2 Analisis Vektor

of 41 /41
ANALISIS VEKTOR Simon Patabang, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Atma Jaya Makasar

Embed Size (px)

Transcript of 2 Analisis Vektor

  • ANALISIS VEKTOR

    Simon Patabang, ST., MT.

    Fakultas Teknik

    Jurusan Teknik Elektro

    Universitas Atma Jaya Makasar

  • Vektor dan Skalar

    Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.

    Contohnya : perpindahan, kecepatan, percepatan,

    gaya, dan momentum.

    Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai tanpa Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai tanpa

    arah.

    Contohnya : massa, muatan, kerapatan, dan

    temperatur

  • Notasi

    Vektor dilambangkan dengan tanda panah di atas

    simbolnya.

    Misalnya Vektor A dilambangkan dengan notasi

    A

    Skalar dinyatakan dengan huruf biasa.

    Misalnya Skalar B dilambangkan dengan notasi B

  • Besar (nilai) dari suatu vektor digambarkan

    dengan diagram sbb :A

    Diagram Verktor

    Vektor berlawanan arah dengan vektor -

    tetapi besarnya sama. A

    A

  • Penjumlahan Dua Vektor

    Penjumlahan 2 buah vektor bersifat komutatif artinya

  • Penjumlahan bersifat asosiatif:

    Untuk mengurangkan sebuah vektor , tambahkan

    dengan kebalikannya seperti gambar berikut :

  • Penjumlahan 2 buah vektor a dan b sbb :

    Sifat Dasar Penjumlahan sbb :

    a + b = b + a

    a + ( b + c ) = (a + b) + c

    a + 0 = 0 + a

    a + (-a) = 0

  • Perkalian Vektor dengan sebuah skalar

    Perkalian suatu vektor dengan sebuah skalar k positif

    menghasilkan sebuah dengan arah yang tidak berubah

    dan besarnya bertambah sebesar k kali.

    Sifat Dasar Perkalian Skalar :

    1. c (a + b) = ca + cb

    2. (c + k) a = ca + ka

    3. c(ka) = (ck)a

    4. 1a = a

  • Jika k negatif, arah vektor berubah menjadi sebaliknya.

  • Perkalian titik (dot)

    Perkalian titik (dot) antara 2 buah vektor didefinisikan oleh

    adalah sudut antara vektor A dan B. Ketika keduaujung vektor saling bertemu maka akan menghasilkanujung vektor saling bertemu maka akan menghasilkan

    sebuah skalar sehingga perkalian titik ini sering juga

    disebut perkalian skalar.

  • Perkalian bersifat komutatif

    Jika dua vektor sejajar, maka :

  • Perkalian silang (Cros)

    Perkalian silang (cros) antara 2 buah vektor didefinisikan oleh :

    adalah sebuah vektor satuan (yang panjangnya 1) adalah sebuah vektor satuan (yang panjangnya 1)

    mengarah tegak lurus bidang yang sisi-sisinya

    dibentuk oleh vektor A dan B

  • Ada dua arah yang tegak lurus bidang tersebut,

    yaitu masuk dan keluar.

    Untuk mengatasi masalah ini, digunakanlah

    kesepakatan aturan tangan kanan dengan cara :

    Kepalkan keempat jari selain ibu jari agar menunjuk Kepalkan keempat jari selain ibu jari agar menunjuk

    pada vektor pertama (dengan ibu jari tegak lurus

    keempat jari), kemudian putar keempatnya (pada

    sudut terkecil) ke arah vektor kedua, maka ibu jari

    menandakan arah dari perkalian silang kedua vektor

    tersebut. Perhatikan paga gambar berikut :

  • Perhatikan bahwa vektor AB akan menghasilkan

    sebuah vektor sehingga perkalian silang sering

    disebut dengan perkalian vektor

  • Perkalian silang bersifat distributif

    Secara geometri, B adalah luas daerah jajarangenjang yang dibentuk oleh A dan B. Jika kedua

    vektor saling sejajar, maka perkalian silangnya nol

    vektor saling sejajar, maka perkalian silangnya nol

    dan secara khusus = 0 untuk sembarang vektor

    .

  • Komponen Vektor

    Dalam praktik biasanya cukup mudah untuk bekerjadengan komponen vektor dalam sistem koordinattertentu.

    Misalkan pada koordinat kartesian: i , j , dan k masing-masing adalah vektor satuan yang sejajar dengansumbu- x, y, dan z.sumbu- x, y, dan z.

  • Sebuah vektor sembarang A dapat dinyatakan dalam

    suku vektor basis tersebut seperti pada gambar berikut :

  • Bilangan Ax , Ay , dan Az disebut komponen dari .

    Tafsiran geometri dari komponen vektor tersebut adalah

    proyeksi sepanjang tiga sumbu koordinat.

    Dengan hasil ini, keempat operasi vektor yang telah Dengan hasil ini, keempat operasi vektor yang telah

    dijelaskan sebelumnya dapat dirumuskan ulang dalam

    bentuk komponen-komponennya:

  • 1. Penjumlahan dua vektor:

    2. Perkalian skalar:

    3. Perkalian dot (titik)

  • 4. Perkalian silang (cros) dua vektor

  • Contoh soal dan penyelesaian

    Sebuah vektor A = (2ax 3ay + az ) dan

    vektor B = ( - 4ax 2ay + 5az).

    Tentukan perkalian silang A x B ?

    Penyelesaian :

  • TUGAS 2

    1. Gambarlah vector-vektor berikut ini pada koordinatkartesius 3 dimensi yang mempunyai besar dan arahsebagai berikut :

    a.Vektor A = 2ax 3ay + 4az

    b.Vektor M = -ax + 2ay + 2az

    c. Vektor R = ax + 3ay - 2az c. Vektor R = ax + 3ay - 2az

    d. Vektor H = -2ax - ay - 3az

    2. Mengacu pada soal No. 1 Hitunglah operasi vektorberikut ini

    a. A + M H

    b. A x M

    c. R . H

    d. A x (M.H)

  • Vektor Posisi

    Lokasi sebuah titik dalam tiga dimensi dapat dinyatakandalam koordinat kartesian x , y , z .

    Vektor yang mengarah ke titik tersebut dari titik asaldisebut dengan vektor posisi:

    Besarnya

    adalah jarak dari titik asal, dan

  • merupakan vektor satuan yang mengarah radial keluar.

    Vektor Perpindahan

    Bagian kecil vektor perpindahan (jarak r) dari (x , y , z)

    hingga (x + dx , y + dy , z + dz) adalah dr didefinisikanhingga (x + dx , y + dy , z + dz) adalah dr didefinisikan

    sbb:

  • Pada berbagai kasus fisika, kita sering berhadapan

    dengan permasalahan yang melibatkan dua titik, yaitu

    sebuah titik sumber r' (tempat sumber medan berada)

    dan titik medan r yang sedang ditinjau besar medannya.

    Vektor posisi relatif antara titik sumber dan titik medan.

    Notasi yang akan digunakan untuk keperluan ini adalah rNotasi yang akan digunakan untuk keperluan ini adalah r

    seperti pada gambar :

  • Besar dari vektor posisi relatif tersebut adalah

    'r r r=

    dan vektor satuannya (mengarah dari r ' ke r ):

    'r r r

    '

    '

    r r rr

    r r r

    = =

  • Medan Vektor

    Jika untuk setiap nilai suatu skalar u kita kaitkan sebuahvektor , maka disebut fungsi dari u dan dinyatakandengan (u).

    Notasi ini dalam tiga dimensi dapat dituliskan menjadi :

    Jika setiap titik (x , y , z ) berkaitan dengan sebuah

    vektor , maka adalah fungsi dari (x , y , z ) yang

    dinyatakan dengan :

  • Bentuk ini menyatakan vektor ini mendefinisikan

    sebuah medan vektor :

    Mendefinisikan medan skalar.

    ( , , )x y z

  • Jika :

    Maka diferensial total dari (u) didefinisikan :

    Turunan dari A(u) didefinisikan

    Maka diferensial total dari (u) didefinisikan :

  • Jika :

    Turunan dari perkalian vektor dengan skalar atau Turunan dari perkalian vektor dengan skalar atau

    vektor dengan vektor mengikuti aturan yang sama

    seperti pada fungsi skalar.

    Ketika kita melibatkan perkalian silang maka

    urutan penulisan penting untuk diperhatikan

    karena terkait dengan arah dari hasil perkalian

    tersebut

  • Contoh :

  • Gradien

    Misalkan sebuah operator vektor dalam koordinatkartesian didefinisikan

    Jika dan memiliki turunan

    parsial pertama yang kontinu pada daerah tertentu,

    maka dapat didefinisikan beberapa besaran berikut:

  • Gradien memiliki besar dan arah. Untuk menentukan arti

    geometrinya, kita dapat memisalkan ada sebuah fungsi

    tiga variabel, katakanlah temperatur dalam ruang, T (x , y

    , z ) , yang merupakan sebuah skalar.

    Seberapa cepat perubahan temperatur tersebut

    dinyatakan dalam bentuk diferensial totaldinyatakan dalam bentuk diferensial total

  • Dalam bentuk perkalian titik, pernyataan di atas setara

    dengan

    atau

    yang berarti

  • dengan adalah sudut antara T dan d r , kemudian uadalah suatu vektor satuan yang menyatakan arah gerak

    kita. Dengan demikian, laju perubahan temperatur ( dT /dr )

    akan bernilai paling besar ketika geraknya searah dengan

    T (yaitu saat =0 ).

  • Divergensi

    Sesuai namanya, divergensi A menyatakan ukuranpenyebaran vektor A . Perhatikan gambar sebagai contoh

    pada kasus dua dimensi.

  • gambar (a) memiliki divergensi yang sangat besar dan

    positif (jika panahnya mengarah ke dalam berarti

    nilainya negatif),

    gambar (b) memiliki divergensi nol,

    gambar (c) memiliki divergensi positif yang nilainya gambar (c) memiliki divergensi positif yang nilainya

    agak kecil.

  • Curl

    Pemilihan nama curl juga disesuaikan dengan arti

    geometrinya yang menyatakan ukuran rotasi pada

    sebuah titik. Oleh karena itu seluruh fungsi pada gambar

    divergensi memiliki curl yang bernilai nol (bisa kita cek

    dengan mengetahui fungsinya) dan fungsi pada gambar

    berikut memiliki curl yang sangat besar berarah padaberikut memiliki curl yang sangat besar berarah pada

    sumbu-z.