2. Issue kes berkaitan dg kebidanan di komunitas [Autosaved].ppt

34
Oleh : Oleh : AKHMAD MAHYUNI, MPH., MM. AKHMAD MAHYUNI, MPH., MM.

description

2. Issue kes berkaitan dg kebidanan di komunitas [Autosaved].ppt2. Issue kes berkaitan dg kebidanan di komunitas [Autosaved].ppt2. Issue kes berkaitan dg kebidanan di komunitas [Autosaved].ppt2. Issue kes berkaitan dg kebidanan di komunitas [Autosaved].ppt

Transcript of 2. Issue kes berkaitan dg kebidanan di komunitas [Autosaved].ppt

  • Oleh :AKHMAD MAHYUNI, MPH., MM.

  • SUB POKOK BAHASAN1. Kematian Ibu dan Bayi2. Kehamilan remaja3. Unsafe Abortion4. BBLR5. Tingkat Kesuburan (PUS)6. PertolonganPersalinan oleh tenaga non medis7. PMS8. Perilaku dan Sosbud

  • Tujuan PembelajaranTujuan Umum : Pada akhir sesi, mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami tentang issue kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan di komunitas. Tujuan Khusus : Pada akhir sesi, mahasiswa mampu menjelaskan issue kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan di komunitas meliputi : 1. Kematian Ibu dan Bayi2. Kehamilan remaja3. Unsafe Abortion4. BBLR5. Tingkat Kesuburan (PUS)6. PertolonganPersalinan oleh tenaga non medis7. PMS8. Perilaku dan Sosbud

  • PENGANTARIssue : masalah atau pokok persoalan yag dikedepankan, ditemukan untuk ditangapi pihak-pihak terkait.Kriteria issue aktual :- Terjadi/akan terjadi- Kekhalayakan- ProblematikKelayakan.

  • Rumusan Issue :Ditandai adanya unsur subjek (pelaku) atau objek issue atau keduanya pada suatu issue.Contoh :- Masih rendahnya kualitas pelayanan umum aparatur pemerintah kepada masyarakat - Rendahnya disiplin pegawai negeri

  • Menggali Issue :- Sumber issue- Identifikasi issue- Validasi- Memilih dan menetapkan issue- Rumusan

  • TUGASBuatlah rumusan issue tentang kebidanan di komunitas sesuai tema di bawah ini :1. Kematian Ibu dan Bayi2. Kehamilan remaja3. Unsafe Abortion4. BBLR5. Tingkat Kesuburan (PUS)6. PertolonganPersalinan oleh tenaga non medis7. PMS8. Perilaku dan Sosbud

  • 1. KEMATIAN IBU DAN BAYI

    Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat.

  • KEMATIAN IBU adalah :Kematian yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan.Tanpa melihat usia dan lokasi kehamilanDisebabkan oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya.Tetapi bukan oleh kecelakaan atau incidental (faktor kebetulan). (Depkes RI, 2009).

  • ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) merupakan tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu, yang manjadi indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah. Target AKI berdasarkan sasaran MDGs 2015 yaitu sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut.

    Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu, yang manjadi indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah. Menurut SDKI tahun 2007, AKI di Indonesia tahun 2007 sebesar 248/100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan AKI menurut SDKI tahun 2003 sebesar 307/100.000 kelahiran hidup, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target MDGs 2015 yaitu sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. Bidan sebagai tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kebidanan komunitas di lini terdepan, mempunyai peranan penting dalam penurunan AKI yang dinilai masih tinggi.

  • Bidan sebagai tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kebidanan komunitas di lini terdepan, mempunyai peranan penting dalam penurunan AKI yang dinilai masih tinggi.

  • KEMATIAN BAYI adalah :Kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat 1 tahun (Depkes RI, 2009). Penyebab kematian bayi meliputi : Gangguan perinatal (34,7%), Sistim pernapasan (27,6 %), Diare (9,4%), Sistim pencernaan (4,3%) dan Tetanus (3,4%).

  • Untuk mencegah terjadinya kematian bayi, maka beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu :- Peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi- Peningkatan ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembangPencegahan dan pengobatan penyakit infeksi

  • Program manajemen tumbuh kembang balita sakit dan manajemen tumbuh kembang balita mudaPertolongan persalinan dan penatalaksanaan BBL dengan tepatProgram asuhKeberadaan bidan di desa

  • Perawatan neonatal dasar, meliputi perawatan tali pusat, pencegahan hipotermi dengan metode kanguru, menyusui dini, usaha bernafas spontan, pencegahan infeksi, penanganan neonatal sakit, audit kematian neonatal.

  • 2. KehamilanRemajaMasa remaja merupakan masa peralihan/ masa transisi/ masa pancaroba yang penuh gejolak, yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri.Kehamilanbisa menjadi dambaan. Tetapi mungkin juga dianggap malapetaka apabilakehamilanitu sendiri tidak/ belum diinginkan.

  • 3. Unsafe Abortion

    Sudah menjadi rahasia umum, tindakan unsafe abortion yang sering dilakukan wanita seperti melakukan kekerasan fisik seperti berlari, naik sepeda atau naik kuda. Jika tindakan pertama tidak berhasil, maka wanita tersebut melakukan tindakan kedua dengan cara mengonsumsi obat-obatan yang dapat menggugurkan kandungan.

  • Misalnya, wanita tersebut sengaja mengonsumsi obat-obatan yang dilarang untuk wanita hamil. Bisa juga dengan cara mengonsumsi obat tradisional seperti nanas muda.

  • Tindakan unsafe abortion seperti ini diperkirakan banyak dilakukan keluarga miskin yang tidak ingin menambah anak. Tanpa mereka sadari, unsafe abortion dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan reproduksi bahkan mengakibatkan kematian bagi kaum ibu.

  • 4. BBLR BBLR adalah: neonatus dengan berat badan lahir pada saat lahir (yang diukur dalam 1 jam setelah lahir) kurang dari 2500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. (Depkes RI, 1999)

  • Menurut Saifudin, dkk (2000), berkaitan dengan penanganan dan harapan hidup bayi, BBLR diklasifikasikan menjadi :Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 2500 gramBayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir < 1500 gramBayi baru lahir ekstrem rendah (BBLER) berat lahir < 1000 gram

  • Bayi dengan berat badan lahir rendah, akan mengalami beberapa masalah diantaranya: Asfiksia, Gangguan nafas, Hipotermi, Hipoglikemi, Masalah pemberian ASI, Infeksi, Ikterus dan Masalah perdarahan.

  • Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya BBLR adalah :Upayakan ANC yang berkualitas, segera lakukan rujukan apabila ditemukan kelainanMeningkatkan gizi masyarakatTingkatkan penerimaan gerakan KBTingkatkan kerjasama dengan dukun paraji

  • 5. Tingkat Kesuburan (PUS)Tingkat kesuburan dapat menjadi suatu masalah dikomunitas, berikut adalah penjelasan mengenai apa itu tingkat kesuburan lebih lanjut.Tingkat kesuburan seseorang memegang peranan yang sangat penting bagi pasangan suami istri.

  • Tingkat kesuburan dibedakan menjadi : 1. fertilitas/kesuburan 2. infertilitas/ketidaksuburan. Tingkat kesuburan dapat menjadi masalah yang serius dalam tatanan komunitas. Untuk itu bidan di komunitas harus mampu mengenal masalah kesuburan dan ketidaksuburan pada pasangan suami istri.

  • 6. PertolonganPersalinanoleh tenaga non medisPertolonganpersalinanoleh tenaga non kesehatan yaitu :prosespersalinanyang dibantu oleh tenaga non kesehatan yang biasa dikenal dengan istilah dukun bayi.

  • Dalam tatanan masyarakat yang masih memegang tradisi adat, dukun masih memegang peranan yang sangat penting. Adanya asumsi pada masyarakat kita bahwa melahirkan di dukun mudah dan murah, merupakan salah satu penyebab terjadinya pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan.

  • 7. PMSPENYAKIT MENULAR SEKSUAL adalah :penyakit yang menular penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secdaragenito-genetialsaja, tetapi dapat juga secaraoro genital, atauano-genital, sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit ini tidak terbatas pada daerah kelamin (genital) saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerahekstragenital.

  • Meskipun demikian, tidak berarti bahwa semuanya melalui hubungan kelamin, karena ada beberapa yang dapat juga ditularkan melalui langsung dengan alat-alat, handuk, thermometer, dan ada juga yang dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya yang ada di dalam kandungan.

  • Infeksi menular seksual merupakan salah satu dari tiga tipe infeksi saluran reproduksi (ISR), yaitu infeksi dan penyakit menular seksual, infeksi-infeksi endogen vagina dan infeksi-infeksi yang berhubungan dengan saluran reproduksi.Infeksi menular seksual berhubungan dengan keadaan akut, kronik dan kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan kehamilan, seperti Gonore, Chlamidya, Sifilis, Herpes kelamin, Hepatitis, Kutil HPV kelamin, Trichomoniasis, HIV/AIDS.

  • Infeksi endogen vagina meliputi Vaginosis bacterial dan Candidiasis, keduanya merupakan hasil dari pertumbuhan berlebihan dari organisme-organisme yang secara normal memang ada di vagina. Infeksi berhubungan dengan prosedur dapat meliputi saluran reproduksi atas dan bawah, serta dapat mengebabkan komplikasi-komplikasi jangka panjang karna infertile.

  • Bidan harus dapat memberikan asuhan kepada masyarakat terkait dengan infeksi menular seksual, dan perlu memperhatikan semua jenis infeksi saluran reproduksi, sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

  • 8. Perilaku dan Sosial BudayaPerilaku dan sosial budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan dikomunitas

  • SEMOGA KITA SEMUA SELALU SEHAT WAL AFIAT

    *