16_muatan-listrik

13
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................. 1 BAB 16. MEDAN LISTRIK ........................................................ 2 16.1 Muatan Listrik .............................................................. 2 16.2 Muatan Listrik dalam Atom ......................................... 2 16.3 Isolator dan Konduktor ................................................ 3 16.4 Hukum Coulomb ......................................................... 3 16.5 Medan Listrik dan Kondusi Listrik ............................... 5 16.6 Quis 16 ...................................................................... 13

description

jsjwkjdkjwd

Transcript of 16_muatan-listrik

  • 1

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI..............................................................................1 BAB 16. MEDAN LISTRIK........................................................2

    16.1 Muatan Listrik..............................................................2 16.2 Muatan Listrik dalam Atom .........................................2 16.3 Isolator dan Konduktor ................................................3 16.4 Hukum Coulomb .........................................................3 16.5 Medan Listrik dan Kondusi Listrik ...............................5 16.6 Quis 16......................................................................13

  • 2

    BAB 16. MEDAN LISTRIK

    16.1 Muatan Listrik

    Sejarah pengamatan listrik diawali oleh pengamatan Thales (600 SM) yang mengamati bahwa batu ambar yang digosok wol akan menarik potongan jerami. Kemudian W. Gilbert (1600) menyatakan bahwa sifat batu ambar tersebut sebagai listrik (electric). Adanya dua macam pelistrikan yang diterangkan dengan adanya dua macam muatan listrik, ditunjukkan oleh Du Fay (1700), yaitu Muatan sejenis tolak menolak dan muatan tak sejenis tarik menarik. Tanda positif dan negative diusulkan oleh B. Franklin (1706-1790).

    Selain pengamatan kelistrikan juga berkembang pengamatan tentang kemagnetan. Kedua bidang ilmu ini berkembang secara agak terpisah sampai 1820, hingga H.C. Oersted (1777-1851) mengamati adanya hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa arus listrik dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetic. Kemudian Michael Faraday (1791-1867) mengembangkan elektromagnetisme dan J.C Maxwell (1831-1879) merumuskan hukum-hukum elektromagnetisme yang dikenal dengan persamaan Maxwell.

    Di zaman B. Franklin muatan listrik dianggap fluida kontinyu. Baru setelah R.A. Millikan melakukan eksperimen tetes cairan, diperoleh bahwa muatan listrik terkuantisasi, yaitu muatan mempunyai harga kelipatan bulat dari muatan elementer e. Satuan muatan adalah Coulomb (C) dan satu Coulomb adalah banyaknya muatan yang mengalir persatuan luas dalam satu detik jika arus yang mengalir sebesar 1 Ampere.

    16.2 Muatan Listrik dalam Atom

    Atom secara kelistrikan bermuatan netral, terdiri atas inti dan electron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif karena di dalamnya terdapat proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak mempunyai muatan. Electron dalam atom biasanya digunakan sebagai muatan dasar atau satuan dasar untuk muatan. Muatan proton dan electron sama besar tetapi berlawanan tanda. Muatan proton adalah e dan muatan electron adalah e . Semua muatan merupakan kelipatan bilangan bulat dari satuan dasar muatan. Proton memiliki massa sekitar 2000 kali massa electron.

  • Hukum kekekalan muatan merupakan suatu hukum dasar dari alam. Perpindahan electron dapat terjadi ketika suatu benda digosokkan antara satu dengan lainnya. Ketika sebuah benda A digosokkan dengan benda B maka akan ada electron yang berpindah sehingga benda A tersebut akan kekurangan electron (mengakibatkan menjadi bermuatan positif), dan sebaliknya benda B akan kelebihan electron (menjadikan bermuatan negative).

    16.3 Isolator dan Konduktor

    Pergerakan sebuah elektron dalam beberapa bahan/material akan menentukan nantinya bahan tersebut sebagai bahan yang dapat mengalirkan arus listrik atau tidak. Sebuah bahan konduktor adalah bahan yang mampu mengalirkan arus listrik (elektron dapat bergerak bebas) misalnya besi. Sedangkan material yang senua elektronnya tidak bebas bergerak atau dengan kata lain semua elektronnya terikat kuat pada atom-atomnnya disebut dengan isolator.

    16.4 Hukum Coulomb

    C.A. Coulomb (1736-1806) mendapatkan bahwa gaya interaksi antara dua muatan titik sebanding dengan muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.

    221

    rqqF atau 2 21

    041

    rqqF = (11.1)

    dengan F = gaya Coulomb q = muatan litrik r = jarak antar muatan

    0 = permitivitas vakum = 8,85 x 10-12 C2/Nm2 04

    1 = 9 x 109 Nm2/C

    Beberapa hal yang penting sehubungan dengan Persamaan (1) yang dikenal sebagai hukum Coulomb itu adalah : persamaan hanya berlaku untuk muatan titik (partikel), Tetapan pembanding

    diambil berbentuk 1/40 agar rumus yang diturunkan dari persamaan di atas tidak mengandung faktor 4, bentuk hukum Coulomb dengan tetapan pembanding 1/40 ini berlaku jika menggunakan sistem satuan MKS dan persamaan hanya berlaku di vakum.

    3

  • Jika lebih dari dua muatan yang berinteraksi maka berlaku prinsip superposisi, yaitu gaya pada q1, F1, oleh beberapa muatan adalah superposisi gaya interaksi antara q1 dengan masing-masing muatan.

    ...1413121 +++= FFFFvvvv

    (11.2)

    di mana adalah gaya yang bekerja pada q12Fv

    1 oleh q2.

    Persamaan (11.2) hanya berlaku jika interaksi tidak saling mengganggu, yaitu posisi muatan dianggap tetap.

    Contoh 1 Uang logam tembaga mempunyai massa 3,1 g. Karena uang tersebut netral secara listrik, maka muatan positif dan negatif sama banyaknya. Jika diketahui muatan inti positif atom tembaga 4,6 x 10-18 C, tentukan : a. Besarnya muatan dalam uang logam tersebut. b. Jarak pisah yang diperlukan agar timbul gaya sebesar 4,5 N. Jawab a. Banyaknya atom tembaga, N, dalam uang logam

    Mm

    NN =

    0

    di mana N0 = bilangan Avogadro = 6 x 1023 atom/mol m = massa uang

    M = berat atom tembaga = 64 g/mol

    Maka atom 10 x 9,2g/mol 64

    )g1,3)(atom/mol10x6( 2223 ==N

    Jadi muatan q adalah q = (4,6 x 10-18 C/atom)(2,9 x 1022 atom) = 1,3 x 105 C. Dari jawaban a didapat q1 = q2 = q = 1,3 x 105 C

    2

    2

    02

    21

    0 41

    41

    rq

    rqqF ==

    mxxxF

    qr 99

    50 108,55,4

    109103,141 ===

    Hasil ini adalah sekitar 910 kali jari-jari bumi yang menganjurkan kepada kita bahwa tidaklah mungkin untuk mengganggu kenetralan benda. Contoh 2Gambar di bawah memperlihatkan tiga muatan tetap q1, q2 dan q3. Berapakah gaya yang bekerja pada q1 ? Anggaplah q1 = -1 x 10-6 C, q2 = +3 x 10-6 C, q3 = -2 x 10-6 C, r12 = 15 cm, r13 = 10 cm dan = 30.

    4

  • y q3

    q1 q2

    F12

    F13

    r12

    r13

    x

    Jawab

    Untuk menghitung besarnya gaya, maka tanda-tanda muatan diabaikan dan arah gaya-gaya 12Fv

    dan diberikan di gambar. 13F

    v

    N 2,1...4

    12

    21

    012 === r

    qqF N 8,1...41

    231

    013 === r

    qqF

    Komponen gaya resultan yang bekerja pada q1Fv

    1 adalah

    F1x = F12x + F13x = F12x + F13 sin = = 2,1 N F1y = F12y + F13y = 0 - F13 cos = = -1,6 N Besarnya F1 adalah N 64,2...21

    211 ==+= yx FFF

    Sudut yang dibentuk F1 dengan sumbu x adalah = arctg (F1y/ F1x) = -37,3

    16.5 Medan Listrik dan Kondusi Listrik

    Medan listrik adalah ruang di sekitar muatan listrik. Jika sebuah muatan uji ditempatkan dalam ruang di dekat tongkat bermuatan, maka sebuah gaya elektrostatis akan bekerja pada muatan uji. Hal ini dikatakan ada medan listrik dalam ruang tersebut.

    Di zaman Faraday, gaya yang bekerja tersebut dianggap sebuah interaksi sesaat yang langsung atau dikenal dengan istilah aksi pada suatu jarak. Secara skematis diberikan

    muatan muatan

    Pandangan aksi pada suatu jarak di mana informasi dari q1 diteruskan pada saat itu juga, ternyata tidak sesuai dengan eksperimen. Pandangan yang sesuai dengan eksperimen dan digunakan sekarang adalah

    5

  • muatan medan muatan

    Artinya muatan q1 menimbulkan medan listrik di ruang sekitarnya dan medan tersebut bekerja pada q2.

    Dalam membahas medan listrik digunakan pengertian kuat medan. Kuat medan listrik, Ev

    ,

    adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada satu satuan muatan yang terletak pada titik dalam medan gaya.

    0qFEvv = atau 2

    041

    rqE v

    v= (11.3)

    di mana q = muatan sumber q0 = muatan uji (q0

  • Maka E1 = E2 21

    021

    0 )(41

    41

    xlq

    xq

    =

    Dengan memecahkannya untuk x diperoleh

    cm 1,4...1

    1

    12

    ==+= qqx

    Jadi titik di mana medan listriknya sama dengan nol adalah pada jarak 4,1 cm sebelah kanan q1. Lengkapilah langkah-langkah yang tidak diberikan di atas dan mengapa akar kedua dari persamaan kuadratis yang dihasilkan tidak diikutsertakan.

    Konsep garis gaya diusulkan oleh Michael faraday untuk memvisualkan medan listrik (dan medan magnet). Garis gaya adalah garis khayal yang ditarik sedemikian hingga arahnya di sembarang titik (arah tangennya) sama dengan arah medan di titik yang bersangkutan.

    Gambar 11.1 Konsep garis gaya

    Hubungan garis gaya dengan medan listrik, garis singgung kepada sebuah garis gaya pada setiap titik memberikan arah E di titik tersebut, dan Garis gaya digambarkan sebagai banyaknya garis persatuan luas (yang tegak lurus pada garis-garis tersebut) sebanding dengan besar E, yaitu untuk medan kuat berarti garis gaya rapat, dan garis gaya renggang berarti medan lemah.

    Pada Gambar 4 diberikan garis gaya untuk (a) muatan tunggal positif, (b) dipol listrik dan (c) dua muatan positif. Perhatikan bahwa arah garis gaya keluar dari muatan positif dan masuk ke muatan negatif.

    Gambar 11.2 Arah garis gaya

    7

  • Fluks medan listrik, E, adalah banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan luas yang tegak lurus pada kuat medan listrik, E

    v. E positif jika garis gaya di mana-mana menuju keluar dan

    sebaliknya. Fluks medan listrik adalah penting karena Hukum Gauss yang merupakan salah satu dari empat persamaan dasar elektromagnetisme dinyatakan dengan fluks medan listrik.

    Gambar 11.3 Fluks medan magnet

    Perhatikan kurva S1, S2, S3 dan S4 pada Gambar 11.3 yang menyatakan perpotongan- perpotongan di antara empat permukaan tertutup hipotetik dengan bidang gambar. Dari Gambar 11.3,

    maka E positif untuk permukaan S1, E negatif untuk permukaan S2, dan E nol untuk permukaan S3.

    Untuk mendefinisikan E dengan tepat, tinjau Gambar 11.4 berikut yang menyatakan permukaan tertutup sebarang di dalam medan listrik tak uniform.

    8

  • Gambar 11.4 Fluks magnetik dalam medan listrik

    Perhatikan bagian yang diperbesar yang ditandai dengan x, y dan z. Pada x, > 90 (Ev menuju ke dalam); pada y, = 90 (Ev sejajar permukaan) dan pada z, < 90 (Ev menuju ke luar).

    Elemen luas, , diambil sebagai normal pada permukaan dan digambarkan ke arah luar.

    Sebuah definisi setengah kuantitatif mengenai fluks adalah

    Sv

    SEEvv . (11.6)

    Definisi fluks listrik yang tepat didapat di dalam limit diferensial dari persamaan (11.6), yaitu dengan mengganti penjumlahan dengan integral

    = SdEE vv. (11.7) Fluks medan listrik adalah besaran skalar dan satuannya adalah Nm2/C.

    Contoh 4 Gambar 7 memperlihatkan sebuah silinder tertutup hipotetik yang jari-jarinya R dan berada dalam medan listrik E

    v yang uniform. Sumbu silinder sejajar dengan medan tersebut. Berapakah E untuk

    permukaan ini ?

    9

  • Jawab Fluks E dituliskan sebagai penjumlahan dari (a) integral terhadap permukaan penutup silinder kiri, (b) permukaan silinder dan (c) permukaan penutup sebelah kanan, yaitu

    00

    0cos90cos180cos

    ...

    .

    =++=

    ++=

    ++==

    ESES

    dSEdSEdSE

    SdESdESdE

    SdE

    cba

    Evvvvvv

    vv

    Dengan hukum Coulomb kita dapat menghitungEv

    di berbagai titik jika distribusi muatan diketahui. Metode ini meskipun selalu dapat dipakai merupakan metode langsung yang banyak memerlukan tenaga.

    Karena itu di sini diperkenalkan hukum Gauss yang merupakan bentuk lain dari hukum Coulomb. Dengan perumusan ini maka perhitungan tidak memerlukan banyak tenaga. Keterbatasan dari hukum Gauss adalah tidak semua persoalan dapat dipecahkan. Perumusan Gauss lebih berguna untuk lebih mendalami soal karena perumusan tersebut memberikan lebih dari sekedar pemecahan soal praktis.

    Hukum Gauss berbunyi : Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan netto yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut. Permukaan tertutup di sini disebut permukaan Gauss.

    qE =0 atau qSdE = vv.0 (11.8) dengan q adalah muatan netto yang dicakup permukaan Gauss. Muatan di luar permukaan

    tidak memberikan kontribusi pada q.

    Kembali ke Gambar 11.4, E = 0 untuk permukaan S4 karena jumlah aljabar muatan di dalam permukaan tersebut adalah nol.

    10

  • Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitungEv

    dari benda bermuatan yang mempunyai bentuk khusus, yaitu jika simetri dari distribusi muatan adalah tinggi, misalnya bola, pelat tipis, silinder.

    Contoh 5 Distribusi muatan simetri bola. Gambar di bawah memperlihatkan sebuah distribusi muatan berbentuk bola dengan jari-jari R. Muatan tersebar sama rata di dalam bola.

    TentukanEv

    untuk titik-titik (a) di dalam dan (b) di luar distribusi muatan tersebut. Jawab Di dalam bola, muatan yang dilingkupi oleh permukaan S1 sama dengan muatan total, q1 = q, maka

    qqrESdE === 1200 )4(. vv atau 204

    1rqE =

    Di luar bola, muatan yang dilingkupi oleh permukaan S2 adalah 3

    2334

    334

    2 atau

    ==Rrqq

    Rr

    qq

    , maka

    30

    3

    22

    00 41E atau )4(.

    Rqr

    RrqqrESdE =

    === vv Contoh 6Garis muatan tak hingga. Gambar 9 memperlihatkan sebagian dari garis muatan tak hingga. Rapat muatan linier, , adalah konstan untuk semua titik pada garis tersebut. TentukanEv di titik yang berjarak r dari garis tersebut.

    11

  • Jawab Muatan yang dicakup oleh permukaan Gauss adalah h, maka qSdE = vv.0 hrhE =)2(0

    rE

    02=

    Contoh 7Lembar muatan tak hingga. Gambar 10 memperlihatkan sebagian dari lembar muatan tak hingga yang tipis dan bersifat tak hantar. Rapat muatan permukaan, , adalah konstan. TentukanEv pada suatu jarak r di muka lembar tersebut.

    Jawab

    Karena Ev

    tidak menembus permukaan silinder maka tidak ada kontribusi fluks dari sumber ini, maka qSdE = vv .0

    AEAEA =+ )(0 atau 02

    =E

    Contoh 8 Sebuah penghantar bermuatan. Gambar 11 memperlihatkan sebuah penghantar yang mengangkut sebuah muatan pada permukaannya. Rapat muatan permukaan, , umumnya berubah dari titik ke titik. TentukanE

    v yang dekat jaraknya di atas permukaan tersebut.

    Jawab

    Karena Ev

    sama dengan nol di dalam penghantar, maka satu-satunya kontribusi kepada fluks adalah penutup bidang seluas A di luar penghantar. Jadi

    12

  • qSdE = vv.0 AEA =0

    0=E

    16.6 Quis 16

    1. Dua buah bola identik yang mempunyai muatan masing-masing q1 dan q2, dipisahkan dalam jarak 3 cm, ternyata mengalami gaya tolak sebesar 3,6 x 10-4 N. Kemudian kedua bola tersebut saling disentuhkan dan dipisahkan lagi pada jarak 3 cm, ternyata gaya tolaknya menjadi 2,0 x 10-4 N. Berapakah muatan q1 dan q2.

    2. Tiga buah muatan disusun berderet seperti gambar di bawah ini

    Jika q1 = + 1 C, q2 = - 2 C, q3 = + 3 C dan a = 5 cm, tentukan : (a) Besar dan arah gaya Coulomb yang bekerja pada q2 (b) Besar dan arah kuat medan listrik di titik P

    3. Sebuah bola bermassa 1,0 x 10-3 g mengangkut muatan sebesar 2,0 x 10-8 C. Bola tersebut digantungkan dengan benang sutera pada lembar tak hantar yang besar yang bermuatan dan membuat sudut 30o seperti tampak pada Gambar berikut. Hitunglah rapat muatan permukaan, , untuk lembar tersebut ! (Catatan : Kuat medan listrik untuk lembar tak hingga adalah 02/ =E )

    13