1_Pendahuluan
description
Transcript of 1_Pendahuluan
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha perikanan di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat
terutama dalam bidang budidaya, baik sektor ikan hias maupun ikan konsumsi.
(Lingga dan Susanto, 2003). Indonesia memiliki perairan tawar yang sangat luas
dan berpotensi besar untuk usaha berbagai macan jenis ikan air tawar. Ikan hias
air tawar merupakan salah satu alternatif usaha untuk menjalankan
perekonomian yang banyak menghasilkan devisa. (Effendi, 1993).
Seiring dengan meningkatnya usaha dalam budidaya, semakin besar juga
tantangan yang akan dihadapi oleh para pelaku budidaya ikan hias pada
umumnya dan khususnya ikan Maskoki untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Timbulnya serangan penyakit merupakan hasil interaksi yang tidak seimbang
antara lingkungan, kondisi inang (ikan) dan patogen (penyakit). Interaksi yang
tidak seimbang ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga mekanisme
pertahanan tubuh menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang penyakit
(Prajitno, 2005).
Penyakit sisik tegak adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri jenis
Aeromonas hydrophila. Penyakit ini dikenal sangat parah bila menyerang ikan.
Penyerangan biasanya dapat menyebabkan kematian tinggi pada jenis ikan mas
dan menyerang segala umur. Penyakit ini dapat menyerang ikan bersamman
dengan KHV. Untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh
bakteri pada ikan dari suatu area ke area lainnya diperlukan suatu mekanisme
tindakan pencegahan. Indikasi suatu daerah terserang penyakit diperlukan
tindakan identifikasi, penyakit apa yang sedang menyerang dan dilakukan
pengambilan keputusan (Prajitno, 2005). Disinilah peran Balai Karantina Ikan
2
Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan melakukan tugas pokok dan
fungsinya pada masyarakat. Salah satunya dengan dilakukannya dengan
tindakan karantina. Tindakan karantina dilaksannakan oleh unit-unit kerja
karantina dipintu-pintu pemasukan dan pengeluaran komoditi perikanna.
Mempunyai posisi ynag strategis dalam rangka melindungi dan melestarikan
sumber daya ikan dan resiko yang berakibat masuk dan tersebarnya hama dan
penyakit. Ikan yang berbahaya.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Maksud dari studi lapang ini adalah untuk mempelajari secara langsung
proses identifikasi bakteri jenis Aeromonas hydrophila di Balai Karantina Ikan
Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang proses identifikasi
bakteri jenis Aeromonas hydrophila di Balai Karantina Ikan Pengendalian
Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II.
2. Mengikuti kegiatan operasional proses identifikasi bakteri jenis Aeromonas
hydrophila di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil
Perikanan Kelas I Surabaya II.
3. Memperoleh pengalaman magang untuk persiapan memasuki dunia kerja
yang akan datang.