2 Lampiran II - Pedoman Deteksi Dini_ 23 Okt 2014 FINAL_garuda

5
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK I. PENDAHULUAN Anak usia dini diharapkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Kemampuan deteksi dini karenanya diperlukan oleh pendidik. Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam program-program kegiatan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak. II. PENGERTIAN DAN TUJUAN A. Pengertian Deteksi Dini Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini. B. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang. Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu), motorik (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius, sosial-emosional dan kreativitas. C. Pengertian Stimulasi Stimulasi adalah pemberian rangsangan pendidikan yang diberikan untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan 1

description

TK dan PAUD

Transcript of 2 Lampiran II - Pedoman Deteksi Dini_ 23 Okt 2014 FINAL_garuda

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 146 TAHUN 2014TENTANGKURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPEDOMAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAKI.PENDAHULUANAnak usia dini diharapkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuhdan berkembang sesuai usianya. Kemampuan deteksi dini karenanyadiperlukan oleh pendidik. Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untukmemberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengankebutuhannya. Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalamprogram-program kegiatan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhandan perkembangan anak.II.PENGERTIAN DAN TUJUANA.Pengertian Deteksi DiniDeteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanyapotensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usiadini.B.Pengertian Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fsik dan struktur tubuhsebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuanpanjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan,lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang. Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fsik anakmeliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu),motorik (gerakan motorik kasar dan halus), kognitif (pengetahuan,kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius,sosial-emosional dan kreativitas.C.Pengertian StimulasiStimulasi adalah pemberian rangsangan pendidikan yang diberikanuntuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan bagianak usia dari lahir sampai dengan 6 tahun agar dapat tumbuh danberkembang secara optimal.D.Pengertian Intervensi 1Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak yangmenurut hasil deteksi dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal.Serangkaian upaya khusus dilakukan untuk mengoreksi, memperbaiki,dan mengatasi hambatan tumbuh kembang agar anak dapat tumbuhdan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.III.TUJUAN PEDOMANPedoman ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pendidiktentang perlunya deteksi dini pada anak dan cara melakukannya. IV.STRATEGI DETEKSI DINIA.Strategi Strategi deteksi dini merupakan usaha untuk mengidentifkasihambatan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pengamatandan wawancara dengan orang tua.Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.Cakupan pengamatan meliputi pertumbuhan fsik, sikap, dan perilakuanak. Wawancara dengan orang tua dilakukan pada saat anak mendaftaruntuk mendapat informasi awal tentang kemungkinan hambatanuntuk tumbuh kembang anak. Wawancara juga dilakukan untukmemberikan informasi jika selama pembelajaran pendidik menemukanpertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan usiatertentu. Jika ditemukan hambatan perkembangan diperlukankesepahaman orang tua dan pendidik untuk penanganan lebih lanjut. B.Deteksi Pertumbuhan dan PerkembanganDeteksi pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan meliputiantara lain:1.Deteksi pertumbuhana.Menimbang berat badan anak setiap bulan untuk melihatpertumbuhan berat badan.b.Mengukur tinggi/panjang badan anak setiap bulan untuk melihatpertumbuhan tinggi/panjang badan.c.Mengukur besar lingkar kepala anak setiap untuk melihatpertumbuhan lingkar kepala.d.Memeriksa bagian kepala (rambut, mata, telinga, hidung, mulut,gigi), kulit, kuku, tangan dan kaki dilaksanakan minimalseminggu 1 (satu) kali untuk melihat kebersihan dan kesehatan.2.Deteksi Perkembangana.Sosial emosional dan kemandirianDeteksi dini ini berhubungan dengan kemampuan bersosialisasidan pengendalian emosi serta kemampuan mandiri anak.Hambatan mungkin terjadi misalnya ketika anak:21)kurang konsentrasi/pemusatan perhatian;2)sulit berinteraksi dengan orang lain;3)mudah menangis/cengeng;4)sering marah jika keinginannya tidak dituruti.b.BahasaDeteksi dini ini dilakukan untuk melihat hambatan yangberhubungan dengan kemampuan berbahasa yang meliputikemampuan membedakan suara yang bermakna dan tidakbermakna (bahasa reseptif), bicara (bahasa ekspresif),komunikasi (pragmatik). c.Fisik (motorik kasar dan halus)1)Motorik kasarDeteksi dini pada motorik kasar dilakukan untuk melihathambatan yang berhubungandengan keseimbangan dankoordinasi anggota tubuh dengan menggunakan otot-ototbesar.2)Motorik halusDeteksi dini pada motorik halus dilakukan untuk melihathambatan yang melibatkan gerakan bagian tubuh tertentuyang memerlukan koordinasi yang cermat antara otot-ototkecil/halus dan mata serta tangan.d.KognitifDeteksi dini pada aspek kognitif dilakukan untuk melihathambatan yang berhubungan dengan aspek kematangan prosesberpikir.e.PenglihatanDeteksi dini pada penglihatan dilakukan untuk melihathambatan yang berhubungan dengan:1)pengamatan melalui indera penglihatan yang merupakanketerampilan untuk melihat persamaan dan perbedaan,bentuk, warna, benda, sebagai dasar untuk pengembangankognitif; dan 2)keterampilan untuk mengingat apa yang sudah dilihatnya. f. PendengaranDeteksi dini pada pendengaran dilakukan untuk melihatmasalah yang berhubungan dengan:1) pengamatan melalui indera pendengaran yang merupakanketerampilan untuk mampu mendengar perbedaan danpersamaan suara; dan32) keterampilan untuk mampu mengingat suara-suara ataubunyi. V. PENYUSUNAN PROGRAM Hasil deteksi awal digunakan untuk menyusun perencanaan programkegiatan secara sistematis, terarah dan terpadu sesuai kebutuhan anak.Perencanaan program dilakukan bersama oleh seluruh pendidik dibawah koordinasi kepala/pengelola PAUD.Jika dirasa perluperencanaan program dapat melibatkan tenaga ahli yang relevan.VI. PELAKSANAAN PROGRAMPelaksanaan program stimulasi yang disusun berdasarkan hasil deteksidini meliputi tahapan:a)pelaksanaankegiatanyang terintegrasi dengankegiatanpembelajaran; b)penilaian terhadap proses dan hasil stimulasi;c)analisis terhadap penilaian proses dan hasil stimulasi; dand)perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut. VII. TINDAK LANJUTCatatan penilaian proses dan hasil stimulasi deteksi dini tumbuhkembang anak digunakan pendidik dan orang tua sebagai bahan untukmenyusun tindak lanjut stimulasi. Jika dirasa perlu catatan ini dapatmenjadi bahan yang digunakan untuk konsultasi ke ahli yang relevanantara lain kepada staf Puskesmas, terapis, psikolog, dan/atau dokter.VIII.PENUTUPPedoman ini disusun sebagai acuan stimulasi deteksi dini tumbuhkembang anak. Pendidik diharapkan dapat memahami pertumbuhandan perkembangan anak, serta mengetahui hambatan pertumbuhandan perkembangan anak sedini mungkin agar bisa melakukan stimulasidan intervensi yang tepat. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA,MOHAMMAD NUHTelah diperiksa dan disetujui oleh:Karo Hukor Kepala Balitbang Dirjen PAUDNI Sesjen45