1

5
1.Borang Portofolio No. ID dan Nama Peserta : dr. Fadly Wirawan No. ID dan Nama Wahana : RSUD Salewangang Kota Maros Topik : Combustio Tanggal (kasus) : 9 Agustus 2012 Presenter : dr. Fadly Wirawan Tanggal Presentasi : 25 Agustus 2012 Pendamping : dr. Fatmawaty Tempat Presentasi : RSUD Salewangang Maros Obyektif Presentasi : ◊ Keilmuan ◊ Ketrampilan Penyegaran ◊ Tinjauan Pustaka ◊ Diagnostik ◊ Manajemen ◊ Masalah ◊ Istimewa Neonatus ◊ Bayi ◊ Anak Remaja Dewasa Lansia ◊ Bumil ◊ Deskripsi : ◊ Tujuan : Bahan Bahasan : ◊ Tinjauan Pustaka ◊ Riset ◊ Kasus ◊ Audit Cara Membahas : Diskusi ◊ Presentasi & Diskusi ◊ E- mail ◊ Pos Data Pasien : ◊ Nama : An. NI ◊ No.RM : 20 99 45 Nama Klinik : RSUD Salewangang Maros Telp. : - Terdaftar sejak : 9 – 8 – 2012 Data Utama Untuk Bahasan Diskusi : 1. Deskripsi: Anak Perempuan 12 tahun masuk UGD dengan keluhan luka bakar derajat IIA-IIB seluas ± 20%, pada badan sebelah kiri, akibat tersiram air panas Tanda-Tanda Vital: TD : 130/70 mmHg N : 92x/menit P: 28x/menit S: 38’ C GCS 15 (E4M6V5), tampak lemas Pemeriksaan fisik :

description

vb

Transcript of 1

Page 1: 1

1.Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta : dr. Fadly WirawanNo. ID dan Nama Wahana : RSUD Salewangang Kota MarosTopik : CombustioTanggal (kasus) : 9 Agustus 2012Presenter : dr. Fadly WirawanTanggal Presentasi : 25 Agustus 2012 Pendamping : dr. FatmawatyTempat Presentasi : RSUD Salewangang MarosObyektif Presentasi :◊ Keilmuan ◊ Ketrampilan ◊ Penyegaran ◊ Tinjauan Pustaka◊ Diagnostik ◊ Manajemen ◊ Masalah ◊ Istimewa◊ Neonatus ◊ Bayi ◊ Anak ◊ Remaja ◊ Dewasa ◊ Lansia ◊ Bumil◊ Deskripsi :◊ Tujuan :Bahan Bahasan : ◊ Tinjauan Pustaka ◊ Riset ◊ Kasus ◊ AuditCara Membahas : ◊ Diskusi ◊ Presentasi & Diskusi ◊ E-mail ◊ PosData Pasien : ◊ Nama : An. NI ◊ No.RM : 20 99 45Nama Klinik : RSUD Salewangang Maros

Telp. : - Terdaftar sejak : 9 – 8 – 2012

Data Utama Untuk Bahasan Diskusi :

1. Deskripsi: Anak Perempuan 12 tahun masuk UGD dengan keluhan luka bakar derajat IIA-IIB seluas ± 20%, pada badan sebelah kiri, akibat tersiram air panas Tanda-Tanda Vital:TD : 130/70 mmHg N : 92x/menit P: 28x/menit S: 38’ CGCS 15 (E4M6V5), tampak lemas Pemeriksaan fisik :Combustio derajat IIA-IIB di regio colli sinistra ±1%, regio truncus sinistra ±10%, regio extremitas superior sinistra ±5%, regio extremitas inferior sinistra ±4%, ditemukan bulla.

2. Riwayat pengobatan : Tidak Pernah3. Riwayat kesehatan/penyakit : Tidak Ada 4. Riwayat keluarga : Tidak Ada5. Riwayat pekerjaan : Pelajar6. Lain-lain :

Daftar Pustaka Hasil Pembelajaran

1. Diagnosis Combustio2. Penanganan Combustio

Page 2: 1

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :

1. Subyektif : Pasien masuk ke UGD dengan luka bakar pada badan sebelah kiri, yang dialami sekitar satu jam yang lalu, akibat tersiram air panas. Pasien merasa sangat kesakitan

2. Obyektif : TD : 130/70 mmHg N : 92x/menit P: 28x/menit S: 38’ CDari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, GCS E4M6V5 , tampak kesakitan.Combustio derajat IIA-IIB di regio colli sinistra ±1%, regio truncus sinistra ±10%, regio extremitas superior sinistra ±5%, regio extremitas inferior sinistra ±4%, ditemukan bulla. Maka diagnosis pasien tersebut, Combustio grade IIA-IIB grade IIA-IIB ±20%.BB = 50kg

3. Assessment (penalaran klinis) : Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, panas, bahan kimia yang bersifat asam atau basa kuat, listrik atau energi radiasi. Luka bakar merupakan jenis trauma dengan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) tinggi yang sangat memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok sampai fase lanjut).Dengan terjadinya luka bakar, maka akan terjadi kehilangan kulit yang memiliki fungsi sebagai barrier sehingga luka sangat mudah terinfeksi, terjadi penguapan cairan tubuh yang berlebihan disertai pengeluaran protein dan energi sehingga akhirnya terjadi gangguan metabolisme.Berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan Luka bakar derajat IKerusakan terbatas pada bagian superfisial epidermis; Kulit kering, hiperemi, berupa eritem; Tidak dijumpai bula; Nyeri; Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-10 hari.Luka bakar derajat IIKerusakan meliputi epidermis dan dermis berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi; Dijumpai bula; Nyeri; Dasar luka berwarna merah pucat, sering terletak lebih tinggi di atas kulit normalDerajat II dangkal (Superfisial)Kerusakan mengenai bagian superfisial dan dermisOrgan-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh. Derajat II dalam (Deep)Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermisOrgan-organ kulit sebagian masih utuh Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung epitel yang tersisa, biasanya

Page 3: 1

penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.Luka bakar derajat IIIKerusakan meliputi tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam; Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat mengalami kerusakan; Tidak dijumpai bulla; Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat, karena kering, letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar akibat koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar; Tidak terdapat rasa nyeri, bahkan hilang sensasi karena ujung-ujung serabut saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian; Penyembuhan lama.Secara umum,tindakan pertama yang harus dilakukan terhadap pasien trauma adalah memastikan ada tidaknya masalah ABC (Airway-Breathing-Circulation). Pada pasien tidak ditemukan adanya luka bakar pada daerah wajah, sehingga kemungkinan untuk terjadinya trauma inhalasi tidak ada. Jika perlu, diberikan oksigen untuk lebih menjamin sirkulasi dan perfusi. Selanjutnya, kita memberikan resusitasi cairan dengan berpedoman pada formula Baxter- Parkland, jumlah cairan yang dibutuhkan sebesar 4cc/kgBB/%luas luka bakar, dengan pemberian 8 jam pertama sebesar setengah dari kebutuhan, dan 16 jam berikutnya diberikan setengahnya lagi. Cairan yang digunakan adalah cairan kristaloid. Untuk pemantauan diuresis, kita memasang kateter urine.Pada pasien dengan luka bakar yang cukup luas yang rentan terhadap infeksi, sebaiknya diberikan antibiotik profilaksis intravena. Selain itu, diberikan pula analgetik, dan antiansietas karena pasien merasa sangat nyeri dan tidak tenang Untuk pengobatan lokal, luka dibersihkan, kulit mati dibuang, bulla diaspirasi, dan diberikan krim antibiotic.

4. Plan : Diagnosis:

Diagnosis sudah sangat jelas.

 

Pengobatan:

Penanganan pada pasien ini:

Cek ABC

O2 2-4 L/menit via kanula nasal

IVFD RL 8 jam pertama 2000 cc (84 tetes/menit)

16 jam berikutnya 2000 cc (42 tetes/menit)

Ceftriaxone 1 gr /i.v./12 jam

Ketorolac 10mg 1 ampul/i.v./8 jam

Page 4: 1

Ranitidine 25 mg 1 ampul/i.v./8 jam

Rawat Luka (kompres NaCl 0.9%, aspirasi bulla, berikan salep bioplasenton)

Rawat bagian bedah

Rujukan : (-)Kontrol : (-)