16 Parasitologi Dr.tuti

37
CHEM I dr.Tutik Ida Rosanti,MKes LABORATORIUM PARASITOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN PARASITOLOGI

description

parasitologi

Transcript of 16 Parasitologi Dr.tuti

CHEM Idr.Tutik Ida Rosanti,MKes

LABORATORIUM PARASITOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

PARASITOLOGI

Tujuan pembelajaranMhs mampu menjelaskan konsep

terjadinya penyakit parasiterMhs mampu menyebutkan organisme

penyebab penyakit paraaiter berdasarkan penggolongan klas

Mhs mampu menyebutkan ciri-ciri mikroorganisme penyebab penyakit paraaiter berdasarkan penggolongan klas

Mhs mampu menyebutkan contoh mikroorganisme penyebab penyakit paraaiter berdasarkan penggolongan

Referensi1. Gandahusada S, Ilahudae H, Pribadi W. Parasitologi

Kedokteran Edisi ketiga. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000. hal 1 – 7. (*)

2. Garcia lS, Bruckner AD. Diagnostik Parasitologi Kedokteran. Jakarta. EGC.1996

3. Gandahusada S, Hadidjaja P. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.2002.(*)

4.Beaver pc, Yung RC, Cupp EW. Clinical Parasitology Nineth Edition. Philadelpia Lea and Febiger.1984

5. Belding DL. Textbook of Parasitology Third Edition. New York. Appleton Century Crofts.

6. Brown and Belding. Basic Clinical Parasitology Second Edition. New York.Appleton Century Crofts.1964

Hubungan Hospes-ParasitParasit didefinisikan sebagai binatang atau

tumbuhan yang hidup di dalam atau di permukaan organisme lain yang disebut host atau hospes

Agen infeksius : bakteri, virus, fungi,protozoa dan helminth

Perkembangan ilmu & teknologi : protozoa & helminth hewan parasit

Hospes biasanya punya ukuran lebih besar, menyediakan sumber makanan bagi parasit

Hubungan Hospes-Parasit

Hospes

mikroorganisme

lingkungan

infeksi

TRANSMISI PENYAKIT PARASITIK

Host-parasite relationship

DISEASE

PENGGOLONGAN PARASIT

ProtozoaUkuran :mikroskopikStruktur : protoplasma (ektoplasma &

endoplasma ,nukleus)Lokasi nukleolus & distribusi granula

kromatin menentukan spesiesLokomosi : flagella, cilia,pseudopodia

menentukan spesies

PROTOZOA

AMOEBA

BENTUK & UKURAN BERVARIASIBERGERAK DENGAN PSEUDOPODIA

Amoeba

Entamoeba histolytica

FLAGELLATA

BERGERAK DENGAN FLAGELLA

Trichomonas vaginalis

SPOROZOA

MEMPRODUKSI OOKISTA BERSPORA

Sporozoit Toxoplasma gondii

CILIATA

SILIA SEBAGAI ALAT GERAK

HELMINTHES

Jalur infeksi Nematoda

Taenia solium

Cacing dewasadalam usus

Brugia malayi

Schistosoma sp

ArthropodaHewan multiselulerAvertebrataDengan eksoskeletonSirkulasi darah terbukaSistem saraf ventralSistem sirkulasi dorsalDengan atau tanpa metamorfosisTerestrial atau akuatik

ARTHROPODA

Arthropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas, yaitu badan beruas-suas, umbai-umbai beruas-ruas pula, eksoskelet dan bentuk badan simetris bilateral.

Sebelah luar badan serangga dilapisi oleh litin yang pada bagian tertentu mengeras dan membentuk eksoskelet yang berfungsi sebagai penguat tubuh, pelindung alat dalam, tempat melekat otot, pengatur pengupan air dan penerus rangsang berasal dari luar badan.

ARTHROPODA

Umbei-umbei tumbuh menurut fungsinya; pada kepala tumbuh menjadi antena dan mandibula, pada toraks menjadi kaki dan sayap, pada abdomen menjadi kaki pengayuh. Seperti pada hewan vertebrata, artropoda juga mempunyai sistem pencernaan, pernafasan (dengan trakea), syaraf (otak dan ganglion), peredaran darah (terbuka) dan sistem reproduksi.

ARTHROPODA

Menurut ukuran besarnya peran dalam ilmu kedokteran, artropoda dibagi dalam golongan : 1) yang menularkan penyakit (vektor dan hospes perantar), 2) yang menyebabkan penyakit (parasit), 3) yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan, 4) yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan, 5) yang menimbulkan entomofobia.

ArthropodaBerguna

Polenasi tumbuhanSumber bahan industriBahan obatMusuh alami hamaSebagai hewan coba

ArthropodaMerugikan

Penyebab langsung penyakitVektor penyakit

Simulium

Anopheles

Sarcoptes scabiei

Pediculus humanus capitis

Xenopsylla cheopis (Pes)

Musca domestica