15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

20
15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH Dengan membawa darah-Nya sendiri Ibrani 9:1-14 1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. 2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. 3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. 4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, 5 dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci. 6 Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka, 7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. 8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. 9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka, 10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan. 11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, 12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. 13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, 14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Transcript of 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Page 1: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

15 Maret ● SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Dengan membawa darah-Nya sendiri Ibrani 9:1-14 1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. 2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. 3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. 4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, 5 dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci. 6 Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka, 7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. 8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. 9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka, 10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan. 11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, 12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. 13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, 14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Page 2: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Renungan Sangat penting untuk melayani Tuhan dengan hati nurani yang murni. Paulus

menasihati Timotius, "Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai

dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh

nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan

hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang

murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka” (1 Tim 1:18-19).

Hati nurani adalah medan pertempuran yang sering iblis gunakan untuk

menyerang orang percaya. Iblis menggoda kita untuk berbuat dosa, membuat

kita merasa bersalah, menuduh kita sehingga hati nurani kita terpuruk dan

akhirnya menghancurkan iman pengharapan kita. Iblis dapat juga memakai

orang lain untuk menuduh kita sehingga menghancurkan kasih di dalam diri

kita. Ini terjadi ketika kita mengutuk orang yang telah menyakiti kita, yang

mengakibatkan hati nurani kita menjadi terpuruk kembali.

Syukur kepada Allah, Yesus Kristus datang sekali untuk selamanya menjadi

pengorbanan tertinggi bagi penebusan dosa-dosa kita, sehingga kita dapat

memiliki hati nurani yang murni di hadapan Allah.

Darah Kristus telah memurnikan hati nurani kita dari perbuatan sia-sia. Sebagai

orang Kristen, kita juga bergumul antara mendengarkan iman dan hukum

perbuatan sia-sia dalam hati nurani kita.

Martin Luther menjelaskan pergumulan tersebut sebagai berikut:

"Pada orang-orang saleh terdapat pergumulan terus-menerus antara

mendengar /menuruti iman dan perbuatan hukum, karena hati nurani selalu

berbisik dan berpikir bahwa ketika kebenaran, Roh Kudus, dan keselamatan

kekal dijanjikan hanya atas dasar pendengaran akan iman, itu adalah cara yang

terlalu mudah. Tetapi cobalah dengan sungguh-sungguh, dan alami sendiri

betapa mudahnya mendengarkan Firman iman! Tentu saja, Dia yang

memberikannya adalah agung, dan Dia memberikan hal-hal yang besar dengan

sukarela dan tanpa pamrih, tanpa mencelakai siapa pun. Tetapi kapasitas Anda

untuk memahami terbatas, dan iman anda yang lemah menciptakan

pergumulan yang sedemikian besar sehingga Anda tidak dapat menerima

Page 3: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

hadiah ini ketika ditawarkan. Biarkan hati nurani Anda berbisik, dan biarkan

kebenaran tentang 'perbuatan yang harus dilakukan’ ini terus berulang. Tapi

tahan untuk sementara dan pertahankan posisi anda sampai anda menaklukkan

'perbuatan yang harus dilakukan' ini. Dengan demikian, seiring dengan

bertambahnya iman secara berangsur-angsur, pendapat tentang kebenaran

hukum akan berkurang. Tetapi ini tidak dapat dilakukan tanpa konflik yang

hebat. " - Martin Luther, LW 26: 215,

Tetapi tidak cukup hanya memiliki hati nurani yang murni. Allah memurnikan

hati nurani kita untuk suatu tujuan - “untuk melayani Allah yang hidup” dalam

panggilan yang telah Dia tempatkan atau sediakan bagi kita. Setiap panggilan

memiliki tantangannya sendiri, tetapi melalui iman dan pertolongan Roh Kudus

yang berjalan bersama kita sebagai Penghibur, kita dapat melayani Tuhan dan

juga sesama kita.

Doa Ya Tuhan, saya berdoa Engkau menganugerahkan kepada saya hati nurani yang

murni melalui penebusan darah Kristus untuk memurnikan hati nurani saya

sehingga saya dapat melayani Engkau Allah yang hidup

Tindakan Renungkan pada enam bulan terakhir ini, hal apa saja yang sangat mengganggu

hati nuranimu ?

Buatlah daftar di atas kertas. Bagaimana hal-hal itu mempengaruhi iman Anda

dan dengan cara apa iblis dapat menggunakannya untuk menuduh Anda. Tolak

si iblis. Mintalah darah Kristus membersihkan hati nurani Anda di dalam nama

Yesus. Serahkan hal-hal yang mengganggu hati kepada Tuhan di dalam doa.

Oleh Rev Martin Yee Assistant to Bishop Terry Kee Lutheran Church in Singapore

Page 4: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

16 Maret ● SELASA MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Gembala yang baik memberikan nyawanya Yohanes 10:1-11 1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Renungan Saya tahu bahwa, saat ini ketika kita terus menjalani hidup dalam konteks

pandemi , ada suara2 ketakutan berputar di dalam pikiran kita. Banyak dari kita

mengalami ketakutan. Saya tahu, saya pun mengalaminya. Saya khawatir akan

kesehatan dan keadaan keluarga, teman-teman, dan kita semua. Saya berdoa

agar semua orang berhasil melewati pandemi ini dalam keadaan sehat dan

selamat. Ketika saya bersikap jujur dan mengakui ketakutan saya, sungguh

menguatkan bahwa bacaan kita hari ini berfokus pada Tuhan sebagai gembala

kita, Gembala yang Baik. Ini kembali meyakinkan saya bahwa saya dapat

menaruh percaya pada Gembala yang Baik, terlepas dari apa yang terjadi dan

apa yang akan terjadi di masa depan.

Page 5: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Mazmur 23 kemungkinan adalah salah satu puisi paling terkenal dan puisi kasih

terbaik di dalam Alkitab. Orang-orang di seluruh dunia mengetahuinya. Saya

yakin banyak dari kita juga menghafal Mazmur 23. Dalam kehidupan kita hari

ini, mazmur ini memberitahukan kepada setiap kita bahwa Tuhan adalah

Gembala yang Baik, memelihara kita, melindungi kita dan membimbing kita.

Tuhan adalah Gembala yang Baik yang berjalan bersama kita melewati seluruh

kehidupan ini dan menyediakan apa yang kita butuhkan, bahkan di lembah

yang gelap sekalipun ketika kita mengalami bayang-bayang kematian, bahkan

di saat-saat sulit seperti yang kita alami sekarang ini.

Dalam pembacaan dari Injil Yohanes hari ini, kita mendengar lebih banyak

tentang pribadi yang kita sebut Gembala yang Baik. Bagi komunitas di mana

Yohanes menulis, hidup dalam ketakutan adalah hal yang dekat dalam

keseharian mereka. Komunitas Yohanes hidup dengan realitas penganiayaan

dan ancaman pemusnahan. Dunia Mediterania abad pertama adalah tempat

yang menakutkan. Penganiayaan memanas, dan para pengikut Yesus, di mata

orang Roma, hanyalah seperti domba-domba bagi kawanan singa. Gerakan

pengikut Yesus saat itu masih baru, masih berjuang untuk mendefinisikan

dirinya sendiri melawan ancaman Roma dan ancaman filosofi-filosofi yang

saling bersaing dan berlawanan dengan kebenaran.

Jadi dalam lingkup sosial, orang Kristen mula-mula ini menceritakan kisah

mereka. Sering kali bertemu dalam kegelapan, bersembunyi dari otoritas,

berkumpul di beberapa tempat rahasia sambil mendengarkan suara sepatu bot

tentara Romawi, mereka menceritakan kisah-kisah iman untuk melawan rasa

takut. Mereka menceritakan kisah-kisah yang membantu mengingatkan mereka

tentang identitas mereka, siapa pemilik hidup mereka, dan mengingatkan

mereka di mana mereka meletakkan kepercayaan mereka. Ketika mereka

mendengar kisah tentang gembala dan domba, itu mengingatkan mereka

tentang siapa mereka dan siapa pemilik hidup mereka. Itu mengingatkan

mereka akan identitas mereka sebagai orang Kristen dan Tuhan sebagai

gembala mereka.

Page 6: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Doa Ya Tuhan, Gembala kami yang Baik, kami berterima kasih karena Engkau telah

menjadi Gembala kami, menggembalakan kami seperti gembala yang menjaga

domba-dombanya, terlebih sekarang di masa pandemi Covid 19 yang

bergejolak ini. Banyak orang kehilangan nyawa dan banyak yang berjuang untuk

hidup mereka. Kami tidak mengerti misteri keberadaan manusia, pergumulan

serta penderitaan yang kami alami ini. Namun di tengah ketakutan kami

memiliki keyakinan bahwa Engkau, Gembala Yang Baik ada bersama kami,

memampukan kami untuk mengatasi tantangan hidup. Kami berterima kasih

karena Engkau telah menjadi Gembala kami. Pimpinlah kami, ya Tuhan,

Gembala Yang Baik. Kami tidak memiliki tempat perlindungan selain Engkau.

Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.

Tindakan Mari kita menyatakan kasih dan kepedulian kita kepada mereka yang menderita

karena pandemi dengan berdoa untuk mereka dan juga melakukan apa yang

dapat kita lakukan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Oleh Rev Dr M. Mani Chacko General Secretary The Bible Society of India

Page 7: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

17 Maret ● RABU MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Hidup dalam hormat takut 1 Petrus 1:17—2:3 17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. 18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. 21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. 22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. 23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 24 Sebab:

"Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, 25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya."

Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. 2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

Renungan Petrus menulis surat ini untuk mendorong orang Kristen diaspora (perantauan)

dalam menghadapi potensi ancaman, untuk "hidup dalam takut" akan Tuhan

(1:17). Surat itu juga mendorong orang percaya untuk tidak takut akan ancaman

atau bahaya dari manusia (3:14). Singkatnya, takut akan Tuhan dan jangan takut

Page 8: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

pada manusia. Sering kali justru hal sebaliknyalah yang terjadi dalam hidup

orang percaya saat ini, termasuk saya.

Sangat disayangkan, rasa takut akan Tuhan tidak ada lagi dalam hidup banyak

orang percaya saat ini. Dimulai dengan hilangnya penghormatan kepada Tuhan

dalam ibadah hari Minggu, tampak dalam kehadiran yang terlambat dan kurang

perhatian/fokus dalam ibadah. Berkurangnya rasa takut akan Allah ini terbawa

di sepanjang minggu kehidupan kita di mana Firman dan Roh hanya berperan

sedikit atau sama sekali tidak berperan, di mana pertumbuhan rohani,

kehidupan yang saleh dan perbuatan baik tidak terlihat.

Sebaliknya, banyak orang memilih hidup takut akan manusia atau takut

dianggap “kalah” oleh dunia. Jika saya membagikan iman saya, apakah saya

akan ditertawakan, ditegur atau dikucilkan? Jika saya berbicara jujur atau

bertindak terhormat, apakah ini akan membuat teman atau kolega saya kesal?

Apakah ini akan memengaruhi peluang saya untuk mendapatkan promosi atau

kemajuan karier? Jika saya menjalani kehidupan saleh seperti yang

diperintahkan Tuhan, apakah saya akan kehilangan kesenangan dan

kenyamanan materi yang dinikmati orang lain? Apakah saya akan kalah?

Petrus memberi kita alasan yang baik untuk berbalik arah. Beri diri ditebus,

sehingga kita memiliki pengharapan sejati kepada Tuhan, apa lagi yang bisa

dunia berikan kepada kita? Bukankah kita harus hidup sebagai orang asing di

dunia ini, jangan genggam apa yang sementara. Janganlah kita lupa bahwa kita

harus mempertanggungjawabkan cara kita menjalani hidup. Akankah kita bisa

menunjukkan bahwa kita hidup takut akan Tuhan dan tidak takut pada manusia

atau sesuatu yang lain? Mari kita berdoa agar Tuhan memberikan kita anugerah

dalam Kristus untuk meletakkan rasa takut dengan tepat. Kembali dan

bertumbuh dalam takut akan Tuhan, memulainya kembali di dalam masa Pra-

paskah ini.

Doa Tuhan, ampuni aku untuk saat-saat aku bersikap takut akan manusia. Berilah

anugerah-Mu untuk melepaskan semua ketakutan ini dan berikanku kekuatan

Page 9: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

untuk menjalani sisa hidup dalam takut akan Tuhan, selalu menghormati-Mu

dalam segala yang aku katakan dan lakukan, bahkan dalam menghadapi

pencobaan. Amin

Tindakan 1. Identifikasi beberapa perilaku yang muncul dari ketakutan Anda akan

kehilangan pujian seseorang atau takut dianggap kalah (misalnya

mengikuti orang banyak ketika Anda tahu itu salah, bersikap

manipulatif atau kejam) dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya

lagi oleh kasih karunia Tuhan.

2. Dalam takut akan Tuhan, tumbuhkan sikap hidup yang saleh (seperti

melakukan apa yang benar atau apa yang menghormati Tuhan bahkan

ketika tidak ada orang yang melihat), dimulai dengan melakukan

kebaikan untuk seseorang secara tersembunyi (tanpa menunjukkan diri

Anda).

Oleh Revd Steven Seah

Dean of Cambodia

Diocese of Singapore

Page 10: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

18 Maret ● KAMIS MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Ingatlah ... hamba-hamba-Mu, kepada mereka Engkau telah bersumpah Keluaran 32:7-14 7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. 8 Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." 9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. 10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar." 11 Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? 12 Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. 13 Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya." 14 Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Renungan Orang tua akan sangat akrab dengan hal ini. Anak Anda melakukan sesuatu

yang salah dan setelah mengetahuinya, anda menegur, "Bukankah aku baru saja

memintamu untuk tidak melakukannya lagi?" Tetapi mengapa kita harus

terkejut? Dibutuhkan ‘robot anak’ untuk berubah sekali untuk seterusnya

hanya dengan satu perintah yang dimasukkan. Faktanya, apakah orang dewasa

lebih baik dalam dosa berulang dan bahkan dosa-dosa yang kasat mata?

Page 11: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Di awal Keluaran, Israel baru saja menyaksikan peristiwa sepuluh tulah dan

penyeberangan Laut Merah, mereka memberontak. Tidaklah mengherankan

bahwa mereka berbuat dosa tepat di kaki gunung ketika Allah bersama Musa di

puncak gunung. Itulah permasalahan mereka. Mereka mengira Allah ada di

sana. Tetapi sesungguhnya Dia juga ada di sini. Allah itu Mahahadir. Itulah

sebabnya ketika Allah bersama orang Israel, Dia tahu tentang anak lembu emas.

Allah itu Mahatahu. Allah bisa membangkitkan satu generasi, tetapi Dia juga

bisa menghancurkan mereka, dan membangkitkan generasi baru. Allah itu

Mahakuasa.

Pandangan kita tentang Tuhan membentuk tanggapan kita terhadap-Nya.

Pandangan Israel yang kurang tentang Tuhan menyebabkan mereka berulang

kali melakukan dosa. Sebaliknya, pandangan Musa yang cukup tentang Tuhan

memungkinkan dia untuk melihat bahwa Tuhan berdaulat dalam segala hal.

Allahlah yang secara sukarela mengadakan dan menepati perjanjian-Nya

dengan Israel, "Engkau bersumpah demi diri-Mu sendiri." Itu adalah tindakan

Allah untuk memenuhi janji-Nya, "Aku akan membuat ... akan Kuberikan ..."

Terakhir, itu adalah kehendak Allah untuk menjadi lebih lunak dalam

penghukuman Israel.

Masa pra-Paskah adalah sebuah pengingat bahwa Tuhan tidak hanya

melunakkan hukuman kita. Dia menyelamatkan kita - dengan mengorbankan

Anak-Nya yang tunggal! Pra-Paskah juga merupakan pengingat bahwa Allah

yang sempurna sedang menunggu kita untuk berseru kepada-Nya. Tantangan

apakah yang sedang anda hadapi saat ini? Datanglah kepada-Nya, dan anda

akan menemukan belas kasihan dan anugerah!

Doa Allah adalah Tuhan atas semua dan berdaulat atas segalanya. Ke mana aku

dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika

aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia

orang mati, di situpun Engkau. Bukalah mataku hari ini agar aku melihat

kepenuhan kemuliaan-Mu. Jagalah hatiku dengan rasa takut akan Engkau agar

Page 12: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

aku hidup bagi-Mu setiap hari, dan bersinar bagi-Mu setiap saat. Dalam nama

Yesus, Amin!

Tindakan Jika imanmu sedang lemah, angkat matamu untuk sekali lagi melihat Allah Yang

Mahakuasa dan mohon kepada-Nya untuk membangkitkan kembali tasa takut

yang kudus di dalam dirimu. Jika engkau sedang mengalami masa-masa sulit

dalam hidupmu, arahkanlah pandanganmu pada-Nya dan berseru padanya

dengan penuh keyakinan bahwa karya Allah mutlak dan lengkap di dalam diri

Kristus, dan semuanya cukup untuk menopangmu.

Oleh Rev Dr Alby Yip Senior Pastor Zion Bishan Bible-Presbyterian Church

Page 13: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

19 Maret ● JUMAT MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat Ibrani 12:22-28 22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, 23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, 24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. 25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga? 26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." 27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. 28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Renungan Pembacaan Ibrani 12 secara cermat mengungkapkan kepada kita perbandingan

menarik antara dua gunung, dua percikan darah, dan dua kemungkinan hasil.

Gunung Sinai dan Gunung Sion adalah metafora untuk Perjanjian Lama dan

Baru. Karena Allah berdiam di kedua gunung, dan Dia adalah pemelihara semua

perjanjian, kita tidak dapat mengabaikan yang Lama demi yang Baru. Gunung

Sinai hanya dapat diakses oleh Musa - pembawa pesan hukum bagi umat-Nya,

satu-satunya perantara yang diizinkan masuk ke hadirat Allah. Gunung Zion, di

sisi lain, dapat diakses oleh semua karena Yesus memenuhi hukum dan menjadi

satu-satunya perantara yang menjembatani umat manusia dengan Allah.

Gunung Sinai Gunung Sion

Page 14: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

- Perjanjian Lama - Allah tinggal berdiam - Tidak dapat diakses orang;

hanya Musa yang diizinkan masuk

- Perjanjian Baru - Allah tinggal berdiam - Dapat diakses oleh semua;

dimungkinkan oleh Yesus

Ayat 24 memberitahu kita bahwa kita bisa memiliki akses ke hadirat Allah karena

"darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel." Darah

Habel, terpercik dari kecemburuan saudara, menyerukan pembalasan dendam.

Darah Kristus, dipercikkan kasih kecemburuan Allah bagi kita, menyerukan

pengampunan. Darah Habel berbicara tentang keadilan yang tidak terpenuhi,

sementara darah Yesus berbicara tentang perjanjian baru kasih dan anugerah,

yang dicurahkan bagi pengampunan dosa.

Perjanjian yang baru dimulai dan ditetapkan melalui tubuh dan darah Kristus.

Darah-Nya merobek tabir yang pernah memisahkan kita dari hadirat kudus

Allah. Yesus pengantara pelayanan pendamaian sehingga hubungan manusia

yang terpisah dari Allah dapat dipulihkan.

Darah Habel Darah Yesus - Terpercik dari kecemburuan

saudara

- Seruan balas dendam

- Berbicara tentang keadilan yang tidak terpenuhi

- Terpercik dari kasih kecemburuan Allah pada kita

- Seruan Pengampunan

- Berbicara perjanjian baru kasih dan anugerah

- Mengoyakkan tabir yang pernah memisahkan kita dari hadirat kudus Allah.

Akan tetapi, ada beberapa konsekuensi. Ketika karya Keselamatan Kristus

memungkinkan kita untuk masuk ke hadirat Allah hari ini, akses tersebut adalah

hak istimewa yang diberikan bukan untuk dianggap rendah/remeh. Tentukan

pilihan dengan baik, maka hubungan kita dengan Allah akan terjaga. Menukar

Page 15: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

hak istimewa kita seperti yang dilakukan Esau, berarti kita akan kehilangan

berkat yang menjadi hak kita.

Di tengah dunia yang berubah dan tidak dapat diprediksi, yang pada akhirnya

akan memudar, terus kerjakan perjuangan yang baik. Perjalanan kita adalah

perjalanan ketaatan kepada iman; lembah bayang-bayang kematian bukanlah

tujuan akhir kita. Mari tetap teguh dan setia kepada Tuhan dengan berfokus

pada hal-hal yang di atas. Dengan melakukan itu, kita menyatakan kepada

semua orang bahwa kita sedang berbaris ke Sion, kota Allah yang indah,

Yerusalem Baru, tempat yang disebut rumah yang kekal.

Doa Bapa Surgawi, berilah saya kekuatan yang cukup untuk terus memandang dan

tertuju pada Yesus, sumber dan penyempurna imanku. Saya bisa menjadi

menang dalam segala keadaan karena lembah bayang-bayang kematian

bukanlah tujuan akhir saya tetapi sebuah perjalanan di mana saya tidak akan

pernah berjalan sendiri. Saya memuji-Mu dan berdoa di dalam nama Yesus,

Amin

Tindakan Luangkanlah waktu tanpa ketergesaan setiap hari untuk berdiam di hadapan

Tuhan. Pikirkan tentang hubunganmu dengan Tuhan sekarang. Pikirkan tentang

kasih Allah, Firman-Nya, dan janji-janji-Nya yang memberikan ketenangan,

keamanan, dan jaminan sampai saat ini. Pikirkan tentang kesetiaanmu kepada

Tuhan.

Umat Kristen memiliki tanggung jawab/ keharusan untuk saling menjaga satu

dengan yang lain dan memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang

tersandung dan berhenti di tengah jalan. Adakah seseorang yang dapat kau

berikan semangat/dorongan untuk melakukan perjalanan dari ketakutan

kepada iman?

Oleh Rev Dr Edwin Wong

Pastor-in-Charge

Christ Methodist Church

Page 16: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

20 Maret ● SABTU MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Bulatkan hatiku untuk takut akan nama-Mu Mazmur 86:1-17 1 Doa Daud. Dengarlah doaku, ya TUHAN, dan jawablah aku, sebab aku miskin dan lemah. 2 Jagalah hidupku, sebab Engkau mengasihi aku, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu. 3 Engkaulah Allahku, kasihanilah aku ya TUHAN, sebab sepanjang hari aku berdoa kepada-Mu. 4 TUHAN, gembirakanlah hati hamba-Mu, sebab kepada-Mu kuarahkan hatiku. 5 Engkau baik, ya TUHAN, dan suka mengampuni, orang yang berdoa kepada-Mu tetap Kaukasihi dengan kasih yang limpah. 6 Perhatikanlah doaku, ya TUHAN, dengarlah seruanku mohon pertolongan. 7 Di waktu kesesakan aku berdoa kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku. 8 Ya TUHAN, tak ada ilah seperti Engkau, tak ada yang melakukan apa yang Kaulakukan. 9 Semua bangsa yang Kaujadikan akan datang, ya TUHAN, untuk menyembah Engkau dan memuji keagungan-Mu. 10 Sebab Engkau perkasa dan melakukan keajaiban-keajaiban, hanya Engkaulah Allah. 11 Ajarkanlah kehendak-Mu kepadaku, ya TUHAN, supaya aku mengikutinya dengan setia; jadikanlah aku takwa dengan sebulat hati. 12 Aku bersyukur kepada-Mu dengan sepenuh hatiku, ya TUHAN Allahku; aku mau memuji kebesaran-Mu selama-lamanya. 13 Sebab Engkau tetap mengasihi aku dengan kasih yang besar; Engkau telah melepaskan nyawaku dari liang kubur. 14 Ya Allah, orang sombong bangkit menyerang aku, segerombolan orang kejam mau membunuh aku; mereka tidak mempedulikan Engkau. 15 Tetapi Engkau, ya TUHAN, Allah pengasih dan penyayang, sabar, penuh kasih dan setia. 16 Perhatikanlah dan kasihanilah aku, kuatkanlah dan selamatkanlah aku, sebab seperti ibuku, akupun berbakti kepada-Mu.

Page 17: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

17 Berilah aku tanda kebaikan-Mu, ya TUHAN, supaya orang yang membenci aku menjadi malu, bila mereka melihat Engkau menolong dan menghibur aku.

Renungan Mazmur 86 adalah suatu permohonan pertolongan. Dalam bagian pembukaan

Daud berulang kali meminta Tuhan untuk menyelamatkannya: 'jawablah aku'

(ayat 1); 'jagalah hidupku ' (ayat 2); 'kasihanilah aku' (ayat 3). Tetapi hanya di

ayat-ayat terakhir Daud memberi kita petunjuk tentang dari bahaya apakah ia

ingin diluputkan? Dari 'orang sombong', 'orang yang kejam', 'orang-orang yang

membenci aku' (ayat 14, 17).

Daud merindukan Tuhan untuk campur tangan, untuk memberinya kekuatan

dalam menghadapi musuh-musuhnya (ayat 16), untuk menunjukkan kasih-Nya

kepadanya dengan cara yang bahkan akan terlihat oleh musuh-musuhnya (ayat

17). Tetapi fokus Daud dalam mazmur ini bukanlah pada masalahnya (yang

tidak dia gambarkan secara rinci), tetapi kepada Allah yang kepada-Nya ia

memohon pertolongan. Allah itu 'baik dan suka mengampuni' (ayat 5),

'pengasih dan penyayang, sabar, penuh kasih dan setia' (ayat 15, lih. Kel 34:6-7),

Allah yang menolong dan menghibur ( ayat 17). Daud berkomitmen pada Allah:

ia adalah 'hamba' Tuhan (ayat 2, 4, 16); ia mengakui kebesaran dan kuasa Allah

(ayat 10); keinginannya adalah untuk berjalan di dalam kebenaran Allah (ayat

11); dia bahkan ingin musuh-musuhnya mengakui kuasa atau kebesaran Tuhan

(ayat 17).

Sesungguhnya, suatu hari semua bangsa akan menyembah Allah Israel,

merespons karya-karya-Nya yang hebat, dan mengakui-Nya sebagai Tuhan

(ayat 9-10). Tidak heran Daud meminta kepada Tuhan 'jadikanlah aku takwa

dengan sebulat hati' ('membulatkan hatiku untuk takut akan nama-Mu' (ayat

11): karena hanya ada satu Allah, bukankah semua energi dan komitmen Daud

sudah seharusnya diarahkan untuk melayani Allah?

Inilah tantangan bagi kita: Bagaimana kita dapat menanggapi krisis saat ini

bukan dengan terus memikirkan masalah kita, tetapi mengingatkan diri kita

tentang karakter Allah dan kembali menyatakan komitmen untuk berjalan

dalam jalan-Nya.

Page 18: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Doa Kami berterima kasih kepada-Mu Bapa karena kami dapat berseru kepada-Mu

di dalam pergumulan dan mengetahui bahwa Engkau mendengar doa-doa

kami dan merespons dalam kasih dan belas kasihan-Mu. Ketika kami datang ke

hadapan-Mu dalam doa, beri kami visi baru tentang siapakah Engkau. Bebaskan

kami dari yang jahat dan kuatkanlah kami. Saat kami mendekat kepada-Mu,

perbarui komitmen kami kepada-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.

Tindakan Renungkan: apakah doa-doa Anda terlalu berfokus pada diri sendiri dan

kebutuhan pribadi? Bagaimana Anda bisa meyakinkan diri bahwa saat-saat

berdoa adalah saat di mana Anda tidak hanya menyampaikan permohonan

Anda di hadapan Allah, tetapi juga saat di mana Anda diingatkan akan karakter

Allah dan diteguhkan dalam tekad untuk berjalan di dalam kebenaran Allah?

Oleh Dr Philip Satterthwaite Lecturer in OT and Biblical Interpretation Biblical Graduate School of Theology

Page 19: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

21 Maret ● MINGGU KELIMA PRA PASKAH

Belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya Ibrani 5:5-10 5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", 6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." 7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, 10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

Renungan Saat kita memasuki Minggu kelima pra-Paskah, perjalanan Yesus menuju

Yerusalem menjadi semakin sulit. Bagaimana Dia bertahan untuk menyelesaikan

misi-Nya? Kemuliaan Yesus bukanlah berasal dari dunia sebagai imam

terhormat, melainkan kemuliaan yang datang Bapa sendiri yang berulang kali

menyatakan bahwa Yesus adalah Putera-Nya.

Dalam Perjanjian Baru, Allah berulang kali menyatakan kepada dunia bahwa

Yesus Kristus adalah Anak-Nya yang terkasih, yang sangat berkenan kepada

Allah. Bukankah hal ini juga menjadi pengingat penting bagi kita? Kita adalah

anak-anak Allah melalui penebusan Yesus. Untuk itu, kita sekarang memiliki

identitas mulia di dunia ini, seiring dengan misi untuk mengembalikan segala

kemuliaan kepada Allah Bapa.

Selain itu, Kristus juga diberi misi khusus untuk menyelamatkan seluruh umat

manusia, yang merupakan tugas para imam. Namun, keimaman Kristus tidak

diwarisi dari suku Lewi (Kristus keturunan dari suku Yehuda). Allah memilih

Page 20: 15 Maret SENIN MINGGU KEEMPAT PRA PASKAH

Kristus untuk menjadi Imam besar menurut peraturan Melkisedek, Imam Besar

Allah.

Para imam biasa menyiapkan persembahan korban penghapus dosa bagi orang

Israel dan mempersembahkannya kepada Allah. Persembahan korban

penghapus dosa adalah praktik penebusan dengan seluruh hewan yang

dikuduskan sebagai korban, untuk rekonsiliasi antara Allah dan manusia.

Namun demikian, Kristus Sang Imam Besar telah menebus dosa umat manusia

dengan mempersembahkan nyawa-Nya sebagai korban kepada Allah, yang

mencakup tubuh dan darah-Nya yang berharga, dan Kristus sendiri yang

menjembatani manusia dengan Allah.

Saat ini, setiap orang Kristen bukan hanya anak Allah Bapa, tetapi juga utusan

Injil - untuk mendamaikan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia,

dan manusia dengan dirinya sendiri. Pekerjaan baik yang sering kali tidak

dihargai, dibenci dan bahkan harus dibayar mahal. Namun demikian, kita

diingatkan akan perkataan Yesus dalam Khotbah di Bukit -‘berbahagialah

orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah’.

(Matius 5:9)

Doa Tuhan, ajarku mengikuti jejak-Mu, dan merasa bangga atas diriku sebagai anak-

Mu; Biarlah aku dengan sukacita selalu menjadi pembawa damai. Amin!

Tindakan Mulailah dari diri sendiri, ambillah inisiatif untuk berdamai dengan seseorang

yang telah bersalah terhadapmu. Biarlah engkau tidak lagi mengingat

kesalahannya, dan dengan tulus berdoa untuk berkat Tuhan atas dirinya.

Oleh Honorary Bishop Dr Chong Chin Chung

Honorary Bishop of The Methodist Church in Singapore