16/03/2017 by Nana Sudiana Raksadinata 1 · PDF filelingkungan yg dapat dilalui kendaraan...
Transcript of 16/03/2017 by Nana Sudiana Raksadinata 1 · PDF filelingkungan yg dapat dilalui kendaraan...
16/03/2017 by Nana Sudiana Raksadinata 1
DATA DIRINama : Nana Sudiana RaksadinataNIP. : 110027962Jabatan : WI LBAlamat : Komplek Mampang Indah Dua Blok
O/3 Pancoran Mas – Depok 16435.HP/E-mail : 08129945059
[email protected] : Menikah – anak 2Pengalaman : 1. CPNS – Pinbagpro di Papua (3 thn)
2. Consultan di Pakanbaru (2 thn)3. Eselon IV di Setditjen.Bina Marga4. Eselon III di Balai Besar PJN V
Surabaya
2
3
ISU – ISU PENGADAAN TANAH ( 1 )
1. Dalam LAKIP 2009 – 2014 rekomendasinya yg utamaadalah masalah PENGADAAN TANAH.
2. Pelaksanaan Pembangunan Jalan terhambat karenamasalah lahan yang belum beres dengan pihakketiga;
3. Dalam Pelaksanaan pekerjaan Konstruksi masihdijumpai ada permasalahan belum ada ganti rugi;
4. Masyarakat mengklaim belum pernah diberi gantirugi;
5. .Ketidak pastian kepemilikan
6. Ketidak jelasan Atas Hak
Masalah dalam PengadaanTanah
4
Kurangnyapendekatan
DominasiAparat
PenentuanHarga yg tdkberimbang
PenentuanHarga yg tdkberimbang
KrurangnyaDana
KrurangnyaDana
Kurangnyapemahaman
proses PT
Kurangnyapemahaman
proses PT
PengalihanHak pd Pihak
Ketiga
PengalihanHak pd Pihak
Ketiga
Mata Pelajaran
5
6
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran ini, para pesertadiharapkan mampu menjelaskan dasar-dasarperencanaan pengadaan tanah untuk jalan.
7
Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan perencanaan jaringan jalan;
2. Menjelaskan perencanaan teknis terkait pengadaantanah untuk jalan.;
3. Menjelaskan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah;
8
1. PerencanaanJaringan Jalan1. PerencanaanJaringan Jalan
3. DokumenPerencanaan PT3. DokumenPerencanaan PT
2. PerencanaanTeknis Terkait PT2. PerencanaanTeknis Terkait PT
1.1 Aspek TataRuang
1.2 AspekLingkungan
Hidup
1.1 Aspek TataRuang
1.2 AspekLingkungan
Hidup
3.1 StudiKelayakan3.2 DokumenPerencanaan3.3 Perencanaan PT
3.1 StudiKelayakan3.2 DokumenPerencanaan3.3 Perencanaan PT
2.1 KebutuhanRUMIJA2.2PerencanaanGeometrik Jalan2.3Perencanaan PT
2.1 KebutuhanRUMIJA2.2PerencanaanGeometrik Jalan2.3Perencanaan PT
POKOK BAHASAN
1. Perencanaan Jaringan Jalan
9
Pengembangan Jaringan Jalan TerkaitTata Ruang
1) Trasportasi jalan sbg salah satu moda transportasi nasionaldiselenggarakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersamadan kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan,kepentingan umum, keterpaduan, kesadaran hukum, danpercaya pd diri sendiri.
2) Transportasi jalan sbg salah satu moda transportasi tidakdapat dipisahkan dr moda-moda transportasi lain yg di tatadlm sistem transportasi nasional yg dinamis, mempunyaikarakteristik yg mampu menjangkau seluruh pelosokwilayah daratan dan memadukan moda transportasi lainya,sbg penunjang, pendorong, dan penggerak pembangunannasional demi peningkatan kesejahteraan rakyat.
10
11
SISTEM JARINGAN JALAN
1. Sistem Jaringan Primer1. Sistem Jaringan Primer 2. Sistem Jaringan Sekunder
ad sistem jaringan jalan dgperanan pelayanan distribusi barang dan jasa utk pengembangan semua wilayah ditingk nasional, dg menghubungkan semua simpuljasa distri busi yg berwujudpusat2 kegiatan.
ad sistem jaringan jalan dgperanan pelayanan distribusi barang dan jasa utk pengembangan semua wilayah ditingk nasional, dg menghubungkan semua simpuljasa distri busi yg berwujudpusat2 kegiatan.
adalah sistem jaringanjalan dgn peranan pelayanan distribusi barangdan jasa untuk masyarakatdi dlm kawasan perkotaan.
12
PENYUSUNANSISTEM JARINGAN JALAN
1. Sistem Jaringan Primer 2. Sistem Jaringan Sekunder
disusun berdasarkan RTRW danpelayanan distribusi barang dan jasautk pengembangan semua wil. di tktnasional,dg meng hubungkan semuasimpul jasa distribusi yg berwujudpusat2 kegiatan sbb:menghubungkan secara menerus pusatkegiatan nasional, pusat kegiatan wil ,pusat kegiatan lokal sampai ke pusatkegiatan lingkungan; dan menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.
berdasarkan RTRW kab/kotadan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakatdi dlm kawasan perkotaan ygmenghubungkan secara menerus kawasan yg memp fungsiprimer, fungsi sekunder kesatu,fungsi sekunder kedua, fungsisekunder ketiga, danseterusnya sampai ke persil.
13
J A L A N
1. FUNGSI 2. STATUS 3. KELAS
1) Arteri2) Kolektor3) Lokal4) Lingkung
an
1) Nasional2) Provinsi3) Kabupaten4) Kota5) Desa
1) Kelas 12) Kelas 23) Kelas 34) Kelas
Khusus
14
1. FUNGSI JALAN
2) JALAN LOKAL adalah jalan umum yg berfungsi melayaniangkutan setempat dg ciri perjalanan jarak dekat,kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidakdibatasi.
3) JALAN LINGKUNGAN adalah jalan umum yg berfungsimelayani angkutan lingkungan dg ciri perjalanan jarakdekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
1) JALAN KOLEKTOR adalah jalan umum yg berfungsi melayaniangkutan pengumpul atau pembagi dg ciri perjalanan jaraksedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masukdibatasi.
1. Perencanaan Jaringan Jalan
15
16
2. STATUS JALAN
2) JALAN PROVINSI merupakan jalan kolektor dlm sistemjaringan jalan primer yg menghubungkan ibukota provinsi dgibukota kab/kota, atau kab/kota, dan jalan strategis provinsi.
3) JALAN KABUPATEN merupakan jalan lokal dlm sistemjaringan jalan primer (diluar jalan nasional dan jalanprovinsi), yg menghubungkan ibukota kabupaten dgibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukotakabupaten dg pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatanlokal, serta jalan umum dlm sistem jaringan jalan sekunderdlm wil. kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
1) JALAN NASIONAL merupakan jalan arteri dan jalan kolektordlm sistem jaringan jalan primer yg menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.
17
2. STATUS JALAN
5) JALAN DESA merupakan jalan umum yg menghubungkankawasan d/a antar permukiman di dalam desa, serta jalanlingkungan.
4) JALAN KOTA adalah jalan umum dalam sistem jaringanjalan sekunder yg menghubungkan antar pusat pelayanandalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dg antarpusat permukiman yg berada di dalam kota.
4) JALAN KOTA adalah jalan umum dalam sistem jaringanjalan sekunder yg menghubungkan antar pusat pelayanandalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dg antarpusat permukiman yg berada di dalam kota.
18
3. KELAS JALAN
2) JALAN KELAS 2Jalan Kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal danlingkungan yg dapat dilalui kendaraan bermotor dg ukuranlebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidakmelebihi 12.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm danmuatan sumbu terberat 8 ton.
1) JALAN KELAS 1 ad jalan arteri dan kolektor yg dpt dilaluikendaraan bermotor dg ukuran lebar tidak melebihi 2.500mm, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 mm, ukuranpaling tinggi 4.200 mm dan muatan sumbu terberat 10 ton.
19
3. KELAS JALAN
4) JALAN KELAS KHUSUSJalan Kelas Khusus ad jalan arteri yg dpt dilalui kendaraanbermotor dg ukuran lebar melebihi 2.500 mm, ukuranpanjang melebihi 18.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200mm dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 ton.
3) JALAN KELAS IIIJalan Kelas III ad jalan arteri, kolektor, lokal danlingkungan yg dapat dilalui kendaraan bermotor dg ukuranlebar tidak melebihi 2.100 mm, ukuran panjang tidakmelebihi 9.000 milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 mmdan muatan sumbu terberat 8 ton.
3) JALAN KELAS IIIJalan Kelas III ad jalan arteri, kolektor, lokal danlingkungan yg dapat dilalui kendaraan bermotor dg ukuranlebar tidak melebihi 2.100 mm, ukuran panjang tidakmelebihi 9.000 milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 mmdan muatan sumbu terberat 8 ton.
Hubungan Antara Fungsi dan KelasJalan
20
F u n g s i K e l a s Muatan Sumbu Terberat, MST (ton)
Arteri IIIIII
Khusus
1088
>10
Kolektor
IIIIII
1088
LokalIIIII
88
LingkunganIIIII
88
Klasifikasi Menurut Medan Jalan
No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan
1.
2.
3.
Datar
Perbukitan
Pegunungan
D
B
G
< 3%
3 – 25%
> 25%
21
Pertumbuhan Ekonomi, Jaringan Jalan dan Tata Ruang.• Transportasi merupakan kebutuhan turunan (deriveddemand) dari sistem aktivitas ekonomi dan sosial dansebaliknya transportasi mempunyai efek yg besar thdpertumbuhan ekonomi dan wilayah yg bersangkutan.
• Dalam hal ini perlu dilakukan kajian dan studi pertumbuhanekonomi dan wilayah sbg akibat dari skenario modelpengembangan jaringan jalan pd wilayah studi dgmemperhatikan rencana / strategi pengembangan wilayahsesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan faktor-faktorsosio-ekonomi lainnya seperti demografi, pendapatan,kepemilikan kendaraan dan sebagainya.
22
Kajian Lingkungan Hidup
23
24
Pengertian Umum
2) Upaya sadar dan terencana yg memadukan aspeklingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategipembangunan utk menjamin keutuhan lingkungan hidupserta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutuhidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
1) UU No 32 Tahun 2009, salah satu tujuan perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup adalah mewujudkanPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.
PASAL 22 :• Setiap usaha dan/atau kegiatan yg berdampak penting thd
lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL
PASAL 34 :• Setiap usaha dan/atau kegiatan yg tdk termasuk dlm kriteria
wajib AMDAL wajib memiliki UKL - UPL
PASAL 37 :• Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
wajib menolak permohonan izin lingkungan yg tidak dilengkapidokumen AMDAL atau UKL / UPL
KEWAJIBAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGANUU NO. 32 TAHUN 2009
• SPPL (Surat Pernyataan KesanggupanPengelolaan & PemantauanLingkungan) disusun utk kegiatan ygtdk wajib AMDAL atau UKL-UPL
PERMEN LH NO. 16/2012
25
– Kajian Lingkungan Hidup untuk Jalan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memberi masukan pada :• Proses penentuan letak alternatif koridor jalan dan
pemilihannya
• Proses penentuan trase jalan pada koridor terpilih
• Rekomendasi dari sisi pandang lingkungan pada prosesrencana realisasi pembangunan jalan agar menjamin bahwapembangunan jalan yang direncanakan telah berwawasanlingkungan, dimana dampak lingkungan yang kurang baik yangmungkin timbul dapat dihindari atau setidaknya dapatdiperkecil pengaruhnya.
26
Alternatip upaya meminimalkandampak negatif
Prakiraan Jenis Dampak (Identifikasi Dampak)Matriks Identifikasi Dampak
Evaluasi Besaran Dampak
Evaluasi Rona Hidup Awal
Rencana Kegiatan (PembangunanJalan)Koridor / Trase Jalan Terpilih
Evaluasi Rencana Kegiatan yangberpotensi menimbulkan dampak
Hasil pengumpulan &pengolahan data
Rekomendasi
Penentuan Trase Jalan
Kebutuhan & Persyaratan Fasilitas/ bangunan
Kebijakan PengendalianLingkungan
BAGAN ALIR PENGEMBANGAN JARINGAN/TRASE JALANTERKAIT LINGKUNGAN HIDUP
27
28
Meminimalkan jalan tsb melewati daerah produktif (pertanian) terutama ygmempunyai produksi tinggi dan dilayanioleh jaringan irigasi tek nis (relatif tidakada)Mengurangi agar tidak mengganggu habitat asli dari flora atau fauna yg mungkin akan terlewati jalan layang (relatifsedikit)Mengurangi jalan tsb agar tidak melewati daerah padat permukiman / padatpenduduk, shg pengaruh kon disi sosial,budaya dan ekonomi da pat ditekan.
Kriteria ygdipakai dalammenentukanroutealternatifberdasarkanaspeklingkunganadalah :
Perencanaan TeknisTerkait Pengadaan Tanah Untuk Jalan
29
30
1. RUMIJA
Rumija diperuntukan bagi Rumajadan pelebaran jalan maupunpenambahan lajur lalu lintas dikemudian hari serta kebutuhanruangan untuk pengamanan jalantol dan fasilitas jalan tol.
1. RUMIJA
1) PP No.34 Tahun 2006 tentang Jalan mengatur kelasjalan dan kebutuhan akan Ruang Milik Jalan (sebagaidasar ukuran pengadaan tanah) sebagai berikut :
2) Kelas jalan berdasar spesifikasi penyediaan prasaranajalan:a. Jalan bebas hambatanb. Jalan rayac. Jalan sedangd. Jalan kecil
31
3) RUMIJA memiliki lebar paling sedikit sebagai berikut:a. Jalan bebas hambatan 30 (tiga puluh) meter;c. Jalan raya 25 (dua puluh lima) meter;d. Jalan sedang 15 (lima belas) meter; dane. Jalan kecil 11 (sebelas) meter.
4) LEBAR RUMIJA diberi tanda batasa. Ditetapkan oleh penyelenggara jalanb. Sesuai dengan Peraturan Menteri.
32
RUMIJARumija bebas hambatan utk jalan tol harus memenuhi persyaratan sbb :(1) lebar dan tinggi ruang bebas Rumija minimal sama dg lebar dan tinggi
ruang bebas ruang manfaat jalan.(2) lahan Rumija harus dipersiapkan utk dapat menampung minimal 2 x 3
lajur lalu lintas terpisah dg lebar Rumija minimal 40 meter di daerahantarkota dan 30 meter di daerah perkotaan;
(3) lahan pada Rumija diberi patok tanda batas sekurang-kurangnya satupatok setiap jarak 100 meter dan satu patok pd setiap sudut serta diberipagar pengaman untuk setiap sisi.
(4) Pada kondisi jalan tol layang, perlu diperhatikan Rumija di bawah jalantol.
33
PENAMPANG RUMIJA
34
Rumija Jalan Tol.
Rumija Jalan Tol.Secara umum Rumija Jalan Tol hampir sama dg jalan umumbiasa. Namun mengingat fasilitas dan persyaratan teknis ygspesifik jalan tol, maka Rumija jalan tol sedikit berbeda terkaitdetil bagian- bagian jalan tol.
Bagian-bagian jalan TolUmum• Bagian-bagian jalan secara umum meliputi ruang manfaat
jalan, ruang milik jalan, dan ruangpengawasan jalan.
35
Gambar Potongan melintang jalan pada medan galian
36
Gambar Potongan melintang jalan pada medan timbunan
37
Gambar Potongan melintang jalan pada medan perbukitan
38
Gambar Potongan melintang jalan pada medan pegunungan
39
Lebar Lajur Jalan Ideal
FUNGSI KELAS LEBAR LAJUR IDEAL(M)
Arteri I, Khusus 3.75
II, III 3.50
KolektorI 3.50
II, III 3.00
Lokal II, III 3.00
Lingkungan Tidak dicakup dalam modul ini
40
PELEBARAN TIKUNGAN
41
PELEBARAN TIKUNGAN
42
43
DOKUMENPERENCANAAN JALAN
1) maksud dan tujuan rencana pembangunan2) kesesuaian dg RTRW dan Rencana
Pembangunan Nasional dan Daerah;3) letak tanah;4) luas tanah yang dibutuhkan,5) gambaran umum status tanah6) perkiraan waktu pelaksanaan7) perkiraan jangka waktu pelaksanaan
pembangunan8) perkiraan nilai tanah dan rencana
penganggaran
44
DOKUMEN STUDIKELAYAKAN
2) Kelayakan lokasi, dilakukan utk menghasilkan analisismengenai kesesuaian fisik lokasi dg rencana pembangunanyg akan dilaksanakan dlm bentuk peta rencana lokasipembangunan
3) Perkiraan harga tanah, utk menghasilkan perkiraan besarnyanilai Ganti Kerugian Objek Pengadaan Tanah
1) Survey sosial ekonomi utk menghasilkan kajian mengenaikondisi sosial ekonomi masyarakat yg diperkirakan terkenadampak Pengadaan Tanah
45
DOKUMEN STUDIKELAYAKAN
5) Dampak lingkungan dan dampak sosial yg mungkin timbulakibat pengadaan tanah dan bangunan, dilakukan untukmenghasilkan analisis mengenai dampak lingkungan hidupatau dokumen lingkungan hidup lainnya yg sesuai dgketentuan peraturan perundang-undangan
4) Analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah danmasyarakat, dilaksanakan utk menghasilkan analisismengenai biaya yg diperlukan dan manfaat pembangunan ygdiperoleh bagi wilayah dan masyarakat
46
DOKUMEN KAJIAN KHUSUS(kalo ada)
1) Studi lain yang diperlukan, merupakan hasil studi yangsecara khusus diperlukan seperti studi budaya masyarakat,studi politik dan keamanan atau studi keagamaan sebagaiantisipasi dampak spesifik akibat pembangunan untukkepentingan umum
Rencana Tata Ruang Wilayah
47
48
R T R W
1. RTRW N2. RTRW
PULAU2. RTRW
PULAU3. RTRW
PROVINSI3. RTRW
PROVINSI
tujuan nasional pemanfaatan ruang utkpeningkatan kese jahteraan masyarakat danpertahanan keamanan. Selain itu jgdinyatakan bahwa utkkebijakan pengembangan Wila yahPulau atau Ke pulauan,
Dalam rangkaoperasionalisasi RTRWN, disusun RTRW Pulau, yg pd saatini masih merupakan draftrencana. RTRWPulau ini berlaku sbg acuan
Prasarana transpor tasi ygdikembangkan meliputi prasaana utk pejalan kaki dankendaraan bermotor, angk.KA, angk. sungai, da naudan penyeberangan, angk.laut dan angk. Uda ra yg dikembangkan sbg pelayananangk. terpadu utk lalin lokal,regional, nasional daninternasio nal.
49
RTRW N
1) sebagai wilayah pengembangan pangan nasional,2) sumberdaya alam yg hemat ruang terutama perikanan
tangkap;3) perkebunan;4) pariwisata;5) pertambangan migas dan non migas;6) industri pengolahan yg hemat ruang dan air serta ramah
lingkungan;7) serta permukiman yg terkendali;
50
RTRW PULAU
1) Keterpaduan pemanfaatan ruang lintas wilayah Provinsi,Kabupaten dan kota;
2) Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi,kabupaten dan kota;
3) Perumusan program pemanfaatan ruang yg dilaksanakanoleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat;
4) Pengendalian pemanfaatan ruang yg diselenggarakan pdseluruh wilayah administrasi.
51
RTRW PROVINSI
1) Tersusunnya suatu jaringan sistem transportasi yg efisiendan efektif,
2) Meningkatnya kelancaran lalu lintas dan angkutan,3) Terselenggaranya pelayanan angkutan yg aman, tertib,
nyaman, teratur, lancar dan efisien,4) Terselenggaranya pelayanan angk. barang yg sesuai dg
perkembangan sarana angk. dan teknologi transportasiangkutan barang,
5) Meningkatnya keterpaduan baik antara sistem angkutanlaut, udara, dan darat maupun antar moda angkutandarat.
6) Meningkatnya disiplin masyarakat pengguna jalan danpengguna angkutan.
52
Perencanaan AnggaranTerkait Pengadaan Tanah Untuk Jalan
53
54
DASAR HUKUM
1. Undang Undang No 2 Tahun 20122. Peraturan Presiden No 71 Tahun 2012,3. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
RI. No 5 Tahun 2012,4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 72 Tahun
20125. Peraturan Menteri Keuangan No 13 Tahun 2013,
55
PENYEDIAAN ANGGARAN
1) Dituangkan dlm dokumen penganggaran, sesuaiperaturan perundang-undangan
1) Dituangkan dlm dokumen penganggaran, sesuaiperaturan perundang-undangan
1) INSTANSI YG MEMERLUKAN TANAH menyediakanPendanaan Pengadaan
1) INSTANSI YG MEMERLUKAN TANAH menyediakanPendanaan Pengadaan
16/03/2017 by Nana Sudiana Raksadinata 56
PENYEDIAAN ANGGARAN
1. Ganti Kerugian
3. Pendukung Untuk Kegiatan
b. Persiapan
d. Penyerahan Hasil
2. Operasional
a. Perencanaan
c. Pelaksanaan
f. Sosialisasi
e. Adm dan Pengelolaan
TOTALPENYEDIAANANGGARAN
57
SUMBER PENDANAAN
1. APBN 2. APBD
adanya jaminan alokasi pendanaan meliputi anggaran(a) perencanaan, (b) persiapan, (c) pelaksanaan (d)
penyerahan hasil (e) administrasi dan pengelolaan dan(f) sosialisasi
biaya operasional danbiaya pendukung yangberasal dari APBN diaturdengan PERMENKEU
Biaya operasional danbiaya pendukung ygberasal dr APBD diatur dgPERMENDAGRI
58
2) Biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanahbagi pembangunan untuk kepentingan umum dalamrangka pembangunan infrastruktur hulu minyak dan gasbumi, mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
1) Biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanahbagi pembangunan untuk kepentingan umum ygdilaksanakan oleh Badan Hukum Milik Negara/BadanUsaha Milik Negara yg mendapatkan penugasan khusus,mengacu pd Peraturan Menteri Keuangan
Rangkuman
1. Sistem Jaringan Jalan kota dan antar kota agar dapatberfungsi dengan baik dalam melayani aktifitas lokal dandaerah sekitarnya ad dg menyelaraskan setiappembangunan dg RTRW, RTR Kota dan Daerah.
2. Dalam RTRW, berfungsi utk memberikan dasar pencapaianketerpaduan, keserasian dan keterkaitan ruang lintas wilayahpropinsi dan lintas sektor sbg suatu kesatuan dalam rangkamengoptimalkan pemanfaatan ruang. RTRW merupakanpenjabaran struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayahNasional ke dalam kebijaksanaan dan strategi pemanfaatanruang, di mana di dalamnya termasuk pengembangan sistemjaringan prasarana jalan.
59
3. Dalam melaksanakan pembangunan jalan, tidak terlepas darituntutan pelestarian lingkungan hidup. Berbagai kebijakanpemerintah dan pedoman di bidang kebinamargaan danlingkungan hidup serta kebijakan sektor terkait menjadiacuan kerja dan rambu- rambu serta kekuatan hukum dlmmendukung pelaksanaan pembangunan bidang jalan demitercapainya azas pembangunan yg berkelanjutan danberwawasan lingkungan hidup.
4. Prinsip dasar kebijakan tsb adalah menerapkanpertimbangan lingkungan hidup dlm siklus pembangunanbidang jalan (siklus kegiatan) pd setiap tahap kegiatan mulaidari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasiandan pemeliharaan jalan serta evaluasi pembangunan jalan.
60
SAMPAI JUMPADI MODUL BUKU 4
61
Evaluasi1) Jelaskan keterkaitan perencanan jaringan jalan
dengan rencana tata ruang wilayah2) Jelaskan prinsip dasar perencanaan jaringan
jalan anda ketahui.3) Jelaskan keterkaitan perencanaan jaringan jalan
dengan lingkungan hidup.4) Jelaskan siklus perencanaan jaringan jalan5) Jelaskan hal-hal yang sensitif dalam lingkungan
hidup terkait pembangunan jalan.•
62