1

6
Setiap hari kita mengalami perputaran siang dan malam dan seringkali kita hanya menjalani aktivitas kita tanpa pernah ingin tahu bagaimana prosesnya. Perputaran waktu bagi manusia adalah bagian dari perjalanan hidup manusia di Bumi.Tapi bagaimana siang dan malam bisa terjadi? Sederhananya mungkin kita akan menjawab, siang terjadi kala Matahari terbit dan malam menjelang ketika sang surya masuk ke peraduannya. Tapi apa yang menyebabkan demikian? Rotasi Bumi! Perputaran Bumi pada porosnyalah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Bagaimana bisa? Bumi kita adalah salah satu planet yang mengitari Matahari dan ia juga mengitari dirinya sendiri. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya, dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia. Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya, ada kalanya sebagian wajah Bumi berhadapan dengan Matahari dan inilah area yang mengalami siang. Dan kemudian seiring dengan perputaran Bumi, wajah yang tadinya berhadapan dengan Matahari kemudian berputar dan membelakangi Matahari sehingga sisi wajah Bumi yang tidak disinari Matahari ini mengalami malam hari. Bagi sebagian orang, mungkin akan berpikir mataharilah yang tampak bergerak di langit sehingga terbit di timur dan tenggelam di barat. Pada kenyataannya ini disebabkan oleh perputaran Bumi. Matahari tampak terbit di Timur karena Bumi bergerak ke arah timur dan menuju ke barat ketika Matahari tampak terbenam. Kalau dilihat dari Kutub Utara, maka perputaran Bumi ini tampak berlawanan arah jarum jam dan kita akan melihat kalau siang dan malam menyapu bola Bumi dari Timur ke Barat. Tapi ada yang menarik!. Bagi kita yang hidup di ekuator Bumi, panjang siang dan malam bisa dikatakan hampir sama yakni rata- rata 12 jam. Dan berbagai lokasi di bumi juga “mengalami” rata – rata disinari Matahari 12 jam per harinya. Tapi, panjang siang hari yang dialami di lokasi-lokasi tertentu pada waktu tertentu di sepanjang tahun sebenarnya berbeda. Ada kalanya suatu lokasi di utara / selatan mengalami siang / malam yang panjang. Apa yang menyebabkannya?

description

coba

Transcript of 1

Page 1: 1

Setiap hari kita mengalami perputaran siang dan malam dan seringkali kita hanya menjalani aktivitas kita tanpa pernah ingin tahu bagaimana prosesnya. Perputaran waktu bagi manusia adalah bagian dari perjalanan hidup manusia di Bumi.Tapi bagaimana siang dan malam bisa terjadi? Sederhananya mungkin kita akan menjawab, siang terjadi kala Matahari terbit dan malam menjelang ketika sang surya masuk ke peraduannya. Tapi apa yang menyebabkan demikian? Rotasi Bumi!

Perputaran Bumi pada porosnyalah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Bagaimana bisa? Bumi kita adalah salah satu planet yang mengitari Matahari dan ia juga mengitari dirinya sendiri. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya, dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia.

Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya, ada kalanya sebagian wajah Bumi berhadapan dengan Matahari dan inilah area yang mengalami siang.  Dan kemudian seiring dengan perputaran Bumi, wajah yang tadinya berhadapan dengan Matahari kemudian berputar dan membelakangi Matahari sehingga sisi wajah Bumi yang tidak disinari Matahari ini mengalami malam hari.

Bagi sebagian orang, mungkin akan berpikir mataharilah yang tampak bergerak di langit sehingga terbit di timur dan tenggelam di barat. Pada kenyataannya ini disebabkan oleh perputaran Bumi.  Matahari tampak terbit di Timur karena Bumi bergerak ke arah timur dan menuju ke barat ketika Matahari tampak terbenam.  Kalau dilihat dari Kutub Utara, maka perputaran Bumi ini tampak berlawanan arah jarum jam dan kita akan melihat kalau siang dan malam menyapu bola Bumi dari Timur ke Barat.

Tapi ada yang menarik!. Bagi kita yang hidup di ekuator Bumi, panjang siang dan malam bisa dikatakan hampir sama yakni rata-rata 12 jam. Dan berbagai lokasi di bumi juga “mengalami” rata – rata disinari Matahari 12 jam per harinya.  Tapi, panjang siang hari yang dialami di lokasi-lokasi tertentu pada waktu tertentu di sepanjang tahun sebenarnya berbeda. Ada kalanya suatu lokasi di utara / selatan mengalami siang / malam yang panjang. Apa yang menyebabkannya?

Kita tahu bahwa Bumi berputar pada porosnya dan perputaran itu menyebabkan terjadinya siang dan malam. Tapi, poros atau sumbu Bumi ini ternyata memiliki kemiringan 23,5º. Sudut kemiringan tersebut dihitung dari perpotongan bidang ekuatorial Bumi dan bidang orbit Bumi terhadap Matahari. Kemiringan poros Bumi ini juga memberi pengaruh pada musim di Bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur dan semi)

Ketika Bumi bergerak mengelilingi Matahari, porosnya ini akan mengarah ke titik yang sama di angkasa. Di bola langit, titik itu berada dekat dengan Polaris si Bintang Utara. Artinya akan ada saat dimana salah satu belahan Bumi yang 23,5º lebih dekat ke Matahari atau lebih jauh dari Matahari selama Bumi mengitari sang Surya selama 365,25 hari atau 1 tahun.

Ada saatnya ketika kutub utara Bumi kemiringannya lebih dekat ke Matahari dan pada saat ini bumi belahan utara lebih banyak mendapat sinar Matahari. Tanggal 20 atau 21 Juni merupakan titik balik musim panas atau summer solstice yang menandai awal musim panas di Belahan Bumi Utara sekaligus siang terpanjang di belahan utara atau titik musim dingin bagi belahan selatan.  Sementara di kutub selatan, kemiringan poros Bumi menempatkannya menjauh dari Matahari sehingga di area ini mengalami musim dingin dengan siang yang lebih pendek.

Page 2: 1

Pada bulan Desember, kemiringan kutub utara justru menjauh dari Matahari dan kali ini giliran kutub selatan yang lebih dekat ke Matahari sehingga area belahan selatan mengalami musim panas dan mengalami siang yang panjang. Sedangkan di Utara mengalami sebaliknya yakni musim dingin dengan panjang siang yang pendek. Titik balik musim dingin atau winter solstice bagi Bumi belahan utara biasanya terjadi tanggal 21 atau 22 Desember yang sekaligus juga menjadi titik balik musim panas bagi belahan selatan.

Dua kali dalam setahun, 21 Maret dan 23 September, saat Matahari di Ekuinoks (perpotongan dua garis ekliptika dan ekuator langit),  maka lamanya siang dan malam akan sama yaitu masing-masing 12 jam. Ketika di ekuinoks, poros Bumi tidak mengarah ke Matahari. Titik balik musim semi atau vernal equinox di Bulan Maret juga merupakan penanda transisi dari malam selama 24 jam ke siang selama 24 jam di kutub Utara.

Dan titik balik musim gugur atau autumnal equinox di bulan September menjadi penanda kutub utara akan memasuki malam yang panjang ketika Matahari tidak pernah terbit sedangkan di kutub selatan akan mengalami masa sebaliknya yakni ketika Matahari tidak pernah tenggelam.

Fenomena Siang dan Malam.

Sebuah peristiwa yang rutin terjadi setiap hari adalah saling bergantinya antara keadaan siang dan malam hari. Mayoritas manusia, termasuk diri kita menganggap hal itu adalah kejadian biasa. Tidak perlu mendapatkan perhatian khusus, karena hal itu berlangsung terus menerus dan setiap hari kita pasti menjumpainya. Seperti sarapan, makan siang, makan malam, berangkat tidur, bangun dari tidur, siang dan malam adalah suatu kebiasaan. Sebuah kebiasaan yang selalu berlalu tanpa adanya kesan dan pesan yang mendalam.

Siang pasti datang, demikian juga malam. Kita menyambut siang dengan persiapan kegiatan. Sebuah kegiatan yang monoton seperti berangkat kerja, sekolah, ke pasar atau main-main untuk anak usia dini. Dari ke hari kita menghadapi hal yang hampir sama. Dan sering pula kita mengawali semua kegiatan tersebut dengan “sarapan” atau makan pagi. Sebuah kegiatan yang terkesan itu itu saja. Atau sebuah rutinitas yang sebenarnya “membosankan” tapi kita sangat menikmatinya. Entah dengan suka rela atau terpaksa.

Hal seperti itu berlangsung terus selama kita masih bernafas. Paling tidak untuk lima atau enam hari dari hari Senin sampai hari Jum`at atau sabtu. Sedangkan hari minggu kita bisa merencanakan sesuatu yang lain. Mungkin refreshing. Dengan mengunjungi sanak keluarga yang berada jauh dari tempat tinggal kita atau mengunjungi tempat-tempat rekreasi. Atau memutuskan untuk tetap tinggal di rumah dengan menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan situasi dan kondisi dalam rumah.

Jika malam mulai menampakkan gelapnya, kita menyambutnya dengan kilauan cahaya lampu. Menyelesaikan sedikit urusan di luar rumah atau memanjakan diri dengan hiburan. Ada beberapa pilihan dalam menghibur diri di malam hari. Keluar rumah dengan mengeluarkan biaya yang besar kecilnya relatif. Tergantung pilihan hiburan dalam bentuk dan kemasannya. Atau justru diam dirumah dengan memelototi “setan kotak” alias televisi. Sampai beberapa saat kemudian menyusul gelapnya malam dengan mata yang terpejam. Tidur. Demikian setiap harinya, siang dan malam kita lalui dengan variasi-variasi kegiatan yang beraneka ragam tergantung pada kepentingan masing-masing orang.

Page 3: 1

Apa sebenarnya siang dan malam itu ?

Siang adalah situasi di bagian permukaan bumi yang mendapatkan cahaya dari matahari akibat dari rotasi atau perputaran bumi pada porosnya. Situasi dimana manusia memanfaatkan terangnya alam untuk mencari karunia Allah berupa rizqi yang bersifat materi. Suatu keadaan dimana manusia menyibukkan diri dengan kepentingan masing-masing. Muara dari masing-masing kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar manusia juga berbeda-beda.

Ada yang bermuara di “ilmu”, seperti mereka yang memanfaatkan waktu untuk belajar di sekolah. Ada pula yang bermuara di “materi” seperti mereka yang bekerja atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Juga sekalian untuk menunjang kehidupan esok harinya atau masa yang akan datang. Dengan menyisihkan sebagian rizqi atau hasil berupa materi yang di dapat setelah sebagian yang lain digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada hari yang sama.

Sedangkan malam adalah situasi dimana sebagian permukaan bumi berada dibalik matahari sehingga tidak mendapatkan cahaya. Situasi dimana manusia memanfaatkannya untuk beristirahat setelah seharian bergelut dengan urusannya masing-masing. Ada yang bermuara pada “istirahat” total. Yaitu mereka yang memanfaatkan malam untuk “tidur”. Ada yang bermuara pada “hiburan”, untuk menikmati malam setelah seharian dalam kelelahan. Ada yang bermuara pada “pengabdian”. Yaitu mereka yang memanfaatkan malam dengan banyak menyebut nama Allah melalui media shalat malam atau tahajud.

Bagaimana proses peristiwa itu terjadi ?

Matahari adalah sebuah bola gas yang berpijar. Bentuknya tidak padat tapi berbentuk plasma. Yang terus bersinar dengan menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui sebuah proses yang disebut dengan “fusi” nuklir. Setiap saat matahari “ bersedekah” untuk alam dengan massa sebesar 4 juta ton. Dengan sedekah sebesar itu setiap saat, matahari telah memberikan cahaya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di permukaan bumi.

Sedangkan bumi adalah sebuah planet yang mempunyai massa sebesar 59.760 milyar ton. Dan diameter 12.756 km. Jaraknya dengan matahari adalah 149.680.000 km atau dibulatkan 150 juta km. Bentuk dari bumi ini adalah bulat pipih di atas dan bawahnya yang disebut kutub utara dan kutub selatan. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.669 km/jam. Sambil berputar bumi “berjalan” mengitari matahari pada garis edarnya (orbit) atau manzilah dengan kecepatan 107.000 km/jam. Dalam perjalanan “hidup”nya bumi ditemani oleh sebuah satelit, yaitu bulan yang senantiasa setia mengikuti dan mengitarinya.

Kita adalah sebuah parasit bumi. Kita adalah sekelompok penumpang “pesawat” bulat yang melesat dengan kecepatan luar biasa, 107.000 km/jam. Karena besarnya “pesawat” atau “kapal” yang kita tumpangi, hingga kecepatan yang jauh melebihi larinya motor di moto GP dan mobil formula 1 tak bisa kita rasakan layaknya seperti melesatnya sebuah motor dengan kecepatan tinggi. Begitu tenangnya “pesawat” bumi ini sehingga kita bisa leluasa untuk bergerak kemanapun kita mau tanpa harus takut terlempar.

Berputarnya bumi pada porosnya itulah yang menyebabkan terjadinya gelap dan terang di sebagian permukaan bumi. Kita menyebutnya dengan kata “siang dan malam”. Sebuah peristiwa yang menyebabkan kita bisa memisahkan kapan kita harus beraktifitas dan kapan

Page 4: 1

kita harus beristirahat. Untuk merasakan hangatnya sinar matahari dan indahnya bulan dan bintang. Untuk bisa merasakan hiruk pikuknya kehidupan dan kesunyian di kegelapan malam.

Dan berjalannya bumi dan bulan pada “jalur”nya menyebabkan kita mengetahui hitungan bulan dan tahun. Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk mengitari matahari adalah 1 tahun atau 365 hari. Semua peristiwa tersebut mempunyai kegunaan dalam kehidupan di bumi dan demi menyempurnakan umur manusia dari lahir hingga ajalnya. Dan sebuah kepastian akan adanya sebuah dzat yang mempunyai kemampuan mengatur kesemuanya itu demi bergulirnya sebuah kata, yaitu “kehidupan”.