18 Syami Y Dan Suzanna F

15
GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA KECAMATAN GADING CEMPAKA, RATU AGUNG DAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU TAHUN 2013 SUZANNA FABELLA PUTRI ( email [email protected] : Hp : 085382253877) SYAMI YULIANTI (email : [email protected] Hp : 082184428787) ABSTRAK Latar Belakang : Pelayanan Antenatal Care adalah suatu pelayanan yang diberikan pada ibu semasa hamil sesuai standar pelayanan yang ditetapkan yaitu standar minimal 7T. Survei awal yang dilakukan di 3 Puskesmas di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu pada 3 orang bidan, hanya 1 orang ibu hamil yang dilakukan prosedur dengan pelayanan 7T. Tujuan penelitian adalah diketahui gambaran pelaksanaan 7T pada ibu hamil oleh bidan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara deskriptif. Populasi adalah semua bidan yang ada di ruang KIA Puskesmas di 3 Kecamatan berjumlah 44orang, sampel merupakan total populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer, dianalisa secara univariat.

Transcript of 18 Syami Y Dan Suzanna F

GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA KECAMATAN GADING CEMPAKA, RATU AGUNG DAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU TAHUN 2013

SUZANNA FABELLA PUTRI ( email [email protected] : Hp : 085382253877)SYAMI YULIANTI (email : [email protected] Hp : 082184428787)

ABSTRAK

Latar Belakang : Pelayanan Antenatal Care adalah suatu pelayanan yang diberikan pada ibu semasa hamil sesuai standar pelayanan yang ditetapkan yaitu standar minimal 7T. Survei awal yang dilakukan di 3 Puskesmas di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu pada 3 orang bidan, hanya 1 orang ibu hamil yang dilakukan prosedur dengan pelayanan 7T. Tujuan penelitian adalah diketahui gambaran pelaksanaan 7T pada ibu hamil oleh bidan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara deskriptif. Populasi adalah semua bidan yang ada di ruang KIA Puskesmas di 3 Kecamatan berjumlah 44orang, sampel merupakan total populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer, dianalisa secara univariat.Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh (86,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu Kota BengkuluSaran : Saran bagi puskesmas diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan bidannya terhadap pasien, perlu ada sanksi khusus bagi bidan apabila ada bidan yang tidak melaksanakan pelayanan 7T terhadap pasien dan diberikan reward kepada yang telah melaksanakan pelayanan 7T.

Keyword : Pelaksaan 7T pada Ibu Hamil, Bidan

PENDAHULUANMoralitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi Negara-negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia adalah 500.000 jiwa pertahun, kematian ibu tersebut terjadi di Negara berkembang sebesar 99%. (Manuaba, 2010)Menurut WHO pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di Negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di Negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran.Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi di antara Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Depkes tahun 2010, jika dibandingkan AKI Singapura adalah 6/100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai 160/100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160/100.000 kelahiran hidup, Filipina 112/100.000 kelahiran hidup, Brunai 33/100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia 228/100.000 kelahiran hidup. Menurut Depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain, yaitu eklampsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5% (Depkes RI 2010).Pada pertemuan pengelolaan program Safe motherhood dari Negara-negara wilayah SEARO/Asia Tenggara pada tahun 1995 disepakati bahwa kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil perlu diupayakan agar memenuhi standar tertentu supaya aman dan efektif. (Depkes RI, 2004).Pelayanan Antenatal Care adalah suatu pelayanan yang diberikan pada ibu semasa hamil sesuai standar pelayanan yang ditetapkan yaitu standar minimal 7T yang meliputi, timbang dan ukur tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) 2 kali selama hamil, pemberian tablet Fe 90 Tablet selama hamil, tes laboratorium dan temu wicara untuk persiapan rujukan. Diharapkan penerapan standar pelayanan 7T tersebut setiap kelainan dan komplikasi kehamilan dapat dideteksi sedini mungkin sehingga dapat mengurangi AKI (Wayan, 2008).Antenatal Care (ANC) dikukan minimal 1 kali dalam trimester I, 1 kali dalam trimester II dan 2 kali dalam trimester III. Hamil merupakan suatu keadaan yang sering kali menimbulkan rasa bahagia bagi pasangan suami istri yang menikah,namun apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan tidak melakukan pemeriksaan ANC secara teratur serta tidak dilakukan pelayanan sesuai standar kebidanan seperti pelayanan 7T pada ibu hamil maka dampaknya dapat mengakibatkan keadaan yang mengancam kematian bagi si ibu dan bayi, resiko tinggi dan komplikasi terhadap ibu hamil. Sehingga, mutlak kiranya bagi setiap ibu hamil dengan dukungan Dari suaminya untuk melakukan pemeriksaan selama kehamilan / Antenatal Care (ANC) secara rutin sesuai dengan anjuran di bidan atau dokter.Angka Kematian Ibu di Provinsi Bengkulu tahun 2010 sebesar 115,2/100.000 kelahiran hidup, yang mengalami kenaikan pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu 117,8/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Bengkulu, 2011). Salah satu unsur yang penting dalam menurunkan AKI adalah memberikan pemeliharaan semasa hamil atau biasa disebut Antenatal Care (ANC) (Syarifuddin, 2004).Puskesmas dalam memberikan pelayanan antenatal care hendaknya menggunakan asuhan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 1999 menjadi standar 7T yang dahulunya hanya 5T. Dalam penerapan operasionalnya dikenal standar yang disebut dengan 7T pada pemeriksaan selama kehamilan yaitu: timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, tes penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan serta pemberian tablet Fe. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan 7T harus lebih maksimalkan dan lebih diterapkan lagi oleh bidan.Survei awal yang dilakukan di 3 Puskesmas di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu dari tanggal 28 Mei 1 Juni 2013 terhadap beberapa bidan di Puskesmas Jalan Gedang, Puskesmas Sawah Lebar dan Puskesmas Bentiring di Kota Bengkulu. Saat survei 3 orang bidan sedang melakukan pemeriksaan ANC kepada 3 orang ibu hamil. Dari hasil tersebut hanya 1 orang ibu hamil yang dilakukan prosedur dengan pelayanan 7T yaitu menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, memberikan imunisasi TT, tes PMS, temu wicara dan memberikan tablet Fe. Sedangkan 2 orang pasien hanya di lakukan prosedur : menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, memberikan imunisasi TT, dan pemberian tablet Fe, sedangkan tes PMS dan temu wicara (persiapan persalinan dan sistem rujukan) belum dilakukan karena bidan lupa. Hal ini menunjukkan bahwa bidan untuk pelaksanaan pelayanan 7T belum maksimal dan pengawasan dari pemerintah juga masih kurang.Sehubungan dengan latar belakang diatas, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung Dan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu .

METODE PENELITIANJenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan secara objektif (Nursalam, 2008). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu hamil Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung Dan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2013.Populasi pada penelitian ini adalah semua bidan yang ada di ruang KIA yang melaksanakan ANC di Wilayah Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka yang terdiri dari tiga Puskesmas yang berjumlah 17 orang bidan, Kecamatan Ratu Agung yang terdiri dari tiga Puskesmas yang berjumlah 13 orang bidan dan Kecamatan Muara Bangkahulu yang terdiri dari tiga Puskesmas yang berjumlah 14 orang bidan. Dari tiga Kecamatan tersebut populasi yang berjumlah 44 orang bidan.Sample dalam penelitian ini adalah semua bidan yang ada di ruang KIA yang melaksanakan ANC yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu yaitu total sampling 44 orang bidan.Dalam penelitian ini instrumen penelitian atau alat yang digunakan adalah Check List. Untuk kriteria Check List yang digunakan merupakan check list tertutup yang terdiri dari 7 buah pernyataan dengan skor 1 bila dilakukan, dan skor 0 bila tidak dilakukan. Data dianalisa secara Deskriptif dan menggunakan presentase untuk melihat distribusi frekuensi dari pelaksanaan 7T pada ibu hamil dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2002).

Jawaban dari perhitungan diterjemahkan dalam bentuk presentase yang ditentukan perhitungannya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasilAnalisis univariat pada penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi variabel penelitian yaitu pelaksanaan 7T pada ibu hamil oleh bidan dapat dilihat pada tabel 5.1Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu Kota BengkuluPelaksanaan 7TFrekuensi(f)Persentase (%)

Tidak dilakukanDilakukan63813,686,4

Jumlah44100

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruh (86,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil.

Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka Meliputi Puskesmas Jalan Gedang, Puskesmas Lingkar Barat, dan Puskesmas SidomulyoPelaksanaan 7TFrekuensi(f)Persentase (%)

Tidak dilakukanDilakukan21511,888,2

Jumlah17100

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruh (88,2%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil.

Tabel 5.3Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Ratu Agung Meliputi Puskesmas Kuala Lempuing, Puskesmas Nusa Indah, dan Puskesmas Sawah LebarPelaksanaan 7TFrekuensi(f)Persentase (%)

Tidak dilakukanDilakukan1301000

Jumlah32100

Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa seluruh (100%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil.

Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil Oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Muara Bangkahulu Meliputi Puskesmas Ratu Agung, Puskesmas Beringin Raya dan Puskesmas BentiringPelaksanaan 7TFrekuensi(f)Persentase (%)

Tidak dilakukanDilakukan41028,671,4

Jumlah14100

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (71,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil.

PembahasanHasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruh (86,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Hal ini menunjukkan bahwa bidan-bidan sudah mengetahui dan mengerti tentang pelaksanaan 7T yaitu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan yang lengkap, mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. ANC dilakukan minimal 1 kali dalam trimester I, 1 kali dalam trimester II dan 2 kali dalam trimester III. Pelaksanaan 7T pada ibu hamil di Kecamatan Gading Cempaka menunjukkan bahwa hampir seluruh (88,2%) bidan melaksanakan 7T, akan tetapi masih terdapat (11,8%) bidan tidak melakukan 7T yaitu pada kegiatan memberikan pelayanan imunisasi TT dan pemeriksaan tes PMS. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah pasien yang banyak dan waktu yang terbatas, sehingga ibu hamil tidak dilakukan tes PMS dan untuk pemberian imunisasi TT, ada beberapa pasien yang tidak mau disuntik TT, dengan alasan takut dengan jarum suntik sehingga pemberian imunisasi TT tidak dilakukan. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas (Chunningham et all.2004). Sedangkan pemeriksaan tes PMS sangat diperlukan karena berkaitan erat dengan penyakit melalui hubungan seksual. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh terhadap ibu tetapi dapat berpengaruh juga terhadap bayi yang dikandung dan dilahirkan. Beberapa contoh penyakit melalui hubungan seksual: sifilis disebabkan oleh infeksi treponema pallidum, gonorrea disebabkan oleh neiseria gonorea, hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis, HIV/AIDS, HIV adalah penyebab AIDS. Penyakit hubungan seksual perlu ditangani/diperiksa karena dapat menyebabkan : abortus, cacat bawaan, BBLR dan IUFD (bayi mati dalam kandungan). Jika pemeriksaan ini dlakukan secara dini pada ibu hamil kemungkinan masih dapat diobati untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap ibu dan bayi dalam kandungan. Cara pemeriksaan PMS yaitu dengan anamnese, menanyakan pada ibu apakah ada keluhan atau tanda-tanda ibu menderita penyakit PMS dan Inspeksi apakah ada tanda-tanda pada alat kemaluan ibu seperti bintik-bintik merah/iritasi, kutil dan benjolan yang berisi air dan melalui pemeriksaan Laboratorium antara lain : pemeriksaan darah meliputi pemeriksaan Hb, Golongan darah, VDRL, HbsAg, GDS serta pemeriksaan urine yaitu Urine reduksi, Urine protein.Pelaksanaan 7T di Kecamatan Ratu Agung sudah baik, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh (100%) bidan melaksanakan pelayanan 7T antara lain timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus, pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara pada persiapan rujukan, pemberian tablet Fe.Sedangkan pelaksanaan 7T pada ibu hamil di Kecamatan Muara Bangkahulu, menunjukkan bahwa sebagian besar (71,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil, akan tetapi masih ada (28,6%) bidan tidak melaksanakan 7T yaitu pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara pada persiapan rujukan. Pemberian imunisasi TT tidak dilakukan dikarenakan pada saat penelitian, ibu hamil yang datang ke Puskesmas sudah hampir aterm yaitu ibu hamil TM III, sehingga sudah dilakukan pemberian imunisasi TT. Hal serupa dengan puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Gading Cempaka, tes terhadap penyakit menular seksual dan temu wicara pada persiapan rujukan tidak dilakukan disebabkan karena jumlah pasien yang banyak dan waktu yang terbatas, sehingga ibu hamil tidak dilakukan tes PMS, temu wicara pada persiapan rujukan. Padahal pada saat kunjungan antenatal, petugas kesehatan wajib memberikan informasi kepada ibu dan suami tentang keadaan ibu dan bayi yang sesungguhnya. Jika ada suatu penyulit yang terjadi pada ibu, maka ajak ibu, suami dan keluarga untuk membahas tentang rujukan dan rencana rujukan. Rujukan tepat waktu adalah asuhan sayang ibu dalam mendukung keselamatan ibu. Penting untuk mendiskusikan rencana rujukan dengan ibu dan keluarga sedini mungkin pada awal pemeriksaan antenatal atau pada saat ditemukannya kesulitan agar persiapan-persiapan dapat dilakukan dengan cepat, sehingga ibu dan bayi dapat pertolongan yang cepat dan tepat.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanDari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Hampir seluruh (86,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Agung dan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu2. Hampir seluruh (88,2%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu3. Seluruh (100%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu4. Sebagian besar (71,4%) bidan melaksanakan 7T pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu

SaranBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberi saran kepada :1. Bagi institusi PendidikanKepada pihak Akademik diharapkan lebih dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pelayanan minimal 7T, bila perlu diadakan praktek khusus untuk penerapan pelayanan minimal 7T dikelas dan mahasiswa dituntut untuk menerapkan pelayanan minimal 7T dalam praktek PKK di Rumah Sakit dan Puskesmas. 2. Bagi tempat PenelitianKepada pihak puskesmas diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan bidannya terhadap pasien, perlu ada sanksi khusus bagi bidan apabila ada bidan yang tidak melaksanakan pelayanan 7T terhadap pasien dan diberikan reward kepada yang telah melaksanakan pelayanan 7T.3. Bagi Peneliti lainPenelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan populasi atau sampel yang lebih luas perlu dengan uji validitas terlebih dahulu, desain yang berbeda selain itu dapat dilakukan variabel yang belum diteliti dan berhubungan dengan pelaksanaan 7T pada ibu hamil.4. Bagi BidanUntuk dapat melaksanakan 7T walaupun dengan alasan apapun dikarenakan pelaksaan 7T merupakan standar operasional dalam bekerja sebagai bidan

DAFTAR PUSTAKAAkhmad,S.2010.Metodologi Penelitian Tentang Pengumpulan Data.Jakarta

Arikunto,2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta

Saiffudin,A.2005.Hubungan Keputusan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care Oleh Bidan Dengan MotivasiMelakukan Antenatal .Yogyakarta.

Bahri,2006.Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care Oleh Bidan Dengan Motivasi Melakukan Antenatal.Di Akses dari http://skripsikti.org// tanggal 13 Februari 2012.

Depkes RI,1992. Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi. Jakarta

, 2004. Profil Kesehatan Indonesia 2004.Jakarta

Dinkes,2009.Profil Kesehatan Kota Bengkulu 2009.Bengkulu

.Profil Kesehatan Kota Bengkulu 2009.Bengkulu

,2011. Profil Kesehatan Kota Bengkulu 2011.Bengkulu

Manuaba,2010,Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.EGC

Maulana,2008.Promosi Kesehatan Buku Kedokteran.EGC.Jakarta

Notoadmodjo,S.2002.Metodologi Penelitian Kesehatan Cetakan Kedua. Edisi Revisi. Rineka Cipta.Jakarta

.2007.Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta

.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta : Jakarta

Sarwono,2007.Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono : Jakarta