1.Tari Sanghyang Sebagai Potensi Wisata Nusa Lembongan

download 1.Tari Sanghyang Sebagai Potensi Wisata Nusa Lembongan

of 3

Transcript of 1.Tari Sanghyang Sebagai Potensi Wisata Nusa Lembongan

  • 7/22/2019 1.Tari Sanghyang Sebagai Potensi Wisata Nusa Lembongan

    1/3

    TARI SANGHYANG WUJUD POTENSI WISATA BUDAYA

    NUSA LEMBONGAN

    Bali dan budaya adalah dua hal yangtidak bisa dipisahkan. Keragaman budaya

    spiritual masyarakat Bali banyak menjadi

    daya tarik wisatawan. Tari Sanghyang

    sebagai salah satu tarian spiritual yang

    sempat tenggelam di daerah Nusa

    Lembongan saat ini kembali bangkit dan bisa

    menjadi potensi wisata budaya yang menarik

    dan tidak ternilai harganya.

    Pulau Bali merupakan pulau yang terkenal dengan kearifan budaya lokalnya. Bali

    memiliki potensi budaya yang menarik bagi masyarakat domestik maupun internasional.

    Berbagai macam wisata budaya yang dimiliki antara lain seni tari, seni gamelan, keunikan tata

    cara persembahyangan dan upacara ngaben masyarakat Bali. Potensi budaya yang paling

    banyak diminati wisatawan hingga saat ini adalah seni tari. Tari Bali terkenal memiliki keunikan

    tersendiri. Tari bali tidak hanya memiliki tujuan untuk menghibur masyarakat namun tarian Bali

    mengandung makna spiritual bagi mayarakat Hindu tersendiri. Jenis tarian Bali yang memiliki

    tujuan spiritual sangat beragam, salah satu diantaranya yang belum terlalu banyak dikenal

    adalah Tari sanghyang. Tari Sanghyang merupakan tarian yang tidak dimiliki setiap wilayah di

    Provinsi Bali. Tarian ini hanya dimiliki oleh wilayah yang dianggap telah berumur tua, salah

    satunya adalah Pulau Nusa Lembongan.

    Nusa Lembongan adalah desa yang termasuk bagian dari Kecamatan Nusa Penida. Nusa

    Lembongan secara geografis dibatasi oleh lautan. Letaknya yang terletak di sebelah Tenggara

    Pulau Bali menjadi salah satu tujuan pariwisata budaya masyarakat. Nusa Lembongan terkenal

    dengan wisata bahari dan wisata budayanya. Tari Sanghyang adalah wisata budaya yang akhir-

    akhir ini mulai dikembangkan . Tarian ini mulai diperhatikan untuk menjadi salah satu potensi

  • 7/22/2019 1.Tari Sanghyang Sebagai Potensi Wisata Nusa Lembongan

    2/3

    budaya Nusa Lembongan. Tari ini tidak hanya dapat berfungsi untuk melestarikan budaya

    leluhur yang hampir hilang namun tarian ini adalah salah satu potensi yang nantinya akan

    dikembangkan untuk menjadi wisata budaya yang menarik di kawasan Nusa Lembongan.

    Salah satu narasumber yang merupakan pemilik wisata Goa Gala-Gala dan pelopor

    bangkitnya kembali Tari Sanghyang di Nusa Lembongan, bapak Wayan Suwarbawa

    mengatakan, Tari Sanghyang yang dimiliki Nusa Lembongan berbeda dari tari Sanghyang yang

    lain. Tari Sanghyang Grodag yang merupakan tarian klasik di daerah Nusa Lembongan yang

    memiliki 23 Jenis Tarian Sanghyang. Tari Sanghyang ini dilaksanakan tiap tahun saat sasih

    Karo. Tarian Sanghyang ini dipersembahkan sebagai aci pakraman atau desa selama 11 hari

    pada sasih karo mulaipinanggal kaping pitu sampaipanglong kaping kalih. Tari Sanghyang ini

    merupakan perpaduan sempurna antara irama gending (nyanyian), rupa ( wujud dan bentuk )

    dengan agem ( gerak). Tari Sanghyang ini sempat tidak dilaksanakan sejak 33 tahun yang lalu

    Berbagai alasan mendasari tidak diteruskannya pergelaran Tari Sanghyang ini.

    Pada tahun 2008, beberapa warga termasuk Wayan Suwarba ingin kembali meneruskan

    warisan leluhur Nusa Lembongan. Beliau bersama beberapa warga berkumpul untuk

    membicarakan kembali bangkitnya eksistensi Tari Sanghyang. Tari Sanghyang ini selain

    memiliki nilai spiritual magis juga memiliki nilai-nilai kehidupan yang sangat dekat dengan

    masyarakat sekitar seperti penolak bala dan sarana memohon hujan dan kesuburan tanah serta

    mata pencaharian penduduk setempat. Dalam perjalanan awalnya niat Wayan Suwarba dan rekan

    untuk mulai melestarikan Tari Sanghyang ini mengalami hambatan. Keterbatasan dana dan

    kesulitan untuk mengingat irama gending (nyanyian) menjadi kendala utama. Setelah 33 tahun

    penyanyi tarian Sanghyang sulit untuk ditemukan.

    Pada tahun 2008 Wayan Suwarba dibantu salah seorang warga Nusa Lembongan lainnya

    berhasil menemukan satu-satunya wanita yang dahulu pernah menyanyikangendingSanghyang.

    Keterbatasan dana yang awalnya menjadi kendala utama juga berhasil diselesaikan. Beranjakdari hal tersebut, masyakat Nusa Lembongan memiliki keyakinan bahwa Tari untuk Sanghyang

    akan mampu kembali menemukan masa kejayannya seperti 33 tahun silam.

    Tari Sanghyang pertama kali kembali digelar pada tahun 2012 dimana tarian ini

    dilaksanakan oleh masyarakat Nusa Lembongan selama 11 hari dengan 23 rangkaian Tarian

  • 7/22/2019 1.Tari Sanghyang Sebagai Potensi Wisata Nusa Lembongan

    3/3

    Sanghyang diantaranya Sang Hyang Sampat, Bumbung, Penyalin,Lingga, Dukuh Ngaba Cicing,

    Jaran, Dukuh Masang Bubu, Sampi, Bangu-bangu, Kebo, Tiling-Tiling, Enjo, Manjangan, Tutut,

    Jangolan, Barong, Kelor, Capah, Perahu, Sumbul, Payung, dan Bunga.

    Saat pertama kali diadakan kembali, Tari Sanghyang ini mendapatkan repon positif dari

    masyarakat sekitar Nusa Lembongan. Tari Sanghyang ini kedepannya selain berfungsi untuk

    melestarikan warisan leluhur, diharapkan mampu berfungsi untuk menarik minat wisatawan

    baik domestik maupun internasional sehingga menambah khasanah budaya wisata yang dimiliki

    pulau Nusa Lembongan selain wisata bahari dan wisata bangunan Goa Gala-Gala yang terkenal

    di daerah tersebut.