191308704-Metalurgi-Fisik

2
ASBES Asbes merupakan serat inorganik yang digunakan sebagai bahan campuran dalam beberapa macam industri dewasa ini, serat inorganik ini terdiri dari bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Serat asbes yang berupa debu asbes adalah partikel-partikel asbes yang beterbangan/ bertebaran di udara atau partikel- partikel asbes terendap yang dapat terhambur ke udara sebagai debu di lingkungan kerja. Serat asbes dapat terhirup apabila partikel asbes berdiameter kurang dari 3 μm dan yang panjangnya sekurang-kurangnya tiga kali panjang diameternya. Asbes mineral terbagi menjadi dua kelompok besar yakni serpentin dan amfibol. Harus diingat bahwa pada mulanya mineralmineral asal serpentin dan amfibol terjadi dengan bentuk non fibrous dan non asbes. Mineral nonfibrous ini lebih banyak dijumpai dan tersebar di alam dibanding dengan variasi bentuk asbes. Asbes serpentin yang mengandung mineral chrysotile, magnesium silikat, terbentuk secara memanjang dan memiliki susunan kristal fiber yang fleksibel untuk ditenun. Asbes amfibol yang terdiri dari mineral amosite, crocidolite, tremolite, anthophyllite dan actinolite memiliki bentuk fiber kristal yang lebihbrittle dan lebih sedikit keterdapatannya dibanding asbes serpentin. Kelompok ini terbentuk dengan struktur polimerik yang memiliki ikatan Si-O-Si. Untuk asbes jenis amfibol, struktur polimeriknya terdiri dari dua cincin linear, cincin ini terbentuk memanjang, kurus danstraight fibers yang merupakan sifat dari asbes jenis ini. Sedangkan asbes jenis serpentin bentuk polimeriknya adalah extended sheet. Ikatan seperti ini mengimplikasikan bentuk tabular pada asbes jenisnya (Wylie and Verkouteren, 2000 dalam US Department Helath & Human Resources). Sifat-sifat fisik dan kimia asbes yaitu tahan terhadap api, penghantar panas rendah, pakaian tahan arus listrik, mikroorganisme, suhu tinggi dan kimia yang kuat. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus. Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah : 1. Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk : Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain

Transcript of 191308704-Metalurgi-Fisik

Page 1: 191308704-Metalurgi-Fisik

ASBES

Asbes merupakan serat inorganik yang digunakan sebagai bahan campuran dalam

beberapa macam industri dewasa ini, serat inorganik ini terdiri dari bermacam-macam mineral

yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Serat asbes yang berupa

debu asbes adalah partikel-partikel asbes yang beterbangan/ bertebaran di udara atau partikel-

partikel asbes terendap yang dapat terhambur ke udara sebagai debu di lingkungan kerja. Serat

asbes dapat terhirup apabila partikel asbes berdiameter kurang dari 3 µm dan yang panjangnya

sekurang-kurangnya tiga kali panjang diameternya.

Asbes mineral terbagi menjadi dua kelompok besar yakni serpentin dan amfibol. Harus

diingat bahwa pada mulanya mineral–mineral asal serpentin dan amfibol terjadi dengan bentuk

non fibrous dan non asbes. Mineral nonfibrous ini lebih banyak dijumpai dan tersebar di alam

dibanding dengan variasi bentuk asbes. Asbes serpentin yang mengandung

mineral chrysotile, magnesium silikat, terbentuk secara memanjang dan memiliki susunan kristal

fiber yang fleksibel untuk ditenun. Asbes amfibol yang terdiri dari mineral amosite, crocidolite,

tremolite, anthophyllite dan actinolite memiliki bentuk fiber kristal yang lebihbrittle dan lebih

sedikit keterdapatannya dibanding asbes serpentin. Kelompok ini terbentuk dengan struktur

polimerik yang memiliki ikatan Si-O-Si. Untuk asbes jenis amfibol, struktur polimeriknya terdiri

dari dua cincin linear, cincin ini terbentuk memanjang, kurus danstraight fibers yang merupakan

sifat dari asbes jenis ini. Sedangkan asbes jenis serpentin bentuk polimeriknya adalah extended

sheet. Ikatan seperti ini mengimplikasikan bentuk tabular pada asbes jenisnya (Wylie and

Verkouteren, 2000 dalam US Department Helath & Human Resources).

Sifat-sifat fisik dan kimia asbes yaitu tahan terhadap api, penghantar panas rendah,

pakaian tahan arus listrik, mikroorganisme, suhu tinggi dan kimia yang kuat. Perbedaan dalam

serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu

jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat

yang berukuran panjang hingga yang halus.

Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :

1. Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel

uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan

tekstil asbes, dan lain-lain

Page 2: 191308704-Metalurgi-Fisik

Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyambung pipa uap, alat listrik, alat

kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.

2. Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:

Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat

kimia dan listrik

Asbes untuk atap;

Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik;

Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel,

dan tanur;Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus

dan kebanyakan asbes sebagai bubur

Asbes dilihat dibawah mikroskop akan nampak serat yang bergelombang lurus,

permukaan serat tidak kasar dan kalau dipintal akan selip. Sedangkan deskripsi asbes secara

umum yaitu:

Warna : putih, kelabu, hijau

Sistem Kristal : monoklin, fibrous

Kekerasan : 6

Gores : putih

Kemagnetan : non