1_asimilasi Dan Akulturas1

download 1_asimilasi Dan Akulturas1

of 11

description

h

Transcript of 1_asimilasi Dan Akulturas1

TUGAS KELOMPOKMATA KULIAH PEMASARAN JASA AGRIBISNISSemester Ganjil 2014/2015Judul Tugas:Asimilasi dan Akulturasi

Kelas:Agribisnis C

Dosen:Dr. Lucyana Trimo, Ir.,MSIE

Disusun Oleh:NoNamaNPM

1.Eliza Mardian150610120139

2.Luthfiyah150610120140

3.Ajeng Isti150610120143

4.Maya Nordian150610120151

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS2014KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya dan tanpa hambatan yang berarti. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada dosen yang terhormat yang senantiasa memberi ilmu dan membimbing penulis hingga selesainya makalah penulis yang berjudul Asimilasi dan Akulturasi.

Makalah ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan tugas kelompok Pemasaran Jasa Agribisnis dan diharapkan makalah ini dapat memberikan banyak informasi beserta manfaat tidak hanya kepada para rekan-rekan mahasiswa sekelas tetapi untuk kita semua mahasiswa pertanian dan khalayak umum.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.Jatinangor, 3 Oktober 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN1

1.1. Latar Belakang1

1.2. Tujuan1

1.3. Rumusan Masalah1BAB II PEMBAHASAN2

2.1 ASIMILASI2

2.2. CONTOH ASIMILASI4

2.3. AKULTURASI4

2.4. CONTOH AKULTURASI6

BAB III PENUTUP7DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang masing - masing memiliki budaya yang berbeda beda. Keberbedaan itulah yang menjadi ciri khas dan keunggulan bangsa Indonesia. Indonesia menjadi suatu bangsa yang unik karena keberagam budayanya. Seiring masuknya arus globalisasi, unsur-unsur budaya asing mulai mempengaruhi pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama bagi di daerah pusat. Masuknya budaya asing memperkaya warna kebudayaan Indonesia. Budaya asing itu sendiri masuk melalui 3 macam cara, yaitu difusi, akulturasi, dan asimilasi. Namun dalam hal ini cara yang paling popular di Indonesia adalah asimilasi dan akulturasi.1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Asimilasi?

1.2.2. Bagaimana terjadinya proses asimilasi?1.2.3. Bagaimana contoh dari asimilasi?1.2.4. Apa yang dimaksud dengan akulturasi?1.2.5. Bagaimana proses terjadinya akulturasi?1.2.6. Bagaimana contoh dari akulturasi1.3. Tujuan

1.3.1. Mengetahui apa itu asimilasi dan akulturasi

1.3.2. Mengetahui bagaimana terjadinya proses asimilasi dan akulturasi di dalam suatu masyarakat1.3.3. Mengetahui bagaimana contoh dari asimilasi dan akulturasi

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Asimilasi (assimilation) Secaram umum Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.Selain itu, Asimilasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Bersarkan teori Koentjaraningrat (2005: 160), Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif , sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan- golongan itu masing- masing berubah menjadi unsur- unsur kebudayaan campuran. Koentjaraningrat (1990: 255) mengatakan bahwa asmilasi timbul bila ada : 1. Golongan- golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan berbeda- beda.

2. Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga

3. Kebudayaan- kebudayaan golongan- golongan tadi masing- masing berubah sifat khasnya, dan juga unsur- unsurnya masing- masing berubah wujudnya menjadi unsur- unsur kebudayaan campuran. Biasanya suatu proses asimilasi terjadi antara suatu golongan mayoritas dan golongan minoritas. Dalam peristiwa seperti itu biasanya golongan minoritas yang berubah dan menyesuaikan diri dengan golongan mayoritas, sehingga sifat- sifat khas dari kebudayaan lambat- laun berubah dan menyatu dengan kebudayaan golonga mayoritas. Ada berbagai macam factor pendorong terjadinya asimilasi, berikut faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain: Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan

Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi

Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat

Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal

Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.

Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya

Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

Selain adanya factor pendorong terjadinya asimilasi, berikut faktor-faktor umumpenghalang yang menjadi penghambat terjadinya asimilasi

Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)

Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi

Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa

Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan

Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut

Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya

Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutanProses Asimilasi

:

2.2 Contoh Asimilasi (Budaya Betawi)Pakaian Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik. Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaanArab.Tari Betawi. Sejak dulu orang Betawi tinggal di berbagai wilayah Jakarta. Ada yang tinggal di pesisir, di tengah kota dan pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal menyebabkan perbedaan kebiasaan dan karakter. Selain itu interaksi dengan suku bangsa lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun berbeda. Interaksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dan gambang kromong.

2.3 Akulturasi (acculturation)

Secara umum Akulturasi merupakan proses penggabungan antar budaya satu dengan yang lainnya dikarenakan satu kelompok pendatang dengan budaya berbeda bertemu dengan kelompok yang telah lama mendiami suatu tempat yang berbeda pula. Definisi lain mengenai akulturasi yaitu sebagai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.Berdasarkan teori Koentjaraningrat (2005:155), Akulturasi merupakan istilah yang dalam antropologi mempunyai beberapa makna (Acculturation, atau Culture Contact). Ini semua menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur- unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur- unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Proses akulturasi memang sudah ada sejak dulu kala tetapi proses akulturasi dengan sifat yang khusus baru ada ketika kebudayaan- kebudayaan bangsa-bangsa Eropa Barat mulai menyebar ke daerah- daerah lain di muka bumi pada awal abad ke-15 dan mulai mempengaruhi masyarakat- masyarakat suku bangsa di Afrika, Asia, Oceania Amerika Utara dan Amerika Latin. Mereka membangun pusat- pusat kekuatan di berbagai tempat di sana yang menjadi pangkal dari pemerintah- pemerintah jajahan, dan yang berakhir pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 mencapai puncak kejayaanProses Akultuasi :

2.3 Contoh AkulturasiSeni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

Tradisi membagi rezeki saat hari raya sebenarnya terjadi karena proses akulturasi budaya Tionghoa dengan Islam. Memberi dengan ketulusan hati merupakan bagian luhur dari menjalankan kewajiban sebagai manusia. Dan lebih indah lagi jika segala kebajikan dilakukan di hari raya. Menjalankan tradisi tentu merupakan bagian dari kebajikan. Tradisi yang diwariskan leluhur sejatinya tetap dilaksanakan karena mengandung nilai-nilai moral yang bertujuan baik. Salah satu tradisi Lebaran yang tak kalah populer adalah berbagi rezeki.BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses asimilasi terjadi antara suatu golongan mayoritas dan golongan minoritas. Dalam peristiwa seperti itu biasanya golongan minoritas yang berubah dan menyesuaikan diri dengan golongan mayoritas, sehingga sifat- sifat khas dari kebudayaan lambat- laun berubah dan menyatu dengan kebudayaan golongan mayoritas. Sedangkan Akulturasi merupakan istilah yang dalam antropologi mempunyai beberapa makna (Acculturation, atau Culture Contact). Ini semua menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur- unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur- unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.DAFTAR PUSTAKAErika. 2013. Difusi, Akulturasi Dan Asimilasi : Konsep, Contoh, dan Perbedaannya. http://wakuadratn.files.wordpress.com/2013/01/difusi-akulturasi-dan-asimilasi-konsep-contoh-dan-perbedaannya.pdf (Diakses pada tangal 26 September 2014)

Pratiwi, Poerwanto Hadi. Asimilasi dan Akulturasi : Sebuah Tinjauan Konsep. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/poerwanti-hadi-pratiwi-spd-msi/asimilasi-akulturasi.pdf (Diakses pada tangal 26 September 2014)

Handoko, Irfan. 2014. Tugas Asimilasi dan Akulturasi . https://blog.ub.ac.id/handokoirfan/2014/07/08/tugas-asimilasi-dan-akulturasi/ (Diakses pada tangal 26 September 2014)