15 Tahun Reformasi Dan Ilusi Demokrasi

download 15 Tahun Reformasi Dan Ilusi Demokrasi

of 1

Transcript of 15 Tahun Reformasi Dan Ilusi Demokrasi

  • 7/27/2019 15 Tahun Reformasi Dan Ilusi Demokrasi

    1/1

    #REFORMASIJILID2

    15 TAHUN REFORMASI DAN ILUSI DEMOKRASI

    15 tahun yang lalu buruh, tani, rakyat miskin kota, dan mahasiswa berhasil mendobrak gerbang

    tirani Orde Baru...

    15 tahun yang lalu kekuatan revolusioner itu menggaungkan Indonesia baru...

    15 tahun yang lalu kekuatan revolusioner itu telah menggoreskan catatan kebanggan di lembar

    sejarah bangsa Indonesia...

    Kawan-kawan seperjuangan,

    Kini setelah 15 tahun reformasi digelorakan di seantero negeri, adakah dari cita-cita kekuatan

    revolusioner itu telah tergapai? Kebebasan berpendapat? Kebebasan berserikat? Dan kebebasan

    lainnya? Bohong! Itu semua hanyalah demokrasi semu yang sedang dipentaskan oleh para elit

    negeri ini, hanyalah demokrasi pura-pura untuk sekadar memanjakan rakyat dengan angin

    pembangunan. Padahal, di balik semua ilusi itu ada invisible hands yang sedang

    mempermainkan dan menggiring bangsa ini hingga ke jurang perbudakan baru. Soekarno pernah

    berkata,

    ...ketika tiba waktumu untuk berjuang, ketahuilah bahwa musuh yang kelak akan

    kau hadapi adalah bangsamu sendiri yang terbuai akan pola-pola hidup kaum

    NEKOLIM, yang tak lain tak bukan adalah para pribumi yang tega menindas bangsa

    bangsanya sendiri...

    Kawan-kawan seperjuangan,

    Ketahuilah bahwa beberapa tahun ke belakang dari perjalanan panjang kita dalam mengawal

    reformasi tengah menjejaki masa-masa yang sulit, dimana cengkeraman Neokolonial-

    Imperialisme makin kuat merongrong setiap sendi kehidupan bangsa ini. Bagaimana tidak?

    Kesenjangan antara si kaya dan si miskin terus meroket dalam 9 tahun terakhir, sementara para

    pemimpin bangsa ini justru memperkaya diri dengan membeli mobil baru, membangun gedung

    baru, dan kelakuan-kelakuan lain yang mencerminkan betapa mereka tak punya hati. Mereka tak

    mampu merasakan penderitaan rakyat, mereka tak mau merasakan denyut nadi rakyat yang kian

    sekarat.

    Kawan-kawan seperjuangan,

    Mari kita kenang kembali darah-darah yang tumpah 15 tahun lalu, kawan-kawan yang menjadi

    martir atas kebebasan yang kita nikmati saat ini, kawan-kawan yang merelakan jiwanya agar kita

    mampu bersuara di masa ini. Maka, mari kita abadikan perjuangan mereka dengan merawat hati

    dan semangat juang kita untuk memastikan perjuangan kawan-kawan kita di masa lalu bukanlah

    sia-sia. Mari laksanakan amanat Bung Karno, ..Berpihaklah kepada AManat PEnderitaan RAkyat!