1.Latar Belakang Rokok
-
Upload
dyannalenny -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of 1.Latar Belakang Rokok
-
1BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan
berbagai pihak, baik untuk dirinya sendiri maupun orang di sekelilingnya.
Rokok memiliki dampak gangguan kesehatan yang sangat serius. Pada orang
dewasa rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, jantung, gangguan
kehamilan, masalah kesehatan lain seperti konstipasi, batuk, tenggorokan
kering, sulit konsentrasi, dan sulit tidur (insomnia). Rokok pada anak-anak
dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan yaitu pertumbuhan
paru yang lambat, lebih mudah terkena gangguan infeksi saluran nafas,
infeksi telinga dan asma. Rokok juga dapat menurunkan kekebalan tubuh
padahal daya tahan tubuh anak lebih rendah daripada orang dewasa.1
Perilaku merokok juga menimbulkan dampak negatif bagi perokok pasif.
Resiko perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena daya tahan
perokok pasif terhadap zat-zat berbahaya sangat rendah dibandingkan dengan
perokok aktif. 2 Setiap tahunnya tidak kurang dari 700 juta anak-anak terpapar
asap rokok dan menjadi perokok pasif. Menurut Global Youth Tobbaco Survey
(GYTS) tahun 2006 terjadi peningkatan jumlah pelajar yang terpapar asap
rokok. Survey tersebut menunjukkan 6 dari 10 siswa (60%) terpapar asap rokok
di sekolah dan ada 8 dari 10 (80%) siswa terpapar asap rokok di tempat-tempat
umum. GYTS tahun 2009 menyebutkan bahwa 2 dari 3 siswa(68,8%) terpapar
asap rokok orang lain di dalam rumah mereka dan lebih dari tiga perempat
(78,1%) siswa terpapar asap rokok di tempat-tempat umum.3
Kebiasaan merokok yang muncul selama ini menyebabkan sekitar 500 juta
orang yang masih hidup akan dapat meninggal karena konsumsi rokok dan
lebih dari setengah dari mereka adalah anak-anak dan remaja. Di Indonesia
perokok pemula adalah mereka yang masih sangat muda. Perilaku merokok
terbesar berawal dari masa remaja dan meningkat menjadi perokokok tetap
dalam kurun waktu beberapa tahun.4
-
2Usia mulai merokok pada usia anak mengalami peningkatan, demikian
pula umur merokok pada usia remaja dan dewasa muda. Menurut hasil riset
kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2010 terjadi kecenderungan
peningkatan usia mulai merokok pada usia yang lebih muda. Adapun usia
pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,2%, pada usia 10-14 tahun
sebesar 10,3%, pada usia 15-19 tahun sebesar 33,1%, pada usia 20-24 tahun
sebesar 12,1%, pada usia 25-29 tahun sebesar 3,4% pada usia 30 tahun
sebesar 4%, sedangkan menurut data Riskesdas tahun 2010 usia pertama kali
merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar
17,5%, pada usia 15-19 tahun sebesar 43,3%, pada usia 20-24 tahun sebesar
14,6%, pada usia 25-29 tahun sebesar 4,3% pada usia 30 tahun sebesar
3,9%.3
Hasil penelitian lain di Indonesia tahun 2003 menunjukkan ada 31% orang
mulai merokok di usia 10-17 tahun, 11% pada usia 10 tahun atau kelas V dan
VI SD. Penelitian di salah satu SMA di Medan diketahui sekitar 40% dari
murid laki-laki adalah perokok. Selanjutnya, di Jakarta Selatan 80% anak umur
12-18 tahun telah menjadi perokok.5Data dari GYTS yang diselenggarakan
oleh Badan Kesehatan Dunia(BKD) tahun 2009 membuktikan jika 24,5%
anak laki-laki dan 2,3 % anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia
adalah perokok.6
Secara umum faktor penyebab seseorang merokok dibagi menjadi 3 yaitu
faktor farmakologis, yaitu salah satu zat didalam rokok yang dapat
mempengaruhi perasaan atau kebiasaan, selanjutnya faktor sosial yaitu
lingkungan disekitar perokok seperti teman, orangtua,saudara dan sebagainya
yang merokok disekelilingnya. Faktor yang ketiga adalah faktor psikologis,
rokok dianggap dapat meningkatkan konsentrasi, dan anggapan hebat bagi anak
laki-laki yang berani merokok. Disamping itu faktor lain yang dapat
mempengaruhi kebiasaan merokok adalah pengaruh iklan.7 Perilaku seseorang
juga tidak lepas dari faktor pendorong berupa pengetahuan, sikap, motivasi,dan
persepsi, faktor pemungkin berupa ketersediaan sarana prasarana,
-
3keterjangkauan, serta peraturan terkait, dan faktor penguat terjadinya perilaku
adalah orang tua, teman sebaya, guru,dan lain-lain.8
Usia anak sekolah dasar (SD) adalah usia yang sangat labil untuk meniru
lingkungannya. Sebagian besar alasan anak-anak mulai mencoba merokok
adalah coba-coba dan sebagian kecil karena dipaksa teman. Hal tersebut
menunjukkan motivasi merokok pada anak umumnya karena adanya dorongan
dari rasa ingin tahu, adanya persepsi positif tentang rokok dan pengaruh teman.
Teman berperan penting dalam perkembangan anak.9 Sebuah penilitian di India
tahun 2007 pada pelajar usia 10-19 tahun menunjukan bahwa 61,69% seorang
anak merokok karena pengaruh teman, 11,03% karena pengaruh orangtua, dan
7,79% karena pengaruh saudara. Penelitian tersebut juga menunjukan persepsi
tentang merokok bahwa 2 dari 10 siswa(20%) percaya bahwa laki-laki yang
merokok memiliki teman lebih banyak daripada laki-laki yang tidak merokok
dan 3 dari 10 (30%) mengatakan bahwa laki-laki yang merokok lebih aktif
daripada yang tidak merokok.10
Hasil survey awal yang dilakukan di SDN Ungaran 02.04 kepada sekitar
10 siswa kelas V dan VI mengatakan ada beberapa temannya yang sudah
memiliki kebiasaan merokok, 4 dari 10 siswa (40%) tersebut mengaku ada
yang sudah coba-coba merokok. Aktivitas merokok biasanya dimulai setelah
pulang sekolah dan dilakukan di luar lingkungan sekolah. Responden
mengatakan biasa membeli rokok di warung yang terletak tidak jauh dari
lingkungan sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan ungkapan penjual
warung setempat yang mengatakan bahwa ada beberapa siswa SDN Ungaran
02.04 yang membeli rokok ditempatnya. Berdasarkan kenyataan tersebut
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan
pengetahuan, lingkungan sosial, dan ketersediaan sarana prasarana dengan
perilaku merokok di SDN Ungaran 02.04.
-
4B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut, Adakah hubungan pengetahuan, lingkungan
sosial, ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku merokok pada
siswa sekolah dasar di SDN Ungaran 02.04.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, lingkungan sosial,
ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku merokok pada siswa
sekolah dasar di SDN Ungaran 02.04.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan pengetahuan tentang rokok pada siswa sekolah
dasar di SDN Ungaran 02.04.
b. Mendeskripsikan lingkungan sosial terhadap perilaku merokok pada
siswa sekolah dasar di SDN Ungaran 02.04.
c. Mendiskripsikan ketersediaan sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan merokok siswa sekolah dasar di SDN
Ungaran 02.04.
d. Mendiskripsikan perilaku merokok siswa sekolah dasar di SDN
Ungaran 02.04.
e. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan perilaku merokok pada
siswa sekolah dasar di SDN Ungaran 02.04.
f. Menganalisis hubungan lingkungan sosial dengan perilaku merokok
pada siswa sekolah dasar di SDN Ungaran 02.04.
g. Menganalisis hubungan ketersediaan sarana dan prasarana dengan
perilaku merokok pada siswa sekolah dasar di SDN Ungaran 02.04.
-
5D. Manfaat Penelitian
1. Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi siswa sekolah dasar sudah mulai merokok
dilihat dari faktor pengetahuan, pengaruh lingkungan sosial, dan
ketersediaan sarana dan prasarana.
2. Teoritis
a. Pengembangan ilmu pengetahuan
Hasil penelitian diharapkan mampu meningkatkan ilmu
pengetahuan terutama kesehatan masayarakat yang berhubungan
dengan perkembangan perilaku merokok dan memperkuat atau
memperbarui tentang perilaku merokok khususnya di kalangan
anak pendidikan dasar.
b. Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan dan
wawasan mahasiswa khususnya mahasiswa kesehatan masyarakat
dalam pemahaman perkembangan dan upaya pencegahan merokok
khususnya pada anak. Bagi pengelola pendidikan dasar di SDN
Ungaran 02.04 memberikan gambaran perilaku merokok pada
siswa pendidikan dasar sehingga bisa mengupayakan tindakan-
tindakan penanggulangan di sekolah.
c. Pengembangan metodologi
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan peluang
untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai merokok pada usia
sekolah dasar.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini hampir sama dengan penelitian Sukaenah yang meneliti
pengetahuan, sikap, perilaku murid SD tentang rokok di Jakarta Timur.
Letak perbedaannya ada pada variabel yang diteliti. Variabel dalam
penelitian ini yaitu pengetahuan, lingkungan sosial, ketersediaan sarana
-
6prasarana dengan perilaku merokok. Penelitian lain yang sejenis dilakukan
pada responden remaja untuk mengatahui faktor-faktor perilaku merokok
pada remaja, masih sangat sedikit penelitian perilaku merokok yang
dilakukan dengan responden anak usia sekolah dasar.
Tabel 1.1Keaslian Penelitian
No.
Judul Penelitian RancanganPenelitian
Variabel Hasil
1. Pengetahuan,Sikap, perilakumurid SD tentangrokok di JakartaTimur
Sukaenah,1993
Kuantitatif,crossectional
Bebas:Pengetahuan,sikap tentangrokokTerikat :Perilakumerokok
Perokok padaanak SD kelas Vdan VI di jakartatimur 12,76%,tingkatpengetahuanrespondententang rokokmasih kurang,meskipunpengetahuanrespondententang bahayarokok masihkurangrespondenmemiliki sikapyang baikterhadap rokok.Namun, sikapyang baikterhadap rokoktidak diiringidenganperilakunya
2 Faktor-faktor yangmempengaruhikebiasaanmerokok danhubunganyadengan statuspenyakitprodential remaja.
RikaMayasariAlamsyah,2009
Kuantitatifcrosssectional
Var.bebas :pengetahuan,lingkungansocial, alasanpsikologis
Var. terikat:
Rasio prevalensipengetahuanbahaya rokokterhadapkesehatansebesar 2,22,pengetahuanbahaya rokokterhadapkesehatan gigimulut 1,58 danzat berbahayadalam rokok1,48. Rasioprevalensi
-
7kebiasaanmerokok danstatuspenyakitprodential
pengaruh ortumerokok1,38,teman 1,49dan iklan 1,48.Semua faktormemilikihubungan yangsignifikandengankebiasaanmerokok
3 GambaranPerilaku Merokokpada remaja laki-laki.
AdistiAmelia, 2009
kualitatif Penyebabperilakumerokok padasubyek adalahpengaruhorangtua, temansebaya, danfaktorkepribadian.
4 Faktor-FaktorPerilaku merokokpada remaja
Avin fadilahelmi, 2008
Analisisregresi ganda
Var. bebas:Kepuasaanpsikologis,pengaruhtemansebaya, dansikappermisiforang tua.
Var.terikat:Perilakumerokok
FaktorLingkunganyaitu lingkungankeluarga danteman sebayamemberikanpengaruh besarterhadapperilakumerokok ,Keluarga yangorang tuanyamerokokberperan dalamperilakumerokok anak.40,9% perilakumerokokdisebabkankarenakepuasaanpsikologi
-
85 Hubungan anataratingkat stress,dukungankeluarga,dukungan teman,dukungan iklandengan perilakuremaja terhadaprokok
Ari Safrudin,2007
Deskriptifkorelasi
Var bebas :Stress padaremaja,dukungankeluarga,dukunganteman dandukunganiklan.
Var. terikat:Perilakumerokok
Tidak adahubungan antaradukungankeluarga denganperilakumerokok padaremaja akantetapi sebagianbesar respondenyang merokokmengakumendapatkandukungan darikeluarga.
Ada hubunganyang signifikanantara stress,dukungan temandan dukunganiklan denganperilakumerokok padaremaja,ditunjukandengan p value(0,000)