16€¢ Ajak peserta berdoa sebelum berangkat. Perjalanan • Bangun suasana santai dan bergembira...

12
16 PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan Perda. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama dari sisi waktu dan jadwal temu ulang. Daftar Periksa Hearing Press Release LCD Projector, Layar dan Laptop 90 - 120 menit

Transcript of 16€¢ Ajak peserta berdoa sebelum berangkat. Perjalanan • Bangun suasana santai dan bergembira...

16PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

TUJUAN

PERKIRAAN WAKTU

PERLENGKAPAN

Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya.

Menghasilkan komitmen Legislatif untuk

penyusunan Perda.

Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama

dari sisi waktu dan jadwal temu ulang.

Daftar Periksa Hearing

Press Release

LCD Projector, Layar dan Laptop

90 - 120 menit

196 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

197 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

“Avignam Astu Nammas Siddham”

(Semoga tiada halangan segala doa telah selesai dipanjatkan)

Sebelum Hearing

Praktek hearing akan menjadi suatu pengalaman yang mengasyikkan bagi peserta training apabila segala sesuatunya sudah disiapkan dengan baik.

Salah satu persiapan penting adalah kondisi emosi/mental peserta pelatihan sebelum berangkat hearing. Bantu mereka percaya diri dan bersemangat, dengan cara mereka sendiri yakin bahwa segala persiapan sudah dilakukan dengan baik.

Sebagai hamba yang beriman, tentunya kita akan memohon dan berdoa kepada Tuhan YME. Untuk itu, agar niat baik memperjuangkan hak anak dapat terwujud maka semua peserta berdoa sebelum berangkat hearing. Tidak perlu diulas lagi, sifat doa selain menenangkan juga akan membuat peserta lebih percaya diri. Saat Hearing

Pada saat hearing umumnya peserta akan asyik dan perhatiannya diserap sepenuhnya pada pertemuan. Seringkali mereka melupakan berbagai hal penting yang sebenarnya harus dicapai sesuai perencanaan sebelumnya. Terkadang mereka lupa mengobservasi audien secara keseluruhan karena perhatian hanya pada seorang yang tengah bicara.

Di sinilah fasilitator perlu berperan secara diam-diam tanpa melakukan sesuatu secara menyolok. Pastikan untuk bisa mengirim pesan melalui SMS atau cara lain untuk mengingatkan moderator atau anggota tim lainnya akan tugasnya.

Salah satu poin yang harus diperoleh sebelum hearing berakhir adalah komitmen anggota dewan mengenai penyusunan RAPERDA. Hal-hal lain tinggal disesuaikan dengan Alur Eksposisi Isu yang sudah direncanakan sebelumnya.

Bagi fasilitator, wajib hukumnya membawa daftar periksa untuk memastikan semua hal sudah terlaksana dengan baik. Sesudah Hearing

Jangan sia-siakan kesempatan! Beberapa saat setelah hearing resmi ditutup, peserta masih berkesempatan melakukan lobby. Ingatkan peserta untuk meminta nomor telepon & alamat email anggota dewan. Temui beberapa anggota yang bersimpati dan nyatakan sekali lagi apresiasi secara personal diikuti dengan janji temu. Bila wartawan sudah siap, lakukan press conference.

198 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

Press Conference

Press conference memungkinkan advokator memaparkan isu secara dialogis kepada media. Sebagaimana sifat media yang sudah dijelaskan di sesi advokasi media, kita memerlukan media untuk menjadi daya ungkit (leverage) agar berita yang ada di ruang sidang DPRD ini tidak terisolasi oleh tembok tebal Gedung DPRD. Media massa akan berperan menjadi penembus batas ruang dan waktu sehingga menjangkau setiap stakeholder yang berada di luar gedung DPRD.

199 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

Cipta Suasana Persiapan Sebelum hearing

Membangun •suasana (state of mind).

Menjelaskan •tujuan sesi.

Mempersiapkan •kondisi mental peserta agar optimis menghadapi hearing

Memastikan •semua kebutuhan sudah siap

Memastikan •semua rencana berjalan seperti seharusnya.

Melakukan •tindakan yang diperlukan.

Mendapatkan •komitmen Anggota Dewan.

Kisah•

Ceramah•

5” 10” 5”10”

Melaksanakan •pers conference.

Mendapatkan •peliputan media massa.

Kesimpulan

Transportasi• Press release•

Observasi•

60”-90”

Daftar Periksa•

Pelaksanaan hearing

Setelah hearing

Observasi•Dialog•

TOPIK

RINGKASAN ALUR SESI

TUJUAN

ALAT BANTU

METODE

WAKTU

200 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

Cipta Suasana

Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan •yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap.

Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk •memancing partisipasi dan perhatian.

o Misalnya, “Sudah siap berolah-pikir semuanya?”

Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang •“Pekerjaan Jadi Gorila”

Sebelum Hearing

Awali dengan mengingatkan pada bagan advokasi •terpadu tentang apa makna hearing hari ini.

Cek kesiapan menggunakan daftar periksa •(terlampir).

Ajak peserta berdoa sebelum berangkat.•

Perjalanan

Bangun suasana santai dan bergembira •selama perjalanan

Tiba di Gedung DPRD

Begitu tiba di lokasi pastikan semua peserta •lengkap, terutama moderator dan presenter.

Ajak moderator dan presenter melakukan •pendekatan awal berupa perkenalan informal.

Dampingi moderator untuk memastikan •ulang bahwa moderator acara dipegang oleh peserta. Bila dipegang staf legislatif, usahakan memperoleh susunan acara dan usahakan sesuai dengan susunan acara ketika peserta melakukan simulasi.

Pastikan pemeran notulis mengambil posisi •yang sesuai

No Kegiatan Keterangan

1.

2.

3.

4.

Jika forum kondusif, bisa diajak bernyanyi.

Usahakan peran fasilitator jangan terlihat menonjol.

201 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

5. Saat hearing berlangsung

Ambil posisi duduk yang tidak menyolok namun •memungkinkan melakukan tindakan korektif, misalnya di belakang moderator.

Biarkan moderator dan presenter menjalankan •peran, kurangi intervensi dan perbesar toleransi.

Lakukan intervensi hanya bila ada situasi yang •secara fundamental merusak reputasi.

Menjelang akhir hearing

Bila dari perjalanan • hearing tampak presenter sudah berhasil, ingatkan presenter untuk meminta komitmen legislatif sesuai skenario yang sudah disusun sebelumnya.

Bila dari perjalanan • hearing tampak legislatif kurang terkesan, lakukan intervensi sampai ada komitmen.

Sesudah hearing

Ajak moderator dan presenter melakukan •pendekatan informal untuk memeroleh janji temu berikutnya.

Periksa pemeran notulis dan buat salinan notulen.•

Ingatkan Tim Press Conference untuk •menyiapkan acara.

Saat konferensi pers

Ambil posisi duduk yang tidak menyolok •namun memungkinkan melakukan tindakan korektif, misalnya duduk bersama wartawan di deretan depan.

Biarkan moderator dan presenter menjalankan •peran, kurangi intervensi dan perbesar toleransi.

Lakukan intervensi hanya bila ada situasi yang •secara fundamental merusak reputasi.

6.

7.

8.

Gunakan fasilitas sms jika perlu.

Gunakan fasilitas sms jika perlu.

Jika tidak diperoleh komitmen buat janji temu ulang

Press release dibagikan.

No Kegiatan Keterangan

202 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

9. Sesudah konferensi pers

Dekati wartawan, minta umpan balik mengenai •pelaksanaan conference.

Manfaatkan kesempatan ini untuk menjajaki •kemungkinan pemuatan di penerbitan.

Saat di perjalanan kembali menuju tempat pelatihan.

Lihat kondisi peserta, periksa bagaimana •kesan peserta:

o Apakah mereka tampak puas?

o Apakah ada peserta yang menyalahkan peserta lain?

o Apakah ada peserta yang mengklaim dirinya sebagai kontributor tunggal keberhasilan?

o Catat untuk review.

Periksa notulen•

o Pilih momentum yang menentukan selama hearing.

o Bandingkan notulen dengan observasi anda sendiri.

Rumuskan • pointer untuk review.

Putuskan apakah setiba di tempat pelatihan •peserta akan langsung diajak review atau diberi kesempatan istrirahat dulu.

Diskusi dan kesimpulan

10.

11.

Dapatkan nomor kontak wartawan tersebut

No Kegiatan Keterangan

Jika bisa direkam dengan handycam, maka rekamannya akan bisa menjadi alat untuk melakukan evaluasi.

CATATAN

203 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

LAMPIRAN Kisah Pekerjaan Menjadi Gorila

Pada masa krismon, seorang pemuda sudah enam bulan kehilangan pekerjaan dan belum diterima bekerja di manapun. Setelah genap setahun akhirnya ia hampir putus asa, sampai akhirnya ada panggilan lowongan untuknya dari sebuah manajemen perusahaan daerah Kebun Binatang.

Setelah diinterview, ia ragu karena lowongannya adalah menjadi Gorila palsu untuk menggantikan si Gori yang sadah mati minggu lalu. Gorila palsu ini dirasakan perlu ada karena ia menjadi salah satu daya tarik kuat bagi pengunjung untuk datang selama ini.

Akhirnya diterimalah lowongan itu sekalipun dengan berat hati, dari pada menganggur dan keluarga nggak bisa makan, pikirnya. Ia kemudian ditraining gerakan menjadi Gorila selama satu bulan, meloncat, bergelantungan, garuk-garuk dan sebagainya.

Saat pertama kerja agak kagok, namun hari demi hari akhirnya terbiasa menjalankan pekerjaan aneh ini. Setelah tiga bulan, akhirnya ia menjadi sok dan bertingkah loncat sana sini dengan pongahnya bak Gorila jagoan. Tanpa disadari ia sudah dekat dengan kandang Singa dan ia terpeleset kulit pisang sehingga jatuh ke kandang Singa itu.

Penonton beramai-ramai menonton saat “Gorila” itu berlarian dikejar Singa kesana kemari untuk menghindari terkaman. Ia benar-benar ketakutan berharap ada penjaga yang segera menyelamatkannya. Namun penjaga itu tak kunjung datang, sampai akhirnya ia terpojok di sudut dan tak bisa lari lagi.

Tanpa pikir panjang, demi keselamatan nyawanya akhirnya ia memutuskan berteriak minta tolong. Tengah ia berteriak “Tooooool....”, tiba-tiba dari kepala Singa itu nampak tersembul kepala manusia dan berbisik “Gila kamu jangan berteriak, nanti kita berdua dipecat dari kerjaan sialan ini!!!!”

Moral Cerita:

Terkadang kita takut sama orang lain (pejabat, anggota dewan, dan •sebagainya) yang kita anggap berkuasa dan punya power (seperti Singa), padahal sebenarnya di balik itu semua sebenarnya mereka juga cuman karyawan yang bekerja mencari uang dalam profesinya itu.

Sama saja dengan kita!•

Jadi ngapain takut!•

204 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

NO PERIHAL

ADA

CATATAN

SEBELUM HEARING

1. Apakah semua peserta sudah kumpul sesuai jadwal ?

2. Apakah Sekretaris Dewan/Komisi terkait sudah dikonfirmasi ulang?

3. Apakah sudah tersedia laptop untuk presentasi di DPRD?

4. Apakah LCD Projector dan layar sudah tersedia?

5. Apakah kendaraan untuk berangkat ke lokasi hearing sudah datang?

6. Apakah kabel gulung tambahan tersedia?

7. Apakah sudah tersedia dokumen penunjang terkait ?

- UUPA

- KHA

- Materi lain yang relevan

Apakah peran moderator bisa diambil alih?

SELAMA HEARING

1.

Apakah peserta sudah berkenalan secara informal?

2.

Apakah semua berperan optimal?3.

Apakah anggota Dewan nampak positif atau negatif?

Apa antisipasinya?

4.

DAFTAR PERIKSA PRAKTEK HEARING

205 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

5. Apakah ada masalah? Tuliskan

6. Apakah perlu intervensi kita?

Apakah alternatif lain tanpa harus intervensi?

SESUDAH HEARING

1. Apakah sudah mendapatkan komitmen?

2. Apa tepatnya bunyi komitmen itu?

3. Sudah mendapat janji temu, kapan?

4. Sudah mendapapatkan sarana kontak berupa nama, nomor telpon, alamat dan sebagainya dari anggota

5. Apalagi yang diperoleh?

6. Sudah mendapat peliputan pers?

7. Sudah mendapat janji tayang? Kapan?

NO

PERIHAL

ADA

CATATAN

206 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator