Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pencapaian laba
1Bookreport
-
Upload
siti-sumiati -
Category
Data & Analytics
-
view
145 -
download
0
Transcript of 1Bookreport
BOOK REPORT
Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Bimbingan Konseling
Dosen Pembimbing :
Drs. SAEPUDIN, M.Pd.
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
Hj. Lilis Inayati
Yanti Susanti
Siti Sumiati
Neng Umukulsum
Rostika
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA -
CIANJUR
(STAINU - CIANJUR)
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT. karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah tugas mata kuliah
Bimbingan Konseling ini dapat selesai.
Shalawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada
jungjunan alam kita Nabi Besar Muhammad saw. Karena berkat
beliau kita bisa merasakan ni’mat iman dan islam.
Sesuai dengan kontrak mata kuliah Bimbingan Konseling,
bahwa pada tugas pertama emester V, mahasiswa harus
menyusun suatu book report dari buku yang ada hubungannya
dengan mata kuliah tersebut secara kelompok.
Berdasarkan hal tersebut, kami diberi tugas untuk membuat
book report sebuah buku yang berjudul : “PENGANTAR
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI
SEKOLAH” karangan Drs. Dewa Ketut Sukardi, MBA., MM. untuk
dianalisis dan dilaporkan.
Kami berusaha semaksimal mungkin menelaah dan
menganalisis dari tata cara penulisan, susunan materi bahasan,
tata bahasa dan gaya bahasa, serta makna yang tersirat dalam
buku tersebut.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Bimbingan Konseling : Bapak Drs. Saepudin, M.Pd.
yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga book
report ini tersusun adanya.
Semoga book report ini berguna bagi yang membutuhkannya
dan dapat menambah khasanah ilmu bagi yang membaca.
Pacet, 26 September
2013
i
Penyusun / Penulis
KELOMPOK II
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................ii
Identitas Buku.............................................................................1
Bab 1 Pendahuluan ....................................................................1
Bab 2 Fungsi, tujuan dan asas-asas Bimbingan dan Konseling . .1
Bab 3 Bidang Bimbingan dan Konseling .....................................1
Bab 4 Jenis-jenis layanan dan kegiatan Bimbingan dan Konseling
....................................................................................................2
Bab 5 Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling ..............2
Bab 6 Pengelolaan pelayanan Bimbingan dan Konseling ...........2
Bab 7 Pendekatan dalam Konseling ...........................................3
Bab 8 Bimbingan kelompok ........................................................3
Bab 9 Evaluasi pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling
....................................................................................................3
Bab 10 Supervisi Bimbingan dan Konseling ...............................3
Keunggulan dan kelemahan buku ..............................................7
Saran ..........................................................................................7
ii
IDENTITAS BUKU
Pengarang : Drs. Dewa Ketut Sukardi
Judul buku : Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah
Tempat terbit : Jakarta
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun terbit : 2008
Jumlah halaman : 309 halaman
ISBN : 978-979-518-895-7
Bimbingan Konseling adalah salah satu komponen dari
pendidikan kita, dan merupakan suatu kegiatan bantuan dan
tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan
siswa pada khususnya disekolah dalam rangka menimgkatkan
mutunya.
Bab 1 menjelaskan tentang pendahuluan yang didalamnya
terdiri dari pengantar, sejarah dan latar belakang bimbingan dan
konseling, pemgertian bimbingan, pengertian konseling, serta
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Yang pada intinya hal
tersebut sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa
pendidikan itu adalah merupakan usaha sadar yang bertujuan
untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensi (bakat,
minat dan kemampuan siswa)
Bab 2 menjelaskan tentang fungsi bimbingan dan konseling,
tujuan bimbingan dan konseling serta asas-asas bimbingan dan
konseling. Fungsi dari bimbingan dan konseling itu sendiri yaitu
supaya siswa memahami tentang diri mereka sendiri, orang tua,
dan guru pembimbing, serta memahami tentang lingkungan
siswa dan lingkungan yang lebih luas. Sedangkan tujuan
bimbingan dan konseling itu sesuai dengan tujuan pendidikan
1
yaitu untuk mengembangkan aspek pribadi social, belajar dan
karier. Untuk asas-asas bimbingan dan konseling hendaknya
selalu mengacu pada asas-asas yang diterapkan dalam kegiatan
bimbingan dan konseling.
Bab 3 menjelaskan tentang bidang bimbingan dan konseling
yang meliputi bidang bimbingan pribadi sosial, belajar dan karier,
pada intinya dalam bidang-bidang tersebut bimbingan
membantu siswa dalam rangka mengenal lingkungan secara
objektif, baik lingkungan social maupun fisik.
Bab 4 menjelaskan tentang jenis-jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling yang meliputi tentang layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan bimbingan belajar (pembelajaran), layanan
konseling perseorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan
konseling kelompok yang dimana di dalamnya membahas
tentang berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu di lakukan
sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap sasarannya yaitu peserta didik serta dalam
layanan orientasi juga di jelaskan tentang pihak-pihak yang
berpengaruh besar terhadap peserta didik terutama orang yang
memahami tentang lingkungan, di jelakan pula dalam layanan
informasi tentang memahami informasi yang dapat di
pergunakan untuk bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan sehari-harisebagai pelajar ataupun yang lainnya.
Bab 5 menjelaskan tentang kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling yang di dalamnya terdapat beberapa pembahasan
yaitu, aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling,
penyelenggaraan himpunan data, konferensi kasus, kunjungan
rumah, alih tangan kasus yang simpulan dari beberapa
pembahasan di atas yaitu aplikasi instrumen merupakan kegitan
2
dukunganan bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan
data dan keterangan tentang peserta didik dan pdi jelaskan juga
pihak-pihak yang mendukung dalam terbentuknya kepribadian
seorang sisiwa fungsi utama bimbingan yang di dukung oleh
penyelenggaraan himpunan data ialah fungsi pemahaman, hasil
aplikasi instrumen pada umumnya menjadi isi yang di anggap
penting dalam himpunan data.
Bab 6 menjelaskan tentang pengelolaan pelayanan
bimbingan dan konseling yang di dalamnya membahas tentang
organisasi pelayanan bimbingan dan konseling, personel
pelaksanaan pelayanan bimbingan, mekanisme kerja, pola
penanganan siswa bermasalah, beban tugas guru
pembimbing/konselor, rencana perlengkapan material
pelayanan, kerja sama,dan pengawasan bimbingan dan
konseling dalam bab ini di jelaskan bahwa pelayanan bimbingan
di dukung oleh adanya organisasi, dan dalam bab ini juga di
jelaskan tentang tugas-tugas kepala sekolah, koordinator BK,
guru mata pelajaran, wali kelas, peserta didik, tata usaha dan
komite sekolah dan di jelaskan juga mengenai sarana fisik
mencakup tentang ruangan yang ideal untuk ruangan bimbingan
konseling baik itu di tingkat SD, SMP maupun SMA.
Bab 7 menjelaskan tentang pendekatan dalam konseling
yang di dalamnya membahas tentang pendekatan konseling non-
direktif, rasional emotif, analisis transaksional, klinikal dalam bab
ini membahas tentang dialog antar guru atau interaksi antar
guru dan siswa atau klien itu sangat penting karena guru BK
dapat mengetahui permasalahan siswa dari berinteraksi, ilustrasi
kasus juga harus di teliti agar guru mengerti apa yang di lakukan
oleh siswa dan yang di inginkan oleh siswa agar tidak melakukan
kesalahan yang selanjutnya.
3
Bab 8 menjelaskan tentang bimbingan kelompok yang di
dalamnya membahas tentang diskusi kelompok, bimbingan
kelompok belajar, pemecahan masalah melalui diskusi kelompok,
dapat di simpulkan bahwa diskusi kelompok adalah suatu
pertemuan dua orang atau lebih yang bertujuan untuk saling
tukar pengalaman dan pendapat dan biasanya menghasilkan
suatu keputusan bersama.dan di jelakan pula tentang tugas-
tugas dari pimpinan kelompok dalam diskusi harus
memperhatikan beberapa langkah diantaranya yaitu persapan ,
pelaksanaan, dan tindak lanjut dari diskusi tersebut, guru
membimbing siswa untuk membuat kelompok diskusi yang baik
dan benar, dan juga membantu memecahkan masalah dari
diskusi yang sedang di bicarakan
Bab 9 menjelaskan tentang evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling yang di dalamnya menjelaskan tentang
pendahuluan, prinsip-prinsip, prosedur, dan metode evaluasi,
sumber data dan kriteria penilaian evaluasi pelaksaan program
bimbingan dan konseling, dalam bab ini di jelaskan bahwa dalam
proses bimbingan terdapat komponen-komponen yang
mendukung terlaksananya pembelajaran atau bimbingan yang
baik, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
merupakan suatu kegiatan merupakan satu kegiatan yang
sangat penting karena dalam hasil evaluasi itu dapat di ambil
kesimpulan apakah kegiatan yang telah di lakukan itu dapat
mencapai sasaran yang di harapkan secara efektif dan efisien
atau tidak dan sebagainya.
Bab 10 menjelaskan tentang supervisi bimbingan dan
konseling yang di dalamnya membahas tentang pengantar,
pengertian supervisi, prinsip, tujuan sasaran, materi supervisi ,
pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling dalam bab ini
4
menjelaskan tentang pengawasan yang di lakukan terhadapat
terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
secara sistematis, objektif, realistis, antisipatif, konstruktif,
kreatif, koopreratif, dan kekeluargaan akan mampu memantau,
menilai, memperbaiki, meningkatkan, mengembangkan,
pelayanan dan bimbingan dan konseling di sekolah.supervisi
merupakan bantuan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah
untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik
Kenyataan di atas paling tidak menggambarkan bagaimana
cara membimbing siswa agar sesuai dengan tujuan yang di
rencanakan pada zaman sekarang ini banyaknya siswa yang
tidak sesuai dengan keinginan atau didak sesuai dengan tujuan
yang sebagaimana tercatum karena banyak faktor-faktor yang
menyebabkan hal tersebut sebagai mana yang telah kita ketahui
tujuan pendidikan yang sudah tercantum dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 yaitu,
terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, yang
beriman, dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan , dan sesuai dengan pengertian bimbingan dan
konseling itu sendiri sebagai suatu upaya untuk membentuk
perkembangan kepribadian siswa secara optimal .
Dalam tujuan khusus dalam mengembangkan aspek
perkembangan pribadi-sosial ataupun yang lainnya tetap yang
berperan adalah siswa yang harus senantiasa di bimbing , dalam
bimbingan pribadi-sosial dalap di rincikan pokok-pokok berikut ini
yaitu:
5
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan
wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang
maha Esa
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannyauntuk kegiatan-kegiatan yang kreatif, dan
produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
perannya di masa depan.
3. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha
penanggulangannya.
4. Pemantapan pengambilan keputusan
5. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan yang telah di ambilnya.
6. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup
sehat baik rohani, maupun jasmaniyah
7. Pemantapan kemampuan dalam berkomunikasi, baik melalui
ragam lisan maupun tulisan secara efektif
8. Orientasi tentang hidup kekeluargaan dan sebagainya.
Himpunan data di selenggarakan secara sistematis
komprehensip, terpadu dan sifatnya tertutup . berbagai data
tentang siswa yang perluu tersusun rapi dan lengkap pada
himpunan data seperti :
1. Identitas siswa, untuk mengetahui identitas sebagai salah satu
langkah awal perkenalan supya lebih dekat .
2. Latarbelakang kekeluargaan, untuk mengetahui dari siswa ini
berasal dan supaya mengetahui bagaimana dukungan dari
peran orang tua untuk anaknya karena banyak sekali pada
masa sekarang ini siswa yang merusak diri mereka sendiri
dengan obat-obatan, pergaulan bebas, minum-minuman,
tawuran, ataupun bolis belajar karena salah satu faktor dari
6
orang tua yang kurang bimbingan dari orang tua, orang tuanya
bercerai, ataupun orang tuanya yang tidak mementingkan
perkembangan si anak itu juga dapat berpengaruh kepada
siswa karena peran orang tua itu no kesatu dari yang lainnya,
3. Latar belakang pendidikan, untuk mengetahui bagaimana
pemahaman peserta didik dalam pendidikan itu sendiri, dan
juga sekaolah yang di tuju mempunyai gambaran sedikitnya
tentang pendidikan siswa tersebut
4. Keadaan lingkungan tempat tinggal hubungan sosial dan lain
sebagainya,
Fungsi utama bimbingan yang di dukung oleh
penyelenggaraan himpunan data adalah fungsi pemahaman.
Kasus merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling untuk membahas permasalahan yang di alami oleh
peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang di hadiri oleh
berbagai pihak yang di harapkan dapat memberikan bahan,
ketengan, kemudahan, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan tersebut , dalam kegiatan
konferensi kasus perlu di lakukannya kunjungan rumah untuk
memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen .
kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh dari orang tua
dan anggota keluarga lainnya. Dengan kunjungan rumah akan di
peroleh berbagai data dan keterangan tentang berbagai hal yang
besar kemungkinan ada sangkut pautnya dengan permasalahan
siswa. Data ini meliputi :
1. Kondisi rumah tangga dan orang tua
2. Fasilitas belajar yang ada di rumah
3. Hubungan antar anggota keluarga di rumah
4. Sikap dan kebiasaan anak (siswa) di rumah
7
5. Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya
terhadap anak (siswa)
6. Komitmen anggota keluarga dan orang tua dalam
pengembangan anak dan pengentasan masalah anak.
Personel pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah yang di dalamnya terdapat uraian-uraian tugas masing-
masing seperti tugas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
mata pelajaran, koordinator bimbingan konseling, wali kelas,
peserta didik/siswa, tata usaha, komite sekolah, dan juga untuk
sarana fisik untuk keperluarluan kegiatan pemberian bantuan
kepada siswa khusunya dalam pelaksanaan konseling
perseorangan mutlak di perlukan ruangan khusus dengan
perlengkapan memadai dan nyaman meskipun wujudnya sangat
sederhana.
Sasaran pengawasan bidang bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sejak dari
SD, SMP, SMA baik dalam sekolah-sekolah dalam lingkungan
departemen-departemen lainnya.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah secara tepat di perlukan adanya
pengawasan bimbingan dan konseling baik secara tenis maupun
administratif.
Buku ini sesuai dengan target audience buku ini di tujukan
untuk memenuhi salah satu mata kuliah jurusan tarbiyah
(pendidikan) yang nantinya tumbuh untuk mencetak guru-guru
yang baru dan nantinya bisa di terapkan dalam ilmu pendidikan
sehingga apabila sudah terjun ke dunia pendidikan tidak merasa
ragu lagi untuk mengembangkan potensi peserta didik serta
8
apabila menemui kesulitan dalam menghadapi siswa tidak akan
kesulitan lagi.
Pertanyaan penelitian yang terdapat dalam buku ini menarik
dan relevan karena sesuai dengan kebutuhan atau masalah-
masalah yang ada dalam dunia pendidikan karena secara tidak
langsung dunia pendidikan pada zaman sekarang sedang
memuncak dan sedang bernilai negatif di masyarakat karena
maraknya pelajar yang melakukan tawuran, seks bebas, obat-
obatan sehingga memicu pertanyaan apa penyebab semua
masalah ini bisa terjadi.
Dan sampai saat ini ternyata ada banyak sekali pemicu
kejadian tersebut berlangsung di kalangan peserta didik yang
salah satunya adalah faktor dari orang tua itu sendiri.
Kelemahan dan keunggulan buku :
Dengan buku ini, audience akan dapat mengarahkan
peserta didiknya secara benar sehingga potensinya berkembang.
Lebih lanjut tujuan dari audience ini akan lebih mudah tercapai.
Jadi, tidak ada salahnya bagi para pengajar untuk mengoleksi
buku ini. Adapun bagi para mahasiswa, buku ini dapat menjadi
sumber acuan untuk memahami konsep Bimbingan dan
Konseling itu sendiri secara mudah dan terstruktur. Dalam buku
ini, pengarang mencoba membahas masalah bimbingan dan
konseling secara mudah sistematis. Pendekatan, kejelian, dan
pengalaman pengarang menjadikan buku ini mencakup hampir
semua hal yang elementer tentang bimbingan dan konseling.
Namun, buku ini agak sedikit kurang dipahami karena
terlalu banyaknya sub-sub judul yang menjadi penjelasan
terhadap pokok bahasannya. Sehingga dalam pemahamannya
ditemukan berbagai kesulitan. Kemampuan penulis dalam
9
menjabarkan contoh tidak begitu menekankan kepada inti
permasalahannya, sehingga diperlukan analisis dan pemahaman
yang mendalam.
Saran:
Sebaiknya buku ini disusun lebih sistematis lagi, agar mudah
dipahami bagi para kalangan pelajar atau mahasiswa yang
membacanya. Bahasa yang digunakannya sangat intelektual
sekali, sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih dimengerti.
Tetapi untuk kalangan masyarakat umum buku ini perlu menjadi
pegangan dalam memenej suatu organisasi, komunitas, bahkan
suatu kelompok. Kajian pembahasannya pun perlu
dipertimbangkan agar mampu menyaring inti dari
permasalahannya.
10