2. LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Human Capital · 2. LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori...
Transcript of 2. LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Human Capital · 2. LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori...
7
Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Human Capital
Human capital merupakan komponen dari intellectual capital. Pelatihan
dan peningkatan sumber daya manusia merupakan investasi yang penting
dikarenakan pengalaman dan kemampuan dari sumber daya manusia memiliki
nilai ekonomis bagi perusahaan dalam produktivitas (Becker, 1964).
Menurut peryataan Bontis (1999) human capital adalah kekuatan
intelektual yang dimiliki oleh perusahaan, dimana kekuatan intelektual tersebut
berasal dari manusia yang bekerja diperusahaan yaitu karyawan dan kekuatan
intelektual ini dapat menghilang ketika karyawan tersebut tidak bekerja untuk
perusahaan tersebut lagi. Jika pengetahuan dan kemampuan karyawan digunakan
secara efektif dapat meningkatkan efektivitas, produktivitas dan inovasi. Menurut
Stuart (1997), human capital merupakan tahap awal dari pengembangan, sumber
wawasan, dan sumber inovasi. Hal ini menyebabkan perusahaan bergantung pada
pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman karyawannya untuk meningkatkan
financial performance.
Human capital merupakan intangible asset yang penting bagi perusahaan,
jika karyawan dapat setia dengan perusahaan dan menghasilakan nilai bagi
perusahaan tersebut. Menurut Boujelbene dan Affes (2013), human capital
meliputi pengetahuan, kemampuan professional, pengalaman, dan inovasi
karyawan yang berada di dalam perusahaan. Pulic (2000) dan Sthale (2011)
mengatakan bahwa human capital diukur dengan menggunakan staff cost, salary,
and related contribution (pension fund, health insurance, dan unemployment fund
equivalent). Berzkalne & Zelgalve (2014) didalam jurnalnya, untuk menghitung
Human Capital Efficiency menggunakan Added Value dibagi dengan Human
Cost. Menurut Pulic (2000), value added dihitung dengan menjumlah operating
profit, Human Cost,, depreciation, dan amortization.
8
Universitas Kristen Petra
2.1.2 Marketing Capability
Menurut Douglas W. Vorhies Michael Harker C.P. Rao (1999) Marketing
Csapability merupakan suatu proses yang dirancang untuk merancang
pengetahuan integrative yang kolektif, keterampilan, dan sumber daya dari
perusahaan ke pasar terkait dengan kebutuhan bisnis, yang memungkinkan bisnis
untuk menambah nilai barang dan jasa, serta memenuhi tuntutan kompetitif.
Marketing Csapability menunjuk pada diferensiasi atas produk dan jasa dari para
pesaing disamping juga membuat dan memelihara merk yang menguntungkan.
Philip Kotler (2000) didalam bukunya yang berjudul Marketing
Management, terdapat definsi marketing yang dikemukakan oleh Philip Kotler
dan Peter Drucker yang merupakan seorang ahli dibidang manajemen. Didalam
bukunya Philip Kotler mendefinisikan marketing sebagai suatu proses social
dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk dan jasa secara
bebas dengan sebuah nilai. Marketing sering dideskripsikan sebagai seni menjual
produk.
Menurut Peter Drucker seorang ahli dibidang manajemen mengatakan
marketing dilakukan untuk membuat penjualan berlebih. Tujuan dari marketing
adalah untuk memahami pelanggan sehingga dapat menjual produk atau jasa yang
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pelanngan. Sedangkan menurut
American Marketing Association definisi marketing adalah proses merencanakan
dan melaksanan konsep pricing, promotion dan distribution of ideas, goods, dan
services yang membuat pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan
organisasi. Day (1994), mengatakan marketing capabilities merupakan proses
memanfaatkan sumber daya baik tangible ataupun itangible untuk mengetahui
kebutuhan konsumen sehingga dapat mencapai diferensiasi produk.
9
Universitas Kristen Petra
Dari definisi diatas dapat diketahui indikator marketing capabilities adalah
Research and Development, Promotion, dan Advertising. Didalam jurnalnya
Ahmed, Kristal dan Pagell (2014) menggunakan Sales untuk mengukur marketing
capabilities sehingga rumus yang digunakan menjadi:
2.1.3 Company Age
Menurut Mehari dan Aemiro (2013), umur perusahaan diukur dari
lamanya perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Semakin lama suatu
perusahaan menjalankan bisnisnya maka umunya kinerja perusahaan juga akan
meningkat sehingga perusahaan tersebut akan semakin mudah untuk memperoleh
dana (Liargovas dan Skandalis, 2007). Menurut Kim dan Joo (2013), company
age merupakan siklus hidup (life cycle) suatu perusahaan, dimana perusahaan itu
pertama kali berdiri hingga perusahaan tersebut berkembang, hingga perusahaan
tersebut mengalami penurunan kinerja, penurunan kinerja perusahaan akan
berdampak pada advertising expense dan penjualan perusahaan. Menurut Leonard
dan Barton (1992), semakin lama perusahaan berdiri maka perusahaan tersebut
akan mengalami penurunan profitabilitas organisasinya karena semakin lama
perusahaan berdiri maka perusahaan tersebut akan menjadi kaku, kehilangan daya
saing, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan. Menurut Malik (2011) untuk
menghitung company age suatu perusahaan digunakan rumor logaritma dari usia
sejak perusahaan tersebut berdiri.
Company age = Logarithm of years in existence
2.1.4 Company Size
Menurut Suryani (2007), company size adalah ukuran untuk menentukan
besar kecilnya suatu perusahaan. Untuk mengukur company size dapat dilakukan
dengan melihat total asset yang dimiliki suatu perusahaan. Company size sebagai
skala ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan karena company size
merupakan faktor utama yang menentukan profitability. Menurut Kim dan Joo
(2013) company size memiliki pengaruh terhadap advertising expense yang
10
Universitas Kristen Petra
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Company size dapat diukur dengan
menggunakan Logaritma dari total asset.
Company size = Logarithm of Total Assets
2.1.5 Profitability
Menurut Charumathi (2012), profitability merupakan kemampuan
perusahaan dalam mengelolah assets secara efisien untuk menghasilkan
pendapatan. Profitability dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu
perusahaan dan melihat peluang investasi. Menurut Gitman dan Zutter (2012),
semankin tinggi profit yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin tinggi pula
penilaian terhadap kinerja perusahaan. Untuk mengukur profitability digunakan
rasio sebagai berikut:
2.1.5.1 Return on Assets
ROA merupakan salah satu rasio yang sering digunakan untuk
mengukur profitability suatu perusahaan. Menurut Gibson (1995), Return
on Assets (ROA) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam mengelolah asset untuk menghasilkan profit. ROA merupakan rasio
analisis yang bersifat menyeluruh dan komprehensif. Ross, Westerfield,
Jordan, Lim, dan Tan (2012) dalam bukunya yang berjudul Fundamental
of Corporate Finance menuliskan Return on Assets (ROA) dapat dihitung
dengan membagi Net Income dengan Total Assets.
2.1.6 Market Value
Market value mencerminkan penilaian pemegang saham atas semua aspek
dari kinerja perusahaan dimasa lampau dan dapat menjadi perkiraan resiko dan
tingkat pengembalian dimasa yang akan datang (Brigham dan Houston, 2010).
Market value digunakan untuk melihat firm vale (Chin, Lee, Chi, dan
Anandarajan, 2006). Biasanya Market Value melebihi Book Value (Lev dan
11
Universitas Kristen Petra
Zarowin, 1999; Lev, 2010; Lev dan Radhakrishnan, 2003). Untuk mengukur
market value dapat menggunakan Market to Book Value.
2.1.6.1 Market to Book Value
Menurut Ross, Westerfield, Jordan, Lim, dan Tan (2012) dalam
bukunya yang berjudul Fundamental of Corporate Finance, Market to
Book Value seperti market-to-book ratio. Menurut King dan Santor (2007)
Market to Book Value merupakan salah satu ukuran yang digunakan untuk
mencerminkan penilaian pasar atas asset perusahaan terhadap nilai buku,
hal ini biasanya digunakan untuk melihat pertumbuhan perusahaan di
masa mendatang. Menurut Wolfe dan Sauaia (2003) Market to Book Value
merupakan alat untuk mengukur kinerja perusahaan dari perspektif
investasi. Market to Book Value dapat dihitung dengan Market Value
dibagi dengan Book Value
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu
Sany dan Saarce (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “The Impact of
Value Added of Intellectual Capital to Firms’ Profitability and Productivity”.
Didalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Intellectual Capital
Efficiency, Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, dan Capital
Employed Efficiency sebagai variabel independen, dan Return on Assets dan
Assets Turnover Ratio, dan Employee Productivity sebagai variabel Independen.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari
financial reporting perusahaan di sektor perbankan tahun 2007 – 2011 yang ada di
Indonesia Stock Exchange (IDX). Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel yang bertujuan (Purposive
Sampling). Dari penelitian ini didapatkan hasil yang menyatakan bahwa
Intellectual Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Financial
performance yang diukur dengan menggunakan return on assets.
12
Universitas Kristen Petra
Muhammad dan Ismail (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “
Intellectual Capital Efficiency and Firm’s Performance: Study on Malaysian
Financial Sectors” menemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara Human Capital yang merupakan bagian dari Intellectual Capital terhadap
profitability yang diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets. Indikator
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital, Return on Assets,
dan Profitability. Dalam penelitiannya ini Ismail menggunakan multiple
regression analysis. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 18
laporan tahunan perusahaan (Annual Report) yang ada di Bursa Malaysia pada
tahun 2007.
Calisir, Gumussoy, Bayraktaroglu, dan Deniz (2010) melakukan penelitian
yang berjudul “Intellectual Capital in the Quoted Turkish ITC Sector”. Penelitian
ini menggunakan Human Capital Efficiency, Capital Employed Efficiency,
Structural Capital Efficiency, Firm Size, dan Firm Leverage sebagai variabel
independen dan Market Valuation, Profitability, Productivity, dan Return on
Equity sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan metode multiple
regression analyses, sedangkan data – data yang digunakan diambil dari laporan
tahunan (Annual Report) khususnya Income Statement dan Balance Sheet. Dalam
penelitian ini dijelaskan bahwa Human Capital memiliki pengaruh positif
terhadap Return on Equity. Firm size juga memiliki hubungan signifikan terhadap
profitability.
Ahmed, Kristal, Pagell (2014) melakukan penelitian yang berjudul
“Impact of Operational and Marketing Capabilities on Firm Performance:
Evidence from Economic Growth and Downturns”. Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Importance of Operations, Operational Capability,
Importance of Marketing, Marketing Capability, Firm Performance. Dalam
penelitiannya data yang digunakan dari Compustat Database tahun 1992 – 2010.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa marketing capability berpengaruh postif
terhadap firm performance, dimana untuk mengukur firm performance digunakan
rasio Return on Assets.
13
Universitas Kristen Petra
Selud (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Do the Bank Size, Age,
and Leverage are Important Factors to Determine Its Profitability?” menjelaskan
bahwa Company Size pada industri perbankan memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap profitability, Sedangkan Company Age memiliki hubungan
yang negatif dan tidak signifikan terhadap profitability. Indicator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Age, Size, Leverage, dan Profitability. Dalam
penelitian ini rasio yang digunakan dalam mengukur profitability adalah Return
on Equity (ROE). Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Annual
Report perusahaan perbankan dari tahun 2009 – 2012.
Artinah dan Muslih (2011) melakukan penelitian yang berjudl “Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Capital Gain (Studi Empiris Terhadap Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Dalam penelitiannya ini
peneliti menggunakan intellectual capital sebagai variable independen dan
Capital Gain sebagai variabel dependen. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun
2005 – 2009. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengambilan sampel yang bertujuan (Purposive Sampling). Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alisis regresi berganda. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa Human Capital Efficincy tidak berpengaruh
terhadap Market Value.
Mehari dan Aemiro (2013) melakukan penelitian di Ethipia yang berjudul
“Firm Specific Factors That Determine Insurance Companies’ Performance in
Ethiopia”. Penelitian ini menggunakan Age of Company, Size of Company,
Leverage, Loss Ratio, The Tangibility of Assets, Liquidity, dan Premium Growth
sebagai variabel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diambil dari laporan tahunan (Annual Report) perusahaan asuransi yang
diperoleh dari National Bank of Ethiopia (NBE). Dari penelitian ini ditemukan
bahwa umur perusahaan memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA, sedangkan ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap ROA.
14
Universitas Kristen Petra
Kim dan Joo (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Relationship
Between Adevertising Expenditures and Sales”. Didalam penelitiannya Kim dan
Joo menggunakan data dari Compusat North America Annual Database dari
tahun 1997 – 2011. Penelitian ini menggunakan sampel 35,812 firm-year
observation dan 6,018 perusahaan individu. Penelitian ini menggunakan Sales,
Advertising, Market to Book Ratio, Firm Size, Firm Age, dan Loss Indicator
Variable. Dari penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Joo didapat hasil bahwa
Marketing Capabilities memiliki pengaruh positif terhadap Profitability,
Company Age memiliki pengaruh positif terhadap market value, dan Company
Size memiliki pengaruh positif terhadap Profitability dan Market Value.
Baroroh (2013) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang
ada di Indonesia yang berjudul “Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Penelitian ini
menggunakan Capital Employment, Human Capital, Structural Capital, ROA,
ROE, dan PER. Populasi yang digunaka dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang Go Public secara berturut – turut selama tahun
2005 – 2008 yang berjumlah 130. Pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan
dengan menghasilkan 57 perusahaan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa
Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Mehri, Umar, Saeidi, Hekmat, dan Naslmosavi (2013) didalam jurnalnya
yang berjudul “Intellectual Capital and Firm Performance of High Itangible
Intensive Industries: Malaysia Evidence” menggunakan Human Capital
Efficiency, Structural Capital Efficiency, Capital Employed Efficiency, Market
to book Ratio, ROA, ROE, dan ATO sebagai variabel. Data yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari laporan tahunan. Dari penelitian ini ditemukan
bahwa Human Capital Efficiency memiliki pengaruh negatif terhadap Market
Value.
15
Universitas Kristen Petra
Chin, Lee, Chi, dan Anandarajan (2006) melakukan penelitian yang
berjudul “Patent Citation, R&D Spillover, and Market to Book Value: Evidence
from Taiwan Semiconductor Industry”. Didalam penelitian ini variabel yang
digunakan adalah Patent Citation, Spillover Effect, Control Variables, dan
Market to Book Value. Data yang digunakan berasal dari perusahaan Go Public
yang berada di Taiwan Stock Exchange mulai tahun 1990 – 2002. Dari
penelitian ini ditemukan bahwa Marketing Capabilities memiliki pengaruh
positif terhadap Market Value yang diukur dengan menggunakan Market to
Book Value.
Zen dan Herman (2007) didalam jurnalnya berjudul “Pengaruh Harga
Saham, Umur Perusahaan, dan Resiko Profitabilitas Perusahaan Terhadap
Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta” menggunakan harga saham, umur perusahaan,
dan profitabilitas sebagai variabel. Penelitian ini dalam pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta yang menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk periode
2002 – 2004, serta memiliki data laporan keuangan lengkap sesuai dengan data
yang diperlukan dalam variabel penelitian. Dari hasil penelitiab ini diperoleh
bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas.
Abzari, Fathi, Motamedi, Zarei (2012) melakukan penelitian yang berjudul
“Trading Volume, Company Age, Company Size and Their Affect on Deviation
of Earning Prediction”. Penelitian ini menggunakan Company Age, Company
Size, dan Trading Volume sebagai varabel independen, dan earning prediction
sebagai variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil
dari data penelitian dari arsip Tehran Stock Exchange. Dari penelitian ini
diperoleh hasil bahwa Company Size memiliki pengaruh positif terhadap Market
Value.
Pervan dan Visic (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Influence of
Firm Size on its Busniness Success” penelitian ini menggunakan Company Size,
16
Universitas Kristen Petra
Return on Assets, Return on Equity, dan profit margin sebagai variabel. Data
yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari situs web site of Croatian
Financial Agency dan dari Amadeus database. Periode penelitian ini mulai
tahun 2002 – 2010. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Company Size
memiliki pengaruh terhadap profitability.
Eliya Isfaatun dan Atika Jauharia Hatta (2010) melakukan penelitian yang
berjudul “Analisis Informasi Penentu Harga Saham Saat Initial Public Offering”
penelitian ini menggunakan Intial Return, Reputasi Auditor, Reputasi Penjamin
Emisi, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage sebagai
variabel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang Go Public yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran saham perdana, atau IPO.
Sampel yang diambil adalah perusahaan yang melukan IPO sejak tanggal 1
Januari 2000 hingga 32 Desember 2006. Teknik pengumpulan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa
umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap Market Value.
Ni Made Vironika Sari dan I G.A.N. Budiasih (2014) didalam jurnalnya
yang berjudul “Pengaruh Debt to Equity Ration, Firm Size, Inventory Turnover
dan Assets Turnover Pada Profitabilitas” didalam penelitiannya peneliti
menggunakan Assets Turnover, Debt to Equity Ration, Firm Size, Inventory
Turnover dan profitabilitas sebagai variabel. Populasi penelitian ini adalah
seluruh perusahaan Wholesale and Retail Trade yang terdaftar di BEI selama
periode tahun 2009 – 2012 yang berjumlah 43 perusahaan. Sampel yang dipilih
adalah perusahaan Wholesale and Retail Trade selama periode 2009 – 2012 dan
telah menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2009 –
2012, serta perusahaan Wholesale and Retail Trade yang menyajikan ROA
positif secara berturut – turut selama periode penelitian. Dari hasil penelitian ini
ditemukan bahwa Firm Size tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
Dr. Nurul Qomariah, MM (2015) didalam penelitiannya yang berjudul
“The Effect of Corporate Social Responsibility, Size, and Profitability Toward
on the Value of Corporate (Studies in Manufacturing Companies Listed in
17
Universitas Kristen Petra
Indonesia Stock Exchange”. Penelitian ini menggunakan Corporate Social
Responsibility, Size, profitability, dan Return. Populasi penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia dalam tahun 2010 –
2013. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Company Size tidak memiliki
pengaruh terhadap Profitabilitas.
J. Aloy Niresh dan T. Velnampy didalam penelitiannya yang berjudul
“Firm Size and Profitability: A Study of Listed Manufacturing Firms in Sri
Lanka” menggunakan Firm Size dan Profitability sebagai variabel. Data yang
digunakan diambil dari Financial Statement perusahaan yang di publish di
Colombo Stock Exchange (CSE). Sampel yang digunakan berjumlah 15
perusahaan yang diambil secara acak mulai tahun 2008 – 2012. Dari penelitian
yang dilakukan di Sri Lanka ini diperoleh hasil bahwa Firm Size tidak
berpengaruh terhadap Profitability.
Shariar Azizi, Sedigheh Ansari Movahed, dan Maryam Haghighi Khah
(2009) didalam penelitiannya yang berjudul ‘The Effect of Marketing Strategy
and Marketing Capability on Business Performance. Case Study: Iran’s
Medical Equipment Sector”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Marketing Capability, Marketing Strategy, dan Financial Performance.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa Marketing Capability berpengaruh negatif
terhada Profitability.
2.3 Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Human Capital terhadap Profitability
Dalam penelitian yang dilakukan Calisir et al. (2010) di Turki
menemukan bahwa human capital memiliki pengaruh positif terhadap
profitability. Jika Human Capital memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kompetensi maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Gaji
dan tunjangan yang diberikan perusahaan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan profit
perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
18
Universitas Kristen Petra
Sany dan Saarce (2014) dalam penelitiannya terhadap perusahaan
perbankan yang terdaftar di IDX menemukan bahwa intellectual
capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial
performance. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1. Human Capital berpengaruh positif terhadap ROA
2. Pengaruh Human Capital terhadap Market Value
Berzkalne dan Zelgalve (2014) dalam penelitiannya tentang
intellectual capital terhadap company value menemukan bahwa
intellectual capital berpengaruh positif terhadap company value, dalam
penelitian ini company value diukur dengan menggunkan Market to
Book Value. Human Capital merupakan sumber kekuatan perusahaan
dalam bersaing dengan pesaing lainnya, yang kemudian dapat
memberikan kontribusi pada market value. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Appuhami (2007) ditemukan bahwa human capital
efficiency memiliki pengaruh positif terhadap Market Value.
Sedangkan Artinah dan Muslih (2011) dalam penelitiannya terhadap
perusahaan perbankan menemukan bahwa Human Capital Efficiency
berpengaruh terhadap Market Value. Dari hasil penelitian ini dapat
dijadikan dasar untuk mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H2. Human Capital berpengaruh positif terhadap Market to Book
Value
3. Pengaruh Marketing Capabilities terhadap Profitability
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ahmed, Kristal, Pagell
(2014) menemukan bahwa marketing capability berpengaruh postif
terhadap firm performance, Kim & Joo (2013) yang juga menemukan
bahwa Marketing Capabilities memiliki pengaruh positif terhadap
Profitability. Didalam jurnalnya Kim &Joo (2013) mengatakan bahwa
beban pemasaran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
19
Universitas Kristen Petra
profitabilitas. Apabila perusahaan dapat secara bijak mengalokasikan
beban pemasaran dan menggunakan dengan baik maka dapat
menghasilkan profit yang lebih baik dan apabila market dalam industri
tersebut memiliki persaingan yang tinggi, maka investasi pada beban
pemasaran akan berdampak pada kenaikan profitabilitas. Peningkatan
beban pemasaran juga akan meningkatkan penjualan, hal ini
dikarenakan tingkat pengaruh customer yang terpengaruh oleh iklan
dan promosi.
Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H3. Marketing Capabilities berpengaruh positif terhadap ROA
4. Pengaruh Marketing Capabilities terhadap Market Value
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sahay dan Pillai (2009)
ditemukan bahwa marketing expense berpengaruh positif dan
signifikan terhadap market value. Perusahaan akan mengupayakan
berbagai cara untuk meningkatkan Customer Equity (kekayan
perusahaan dari segi seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
terus mempertahankan pelanggan yang telah ada dan menciptakan
permintaan baru dari pelanggan baru) dengan begitu Customer Equity
akan meningkatkan Market Value. Dari hasil penelitian ini dapat
dijadikan dasar untuk mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4. Marketing Capabilities berpengaruh positif terhadap Market to
Book Value
5. Pengaruh Company Age terhadap Profitability
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Al-Baidhani (2013) menemukan
bahwa company age memiliki pengaruh positif terhadap profitability.
Perusahaan dengan umur yang lebih lama memiliki profitability yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki umur
lebih muda, hal ini dikarenakan interaksi antara umur perusahaan dan
20
Universitas Kristen Petra
pangsa pasar, serta tradisi lama dan reputasi yang baik yang dapat
dibangun seiring berjalannya waktu. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Mehari dan Aemiro (2013), dan Sulub (2014) dalam
penelitiannya menemukan bahwa company age dan profitability
memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan. Dari hasil penelitian
ini dapat dijadikan dasar untuk mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H5. Company Age berpengaruh positif terhadap ROA
6. Pengaruh Company Age terhadap Market Value
Kim dan Joo (2013) melakukan penelitian yang menjelaskan bahwa
Company Age memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Market Value. Hal ini dikarenakan investor sebagai penanam modal
akan lebih percaya pada perusahaan yang lebih lama berdiri
dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri, karena
diasumsikan perusahaan yang telah lama berdiri memiliki kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Dari
hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
H6. Company Age berpengaruh positif terhadapMarket to Book Value
7. Pengaruh Company Size terhadap Profitability
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kim & Joo (2013) ditemukan
bahwa company size memiliki pengaruh positif terhadap profitability
(ROA). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Mehari dan Aemiro (2013) yang juga menemukan adanya
hubungan positif antara company size dengan profitability. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan besar memiliki profitability yang
lebih baik daripada perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki asset
yang besar akan membuat profitability perusahaan semakin membaik.
Calisier et al. (2009) didalam penelitiannya juga menemukan bahwa
company size berpengaruh positif terhadap profitability. Sedangkan
21
Universitas Kristen Petra
dalam penelitian yang dilakukan oleh Salman dan Yazdanfar (2012)
menemukan bahwa company size tidak memiliki pengaruh terhadap
profitability. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H7. Company Size berpengaruh positif terhadap ROA
8. Pengaruh Company Size terhadap Market Value
Kim dan Joo (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa company
size memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap market value.
Okado (2006) dalam penelitiannya di Jepang juga menemukan bahwa
company size memiliki pengaruh positif terhadap market value.
Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami perkembangan dan perusahaan dapat memberikan tingkan
pengembalian yang lebih pasti kepada investor sehingga investor
tertarik untuk berinvestasi. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan
dasar untuk mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H8. Company Size berpengaruh positif terhadap Market to Book Value