150093477 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas

download 150093477 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas

of 5

description

anc

Transcript of 150093477 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas

KEBIJAKAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMASWalaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam penerapan operasional dikenakan standar minimal 14/7 T. Cakupan pelayanan antenatal care sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu 14 T, meliputi :1. Timbang Berat Badan (T1)

2. Ukur Tekanan Darah (T2)

3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)

4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)

5. Pemberian imunisasi TT (T5)

6. Pemeriksaan Hb (T6)

7. Pemeriksaan VDRL (T7)

8. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)

9. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)

10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)

11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)

12. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)

13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)

14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T, , yang terdiri dari : Timbang BB dan ukur tinggi badan

Timbang berat badan setiap kali kunjungan.Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I 0,5 Kg perbulan dan Trimester II-III 0,5 Kg perminggu.Dengan kenaikan berat badan rata-rata sebesar 6-12 kg selama kehamilan, Maksimal mengalami kenaikan berat badan sebesar 12 Kg dan minimal sebesar 6-7 Kg. Perhatikan besar kenaikan berat badan ibu, jangan sampai ibu mengalami penurunan berat badan atau jangan sampai ibu mengalami obesitas.

Ukur tekanan darah

Tekanan darah yang normal 110/80 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi maupun eklamsi.

Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap

Imunisasi TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dengan interval 4 minggu, tanpa pandang usia kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu, maka hanya diberi TT 1x. Imunisasi TT bertujuan melindungi bayi dan ibu terhadap penyakit tetanus (Syahlan, 1996). Vaksin TT diberikan sedini mungkin dengan dosis pemberian 0,5 cc I.M (intra muskulair) di lengan atas/paha/bokong. Khusus untuk calon pengantin diberikan imunisasi TT 2x dengan interval 4 minggu. Usahakan TT1 dan TT2 diberikan sebelum menikah (Depkes, 1992).

Perlindungan dari imunisasi tt dapat dilihat pada tabel berikut ini:

AntigenInterval (Selama waktu minimal)Lama PerlindunganPerlindungan (%)

TT1Pada kunjungan antenatal pertama--

TT24 minggu setelah TT13 tahun80

TT36 minggu setelah TT25 tahun95

TT41 tahun setelah TT310 tahun99

TT51 tahun setelah TT425 tahun seumur hidup99

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum). Pemberian tablet zat besi minimum 90 tablet selama kehamilan

Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat. Dimulai dengan pemberian satu tablet sehari dengan segera mungkin, setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung Fe So4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet sebaiknya tidak diminum bersamasama teh/kopi karena akan mengganggu penyerapan.Selain itu juga perlu Pemberian Tablet multivitamin yang mengandung mineral, tujuan pemberian tablet multivitamin yang mengandung mineral adalah untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan janin/bayi selama hamil dan nifas. Cara pemberian 1 tablet/hari, selama masa kehamilan dan nifas. (Mochtar R., 1998:73)

WHO menganjurkan pemberian ferro sulfat 320 mg (setara dengan 60 mg zat besi) 2 kali sehari bagi semua ibu hamil. Jika Hb 9 gr% atau kurang dari pada salah satu kunjungan, tingkatkan tablet zat besi menjadi 3 kali 1 tablet/hari sampai akhir masa kehamilannya. Kebijakan program KIA di Indonesia saat ini menetapkan bahwa pemberian tablet Fe (320 mg Fe sulfat dan 0,5 mg asam folat) untuk semua ibu hamil sebanyak 1 kali 1 tablet selama 90 hari. Jumlah tersebut mencukupi kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilan, yaitu 100 mg.

Bila ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-3 kali 1 tablet/hari selama 2-3 bulan; dan dilakukan pemantauan Hb (bila masih anemia), pemeriksa sampel tinja untuk melihat kemungkinan adanya cacing tambang dan parasit lainnya . Periksa darah tepi terhadap parasit malaria di daerah endemic. (Depkes RI, 1999).

Pada setiap kali kunjungan mintalah ibu untuk meminum tablet Fe yang cukup, hindari meminum teh/kopi 1 jam sebelum/sesudah makan karena dapat mengganggu penyerapan zat besi. Tablet Fe lebih dapat diserap jika disertai dengan mengkonsumsi vitamin C yang cukup. Jika vitamin C dikonsumsi ibu dalam makanannya tidak tercukupi berikan tablet vitamin C 250 mg per hari (Depkes RI, 1999).

Ukur tinggi fundus uteri

Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan Umur Kehamilan dimana :

Usia KehamilanTinggi Fundus Uteri (TFU)

123 jari di atas simfisis

16Pertengahan pusat-simfisis

203 jari di bawah pusat

24Setinggi pusat

283 jari di atas pusat

32Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (Px)

363 jari di bawah prosesus xiphoideus (Px)

40Pertengahan pusat- prosesus xiphoideus (Px)

Tes terhadap penyakit menular seksual

Tes wicara dalam rangka mempersiapkan rujukan

Pada saat kunjungan antenatal, petugas kesehatan harus menjelaskan pada klien dan suami tentang kondisi ibu dan janinnya, dan jika penyulit terjadi beritahu ibu suami dan keluarga serta ajak ibu, suami dan keluarga untuk membahas rujukan dan rencana rujukan. Rujukan tepat waktu merupakan unggulan asuhan sayang ibu dalam mendukung keselamatan ibu.

Persiapan-persiapan dan informasi yang dapat dimasukkan dalam rencana rujukan adalah :

1. Siapa yang akan menemani ibu atau bayi baru lahir.

2. Tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga (jika ada lebih dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan).

3. Sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mendampingi mengendarainya. Transportasi harus tersedia segera, baik siang maupun malam.

4. Siapa orang yang ditunjuk menjadi donor darah, jika tranfusi darah diperlukan.

5. Uang yang disisihkan untuk asuhan medis, transportasi, obat-obatan dan bahan-bahan.

6. Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak di rumah