2-Elemen Lalu Lintas

28
PERTEMUAN 2 “ELEMEN LALU LINTAS”

Transcript of 2-Elemen Lalu Lintas

  • PERTEMUAN 2

    ELEMEN LALU LINTAS

  • Teknik Transportasi

    Penerapan teknologi dan prinsip-prinsip ilmiah pada perencanaan, perancangan operasi, dan pengelolaan fasilitas, alat angkutan yang memungkinkan pergerakan manusia dan barang yang aman, cepat, nyaman, mudah, ekonomis dan ramah lingkungan.

  • Teknik lalu lintas

    Tahap tertentu dari teknik transportasi yang menyangkut perencanaan dan perancangan lalu lintas dari segala macam jaringan jalan, terminal, tata guna lahan, dan hubungannya dengan jenis angkutan yang lain.

  • Pergerakan?

  • Elemen Pembentuk Lalu lintas

    1. Manusia (pengendara dan pejalan kaki) 2. Kendaraan (sarana) 3. Jalan (prasarana) Interaksi 1,2, dan 3 Perilaku arus lalu lintas

    Komponen yang dominan?

  • Karakteristik manusia :

  • Karakteristik kendaraan :

  • Karakteristik jalan dan lingkungan

  • 2.1. Karakteristik Manusia

    2.1.1 Karakteristik tingkah laku pengendara Tidak sabar Kecenderungan mengikuti tabiat orang lain Pertimbangan pengemudi menjadi bodoh sewaktu

    melewati jalan yang tidak dikenal Pada keadaan darurat pengemudi tidak dapat melakukan

    lebih dari satu tindakan pada waktu yang bersamaan Reaksi pengemudi menjadi lambat pada lingkungan

    ketika lama tidak mendapat stimultan dari lingkungan.

  • 2.1.2 Faktor fisik pengendara (penglihatan, pendengaran, reaksi)

    a) Penglihatan, faktor yang sangat penting karena mengemudi sangat tergantung ada indera penglihatan ( 90% semua informasi diterima lewat indera penglihatan) 1. Medan penglihatan 2. Penglihatan dinamis 3. Tanda peringatan, ditetapkan pada daerah penglihatan jelas /

    tajam 4. Kemampuan membedakan warna, 5. Kesilauan penglihatan,

  • a.1. Medan penglihatan Daerah penglihatan tajam (periperal = 6, vertikal = 4 Daerah penglihatan awas p= 20, v= 13 Total medan penglihatan (p= 160 , v= 115), pada

    daerah penglihatan ini benda terlihat kabur, tanpa bisa membedakan warna dan detail

    Penempatan rambu lalu lintas diusahakan pada daerah jangkauan penglihatan tajam

  • Medan penglihatan

    p

    v

  • Penglihatan (lanj.)

    a.2. Penglihatan dinamis (pandangan terhadap objek yang bergerak) Pada saat pandangan dialihkan ke titik lain,

    penglihatan kabur dan malahan hilang selama 0,3 detik pada waktu mata kedip

    Mata dikedipkan 5 kali / menit Kecepatan mempengaruhi jarak titik pandang,

    kecepatan (v) membesar, makin menjauh titik pandang makin kecil sudut pandangnya

  • Penglihatan (lanj.)

    a.3. Tanda peringatan, ditetapkan pada daerah penglihatan jelas / tajam

    a.4. Kemampuan membedakan warna, buta warna dapat dikompensasi dengan mempelajari arti dari tanda-tanda.

    a.5. Kesilauan penglihatan, kesilauan akan mempengaruhi penglihatan pengemudi, dari daerah gelap ke daerah terang, maka pupil akan mengecil

    dalam jangka waktu 3 detik, sedang jika sebaiknya dibutuhkan waktu 6 detik untuk menyesuaikan.

  • b) Pendengaran Tidak begitu penting dibandingkan dengan

    indera penglihatan Pendengaran digunakan untuk memperhatikan

    bunyi kendaraan dan lingkungan Pada umumnya isyarat bunyian dilengkapi juga

    dengan isyarat terlihat mata

  • c) Waktu reaksi Waktu reaksi diperlukan antara saat menerima

    suatu ransangan dan saat mengerjakan tanggapan atas ransangan tersebut

    Contoh reaksi mengerem; di US rata-rata 0,9 detik, 90% pengemudi memerlukan 1,5 detik. Untuk perencanaan diambil 2,5 detik (untuk waktu reaksi rem).

  • 2.1.3 Pejalan kaki (faktor fisik, mental dan emosi) Faktor fisik

    Kecepatan rata-rata 11,3m/dt (3-5km/j) Tidak mempunyai batasan umur, ukuran dan tidak ada persyaratan

    khusus Kelakuan pejalan kaki sangat tidak dapat diramalkan, umumnya orang

    tua tidak gesit, anak kecil lebih rendah,pejalan kaki sebagian belum pernah mengemudi

    Faktor mental Beberapa pejalan kaki tidak mempunyai pengetahuan peraturan jalan Tidak mempunyai pengalaman untuk mengatasi lalu lintas sekelilingnya

    Faktor emosi Tidak menyukai aturan tanda-tanda lalu lintas Tidak sabar dan cenderung tidak patuh tanda-tanda

  • 2.2. Karakteristik Kendaraan

    Kendaraan dijalan mempunyai berbagai bentuk dan kemampuan, karena masing-masing kendaraan direncanakan untuk kegunaan tertentu.

    Di Indonesia ditetapkan ukuran maksimum kendaraan sebesar; lebar 2,25m dan tinggi 3,5m

  • 2.2.1. Daerah Pandangan Daerah yang bisa terlihat oleh pengemudi dari tempat duduknya. Daerah pandangan umumnya ditentukan :

    Kaca depan (wind screen) untuk arah depan Cermin (spion) untuk arah belakang Wilayah pandangannya tergantung dari desain

    kendaraan

  • 2.2.2. Tahanan Guling (rolling resistance) Karena adanya gesekan antara ban dan jalan Adanya perubahan bentuk ban pada permukaan jalan

    karena berat kendaraan Karena tidak ratanya jalan Adanya gesekan pada bagian mesin kendaraan sendiri Contoh: mobil penumpang pada v = 100 km/j tahanan guling 13,5 kg/ton (jalan licin) tahanan guling 25 kg/ton (jalan kasar)

  • 2.2.3. Tahanan Udara (wind resistance) Adanya pengaruh udara didepan kendaraan, gesekan

    disamping dan dibawah, serta tekanan negatif dibelakang kendaraan. Untuk kendaraan penumpang besarnya:

    R = 0,0011 . A . V2

    dimana R = tahanan (kg) A = luas bidang muka (m2) V = kecepatan (km/j)

  • 2.2.4. Tahanan terhadap Kendaraan Besarnya sama dengan komponen dari gaya berat

    sendiri yang berarah kebawah sejajar lereng tersebut.

    R = 10 w g Dimana:

    R = tahanan W = berat total kendaraan (ton) G = kelandaian (%)

  • 2.2.5. Tahanan terhadap Tikungan Timbul pada saat melalui tikungan, bekerja

    melalui sentuhan roda depan dengan perkerasan jalan

    Gaya tahanan membesar dengan: Naiknya kecepatan Mengecilnya jari-jari

  • 2.2.6. Tahanan Kelembaban Gaya ini harusnya diatasi jika hendak menambah

    kecepatan dan hanya merupakan fungsi dari berat kendaraan dan besar percepatannya tetapi tidak tergantung dari macam dan bentuk kendaraan.

    R = 28 w a Dimana:

    R = tahanan W = berat total kendaraan (ton) A = percepatan kendaraan (km/j)

  • 2.2.7. Kekuatan Mesin Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin

    tersebut dan dinyatakan dalam tenaga kuda P = 0,0036 R V dimana

    P = tenaga yang digunakan (TK) R = jumlah tahanan terhadap pergerakan (kg) V = kecepatan (km/j)

  • 2.2.8. Perbandingan berat kendaraan terhadap kekuatan mesin Berguna sebagai petunjuk untuk mengetahui

    kemampuan kendaraan secara umum = berat total kendaraan / jumlah tenaga kuda

    Makin besar nilainya, makin lamban pergerakannya

  • 3. Karakteritik jalan dan lingkungan

    Ukuran Jalan Lokasi Jalan (perkotaan, perdesaan) Keadaan permukaan Kondisi geometrik Fungsi jalan: access, full control, cul des sac Cuaca

    Kondisi cuaca dan penglihatan

    Tata guna lahan dan aktifitas Fasiltas tetap untuk lalu lintas ( rute, terminal, dll) Arus lalu lintas & karakteristiknya

    PERTEMUAN 2ELEMEN LALU LINTASTeknik TransportasiTeknik lalu lintasPergerakan?Slide Number 5Elemen Pembentuk Lalu lintasKarakteristik manusia :Karakteristik kendaraan :Karakteristik jalan dan lingkungan2.1. Karakteristik ManusiaSlide Number 11Slide Number 12Medan penglihatanPenglihatan (lanj.)Penglihatan (lanj.)Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 182.2. Karakteristik KendaraanSlide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Karakteritik jalan dan lingkungan