2. Analisa Sintesa Pmsgn Kateter Icu i

5
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG ANALISA SINTESA PEMASANGAN KATETER URETRA Disusun oleh : Joko Septian Wahyogo Agus Prasetyo Ahmad Fiqih Sayekti Choirul Iman Dian Karya Marhardika Daya Arif Wibawa Heri Sugiyanto Anik Istikomatun Wahyu Novia Ilmiati Riwinda Adya Saras Lolita Devi Permatasari Solikin Umi Hanik Triani Maya Lusiana Trisnawati Julia Winarni Adnan Trio Cahyanto Novita Ahmad Zam-zami PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

description

ICU

Transcript of 2. Analisa Sintesa Pmsgn Kateter Icu i

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG

ANALISA SINTESA PEMASANGAN KATETER URETRA

Disusun oleh :

Joko Septian Wahyogo

Agus Prasetyo

Ahmad FiqihSayekti

Choirul Iman

Dian Karya Marhardika

Daya Arif Wibawa

Heri Sugiyanto

Anik Istikomatun

Wahyu Novia Ilmiati

Riwinda Adya Saras

Lolita Devi Permatasari

Solikin

Umi Hanik

Triani

Maya Lusiana

Trisnawati

Julia

Winarni

Adnan

Trio Cahyanto

Novita

Ahmad Zam-zamiPROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2013ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETERInisial Klien

: Tn. KDiagnosa Medis: CRFNo Register

: 1110431. Diagnosa Keperawatan dan Dasar PemikiranKelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan retensi natrium. Data Hasil Pengkajian:

DS: Keluarga klien mengatakan klien tidak BAK selama 2 hari yang laluKeluarga klien mengatakan nafas klien cepat

DO:

produksi urin negative,

TD : 90/60mmHgHR : 60x/menitS : 370CCreatinin 200 mikromol/L

Natrium 150 mmol/L

Kalium 5,31 meq/I

Dasar pemikiran :

Akut renal feilur dapat didefinisikan sebagai sindrom klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta terjadinya azotemia (Davidson, 1984). Biasanya penyakit ini disertai oliguria (pengeluaran kemih < 400 ml/ hari). Karena pada CRF terjadi penurunan sirkulasi ginjal mengakibatkan peningkatan tonusitas medular yang selanjutnya memperbesar reabsorbsi dari cairan tubular distal. Oleh karenanya perubahan urine tipikal pada keadaan perfusi rendah. Volume urine menurun sampai kurang dari 400 ml/ hari.2. Tindakan Keperawatan yang DilakukanMemasang kateter uretra.

3. Prinsip Tindakana. Gentle

b. Sterilitas

c. Adekuat lubrication

d. Gunakan kateter sesuai ukuran

4. Analisa TindakanPemasangan kateter uretra dimaksudkan untuk pemantauan haluaran urin (output) pada klien karena produksi urin klien negatif akibat dari penurunan sirkulasi ginjal yang mengakibatkan peningkatan tonusitas medular yang selanjutnya memperbesar reabsorbsi dari cairan tubular distal. 5. Bahaya dan PencegahanBahaya :a. Infeksib. Striktur uretra

c. Ruptur uretra

d. Perforasi buli-buli

e. Pendarahan

f. Balon pecah atau tidak bisa dikempeskanPencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur tindakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan prinsip tindakan, seperti pengecekan balon kateter sebelum pemasangan, memperhatikan teknik steril, pemasangan secara gentle, pemberian lubrikasi, dan mengunakan kateter yang sesuai.6. Hasil yang Didapatkan dan MaknanyaS: Pasien mengatakan perut tidak terasa penuhO : terdapat haluaran urin pada klien meskipun sedikit, HR : 60x/menit, S : 370C, Creatinin 180 mikromol/L Natrium 145 mmol/L, Kalium 5,25 meq/IA: Masalah belum teratasi ditandai dengan haluaran urin yang sedikit, kadar creatinin, natrium, dan kalium mengalami penurunan namun belum sampai pada rentang normal

P: Pertahankan intervensi :

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antidiuretik sesuai kebutuhan Pertahankan keakuratan catatan asupan dan haluaran7. Tindakan Keperawatan lain Monitor TTV Monitor BUN Berikan diuretik sesuai kebutuhan8. Evaluasi DiriDapat melakukan pemasangan kateter tanpa bantuanPembimbingMahasiswa

(TT dan nama terang)(TT dan nama terang)