1_Latar Belakang Program SBI

download 1_Latar Belakang Program SBI

of 14

Transcript of 1_Latar Belakang Program SBI

  • 1RINTISAN SEKOLAH BERTARAFINTERNASIONAL

    Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahKementerian Pendidikan Nasional

  • 2LATAR BELAKANG PROGRAM SBI

    1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang didirikan oleh

    suatu yayasan dengan menggunakan identitas internasional

    tetapi tidak jelas kualitas dan standarnya;

    2. Banyak orang tua yang mampu secara ekonomi memilih

    menyekolahkan anaknya ke Luar Negeri;

    3. Belum ada payung hukum yang mengatur penyeleng-garaan

    sekolah internasional;

    4. Perlunya membangun sekolah berkualitas sebagai pusat

    unggulan (center of excellence) pendidikan;

    5. Atas fenomena di atas, Pemerintah mulai mengatur dan merintis

    sekolah bertaraf internasional;

    6. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia perlu pengakuan secara

    internasional terhadap kualitas proses, dan hasil pendidikannya.

  • 3 UU No. 20/2003 (Sistem Pendidikan Nasional) pasal 50 ayat 3, yakni:Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.

    UU No. 32/2004 (Pemerintahan Daerah) PP No.19/2005 (Standar Nasional

    Pendidikan) PP No 38/2007 (Pembagian Urusan

    Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota)

    PP No. 48/2008 (Pendanaan Pendidikan) PP No. 17/2010 (Pengelolaan dan

    Penyelenggaraan Pendidikan) Permendiknas No. 63/2009 (Sistem

    Penjaminan Mutu Pendidikan) Permendiknas No. 78/2009

    (Penyelenggaraan SBI pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah)

    Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

    Pendidikan bertaraf internasional adalahpendidikan yang

    diselenggarakan setelah

    memenuhi Standar Nasional

    Pendidikan (8 standar) dan

    diperkaya dengan standar

    pendidikan negara maju.

    1. Acuan mutu pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing baik di tingkat regional maupun internasional

    2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan

    DASAR HUKUM:

  • 41. Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi:

    a. standar isi;

    b. Standar proses;

    c. Standar kompetensi lulusan;

    d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;

    e. Standar sarana dan prasarana;

    f. Standar pengelolaan;

    g. Standar pembiayaan; dan

    h. Standar penilaian pendidikan

    2. Sekolah yang memenuhi standar minimal SNP

    diberikan pendampingan, pembimbingan,

    penguatan, dalam bentuk Rintisan SBI (RSBI)

    PROSES MENUJU SBI

  • 5Parameter Persyaratan

    SNP Harus Sudah Terpenuhi

    Guru Min S2/S3: 10% (SD), 20% (SMP), 30% (SMA/K)

    Kepala Sekolah Min S2 dan mampu berbahasa asing secara aktif

    Akreditasi A (95)

    Sarana Prasarana Berbasis TIK

    Kurikulum KTSP diperkaya dengan kurikulum dari negara maju, penerapan SKS pada

    SMA/SMK

    Pembelajaran Berbasis TIK, dan bilingual (mulai kelas 4 SD), sister school dengan sekolah dari

    negara maju

    Manajemen Berbasis TIK; ISO 9001 dan ISO 14000

    Evaluasi Menerapkan model UN dan diperkaya dengan sistem ujian internasional (Negara

    Maju dan atau negara lain yang memiliki keunggulan tertentu)

    Lulusan Memiliki daya saing internasional dalam melanjutkan pendidikan dan bekerja

    (SMK)

    Kultur Sekolah Terjaminnya Pendidikan Karakter, Bebas Bullying, Demokratis, Partisipatif

    Pembiayaan APBN, APBD dan boleh memungut biaya dari masyarakat atas dasar RAPBS

    yang akuntabel; min 20% peserta didik tidak mampu mendapatkan subsidi

    pendidikan

    KRITERIA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

  • 6REGULER

    Standar Nasional (SSN)

    1. Memiliki rata-rata UN 6,5

    2. Tidak Double Shift

    3. Berakreditasi B dari BAN Sekolah/Madrasah

    R S B I

    Persyaratan

    1. Sudah Sekolah (SSN)2. Berakreditasi A dari BAN

    Sekolah/Madrasah3. Pembelajaran Matematika

    IPA, dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasaIndonesia dan/ataubahasa Internasional(bilingual)

    4. Nilai rata-rata UN 7,0

    S B I

    Persyaratan

    1. SNP dan diperkaya Standarkualitas pendidikan Negara Maju

    2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah

    3. Pembelajaran MatematikaIPA, dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasaIndonesia dan/atau bahasaInternasional (bilingual)

    4. Nilai rata-rata UN 8,0

    JENJANG MENUJU SBI

  • 7MEKANISME PEMILIHAN DAN JUMLAH RSBI

    Verifika

    si &

    Evaluasi

    Dinas Pendidikan

    Kabupaten/Kota

    Dinas Pendidikan Provinsi

    (mengetahui/ menyetujui

    proposal)

    KEMENDIKNAS

    Tim

    Verifikasi

    Penetapan

    RSBI

    Proposal

    Tidak

    Ya

    Sekolah + Komite

    Sekolah/Yayasan

    membuat proposal

    2006 2007 2008 2009 JumlahTotal

    N S N S N S N S N S

    SD 21 4 38 -- 62 4 62 4 183 12 195

    SMP -- -- 100 2 100 3 69 25 269 30 299

    SMA 80 20 89 11 -- -- 108 13 277 44 321

    SMK -- -- 174 5 62 12 32 10 268 27 295

    Total 101 24 401 18 224 19 271 52 997 113 1.110

  • 8PROGRAM DAN KEGIATAN MENUJU SBI

    1. Mempersiapkan kurikulum yang mengacu pada

    kurikulum negara maju

    2. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran

    3. Melatih guru dalam pemanfaatan TIK dalam proses

    pembelajaran

    4. Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi guru

    5. Mendapatkan pendampingan dari Tenaga Ahli

    6. Menjalin sister school

    7. Meningkatkan kemampuan guru dalam berbahasa

    internasional

    8. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO)

    9. Menyelenggarakan pelatihan leadership untuk Kepala

    Sekolah

    10.Melengkapi sarana sekolah

  • 9PEMBIAYAAN

    SUMBER BIAYA PENGGUNAAN

    APBN Untuk biaya operasional dalam rangka

    pengembangan kapasitas untuk menuju

    standar kualitas SBI

    1.Proses Pembelajaran (30%)

    2.Sarana penunjang PBM (25%)

    3.Manajemen Maksimal 20%

    4.Subsidi siswa miskin dan kesiswaan (25%)

    APBD

    Prov/Kab/Kota

    Untuk biaya investasi dan biaya operasional

    rutin

    Masyarakat dan

    atau Orang Tua

    Biaya investasi dan operasional untuk

    menutup kekurangan biaya dari APBN dan

    APBD untuk menuju standar kualitas SBI

  • 10

    BIAYA PENDIDIKAN TERTINGGI TERENDAH YANG

    DIBEBANKAN KEPADA ORANG TUA

    KOMPONEN

    BIAYA

    SD SMP SMA SMK

    SPP per

    Bulan

    Biaya

    Terendah

    0 0 0 0

    Biaya

    Tertinggi

    150.000 600.000 450.000 250.000

    Sumbangan

    Sukarela

    (pertama

    masuk)

    Biaya

    Terendah

    0 0 0 0

    Biaya

    Tertinggi

    1.000.000 12.500.000 15.000.000 2.700.000

  • 11

    EVALUASI PROGRAM RSBI

    1. Evaluasi dilakukan setiap tahun untuk melihat kemajuan

    kinerja sekolah, meliputi:

    a. Kemampuan penguasaan bahasa asing guru dan siswa

    dengan menggunakan instrumen TOEFL dan TOEIC

    b. Kemampuan penguasaan siswa dalam mata pelajaran

    matematika dan IPA serta kompetensi keahlian (SMK)

    c. Kelengkapan infrastruktur

    d. Kelengkapan Bahan ajar (buku, peralatan)

    e. Kepemimpinan Kepala Sekolah

    f. Komitmen Pemda dalam mendukung RSBI

    2. Hasil evaluasi ini menjadi pertimbangan dalam kelanjutan

    program RSBI dan SBI

  • 12

    PROSES SELEKSI SISWA

    Penerimaan siswa berdasarkan kemampuan

    akademis yang dilihat dari:

    1. Test Psikologi

    2. Test Tertulis: IPA dan Matematika

    3. Untuk SMK ditambah dengan Test

    Kesehatan dan Buta Warna (SMK Kimia)

    4. Nilai Ujian Nasional

  • 13

    SEKOLAH INTERNASIONAL

    DASAR HUKUM:

    1. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

    2. Kepmendikbud Nomor: 0184/O/1975

    3. SKB Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Keuangan Nomor: SP/817/PD/XI/75, 060/O/1975, KEP-354a/MK/II/4/1975 (tidak berlaku untuk sekolah internasional)

    DEFINISI:

    1. SEKOLAH PERWAKILAN DIPLOMATIK adalah sekolah asing yang didirikan dan diselenggarakan bersama oleh sesuatu Perwakilan Diplomatik negara asing di Indonesia, untuk keperluan pendidikan dan pengajaran terutama bagi anak-anak warga negara asing anggota perwakilan diplomatik/konsuler dari negara-negara asing yang bersangkutan

    2. SEKOLAH INTERNASIONAL Sebelum ditetapkannya PP 17/2010 dan Permendiknas 18/2009:

    Sekolah asing yang didirikan dan diselenggarakan oleh suatu Yayasan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundangan Indonesia, untuk keperluan pendidikan dan pengajaran terutama bagi anak-anak warga negara asing bukan anggota perwakilan diplomatik/konsuler sesuatu negara lain di Indonesia,yang berada langsung di bawah pengawasan Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Setelah ditetapkannya PP 17/2010 dan Permendiknas 18/2009:

    Sekolah Internasional menjadi Satuan Pendidikan Bersama, yakni satuan pendidikan hasil kerjasama antara lembaga pendidikan asing yang terakreditasi atau diakui di negaranya dan satuan pendidikan di Indonesia yang terakreditasi A.

  • 14

    Parameter Persyaratan

    Pemrakarsa Lembaga Pendidikan Asing terakreditasi di negaranya dan Satuan Pendidikan di Indonesia yang terakreditasi A dari BAN S/M

    SNP Harus Sudah Terpenuhi

    Guru Min S2/S3: 10% (SD), 20% (SMP), 30% (SMA/K), Min 30% WNI

    Peserta didik WNA dan WNI

    Tenaga Kependidikan Selain Kepala Sekolah, 80% WNI

    Kurikulum Kurikulum disusun berdasar Standar Nasional (SI dan SKL) diperkaya dengan Standar Negara Asing; tingkat SMA/MA dan SMK disususn dalam sistem SKS; untuk peserta didik WNI wajibdiberikan mata pelajaran: (1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), (2) Agama dan (3) Bahasa Indonesia; dapat menggunakan sistem pendidikan negara lain tetapi harusmendapatkan ijin dari Menteri Pendidikan Nasional

    Sarana Prasarana Berbasis TIK

    Pembelajaran Berbasis TIK, dan bilingual (mulai kelas 4 SD), Bahasa Pengantar untuk mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn adalah Bahasa Indonesia

    Evaluasi Standar Penilaian yang diperkaya dengan model penilaian satuan pendidikan negara asingkhusus bagi Peserta didik WNI wajib mengikuti UN

    Manajemen ISO 9001 dan ISO 14000

    Akreditasi Mengikuti Akreditasi dari BAN S/M

    Pembiayaan memenuhi standar pembiayaan yang merupakan perpaduan antara ketentuan pendanaan pendidikan bertaraf Internasional dan standar pembiayaan satuan pendidikan negara asing

    KRITERIA SATUAN PENDIDIKAN BERSAMA

    Sampai saat ini sudah ada 105 sekolah internasional yang diselenggarakan oleh Yayasan dan harus disesuaikan menjadi

    Satuan Pendidikan Bersama dalam waktu 3 tahun masa transisi