18 Senin, 7 November 2016 Tak Miliki KTP, 60.615 Warga ... fileKetua KPU Muarojambi, Edison,...

1
18 Suara Pembaruan Senin, 7 November 2016 [SERANG] Untuk pilkada yang berintegritas di Ban- ten, Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama se- jumlah lembaga indepen- den seperti TRUTH Tange- rang Selatan, Madrasah Antikorupsi Universitas Muhamma-diyah Tange- rang (UMT), Koalisi Guru Banten (KGB) dan maha- siswa membentuk penga- was independen dengan na- ma Gerakan Ayo Banten. Untuk memudahkan pengawasan, beberapa lem- baga independen tersebut membangun sejumlah pos- ko pengaduan dan pusat in- formasi untuk Pilgub Banten 2017 yakni di Jalan Kalibata Timur IV D No. 6, Jakarta Selatan. Untuk Kota dan Kabupaten Serang posko bertempat di Kompleks Taman Graha Asri AA. II/ 6. Kabupaten Tangerang di Jalan Raya Kresek, Kampung Kebon Kalapa RT 4/ RW 3, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya. Sementara untuk Kabupaten Pandeglang di Jalan Pandeglang-Mengger Km. 5, Kadulisung, Pandeglang. Selanjutnya, untuk Kota Tangerang Selatan posko di Cluster Nusa Dua Blok B3 No 9, Perumahan Villa Dago Pamulang. Sedangkan Kota Cilegon posko ber- tempat di Link. Rokal RT 4/ RW 11, Kelurahan Jombang Wetan, Keca- matan Jombang, Kota Kota Cilegon. Almas Sjafrina, dari ICW, mengatakan, Pilgub Banten 2017 telah mema- suki tahap kampanye. Pada tahap ini, pasangan calon kepala daerah akan berlom- ba-lomba mengenalkan diri dan menarik perhatian pe- milih. Berkaca pada pemi- lu-pemilu sebelumnya, ke- curangan pilkada rawan muncul pada tahap ini. Menurutnya, kecu- rangan yang potensial muncul pada Pilgub Banten 2017 pada dasarnya sama dengan modus pelanggaran pemilu pada umumnya. Bentuk kecurangan yang paling potensial muncul yaitu politik uang, pelang- garan pemasangan alat pe- raga kampanye, penyalah- gunaan fasilitas, jabatan, dan sumber daya negara, tidak netralnya penyeleng- gara pilkada, dan pelang- garan-pelanggaran yang berkaitan dengan penda- naan kampanye. “Masalah-masalah ini adalah persoalan berulang dalam pemilu yang tidak berhenti pada tahap kampa- nye, tetapi juga pada tahap- an selanjutnya, yaitu hari tenang, pemungutan suara, hingga penghitungan sua- ra,” ujar Almas di Serang, Minggu (6/11). Gufroni dari Madrasah Antikorupsi UMT, menga- takan gerakan Ayo Banten ini dibentuk untuk menjaga integritas pilgub. Menu- rutnya, pilgub atau pun pil- kada sebagai mekanisme dalam berdemokrasi pada dasarnya merupakan mo- mentum penting yang akan sangat menentukan penye- lenggaraan pemerintahan daerah. Jaringan Pemenangan Jaringan pemenangan Wahidin Halim di Kota Tangerang Selatan (Tang- sel) atau WH Network Kota Tangsel menargetkan pa- sangan Wahidin Halim- Andika Hazrumy (WH- Andika) nomor urut 1 mampu menang dengan perolehan suara 70 persen di Kota Tangsel pada Pilgub Banten 15 Februari 2017 mendatang. Hal itu dikatakan M Farid, Ketua WH Network usai bermain badminton bersama Cagub Banten, Wahidin Halim di Gelanggang Olahraga (GOR) Nawa Tunggal Kedaung, Pamulang, Kota Tangsel, Minggu (6/11). Farid mengatakan, seja- uh ini jaringannya sudah melakukan sosialisasi de- ngan memasang ratusan spanduk ke beberapa titik di Kota Tangsel. "Kita dari WH Network terus sosialisasi memperke- nalkan program dan visi misi cagub cawagub Banten WH-Andika. Pokoknya Kota Tangsel 70 persen su- ara kemenangan WH- Andika," ujar Farid. Sementara calon petah- ana Gubernur Banten no- mor urut 2 Rano Karno bertekad untuk membangun Banten secara merata tanpa adanya kesenjangan. Disparitas yang membe- lah Utara dan Selatan atau pun Timur dan Barat harus segera diakhiri karena seti- ap warga negara memiliki hak yang sama atas pemba- ngunan. "Pembangunan di Banten harus ada pemera- taan di semua aspek. Demokratisasi itu harus di- perluas sebagai demokrati- sasi pembangunan, pendi- dikan, layanan kesehatan, dan lain-lain. Jangan sam- pai ada warga atau wilayah yang terisolasi dari penye- lenggaraan pembangunan,” tegas Rano Karno saat acara Silaturahmi dan Dialog Publik bersama ma- hasiswa Banten-Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/11). [149] ICW Bangun Posko Pengaduan untuk Pilgub Banten [JAMBI] Sedikitnya 60.615 orang warga yang memiliki hak pilih di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi terancam tidak bisa menggunakan hak pilih pada Pilkada Serentak 2017 karena be- lum memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Jumlah itu mencapai 18,43 % dari total 328.833 orang warga Muarojambi yang wajib KTP di daerah itu. Ketua KPU Muarojambi, Edison, menjelaskan, dari 60.615 orang warga Muaro- jambi yang terancam tidak bisa memilih tersebut, sekitar 30.633 orang belum memi- liki KTP elektronik (e-KTP). Sedangkan sekitar 29.962 orang tidak terdaftar sebagai penduduk di Dinas Kepen- dukukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Muarojambi. “Kami sudah koor- dinasi dengan Dukcapil Muarojambi agar memper- cepat pemberian surat kete- rangan penduduk tersebut,” katanya, Minggu (6/11). Dijelaskan, berdasarkan pendataan pemilih sementa- ra di Muarojambi, jumlah pemilih yang sudah ditetap- kan mencapai 268.218 orang. Daftar Pemilih Sementara (DPS) tersebut diperkirakan masih akan bertambah jika warga yang belum memiliki e-KTP me- miliki keterangan sebagai penduduk dari Dinas Dukcapil Muarojambi. Menurut Edison, salah satu kendala pendataan pe- milih di Muarojambi, yakni banyaknya warga yang be- kerja di Muarojambi yang tinggal di wilayah Kota Jambi karena Kota Jambi dikelilingi wilayah Kabu- paten Muarojambi. Seba- liknya warga yang bekerja di Kota Jambi juga cukup banyak yang tinggal di wi- layah Muarojambi. Pilkada di Muarojambi diikuti empat pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Abun Yani – Suhariyanto (dari jalur per- seorangan), Ivan Wirata - Dodi Sularso, Agustian Mahir - Suswiyanto dan Masnah Busro - Bambang Bayu Suseno. Bengkulu Demikian halnya di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, dilaporkan sebanyak 3.827 warga calon pemilih teran- cam tidak bisa mengikuti pilkada di daerah setempat pada 2017 mendatang, kare- na belum memiliki e-KTP. Ketua KPU Bengkulu Tengah Asmara Wijaya mengatakan, pada awalnya calon pemilih pemula yang sudah masuk DPS, tapi ti- dak memiliki e-KTP kare- na belum merekam data KTP tercatat sebanyak 7.827 jiwa, tersebar di 10 kecamatan di daerah ini. Namun, setelah mereka merekam data e-KTP di ke- camatan masing-masing, maka jumlahnya tinggal se- banyak 3.827 jiwa. Mereka ini, jika sampai Januari mendatang belum juga me- rekam data atau memiliki e-KTP, maka dipastikan ti- dak bisa mengikuti pilkada 2017 mendatang. Sebab, syarat warga bi- sa menggunakan hak pilih pada pilkada 2017, selain sudah terdaftar di DPT se- tempat juga tercatat dalam data kependudukan dengan dibuktikan e-KTP yang diterbitkan Dikcapil Beng- kulu Tengah. “Jika mereka tidak ma- suk dalam dua syarat terse- but, maka tidak bisa meng- gunakan hak pilihnya pada pilkada Bengkulu Tengah 2017 mendatang,” ujarnya. Untuk mengatasi masa- lah ini, KPU Bengkulu Tengah telah berkoordinasi dengan Dukcapil setempat, agar memprioritaskan mere- ka untuk merekam data e-K- TP dalam waktu dekat, se- hingga mereka dapat menya- lurkan hak politiknya pada pilkada 2017 mendatang. “Kita sudah berkoordi- nasi dengan Dukcapil se- tempat agar memprioritas- kan pemilih pemula yang masuk DPS untuk mere- kam data e-KTP, sehingga mereka tidak kehilangan hak suaranya pada pilkada 2017 mendatang,” ujarnya. Asmara menambahkan, dalam rapat pleno disepa- kati jumlah DPS pilkada Bengkulu Tengah tercatat sebanyak 80.638 pemilih atau terjadi peningkatkan sekitar 2.000 pemilih lebih dari DPT pilgub 2015 lalu sebanyak 78.000 jiwa. Dari 80.638 DPS terse- but, pemilih terbanyak bera- da di Kecamatan Pondok Kelapa sebanyak 21.438 ji- wa dan mata pilih terkecil berada di Kecamatan Merigi Sakti hanya sebanyak 4.537 jiwa. Sedangkan sisanya seba- nyak 55.663 pemilih lagi, ter- sebar di 8 kecamatan di Bengkulu Tengah, yakni Kecamatan Talang Empat, Bang Haji, Merigi Kelindang, Tabah Penanjung, Pematang Tiga, Pagar Jati, dan dua ke- camatan lainnya. “Kita berharap seluruh warga Bengkulu Tengah yang berusia 17 tahun keatas masih dalam DPT pilkada 2017, sehingga mereka da- pat menggunakan hal pilih- nya dengan baik sesuai ha- rapan,” ujarnya. [141/143] Tak Miliki KTP, 60.615 Warga Muarojambi Terancam Tak Memilih di Pilkada ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS Sejumlah warga yang tergabung dalam berbagai elemen mengikuti sosialisasi pengawasan partisipasi pilkada di Gedung Serbaguna Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/11). Sebanyak 117 orang dari berbagai pihak berkepentingan mengikuti sosialisasi untuk penanganan pelanggaran dan pengawasan kampanye menjelang Pilkada serentak di Aceh yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017.

Transcript of 18 Senin, 7 November 2016 Tak Miliki KTP, 60.615 Warga ... fileKetua KPU Muarojambi, Edison,...

18 Sua ra Pem ba ru an Senin, 7 November 2016

[SERANG] Untuk pilkada yang berintegritas di Ban-ten, Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama se-jumlah lembaga indepen-den seperti TRUTH Tange-rang Selatan, Madrasah Antikorupsi Universitas Muhamma-diyah Tange-rang (UMT), Koalisi Guru Banten (KGB) dan maha-siswa membentuk penga-was independen dengan na-ma Gerakan Ayo Banten.

Untuk memudahkan pengawasan, beberapa lem-baga independen tersebut membangun sejumlah pos-ko pengaduan dan pusat in-formasi untuk Pi lgub Banten 2017 yakni di Jalan Kalibata Timur IV D No. 6, Jakarta Selatan.

U n t u k K o t a d a n Kabupaten Serang posko bertempat di Kompleks Taman Graha Asri AA. II/ 6. Kabupaten Tangerang di

J a l a n R a y a K r e s e k , Kampung Kebon Kalapa RT 4/ RW 3, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya. Sementara untuk Kabupaten P a n d e g l a n g d i J a l a n Pandeglang-Mengger Km. 5, Kadulisung, Pandeglang.

Selanjutnya, untuk Kota Tangerang Selatan posko di Cluster Nusa Dua Blok B3 No 9, Perumahan Villa Dago Pamulang. Sedangkan Kota Cilegon posko ber-tempat di Link. Rokal RT 4/ RW 11, Kelurahan Jombang Wetan, Keca-matan Jombang, Kota Kota Cilegon.

Almas Sjafrina, dari ICW, mengatakan, Pilgub Banten 2017 telah mema-suki tahap kampanye. Pada tahap ini, pasangan calon kepala daerah akan berlom-ba-lomba mengenalkan diri dan menarik perhatian pe-milih. Berkaca pada pemi-

lu-pemilu sebelumnya, ke-curangan pilkada rawan muncul pada tahap ini.

Menuru tnya , kecu-rangan yang potensial muncul pada Pilgub Banten 2017 pada dasarnya sama dengan modus pelanggaran pemilu pada umumnya. Bentuk kecurangan yang paling potensial muncul yaitu politik uang, pelang-garan pemasangan alat pe-raga kampanye, penyalah-gunaan fasilitas, jabatan, dan sumber daya negara, tidak netralnya penyeleng-gara pilkada, dan pelang-garan-pelanggaran yang berkaitan dengan penda- naan kampanye.

“Masalah-masalah ini adalah persoalan berulang dalam pemilu yang tidak berhenti pada tahap kampa-nye, tetapi juga pada tahap-an selanjutnya, yaitu hari tenang, pemungutan suara,

hingga penghitungan sua-ra,” ujar Almas di Serang, Minggu (6/11).

Gufroni dari Madrasah Antikorupsi UMT, menga-takan gerakan Ayo Banten ini dibentuk untuk menjaga integritas pilgub. Menu-rutnya, pilgub atau pun pil-kada sebagai mekanisme dalam berdemokrasi pada dasarnya merupakan mo-mentum penting yang akan sangat menentukan penye-lenggaraan pemerintahan daerah.

Jaringan PemenanganJaringan pemenangan

Wahidin Halim di Kota Tangerang Selatan (Tang-sel) atau WH Network Kota Tangsel menargetkan pa-sangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) nomor urut 1 mampu menang dengan perolehan suara 70 persen

di Kota Tangsel pada Pilgub Banten 15 Februari 2017 mendatang.

Hal itu dikatakan M Farid, Ketua WH Network usai bermain badminton bersama Cagub Banten, Wa h i d i n H a l i m d i Gelanggang Olahraga (GOR) Nawa Tunggal Kedaung, Pamulang, Kota Tangsel, Minggu (6/11).

Farid mengatakan, seja-uh ini jaringannya sudah melakukan sosialisasi de-ngan memasang ratusan spanduk ke beberapa titik di Kota Tangsel.

"Kita dari WH Network terus sosialisasi memperke-nalkan program dan visi misi cagub cawagub Banten WH-Andika. Pokoknya Kota Tangsel 70 persen su-ara kemenangan WH-Andika," ujar Farid.

Sementara calon petah-ana Gubernur Banten no-

mor urut 2 Rano Karno bertekad untuk membangun Banten secara merata tanpa adanya kesenjangan.

Disparitas yang membe-lah Utara dan Selatan atau pun Timur dan Barat harus segera diakhiri karena seti-ap warga negara memiliki hak yang sama atas pemba-ngunan.

" P e m b a n g u n a n d i Banten harus ada pemera- taan di semua aspek. Demokratisasi itu harus di-perluas sebagai demokrati-sasi pembangunan, pendi-dikan, layanan kesehatan, dan lain-lain. Jangan sam-pai ada warga atau wilayah yang terisolasi dari penye-lenggaraan pembangunan,” tegas Rano Karno saat acara Silaturahmi dan Dialog Publik bersama ma-hasiswa Banten-Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/11). [149]

ICW Bangun Posko Pengaduan untuk Pilgub Banten

[ J A M B I ] S e d i k i t n y a 60.615 orang warga yang memiliki hak pilih di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi terancam tidak bisa menggunakan hak pilih pada Pilkada Serentak 2017 karena be-lum memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Jumlah itu mencapai 18,43 % dari total 328.833 orang warga Muarojambi yang wajib KTP di daerah itu.

Ketua KPU Muarojambi, Edison, menjelaskan, dari 60.615 orang warga Muaro-jambi yang terancam tidak bisa memilih tersebut, sekitar 30.633 orang belum memi-liki KTP elektronik (e-KTP). Sedangkan sekitar 29.962 orang tidak terdaftar sebagai penduduk di Dinas Kepen-dukukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Muarojambi.

“Kami sudah koor- dinasi dengan Dukcapil Muarojambi agar memper-cepat pemberian surat kete-rangan penduduk tersebut,” katanya, Minggu (6/11).

Dijelaskan, berdasarkan pendataan pemilih sementa-ra di Muarojambi, jumlah pemilih yang sudah ditetap-kan mencapai 268.218 orang. Daftar Pemilih Sementara (DPS) tersebut diperkirakan masih akan bertambah jika warga yang belum memiliki e-KTP me-

miliki keterangan sebagai penduduk dar i Dinas Dukcapil Muarojambi.

Menurut Edison, salah satu kendala pendataan pe-milih di Muarojambi, yakni banyaknya warga yang be-kerja di Muarojambi yang tinggal di wilayah Kota Jambi karena Kota Jambi dikelilingi wilayah Kabu-paten Muarojambi. Seba-liknya warga yang bekerja di Kota Jambi juga cukup banyak yang tinggal di wi-layah Muarojambi.

Pilkada di Muarojambi diikuti empat pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Abun Yani – Suhariyanto (dari jalur per-seorangan), Ivan Wirata - Dodi Sularso, Agustian Mahir - Suswiyanto dan Masnah Busro - Bambang Bayu Suseno.

Bengkulu Demikian halnya di

Kabupa ten Bengku lu Tengah, Provinsi Bengkulu, dilaporkan sebanyak 3.827 warga calon pemilih teran-cam tidak bisa mengikuti pilkada di daerah setempat pada 2017 mendatang, kare-na belum memiliki e-KTP.

Ketua KPU Bengkulu Tengah Asmara Wijaya mengatakan, pada awalnya calon pemilih pemula yang sudah masuk DPS, tapi ti-

dak memiliki e-KTP kare-na belum merekam data KTP tercatat sebanyak 7.827 jiwa, tersebar di 10 kecamatan di daerah ini.

Namun, setelah mereka merekam data e-KTP di ke-camatan masing-masing, maka jumlahnya tinggal se-banyak 3.827 jiwa. Mereka ini, jika sampai Januari mendatang belum juga me-rekam data atau memiliki e-KTP, maka dipastikan ti-

dak bisa mengikuti pilkada 2017 mendatang.

Sebab, syarat warga bi-sa menggunakan hak pilih pada pilkada 2017, selain sudah terdaftar di DPT se-tempat juga tercatat dalam data kependudukan dengan dibuktikan e-KTP yang diterbitkan Dikcapil Beng-kulu Tengah.

“Jika mereka tidak ma-suk dalam dua syarat terse-but, maka tidak bisa meng-

gunakan hak pilihnya pada pilkada Bengkulu Tengah 2017 mendatang,” ujarnya.

Untuk mengatasi masa-lah ini, KPU Bengkulu Tengah telah berkoordinasi dengan Dukcapil setempat, agar memprioritaskan mere-ka untuk merekam data e-K-TP dalam waktu dekat, se-hingga mereka dapat menya-lurkan hak politiknya pada pilkada 2017 mendatang.

“Kita sudah berkoordi-

nasi dengan Dukcapil se-tempat agar memprioritas-kan pemilih pemula yang masuk DPS untuk mere-kam data e-KTP, sehingga mereka tidak kehilangan hak suaranya pada pilkada 2017 mendatang,” ujarnya.

Asmara menambahkan, dalam rapat pleno disepa-kati jumlah DPS pilkada Bengkulu Tengah tercatat sebanyak 80.638 pemilih atau terjadi peningkatkan sekitar 2.000 pemilih lebih dari DPT pilgub 2015 lalu sebanyak 78.000 jiwa.

Dari 80.638 DPS terse-but, pemilih terbanyak bera-da di Kecamatan Pondok Kelapa sebanyak 21.438 ji-wa dan mata pilih terkecil berada di Kecamatan Merigi Sakti hanya sebanyak 4.537 jiwa.

Sedangkan sisanya seba-nyak 55.663 pemilih lagi, ter-sebar di 8 kecamatan di Bengkulu Tengah, yakni Kecamatan Talang Empat, Bang Haji, Merigi Kelindang, Tabah Penanjung, Pematang Tiga, Pagar Jati, dan dua ke-camatan lainnya.

“Kita berharap seluruh warga Bengkulu Tengah yang berusia 17 tahun keatas masih dalam DPT pilkada 2017, sehingga mereka da-pat menggunakan hal pilih-nya dengan baik sesuai ha-rapan,” ujarnya. [141/143]

Tak Miliki KTP, 60.615 Warga Muarojambi Terancam Tak Memilih di Pilkada

ANTARA FOTO/SyiFA yuliNNAS

Sejumlah warga yang tergabung dalam berbagai elemen mengikuti sosialisasi pengawasan partisipasi pilkada di Gedung Serbaguna Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/11). Sebanyak 117 orang dari berbagai pihak berkepentingan mengikuti sosialisasi untuk penanganan pelanggaran dan pengawasan kampanye menjelang Pilkada serentak di Aceh yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017.