1.a. Laporan Pendahuluan

download 1.a. Laporan Pendahuluan

of 8

description

Laporan

Transcript of 1.a. Laporan Pendahuluan

BAB I

Laporan Pendahuluan Perencanaan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK TAMBAHAN)

Tahun Anggaran 2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 UMUM

Nama Pemberi tugas:Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka.

Nama Pekerjaan:Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan)Lokasi Kegiatan:Kabupaten Kolaka TersebarSumber Dana:DAU-APBD Tahun Anggaran 2015.

Waktu Pelaksanaan:30 (Tiga Puluh) hari kalender.

1.2 LATAR BELAKANG

Guna mengantisipasi perkembangan pembangunan khususnya pembangunan dibidang ekonomi, maka sarana perhubungan darat (jalan) yang menjadi faktor penentu karena menyangkut kelancaran arus transportasi barang dan jasa. Hal ini disebabkan karena secara umum dalam wilayah Kabupaten Kolaka sarana perhubungan darat masih dominan digunakan sebagai jalur transportasi utama dibanding dengan sarana perhubungan lainnya.

Hingga saat ini sarana perhubungan darat yang tersedia di Kabupaten Kolaka belum memadai mengakibatkan timbulnya biaya- biaya tambahan, sehingga biaya produksi semakin tinggi.

Selain kondisi diatas, sarana transportasi diwilayah ini juga masih sangat terbatas bahkan pada beberapa daerah tertentu belum ada jalan yang memadai yang menghubungkan atau terkadang masih ada yang terputus karena belum terbangun sehingga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada daerah yang bersangkutan.

Keberadaan jalan dan sarana perhubungan yang memadai merupakan hal terpenting dalam upaya meningkatkan pembangunan dibidang ekonomi wilayah karena dengan tersedianya sarana perhubungan yang memadai akan berdampak secara langsung pada tercapainya kelancaran kegiatan industri, pemasaran hasil bumi serta peningkatan sektor pariwisata akan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Dibidang keamanan, pemerintah harus bertekad untuk memprioritaskan pembangunan jalan kedaerah-daerah terpencil atau kedaerah yang belum tersentuh guna memperkecil kesenjangan pembangunan yang terjadi selama ini.

Sehubungan dengan uraian diatas, maka Pemerintah Kabupaten Kolaka yang dalam hal ini Pihak SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka melaksanakan salah satu kegiatan yakni Kegiatan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) dengan lokasi tersebar dibeberapa daerah dalam wilayah Kabupaten Kolaka.1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) Tahun Anggaran 2015 dimaksudkan pada Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) yang meliputi penyediaan Design lengkap dengan Dokumen Lelang yang tercakup dalam pekerjaan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) untuk dapat dijadikan pegangan atau pedoman dalam pelaksanaan fisik nantinya.

Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan peran jalan dalam pengembangan wilayah yang berhubungan dengan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah pengaruh pelayanan pada system jaringan primer, yang meliputi Perencanaan Teknis jalan arteri, kolektor dan lokal.

Dengan keterbatasan personil pihak SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka, maka untuk terealisirnya pekerjaan Perencanaan Teknis yang dimaksud, pihak SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka mengundang Konsultan perencana untuk ikut berperan dalam layanan jasa Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) Tahun Anggaran 2015.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengadaan Konsultan Perencanaan / Design bertujuan membantu Pemerintah Kabupaten Kolaka yang dalam hal ini adalah pihak SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka.

Diharapkan agar dengan terealisirnya Perencanaan ini, dapat mempercepat pembangunan fisiknya, sehingga dapat segera dirasakan manfaatnya, bahkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang bermukim disekitar lokasi kegiatan.

Selama melaksanakan pekerjaan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) ini, maka konsultan perencana harus selalu berkonsultasi sepenuhnya dengan pihak SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka selaku Pemberi Tugas, dengan maksud agar memperoleh hasil/output yang optimal.

1.4 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan perencanaan/design ini adalah sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan Kantor

a. Administrasi

b. SPMK

c. SPL

2) Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Pengumpulan Data Penunjang

b. Survey Pendahuluan

c. Survey Topography

3) Tahap Analisis Data

a. Perhitungan Data Hasil Survey Topography

b. Perhitungan Data Hasil Penyelidikan Tanah Lapangan

4) Tahap Perencanaan Teknis dan Penggambaran

a. Membuat Konsep Detail Perencanaan

b. Membuat Detail Perencanaan Teknis (Desain Rinci)

c. Penggambaran Hasil Perencanaan Teknis

5) Tahap Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Dokumen Lelang

a. Menyusun Engineering Estimate (EE)

b. Menyusun Spesifikasi Teknis Pelaksanaan dan BOQ.

1.5 WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Paket V (DAK Tambahan) Tahun Anggaran 2015 adalah 60 (enam puluh) hari kalender termasuk mobilisasi terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

BAB IIINVENTARISASI DATA PENDUKUNG

DAN INVESTIGASI KONDISI AKTUAL LOKASI PERENCANAAN2.1 UMUMUntuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi aktual lokasi perencanaan dalam upaya mengoptimalkan kebutuhan peralatan dan personil yang harus disediakan untuk survey dan identifikasi lapangan secara detail yang hasilnya dapat dijadikan sebagai parameter teknis perencanaan nantinya, maka team work diwajibkan untuk mengumpulkan semua data-data pendukung terkait pekerjaan perencanaan ini yang antara lain berupa : Peraturan-peraturan pemerintah terkait perencanaan jalan, literatur umum teknis perencanaan jalan maupun standart upah kerja dan harga bahan yang berlaku diwilayah perencanaan. Selain data-data pendukung tersebut, team work juga harus melakukan peninjauan awal terhadap lokasi-lokasi perencanaan untuk mengetahui hal-hal yang terkait kondisi sosial, budaya, tingkat kerusakan jalan eksisting, tingkat kesulitan medan untuk pembangunan jalan baru, modal transportasi yang dapat beroperasi untuk membuka daerah-daerah terisolir dalam peningkatan ekonomi melalui kelancaran pemasaran hasil produksi wilayah layanan, potensi yang dapat dikembangkan serta tingkat pemanfaatan jalan/jembatan oleh masyarakat setelah pelaksanaan fisik nantinya.

2.2 INVENTARISASI DATA-DATA PENDUKUNG7.2.1 Peraturan-Peraturan Pemerintah Terkait Perencanaan Teknis Jalan Seperti diketahui, transportasi darat merupakan sarana paling efektif dan berperan penting untuk meningkatkan laju pembangunan ekonomi, sosial dan budaya pada lingkup layanan, dan pada akhirnya dapat memenuhi tujuan pembangunan yakni terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. Guna mendukung laju pembangunan ini, sarana jalan sebagai sektor utama transportasi darat harus memadai dan memenuhi standart teknis yang berlaku umum di Indonesia. Disisi lain, efisiensi dana yang diperlukan dalam pembangunan jalan ini harus betul-betul diperhitungkan. Disebabkan teknis pembangunan jalan yang cenderung spesifik, pemerintah telah melakukan berbagai kajian dan analisis serta menerbitkan peraturan-peraturan pemerintah terkait perencanaan teknis jalan yang harus dijadikan acuan pada saat perencanaan maupun pelaksanaan fisik pembangunan jalan Guna menciptakan hasil pekerjaan perencanaan yang memenuhi standart teknis tersebut, maka team work telah melakukan inventarisasi dan mengumpulkan peraturan-peraturan pemerintah tersebut berupa:

1. Standart teknis struktur bangunan atas jembatan type A dan type B, diterbitkan oleh Direktorat Bina Program Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.2. Standart gorong-gorong persegi beton bertulang (box culvert) type single, diterbitkan oleh Direktorat Bina Program Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.

3. Standart gorong-gorong persegi beton bertulang (box culvert) type double, diterbitkan oleh Direktorat Bina Program Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.4. Standart Nasional Indonesia (SNI) tentang kualitas dan jenis bahan, metode dan komposisi pencampuran bahan, metode pengujian dan metode pelaksanaan pekerjaan terkait pembangunan jalan dan jembatan.

5. Panduan Analisa Penentuan Harga Satuan untuk Rencana Anggaran Biaya yang diterbitkan oleh PUSLITBANG Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.6. Spesifikasi umum pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan 2010, diterbitkan oleh PUSLITBANG Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.

7.2.2 Literatur Umum Teknis Perencanaan Jalan Dan JembatanSelain standart-standart teknis yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah, terdapat pula literatur-literatur lain yang memuat tentang analisis dan perhitungan pondasi/struktur untuk bangunan jalan serta jembatan. Secara umum, perhitungan dan standart yang digunakan dalam isi literature teknis perencanaan jalan adalah mengikuti Standart Nasional Indonesia (SNI), American Society for Testing and Materials (ASTM), American Concrete Institude (ACI) dan AASHTO. Beberapa literatur yang diperoleh merupakan hasil terjemahan dari buku asli berbahasa asing yang diterbitkan oleh lembaga berkompeten dan diakui Negara, selain itu ada pula literatur yang dibuat oleh ahli-ahli teknik pembangunan jalan kebangsaan Indonesia yang diperoleh dari penelitian dan analisis tertentu namun tetap menggunakan formula perhitungan berdasarkan standart global.7.2.3 Upah Kerja dan Harga Bahan

Untuk menghindari terjadinya harga satuan pekerjaan pembangunan jalan yang tidak sesuai dengan kondisi pasar diwilayah perencanaan dan menciptakan biaya pembangunan yang ideal (tidak rendah dan tidak mark-up), maka salah satu acuan yang dapat digunakan adalah Surat Keputusan (SK) Bupati Kolaka Tahun 2015 Tentang Upah Kerja dan Harga Bahan Kabupaten Kolaka Tahun 2015. Meskipun demikian, team work tetap diharapkan untuk melakukan survey harga pasar sebagai bahan perbandingan terhadap harga yang tercantum dalam SK Bupati Kolaka tersebut, mengingat fluktuasi harga yang dapat terjadi setiap waktu.2.3 INVESTIGASI KONDISI AKTUAL LOKASI PERENCANAAN

2.3.1 Aspek PeninjauanSeperti yang telah dikemukakan pada penjelasan umum dalam bab ini, seluruh aspek yang ditinjau dalam tahap ini adalah merupakan identifikasi awal untuk menentukan kebutuhan peralatan dan personil lapangan yang diperlukan dalam teknis pengambilan data-data lapangan yang mendetail. Mengingat jangka waktu pekerjaan perencanaan sesuai Surat Perjanjian Jasa Konsultansi Perencanaan (Kontrak) yang cenderung singkat dengan jumlah paket perencanaan yang cenderung banyak serta lokasi paket perencanaan yang tersebar dengan interval jarak antar paket saling berjauhan, maka dalam upaya optimalisasi guna pemenuhan target waktu penyelesaian pekerjaan tersebut, dibutuhkan adanya pembagian scope pekerjaan untuk setiap tahapan pada masing-masing paket. Tahapan yang dilaksanakan sehubungan Investigasi kondisi actual lokasi perencanaan pada dasarnya telah dibagi kedalam beberapa aspek peninjauan dengan mengelompokkan jenis konstruksi yang akan direncanakan.

Adapun aspek-aspek yang ditinjau sesuai dengan kelompok jenis konstruksi yang akan direncanakan, meliputi:1. Konstruksi Jalan a. Identifikasi tingkat kerusakan jalan eksisting beserta kebutuhan prasarana pendukung dan jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan pada masing-masing ruas jalan rencana.b. Identifikasi tingkat kesulitan medan untuk pembangunan jalan baru beserta kebutuhan prasarana pendukung jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan pada masing-masing ruas jalan rencana.c. Ketersediaan quarry material alam (yang memenuhi standar teknis bahan untuk dapat digunakan dalam pekerjaan konstruksi) yang terdekat dengan lokasi pekerjaan, jarak quarry kelokasi pekerjaan serta tingkat kesulitan distribusi bahan/material kelokasi pekerjaan.

d. Ketersediaan quarry material toko/bahan pabrikasi (yang memenuhi standar teknis bahan untuk dapat digunakan dalam pekerjaan konstruksi) yang terdekat dengan lokasi pekerjaan, jarak quarry kelokasi pekerjaan serta tingkat kesulitan distribusi bahan/material kelokasi pekerjaan.e. Kondisi jalan akses yang akan digunakan saat distribusi bahan/material kelokasi pekerjaan.

f. Kemungkinan adanya tanah/lahan masyarakat yang masuk kedalam area Daerah Milik Jalan (DAMIJA) serta tanggapan masyarakat tersebut terhadap kondisi ini.

g. Kondisi social, budaya dan psykologis masyarakat setempat guna memprediksi kemungkinan dampak social yang timbul mengingat aktivitas lapangan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan fisik cenderung mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar lokasi pekerjaan. Apabila terindikasi akan terjadi hambatan/rintangan pada saat pelaksanaan konstruksi nantinya, maka direkomendasikan kepada pemberi pekerjaan untuk melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai stake holder terkait.h. Kebutuhan personil dan peralatan yang dibutuhkan guna keperluan pelaksanaan survey lapangan detail dan penyelidikan tanah sederhana. 2.3.2 Personil Yang Terlibat

Sehubungan dengan jumlah paket dan aspek peninjauan yang cukup banyak, optimalisasi personil yang tersedia harus sebaik mungkin. Untuk maksud tersebut, maka CV. Sulawesi Raya Konsultama melakukan pembagian tugas dengan susunan, jumlah, organisasi, lokasi identifikasi dan tanggung jawab masing-masing tugas diatur sebagai berikut:Paket Perencanaan :

1. Perencanaan Teknis Jalan Paket (VII) DAK TambahanSusunan Team Work :

No.NamaJabatan Dalam ProyekJabatan Dalam Regu

1

2

3

4

5Elvonshina E., STHasrullah, STAnton Nius Dian P., ST

Irham, ST

Erwin, STTeam Leader

Highway Eng.Cost EstimatorAhli Geoteknik

Ahli GeodesiKetuaAnggota

Anggota

Anggota

Anggota

BAB IIIHASIL INVESTIGASI KONDISI AKTUALEKSISTING LOKASI PERENCANAAN

3.1 UMUMInvestigasi kondisi actual eksisting lapangan pada masing-masing paket lokasi perencanaan yang dilaksanakan oleh masing-masing regu menjadi tolak ukur untuk pembuatan schedule survey detail dan penyelidikan tanah dilokasi perencanaan yang mengkorelasikan kebutuhan personil, peralatan dan target waktu sesuai schedule rencana kontrak.

3.2 KONDISI AKTUAL EKSISTINGSebagai upaya untuk memberikan kemudahan bagi team work yang akan melakukan tahap pekerjaan selanjutnya, maka gambaran kondisi aktual eksisting lapangan harus diuraikan secara sistematis untuk masing-masing lokasi paket perencanaan. Semua aspek yang diperoleh saat investigasi kondisi aktual eksisting lokasi perencanaan harus dijelaskan secara singkat dan jelas dengan terlebih dahulu membuat daftar prioritas penanganan pekerjaan.Berdasarkan investigasi yang telah dilaksanakan oleh masing-masing personil pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya, diperoleh hasil sebagai berikut : Perkerasan Jalan

a. Letak Administratif dan Panjang Jalan Identifikasi

Lokasi rencana pekerjaan terletak Ruas Polinggona Tanggeau (Paket I) Kec. Polinggona, Ruas Polinggona - Tanggeau (Paket II) Kec. Polinggona, Ruas Sumber Rejeki Kukutio Kec. Watubangga, Ruas Kukutio Kastura Kec. Watubangga, Ruas Toari Anawua (Paket I) Kec. Toari Kabupaten Kolaka provinsi Sulawesi Tenggara. Panjang ruas jalan yang diidentifikasi diperkirakan mencapai +15 km.

b. Kondisi Topography

Konfigurasi memanjang trase jalan sebagian besar merupakan area datar maupun yang memiliki tanjakan dan turunan landai disebabkan letak trase jalan yang berada disekitar permukiman penduduk dan area persawahan. Kemiringan lereng sepanjang ruas jalan yang diidentifikasi sebagian besar antara 0% s/d 15%, sedangkan sebagian kecil antara 15%-30%.

c. Dimensi dan Tingkat Kerusakan Konstruksi Eksisting DAMIJA

Dimensi Daerah Milik Jalan (DAMIJA) yang meliputi badan jalan, bahu jalan, saluran tepi jalan dan area bebas dalam DAMIJA, diperkirakan mencapai lebar antara 3,5 meter s/d 5,0 meter dengan tingkat kerusakan konstruksi eksisting yang diuraikan secara singkat pada masing-masing bagian, sebagai berikut:

1) Badan Jalan

Lebar badan jalan eksisting berada pada interval 3,0 meter s/d 4 meter, sebagian besar konstruksi badan jalan berupa perkerasan jenis LPA Kelas C yang memiliki tingkat kerusakan mencapai 80%.2) Bahu Jalan

Lebar bahu jalan masing-masing pada tepi kiri dan kanan berada dalam kisaran 0,5 meter s/d 1,0 meter dengan jenis lapis permukaan berupa tanah biasa yang ditumbuhi rumput dengan perkiraan tingkat kerusakan mencapai 80%.

3) Saluran Tepi Jalan

Daerah pengaliran air limpasan permukaan pada area DAMIJA diarahkan pada saluran tepi kiri kanan jalan dengan lebar berkisar antara 0,5 meter s/d 1,0 meter. Konstruksi saluran tepi jalan adalah galian biasa tanpa pasangan dengan kondisi saat ini yang telah tertimbun ataupun terkikis dan ditumbuhi rumput/semak-semak sehingga manfaat saluran tersebut tidak terpenuhi dengan baik. Perkiraan tingkat kerusakan mencapai 85%

d. Kondisi Topography Diluar DAMIJA

Bentuk topography sisi kiri dan kanan diluar DAMIJA sebagian besar adalah daerah datar dengan kemiringan lereng antara 0% s/d 15%, sebagian kecil adalah tebing gunung dengan ketinggian/kedalaman puncak antara 1,0 m s/d 3,0 m. Kondisi yang cenderung cukup datar ini disebabkan daerah pekerjaan yang berada disekitar lokasi permukiman penduduk ataupun area persawahan/perkebunan. Meskipun demikian terdapat area kritis berupa jurang cukup dalam yang mulai mengikis badan jalan sehingga memerlukan perlindungan tebing jurang secepatnya. Area kritis tersebut terletak pada station akhir jalan rencana.e. Jenis Pekerjaan Utama Yang Akan Dilaksanakan

Jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan lapangan dalam skala prioritas. Meskipun demikian, kebutuhan ini akan ditelaah kembali sesuai porsi anggaran yang telah disediakan untuk ruas ini. Jenis pekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Pembersihan DAMIJA,

2) Penyiapan badan jalan,

3) Galian tanah biasa,

4) LPA Kelas C,

5) Timbunan biasa,

f. Jenis dan Ketersediaan Material Alam Yang Akan Digunakan

Jenis material alam yang tersedia disekitar lokasi pekerjaan disesuaikan dengan jenis pekerjaan utama yang harus dilaksanakan, adalah:

1) Timbunan biasa, lokasi quarry sejauh +8 km terletak di Desa Tamboli Kecamatan Samaturu dan 5 km di Desa Pundowae Kecamatan Watubangga dengan ketersediaan material diquarry diprediksikan mampu melayani kebutuhan rencana pekerjaan,

2) LPA Kelas C, lokasi quarry sejauh +8 km terletak di Desa Tamboli Kecamatan Samaturu dan 12 km di Desa Toari Kecamatan Toari dengan ketersediaan material diquarry diprediksikan mampu melayani kebutuhan rencana pekerjaan,

3) Batu Gunung, lokasi quarry sejauh +20 km terletak di Desa Ponre Kecamatan Wolo dan 22 km di Desa Sopura Kecamatan Pomalaa dengan ketersediaan material diquarry diprediksikan mampu melayani kebutuhan rencana pekerjaan,4) Batu Pecah, lokasi quarry sejauh +25 km terletak di Desa Sopura Kecamatan Pomalaa dengan ketersediaan material diquarry diprediksikan mampu melayani kebutuhan rencana pekerjaan,5) Pasir urug, pasir beton dan pasir pasang, lokasi quarry sejauh +8 km terletak di Desa Tamboli Kecamatan Samaturu dan 12 km di Desa Toari Kecamatan Toari dengan ketersediaan material diquarry diprediksikan mampu melayani kebutuhan rencana pekerjaan,g. Jenis dan Ketersediaan Bahan/Material Toko/Pabrikasi Yang Akan Digunakan

Semua jenis bahan/material toko/pabrikasi harus didatangkan dari Kota Kolaka dengan jarak tempuh +20Km.

h. Kondisi Jalan Akses Distribusi Bahan/Material Toko/Pabrikasi

Jalan akses untuk distribusi bahan/material sepanjang +15 km dalam kondisi baik, dan selebihnya dalam kondisi sedang dengan tingkat kerusakan mencapai 40%.

15Konsultan Perencana : CV. DIMENSI ORIENT PRIMA KONSULTAN