1

download 1

If you can't read please download the document

description

ffg

Transcript of 1

Dalam ilmu pengetahuan dikenal beberapa ahli seperti :1. Abu Abbas al-Syarkasyi pada abad ke 9 M dibidang kedokteran.2. Muhammad, Ahmad dan Hasan dibidang Matematika.3. Al-Asma dibidang Ilmu alam.4. Jabir dibidang Kimia.5. Al-Biruni dibidang Astronomi, sejarah, geografi dan Matematika.6. Ibn Haitam dibidang Optika.[5]Nama Al-Kindi adalah nisbat pada suku yang menjadi asalusulnya, yaitu Banu Kindah. Banu Kindah adalah suku keturunan Kindah yang sejak lama menempati daerah selatan Jazirah Arab.Philip K. Hitti, History of The Arabs, (New York, Macmillan, Martin Press, 1986), 241-2.Masuknya dunia filsafat dalam dunia islam sebenarnya telah ada pada abad pertengahan hijriah, yaitu melalui dua madzhab, Neo Platonisme yang masuk kepada dunia tasawuf, dan madzhab Paripatetik yang kelihatan lebih banyak masuk kedalam bentuk skalastisisme ortodoks (kalam). Akan tetapi yang lebih ditekankan adalah masuknya filsafat melalui jalur Ilmu Kalam. Yaitu ketika Ilmu Kalam menjadi persoalan yang sangat pelik antara beberapa kelompok, seperti Mutazilah ataupun Ibnu Hambal dan Asyaryiah. Kendatipun demikian Ilmu Kalam tetap menjadi nash-nash agama sebagai sumber pokok, tetapi dalam penggunaanya dalil-dalil akal melebihi penggunaan dalil naqli yang nampak pada perbincangan Mutakallimin. Atas dasar itulah para pakar memasukan Ilmu Kalam dalam lingkup Filsafat. Walaupun obyek dan metode kedua ilmu tersebut (Fisafat dan Ilmu Kalam) berbeda, tapi keduanya saling melengkapi dalam memahami islam dan pembentukan aqidah muslim. Filsafat mengawali pembuktiannya dengan argumen akal, kemudian pembenarannya melalui wahyu, sedangkan Ilmu Kalam mengawali pembicaraan dengan wahyu, barulah kemudian didukung oleh argumen akal. Adapun pada perkembangannya, perhatian terhadap filsafat sudah dimulai dengan penterjamahan buku-buku kedalam bahasa Arab pada masa permulaan Daulah Umayah, yang kemudian jaman keemasannya terjadi pada masa Daulah Abbasiyah yan berpusat di Baghdad, terutama pada masa Al-mamun (813-833 M), putra Harun al-Rasyid, yang dikenal dengan jaman penterjemahan. Walau sebenarnya, pada masa Abbasiyah kegiatan penterjemahan dimulai oleh Khalifah Al-Mansur, akan tetapi kemajuan yang lebih nyata dapat dicapai pada masa Khalifah Al-Mamun. Ia termasuk seorang intelektual yang gandrung kepada ilmu pengetahuan dan filsafat. Ia mendirikan Bait al-Hikmah, yaitu sebuah akademi yang tidak hanya berfungsi sebagi wadah penterjemahan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan filsafat dan sains. Yang dipimpin oleh seorang nasrani yang ahli bahasa Yunani, Hurain ibnu Ishak (809-873 M.). Selain itu khalifah Al-Mamun juga mengirimkan utusan ke seluruh kerajaan Byzantium untuk mencari buku-buku Yunani tentang berbagai sobyek. Dan membayar setiap buku yang diterjemahkan dari bahasa asing ke bahasa Arab dengan emas seberat buku yang diterjemahkan, diantara buku-buku itu adalah Thaetitus, Cratylus, Parmenides, dan lain-lain sebagainya. Di samping kota Baghdad, juga ada kota-kota lain yang dijadikan sebagai pusat pengembangan Sains dan Filsafat yaitu kota Marwa (Persia tengah), Jundishyapur dan Harran. Dengan adanya penterjemahan itu, umat Islam secara singkat dapat menguasai keintelektualan dari ketiga kebudayaan yang sangat maju pada waktu itu yaitu Yunani, Persia, India. Yang kemudian dikembangkan oleh pemikir-pemikir Islam menjadi kebudayaan yang lebih maju yang tergambarkan dalam berbagai bidang ilmu dan mazhab filsafat yang bermacam-macam. Namun sayangnya, kejayaan filsafat dan ilmu tersebut hanya dapat berlangsung sampai abad XIII M. Kemudian orang-orang Barat memindahkan pusat ilmu pengetahuan tersebut ke negaranya. Terbagi atas empat golongan pokok menurut waktu, daerah asal, haluan utama dan hubungan dengan salah satu sistem filsafat Yunani.Mutazila, sebuah teologi rasional yang berkembang di Baghdad dan Basra mulai abad ke 7 8. Tokoh terkenalnya adalah Hasan Al-Basri (692-728), Wasil bAta (700-749), Abu Hanifa (756), Imam bHambal (830).Falsafah Pertama. Istilah Falsafah dikhususkan bagi sistem ahli pikir Muslim yang bertitik tolak dan bersandarkan pada filsafat Hellenis yaitu hikmah dan hakim. Berkembang pada tahun 850 1037 M. Terbagi dalam dua periode yaitu Periode pertama bercorak Neoplatonis, berpusat di Iraq, Iran, Turkistan, tokohnya disebut al-ihra-qiunna (orang Timur) dan Periode kedua berhaluan Peripatetis (al-mashaun) berpusat di Andalas (Spanyol). Empat tokoh besarnya bernama Al-Kindi, Al-Razi, Al-Farabi dan Ibnu Sina.Kalam Ashari ( 900-1085 M ), yang berpusat di Baghdad merupakan suatu sistem teologi yang mempergunakan filsafat Eleatis yang bercorak atomisme, atau disamakan dengan ajaran ahl al-sunnah wal-jamaah atau Sunnisme. Tokoh-tokohnya adalah Al-Ashari, Al-Baqillani, Al-Baghdadi dan Juwaini. Dan Al-Ghazali yang mengakhiri hidup filsafat di kawasan timur Khalifah Abbasi ( 1105 M ).Falsafah Kedua. Berkembang di Spanyol dan di Maghrib pada abad ke 12, berhaluan peripatetis. Tokoh-tokohnya adalah Ibn Bajjah, Ibn Tufhayl, dan Ibn Ryushd. 1. Kedudukan akal tinggi di dalamnya, sehingga mereka tidak mau tunduk kepada arti harfiah dari teks wahyu yang tidak sejalan dengan pemikiran filosofis dan ilmiah. Mereka tinggalkan arti harfiah teks dan ambil arti majazinya, dengan lain kata mereka tinggalkan arti tersurat dari nash wahyu dan mengambil arti tersiratnya. Mereka dikenal banyak memakai ta'wil dalam memahami wahyu. 2. Akal menunjukkan kekuatan manusia, maka akal yang kuat menggambarkan manusia yang kuat, yaitu manusia dewasa. Manusia dewasa, berlainan dengan anak kecil, mampu berdiri sendiri, mempunyai kebebasan dalam kemauan serta perbuatan, dan mampu berfikir secara mendalam. Karena itu aliran ini menganut faham qadariah, yang di Barat dikenal dengan istilah free-will and free-act, yang membawa kepada konsep manusia yang penuh dinamika, baik dalam perbuatan maupun pemikiran. 3. Pemikiran filosofis mereka membawa kepada penekanan konsep Tuhan Yang Maha Adil. Maka keadilan Tuhanlah yang menjadi titik tolak pemikiran teologi mereka. Keadilan Tuhan membawa mereka selanjutnya kepada keyakinan adanya hukum alam ciptaan Tuhan, dalam al-Qur'an disebut Sunnatullah, yang mengatur perjalanan apa yang ada di alam ini. Alam ini berjalan menurut peraturan tertentu, dan peraturan itu perlu dicari untuk kepentingan hidup manusia di dunia ini. Teologi rasional Mu'tazilah inilah, dengan keyakinan akan kedudukan akal yang tinggi, kebebasan manusia dalam berfikir serta berbuat dan adanya hukum alam ciptaan Tuhan, yang membawa pada perkembangan Islam, bukan hanya falsafat, tetapi juga sains, pada masa antara abad ke VIII dan ke XIII M. c. Aliran Teologi dan Mistisisme, Aliran ini lebih mendekati kepada irfan (tasawuf), Aliran ini dicetus oleh Al-Ghazali, berkembang pada tahun 105-1111.d. Aliran Peripatetisme Murni, aliran ini lebih kepada mengkritisi aliran yang dikembangkan oleh Al-kindi, Al-farabi dan Ibnu sina. Pencetusnya adalah Ibnu Rusdy, Aliran ini berkembang pada tahun 1126-1198.e. Aliran Filsafat Mistikal, Aliran ini dicetus oleh Fakhrudin Ar-Razi, berkembang pada tahun 1126-1209 dan masih banyak Aliran lain yang tidak penulis sebutkan, Aliran aliran ini berkembang terus hingga kepada Aliran Hikmah Mutaaliyah yang dikembangkan oleh Mulla Shadra pada tahun 1571-1640.Paradigma ajaran Islam pada dunia ilmu pengetahuan begitu komprehensif dalam semua bidang, termasuk mengakui adanya ilmu yang visual dan ilmu nonvisual atau gaib.Pandangan Islam beranggapan bahwa ilmu yang berasal dari pemikiran manusia saja belum dianggap cukup untuk bisa mengungkap suatu hakikat dan realitas yang terjadi pada alam dan diri manusia, diperlukan bantuan ilmu yang bersumber dari wahyu Ilahi yang dapat menjelaskan semua sisi ilmu yang berasal dari penalaran manusia dan realitasnya.Paradigma Islam adalah paradigma yang menjadikan ilmu yang bersumber dari wahyu Ilahi sejajar dengan ilmu yang bersumber dari pemikiran manusia sehingga dapat dilakukan inovasi dan rekonstruksi.Sebagaimana firman Allah : Apakah Allah menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan) dan dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui? Qs Al-Mulk : 14.Filsafat dengan perhatiannya terhadap manusia sejak diturunkan oleh Sokrates dari langit ke bumi dan mengarahkan akal manusia kepada upaya menemukan jati dirinya ; kenalilah dirimu, sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang hakikat manusiaProf Dr Abdul Halim Mahmud (guru besar Ilmu Filsafat di fakultas Ushuluddin Univ Al-Azhar Cairo) mengatakan : Filsafat itu tidak punya suatu pendapat (yang pasti), karena ia menyatakan suatu pendapat dan kebalikannya serta melontarkan suatu pemikiran dan kontradiksinya