1e2b3312a510c0f9
description
Transcript of 1e2b3312a510c0f9
![Page 1: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/1.jpg)
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI
METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-USWAH
KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH
DWI RAHAYUNINGTYAS
NPM 09150008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
![Page 2: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/2.jpg)
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI
METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-USWAH
KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Semarang untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana
OLEH
DWI RAHAYUNINGTYAS
NPM 09150008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
![Page 3: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/3.jpg)
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI
METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-USWAH
KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
Yang disusun dan diajukan oleh
DWI RAHAYUNINGTYAS
NPM 09150008
Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan
Di hadapan Dewan Penguji
Pembimbing I Pembimbing II
Agung Prasetyo, S.Psi, M.Pd, Psi. DwiPrasetiyawati DH, S.Pd, M.Pd.
NPP.046901158 NPP.108401280
![Page 4: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/4.jpg)
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI
METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-USWAH
KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
Yang disusun dan diajukan oleh
DWI RAHAYUNINGTYAS
NPM 09150008
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 11 November 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
Ketua, Sekretaris
Dr. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M.Pd Agung Prasetyo, S.Psi, M.pd.Psi
NPP. 195306031981032001 NPP. 046901158
Penguji I
Agung Prasetyo, S.Psi, M.pd.Psi (…………………………………………)
NPP. 046901158
Penguji II
Dwi Prasetiyawati, D.H, S.Pd, M.Pd (………………………………………….)
NPP. 108401280
Penguji III
Muniroh Munawar, S.Pi, M.Pd (………………………………………….)
NPP. 097901230
![Page 5: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/5.jpg)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1. Tak selamanya hitam itu kelam, dan tak selamanya putih itu berkilau.
2. Jangan mudah menyerah, Maju terus pantang mundur.
3. Cantik itu ketika kita tersenyum.
Persembahan :
Ku persembahkan Skripsi ini untuk :
1. Ayahku tercinta yang telah tiada,
yang selalu mengajarkanku tentang
kegigihan, dan usaha.
2. Ibuku tercinta yang selalu
mendo’akan setiap kebaikan
untukku.
3. Kedua saudaraku tersayang, yang
telah memotivasi, memberi
dorongan dan semangat.
4. Dan teman-teman terbaik yang sudah
membantu dalam proses pembuatan
skripsi ini.
![Page 6: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/6.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi maha penyayang
atas limpahan Rahmat dan kasihnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Kecerdasan Linguistik Melalui Metode Bercerita Pada Kelompok B TK Al-
Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014” ini
disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan serta
kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan
serta saran-saran dari berbagai pihak, khususnya Pembimbing, segala hambatan
dan rintangan serta kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini dengan tulus hati penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Muhdi, SH., M.Hum. Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI Semarang.
2. Dr. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M.Pd.,Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
yang telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian.
3. Agung Prasetyo S.Psi., M.Pd.Psi. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Anak Usia Dini yang telah menyetujui usulan topik skripsi penulis, serta
sebagai Pembimbing I yang telah mengarahkan penulis dengan penuh
ketekunan dan Dwi Prasetiyawati D.H., S.Pd., M.Pd. sebagai Pembimbing II
yang telah membimbing penulis dengan penuh dedikasi yang tinggi.
4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
memberi bekal ilmu kepada penulis selama belajar di IKIP PGRI Semarang.
![Page 7: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/7.jpg)
5. Anis Listiana, S.Pdi selaku Kepala Sekolah TK Al-Uswah Kecamatan
Sulang Kabupaten Rembang yang telah mengizinkan penulis melakukan
penelitian di Instansi yang dipimpinnya.
6. Berbagai pihak yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu pada
kesempatan ini.
7. Teman-teman senasib sepenanggungan yang telah memberikan dorongan
dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik,
khususnya pendidik di dunia pendidikan menengah.
Semarang, November 2013
Penulis,
Dwi Rahayuningtyas
![Page 8: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/8.jpg)
ABSTRAK
Dwi Rahayuningtyas. NPM 09150008 “Upaya Meningkatkan Kecerdasan
Linguistik Melalui Metode Bercerita pada Kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan
Sulang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014”. Program Studi
Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP PGRI Semarang.
2013.
Penlitian ini dilatar belakangi pentingnya siswa dalam melakukan aktivitas
pembelajaran bermakna untuk mengajak anak bermain, belajar serta
meningkatkan rasa ingin tahu anak tentang kemampuan bahasa anak.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah mendapatkan perlakuan
menggunakan metode bercerita, menunjukkan adanya pengaruh positif dan
signifikan dari kemampuan bahasa anak kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan
Sulang kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014.
Peningkatan rata-rata kemampuan bahasa pada kelompok B TK Al-Uswah
Kecamatan Sulang kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014 dari sebelum
treatment adalah sebesar 33.3%, dan sesudah dilakukan siklus 1, meningkat
menjadi 80.95%, dan dilakukan lagi siklus yang kedua, maka dihasilkan
peningkatan kemampuan bahasa menjadi 85.71%. oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa “menggunakan metode bercerita dapat meningkatkan
kemampuan bahasa anak kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan Sulang
kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014.
Kata kunci : Kecerdasan Linguistik, Metode Bercerita
![Page 9: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR i
SAMPUL DALAM ii
PERSETUJUAN iii
PENGESAHAN iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR GRAFIK xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah 5
E. Tujuan Penelitian 5
F. Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kecerdasan Linguistik……………………………………………. 7
![Page 10: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/10.jpg)
1. Pengertian Kecerdasan Linguistik ................................................ 7
2. Indikator Kecerdasan Linguistik 11
3. Cara Mengembangkan Kecerdasan Linguistik untuk Anak Usia
Dini................................................................................................ 12
B. Metode Becerita…………………………………………………… 20
1. Pengertian Metode Bercerita......................................................... 20
2. Tujuan Metode Bercerita……………………………………… 21
3. Bentuk-bentuk Metode Bercerita……………………….. 23
4. Manfaat Metode Bercerita……………………………… 26
C. Penelitian Yang Relevan 29
D. Kerangka Berpikir 32
E. Hipotesis Tindakan 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 34
B. Subyek Data 34
C. Sumber Data 32
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 35
E. Validasi Data 37
F. Analisis Data 38
G. Indikator Kinerja 39
H. Prosedur Penelitian 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 42
![Page 11: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/11.jpg)
1. Deskipsi Kondisi Awal 42
2. Deskripsi Siklus I 44
3. Deskripsi Siklus II 51
B. Pembahasan Antar Siklus 58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 61
B. Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN 56
![Page 12: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Bahasa......................................... 37
Tabel 3.2 Skor Kemampuan Bahasa………………………………. 37
Tabel 3.3 Klasifikasi Penilaian Anak………………………………… 38
Tabel 3.4 Tingkat Keberhasilan Kemampuan Bahasa…………….. 39
Tabel 3.5 Aktivitas Penelitian Siklus I dan II…………………….. 41
Tabel 4.1 Kemampuan Bahasa Kondisi Awal.................................. 43
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Siklus I………… 49
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Siklus II........................... 56
Tabel 4.4 Peningkatan hasil belajar anak dalam Kemampuan Bahasa antara
Siklus I dan Siklus II………………………………………………...... 59
![Page 13: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/13.jpg)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir………………………………………….. 24
Gambar 4.1 Anak sedang mewarnai buku cerita bergambar…………….. 34
Gambar 4.2 Guru sedang mengkondisikan anak untuk berdoa………… 36
Gambar 4.3 Anak sedang mendengarkan cerita………………………….. 36
Gambar 4.4 Anak sedang membaca cerita sambil mewarnai gambar…….. 37
Gambar 4.5 Anak sedang mewarnai gambar buku cerita…………………. 38
Gambar 4.6 Anak sedang mendengarkan cerita………………………… 43
Gambar 4.7 Anak sedang mewarnai gambar……………………………. 44
Gambar 4.8 Anak sedang mewarnai cerita rumah……………………… 45
Gambar 4.9 Anak sedang bercerita didepan kelas………………………. 46
Gambar 4.10 Anak sedang bercerita didepan kelas……………………. 47
![Page 14: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Observasi Kondisi awal Kemampuan Bahasa.................. 43
Grafik 4.2 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Siklus pada I................ 50
Grafik 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Siklus pada I…………. 57
Grafik 4.4 Hasil Observasi Antar Siklus Kemampuan Bahasa………….. 60
![Page 15: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/15.jpg)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Anak Kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan Sulang
Kabupaten Rembang..................................................................................... 63
Lampiran 2 Tabel Observasi Pra Siklus…………………………….. 64
Lampiran 3 Tabel Hasil Tugas Siklus I Pertemuan 1-5………………. 65
Lampiran 4 Lembar Observasi Siklus I Dan II………………………. 68
Lampiran 5 Tabel Hasil Tugas Siklus II Pertemuan 1-5……………...... 89
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I…………………… 90
Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II………………….. 96
Lampiran 8 Lembar Observasi Per anak pada Siklus I……………….. 97
Lampiran 9 Lembar Observasi Per anak pada Siklus II……………… 118
Lampiran 10 Biodata Diri…………………………………………….. 119
Lampiran 11 Pernyataan Keaslian Penulisan Skripsi………………… 120
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian..................................... 121
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Penelitian……………………… 122
Lampiran 14 RKH................................................................................ 123
Lampiran 15 Dokumentasi………………………………………….. 124
Lampiran 16 Kisi-kisi Observasi Kemampuan Bahasa Siklus I dan II….125
Lampiran 17 Kartu Bimbingan Skripsi.................................................... 126
![Page 16: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/16.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan
informal. (Depdiknas 2008 : 1).
Sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 tahun 2003 ayat 1, yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk
dalam rentang usia 0-6 tahun. Sementara itu, menurut kajian rumpun ilmu PAUD
dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD di laksanakan sejak usia 0-8
tahun. Usia 0-8 tahun termasuk masa golden ages, yaitu saat anak akan mudah
menyerap apa saja yang anak dapat dari lingkungannya. Pengaruh lingkungan
akan sangat berdampak pada perkembangan jiwa anak. Pendidikan anak harus
dilakukan melalui tiga lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, dan organisasi.
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Sekolah sebagai pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab
pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak ialah dalam keluarga. Ada
dua tujuan diselenggarakan pendidikan anak usia dini, yaitu sebagai berikut : 1).
Membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan
![Page 17: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/17.jpg)
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan
yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di
masa dewasa; 2). Membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar
(akademik) di sekolah.
Untuk meningkatkan kecerdasan linguistik dapat menggunakan berbagai
media. Dari media yang sederhana misalnya, menggunakan buku cerita
bergambar. Bercerita dengan menggunakan alat peraga maupun tanpa alat peraga
sangat menarik perhatian anak. Keadaan bermain di TK cukup luas dan aman,
namun media pembelajaran yang ada di TK masih minim jumlahnya sehingga
anak sering berebut mainan yang tersedia. Faktor lingkungan masyarakat dapat
mempengaruhi kebebasan anak dalam bermain, ditambah kesibukan orang tua
menjadikan anak tidak ada dorongan atau keinginan untuk lebih berkreasi. Dalam
hal ini guru dapat mengekspresikan bahasanya melalui kegiatan bercerita, karena
dengan kegiatan bercerita anak dapat mengungkapkan kembali isi cerita yang
telah disampaikan guru dengan bahasanya sendiri. Anak juga bisa menambah
kosa kata dalam mendengar dan mengungkapkan cerita yang disampaikan guru
didepan kelas.
Kemampuan bahasa anak di TK Al-Uswah masih rendah, anak belum bisa
mengeluarkan bahasa melalui ekspresi, hal tersebut dapat terlihat ketika di
sekolah anak terlalu pasif dan cenderung hanya manut pada apa yang diberikan
guru, anak belum bisa mengungkapkan ekspresi bahasanya dengan baik dan
sempurna, hal inilah yang menjadikan masalah besar dalam kegiatan belajar di TK
Al-Uswah, meskipun dalam bidang akademiknya sudah bagus namun konsentrasi
anak masih kurang. Dengan minimnya sarana dan prasarana pendidikan
![Page 18: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/18.jpg)
mengakibatkan anak tidak bersemangat dalam kegiatan bejar dikelas, media
belajar kurang memadai. Kemampuan bahasa yang berbeda membuat peneliti
tertarik dan ingin mengembangkan kemampuan bahsasa anak melalui bercerita,
karena dengan membantu mendorong perkembangan bahasa anak yang alami
yaitu dengan menyediakan lingkungan yang penuh dengan kesempatan
mengembangkan bahasa anak dengan cerita-cerita. Secara khusus, pengembangan
bahasa anak dapat dilakukan secara berbeda di setiap fase perkembangan sesuai
dengan usia anak.
Dalam proses pembelajaran, minat guru dalam menciptakan suasana
belajar dikelas masih kurang sehingga anak enggan dan mudah bosan dengan
cerita yang disampaikan guru. Terlihat pada saat mengikuti kegiatan belajar,
masih ada beberapa anak yang belum bisa membaca dengan benar, sehingga anak
masih perlu giat belajar agar tidak ketinggalan seperti anak-anak yang lainnya.
Anak juga terlihat kurang semangat dalam belajar karena media belajar masih
terbatas dan belum lengkap. Hasil belajar anak juga masih terlihat kurang baik
dan belum sesuai dengan harapan guru karena kemampuan bahasa anak kurang
maksimal. Guru kurang memotivasi anak dalam meningkatkan kemampuan
bahasa melalui metode bercerita sehingga anak kurang kreatif. Untuk itu
konsentrasi anak menjadi terganggu saat guru menyampaikan materi dikelas.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul
penelitian tentang Upaya Meningkatkan Kecerdasan Linguistik Melalui Metode
Bercerita Pada Kelompok B di TK Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten
Rembang Tahun Ajaaran 2013/2014.
![Page 19: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/19.jpg)
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kemampuan bahasa anak di TK Al-Uswah masih rendah, anak belum bisa
mengeluarkan bahasa melalui ekspresi, hal tersebut dapat terlihat ketika di
sekolah.
2. Dalam proses pembelajaran, minat guru dalam menciptakan suasana belajar
dikelas masih kurang sehingga anak enggan dan mudah bosan dengan cerita
yang disampaikan guru.
3. Dalam pembelajaran masih banyak anak yang belum bisa membaca dengan
benar.
4. Guru kurang memotivasi anak dalam meningkatkan kemampuan bahasa.
5. Faktor lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi kebebasan anak dalam
bermain, ditambah kesibukan orang tua menjadikan anak tidak ada dorongan
atau keinginan untuk lebih berkreasi.
6. Media pembelajaran yang ada di TK Al-Uswah minim.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini hanya
membatasi pada upaya meningkatkan kecerdasan linguistik anak kelompok B
tahun ajaran 2013/2014 melalui metode bercerita. Hal ini dimaksudkan agar
permasalahan yang hendak diteliti lebih terfokus pada upaya peningkatan
kecerdasan linguistik anak yang dilaksanakan di TK Al-Uswah Kecamatan Sulang
Kabupaten Rembang.
![Page 20: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/20.jpg)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian yaitu : “Apakah metode bercerita dapat
meningkatkan kecerdasan linguistik bagi anak usia dini?”
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak.
2. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak melalui metode bercerita di TK
Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis dan praktis :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan mendapat teori baru khususnya tentang meningkatkan kecerdasan
linguistik dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui metode
bercerita dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga di TK Al-Uswah
Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang.
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi anak
![Page 21: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/21.jpg)
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kecerdasan linguistik dalam
mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita
dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga sesuai tahap
perkembangannya sehingga anak mudah memahami cerita yang telah
disampaikan oleh guru.
b. Bagi Guru TK
Memperoleh gambaran dan pengalaman yang menarik tentang upaya
meningkatkan kecerdasan linguistik dalam mengembangkan kemampuan
bahasa anak melalui metode bercerita dengan alat peraga maupun tanpa
alat peraga di Taman Kanak-kanak.
c. Bagi Sekolah
Dapat menjadi data dan meningkatkan kualitas pendidikan, pengetahuan
baru tentang kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita dengan
alat peraga maupun tanpa alat peraga.
![Page 22: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/22.jpg)
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kecerdasan Linguistik
1. Pengertian Kecerdasan Linguistik
a. Pengertian kecerdasan
Gardner (dalam Sujiono, 2009:176) menyatakan bahwa kecerdasan
merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang
berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat. Ia memiliki
pandangan yang pluralistik mengenai pemikiran. Menurutnya, pandangan tentang
kecerdasan harus mengakui bahwa setiap orang mempunyai kekuatan pemahaman
berbeda dan gaya pemahaman berbeda dan berdiri sendiri, menerima bahwa orang
mempunyai kekuatan berbeda dan gaya pemahaman kontras. Titik tekan teori
kecerdasan jamak adalah pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan
untuk menciptakan suatu produk atau karya. Secara lebih terperinci menyatakan
bahwa kecerdasan merupakan:
1). Kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang efektif atau
menyumbangkan pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya.
2). Sebuah perangkat keterampilan menemukan atau menciptakan bagi seseorang
dalam memecahkan masalah dalam hidupnya.
3). Potensi untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang melibatkan
penggunaan pemahaman baru.
Kecerdasan (IQ) sebagai istilah menggambarkan kecerdasan, kepintaran,
ataupun kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
![Page 23: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/23.jpg)
David Wechsler (dalam Pramudya Ahmad, 2009:43) berpendapat bahwa
kecerdasan adalah seluruh kemampuan individu untuk berpikir abstrak, bertindak
secara terarah dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara efektif.
Walters dan Gardener (dalam Pramudya Ahmad, 2009:43) mengartikan
kecerdasan sebagai serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu
memecahkan masalah sebagai konsekuensi suatu budaya tertentu.
Menurut Ratna Wulan (2011:3) mengungkapkan Kecerdasan dapat
diartikan sebagai kemampuan dan kapasitas seseorang untuk dapat menerima
informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya, menyimpan informasi
tersebut dalam di dalam ingatan dan kemudian menjadikan pengetahuan yang
sudah didapat itu menjadi dasar dalam tindakan sehari-harinya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara berpikir abstrak, atau
kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang efektif atau menyumbangkan
pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya serta menyimpan informasi yang
diperoleh dari lingkungan sekitar.
b. Pengertian linguistik
Menurut Badudu dalam (Gunarti, 2008:1.35) mengemukakan bahwa
bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang
terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan
keinginannya. Bahasa sebagai sistem bunyi yang arbitrer digunakan masyarakat
dalam rangka bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia dapat berbentuk lisan,
tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam
![Page 24: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/24.jpg)
suatu komunitas masyarakat. Pengembangan bahasa untuk anak usia 3-4 tahun
difokuskan pada keempat aspek bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Dengan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang
lain, anak akan mendapatkan banyak sekali kosakata, sekaligus dapat juga
mengekspresikan dirinya. Anak akan belajar bagaimana berpartisispasi dalam
suatu percakapan dan menggunakan bahasanya untuk memecahkan masalah.
Ketika anak belajar untuk menyimak dan berbicara, anak akan berlatih
mengontrol dirinya sendiri dan lingkungannya, berhubunga secara efektif dengan
orang lain, mendapatkan dan menyimpan lebih banyak informasi. Sementara
dengan kegiatan menulis dan membaca anak akan dilatih untuk memiliki
kepekaan dalam bahasa tulis, mencoba memahami tujuan suatu tulisan, dan
memperoleh pengetahuan yang bersifat alfabetis, serta menulis huruf dan kata.
Anak usia 3-4 tahun menggunakan kemampuan bahasa, khususnya kemampuan
berbicara untuk melibatkan diri dalam sejumlah percakapan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa linguistik (bahasa)
merupakan alat komunikasi antar seseorang untuk menyampaikan informasi
melalui kombinasi simbol-simbol sesuai dengan ketentuan atau system
komunikasi yang digunakan seseorang untuk memperoleh informasi.
c. Pengertian kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan dalam mengolah kata atau
menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Orang
yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang,
menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya.
![Page 25: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/25.jpg)
Kecerdasan ini menuntut kemampuan anak untuk menyimpan berbagai informasi
yang berkaitan dengan proses berpikirnya (Soefandi Indra, 2009:58).
Sejak lahir, bayi manusia sudah memiliki keinginan untuk berbicara.
Menangis dan menggerakkan tubuh merupakan usaha bayi untuk menyampaikan
keinginannya. Saat berusia 6 bulan, ia mulai meraba yang kemudian dilanjutkan
dengan mengucapkan kata-kata di usia 1 tahun. Kemampuan berbahasa anak akan
meningkat di tahun kedua usianya ketika ia mulai belajar mengucapkan kalimat-
kalimat, menggunakan kata dengan tepat dan efektif.
Kecerdasan linguistik-verbal mengacu pada kemampuan untuk menyusun
pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten
melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran ini dalam berbicara,
membaca, dan menulis. Kecerdasan verbal penting bukan hanya untuk
keterampilan berkomunikasi melainkan juga penting untuk mengungkapkan
pikiran, keinginan dan pendapat seseorang (May Lwin, Adam Khoo, Kenneth
Lyen, Caroline Slim, 2008:11-12).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik
adalah kecerdasan dalam mengolah kata, atau kemampuan menggunakan kata
secara efektif baik secara lisan maupun tertulis. Orang yang cerdas dalam bidang
ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan
efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Kecerdasan ini memiliki empat
keterampilan yaitu : menyimak, membaca, menulis dan berbicara.
2. Indikator Kecerdasan Linguistik-Verbal
Kecerdasan linguistik-verbal memiliki beberapa indikator atau ciri-ciri
khusus dari kecerdasan. Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang
![Page 26: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/26.jpg)
pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa. Individu yang memiliki
kecerdasan ini cenderung menunjukkan hal-hal berikut :
a. Senang dan efektif berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis. Mereka dapat
menyampaikan pikiran dan perasaan mereka kepada orang lain secara cepat.
b. Senang dan baik dalam mengarang cerita. Mereka senang membuat cerita,
merangkaikannya secara bagus, dan menyajikan dalam bentuk yang menarik.
c. Senang berdiskusi dan mengikuti debat suatu masalah. Mereka pandai
menangkap pemasalahan yang disampaikan secara verbal, memaknainya, dan
sekaligus menanggapinya.
d. Senang dan efektif dalam belajar bahasa asing. Mereka senang mendengar
ujaran dalam bahasa asing, cepat menangkap perbedaan fonem dan mampu
membandingkan dengan fonem dari bahasanya sendiri.
e. Senang bermain “game” bahasa. Mereka menikmati permainan bunyi, peka
terhadap kelucuan yang muncul akibat pertukaran bunyi, dan peka terhadap
kata-kata.
Berbagai kegiatan budaya seperti mendongeng sebelum tidur,
pembacaan cerita, dan permainan bahasa dapat mendorong perkembangan
kecerdasan linguistrik. Pada anak-anak, kecerdasan linguistik muncul dari
berbagai bentuk dan aktivitas berikut :
a. Anak senang berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya
maupun orang dewasa.
b. Anak senang bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari, apa yang
dilihat dan diketahui.
![Page 27: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/27.jpg)
c. Anak suka membawa buku dan pura-pura membaca, suka buku dan cepat
mengeja melebihi anak-anak seusianya.
d. Anak mudah mengucap kata-kata, menyukai permainan kata, suka melucu.
e. Anak suka dan memperhatikan cerita atau pembacaan cerita dari pendidik.
f. Anak memiliki lebih banyak kosa kata daripada anak-anak seusianya, yang
ditunjukkan saat anak berbicara.
g. Anak suka meniru tulisan di sekitarnya dan menunjukkan pencapaian di atas
anak-anak sebayanya.
h. Anak suka membaca tulisan pada label makanan-elektronik, papan nama toko-
rumah makan, judul buku, dan sejenisnya.
i. Anak menikmati permainan linguistik, seperti tebak-tebakan, acak huruf, dan
mengisi kata pada potongan cerita. (Musfiroh Tadkiroatun, 2008:2.5-2.8).
3. Cara Mengembangkan Kecerdasan Linguistik-Verbal untuk Anak Usia
Dini
Kecerdasan linguistik-verbal pada anak usia dini dapat dikembangkan
dengan berbagai cara, meliputi menyimak cerita, pembacaan buku, bercakap-
cakap, proyek, bermain peran, curah gagasan (brainstorming), latihan, kuis, teka-
teki, bercerita, menyanyi, ulang-ucap, simak-kerjakan. Cara-cara tersebut
dilakukan untuk penumbuhan kecintaan pada buku, pengenalan baca-tulis,
pengembangan kemampuan berbicara, pengembangan kosa kata, pengasahan
kepekaan pragmatik, permainan bahasa dan humor, pengembangan menyimak
(Musfiroh Tadkiroatun, 2008:2.3).
![Page 28: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/28.jpg)
Beberapa kegiatan yang akan meningkatkan penggunaan kata-kata dan
kreativitas anak, yang pada gilirannya akan membantu mengembangkan
keterampilan verbalnya, yaitu :
a. Memberi kesempatan untuk bercakap-cakap meliputi :
1) melengkapi cerita,
2) asosiasi kata, dan
3) memainkan cerita.
b. Mengajarkan kepada anak-anak suka citanya membaca meliputi :
1) kata-kata bersajak,
2) bualan kamus, dan
3) pembacaan puisi.
c. Memperdengarkan musik kepada anak-anak meliputi :
1) menciptakan sendiri nyanyian Anda.
d. Bermain permainan kata meliputi :
1) babby boggle,
2) tangga kata, dan
3) teka-teki silang bayi.
Penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi adalah salah satu pencapaian yang
besar dalam proses perkembangan anak. Pada awalnya anak berbicara tidak selalu
dengan tujuan untuk berkomunikasi. Mereka kadang bicara sendiri saat bermain
atau dengan mainannya. Kemudian pada saat anak mulai bersekolah, akan timbul
keinginan untuk bergaul dengan teman. Pada saat itulah, kemampuan bicara anak
digunakan untuk tujuan berkomunikasi.
![Page 29: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/29.jpg)
Komunikasi dalam hal ini adalah proses dua arah yang menuntut kemampuan
anak dalam berbicara sekaligus mengerti pembicaraan orang lain. anak dianggap
memiliki kemampuan berbicara apabila dapat menggunakan bahasa yang
dimengerti oleh pihak lain yang mendengarkannya. Beberapa perkembangan
kemampuan anak dalam berbicara saat memasuki usia pra-sekolah antara lain :
a. Mampu merangkai kata-kata menjadi kalimat dengan struktur yang benar.
b. Mampu menirukan atau mengingat suatu kalimat yang terdiri dari 8 kata atau
lebih.
c. Mampu menyusun kata untuk menjelaskan suatu keadaan atau menggambarkan
tentang seseorang dengan baik.
Kecepatan dalam menguasai kemampuan berbicara dipengaruhi oleh tingkat
kecerdasan kognisi anak. Anak yang cerdas mampu memahami bahasa sekaligus
menggunakannya untuk bicara dalam waktu lebih cepat daripada anak yang
kurang cerdas. Selain itu, anak cerdas cenderung lebih tertarik untuk terlibat
dalam percakapan dengan orang lain sehingga orang-orang di sekitarnya semakin
mendorongnya berbicara lebih banyak lagi.
Anak cerdas juga mampu menggunakan kalimat panjang dan dalam bentuk
yang lebih kompleks serta mampu mengatur waktu kapan dapat berbicara dengan
cara tersebut. Misalnya, pada saat berbicara dengan orang dewasa atau guru di
sekolahnya, anak mengungkapkan sesuatu dengan merangkai kata-kata dalam
kalimat panjang yang tentu saja dapat dimengerti oleh orang dewasa. Pada waktu
lain, anak berbicara dengan teman sebayanya dan memilih menggunakan
ungkapan-ungkapan pendek yang diyakini dapat dimengerti oleh lawan bicaranya
tersebut. Materi program dalam kurikulum yang dapat mengembangkan
![Page 30: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/30.jpg)
kecerdasan linguistik, antara lain : abjad, bunyi, ejaan, membaca, menulis,
menyimak, berbicara atau berdiskusi, bermain games dan sebagainya.
Selanjutnya, untuk memenuhi fungsi komunikasi, anak juga dituntut untuk
mampu mendengarkan dan memiliki pemahaman bahasa yang digunakan oleh
pihak lain untuk berbicara. Sebetulnya, kemampuan untuk mendengarkan
pembicaraan orang lain ini didapatkan anak jauh sebelum anak mampu berbicara.
Hanya saja, pada awalnya anak lebih memahami pembicaraan orang lain yang
bernada perintah, karena selain dengan bahasa, perintah yang digunakan oleh
orang dewasa biasanya disertai dengan isyarat tangan.
Seiring dengan bertambahnya usia, perkembangan sosialisasi, serta semakin
banyaknya kosakata yang dikuasai anak, anak semakin mampu memahami
pembicaraan orang lain. Pada saat mendekati usia pra-sekolah, rata-rata anak
sudah dapat memahami sebagian besar percakapan orang lain terutama yang
ditujukan pada dirinya.
Orangtua hendaknya memantau perkembangan kemampuan anak untuk
memahami pembicaraan orang lain. Hal ini karena pada saatnya masuk sekolah
nanti, jika anak masih kesulitan memahami apa yang dikatakan oleh orang lain
maka bahaya yang mungkin timbul adalah perasaan rendah diri pada anak. Anak
akan menjadi segan berbicara di lingkungan sekolahnya.
Kurangnya pemahaman anak pada pembicaraan orang lain ini juga akan
menghambat perkembangan akademisnya karena anak akan kesulitan menerima,
mengartikan, dan memahami penjelasan serta pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
![Page 31: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/31.jpg)
Dengan memiliki kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan serta
memahami orang lain berbicara, anak akan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penjelasan berikut ini adalah tentang beberapa fungsi
perkembangan kemampuan bicara yang dapat dicapai oleh anak, terutama saat
anak sudah mulai memperluas pergaulannya baik dengan teman sebaya maupun
orang dewasa.
1. Mendapatkan Keinginan
Mampu berbicara dapat membantu anak mendapatkan keinginannya dengan
mengungkapkan kebutuhan tersebut kepada orang lain atau meminta tolong
kepada orang lain apabila apa yang dibutuhkan tersebut belum mampu didapatkan
sendiri.
2. Menjadi Pusat Perhatian
Cepat atau lambat anak akan menyadari bahwa dengan menguasai
kemampuan bicara, anak dapat memperoleh perhatian dari orang lain, bahkan
menjadi pusat perhatian pada situasi tertentu. Misalnya, dengan mengajukan
pertanyaan, mengucapkan kata-kata yang tidak wajar maupun yang dilarang, atau
dengan sekedar mendominasi percakapan.
3. Melakukan Interaksi Sosial
Anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan diterima dengan baik
pula oleh lingkungan sosial ketimbang anak yang kurang mampu berkomunikasi.
Selain itu, anak akan mendapatkan penilaian sosial tentang dirinya melalui apa
yang dikatakan dan bagaimana cara anak tersebut mengatakannya. Semakin baik
penguasaan anak akan bahasa dan tata cara pengunaannya, semakin tinggi
penilaian orang lain terhadap anak tersebut.
![Page 32: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/32.jpg)
4. Beprestasi di Sekolah
Anak yang kurang menguasai kemampuan bicara dan berkomunikasi sering
dianggap memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Hal ini karena kurangnya
kemampuan anak untuk memahami kata-kata membuat anak tersebut kesulitan
mengikuti pelajaran dan dengan demikian akan kesulitan juga untuk berprestasi di
bidang pendidikannya.
Disamping itu, kemampuan berbicara mendukung perkembangan anak dalam
belajar menulis yang merupakan factor yang sangat penting dalam aktivitas
belajar disekolah. Anak yang kemampuan bicaranya rendah secara tidak langsung
akan mengalami kesulitan dalam belajar menulis sehingga akan menemui
kesulitan untuk mencapai keberhasilan pendidikan di sekolahnya.
5. Mempengaruhi Orang Lain
Berbicara dengan baik dan tanpa keragu-raguan memungkinkan seorang anak
mempengaruhi anak-anak lain yang sebayanya. Jika anak tersebut suka berbicara
tentang hal-hal yang menyenangkan kepada anak-anak lain, ia akan disukai oleh
anak-anak lain tersebut dan dengan demikian, akan memiliki banyak teman.
Pada saat mulai bersekolah, kebanyakan anak akan memiliki dorongan kuat
untuk mempelajari lebih lanjut tentang hal-hal yang baru dikenal di sekolah.
Keinginan kuat ini tidak terkecuali pada kemauannya untuk mempelajari kata-kata
baru. Berikut ini adalah beberapa hal yang sudah dicapai oleh sebagian besar anak
usia 5-7 tahun, berkaitan dengan perkembangan kemampuan bicara dan
komunikasinya.
6. Jumlah Penggunaaan Kata
![Page 33: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/33.jpg)
Banyak ahli percaya bahwa anak umur 5 tahun sudah mampu menggunakan
lebih dari 15.000 kata tiap harinya. Semakin usia bertambah, semakin banyak
anak akan menggunakan kata-kata setiap harinya. Akan tetapi, pada saatnya nanti
anak menginjak usia remaja, frekuensi bicarannya akan menurun dan terus
menurun sampai dewasa kelak.
7. Penguasaan Kosakata
Sebagian besar anak usia 5 tahun sudah menguasai kosakata warna.
Perkembangan selanjutnya adalah mempelajari kosakata jumlah yang berkaitan
dengan kemampuan anak untuk berhitung. Masuk usia 6 tahun anak sewajarnya
sudah mengeal baik kata-kata jumlah di bawah sepuluh. Selanjutnya, anak usia 6
tahun juga diharapkan sudah sangat mengenal kosakata waktu seperti pagi atau
siang dan sebagainya, serta kosakata musim seperti panas, hujan, dan sebagainya.
Kebanyakan anak usia 6 tahun juga menyukai penggunaan kata-kata yang sedang
popular pada saat itu atau penggunaan bahasa rahasia.
8. Lawan Bicara
Anak usia pra-sekolah mulai menggunakan bicara sebagai alat untuk
bersosialisasi. Apabila anak tumbuh dalam lingkungan di mana banyak anak-anak
lain yang sebaya, maka anaka akan berbicara lebih banyak kepada teman-
temannya yang sebaya daripada orang dewasa.
9. Cara Bicara
Anak usia 5-7 tahun biasanya memiliki keinginan bicara untuk menarik
perhatian orang lain. Didukung dengaan kemampuan imajinasinya yang sudah
mulai berkembang, pada usia tersebut anak cenderung bercerita dengan melebih-
lebihkan isisnya daripada kejadian sesungguhnya. Semakin hal-hal yang dilebih-
![Page 34: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/34.jpg)
lebihkan itu menarik banyak perhatian oraang lain, semakin dilebih-lebihkan lagi
ceritanya.
10. Pemahaman Bicara
Apabila anak mendapatkan dukungan dan motivasi dari lingkungannya,
tingkat pemahaman anak tersebut akan bahasa dan kemampuan bicaranya akan
berkembang dengan sangat pesat mulai usia 6 tahun. Meskipun mungkin anak
belum mampu mengikuti pembicaraan yang dilakukan dengan cepat dan dengan
isi pembicaraan yang lebih kompleks (Ratna Wulan, 2011 : 32-38 ).
B. Metode Bercerita
1. Pengertian metode bercerita
Metode bercerita yaitu suatu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK
dengan membawakan cerita kepada secara lisan. Cerita yang dibawakan guru
harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan
pendidikan bagi anak TK. Bila isi cerita dikaitkan dengan dunia kehidupan anak
TK, maka mereka dapat memahami isi cerita itu, mereka akan
mendengarkannyadengan penuh perhatian, dan dengan mudah dapat menangkap
isi cerita (Moeslichatoen R, 2004:157).
Metode bercerita merupakan cara penyampaian atau penyajian materi
pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik taman
kanak-kanak (Nurbiana Dhieni, 2008:6.6).
Gordon dan Browne (dalam Moeslichatoen, 2004:26) mengungkapkan bahwa
bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Bercerita juga dapat menjadi media untuk menyampaikan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Ada bermacam teknik mendongeng antara
![Page 35: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/35.jpg)
lain: a) membaca langsung dari buku cerita, b) menggunakan ilustrasi suatu buku
sambil meneruskan bercerita, c) menceritakan dongeng, d) bercerita dengan
menggunakan papan flannel, e) bercerita dengan menggunakan boneka, f)
bercerita melalui bermain peran, g) bercerita dari majalah bergambar, h) bercerita
melalui film trip, i) cerita melalui lagu, dan j) cerita melalui rekaman audio.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode bercerita adalah cara
atau proses untuk mengungkapkan atau menyampaikan suatu kejadian atau
peristiwa yang mampu mempengaruhi dan mengubah perilaku pendengarnya.
2. Tujuan metode bercerita
Kegiatan bercerita merupakan kegiatan menuturkan suatu informasi yang
berisi tentang suatu hal, misalnya kejadian yang bersifat nyata atau kejadian yang
bersifat rekaan, juga pesan moral yang ingin disampaikan. Metode ini dapat
digunakan untuk mengembangkan perilaku dan kemampuan dasaar pada anak
usia dini, termasuk pada anak usia 3-4 tahun.
Adapun tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan berbahasa, di antaranya kemampuan menyimak
(listening), juga kemampuan dalam berbicara (speaking) serta menambah kosa
kata yang dimilikinya.
b. Mengembangkan kemampuan berpikirnya karena dengan bercerita anak diajak
untuk memfokuskan perhatian dan berfantasi mengenai jalan cerita serta
mengembangkan kemampuan berpikir secara simbolik.
c. Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita yang akan
mengembangkan kemampuan moral dan agama, misalnya konsep benar-salah
atau konsep ketuhanan.
![Page 36: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/36.jpg)
d. Mengembangkan kepekaan sosial-emosi anak tentang hal-hal yang terjadi di
sekitarnya melalui tuturan cerita yang disampaikan.
e. Melatih daya ingat atau memori anak untuk menerima dan menyimpan
informasi melalui tuturan peristiwa yang disampaikan.
f. Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide cerita yang
dituturkan. (Gunarti Winda, dkk, 2008:5.4)
Sesuai dengan manfaat penggunaan metode bercerita bagi anak TK yang
telah dikemukakan, kegiatan nercerita merupakan salah satu cara yang ditempuh
guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak memperoleh penguasaan isi
cerita yang disampaikan lebih baik. Melalui bercerita anak menyerap pesan-pesan
yang dituturkan melalui kegiatan bercerita.
Penuturan cerita yang sarat informasi dan nilai-nilai itu dihayati anak dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan bercerita anak
mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan cerita yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan keagamaan,
pemberian informasi tentang lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Tujuan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah agar anak mampu
mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan orang lain, anak
dapat bertanya apabila tidak memahaminya, anak tidak menjawab pertanyaan,
selanjutnya anak dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap apa yang
didengarkan dan diceritakannya, sehingga hikmah dari isi cerita dapat dipahami
dan lambat laun didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan diceritakannya pada
orang lain.
3. Bentuk-bentuk metode bercerita
![Page 37: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/37.jpg)
Metode bercerita memiliki bentuk-bentuk yang menarik yang dapat
disajikan pada anak usia 3-4 tahun. Bentuk-bentuk cerita dapat digunakan secara
bergantian agar anak tidak merasa bosan dengan satu bentuk metode bercerita
atau digunakan secara kombinasi agar manambah daya tarik cerita yang kita
sajikan. Bentuk-bentuk metode bercerita terbagi menjadi dua jenis, yaitu (1)
bercerita tanpa alat peraga dan (2) bercerita dengan alat peraga.
a. Bercerita tanpa alat peraga
Bercerita tanpa alat peraga dapat diartikan sebagai kegiatan bercerita yang
dilakukan oleh guru atau orang tua tanpa menggunakan media atau alat peraga
yang diperlihatkan pada anak. Dengan demikian, kekuatan dari metode bercerita
tanpa alat peraga ini terletak pada kepiawaian guru atau orang tua dalam
menuturkannya.
Kepiawaian adalah kemampuan guru untuk menghafal seluruh rangkaian
isi cerita, kepiawaian guru atau orang tua dalam mengubah-ubah intonasi maupun
karakter suara, kepiawaian dalam memainkan mimik atau ekspresi wajah, serta
keterampilan dalam memainkan gerakan tubuh untuk menggambarkan perilaku
suatu tokoh cerita atau gambaran suatu kejadian. Meskipun demikian, diharapkan
penampilan guru atau orang tua tidak dibuat-buat secara berlebihan sehingga
membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak tertarik untuk menyimak cerita.
Bercerita tanpa alat peraga adalah kegiatan bercerita yang dilakukan guru
saat bercerita tanpa menggunakan media atau alat peraga yang diperlihatkan.
Artinya kegiatan bercerita yang dilakukan guru hanya mengandalkan suara,
mimik, dan panto mimik atau gerak anggota tubuh guru.
![Page 38: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/38.jpg)
Ketentuan kegiatan bercerita tanpa alat ini adalah kemampuan guru secara
penuh dalam hal, hafal isi cerita, vocal atau suara yang jelas, tenang dan tempo
yang baik, intonasi bicara, gaya bahasa, mimik atau ekspresi muka dan panto
mimik atau keterampilan gerak tubuh yang menyenangkan bagi anak TK untuk
mendengarkan dan memperhatikan guru bercerita.
Namun demikian, diharapkan penampilan guru tidak dibuat-buat secara
berlebihan sehingga membuat anak tidak nyaman mendengarkannya dan tidak
tertarik untuk memperhatikannya. Langkah-langkah pelaksanaan bercerita tanpa
alat peraga, antara lain :
a) Anak mengatur tempat duduknya;
b) Anak termotivasi untuk mendengarkan cerita;
c) Anak diberi kesempatan menyebutkan judul cerita;
d) Anak mendengarkan guru bercerita;
e) Guru mengadakan evaluasi tentang isi cerita dengan percakapan;
f) Anak mendengarkan guru menyimpulkan isi cerita; dan
g) Satu atau dua anak mengulang cerita yang telah diceritakan oleh guru.
Bercerita tanpa alat peraga ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
penyampaian isi cerita. Kelebihannya adalah dapat :
1) Melatih anak untuk memfokuskan perhatian (konsentrasi)
2) Melatih anak untuk menjadi pendengar yang baik
3) Mengembangkan fantasi anak terhadap hal yang tidak nyata
4) Mengembangkan kemampuan mengingat anak terhadap hal tertentu yang
disampaikan melalui tuturan secara lisan
Kekurangannya adalah sebagai berikut :
![Page 39: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/39.jpg)
1) Guru atau orang tua terkadang enggan untuk berekspresi dengan sebaik-
baiknya karena rasa malu sehingga mempengaruhi fantasi anak.
2) Terkadang anak merasa jenuh untuk duduk sejenak karena tidak ada media
melalui atau alat peraga yang bisa mempertahankan konsentrasi mereka pada
cerita tersebut.
3) Anak akan pasif menahan banyak hal yang ingin ia ketahui untuk ditanyakan
ketika guru atau orang tua bercerita.
4) Dengan tidak adanya media atau alat peraga sehingga tuturan cerita terkesan
menjadi terlalu verbal.
Kegiatan bercerita tanpa alat peraga ini dapat dilakukan oleh guru di
dalam maupun di luar kelas. Demikian juga para orang tua dapat melaksanakan
secra fleksibel di dalam rumah atau di luar rumah. Misalnya, di tempat tidur saat
anak tidur siang atau tidur malam, saat di dapur ketika anak menemani ibu atau
ayah memasak, di ruang keluarga juga di halaman rumah.
b. Bercerita dengan alat peraga
Bercerita dengan menggunakan alat peraga berarti kita menggunakan
media atau alat pendukung untuk memperjelas penuturan cerita yang kita
sampaikan. Alat peraga atau media tersebut digunakan untuk menarik perhatian
dan mempertahankan fokus perhatian anak dalam jangka waktu tertentu. Alat
peraga atau media yang digunakan anak hendaknya aman bagi anak, menarik serta
sesuai dengan tahap perkembangan anak. (Winda Gunarti, Lilis Suryani, Azizah
Muis 2008:5.3-5.8).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih cerita yang
sesuai dengan usia anak, antara lain :
![Page 40: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/40.jpg)
1). Cerita itu harus menarik dan memikat perhatian guru itu sendiri. Kalau
cerita itu menarik dan memikat perhatian, maka guru akan bersungguh-
sungguh dalam menceritakan kepada anak secara mengasyikkan.
2). Cerita itu harus sesuai dengan kepribadian anak, gaya dan bakat anak,
supaya memiliki daya tarik terhadap perhatian anak dan keterlibatan aktif
dalam kegiatan bercerita.
3). Cerita itu harus sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan mencerna isi cerita
anak usia TK. Cerita itu harus cukup pendek, dalam rentangan jangkauan waktu
perhatian anak. Kepada anak usia muda guru tidak menuntut anak untuk aktif
mendengarkan cerita gur dalam jangka waktu yang lama di luar batas waktu
ketahanan untuk mendengar.
4. Manfaat metode bercerita
Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak TK mempunyai
beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan TK.
Bagi anak usia TK mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan
lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Guru TK yang terampil
bertutur dan kreatif dalam bercerita dapat menggetarkan peasaan anak. Guru dapat
memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan kejujuran, keberanian,
kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap positif yang lain dalam
kehidupan lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah.
Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-
nilai moral, dan keagamaan. Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar
untuk berlatih mendengarkan. Melalui mendengarkan anak memperoleh
![Page 41: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/41.jpg)
bermacam informasi tentang pengetahuan, nilai, sikap untuk dihayati dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Memberi pengalaman belajar dengan menggunakan metode bercerita
memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, maupun
psikomotor masing-masing anak. Bila anak terlatih untuk mendengarkan dengan
baik, maka ia akan terlatih untuk menjadi pendengar yang keratif dan kritis.
Guru TK yang mahir bercerita akan dapat membantu anak membangun
bermacam peran yang mungkin dipilij anak, dan bermacam layanan jasa yang
ingin disumbangkan anak kepada masyarakat. Bila dalam diri anak mempunyai
keinginan pak polisi yang dapat memberikan perlindungan dan menjaga
keamanan orang lain, maka keinginan itu mungkin diwujudkan dalam perbuatan
melindungi dan menjaga adik dirumah, tidak mengganggu adik yang sedang tidur,
sedang makan, sedang bermain, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kegiatan bercerita dalam kaitan kehidupan sosial anak
dapat dipergunakan guru untuk menuturkan bermacam pekerjaan yang ada dalam
masyarakatyang beraneka ragam yang dapat menimbulkan sikap pada diri anak
menghargai bermacam pekerjaan tersebut, karena anak memperoleh pemahaman
berdasarkan cerita guru bahwa setiap pekerjaan dan dalam masyarakat itu baik.
Karena kegiatan bercerita itu memberikan pengalaman belajar yang unik
dan menarik, serta dapat menggetarkan perasaan, membangkitkan semangat, dan
menimbulkan keasyikan tersendiri, maka kegiatan bercerita memungkinkan
pengembangan dimensi perasaan anak TK. Guru yang pandai bertutur dalam
kegiatan bercerita akan menjadikan perasaan anak larut dalam kehidupan
imajinatif dalam cerita itu (Moeslichatoen R, 2004:168).
![Page 42: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/42.jpg)
Metode bercerita dipergunakan guru untuk memberikan informasi tentang
kehidupan sosial anak dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan
berbagai pekerjaan. Beberapa manfaat metode bercerita bagi anak TK antara lain :
1) Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK, artinya anak usia TK dapat
dirangsang, untuk mampu memahami isi atau ide pokok dalam cerita secara
keseluruhan;
2) Melatih daya pikir anak TK. Untuk terlatih memahami proses cerita,
mempelajari hubungan bagian-bagian dalam cerita termasuk hubungan-hubungan
sebab-akibatnya;
3) Melatih daya konsentrasi anak TK, untuk memusatkan perhatiannya kepada
keseluruhan cerita, karena dengan pemusatan perhatian tersebut anak dapat
melihat hubungan bagian-bagian cerita sekaligus menangkap ide pokok dalam
cerita;
4) Mengembangkan daya imajinasi anak. Artinya dengan bercerita anak dengan
daya fantasinya dapat membayangkan atau menggambarkan suatu situasi yang
berada diluar jangkauan inderanya bahkan yang mungkin jauh dari lingkungan
sekitarnya ini berarti membantu mengembangkan wawasan anak;
5) Menciptakan sitiasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana
hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembangannya; dan
6) Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secara efektif dan
efisien sehingga proses percakapan menjadi komunikatif.
C. Penelitian yang Relevan
![Page 43: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/43.jpg)
1. Suhartini, 2010. Kecerdasan linguistik adalah kecerdasaan dalam mengolah kata
atau kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun
tertulis. Salah satu pembelajaran untuk meningkatkannya dengan menggunakan
pembelajaran bercerita. Penelitian ini bertujuan: (1) mendiskripsikan pelaksanaan
pembelajaran bercerita dalam meningkatkan kecerdasan linguistik anak kelompok
B, (2) mendiskripsikan hasil pembelajaran bercerita dalam meningkatkan
kecerdasan linguistik anak kelompok B.
Penelitian ini menggunakan rancanagan PTK, subyek penelitian adalah
anak kelompok B dengan jumlah 25 anak, lokasi penelitian adalah RA Hidayatus
Shibyan Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Tekhnik pengumpulan datanya
dengan melalui lembar observasi dan dokumentasi berupa foto selama
pembelajaran. Dan analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan
kuantitatif berbentuk tindakan kelas dan dirancang dalam 2 siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan
(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran bercerita
dapat meningkatkan kecerdasan linguistik anak kelompok B RA Hidayatus
Shibyan Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan lembar observasi
pada siklus I hasil aktifitas pembelajaran anak adalah 44,2 (69%) secara klasikal
dengan kategori baik. Pada siklus II hasil aktifitas anak meningkat menjadi 70,32
(83%) secara klasikal dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan dari siklus
I ke siklus II meningkat 14%.
Oleh karena itu disarankan, bagi lembaga untuk memperbaiki
pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dengan merancang pembelajaran
![Page 44: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/44.jpg)
yang bermakna bagi anak, yang bisa mencapai sembilan kecerdasan, termasuk
kecerdasan linguistik. Bagi guru RA dapat menerapkan pembelajaran bercerita
untuk meningkatkan kecerdasan linguistik, Jika anak memiliki kecerdasan
linguistik yang berkembang dengan baik maka anak mempunyai kapasitas
mengelola kata dan bahasa dengan aktivitas utama menulis, membaca, berbicara
dan mendengarkan. Dan bagi peneliti yang lain dapat dijadikan sebagai bahan
acuan dalam penelitian berikutnya.
2. Aisyah, Siti, 2010. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia 6 tahun.
Pada perkembangan anak di usia tersebut sangat dibutuhkan permbiasaan-
pembiasaan baik di bidang pengembangan. Pembiasaan meliputi aspek
pengembangan moral dari nilai-nilai agama serta pengembangan sosial emosional
dan kemandirian. Pengembangan kemampuan bercerita untuk mengenalkan
kedisiplinan, kemandirian dan tata tertib di RA Persis Kecamatan Bangil
Kabupaten Pasuruan pada Kelompok A usia 4-5 tahun masih sangat rendah,
utamanya dalam menerapkan kemandirian, kedisplinan dan tata tertib sekolah.
Dari pengalaman-pengalaman yang terjadi dilakukan penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan metode bercerita sebagai upaya meningkatkan kecerdasan
linguistik anak usia 4-5 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan langkah-langkah
pembelajaran dengan metode bercerita dalam upaya meningkatkan kecerdasan
linguistik dan mendiskripsikan metode bercerita untuk meningkatkan kecerdasan
linguistik pada Kelompok A di RA Persis Kecamatan Bangil Kabupaten
Pasuruan.
![Page 45: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/45.jpg)
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilakukan melalui 2 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahapan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, subyek penelitian yang
digunakan adalah anak-anak pada Roudlotul Athfal Persis Kecamatan Bangil
Kabupaten. Subyek penelitian sebanyak 20 anak, pada penelitian ini teknik
pengumpul data dilakukan melalui teknik observasi yaitu berupa catatan lapangan
dan pedoman penilaian. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji
hipotesis tindakan yaitu dengan menggunakan nilai rata-rata dari siklus I dan
siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata 59,2% pada siklus I dan
nilai rata-rata 72 % pada siklus II, maka metode bercerita dapat meningkatkan
kecerdasan linguistik (pada kelompok A bisa diterima).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang metode bercerita
dalam upaya meningkatkan kecerdasan linguistik pada Kelompok A disimpulkan
bahwa kecerdasan linguistik dapat ditingkatkan melalui metode bercerita.
![Page 46: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/46.jpg)
D. Kerangka berpikir
Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
Keterangan :
Kondisi awal pada penelitian di TK Al-Uswah Kecamatan Sulang
Kabupaten Rembang, guru belum menggunakan metode bercerita dengan alat
peraga maupun tanpa alat peraga. Sehingga anak kurang mengembangkan
kecerdasan linguistik yang dimiliki. Serta pada saat di sekolah anak masih ada
yang kurang tertarik dan merasa bosan untuk mengungkapkan pengalaman yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari.
KONDISI AWAL
Kecerdasan linguistik
anak meningkat setelah
menggunakan metode
bercerita
KONDISI AKHIR
Guru belum
menggunakan metode
bercerita
MENGGUNAKAN
METODE
BERCERITA
TINDAKAN
SIKLUS
Menggunakan buku cerita
bergambar yang dibuat sendiri
dengan gambar
Kecerdasan linguistik
anak masih kurang
berkembang
SIKLUS II
Menggunakan buku bercerita
bergambar dengan gambar dan
tulisan
![Page 47: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/47.jpg)
Berdasarkan permasalahan yang ada di kondisi awal, peneliti mengadakan
tindakan yaitu menggunakan metode bercerita. Metode bercerita dapat dibagi
menjadi 2 siklus :
1. Siklus 1
Melalui metode bercerita dengan menggunakan media buku cerita
bergambar yang dibuat sendiri oleh guru dengan gambar.
2. Siklus 2
Melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar yang
dibuat sendiri oleh guru dengan gambar dan tulisan.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut : Melalui metode bercerita anak
dapat meningkatkan kecerdasan linguistik anak di TK Al-Uswah Kecamatan
Sulang Kabupaten Rembang.
![Page 48: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/48.jpg)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada awal semester 1, untuk
meningkatkan kemampuan bahasa anak sebagai persiapan memasuki pendidikan
sekolah dasar. Peneliti akan melaksanakan penelitian kurang lebih selama 3 bulan
pada bulan Juni-Agustus 2013 pada kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan
Sulang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Al-Uswah yang terletak
ditengah pedesaan dan mudah dijangkau tepatnya di Jalan Masjid No.72 Desa
Landoh Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang pada kelompok B Tahun Ajaran
2013/2014.
Jumlah guru pengajar yang ada di TK Al-Uswah ada 3 guru yang sekarang
masih menempuh pendidikan PAUD di Universitas Terbuka. Salah satu dari guru
tersebut ada yang sudah menjadi kepala sekolah di TK Al-Uswah.
B. Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelompok B TK AL-USWAH
Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014. Subyek
penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik kelompok B yang berjumlah 21
anak terdiri dari 9 laki-laki dan 12 perempuan.
C. Sumber Data
37
![Page 49: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/49.jpg)
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian tindakan kelas ini
dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh penulis
melalui : a. teks wawancara, wawancara ini dilakukan terhadap guru kelas guna
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan kelas ini; b.
lembar observasi, jumlah lembar disesuaikan dengan jumlah siswa yang diteliti.
Sedangkan data sekunder diperoleh penulis melalui : a) data nama-nama siwa; b)
profil sekolah, berisi alamat lengkap dan lain-lainnya.
2. Jenis data
Jenis data berupa data kualitatif dan data kuantitatif, yang diperoleh dari :
a. Rencana Kegiatan Harian (RKH)
b. Observasi pelaksanaan pembelajaran
c. Keaktifan anak dalam kemampuan bahasa
d. Keberanian anak dalam mengungkapkan pendapat
D. Teknik dan Alat pengumpulan data
1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Observasi
Metode ini dipakai untuk mengumpulkan data yang pengisiannya
berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap kemampuan bahasa yang telah
dikembangkan anak, misalnya saat anak sedang bercerita menggunakan alat
peraga boneka wayang yang terbuat dari bambu, anak dapat menggerak-gerakan
tangannya sesuai alur cerita.
![Page 50: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/50.jpg)
Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan menggunakan metode
observasi terstruktur. Observasi dilakukan terhadap anak dan guru kelas TK Al-
Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang. Observasi terhadap anak
dilakukan untuk mengetahui kecerdasan linguistik dalam mengembangkan
kemampuan bahasa anak. Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan dan membimbing anak dalam
proses pembelajaran mengajar dikelas.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah daftar nama
anak-anak didik dan foto kegiatan anak pada saat penelitiri awan. Berisi foto-foto
proses kegiatan belajar mengajar dari awal guru membacakan cerita menggunakan
alat peraga boneka wayang kemudian anak disuruh mengulang kembali cerita
yang telah disampaikan guru meskipun masih ada yang kurang begitu jelas dalam
menyampaikan cerita.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang berupa lembar observasi dilakukan pada saat
siklus berlangsung dan tiap siklus direncanakan 2 pertemuan.
a. Observasi
Dilakukan dengan bantuan teman sejawat sebagai guru kelas dengan
lengkap dan instrumen penilaian yang ada.
b. Dokumentasi
Cara pengambilan foto agar tidak mengganggu aktivitas pada saat anak
sedang memperhatikan dan mendengarkan guru membacakan cerita dan pada saat
![Page 51: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/51.jpg)
anak disuruh mengulang kembali memceritakan isi cerita yang telah disampaikan
oleh guru.
c. Lembar Observasi
Lembar observasi menggunakan indikator dalam kisi-kisi instrument
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Bahasa
NO. INDIKATOR
1. Membaca buku bercerita bergambar dan menceritakannya.
Untuk memudahkan melakukan analisis terhadap lembar observasi maka
penulis membuat skor sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skor Kemampuan Bahasa
NO. Pembelajaran Bahasa Skor
1. Baik 3
2. Cukup 2
3. Kurang 1
E. Validasi Data
Proses pembelajaran dan penelitian yang menggunakan observasi dan
wawancara maka validasi data menggunakan triangulasi. Triangulasi menurut
Sugiyono (2010: 330) adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada.
Ada 3 macam triangulasi yaitu:
1. Triangulasi Data
Merupakan penelitian keabsahan data dengan menggunakan beberapa
sumber yang telah diperoleh, yaitu sumber dari guru dan siswa.
![Page 52: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/52.jpg)
2. Triangulasi Metode
Merupakan penelitian keabsahan data dengan menggunakan beberapa
metode yang telah diperoleh, yaitu bersumber dari observasi dan penugasan.
3. Triangulasi Alat
Triangulasi alat dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi.
F. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis deskriptif.
Penggunaan analisis deskriptif sebagai berikut :
1) Hasil belajar dianalisis dengan analisis diskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kerja.
2) Observasi maupun wawancara dengan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan
hasil observasi refleksi.
Adapun penilaian dalam metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan
bahasa ada tiga kategori yaitu dapat dilihat dari tabel berikut :
Table 3.3 Klasifikasi Penilaian Anak
Nilai Keterangan
○ Kemampuan Bahasa anak rendah
√ Kemampuan Bahasa anak sedang
● Kemampuan Bahasa anak tinggi
G. Indikator Kinerja
Indikator kerja merupakan kondisi akhir yang diharapkan. Dalam
penelitian tindakan kelas ini ditetapkan indikator kinerja 85% (Kunandar,
2008:126). Untuk memudahkan menghitung indikator kinerja maka peneliti
membuat skoring sebagai berikut :
![Page 53: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/53.jpg)
Tabel 3.4 Tingkat Keberhasilan Kemampuan Bahasa
No Kriteria Nilai Presentase
1 Baik 80-100
2 Cukup 54-79
3 Kurang 30-53
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dengan bentuk siklus
yang berulang. Terdapat empat langkah dalam PTK yang merupakan satu siklus
yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan
harus memiliki pandangan jauh ke depan, yakni untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar anak.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tindakan guru sebagai peneliti yang dilakukan secara sadar dan terkendali
dan yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana untuk
mengembangkan tindaka-tindakan selajutnya.
3. Pengamatan (observing)
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan
hasil dari pelaksanaan kegiatan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan
sedang berjalan, keduanya berlangsung dalam waktu bersamaan. Tujuan
dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan yang
![Page 54: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/54.jpg)
sudah dilaksanakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan bagi pengamat
dalam melakukan refleksi.
4. Refleksi (Reflekting)
Tahap terakhir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi
yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian tindakan kelas yang
berkolaborasi dengan melibatkan guru kelas untuk bersama-sama melaksanakan
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pegajar, sedangkan
guru bertindak sebagai pengamat. Proses penelitian tindakan kelas direncanakan
tediri dari dua siklus :
![Page 55: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/55.jpg)
Tabel 3.5 Aktivitas Penelitian Siklus I dan Siklus II
AKTIVITAS SIKLUS I SIKLUS II
Perencanaan a. Guru menyusun RKH.
b. Guru mengidentifikasi masalah.
c. Guru menyusun rencana
pembelajaran dengan kegiatan
bercerita.
a. Guru menyusun RKH.
b. Guru mengidentifikasi masalah.
c. Guru menyusun kembali rencana
pembelajaran dengan kegiatan
bercerita sesuai siklus 1.
Pelaksanaan
a. Guru mengkondisikan anak untuk
menilai pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi
pembelajaran.
c. Guru menyuruh anak untuk
menirukan kegiatan yang
diperagakan guru (praktek
bercerita).
d. Menyuruh anak untuk maju
kedepan mencoba untuk
mempraktekan kegiatan bercerita
e. Bercerita menggunakan buku cerita
yang dibuat sendiri oleh guru.
f. Memberikan hadiah, berupa pujian,
tepuk tangan, acungan jempol, bagi
anak yang berani maju.
a. Guru mengkondisikan anak untuk
menilai pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi
pembelajaran sesuai dengan tema.
c. Menyuruh anak untuk maju ke
depan mencoba untuk
mempraktekan kegiatan bercerita
d. Bercerita menggunakan buku cerita
bergambar dengan gambar dan
tulisan.
e. Memberikan hadiah, berupa pujian,
tepuk tangan, acungan jempol, bagi
anak yang berani maju ke depan
untuk menceritakan kembali
dengan bahasa mereka sendiri.
f. Memberi motivasi dan semagat
kepada agar anak mampu
menemukan ide-ide baru.
Observasi Melakukan pengamatan dengan
melibatkan teman sejawat untuk
mengamati bagaimana keaktifan
anak dan kinerja guru dengan
mennggunakan lembar observasi.
Melakukan pengamatan dengan
melibatkan teman sejawat untuk
mengamati bagaimana keaktifan
anak dan kinerja guru dengan
menggunakan lembar observasi.
Refleksi
Peneliti (penulis) mengoreksi
keberhasilan penelitian tindakan
kelas berdasarkan ketercapaian
indikator kinerja. Apabila belum
tercapai maka dilakukan siklus
selanjutnya.
Peneliti (penulis) mengoreksi
keberhasilan penelitian tindakan
kelas berdasarkan ketercapaian
indikator kinerja. Apabila tercapai
maka penelitian dinyatakan
berhasil.
![Page 56: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/56.jpg)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Data awal yang diperoleh sebelum penelitian mengenai kecerdasan
linguistik pada kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten
Rembang masih kurang. Hal ini terjadi karena kurang optimal dalam mengajar,
siswa masih terlihat kurang baik dalam menggunakan bahasanya tetapi anak
tampak semangat mendengarkan cerita yang disampaikan guru.
Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi dari hasil
pengamatan dalam proses pembelajaran untuk masing-masing siklus. Data lembar
observasi diambil dari pengamatan terhadap tindakan anak dalam proses
pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kecerdasan linguistik melalui
metode bercerita pada kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten
Rembang.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, kemampuan
bicara anak kelompok B mengalami kendala, diantaranya dalam menjawab
pertanyaan, menceritakan kembali cerita yang sudah dibacakan. Hanya beberapa
anak saja yang mencapai indikator kinerja. Untuk itu peneliti berusaha mengatasi
kesulitan tersebut melalui metode bercerita.
Berdasarkan data hasil kondisi awal sebelum dilakukan penelitian tindakan
kelas, dari 21 anak pada Kelompok B PAUD AL-USWAH, yang memiliki
kategori baik terdapat 7 anak (33.3%), kategori cukup terdapat 8 anak (38.09%),
![Page 57: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/57.jpg)
dan kategori kurang terdapat 6 anak (28.5%). Selengkapnya dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.1 : Kemampuan Bahasa Kondisi Awal
No. Nilai Kemampuan
Bahasa
Nilai Jumlah Anak Tingkat
Keberhasilan (%)
1 Baik ● 7 33,33%
2 Cukup √ 8 38, 09%
3 Kurang ○ 6 28,57%
Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel diatas, hasil lembar observasi tersaji dlm diagram
dibwah ini :
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
Baik Cukup Kurang
Kondisi Awal
Kondisi Awal
33.33 %
38.09 %
28.57 %
Grafik 4.1 : Hasil observasi Kondisi awal Kemampuan Bahasa
![Page 58: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/58.jpg)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kemampuan Bahasa anak
sebelum melaksanakan kegiatan siklus I dan siklus II hanya 33.33% yang
termasuk baik.Sehingga sangat perlu ditingkatkan.
2. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan 5x pertemuan yaitu pada hari selasa tanggal 19
Agustus sampaiu 23 Agustus 2013. Adapun kegiatan yang dilakukan selama
proses pembelajaran pada siklus I yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada siklus I perencanaan penelitian tindakan kelas dimulai dari
penyusunan Rancangan Kegiatan Harian (RKH) yang memfokuskan pada
kegiatan bercerita dengan indikator “Membaca buku bercerita bergambar dan
menceritakannya”. Kemudian guru menyiapkan alat peraga yang akan digunakan
dalam kegiatan bercerita.
b. Pelaksanaan
Guru sebagai peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer
melaksanakan perbaikan pembelajaran yang berpedoman pada rencana, langkah-
langkah pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak sebagai
berikut yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan.
1) Pertemuan pertama (Senin, 26 Agustus 2013)
Pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan alat peraga yang akan
digunakan untuk kegiatan bercerita didalam kelas. Kemudian masuklah pada
pijakan awal sampai kegiatan inti. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : a)
![Page 59: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/59.jpg)
Mengkondisikan peserta didik melalui kegiatan bernyanyi, b) Guru
menyampaikan apersepsi untuk mengaitkan dengan materi serta mengadakan
tanya jawab untuk membangun pengetahuan siswa, dan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap tema, atau materi pembelajaran, c) Guru memberikan
contoh mempraktekkan kegiatan bercerita, dan memberikan arahan dalam praktek
bercerita, d) Guru melibatkan anak untuk membuat peraturan dalam praktek
bercerita serta memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat.
Gambar 5.1. Anak Sedang Mewarnai Buku Cerita Bergambar
2) Pertemuan Kedua (Selasa, 27 Agustus 2013)
Pada pertemuan kedua, peneliti mengulang pertemuan sebelumnya.
Peneliti menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk bercerita didalam
kelas. Kemudian masuklah pada pijakan awal sampai kegiatan inti. Kegiatan yang
dilaksanakan meliputi : a) Mengkondisikan peserta didik melalui kegiatan
bernyanyi dalam ruang kelas, b) Guru menyampaikan apersepsi untuk mengaitkan
dengan materi serta mengadakan tanya jawab, untuk membangun pengetahuan
siswa, dan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap tema, atau materi
![Page 60: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/60.jpg)
pembelajaran, c) Guru memberikan contoh praktek bercerita, dan memberikan
arahan dalam kegiatan praktek bercerita, d) Guru melibatkan anak untuk membuat
peraturan dalam kegiatan serta memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
atau mengemukakan pendapat.
Gambar 5.2. Guru Sedang Mengkondisikan Anak Untuk Berdoa
3) Pertemuan Ketiga (Rabu, 28 Agustus 2013)
Pada Pertemuan ketiga peneliti sudah tidak memberikan penjelasan
mengenai cara praktek bercerita lagi. Peneliti hanya menanyakan kembali
bagaimana cara prektek bercerita yang dilakukan pada pertemuan kemarin, dan
apa saja peraturan dalam praktek bercerita. Setelah usai melakukan praktek
bercerita, peneliti memberikan evaluasi agar anak-anak mengetahui cara yang
benar ketika praktek bercerita di depan kelas.
![Page 61: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/61.jpg)
Gambar 5.3. Anak Sedang Mendengarkan Cerita
4) Pertemuan Keempat (Kamis, 29 Agustus 2013)
Pada Pertemuan keempat mengulang kegiatan pada pertemuan
sebelumnya, peneliti sudah tidak memberikan penjelasan mengenai cara praktek
bercerita lagi. Peneliti hanya menanyakan kembali yang dilakukan pada
pertemuan kemarin, dan apa saja peraturan dalam praktek bercerita. Setelah usai
melakukan, peneliti memberikan evaluasi agar anak-anak mengetahui cara yang
benar ketika bercerita di depan kelas dan memberikan reward berupa pujian pada
anak yang sudah benar melakukan praktek bercerita.
![Page 62: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/62.jpg)
Gambar 5.4. Anak Sedang Membaca Cerita Sambil Mewarnai Gambar
5) Pertemuan Kelima (Jum’at, 30 Agustus 2013)
Pada Pertemuan kelima mengulang kegiatan pada pertemuan sebelumnya,
peneliti sudah tidak memberikan penjelasan mengenai cara praktek bercerita lagi.
Peneliti hanya menanyakan kembali yang dilakukan pada pertemuan kemarin, dan
apa saja peraturan ketika praktek bercerita. Setelah usai melakukan praktek
bercerita, peneliti memberikan evaluasi agar anak-anak mengetahui cara yang
benar ketika bercerita di depan kelas dan memberikan reward berupa pujian dan
tepuk tangan.
Gambar 5.5. Anak Sedang Mewarnai Gambar Buku Cerita
Dan observasi yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, menghasilkan
data siklus yang diringkas dalam tabel berikut ini. Maka dapat diperoleh data
sebagai berikut :
![Page 63: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/63.jpg)
Tabel 4.2 : Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Siklus I
Indikator
Siklus I
Persentase (%) Tingkat pencapaian
perkembngan Jumlah anak
Membaca buku cerita
bergambar dan
menceritakannya
Baik 17 80,95%
Cukup 4 19,04%
Kurang 0 0,00%
Jumlah 21 100 %
Berdasarkan tabel diatas, hasil lembar observasi tersaji dalam diagram
dibawah ini :
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Baik Cukup Kurang
Siklus I
Siklus I
19.04 %
80.95% %
Grafik 4.2 : Hasil observasi Kemampuan Bahasa Pada Siklus I
Berdasarkan hasil observasi kemampuan bahasa anak tentang membaca
buku cerita bergambar dan menceritakannya, dapat diketahui sebesar 80,95%
anak yang menunjukkan tingkat kemampuan dalam membaca buku cerita
bergambar dan menceritakannya.
c. Observasi
![Page 64: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/64.jpg)
Selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I, peneliti
mengobservasi, mengamati dan melihat perkembangannya melalui kemampuan
bahasa anak dalam membaca buku cerita bergambar. Observasi ini digunakan
untuk mengumpulkan data sebagai bahan atau analisis dan refleksi yang dilakukan
saat kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa kali pertemuan yang telah
dilakukan pada siklus I diperoleh hasil observasi yaitu 80,95% anak yang mampu
mencapai tingkat kemampuan bahasa.
d. Refleksi
Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan ini
dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I. Berdasarkan
hasil refleksi, ditemukan bahwa :
1) Aktivitas anak dalam mengikuti pembelajaran belum terlaksana secara maksimal.
Masih ada anak yang belum memperhatikan pada saat guru memberikan
penjelasan, hal tersebut dapat dilihat pada saat anak melakukan kegiatan bercerita.
Ada beberapa anak yang masih diam dan ketika ditanya anak tidak mau menjawab
dan anak tersebut diam saja.
2) Guru harus lebih kreatif dalam menarik perhatian anak, agar anak dapat lebih
fokus dalam memperhatikan cerita dari guru.
3) Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran yang
memanfaatkan metode bercerita yang melibatkan anak secara langsung dalam
proses pembelajaran. Karena baru kali ini anak melakukan kegiatan bercerita
secara langsung.
4) Kurangnya rasa ingin tahu yang tinggi pada beberapa anak.
![Page 65: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/65.jpg)
5) Masih adanya anak-anak yang malu saat menceritakan kembali isi cerita yang
disampaikan oleh guru.
3. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan 5x pertemuan yaitu pada hari selasa tanggal 26
Agustus sampai 30 Agustus 2013. Adapun kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada siklus II perencanaan penelitian tindakan kelas dimulai dari
penyusunan Rancangan Kegiatan Harian (RKH) yang memfokuskan pada
kegiatan dengan indikator “Membaca buku cerita bergambar dan
menceritakannya”. Kemudian guru menyiapkan alat peraga buku gambar yang
dibuat guru sendiri sehingga anak lebih tertarik karena anak bisa menceritakan isi
cerita dengan bebas.
b. Pelaksanaan
Guru sebagai peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer melaksanakan
perbaikan pembelajaran yang berpedoman pada rencana pembelajaran, langkah-
langkah dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak sebagai berikut yang
dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan.
1) Pertemuan pertama (Senin, 2 September 2013)
Pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan perlengkapan yang akan
digunakan untuk praktek bercerita. Kemudian masuklah pada pijakan awal sampai
kegiatan inti. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: a) Sebelum masuk kelas anak
olahraga diluar kelas terlebih dahulu untuk melatih fisik motorik anak, b)
![Page 66: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/66.jpg)
Mengkondisikan peserta didik melalui kegiatan bernyanyi, c) Guru
menyampaikan apersepsi untuk mengaitkan dengan materi serta mengadakan
tanya jawab, untuk membangun pengetahuan siswa, dan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap tema, atau materi pembelajaran.
Gambar 5.6. Anak Sedang Mendengarkan Cerita
2) Pertemun kedua (Selasa, 3 September 2013)
Pada pertemuan kedua, guru mengulang kegiatan pada pertemuan
sebelumnya, peneliti sudah tidak memberikan penjelasan mengenai cara praktek
bercerita. Peneliti hanya menanyakan kembali bagaimana cara praktek bercerita
yang dilakukan pada pertemuan pertama, dan apa saja langkah-langkah dalam
bercerita.
![Page 67: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/67.jpg)
Gambar 5.7. Anak Sedang Mewarnai Gambar
3) Pertemuan ketiga (Rabu, 4 September 2013)
Pada pertemuan ketiga, peneliti menyiapkan alat peraga yang akan
digunakan untuk bercerita. Kemudian masuklah pada pijakan awal sampai
kegiatan inti. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi a) Mengkondisikan peserta
didik melalui kegiatan bernyanyi dan olahraga dalam ruang kelas, b) Guru
menyampaikan apersepsi untuk mengaitkan dengan materi serta mengadakan
tanya jawab, untuk membangun pengetahuan siswa, dan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap tema, atau materi pembelajaran, c) Guru menyuruh
masing-masing anak untuk bercerita didepan kelas, d) Guru melibatkan anak
dalam membuat peraturan dalam kegiatan serta memberikan kesempatan pada
anak untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, e) Guru membagi anak dalam
kelompok yang berjumlah 6 orang, dan memberikan tugas pada masing-masing
anak untuk bercerita didepan kelas pada siklus I dengan menggunakan buku cerita
bergambar.
![Page 68: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/68.jpg)
Gambar 5.8. Anak Sedang Mewarnai Cerita Rumah
4) Pertemuan keempat (Kamis, 5 September 2013)
Pada pertemuan keempat, mengulang kegiatan pada pertemuan
sebelumnya, peneliti masih memberikan penjelasan mengenai cara praktek
bercerita yang baik, karena anak-anak masih belum memahami cara praktek
bercerita yang baik dan benar. Tapi dengan diulang-ulang secara terus menerus,
akhirnya anak-anak mampu menggunakan buku cerita bergambar untuk bercerita.
Setelah usai praktek bercerita, peneliti memberikan evaluasi dan bertanya pada
anak-anak langkah-langkah apa saja yang dapat digunakan untuk bercerita. Dan
memberikan reward berupa tepuk tangan untuk anak yang sudah dapat melakukan
praktek bercerita didepan kelas.
![Page 69: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/69.jpg)
Gambar 5.9. Anak sedang bercerita didepan kelas
5) Pertemuan kelima (Jum’at, 6 September 2013)
Pada pertemuan kelima, mengulang kegiatan pada pertemuan sebelumnya,
peneliti sudah tidak memberikan penjelasan mengenai cara praktek bercerita.
Peneliti hanya menanyakan kembali bagaimana cara cara praktek bercerita yang
dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan apa saja langkah-langkah dalam
praktek bercerita. Setelah usai melakukan pengukuran, peneliti memberikan
evaluasi dan bertanya pada anak-anak pengukuran apa saja yang dapat digunakan
untuk mengukur. Dan memberikan reward untuk semua anak yang ada dikelas,
karena sudah mau berusaha untuk mencoba melakukan bercerita.
57
![Page 70: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/70.jpg)
Gambar 5.10. Anak sedang bercerita didepan kelas
Dan observasi yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, menghasilkan
data siklus yang diringkas dalam tabel berikut ini. Maka dapat diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 4.3 : Hasil Observasi Kemampuan Bahasa Siklus II
Indikator
Siklus II
Persentase (%) Tingkat
pencapaian
perkembngan
Jumlah
anak
Membaca buku cerita
bergambar dan
menceritakannya
Baik 18 85,71%
Cukup 3 14,28%
Kurang 0 0,00 %
Jumlah 21 100 %
Berdasarkan tabel diatas, hasil lembar observasi tersaji dalam Grafik
dibawah ini :
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Baik Cukup Kurang
siklus II
siklus II
14.28%
85.71%
Grafik 4.3 : Hasil observasi kemampuan bahasa pada siklus II
Berdasarkan hasil observasi kemampuan bahasa anak dengan bercerita
tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang
![Page 71: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/71.jpg)
jelas dapat diketahui bahwa kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita
ternyata meningkat menjadi 85,71% anak yang menunjukkan bahwa kemampuan
bahasa dalam melakukan praktek bercerita.
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II, peneliti
mengobservasi, mengamati dan melihat perkembangannya melalui kemampuan
bahasa anak dalam melakukan praktek bercerita dengan menggunakan buku cerita
bergambar dan alat peraga. Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data
sebagai bahan atau analisis dan refleksi yang dilakukan saat kegiatan belajar
mengajar. Dari beberapa kali pertemuan yang telah dilakukan pada siklus II
diperoleh hasil observasi yaitu 85,71% anak yang mampu mencapai tingkat
kemampuan dalam melakukan praktek bercerita didepan kelas.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap keterampilan proses pembelajaran
bahasa menggunakan metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan bahasa
anak TK Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang tahun ajaran
2013/2014 pada siklus II, ternyata mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Peningkatan terjadi pada meningkatnya kemampuan bahasa anak dalam
proses kegiatan pembelajaran bahasa yang telah dilakukan. Hal ini dapat diketahui
dari peningkatan persentase seluruh anak pada lembar observasi sebesar 85,71%.
Oleh karena itu, pada siklus II sudah cukup memenuhi indikator keberhasilan
dalam penelitian tindakan kelas ini, sehingga tidak perlu dilakukan siklus III.
![Page 72: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/72.jpg)
B. Pembahasan Antar siklus
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa
menggunakan metode bercerita dengan kegiatan praktek bercerita, dapat
meningkatkan kemampuan bahasa anak pada kelompok B K Al-Uswah
Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini terlihat
dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kemampuan bahasa dalam
proses pembelajaran bahasa anak pada peningkatan kemampuan bahasa pada
siklus I yang mengalami peningkatan pada siklus II.
Secara umum presentase siswa pada siklus I masih belum memenuhi
indikator kinerja. Berdasarkan pada kekurangan siklus I, anak masih belum belum
fokus pada penjelasan yang diterangkan oleh guru. Maka dari itu, guru berusaha
membuat perencanaan yang lebih menarik pada kegiatan pembelajaran pada
siklus II. Hal ini dilakukan agar anak dapat menerima pembelajaran dengan
maksimal.
Pada siklus II tahap pelaksanaannya guru lebih mengkondisikan anak
secara menyeluruh sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian menyanyi bersama
dan guru menunjukkan hasil pengamatan bercerita terhadap salah satu anak yang
telah dilakukan pada siklus I. Lalu guru mulai bertanya, bagaimana cara praktek
bercerita?. Anak mulai aktif untuk berlomba-lomba dalam menjawab pertanyaan
dari guru. Dan guru memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab sesuai
dengan pemikiran anak sendiri. Dan sebagian besar siswa mampu menjawab
pertanyaan dari guru. Siswa yang tidak aktif pada siklus I, pada siklus II ini dapat
mengikuti dengan hasil yang maksimal.
![Page 73: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/73.jpg)
Tabel 4.4. Peningkatan hasil belajar anak dalam bahasa antara Siklus I dan
Siklus II
Aspek Keterangan Siklus I Siklus II
Kemampuan Bahasa Anak Baik 80.95% 85.71%
Cukup 19.04% 14.28%
Kurang 0.0% 0.0%
Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai yang tuntas pada siklus I belum
memuaskan, meskipun telah mengalami kenaikan pada siklus II. Pada siklus I
mengalami ketuntasan sebesar 80.95%. Sedangkan pada siklus II mengalami
ketuntasan sebesar 85.71%.
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kemampuan bahasa anak pada siklus I
dan siklus II dapat digambarkan dengan diagram dibawah ini:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Baik Cukup Kurang
Siklus I
Siklus II
80.95% 85.71 %
19.04 %
14.28%
Grafik 4.5 : Hasil Observasi Kemampuan Bahasa antar Siklus I dan Siklus II
Hasil yang dicapai ini tentu saja sangat dipengaruhi oleh kondisi siswa,
seperti siswa masih kurang terbiasa melakukan kegiatan bercerita secara langsung
![Page 74: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/74.jpg)
pada proses pembelajaran bahasa dan kurang fokus saat guru sedang menjelaskan.
Itulah kelemahan siswa dalam siklus I.
Peningkatan hasil belajar dalam siklus II karena adanya penyempurnaan
dari beberapa kekurangan pada siklus I sehingga mengalami ketuntasan sebesar
85.71%.
Dari penjelasan tersebut ada peningkatan kemampuan bahasa anak melalui
metode bercerita pada kelompok B TK Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten
Rembang.
![Page 75: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/75.jpg)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak didik
kelompok TK Al-Uswah Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun
Pelajaran 2013/2014, maka dapat ditarik kesimpulan melalui metode bercerita
dapat meningkatkan kecerdasan linguistik. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan kemampuan bahasa dengan hasil siklus I sebesar 80,95% dan
siklus II sebesar 85,71%.
Metode bercerita dapat meningkatkan kecerdasan linguistik tersebut
sependapat dengan Tadkiroatun (2008 : 2.3) yang menyatakan bahwa Kecerdasan
linguistik-verbal mencakup juga kemampuan keterampilan bahasa, meliputi
kemampuan menyimak (mendengarkan secara cermat dan kritis) informasi lisan,
kemampuan membaca secara efektif, kemampuan berbicara dan kemampuan
menulis.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa hal yang peneliti
sarankan, yaitu :
1. Bagi guru, hendaknya lebih memperhatikan kegiatan bermain secara langsung
untuk anak, dan membantu anak-anak didik untuk menyusun pemahaman baru
lewat kegiatan dan interaksi sosial, fisik, dan mental mereka sendiri. Agar anak
dapat membangun pengetahuannya sendiri karena mereka memiliki begitu banyak
gagasan yang sesungguhnya tidak pernah diajarkan kepada mereka. Untuk
memperoleh hasil belajar anak yang baik, anak juga perlu pengalaman yang harus
![Page 76: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/76.jpg)
anak lewati, karena dengan pengalaman tersebut anak dapat mengeksplorasi
sendiri kemampuan yang dimilikinya seperti kemampuan bahasa dengan
pengalaman dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.
2. Bagi sekolah, hendaknya dari pihak sekolah memberikan dukungan bagi
terlaksananya kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi anak. Dengan
memberikan kegiatan secara langsung, dan memfasilitasi anak dengan media
pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak. Sehingga
anak dapat berkreasi dan berimajinasi dengan memanfaatkan media pembelajaran
tersebut. Terutama dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.
3. Bagi peneliti, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
ataupun acuan sebagai dasar penelitian berikutnya yang ada kaitannya dengan
peningkatan kemampuan bahasa anak.
![Page 77: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/77.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Direktorat Pembinaan Taman Kanak-
Kanak dan Sekolah Dasar
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Bahasa di TK.
Jakarta : Depdiknas
Gunarti Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku Dan Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta : Diva Press
Moeslichatoen R.,M.Pd. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Rineka Cipta
Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta :
Universitas Terbuka
Nurbiana Dhieni, dkk. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas
Terbuka
Permendiknas. 2009. Standar Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Depdiknas
Slim, Caroline, dkk. 2008. How To Multiply Your Child’s Intelligence Cara
Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Universitas Negeri
Yogyakarta : PT. INDEKS
Soefandi Indra, dkk. 2009. Strategi Mengembangkan Potensi Kecerdasan Anak.
Jakarta : Bee Media Indonesia
Sujiono. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks
Wulan Ratna. 2011. Mengasah Kecerdasan Pada Anak (bayi-pra-sekolah). Jakarta
: Indeks
![Page 78: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/78.jpg)
Lampiran 1
DAFTAR NAMA ANAK KELOMPOK B
KB (PAUD AL-USWAH) DESA LANDOH KECAMATAN SULANG
NO. NAMA L/P
1 AHMAD MIFTAHUL FADLI L
2 ALLEYA RAICHANNA SAVEERA P
3 ANAM ASYROFI L
4 ANITA FIRA SAFITRI P
5 BAYU BUDI DARMAWAN L
6 BRYAN RAFAEL ADLY
SAHPUTRA
L
7 DINI SURYANI PUTRI P
8 DHIYA’UL MISBAH L
9 JUNIOR CHRISTIAN THOMAS L
10 KHOFIFAH SUJAYATI P
11 MUHAMMAD FADLI AFRIZAL L
12 NADIA EVA SEPTIANI P
13 FEBRIAN DWI CAHYO L
14 NUR INAYAH P
15 RIFDAH ADZKIA NISA P
16 SAFIRA AULIA RAHMA P
17 SITI AISYAH NAURA NAJMA P
18 SITI NADHIROH IZZATUN
NI’MAH
P
19 SHABIQ QOWWAMUDDIN L
20 ULFAH JAZILLAH N P
21 YULI RIZKIA WULANDARI P
![Page 79: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/79.jpg)
Lampiran 2
Tabel Observasi Pra Siklus
No. Nama
Penilaian
Kategori 1 Kategori 2
1 Ahmad Miftahul Fadli C √
2 Alleya Raichanna Saveera K ○
3 Anam Asyrofi C √
4 Anita Fira Safitri B ●
5 Bayu Budi Darmawan K ○
6 Bryan Rafael Adly
Sahputra
K ○
7 Dini Suryani Putri C √
8 Dhiya’ul Misbah K ○
9 Junior Christian Thomas K ○
10 Khofifah Sujayati K ○
11 Muhammad Fadli Afrizal C √
12 Nadia Eva Septiani B ●
13 Febrian Dwi Cahyo C √
14 Nur Inayah B ●
15 Rifdah Adzkia Nisa K ○
16 Safira Aulia Rahma B ●
17 Siti Aisyah Naura Najma B ●
18 Siti Nadhiroh Izzatun
Ni’mah
C √
19 Shabiq Qowwamuddin B ●
20 Ulfah Jazillah N B ●
21 Yuli Rizkia Wulandari K ○
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
![Page 80: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/80.jpg)
1
Lampiran 3
TABEL HASIL TUGAS SIKLUS I PERTEMUAN 1-5
Pertemuan 1
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita
bergambar dan
menceritakannya.
Baik 7 33,33%
Cukup 9 42,85%
Kurang 5 23,80%
Jumlah 21 100 %
Pertemuan 2
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita
bergambar dan
menceritakannya.
Baik 9 42,85%
Cukup 6 28,57%
Kurang 6 28,57%
Jumlah 21 100 %
Pertemuan 3
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita
bergambar dan
menceritakannya.
Baik 11 52,38%
Cukup 6 28,57%
Kurang 4 19,04%
Jumlah 21 100 %
![Page 81: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/81.jpg)
81
Pertemuan 4
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita
bergambar dan
menceritakannya.
Baik 10 47,61%
Cukup 7 33,33%
Kurang 4 19,04%
Jumlah 21 100 %
Pertemuan 5
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita
bergambar dan
menceritakannya.
Baik 6 28,57%
Cukup 8 38,09%
Kurang 7 33,3%
Jumlah 21 100 %
![Page 82: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/82.jpg)
82
Lampiran 4
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Fadli
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
3 3 2 2 2 2 2 2 3 3
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3
4
.
Anak tampak asyik
menyimak/mendengarkan cerita 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi
cerita yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat
sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3
1
0.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 83: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/83.jpg)
83
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Alleya
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 3 3 1 2 3 1 2 3 2 3
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 84: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/84.jpg)
84
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Anam
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
3 2 2 2 3 2 2 3 3 3
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat kegiatan
bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita yang
telah dibacakan oleh guru 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita 3 1 1 3 3 1 2 2 2 2
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 85: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/85.jpg)
85
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Nita
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 86: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/86.jpg)
86
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Bayu
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 87: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/87.jpg)
87
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Rafel
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 88: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/88.jpg)
88
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Dini
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 89: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/89.jpg)
89
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Dhiya’
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3
4. Anak tampak asyik
menyimak/mendengarkan cerita 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi
cerita yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat
sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 90: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/90.jpg)
90
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Junior
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 91: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/91.jpg)
91
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Ofi
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 92: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/92.jpg)
92
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Rizal
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 93: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/93.jpg)
93
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Brian
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
4. Anak tampak asyik
menyimak/mendengarkan cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi
cerita yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat
sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 94: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/94.jpg)
94
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Naya
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 95: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/95.jpg)
95
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Rifda
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 96: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/96.jpg)
96
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Rahma
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 97: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/97.jpg)
97
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Naura
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 98: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/98.jpg)
98
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Izza
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 99: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/99.jpg)
99
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Shabiq
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 100: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/100.jpg)
100
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Zilla
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 101: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/101.jpg)
101
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Wulan
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 102: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/102.jpg)
102
Lembar Observasi Siklus I dan II
Nama : Nadia
N
o
Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 103: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/103.jpg)
103
Lampiran 5
TABEL HASIL TUGAS SIKLUS II PERTEMUAN 1-5
Pertemuan 1
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita bergambar
dan
menceritakannya.
Baik 8 38,09%
Cukup 9 42,85%
Kurang 4 19,04%
Jumlah 21 100 %
Pertemuan 2
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita bergambar
dan
menceritakannya.
Baik 10 47,61%
Cukup 8 38,09%
Kurang 3 14,28%
Jumlah 21 100 %
Pertemuan 3
Indikator
Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita bergambar
dan
menceritakannya.
Baik 12 57,14%
Cukup 5 23,80%
Kurang 4 19,04%
Jumlah 21 100 %
![Page 104: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/104.jpg)
104
Pertemuan 4
Indikator Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita bergambar
dan
menceritakannya.
Baik 14 66,66%
Cukup 5 23,80%
Kurang 2 9,52%
Jumlah 21 100 %
Pertemuan 5
Indikator Tingkat
pencapaian
perkembangan
Jumlah
anak
Tingkat
keberhasilan
Membaca buku
bercerita bergambar
dan
menceritakannya.
Baik 13 61,90%
Cukup 6 28,57%
Kurang 2 9,52%
Jumlah 21 100 %
![Page 105: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/105.jpg)
105
Lampiran 8
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Ahmad Miftahul Fadli
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
![Page 106: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/106.jpg)
106
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Alleya Raichanna Saveera
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 107: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/107.jpg)
107
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Anam Asyrofi
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 108: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/108.jpg)
108
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Anita Fira Safitri
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 109: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/109.jpg)
109
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Bayu Budi Darmawan
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 110: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/110.jpg)
110
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Bryan Rafael Adly Sahputra
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 111: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/111.jpg)
111
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Dini Suryani Putri
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 112: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/112.jpg)
112
Lembar Observasi Per anak pada Siklus
Nama : Dhiya’ul Misbah
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 113: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/113.jpg)
113
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Junior Christian Thomas
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 114: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/114.jpg)
114
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Khofifah Sujayati
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 115: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/115.jpg)
115
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Muhammad Fadli Afrizal
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat kegiatan
bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita yang
telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 116: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/116.jpg)
116
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Nadia Eva Septiani
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 117: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/117.jpg)
117
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Febrian Dwi Cahyo
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat kegiatan
bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita yang
telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 118: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/118.jpg)
118
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Nur Inayah
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 119: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/119.jpg)
119
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Rifdah Adzkia Nisa
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat kegiatan
bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita yang
telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 120: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/120.jpg)
120
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Safira Aulia Rahma
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 121: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/121.jpg)
121
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Siti Aisyah Naura Najma
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat kegiatan
bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita yang
telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 122: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/122.jpg)
122
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Siti Nadziroh Izzatun Nikmah
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 123: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/123.jpg)
123
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Shabiq Qowwamudin
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 124: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/124.jpg)
124
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Ulfa Jazillah N
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 125: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/125.jpg)
125
Lembar Observasi Per anak pada Siklus I
Nama : Yuli Rizkia Wulandari
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 126: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/126.jpg)
126
Lampiran 9
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Ahmad Miftahul Fadli
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
![Page 127: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/127.jpg)
127
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Alleya Raichanna Saveera
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 128: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/128.jpg)
128
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Anam Asyrofi
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk saat
akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat kegiatan
bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita yang
telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah dimulai
guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 129: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/129.jpg)
129
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Anita Fira Safitri
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 130: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/130.jpg)
130
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Bayu Budi Darmawan
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 131: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/131.jpg)
131
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Bryan Rafael Adly Sahputra
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik
menyimak/mendengarkan cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi
cerita yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat
sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 132: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/132.jpg)
132
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Dini Suryani Putri
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 133: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/133.jpg)
133
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Dhiya’ul Misbah
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 134: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/134.jpg)
134
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Junior Christian Thomas
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 135: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/135.jpg)
135
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Khofifah Sujayati
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik
menyimak/mendengarkan cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi
cerita yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat
sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 136: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/136.jpg)
136
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Muhammad Fadli Afrizal
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 137: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/137.jpg)
137
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Nadia Eva Septiani
N
o
.
Pernyataan
Skor
1 2 3
1
.
Anak tampak bersemangat ketika diberitahu akan
diadakan kegiatan bercerita √
2
.
Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3
.
Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4
.
Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5
.
Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6
.
Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7
.
Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8
.
Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9
.
Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
1
0
.
Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 138: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/138.jpg)
138
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Febrian Dwi Cahyo
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 139: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/139.jpg)
139
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Nur Inayah
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif
guru mengajak anak untuk mengatur posisi
duduk saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 140: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/140.jpg)
140
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Rifdah Adzkia Nisa
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana
yang sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 141: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/141.jpg)
141
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Safira Aulia Rahma
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 142: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/142.jpg)
142
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Siti Aisyah Naura Najma
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 143: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/143.jpg)
143
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Siti Nadziroh Izzatun Nikmah
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 144: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/144.jpg)
144
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Shabiq Qowwamudin
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 145: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/145.jpg)
145
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Ulfa Jazillah N
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru
√
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang
![Page 146: 1e2b3312a510c0f9](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110208/55cf941e550346f57b9fb948/html5/thumbnails/146.jpg)
146
Lembar Observasi Per anak pada Siklus II
Nama : Yuli Rizkia Wulandari
No. Pernyataan Skor
1 2 3
1. Anak tampak bersemangat ketika diberitahu
akan diadakan kegiatan bercerita √
2. Anak memperlihatkan perilaku kooperatif guru
mengajak anak untuk mengatur posisi duduk
saat akan dimulai kegiatan bercerita
√
3. Anak memperlihatkan sikap antusias saat
kegiatan bercerita akan dimulai √
4. Anak tampak asyik menyimak/mendengarkan
cerita √
5. Anak mampu menjawab pertanyaan isi cerita
yang telah dibacakan oleh guru √
6. Mengurutkan dan menceritakan kembali isi
cerita √
7. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri √
8. Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang
sudah diceritakan oleh guru √
9. Melanjutkan cerita sederhana yang sudah
dimulai guru √
10. Menceritkan gambar yang disediakan guru √
Keterangan : Interval :
1 : Kurang 80-100 = Baik
2 : Cukup 54-79 = Cukup
3 : Baik 30-53 = Kurang