15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

44
TINJAUAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KLASTER TINJAUAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KLASTER DAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH DAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH Oleh: Sekretaris Jenderal Disampaikan pada Rapat Kerja Departemen Perindustrian dengan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota di Kawasan Timur Indonesia 1 dengan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota di Kawasan Timur Indonesia Makassar, 28 Maret 2008

Transcript of 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

Page 1: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

TINJAUAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KLASTER TINJAUAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KLASTER DAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAHDAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH

Oleh: Sekretaris Jenderal

Disampaikan pada Rapat Kerja Departemen Perindustriandengan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota di Kawasan Timur Indonesia

11

dengan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota di Kawasan Timur Indonesia

Makassar, 28 Maret 2008

Page 2: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

DAFTAR ISIBAGIAN I : Strategi dan Pendekatan Pengembangan Industri Nasional

A. StrategiA. StrategiB. PendekatanC. Pengembangan Klaster Industri PrioritasD. Pengembangan Industri Unggulan dan Kompetensi Inti Industri Daerah

BAGIAN II : Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Industri Prioritasj p g g

A. UmumB. Klaster Industri Makanan dan MinumanC. Klaster Industri Pengolahan Hasil Laut (Ikan)D. Klaster Industri Tekstil dan Produk TekstilE. Klaster Industri Alas KakiF. Klaster Industri Turunan Minyak Kelapa SawitG. Klaster Industri Barang Kayu / Furniture (termasuk Rotan dan Bambu)H. Klaster Industri Pengolahan Karet dan Barang dari KaretI Klaster Industri Pulp dan KertasI. Klaster Industri Pulp dan KertasJ. Klaster Industri Mesin dan Peralatan ListrikK. Klaster Industri Petrokimia

BAGIAN III : Tinjauan Implementasi Pengembangan Industri Unggulan Daerah

A M t ik I d t i P g l h K diti U gg l P i iA. Matrik Industri Pengolahan Komoditi Unggulan ProvinsiB. Penugasan kepada Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota untuk menyusun Peta Panduan Pengembangan

Kompetensi Inti Industri Kabupaten/Kota masing-masing

BAGIAN IV : Keterkaitan Antara Pengembangan Klaster Industri Prioritas, Industri Unggulan Provinsi, dan Kompetensi Inti Industri Kabupaten/Kota (Studi Kasus: Kabupaten Padang Pariaman)Kompetensi Inti Industri Kabupaten/Kota (Studi Kasus: Kabupaten Padang Pariaman)

A. Klaster Industri Prioritas di Sumatera BaratB. Industri Pengolahan Komoditi Unggulan Provinsi Sumatera BaratC. Penentuan Produk Unggulan Kabupaten Padang PariamanD. Rantai Usaha Olahan Kakao

22

D. Rantai Usaha Olahan KakaoE. Strategi Pengolahan Industri Kakao di Kabupaten Padang PariamanF. Roadmap Pengembangan Kompetensi Inti Industri di Kabupaten Padang PariamanG. Rencana Aksi Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Padang Pariaman

2

Page 3: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

1.1. StrategiStrategi dandan PendekatanPendekatanPengembanganPengembangan IndustriIndustri NasionalNasional

33

Page 4: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

A.A. StrategiStrategi

a) Strategi Pokok a) Strategi Pokok (Peningkatan Daya Saing):(Peningkatan Daya Saing):

b) b) Strategi Operasional:Strategi Operasional:

Memperkuat keterkaitan pada semua Memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan rantai nilaitingkatan rantai nilai

Pengembangan Lingkungan Bisnis Pengembangan Lingkungan Bisnis yang Nyaman dan Kondusif;yang Nyaman dan Kondusif;tingkatan rantai nilaitingkatan rantai nilai

Meningkatkan nilai tambah sepanjang Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai dengan membangun rantai nilai dengan membangun kompetensi intikompetensi inti

yang Nyaman dan Kondusif;yang Nyaman dan Kondusif;Mendorong pertumbuhan dengan Mendorong pertumbuhan dengan fokus klaster industri prioritas; dan fokus klaster industri prioritas; dan Kompetensi IntiKompetensi Inti IndustriIndustri DaerahDaerahkompetensi intikompetensi inti

Peningkatan Produktivitas, Efisiensi, Peningkatan Produktivitas, Efisiensi, dan Pendalaman Struktur;dan Pendalaman Struktur;Pengembangan Industri Kecil danPengembangan Industri Kecil dan

Kompetensi Inti Kompetensi Inti IndustriIndustri DaerahDaerah

Pengembangan Industri Kecil dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.Menengah.

4444

Page 5: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

B.B. PendekatanPendekatan

Implementasi pembangunan industri nasional dilakukan secaraImplementasi pembangunan industri nasional dilakukan secarasinergi dan terintegrasi di seluruh daerah.

Sinergi dengan daerah, dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan,( )yaitu :

Pengembangan 32 Klaster Industri Prioritas

Top-Down (By Design)Top-Down (By Design)

g g(basis industri manufaktur, industri agro,industri alat transportasi, industritelematika, industri kreatif, dan IKM), yangdipilih berdasarkan kemampuan nasional untuk

A.dipilih berdasarkan kemampuan nasional untukbersaing di pasar domestik dan internasional.

B. Bottom-UpBottom-UpPengembangan industri pengolahan komoditiunggulan daerah menuju Kompetensi IntiIndustri Daerah (pemberdayaan produki d t i l d h)

55

industri unggulan daerah)

Page 6: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

C.C. PengembanganPengembangan KlasterKlaster IndustriIndustri PrioritasPrioritas

Terpilih 32 industri prioritas I. AGROI. AGROTerpilih 32 industri prioritasdari 365 industri, dengan

total output 78% total ekspor 83%

1.1. Makanan dan minuman Makanan dan minuman (kakao, coklat, buah(kakao, coklat, buah--buahan, kelapa, buahan, kelapa, tembakau, kopi, gula)tembakau, kopi, gula)

22 Hasil lautHasil laut

I. AGROI. AGRO

total ekspor 83%

F k

2.2. Hasil lautHasil laut3.3. Kelapa sawitKelapa sawit4.4. Produk kayuProduk kayu5.5. KaretKaret

II. ALAT ANGKUTII. ALAT ANGKUT 1.1. Industri Material Dasar (besi Industri Material Dasar (besi dan baja, alumunium, dan baja, alumunium, semen petrokimia minyaksemen petrokimia minyak

IV. Basis IndustriIV. Basis IndustriManufakturManufaktur

Fokus

Industri Prioritas

1.1.OtomotifOtomotif2.2.PerkapalanPerkapalan3.3.KedirgantaraanKedirgantaraan4.4.PerkeretaPerkereta--apianapian

semen, petrokimia, minyak semen, petrokimia, minyak nabati, selulosa, keramik)nabati, selulosa, keramik)

2.2. Industri Komponen & Industri Komponen & Penunjang (permesinan, Penunjang (permesinan, otomotif, elektonika)otomotif, elektonika)

3.3. Industri Permesinan Industri Permesinan (perkakas, alsintan, (perkakas, alsintan, peralatan listrik & mesinperalatan listrik & mesinV. IKM TertentuV. IKM Tertentu

III. III. TELEMATIKA *)TELEMATIKA *)

peralatan listrik & mesin peralatan listrik & mesin listrik, mesin & peralatan listrik, mesin & peralatan pabrik, mesin penggerak pabrik, mesin penggerak umum, alat konstruksi & umum, alat konstruksi & peralatan pabrik)peralatan pabrik)

1.Makanan Ringan2.Garam Rakyat3.Minyak Atsiri4.Kerajinan Tradisional5.Batu Mulia dan Perhiasan6.Gerabah / Keramik Hias

V. IKM TertentuV. IKM Tertentu

CatatanCatatan: 10 : 10 klasterklaster dalamdalam RPJMN 2004 RPJMN 2004 -- 2009: 2009: (1) (1) industriindustri makananmakanan dandan minumanminuman; ; (2) (2) industriindustri pengolahpengolah hasilhasil lautlaut; ;

6.Gerabah / Keramik Hias(3) (3) industriindustri tekstiltekstil dandan produkproduk tekstiltekstil; ; (4) (4) industriindustri alas kaki; alas kaki; (5) (5) industriindustri kelapakelapa sawitsawit; ; (6) (6) industriindustri barangbarang kayukayu ((termasuktermasuk rotanrotan dandan bambubambu); ); (7) (7) industriindustri karetkaret dandan barangbarang karetkaret; ;

66

(8) (8) industriindustri pulp pulp dandan kertaskertas; ; (9) (9) industriindustri mesinmesin listriklistrik dandan peralatanperalatan listriklistrik; ; dandan(10) (10) industriindustri petrokimiapetrokimia. .

*) *) TermasukTermasuk IndustriIndustri KreatifKreatifIndustriIndustri KreatifKreatif adalahadalah prosesproses peningkatanpeningkatan nilainilai tambahtambah hasilhasil daridari eksploitasieksploitasi kekayaankekayaan intelektualintelektualberupaberupa kreatifitaskreatifitas, , keahliankeahlian dandan bakatbakat individuindividu menjadimenjadi suatusuatu produkproduk yang yang dapatdapat dijualdijual sehinggasehinggameningkatkanmeningkatkan kesejahteraankesejahteraan bagibagi pelaksanapelaksana dandan orangorang--orangorang yang yang terlibatterlibat..

Page 7: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

D.D. PengembanganPengembangan IndustriIndustri UnggulanUnggulan dandan KompetensiKompetensi IntiInti

1. Bottom1. Bottom--up Policy: up Policy: PengembanganPengembangan KompetensiKompetensi IntiInti IndustriIndustri DaerahDaerah

IndustriIndustri DaerahDaerah

MembangunkanMembangunkan komkomppeetensitensi intiinti industriindustri

p yp y g gg g pp

daerahdaerah melaluimelalui pengembanganpengembangan industriindustripengolahanpengolahan produkproduk--produkproduk unggulanungguland hd hdaerahdaerah;;

TelahTelah teridentifikasiteridentifikasi produkproduk--produkprodukunggulanunggulan daerahdaerah perper propinsi,propinsi, yangyang akanakandisepakatidisepakati untukuntuk didorongdidorong bersamabersama dengandenganPPemerintahemerintah DaerahDaerah;;PPemerintahemerintah DaerahDaerah;;

TelahTelah teridentifikasiteridentifikasi kompetensikompetensi intiinti

77

industriindustri beberapabeberapa kabupatenkabupaten//kotakota..

Page 8: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

2. Pembangunan 2. Pembangunan IndustriIndustri didi DaerahDaerah

Langkah-langkah Pengembangan

1. Menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif,

Hasil yang Diharapkan

Terselesaikannya ketidakserasian p y g ,antara lain melalui: pelayanan perizinan “one stop service”; penghapusan perda bermasalah; pemberianinsentif kepada penanam modal; pembangunaninfrastruktur

ykarena adanya disparitas antar wilayah;Terjadinya kerjasama antar daerahberlandaskan kedekatan dan potensiyang sama serta masuk dalam rantai

2. Mengembangkan industri unggulan provinsi, antaralain melalui: pembangunan kawasan industri khususkerjasama antara Propinsi, kabupaten/kota denganpemerintah pusat; pengembangan proyek percontohanproduk unggulan; penetapan industri unggulan melalui

nilai komoditi yang akan dikembangkan

Sasaranproduk unggulan; penetapan industri unggulan melaluiperda.

3. Membangun kompetensi inti industri daerah untukkabupaten/kota, antara lain melalui: pemilihan komoditiunggulan yang akan dikembangkan; penetapan dan

Memanfaatkan sumber daya termasuk sumber daya alam yang dimiliki daerah secara optimal.M b k i d t i k b b i unggulan yang akan dikembangkan; penetapan dan

penyusunan strategi kompetensi inti industri daerah; peningkatan keterampilan dan keahlian sumber dayamanusia; peningkatan efektivitas pengembangan IKM di sentra dengan pendekatan One Village One Product

Menyebarkan industri ke berbagai daerah.Meningkatkan daya saing daerah berlandaskan keunggulan daerah yang dimiliki (OVOP).

4. Mengembangkan kerjasama antar daerah baik yang memiliki potensi yang sama dan kedekatan daerahmaupun berdasarkan cakupan rantai nilai melalui:

dimiliki.Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai komoditi unggulan daerah.Membangun keunikan yang dimiliki daerah.

88

maupun berdasarkan cakupan rantai nilai, melalui: pertukaran sumber daya; pembentukan industrial regional management (regional market, core competence, networking).

daerah.Melakukan kerjasama antar daerah.Terbangunnya kerjasama yang harmonis antar daerah.

Page 9: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

3. 3. IndustriIndustri UnggulanUnggulan ProvinsiProvinsi

NO PROVINSI INDUSTRI UNGGULAN1 Nanggroe Aceh Darussalam Industri Pengolahan Hasil Laut

Industri Minyak Atsiri

NO PROVINSI INDUSTRI UNGGULAN16 Jawa Timur Industri Perkapalan17 Bali Industri TelematikaIndustri Minyak Atsiri

2 Sumatera Utara Industri Pengolahan Kelapa SawitIndustri Pengolahan Karet

3 Sumatera Barat Industri Pengolahan Kakao4 Riau Industri Pengolahan Kelapa Sawit

I d i P l h K l

17 Bali Industri TelematikaIndustri Barang Seni

18 Kalimantan Barat Industri Pengolahan Karet19 Kalimantan Tengah Industri Pengolahan Rotan20 Kalimantan Selatan Industri Pengolahan Kelapa Sawit21 K li t Ti I d t i P l h K kIndustri Pengolahan Kelapa

5 Kepulauan Riau Industri Pengolahan Hasil LautIndustri Perkapalan

6 Lampung Industri Pengolahan JagungIndustri Pengolahan Tepung dan Pasta

21 Kalimantan Timur Industri Pengolahan KakaoIndustri Pengolahan Karet

22 Nusa Tenggara Barat Industri Pengolahan Hasil Laut23 Nusa Tenggara Timur Industri Pengolahan Kakao

Industri Pengolahan Jagung7 Jambi Industri Pengolahan Kelapa Sawit

Industri Pengolahan Karet8 Bengkulu Industri Pengolahan Hasil Laut

Industri Pengolahan Karet9 Sumatera Selatan Industri Pengolahan Karet

24 Sulawesi Utara Industri Pengolahan KelapaIndustri Pengolahan Hasil Laut

25 Gorontalo Industri Pengolahan Jagung26 Sulawesi Tengah Industri Pengolahan Hasil Laut

Industri Pengolahan Kakao9 Sumatera Selatan Industri Pengolahan Karet10 Bangka Belitung Industri Pengolahan Hasil Laut

Industri Barang Logam11 Banten Industri Tekstil dan Produk Tekstil12 DKI Jakarta Industri Pengolahan Kayu

d l / k

Industri Pengolahan Kakao27 Sulawesi Selatan Industri Pengolahan Hasil Laut

Industri Pengolahan Kakao28 Sulawesi Barat Industri Pengolahan Kakao29 Sulawesi Tenggara Industri Pengolahan Kakao30 M l k I d i P l h H il LIndustri Kerajinan Batu Mulia / Perak

13 Jawa Barat Industri TelematikaIndustri Kreatif

14 Jawa Tengah Industri Tekstil dan Produk TekstilIndustri Pengolahan Kayu

30 Maluku Industri Pengolahan Hasil Laut31 Maluku Utara Industri Pengolahan Kelapa32 Papua Industri Pengolahan Kakao

Industri Pengolahan Kopi33 Irian Jaya Barat Industri Pengolahan Hasil Laut

99

15 DI Yogyakarta Industri Kulit dan Alas KakiIndustri Pengolahan Kayu

Industri Pengolahan Kayu

Page 10: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

2.2. TinjauanTinjauan ImplementasiImplementasiPengembanganPengembangan KlasterKlaster IndustriIndustriPrioritasPrioritasPrioritasPrioritas

1010

Page 11: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

A.A. UmumUmum

Sesuai dengan RPJM dan arah kebijakan pengembangan industri melalui pendekatan Sesuai dengan RPJM dan arah kebijakan pengembangan industri melalui pendekatan klaster, telah dipilih 10 (sepuluh) klaster industri inti dan beberapa klaster industri penunjang klaster, telah dipilih 10 (sepuluh) klaster industri inti dan beberapa klaster industri penunjang dan terkaitdan terkaitdan terkait.dan terkait.Atas dasar hal tersebut sejak tahun 2005 pengembangan industri lebih difokuskan dan Atas dasar hal tersebut sejak tahun 2005 pengembangan industri lebih difokuskan dan diarahkan pada pengembangan industri berdasarkan pendekatan pengembangan klaster. diarahkan pada pengembangan industri berdasarkan pendekatan pengembangan klaster. Kegiatan pengembanganKegiatan pengembangannyanya meliputi:meliputi:Kegiatan pengembanganKegiatan pengembangannyanya meliputi: meliputi:

1)1) Pembentukan Working Group/Forum Komunikasi Kerjasama Industri pada masingPembentukan Working Group/Forum Komunikasi Kerjasama Industri pada masing--masing klaster industri, masing klaster industri,

2)2) Sosialisasi klaster industri, Sosialisasi klaster industri, 3)3) Perbaikan iklim usaha dan dukungan program kelembagaan, Perbaikan iklim usaha dan dukungan program kelembagaan, 4)4) Fasilitasi pengembangan kerjasama antara industri inti, industri terkait dan industri Fasilitasi pengembangan kerjasama antara industri inti, industri terkait dan industri

penunjang, serta penunjang, serta 5)5) Penyusunan road map dan diagnosis pengembangan klaster industriPenyusunan road map dan diagnosis pengembangan klaster industri5)5) Penyusunan road map dan diagnosis pengembangan klaster industri. Penyusunan road map dan diagnosis pengembangan klaster industri.

Pada tahun 2006 dan 2007, di dalam upaya mengorganisasikan dan memfasilitasi Pada tahun 2006 dan 2007, di dalam upaya mengorganisasikan dan memfasilitasi komponenkomponen--komponen yang terlibat dalam pengembangan klaster industri di daerah, komponen yang terlibat dalam pengembangan klaster industri di daerah, Departemen Perindustrian telah membentuk beberapa Kelompok Kerja (Pokja) Departemen Perindustrian telah membentuk beberapa Kelompok Kerja (Pokja) p p p j ( j )p p p j ( j )Pengembangan Klaster Industri di beberapa Daerah. Pengembangan Klaster Industri di beberapa Daerah. Sebagian besar pengembangan klaster Industri telah melaksanakan tahapan diagnostik dan Sebagian besar pengembangan klaster Industri telah melaksanakan tahapan diagnostik dan sosialisasi serta membangun kolaborasi secara sinergi dengan seluruh pemangku sosialisasi serta membangun kolaborasi secara sinergi dengan seluruh pemangku

11111111

kepentingan melalui forumkepentingan melalui forum--forum komunikasi dan kelembagaan yang dibangun pada tingkat forum komunikasi dan kelembagaan yang dibangun pada tingkat pusat maupun daerah.pusat maupun daerah.

Page 12: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

11 Kl tKl t I d t iI d t i K kK k

B.B. KlasterKlaster IndustriIndustri MakananMakanan dandan MinumanMinuman1. 1. KlasterKlaster IndustriIndustri KakaoKakao

Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 telah dilakukan rencana aksi untuk menunjang program peningkatan mutu biji kakao antara lain :program peningkatan mutu biji kakao antara lain :

Menunjuk fasilitator untuk memfasilitasi Kolaborasi antar anggota klaster dengan dukungan Pemerintah Daerah, Petani, dan industri kelapa;g , , p ;Bantuan mesin dan peralatan fermentasi biji kakao di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Luwu dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kabupaten Padang Pariaman dan Lampung TimurBantuan mesin dan peralatan pengolahan dan fermentasi biji kakao di Sumatera Barat;Bantuan mesin dan peralatan pengolahan dan fermentasi biji kakao di Sumatera Barat;Kajian Pusat Pengembangan Industri Kakao di Sulawesi;Perbaikan planting management (budidaya tanaman, pemeliharaan/perawatan termasuk pemberantasan hama, dan panen sering serta sarungisasi buah kakao) dalam rangka p , p g g ) gmeningkatkan produktivitas menjadi 1.000-1500 Kg/ha.Merevisi dan menerapkan SNI biji kakao.Pembentukan dan pemberdayaan working group di Sulawesi Selatan.

12121212

Page 13: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

2. 2. KlasterKlaster IndustriIndustri GulaGula

Dalam rangka pengembangan klaster industri gula, telah dilakukan berbagai upaya antara lain :Menunjuk fasillitator di lokasi pengembangan klaster;Melakukan rapat-rapat secara intensif antara industri gula, petani, Pemerintah Pusat dan p p g , p ,Pemerintah Daerah khususnya dalam rangka revitalisasi industri gula nasional;Menyusun kebutuhan investasi untuk restrukturisasi industri gula;Menyusun kemampuan nasional di bidang industri permesinan & rancang bangun perekaysaan dalam rangka ”Pembangunan Pabrik Gula Merah Putih”;perekaysaan dalam rangka Pembangunan Pabrik Gula Merah Putih ;Mempercepat peningkatan produktifitas tanaman melalui pembongkaran ratoon & penanaman bibit unggul;Mengalokasikan dana sebesar Rp. 250 milyar untuk mendukung 3 pabrik gula di PTPN XIV;g p y g p gMengusulkan agar industri gula rafinasi baru harus mempunyai pasokan bahan baku dari dalam negeri;Mempersiapkan penerapan SNI wajib gula rafinasi.Menginventarisasi kebutuhan gula rafinasi untuk industri kecil dan industri rumah tangga;Menginventarisasi kebutuhan gula rafinasi untuk industri kecil dan industri rumah tangga;Mempertegas pengaturan peredaran gula rafinasi hanya boleh dijual untuk industri makanan dan minuman

13131313

Page 14: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

3. 3. KlasterKlaster IndustriIndustri KelapaKelapa

Dalam rangka pengembangan klaster industri kelapa, telah dilakukan berbagai upaya antara lain :Diagnostik dan kolaborasi antar anggota klaster dengan dukungan Pemda, Petani, dan industri kelapa;Pemberdayaan Forum Komunikasi melalui Focused Group DiscussionsKoordinasi dengan Departemen Pertanian untuk peremajaan tanaman kelapa; Pemberian bantuan mesin untuk meningkatkan kualitas kopra, pengolahan VCO dan minyak kelapakelapa.Pemanfaatan kayu kelapa untuk industri furniture;Pilot project dan bantuan peralatan industri pengolahan kelapa terpadu

14141414

Page 15: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

4. 4. KlasterKlaster IndustriIndustri PengolahanPengolahan TembakauTembakau

Bentuk fasilitasi yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian pada tahun 2007 antara lain:Mengadakan pengembangan kemitraan antara petani tembakau dengan industrirokok/eksprotir di Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.Meningkatkan mutu bahan baku tembakau dengan bantuan unit peralatan omprongan di NusaMeningkatkan mutu bahan baku tembakau dengan bantuan unit peralatan omprongan di Nusa Tenggara BaratMembentuk dan memberdayakan Working Group di Nusa Tenggara BaratPemberdayaan Forum Komunikasi melalui FGD-FGD (Focused Group Discussions)M d i li ik d I d t i T b k d i i k di t l hMenyusun dan menyosialisasikan roadmap Industri Tembakau. roadmap ini kemudian telahdiacu oleh Dep. Pertanian untuk membuat roadmap pengembangan Tembakau, roadmap pengembangan cengkeh, dan oleh Dep. Keuangan dalam perumusan dan penetapankebijakan pengenaan cukai. Lebih lanjut roadmap ini menjadi rujukan baik dari kalangankebijakan pengenaan cukai. Lebih lanjut roadmap ini menjadi rujukan baik dari kalanganpemerintah maupun dunia usaha sehingga tahapan pengembangan industri rokok ke depanlebih jelas dan pasti.Inisiasi penyusunan RUU Pengendalian Dampak Tembakau yang komprehensif dan integratif.I i i i b t k KOMIT (K it I d t i T b k )Inisiasi pembentukan KOMIT (Komunitas Industri Tembakau).Peningkatan pengendalian produk rokok ilegal di beberapa lokasi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Sumatera Utara; melalui penyuluhan dan pembinaan industri kecilrokok dan kelompok petani tembakau.rokok dan kelompok petani tembakau.

15151515

Page 16: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

5. 5. KlasterKlaster IndustriIndustri PengolahanPengolahan KopiKopi

Bentuk fasilitasi yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian pada tahun 2007 antara lain:Mengadakan pengembangan kemitraan antara petani kopi dengan industri pengolahan diLampung.Meningkatkan mutu bahan baku kopi dengan bantuan unit peralatan pengolahan di Lampung, dan Kabupaten Tarutung.Membentuk dan memberdayakan Working Group di LampungPemberdayaan Forum Komunikasi melalui FGD (Focused Group Discussions)Pemberdayaan Forum Komunikasi melalui FGD (Focused Group Discussions)Menyusun dan menyosialisasikan roadmap Industri Pengolahan Kopi. Peningkatan kerjasama luar negeri dan promosi dengan aktif pada sidang-sidang ICO (International Coffee Organization) di London.

16161616

Page 17: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

6. 6. KlasterKlaster IndustriIndustri PengolahanPengolahan BuahBuah

Bentuk fasilitasi yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian pada tahun 2007 antara lain:Mengadakan pengembangan kemitraan antara petani buah dengan industri pengolahan diKabupaten Kuningan, Jawa Barat.Meningkatkan mutu bahan baku Jeruk dengan bantuan unit peralatan pengolahan di Mamuju, Sulawesi Barat.Meningkatkan mutu bahan baku Markisa dengan bantuan unit peralatan pengolahan diSulawesi SelatanSulawesi Selatan.Membentuk dan memberdayakan Working Group di Jawa Barat.Pemberdayaan Forum Komunikasi melalui FGD (Focused Group Discussions)Diversifikasi produk olahan mangga dengan mengadakan serangkaian festival penganekaragaman produk olahan mangga bagi beberapa kelompok PKKMeningkatkan promosi dan pemasaran bekerjasama dengan outlet makanan di kota Bandung.Mengadakan pertemuan produsen olahan mangga skala kecil dengan pedagang danindustriawan skala menengah dan besar di Kabupaten Kuninganindustriawan skala menengah dan besar di Kabupaten Kuningan.

17171717

Page 18: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

C.C. KlasterKlaster IndustriIndustri PengolahanPengolahan HasilHasil LautLaut ((IkanIkan))

Sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :Melakukan koordinasi dengan Departemen Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan pengawasan di perairan laut Indonesia, pemetaan

t i ik d i d t i l h ik di I d i d k it t lpotensi ikan dan industri pengolahan ikan di Indonesia, mendorong kemitraan antara nelayan dengan industri pengolahan hasil laut, Integrasi penangkapan ikan sampai dengan pengolahannya, penelitian dan pengembangan, Perluasan wilayah kawasan industri pengolahan hasil laut di kawasan timur Indonesiapengolahan hasil laut di kawasan timur IndonesiaPemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)Mengutamakan pasokan bahan baku ikan segar untuk industri pengolahan ikan dalam negeri melalui pembatasan ekspor ikan segar.M l k k di ifik i d k k h ik l h i jiMelakukan diversifikasi produk ke arah ikan olahan siap sajiPenciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif melalui pemberian insentif dibidang fiskal, administrasi termasuk jaminan hukum dan kestabilan keamanan.Pembangunan infrastruktur untuk mendukung industri pengolahan hasil laut seperti g g p g ppenampungan ikan, Power Generator, Cold Stotage, Fish Pre- Processing , Pabrik es Containerized dll.Peningkatan kualitas SDM di bidang industri pengolahan ikan dengan pendidikan dan

l tihpelatihan.

18181818

Page 19: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

B t k f ilit i dil k k l h D t P i d t i d t h 2007 t l i

D.D. KlasterKlaster IndustriIndustri TekstilTekstil dandan ProdukProduk TekstilTekstilBentuk fasilitasi yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian pada tahun 2007 antara lain:

Mengadakan pelatihan SDM di bidang disain pakaian jadi modern, cotton classer, CAD/CAM, dying & finishing serta audit energy. Disamping itu juga diadakan pelatihan pengembangan serat rami sebagai bahan baku alternatif.serat rami sebagai bahan baku alternatif.Mengkoordinasikan penanganan limbah batubara untuk pembuatan bata press.Melakukan rekondisi mesin beberapa industri pemintalan dan penyempurnaan di Majalaya dan PekalonganM b t K ji P b I d t i TPT N i lMembuat Kajian Pengembangan Industri TPT NasionalPemberdayaan working group melalui FGD-FGD (Focused Group Discussions).

19191919

Page 20: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

Pada tahun 2007 telah dilakukan kegiatan yang berpedoman kepada rencana aksi yang

E.E. KlasterKlaster IndustriIndustri Alas KakiAlas Kakiada a u 00 e a d a u a eg a a ya g be pedo a epada e ca a a s ya g

merupakan lanjutan dari kegiatan 2006 yang meliputi:Memperkuat UPT Kulit Magetan dengan bantuan mesin/peralatan untuk meningkatkankemampuan pelayanan kepada industri kecil penyamakan kulit di LIK Magetan;M l k k l tih t h d 60 SDM d l b R&D B d Dikl t dMelakukan pelatihan terhadap 60 orang SDM pada lembaga R&D, Badan Diklat danPerguruan Tinggi dibidang teknologi proses, Enterpreneur Motivation Training danManajemen Pemasaran dan Keuangan;Memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dengan lembaga pembiayaan dalam rangkap p g g p y gkemudahan mendapatkan modal kerja terutama bagi IKM klaster;Melakukan sosialisasi tentang keunggulan pengembangan industri alas kaki dengan klasterdalam rangka mobilisasi perusahaan bergabung dengan klaster serta diseminasi rencanak i kl t di J B taksi klaster di Jawa Barat;

Mengadakan promosi yang bersifat internasional didalam negeri dan luar negeri secarabersama-sama, yaitu :

Indo Leather and Footwear (ILF) yang bertempat di PRJ Kemayoran Jakarta bekerja( ) y g p y jsama dengan Event Organizer dengan peserta sekitar 200 perusahaan. Global Shoes di Dusseldorf (Jerman) dengan 17 perusahaan peserta yang sebagianberasal dari Jawa Timur dan merupakan anggota klaster.

Melakukan pertemuan dengan perwakilan UE FESI dan KBRI guna peningkatan ekspor keMelakukan pertemuan dengan perwakilan UE, FESI dan KBRI guna peningkatan ekspor keUE dengan memanfaatkan kesempatan Anti Dumping yang dikenakan kepada Vietnam danChina;Mengadakan Seminar Internasional Pengembangan Industri Alas kaki Nasional dengan

20202020

g g g gmengundang pembicara dari Luar Negeri (FESI);Melakukan kunjungan ke China dalam rangka tindak lanjut MOU tahun 2006 antaraAprisindo dan Asosiasi Kulit dan Alas kaki China.

Page 21: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

F.F. KlasterKlaster IndustriIndustri TurunanTurunan MinyakMinyak KelapaKelapa SawitSawitPada tahun 2007 telah dilakukan upaya berbagai pemecahan masalah yaitu:Pada tahun 2007 telah dilakukan upaya berbagai pemecahan masalah yaitu:

Mengadakan pertemuan secara intensif antara Pemerintah Pusat dengan industri CPO danindustri hilirnya serta dengan Pemerintah Daerah.Pemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)Melakukan kajian pengembangan infrastruktur untuk mendukung pengembangan klasterindustri CPO di Sumatera Utara,Melakukan inisiasi pembentukan Pusat Keunggulan Industri oleokimia (Center of Excellence for Oleochemical Industry) dalam rangka skema IJEPA Pusat ini dibentuk untukfor Oleochemical Industry) dalam rangka skema IJEPA. Pusat ini dibentuk untukmeningkatkan daya saing industri oleokimia melalui peningkatan penelitian danpengembangan, peningkatan kemampuan SDM dan peningkatan mutu. Penyusunan blue print pengembangan industri oleokimia;Mendorong pengembangan industri permesinan dalam rangka pengembangan klasterindustri CPO; Peningkatan pasokan CPO/PKO melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal perkebunan sawit dan mengutamakan pasokan industri dalam negeri;perkebunan sawit dan mengutamakan pasokan industri dalam negeri;Secara aktif berpartisipasi dalam Roundtable on Suistanable Palm Oil, suatu forum yang bertujuan untuk mendorong pengembangan industri kelapa sawit yang sesuai dengankaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan.Pengenaan Pungutan Ekspor untuk CPO, CPKO dan beberapa produk turunannya;Penerapan PPN yang ditanggung oleh Pemerintah untuk produksi minyak goreng curah;Melakukan penjualan minyak goreng dengan harga khusus.

21212121

Page 22: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

G.G. KlasterKlaster IndustriIndustri BarangBarang KayuKayu/Furniture (/Furniture (termasuktermasuk Rotan Rotan dandan BambuBambu))

Beberapa hal yang telah dilakukan terutama untuk pemecahan masalah adalah: Mengadakan pertemuan secara intensif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan produsen bahan baku, dan industri furniture.g p ,Pemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)Memfasilitas terbentuknya pusat design furniture di Cirebon Memfasilitasi kerjasama antara Daerah penghasil bahan baku dengan Daerah produsenfurniture;furniture; Melakukan kajian tekno ekonomis pemanfaatan kayu kelapa sawit dan karet sebagai bahanbaku industri furniture;Memfasilitasi kerjasama antara asosiasi dan pengusaha furniture, Pemda dan Perhutani dalamj p g ,rangka pembangunan terminal kayu di Jawa Timur dan Jawa Tengah Pembangunan Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu di Palu;Pembangunan & fasilitasi Unit Pelayanan Teknis Rotan dan Pendidikan Sekolah MenengahKejuruan Rotan;Kejuruan Rotan;Menyusun Roadmap pengembangan industri rotanBantuan peralatan khususnya untuk pengolahan dan pengeringan kayu ke beberapa sentraindustri dalam rangka meningkatkan mutu produk kayu.g g p y

22222222

Page 23: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

Beberapa hal yang telah dilakukan terutama untuk pemecahan masalah adalah:

H.H. KlasterKlaster IndustriIndustri PengolahanPengolahan KaretKaret dandan BarangBarang daridari KaretKaretBeberapa hal yang telah dilakukan terutama untuk pemecahan masalah adalah:

Mengadakan pertemuan secara intensif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan produsen karet, dan industri turunan karet.Pemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)Memfasilitasi peningkatan pasokan gas bumi untuk industri sarung tanganUpaya untuk menghapuskan BMAD Carbon Black;Upaya untuk memasukkan perizinan industri Crumb Rubber dengan persyaratan khusus;Penerapan SNI wajib untuk beberapa jenis ban;Penerapan SNI wajib untuk beberapa jenis ban;Melakukan pendekatan dengan beberapa industri utama untuk melakukan investasi diIndonesia;Mengirim surat kepada seluruh Gubernur produsen bahan olahan karet untuk membinapetani/industri agar memenuhi SNI crumb rubber;Bantuan peralatan pembuatan aneka compound untuk peningkatan kualitas produksi barang-barang karet di Bandung, Jawa Barat.

23232323

Page 24: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

Beberapa hal yang telah dilakukan terutama untuk pemecahan masalah adalah:

I.I. KlasterKlaster IndustriIndustri Pulp Pulp dandan KertasKertasBeberapa hal yang telah dilakukan terutama untuk pemecahan masalah adalah:

Melakukan koordinasi secara intensif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah denganprodusen bahan baku, dan industri Pulp dan kertas.Pemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)

fMengupayakan peningkatan efisiensi produksi melalui : penerapan cleaner production, konservasi energi dan menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih murah, seperti : batubara, biodiesel, dll. Melakukan kerjasama dengan Departemen Kehutanan untuk percepatan realisasi tanaman HTIMelakukan kerjasama dengan Departemen Kehutanan untuk percepatan realisasi tanaman HTI dan penggunaan bibit tanaman dari klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan waktupanen lebih cepat.Meningkatkan kolektivitas kertas bekas di dalam negeri.M d i d t i l d k t t k l k k l l li k hMendorong industri pulp dan kertas untuk melakukan pengelolaan lingkungan secara sungguh-sungguh dalam rangka memenuhi standar baku mutu lingkungan yang berlaku.Meningkatkan kerjasama diantara Industri Pulp dan Kertas nasional melalui wadah Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) untuk melakukan lobi ke berbagai pihak terkait terkait kepentingandan Kertas Indonesia (APKI) untuk melakukan lobi ke berbagai pihak terkait terkait kepentinganIndustri Pulp dan Kertas.Penyusunan SOP penanganan limbah industri pulp dan kertas

24242424

Page 25: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

J.J. KlasterKlaster IndustriIndustri MesinMesin dandan PeralatanPeralatan ListrikListrik

Pada tahun 2006 telah dilakukan kolaborasi antara para anggota klaster industrimesin/peralatan listrik untuk mendapatkan peta kemampuan dan program pengembanganuntuk mendukung Program percepatan pembangunan PLTU Batubara 10.000 MW dankemandirian pembangunan ketenagalistrikan dalam jangka panjangkemandirian pembangunan ketenagalistrikan dalam jangka panjang.Pada tahun 2007 dibangun konsep program pengembangan antar industri, lembaga litbang daninstansi pemerintah terkait lainnya dalam rangka mendukung kemampuan pembuatan turbinoleh industri dalam negeri yang tertuang dalam MOU antara PT NTP PT Barata Indonesia PToleh industri dalam negeri yang tertuang dalam MOU antara PT NTP, PT Barata Indonesia, PT Pindad, BPPT dan Depperin.Pada saat ini sudah terbentuk kolaborasi antara EPC nasional dengan industri mesin/peraltanlistrik khususnya untuk pembangunan PLTU Batubara skala kecil dan menengah utamanya diy p g g yluar Jawa.

25252525

Page 26: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

K.K. KlasterKlaster IndustriIndustri PetrokimiaPetrokimia

Beberapa hal yang telah dilakukan pada tahun 2007 adalah:Mengadakan pertemuan secara intensif antara industri petrokimia hulu dan hilir, pemasokbahan baku dan Pemerintah Daerah.Pemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)Pemberdayaan working group melalui FGD (Focused Group Discussions)Melakukan kajian pengembangan infrastruktur di Banten dan Jawa Timur,Memfasilitasi pemanfaatan batubara baik sebagai bahan bakar untuk utilitas maupunsebagai bahan baku melalui proses gasifikasi;Melakukan inisiasi pembentukan Pusat Keunggulan Industri Petrokimia (Center of Excellence for Petrochemical Industry) dalam rangka skema IJEPA. Pusat ini dibentukuntuk meningkatkan daya saing industri petrokimia melalui peningkatan litbang, peningkatan kemampuan SDM dan peningkatan mutupeningkatan kemampuan SDM dan peningkatan mutu.Penyusunan blue print pengembangan industri petrokimia; Pembentukan Pusat Informasi industri petrokimia di Banten.

26262626

Page 27: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

3.3. TinjauanTinjauan ImplementasiImplementasiPengembanganPengembangan IndustriIndustri UnggulanUnggulanDaerahDaerahDaerahDaerah

2727

Page 28: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

A.A. MatriksMatriks IndustriIndustri PengolahanPengolahan KomoditiKomoditi UnggulanUnggulan ProvinsiProvinsi

ra U

tara

ra B

arat

an R

iau

g u ra S

elat

anB

elitu

ng

arta

arat

enga

hak

arta

mur tan

Bara

tta

n Te

ngah

tan

Sela

tan

tan

Tim

ur

si U

tara

lo si T

enga

hsi

Sel

atan

si B

arat

si T

engg

ara

Uta

ra

ya B

arat

No Industri PengolahanNo Industri Pengolahan

NAD

Sum

ater

aSu

mat

erR

iau

Kepu

laua

Lam

pung

Jam

biBe

ngku

luSu

mat

erBa

ngka

BBa

nten

DKI

Jak

aJa

wa

BaJa

wa

TeD

I Yog

yaJa

wa

Tim

Bali

Kalim

ant

Kalim

ant

Kalim

ant

Kalim

ant

NTB

NTT

Sula

wes

Gor

onta

lSu

law

esSu

law

esSu

law

esSu

law

esM

aluk

uM

aluk

u U

Papu

aIri

an J

ayTo

tal

No Industri Pengolahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

A Makanan, Minuman & Tembakau 1 Industri Pengolahan Kelapa Saw it 9 2 5 8 6 2 2 3 3 6 3 49

No Industri Pengolahan

1 Industri Pengolahan Kelapa Saw it 9 2 5 8 6 2 2 3 3 6 3 492 Industri Pengolahan Kelapa 6 8 8 2 3 5 6 6 4 7 553 Industri Hasil Laut 4 8 6 8 9 3 3 6 3 3 2 5 7 13 4 4 8 8 2 1 1074 Industri Pengolahan Kakao 6 6 7 1 5 6 5 4 7 6 535 Industri Pengolahan Lada 6 3 6 156 I d t i P l h G l A 6 66 Industri Pengolahan Gula Aren 6 67 Industri Pengolahan Pala 8 88 Industri Berbasis Tebu/gula 3 3 6

9 Industri Pengolahan Kopi 4 5 9 1 5 4 6 3410 Industri Pengolahan Jagung 7 2 5 3 6 2311 Industri Pengolahan Tepung & Pasta 6 6 1212 Industri Pengolahan Mete 2 2 413 Industri Baw ang Merah 2 214 Industri Pengolahan Makanan Ringan 7 7 6 4 4 19 2 2 5115 Industri Rokok / Tembakau 6 1 716 Industri Garam Beryodium 3 317 Industri Pengolahan Buah 9 4 3 5 5 26B Tekstil, Barang Kulit & Alas kaki 1 Industri Kulit dan Alas kaki 1 2 11 5 3 222 Industri Keraj Sulaman / Tenun 4 3 12 4 23

2828

j3 Industri Tekstil & Produk Tekstil 9 3 5 4 13 34

Page 29: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

ara

rat

iau

lata

nun

g

h a arat

enga

hel

atan

imur

ra gah

atan

at ggar

a

rat

NAD

Sum

ater

a U

taSu

mat

era

Bar

Ria

uKe

pula

uan

Ria

Lam

pung

Jam

biBe

ngku

luSu

mat

era

Sela

Bang

ka B

elitu

Bant

enD

KI J

akar

taJa

wa

Bara

tJa

wa

Teng

ahD

I Yog

yaka

rtaJa

wa

Tim

urBa

liKa

liman

tan

BaKa

liman

tan

TeKa

liman

tan

SeKa

liman

tan

TiN

TB

NTT

Sula

wes

i Uta

rG

oron

talo

Sula

wes

i Ten

gSu

law

esi S

ela

Sula

wes

i Bar

aSu

law

esi T

eng

Mal

uku

Mal

uku

Uta

raPa

pua

Irian

Jay

a Ba

rTo

tal

No Industri Pengolahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33C

No Industri Pengolahan

C Barang Kayu & Hasil Hutan1 Industri Pengolahan Rotan 5 9 2 6 1 4 6 3 6 422 Industri Kerajinan Purun / Anyaman 4 3 1 4 123 Industri Pengolahan Kayu 1 8 5 4 1 1 10 2 5 1 384 Industri Gambir 7 2 9DD Pupuk, Kimia & Barang dari Karet1 Industri Pengolahan Karet 8 5 9 8 4 3 1 6 11 6 612 Industri Minyak Atsiri 6 9 2 6 233 Industri Minyak Jarak 9 1 4 144 Industri Olefin/Petrokimia 5 5EE Semen & Bahan Galian Non Logam1 Industri Genteng / Batubara 2 22 Industri Semen 5 1 6F Logam dasar, Besi & Baja1 Industri Barang Logam 2 2 3 6 13G Al A k M i & P lG Alat Angkut, Mesin & Peralatan1 Industri Perkapalan 4 6 1 2 132 Industri Alsintan 4 15 193 Industri Sk. Cadang / Komp. Otomotif 10 4 144 Industri Telematika 1 1 2H B l iH Barang lainnya 1 Industri Perhiasan 1 4 52 Industri Kreatif 1 13 Industri Barang Seni 1 14 Industri Kerajinan Batu Mulia / Perak 1 2 1 1 55 Industri Kerajinan Gerabah 1 2 6 9

2929

5 Industri Kerajinan Gerabah 1 2 6 9

1. Angka di dalam matriks menunjukkan jumlah kabupaten/kota yang memiliki industri pengolahan tertentu di suatu provinsi2. Kotak yang diarsir merupakan produk prioritas yang akan ditangani dalam w aktu jangka menengah

Catatan:

Page 30: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

B.B. PenugasanPenugasan kepadakepada DinasDinas PerindustrianPerindustrian KabupatenKabupaten/Kota /Kota untukuntuk menyusunmenyusun PetaPeta PanduanPanduan PengembanganPengembanganyy g gg gKompetensiKompetensi IntiInti IndustriIndustri KabupatenKabupaten/Kota /Kota masingmasing--masingmasing

Saat ini seluruh provinsi (33 provinsi) telah memiliki peta panduan pengembangan industri unggulan provinsinyamasing-masing.Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota diharapkan dapat menyusun peta panduan pengembangan kompetensi intiindustri daerahnya masing-masing sesuai dengan outline berikut:

1 GAMBARAN KABUPATEN/KOTA SAAT INI1. GAMBARAN KABUPATEN/KOTA SAAT INIDisajikan PDRB per sektor berdasarkan harga berlaku tahun ........

2. PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN

L A l P t i P d k i J l h I d t i

3 PENENTUAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH

No Komoditi Unggulan Luas Areal(Ha)

Potensi(Ha)

Produksi(Ton)

JumlahPetani (KK)

Industri(unit)

(maksimal 5 komoditi)

3. PENENTUAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH(Contoh: Kabupaten Padang Pariaman)

5 PRODUK UNGGULAN

2 PRODUK UNGGULAN PRIORITAS

1 PRODUK UNGGULAN FOKUS

•bordir•kelapa terpadu•kakao•batu bata•makanan ringan

•kakao•pengolahankelapa terpadu

•produk olahankakao

3030

Kompetensi Inti Industri Daerah: Industri produk olahan kakao fermented (mengolah hingga menjadi kakao pasta, bubuk, lemak, dan cair).

makanan ringan

Page 31: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

4. KEKUATAN, PERMASALAHAN, PELUANG DAN TANTANGAN (SWOT) INDUSTRI ........(Sesuai dengan kompetensi inti industri daerah)

K k t d t d k i k il i t b h t k j i t i t kt i d t i (i d t i i tia. Kekuatan: data produksi, ekspor, nilai tambah, tenaga kerja, investasi, struktur industri (industri inti, penunjang, terkait)

b. Permasalahan: c. Peluang:d T t t k i (d l i d l i)d. Tantangan: termasuk persaingan (dalam negeri dan luar negeri)

5. TARGET PENGEMBANGAN INDUSTRI.......a. Jangka Menengah 2010-2015b. Jangka Panjang 2016-2030

6. STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI.....7. RENCANA TINDAK

a. Rencana Tindak Jangka Menengah (2010-2015)

No Rencana Tindak

Pemangku Kepentingan

Pusat Daerah Swasta Lain-Lain

1. Penanganan Usaha Tani dan Penanggulangan Hama PBK

Deptan, Puslit. Kakao Jember

Pemda, Disbun, Unhas

Askindo, Apkai, Aiki, Apikci

Asean, Cocoa Club. gg g , , p

2. ........ dst

b. Pokok-pokok Rencana Tindak Jangka Panjang (2016-2030)

N P gk K ti g No Rencana Tindak

Pemangku Kepentingan

Pusat Daerah Swasta Lain-Lain

1. Penanganan Usaha Tani dan Penanggulangan Hama PBK

Deptan, Puslit. Kakao Jember

Pemda, Disbun, Unhas

Askindo, Apkai, Aiki, Apikci

Asean, Cocoa Club.

3131

2. ........ dst

Page 32: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

8. KERANGKA PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI SEKTOR INDUSTRI KABUPATEN/KOTA................Mencakup: a) Sasaran Jangka Menengah (2010-2015); b) Sasaran Jangka Panjang (2016-2030); c) Strategi; d) Pokok-pokok Rencana Aksi Jangka Menengah (2010-2015); e) Pokok-pokok Rencana AksiS a eg ; d) o o po o e ca a s Ja g a e e ga ( 0 0 0 5); e) o o po o e ca a sJangka Panjang (2016-2030); f) Unsur Penunjang; g) SDM; h) Infrastruktur; serta i) Pasar.

3232

Page 33: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

9. LOKASI PENGEMBANGAN (Lokasi pengembangan saat ini dan arah ke depan: sesuaikan dengan rencana umum tata ruang)

10. RENCANA AKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI ….

11. PENUTUP

LAMPIRANA. Proyeksi Pertumbuhan KomoditiB. Proyeksi Ekspor

3333

Page 34: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

4.4. KeterkaitanKeterkaitan AntaraAntaraPengembanganPengembangan KlasterKlaster IndustriIndustriPrioritasPrioritas IndustriIndustri UnggulanUnggulanPrioritasPrioritas, , IndustriIndustri UnggulanUnggulanProvinsiProvinsi dandan KompetensiKompetensi IntiIntiI d iI d i K bK b /K/KIndustriIndustri KabupatenKabupaten/Kota/Kota

Studi Kasus: Kabupaten Padang PariamanStudi Kasus: Kabupaten Padang Pariaman

3434

Page 35: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

A.A. KlasterKlaster IndustriIndustri PrioritasPrioritas didi Sumatera BaratSumatera BaratSejalan dengan program pengembangan klaster industri kakao, sejak tahun 2004 sampai dengan tahun2007 telah dilakukan rencana aksi untuk menunjang program peningkatan mutu biji kakao. Khusus untukProvinsi Sumatera Barat telah diberikan bantuan mesin dan peralatan pengolahan dan fermentasi bijikakao.Sesuai kegiatan pengembangan klaster industri semen yang dimulai pada tahun 2005, telah dilakukantahapan diagnostik, sosialisasi dan mobilisasi, disepakati dua lokasi/daerah pengembangan industri semen yaitu Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.

B.B. IndustriIndustri PengolahanPengolahan KomoditiKomoditi UnggulanUnggulan Sumatera BaratSumatera BaratTelah teridentifikasi industri pengolahan komoditi unggulan di provinsi Sumatera Barat, yaitu:

Industri pengolahan hasil laut (8 kabupaten/kota)Industri pengolahan kakao (6 kabupaten/kota)Industri pengolahan makanan ringan (7 kabupaten/kota)Industri kulit dan alas kaki (1 kabupaten)Industri tekstil dan produk tekstil (9 kabupaten/kota)Industri gambir (7 kabupaten/kota)Industri minyak atsiri (9 kabupaten/kota)Industri minyak jarak (9 kabupaten/kota)

35353535

y j ( p )Industri semen (5 kabupaten/kota)Industri alsintan (15 kabupaten/kota)

Page 36: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

C.C. PenentuanPenentuan ProdukProduk UnggulanUnggulan KabupatenKabupaten Padang Padang PariamanPariaman

DAFTAR DUA SATUDAFTAR PANJANGPRODUK

UNGGULAN

DUA PRODUK

UNGGULAN PRIORITAS

KOMPETENSI INTI INDUSTRI

RANTAI NILAI

SATU PRODUK

UNGGULANFOKUS

• Bordir Kelapa

• Kakao• Pengolahan

• Produk Olahan • Kelapa

terpadu• Kakao• Batu bata

• Pengolahan Kelapa terpadu

Olahan Kakao

• Batu bata• Makanan

ringan

3636

KRITERIA NGT/ AHP FGD/ NGT AHP & Borda

Page 37: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

D.D. RantaiRantai Usaha Usaha OlahanOlahan KakaoKakao

Kakao siap

Dipetik kupasPisah biji

Peng-eraman

Fermentasi

Diputar tiap hari

Petani Kakao

siap panen

K l

2-3 hari ±4 hari

85-100 biji /bin con

Dijemur

Pilahbiji

Kelas A

Masuk karung

i60kg

Kelas B

goni

2-3 hari

Lebih besar 100/ biji /bin con

Kelompok Tani

Pasar DNDistributor

Pengumpul Biji Kakao Koperasi Pabrik CoklatPedagang besar

3737Pasar LNEksportir

Page 38: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

E.E. StrategiStrategi PengembanganPengembangan IndustriIndustri KakaoKakao didi PariamanPariaman

• Fokus : Industri Pengolahan Kakao

• Kompetensi Inti : Kemampuan mengolah biji kakao • Kompetensi Inti : Kemampuan mengolah biji kakao menjadi pasta, lemak, bubuk dan coklat

• Sasaran : Memberdayakan Masyarakat Lokal

• Tujuan : Meningkatkan Nilai Tambah di tingkat masyarakat lokal

3838

Page 39: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

F.F. Road Map Road Map PengembanganPengembangan KompetensiKompetensi IntiInti IndustriIndustriK b tK b t P d P d P iP i

Strategi Jangka Pendek Jangka Menengah

KabupatenKabupaten Padang Padang PariamanPariaman

Meningkatkan Pembuatan clone-clone baru untuk bibit kakao yang

1. Meningkatkan mutu bibit kakao di Kabupaten Padang Pariaman

2. Mendapatkan dan meningkatkan dalam pembuatan clone clone baru untuk bibit kakao

1. Penggunaan bahan baku berkualitas baik :meningkatkan dalam pembuatan clone clone baru untuk bibit kakao bibit kakao yang

tahan lama melalui perluasan lahan kakao

pembuatan clone-clone baru untuk bibit kakao yang tahan lama.

- Kerjasama dengan Lembaga Penelitian- Menyediakan dan pembudidayaan bibit unggul

clone-clone baru untuk bibit kakao yang tahan lama melalui perluasan lahan kakao

2. Peningkatan produktivitas lahan:y p y gg3. Penggunaan teknologi pertanian

- Pelatihan petani- Memberi pendampingan mulai pra-tanam

hingga pasca panen (menyiapkan lahan

g pPenggunaan tanaman tumpang sari (Kelapa – Pisang – Kakao) dan tanaman antara yang memaksimumkan penggunaan hingga pasca-panen (menyiapkan lahan,

mengatur jarak tanam, memupuk, memelihara, cara dan waktu pemanenan, memilih tanaman antara)

memaksimumkan penggunaan lahan dengan tetap memelihara kualitas pohon kakao

)- Memberi contoh cara bercocok tanam kakao

yang benar (mengadakan demonstration plot)4. Peningkatan produktivitas lahan :

Penyesuaian sistem bertanam kakao dengan

3939

- Penyesuaian sistem bertanam kakao dengan pola bertani masyarakat Padang Pariaman

Page 40: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

Road Map Pengembangan Kompetensi Inti…. (lanjutan)

Strategi Jangka Pendek Jangka MenengahPeningkatan kualitas biji kakao

Peningkatan dari unfermentasi menjadi fermentasi (menyediakan alat permentasi dan pengeringan)

1. Pengawasan kualitas produk kakao produksi Padang Pariaman

2. Sertifikasi kualitas produk kakao Padang dan pengeringan) 2. Sertifikasi kualitas produk kakao Padang Pariaman

3. Inovasi dalam peningkatan kualitas (kerjasama dengan lembaga pengembangan teknologi)

4. Kerjasama dengan balai penelitian dan perguruan 4. Kerjasama dengan balai penelitian dan perguruan tinggi (Baristand Padang, UNAN, IPB)

Penguasaan teknologi pengolahan kualitas tinggi

Mengembangkan kemampuan dalam bidang teknologi produksi sesuai standar Pelatihan instruktur

Pembangunan PPC (Pusat Pengembangan Coklat) yang memfasilitasi pengolahan dan pengujian mutu

-Pelatihan instruktur-Bantuan teknik produksi-Bantuan peralatan

Memperkenalkan industri - Promosi kepada buyer di dalam /di luar 1. Hubungan perdagangan langsung dengan buyer coklat Padang Pariaman di dalam negeri/luar negeri

ynegeri melalui pameran nasional dan internasional

g g g g g g ydi dalam/di luar negeri dan dalam negeri

Meningkatkan kemitraan industri kakao dengan para

- Membentuk Working Group untuk kakao&produksi kakao

Pengembangan jaringan dan MOU dengan industri industri produk lanjutanindustri kakao dengan para

petani kakaokakao&produksi kakao

- Membentuk jaringan dengan lembaga-lembaga penelitian – petani dan industri / perguruan tinggi

industri produk lanjutan

4040

Mengembangkan industri berbasis coklat pada pangan

Mengembangkan teknologi dengan bantuan Baristan Padang

Page 41: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

G.G. RencanaRencana AksiAksi PengembanganPengembangan KompetensiKompetensi IntiInti IndustriIndustriK b tK b t P d P d P iP iKabupatenKabupaten Padang Padang PariamanPariaman

No Rencana Aksi

2008

2009

2010

2011

2012 Stakeholder

2 2 2 2 2

1 Perumusan Organisasi dan Bisnis Plan PPC (PusatPengembangan Coklat) Depperin, IPB

2 Pembang nan PPC Depperin

PUSAT

2 Pembangunan PPC Depperin3 Pembangunan Sekolah Kakao (SMK) Depperin, 4 Perumusan Kawasan Industri Depperin, ITB5 Pembangunan Contoh Pabrik Depperin

6 Perumusan dan Perencanaan Pemusatan Industri Depperin

7 Training Instruktur Dan Guru Askindo,BBIHP,BBIA,IPB8 Pembentukan Kelembagaan Kelompok Petani Deptan9 F ilit i M D i9 Fasilitasi Magang Depperin10 Peningkatan Mutu Olahan Kakao Baristan,BBIA, BBIHP11 Peningkatan Kerjasama Dengan Daerah Lain Depperin,Deptan,BBIHP12 Monitoring Dan Evaluasi Depperin13 Pengembangan Kawasan Industri Pariaman Depperin13 Pengembangan Kawasan Industri Pariaman Depperin14 Peranan Bantuan Pemasaran Depdag, Askindo15 Pengadaan Peralatan Untuk PPC Depperin

16 Peningkatan SDM Depperin,BBIA,BBIHP, Baristan

4141

Baristan

17 Seminar dan Pameran Internasional tentangkakao/coklat di Padang Pariaman Depperin, Askindo,BBIA

Page 42: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

Rencana Aksi Pengembangan Kompetensi Inti… (lanjutan)

No Rencana Aksi

2008

2009

2010

2011

2012 Stakeholder

DAERAH1 Perizinan/persyaratan Sekolah Dikora, Bapeda2 Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal untuk SMK Dikora3 Penyediaan Lahan Kawasan Industri Koperindag, DPRD4 Pembangunan Gedung PPC & Kawasan Koperindag, Bapeda5 Implementasi Pemasaran Koperindag, Askindo6 Perumusan Kelembagaan Kawasan Industri Koperindag, DPRD

7 Badan Promosi Pariaman (pemusatan untuk kakao) Koperindag, Badan PromosiPadpar

8 Fasilitasi Infrastruktur Kawasan Dinas PU, DPRD

9 Pengadaan Personil (PPC, Kawasan,Badan,Balai, danGuru) Koperindag, Bapeda

10 Pendirian Badan/Kawasan Industri Koperindag, BapedaDi t b UNAN B i t11 Balai Penelitian dan Pengembangan Kakao Dipertambun, UNAN, BaristanPadang

4242

Page 43: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

NilaiNilai--nilai yang memotori nilai yang memotori

I novatif

y gy gKunci Sukses Pelaksanaan:Kunci Sukses Pelaksanaan:

I novatif

N ilai tambah tinggi

D aya saing berkelanjutany g j

O rientasi pasar global

N etworking

E fisien dan Produktif

S inergi antar sektor

I ptekI ptek

A liansi strategis

4343

RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN26 – 29 Februari 2008

RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN26 – 29 Februari 2008 4343

Page 44: 15 - Tinjauan Implementasi Pengembangan Klaster Kompetensi Inti Industri Sekjen -Tayang Warna

4444

4444