17. Persentasi

16
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PENDONOR PERTAMA KALI DI UNIT DONOR DARAH PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014 Oleh, Azwar Buwares Chaniago NPM : AK2.13.008

description

hffff

Transcript of 17. Persentasi

  • PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PENDONOR PERTAMA KALI DI UNIT DONOR DARAH PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014

    Oleh,

    Azwar Buwares ChaniagoNPM : AK2.13.008

    *

  • Latar BelakangStudi Pendahuluan : Dari 15 orang pendonor tersebut, 2 orang mengalami reaksi pusing, keringat dingin dan mual ketika proses aftap, 3 orang mengalami reaksi pusing, keringat dingin dan mual setelah proses pengambilan aftap sedangkan 10 orang tidak ada keluhan apapun.

    *

  • Adakah Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Pendonor Pertama Kali Di UDD PMI Kabupaten Cianjur?Rumusan Masalah

    *

  • Tujuan Umum :Untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Pendonor Pertama Kali Di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten CianjurTujuan Khusus : Memperkaya wawasan ilmu keperawatan Sebagai masukan dalam pengembangan Ilmu Transfusi darah Peran perawat sebagai peneliti dan edukasi

    Tujuan Penelitian

    *

  • Tinjauan PustakaPendonor darah adalah orang yang menyumbangkan darah atau komponen darahnya kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Peraturan Pemerintah No. 07 Tahun 2011)Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan/ pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi professional bagi perawat (Damaiyanti, 2010).Kecemasan (ansietas/ anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan

    *

  • Rancangan Penelitian : Rancangan penelitian eksperimen yang digunakan adalah one group pretest posttest dengan rancangan eksperimen semu (quasi eksperimen design). Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program) (Notoatmodjo, 2012)Metodologi Penelitian

    *

  • Hipotesa PenelitianHo : artinya ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pendonor pertama kali.Ha : artinya tidak ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pendonor pertama kali.

    *

  • Variabel Bebas ( Independen Variable)

    Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi terapeutik. Variabel Terikat (Dependen variable)

    Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pendonor pertama kali sebelum dan sesudah dilakukan Komunikasi Terapeutik.Variabel Penelitian

    *

  • Komunikasi Terapeutik

    Komunikasi yang direncanakan dan dilakukan agar penyampaian pesan lebih efektif agar dapat membantu menurunkan kecemasan pada pendonor pertama kaliTingkat kecemasan pendonor pertama kali

    Kekhawatiran yang dialami pendonor ketika pertama kali mendonorkan darahnyaDefinisi Operasional

    *

  • Populasi dan SampelKriteria inklusi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:Pendonor pertama kali yang menyumbangkan darahnya secara sukarelaPendonor Darah Sukarela Petama Kali yang memenuhi persyaratan untuk menjadi donorPendonor Darah Sukarela Pertama Kali yang bersedia dilakukan tindakan komunikasi terapeutik sebagai bahan penelitian.

    Kriteria Eksklusi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendonor darah sukarela pertama kali yang tidak mau dijadikan objek penelitian komunikasi terapeutik. Jumlah sampel sebanyak 75 orang

    *

  • Komunikasi TerapeutikMenggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Komunikasi Terapeutik.Tingkat KecemasanMenggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Dengan 20 pertanyaan, dimana setiap pertanyaan bernilai antara 1-4.1 = tidak pernah2 = kadang3 = sering 4 = selaluPengumpulan Data

    *

  • Interpretasi hasil penilaian total skor adalah, jika :

    20 44 = normal/ tidak ada cemas45 59 = kecemasan ringan60 74 = kecemasan sedang75 80= kecemasan berat

    *

  • Instrumen yang digunakan yaitu yaitu dengan menggunakan alat ukur kecemasan Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) yang akan dilakukan uji konten kepada ahli keperawatan jiwa.

    Uji Validitas dan Uji Reabilitas Instrumen

    *

  • Pra KomunikasiKomunikasi TerapeutikPost Komunikasi Terapeutik

    Teknik Pengumpulan Data

    *

  • Penelitian ini akan dilakukan di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Cianjur, pada bulan Januari dan Februari 2015

    Waktu dan Tempat

    *

  • Terimakasih

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *