1

16
1)Sistem Suspensi memiliki beberapa fungsi yaitu : a. Menyerap getaran, kejutan, oskilasi dari permukaan jalan sehingga akan menambah kenyaman dan stabilitas dalam berkendara. b. Menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda. c. Meningkatkan kemampuan cangkeram roda terhadap jalan. d. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. e. Memindahkan gaya pengereman dan gaya ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. 2) Berikut ini komponen-komponen sistem suspensi dan fungsinya : 1. Pegas (Spring) Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan yang diterima dari jalan dan getaran pada roda-roda agar tidak sampai ke bodi. Pegas juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan cangkeraman roda terhadap jalan. Lihat lebih detai di artikel : Macam-macam Pegas pada Sistem Suspensi, 2. Shock Absorber (Peredam Kejut) Shock absorber berfungsi untuk untuk meredam atau melawan oskilasi (gerak naik turun) yang disebapkan pegas saat menyerap kejutan dari permukaan jalan. Lebih detai lagi : Shock Absorber (Shock Breaker) Pada Sistem Suspensi. 3. Ball Joint Berfungsi untuk menerima beban vertikal maupun lateral dan berfungsi juga sumbu putara pada saat kendaraan berbelok. Ball joint ada dua upper ball joint dan lower ball joint.

description

kpfvkpzsfvz;p

Transcript of 1

Page 1: 1

1)Sistem Suspensi memiliki beberapa fungsi yaitu :

a. Menyerap getaran, kejutan, oskilasi dari permukaan jalan sehingga akan menambah

kenyaman dan stabilitas dalam berkendara.

b. Menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda.

c. Meningkatkan kemampuan cangkeram roda terhadap jalan.

d. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-

roda.

e. Memindahkan gaya pengereman dan gaya ke body melalui gesekan antara jalan

dengan roda-roda.

2) Berikut ini komponen-komponen sistem suspensi dan fungsinya :

1. Pegas (Spring)

Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan yang diterima dari jalan dan getaran pada

roda-roda agar tidak sampai ke bodi. Pegas juga berfungsi untuk meningkatkan

kemampuan cangkeraman roda terhadap jalan. Lihat lebih detai di artikel :  Macam-

macam Pegas pada Sistem Suspensi,

2. Shock Absorber (Peredam Kejut)

Shock absorber berfungsi untuk untuk meredam atau melawan oskilasi (gerak naik

turun) yang disebapkan pegas saat menyerap kejutan dari permukaan jalan. Lebih detai

lagi : Shock Absorber (Shock Breaker) Pada Sistem Suspensi.

3. Ball Joint

Berfungsi untuk menerima beban vertikal maupun lateral dan berfungsi juga sumbu

putara pada saat kendaraan berbelok. Ball joint ada dua upper ball joint dan lower ball

joint.

Page 2: 1

Ball Joint

4. Stabilizer Bar

Stabilizer Bar berfungsi untuk mengurangi traksi ban dan mengurangi kemiringan

kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan berbelok.

Stabilizer Bar

5. Strut Bar

Berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju dan mundur pada saat

menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata, bergelombang atau dorongan

akibat terjadinnya pengereman. Ujung strut bar dipasang pada lower arm dan ujung

lainnya diikatkan pada cross member melalui bracket dan karet bantalan.

Strut Bar

6. Lateral Control Rod

Berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari arah samping.

Page 3: 1

Lateral Control Rod

7. Bumper

Bumper terdiri dari bounding dan rebounding bumper yang dipasangang sebagai

pelindung frame, axle, shock absorber, dan lain lain pada waktu pegas mengerut dan

mengembang di luar batas maximumnya sehingga tidak terjadi kerusakan pada

komponen komponen tersebut. Bounding bumper bertugas pada saat kendaraan

mengerut, dan rebounding bumper bertugas pada saat kendaraan mengembang.

Bumper

8. Lower arm

Berfungsi untuk menopang roda dan bodi kendaraan.

3)  Menurut kontruksinya suspensi dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rigid dan

model bebas (independent).

Page 4: 1

Lihat Juga : Fungsi Sistem Suspensi Pada Kendaraan

1. Suspensi Rigid

Suspensi tipe rigid adalah suspensi dimana roda kiri dan kanan dihubungkan dengan

axle tunggal. Axle ini dihubungkan ke body dan frame melalui spring/pegas (leaf spring

atau coil spring). Suspensi rgid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus

dan truck dan pada roda belakang mobil penumpang. Salah satu keuntungan suspensi

tipe rigid ini adalah kontruksinya yang sederhana dan kuat. Tetapi memiliki kelemahan

kenyamanan berkurang, hal ini karena roda roda satu sama lain saling mempengaruhi,

ketika roda kiri melewati lubang maka roda kanan juga ikut terpengaruhi, bodi

kendaraan miring sehingga kenyamanan yang didapat akan kurang.

Suspensi Model Rigid

2. Suspensi Model Bebas (Independent)

Berbeda dengan suspensi tipe rigid yang roda kiri  dan kanannya dihubungkan dengan

axle tunggal, pada suspensi independent ini antara roda kiri dan roda kanan tidak

dihubungkan dengan axle tunggal. Kedua roda dapat begerak bebas tanpa saling

mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil

penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda

belakang mobil penumpang. 

Pada suspensi ini ketika salah satu roda berada pada jalan yang berlubang maka roda

yang lainnya tidak akan terpengaruhi, sehingga kenyaman yang didapat akan lebih

maximal. Suspensi ini memiliki unsprung weight yang lebih rendah sehingga

menghasilkan kontak roda dengan jalan yang lebih baik, dan akan memperbaiki

stabilitas pengemudian. Biasanya suspensi tipe ini digunakan pada mobil penumpang

menawarkan kenyaman lebih tinggi. Tetapi memeliki kekurangan harganya lebih mahal

dan kontruksinya pun lebih rumit.

Page 5: 1

SUSPENSI RIGID

Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle) dan banyak digunakan

pada suspensi depan dan belakang kendaraan niaga (truck) juga suspensi belakang mobil

penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.

SUSPENSI INDEPENDENT

Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu poros (axle) Kedua

roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Digunakan pada suspensi depan

mobil penumpang dan truck kecil juga suspensi belakang mobil penumpang.

SISTEM SUSPENSI DEPAN

TIPE MACPHERSON STRUT

Page 7: 1

PEGAS DAUN PARALEL (PARALLEL LEAF SPRING)

Under Slung Parallel Leaf Spring

Over Slung Parallel Leaf Spring

Page 8: 1

7) Power Steering

Power steering adalah perangkat atau sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk meringkankan kemudi kendaraan. Sehingga kendaraan dapat bermanufer dengan mudahdan dapat bergerak dengan radius yang lebih kecil. Jenis power steering mempunyai dua tipe, dimana masing-masing jenis diaplikasikan pada kendaraan tertentu sesuai dengan kapasitasnya, yaotu jenis hidrolis dan elektris. Power steering jenis hidrolis bekerja dengan oli yang bertekanan tinggi sehingga kemudi menjadi lebih ringan. Contoh mobil yang menggunakan jenis seperti ini adalah Toyota kijang, Isuzu Panther, BMW 320i, Timor, Honda Genio, dan lain-lain. Sedangkan jenis elektris bekerja menggunakan tenaga listrik dengan memakai motor listrik khusus power steering. Mobil yang memakai jenis ini adalah Suzuki

Page 9: 1

Karimun, Masda Ventrend, Honda City.

Pompa power steering atau dikenal juga dengan nama Vane pump adalah pompa pada sistem power steering yang berguna untuk mensirkulasikan minyakpower steering. Pompa power steering ini terdiri atas komponen - komponen sebagaiberikut :

1.   Suction adalah saluran masuk minyak power steering.2. Discharge adalah saluran keluar minyak power steering3. Rotor shaft adalah bagian pompa power steering yang

menerima putaran mesin dari pulley.4. Rotor adalah bagian dari pompa power steering berputar

untuk melakukan kerja pemopaan.

Page 10: 1

5.  Vane plate adalah bagian dari pompa power steering yang membentuk ruang hisap dan ruang tekan bersama – sama dengan cam ring dan rotor.

6. Cam ring adalah bagian dari pompa power steering yang membentuk ruang hisap dan ruang tekan bersama – sama dengan vane plate dan rotor.

Kerusakan yang mungkin atau sering terjadi pada power steering antara lain :

- Power steering berisik atau mendengung.Penyebab yang paling sering ditemui adalah selang yang telah aus dan pompa bocor.

- Putaran power steering berat        Ada beberapa hal yang menyebabkan power steering berat. Pertama, tekanan dari pompa yang tidak maksimal karena telah aus. Hal itu bisa terjadi karena adanya kebocoran pada selang oli atau minyak power steering tersebut. Disarankan segera lakukan penggantian selang bila selang telah rusak.        Kedua, oli atau minyak yang telah habis. Cara kerja power steering hidrolik sangat tergantung pada keberadaan oli pelumasnya. Pasalnya, cairan itulah yang memberikan tekanan fluida, sehingga pompa dan komponen lainnya di sistem power steering bekerja satu sama lain.

Cara Kerja Power Steering       Cara kerja power steering amat sederhana.

Page 11: 1

Perpindahan fluida (minyak power steering) akibat tekanan pompa. Fluida yang berpindah dari satu sisi ke sisi lain mengebabkan pergeseran kedudukan gigi pada sistem roda gigi kemudi. Pergeseran inilah menggerakan roda ke kiri atau kekanan sesuai kehendak pengemudi mobil.

10) Dalam teknik otomotif sudut camber sering diartikan sebagai sudut yang terbentuk oleh

kemiringan roda bagian atas terhadap garis vertikal,apabila dilihat dari depan atau belakang

kendaraan.

            Sudut camber terdiri dari 3 macan:

1.Sudut camber positif adalah apabila roda miring ke arah luar terhadap garis vertikal (90 derajad).

2.Sudut camber negatif adalah apabila roda miring ke arah dalam terhadap garis vertikal.

3.Sudut camber nol adalah apabila garis tengah roda berimpit dengan garis vertikal. 

B.Fungsi Sudut Camber

           Sudut camber mempunyai fungsi,diantaranya adalah:

1.Mencegah keausan ban pada bagian dalam maupun luar.

Page 12: 1

2.Memberikan beban yang lebih pada bantalan bagian dalam atau luar.

3.Membantu mengarahkan kendaraan dengan menempatkan berat kendaraan pada pangkal

spindle.

 

C.pengaruh camber positif,negati dan nol terhadao pengemudian

1.Pengaruh camber positif terhadap pengemudian

Camber positif bertujuan untuk menginbangi bagian bawah roda yang tertarik ke arah luar,apabila

kendaraan mulai dibebani dan berjalan.Ini berarti,pada waktu roda berjalan akan tertarik ke arah

dalam.Dan berat (gaya)kendaraan yang dipikul oleh spindle,akan tertumpu pada kedudukan yang

benar.Dengan catatan sudut camber sesuai spesifikasi.Sehingga kendaraan akan tetap lurus ke

depan,mencegah roda slip ke samping,dan bersama-sama saling membantu dengan sudut king

pin,meringankan kemudi serta mencegah roda-roda  agar tidak lepas.

2.Pengaruh camber negatif terhadap pengemudian.

Pada kendaraan dengan penggerak roda di depan(front engine-front mheel),sudut camber di buat

negatif.Hal ini dilakuhkan untuk mengatasi kekurangan apabila diberi sudut camber positif.Karena

dengah sudut camber positif,ketika membelok ada kecenderungan kendaraan miring.

3.Pengaruh camber nol terhadap pengemudian

Apabila sudut camber di buat nol,maka pada waktu kendaraan mulai dibebani dan berjalan,roda

bagian bawah akan semakin tertarik ke luar.Ini mengakibatkan,terjadi perpindahan tumpuan berat

kendaraan yang semula beban tepat di spindle menjadi ke bagian luar spindle.Dengan

demikian,pengemudian menjadi berat,membuat roda slip dan mengakibatkan roda aus pada bagian

luar ban.

1.    Camber

Camber adalah sudut yang dibentuk antara kemiringan roda dan garis vertikal dilihat dari depan

kendaraan. Bila miringnya ke arah luar disebut camber positif, dan bila miringnya ke arah dalam disebut

camber negatif.

Camber positif berfungsi untuk memungkinkan terbentuknya camber nol saat kendaraan diberi beban,

dan mengurangi beban pada steering.

Camber negatif berfungsi untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus dan

stabil.Cambernegatifmengurangi groundcamber (kemiringan kendaraan saat membelok) dan

menyempurnakan kemampuan belok. Camber nol menyebabkan stabilitas pengemudi berkurang.

Page 13: 1

A. Fungsi Camber

1)   Camber positif ( + )

        Camber positif menyebabkan pengemudian menjadi ringan

         2)   Camber negatif ( – )

        Camber negatif menyebabkan pengemudian menjadi berat

         3)   Camber nol ( 0 )

        Camber nol menyebabkan stabilitas pengemudian berkurang

B. Pengaruh Camber Terhadap Pengemudian

         1)   Camber positif ( + )

        Camber positif mengurangi efek kekocakan bantalan

          2)   Camber negatif ( – )

        Camber negatif menyebabkan efek kebebasan bantalan roda bertambah

         3)  Camber nol ( 0 )

        Camber nol menyebabkan getaran pada roda kemudi besar dan tidak stabil