15%
50%
A.<Rp. 10.000,00
B.>Rp 45.000,00
C.Rp 5.000,00-Rp 25.000,00
D.Rp 20.000,00-50.000,00
73 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.22. Diagram pendapat tentang kemasan Anna Snack dan Kue
Dari diagram diatas diketahui bahwa 38% koresponden berpendapat
bahwa kemasan Anna Snack dan Kue kurang bagus, 35% berpendapat
bahwa kemasan sangat kurang bagus, 15% berpendapat bahwa kemasan
bagus, dan 12% hanya berpendapat Sangat bagus.
14. Bagaimana pendapat anda mengenai kemasan plastik Anna Snack dan
Kue?
Gambar 2.23. Diagram pendapat tentang kemasan plastik
Anna Snack dan Kue
Dari diagram diatas akan diketahui pendapat koresponden mengenai
kemasan plastik Anna Snack dan Kue. Dapat diketahui bahwa 35%
koresponden berpendapat bahwa kemasan plastik Anna Snack dan Kue
sangat kurang bagus, 30% berpendapat bahwa kemasan plastik kurang
bagus, 20% berpendapat bahwa kemasan plastik bagus, dan sisanya
15% berpendapat bahwa kemasan plastik sangat bagus.
12%
15%
38%
35% Sangat Bagus
Bagus
Kurang Bagus
Sangat Kurang Bagus
15%
20%
30%
35% Sangat BagusBagusKurang BagusSangat Kurang Bagus
74 Universitas Kristen Petra
15. Menurut anda, apakah kemasan Anna Snack dan Kue sudah cukup
menarik dari segi visual?
Gambar 2.24. Diagram ketertarikan konsumen pada kemasan
Anna Snack dan Kue
Pertanyaaan ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan konsumen
terhadap kemasan produk Anna Snack dan Kue. Diketahui bahwa hanya
30% yang menyetui kemasan sudah cukup menarik, tetapi 70%
koresponden mengatakan tidak cukup menarik.
16. Apakah informasi dalam kemasan Anna Snack dan Kue sudah cukup
informatif?
Gambar 2.25. Diagram tingkat informatif kemasan Anna Snack dan Kue
Pertanyaaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah informasi yang
dicantumkan pada kemasan produk Anna Snack dan Kue sudah cukup
menginformatif apa belum. Diketahui bahwa hanya 35% yang menyetui
kemasan sudah cukup menginformatif, tetapi 65% koresponden
mengatakan tidak cukup menginformatif.
30%
70%
Ya
Tidak
35%
65%
Ya
Tidak
75 Universitas Kristen Petra
17. Apakah anda pernah melihat promosi yang dilakukan oleh Anna Snack
dan Kue?
Gambar 2.26. Diagram pengetahuan konsumen akan promosi yang
dilakukan Anna Snack dan Kue
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah koresponden pernah
melihat promosi yang dilakukan oleh Anna Snack dan Kue apa belum.
Diketahui bahwa 15% koresponen pernah melihat Anna Snack dan Kue
melakukan promosi dan 85% belum pernah melihat sekalipun promosi
yang dilakukan oleh Anna Snack dan Kue.
2.6.7. Analisis Fitur Kemasan (VIEW)
2.6.7.1. Anna Snack dan Kue
Tabel 2.6. Analisis VIEW Kemasan Plastik Anna Snack dan Kue
Kemasan Plastik Anna Snack dan Kue
Visibility Material dan Ukuran
Material yang digunakan berupa plastik transparan
dengan lem perekat dibelakangnya.
Ukuran plastik yang digunakan menyesuaikan dengan
bentuk produk agar tidak terlalu besar dan terlalu
kecil. Untuk beberapa produk tertentu dibentuk
sesuai produknya dengan cara dilipat kemudian
diisolasi agar bentuknya terlihat lebih baik sesuai
dengan produknya.
15%
85%
Ya
Tidak
76 Universitas Kristen Petra
Warna
Warna plastik yang digunakan bening transparan,
sehingga isi produk di dalamnya dapat terlihat
dengan jelas.
Ilustrasi
Tidak terdapat ilustrasi yang digunakan dalam
kemasan ini.
Tipografi
Tipografi yang digunakan hanya terdapat pada stiker
logo yang ditempelkan pada plastik ini adalah jenis
huruf sans-serif.
Merk/Logo
Logo yang digunakan berupa logotype dan logogram
dan masih hanya berfungsi sebagai identitas merek
saja, belum digunakan secara konsisten dan seragam
terhadap semua produk. Untuk beberapa kemasan
masih tidak menggunakan identitas merek.
Layout Desain
Logo ditempelkan ditengah-tengah di bagian depan
kemasan. Hal ini berlaku untuk semua kemasan
plastik berbagai ukuran.
Information Informasi yang tercantum pada kemasan ini hanya
sebatas identitas merek, nomor telepon Anna Snack dan
Kue. Informasi yang dicantumkan sangat dinilai kurang
karena ukurannya yang kecil dan mudah hilang dan
terkelupas.
Emotional
Appeal
Penggunaan plastik jenis ini dapat menunjukkan kesan
yang higienis untuk produk. Dengan hanya
mengandalkan kemasan primer ini, dinilai masih kurang
untuk mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi.
Workability Kemasan plastik ini dinilai sudah dapat melindungi isi
produk dan mudah bagi konsumen untuk membuka dan
77 Universitas Kristen Petra
menutupnya kembali. Dari segi ekonomisnya,
penggunaan plastik ini merupakan salah satu cara yang
paling praktis, ekonomis dan tetap terlihat bagus dan
higienis.
Tabel 2.7. Analisis VIEW Kemasan Kardus Anna Snack dan Kue
Kemasan Kardus Anna Snack dan Kue
Visibility Material dan Ukuran
Material yang digunakan berupa kardus yang tebal
dan kuat.
Ukuran kardus yang digunakan menyesuaikan dengan
bentuk produk.
Warna
Warna kardus yang digunakan berwarna putih bagian
luarnya dan bagian dalam berwarna abu-abu dengan
adanya sablonan berupa logo dari Anna Snack dan
Kue.
Ilustrasi
Tidak terdapat ilustrasi yang digunakan dalam
kemasan ini.
Tipografi
Tipografi yang digunakan hanya terdapat pada stiker
logo yang ditempelkan pada plastik ini adalah jenis
huruf sans-serif.
Merk/Logo
Logo yang digunakan berupa logotype dan logogram
dan masih hanya berfungsi sebagai identitas merek
saja, belum digunakan secara konsisten dan seragam
terhadap semua produk.
Layout Desain
Logo ditempelkan ditengah-tengah di bagian depan
78 Universitas Kristen Petra
kemasan. Hal ini berlaku untuk semua kemasan
kardus berbagai ukuran.
Information Informasi yang tercantum pada kemasan ini hanya
sebatas identitas merek, dan nomor telepon Anna Snack
dan Kue.
Emotional
Appeal
Penggunaan kardus jenis ini dapat menunjukkan kesan
yang higienis untuk produk. Dengan hanya
mengandalkan kemasan sekunder ini, dinilai masih
kurang untuk mempengaruhi konsumen.
Workability Kemasan kardus ini dinilai sudah dapat melindungi isi
produk dan mudah bagi konsumen untuk membuka dan
menutupnya kembali. Dari segi ekonomisnya,
penggunaan plastik ini merupakan salah satu cara yang
paling praktis, ekonomis dan tetap terlihat bagus dan
higienis.
2.6.7.2. Miss Bakery and Cake
Tabel 2.8. Analisis VIEW Kemasan Plastik Miss Bakery and Cake
Kemasan Plastik Miss Bakery and Cake
Visibility Material dan Ukuran
Material yang digunakan berupa plastik transparan
dengan lem perekat dibelakangnya.
Ukuran plastik yang digunakan menyesuaikan dengan
bentuk produk agar tidak terlalu besar dan terlalu
kecil.
Warna
Warna plastik yang digunakan bening transparan,
sehingga isi produk di dalamnya dapat terlihat
dengan jelas.
Ilustrasi
Tidak terdapat ilustrasi yang digunakan dalam
79 Universitas Kristen Petra
kemasan ini.
Tipografi
Tipografi yang digunakan hanya terdapat pada logo
yang disablon pada plastik ini adalah jenis huruf
serif.
Merk/Logo
Logo yang digunakan berupa logotype dan logogram
berfungsi sebagai identitas merek, dan belum
digunakan secara konsisten dan seragam terhadap
semua produk. Untuk beberapa kemasan masih tidak
menggunakan identitas merek.
Layout Desain
Logo disablon ditengah-tengah bagian depan
kemasan. Hal ini berlaku untuk semua kemasan
plastik berbagai ukuran.
Information Informasi yang tercantum pada kemasan ini diantaranya
identitas merek, nomor telepon, alamat dan ijin
makanan Miss Bakery and Cake.
Emotional
Appeal
Penggunaan plastik jenis ini dapat menunjukkan kesan
yang higienis untuk produk. Dengan hanya
mengandalkan kemasan primer ini dinilai sudah dapat
untuk mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi.
Workability Kemasan plastik ini dinilai sudah dapat melindungi isi
produk dan mudah bagi konsumen untuk membuka dan
menutupnya kembali. Dari segi ekonomisnya,
penggunaan plastik ini merupakan salah satu cara yang
paling praktis, ekonomis dan tetap terlihat bagus dan
higienis.
80 Universitas Kristen Petra
Tabel 2.9. Analisis VIEW Kemasan Kardus Miss Bakery and Cake
Kemasan Kardus Miss Bakery and Cake
Visibility Material dan Ukuran
Material yang digunakan berupa kardus yang tebal
dan kokoh.
Ukuran kardus yang digunakan menyesuaikan dengan
bentuk produk.
Warna
Warna kardus yang digunakan berwarna putih
dengan adanya sablonan berupa logo dari Miss
Bakery and Cake, serta motif daun berwarna hijau.
Ilustrasi
Terdapat ilustrasi berupa motif daun yang digunakan
dalam kemasan ini.
Tipografi
Tipografi yang digunakan hanya terdapat pada logo
yang disablon pada kardus ini adalah jenis huruf
serif.
Merk/Logo
Logo yang digunakan berupa logotype dan logogram
yang berfungsi sebagai identitas merek, dan
digunakan secara konsisten dan seragam terhadap
semua produk.
Layout Desain
Logo disablon ditengah-tengah di bagian depan dan
dibagian samping kemasan. Hal ini berlaku untuk
semua kemasan kardus berbagai ukuran.
Information Informasi yang tercantum pada kemasan ini terdiri dari
identitas merek, nomor telepon, alamat, dan ijin
makanan Miss Bakery and Cake.
Emotional
Appeal
Penggunaan kardus jenis ini sudah dapat menunjukkan
kesan yang higienis untuk produk.
81 Universitas Kristen Petra
Workability Kemasan kardus ini dinilai sudah dapat melindungi isi
produk dan mudah bagi konsumen untuk membuka dan
menutupnya kembali. Dari segi ekonomisnya,
penggunaan plastik ini merupakan salah satu cara yang
paling praktis, ekonomis dan tetap terlihat bagus dan
higienis.
2.6.7.3. Prisma Bakery and Ice Cream
Tabel 2.10. Analisis VIEW Kemasan Plastik Prisma Bakery and Ice Cream
Kemasan Plastik Prisma Bakery and Ice Cream
Visibility Material dan Ukuran
Material yang digunakan berupa plastik transparan
dengan lem perekat dibelakangnya.
Ukuran plastik yang digunakan menyesuaikan dengan
bentuk produk didalamnya.
Warna
Warna plastik yang digunakan bening transparan,
sehingga isi produk di dalamnya dapat terlihat
dengan jelas.
Dengan adanya sablonan logo berwarna putih.
Ilustrasi
Terdapat ilustrasi yang digunakan dalam kemasan ini
berupa gambar logo dan semburan bintang di bagian
samping logo.
Tipografi
Tipografi yang digunakan terdapat pada logo dan
informasi yang terdapat pada plastik ini adalah jenis
huruf serif dan sans-serif.
Merk/Logo
Logo yang digunakan berupa logotype dan logogram
berfungsi sebagai identitas merek, dan sudah
82 Universitas Kristen Petra
digunakan secara konsisten dan seragam terhadap
semua produk.
Layout Desain
Logo disablon ditengah-tengah bagian depan
kemasan. Dan terdapat semburan bintang yang
mengelilingi logo. Hal ini berlaku untuk semua
kemasan plastik berbagai ukuran.
Information Informasi yang tercantum pada kemasan ini diantaranya
identitas merek, nomor telepon, alamat dan ijin
makanan Prisma Bakery and Ice Cream.
Emotional
Appeal
Penggunaan plastik jenis ini dapat menunjukkan kesan
yang higienis untuk produk. Dengan hanya
mengandalkan kemasan primer ini dinilai sudah dapat
untuk mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi.
Workability Kemasan plastik ini dinilai sudah dapat melindungi isi
produk dan mudah bagi konsumen untuk membuka dan
menutupnya kembali. Dari segi ekonomisnya,
penggunaan plastik ini merupakan salah satu cara yang
paling praktis, ekonomis dan tetap terlihat bagus dan
higienis.
Tabel 2.11. Analisis VIEW Kemasan Kardus Prisma Bakery and Ice Cream
Kemasan Kardus Prisma Bakery and Ice Cream
Visibility Material dan Ukuran
Material yang digunakan berupa kardus yang tebal
dan kokoh.
Ukuran kardus yang digunakan menyesuaikan dengan
bentuk produk.
Warna
Warna yang digunakan pada kemasan kardus ini
berwarna cokelat dengan adanya sablonan berupa
logo dari Prisma Bakery and Ice Cream.
83 Universitas Kristen Petra
Ilustrasi
Terdapat ilustrasi gambar roti dan daun gandum yang
digunakan dalam kemasan ini.
Tipografi
Tipografi yang digunakan hanya terdapat pada logo
yang disablon pada plastik ini adalah jenis huruf serif
dan sans-serif.
Merk/Logo
Logo yang digunakan berupa logotype dan logogram
yang berfungsi sebagai identitas merek, dan
digunakan secara konsisten dan seragam terhadap
semua produk.
Layout Desain
Logo disablon diatas di bagian depan kemasan dan
dibagian samping kemasan. Hal ini berlaku untuk
semua kemasan kardus berbagai ukuran.
Information Informasi yang tercantum pada kemasan ini terdiri dari
identitas merek, nomor telepon, alamat, dan ijin
makanan Prisma Bakery and Cake.
Emotional
Appeal
Penggunaan kardus jenis ini sudah dapat menunjukkan
kesan yang menarik konsumen.
Workability Kemasan kardus ini dinilai sudah dapat melindungi isi
produk dan mudah bagi konsumen untuk membuka dan
menutupnya kembali. Dari segi ekonomisnya,
penggunaan plastik ini merupakan salah satu cara yang
paling praktis, ekonomis dan tetap terlihat bagus dan
higienis.
84 Universitas Kristen Petra
2.6.8. Referensi Visual Kemasan
Gambar 2.27. Kemasan Kue untuk hadiah
Sumber : http://ginjacqie.com/blog/wp-content/uploads/2010/06/diypack61.jpg
Gambar 2.28. Kemasan Kue untuk acara pernikahan
Sumber : http://shribhagvatipackaging.com/images/product/10.jpg
Gambar 2.29. Kemasan minuman jus buah
Sumber : http://www.langitberita.com/wp-content/uploads/2011/06/1.-Kemasan-
minuman-jus-buah.jpg
Gambar 2.30. Kemasan makanan
Sumber : http://peachestoapples.files.wordpress.com/2011/12/breakfast-in-
breukelen_400x400_large.jpg?w=510
85 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.31. Kemasan berbagai produk
Sumber : http://www.fren247.com/wp-content/uploads/2011/05/cetak-
kemasan.jpg
Gambar 2.32. Kemasan makanan dan minuman
Sumber : http://www.packaging-gateway.com/contractor_images/henkel/1-
adhecive_packaging.jpg
Gambar 2.33. Kemasan roti
Sumber : http://1.bp.blogspot.com/_1-Q-
6fJxXNM/TNfT63IksXI/AAAAAAAAAOA/cHPyhroRH3s/s320/packaging.jpg
Gambar 2.34. Kemasan Cupcakes
Sumber : http://lovelypackage.com/wp-content/uploads/2009/06/lolas1.jpg
86 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.35. Kemasan Plastik Roti
Sumber : http://www.asiabaru.com/wp-content/uploads/Header-7-445x259.jpg
Gambar 2.36. Kemasan Steak & Mushroom
Gambar 2.37. Kemasan Box Rack of Lamb
Gambar 2.38. Kemasan Hefti Jeunesse Chocolate Box
Gambar 2.39. Kemasan Miniature Cake Tray