15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. -...

41
15 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kebugaran Jasmani 1. Pengertian Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan pokok dalam melakukan aktivitas untuk kehidupan sehari-hari. Orang yang bugar berarti dia sehat secara dinamis. Sehat dinamis akan menunjang terhadap berbagai aktivitas fisik maupun psikis. Kebugaran yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh terhadap kinerja seseorang dan juga akan memberikan dukungan yang positif terhadap produktivitas bekerja atau belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang optimal, maka dalam melakukan pekerjaanya tanpa merasakan lelah yang berlebihan walaupun pekerjaanya itu berat dan melelahkan. Tetapi sebaliknya jika tidak memiliki kebugaran jasmani yang tinggi, segala pekerjaan apapun akan terasa berat. Maka kebugaran jasmani adalah kesanggupan atau kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan memiliki kesanggupan untuk melakukan pekerjaan lainnya. Jasmani kita dikatakan sehat apabila seluruh proses fisiologis atau seluruh organ tubuh berfungsi secara normal. Fungsi organ tubuh berubah dalam keadaan istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal ada dua tingakatan yaitu sehat statis (keadaan tubuh normal pada saat istirahat) dan sehat dinamis (keadaan tubuh nomal pada saat bergerak). Setiap orang perlu memiliki derajat sehat yang

Transcript of 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. -...

Page 1: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

15

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kebugaran Jasmani

1. Pengertian Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan pokok dalam melakukan

aktivitas untuk kehidupan sehari-hari. Orang yang bugar berarti dia sehat secara

dinamis. Sehat dinamis akan menunjang terhadap berbagai aktivitas fisik maupun

psikis. Kebugaran yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh terhadap

kinerja seseorang dan juga akan memberikan dukungan yang positif terhadap

produktivitas bekerja atau belajar.

Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang optimal, maka dalam

melakukan pekerjaanya tanpa merasakan lelah yang berlebihan walaupun

pekerjaanya itu berat dan melelahkan. Tetapi sebaliknya jika tidak memiliki

kebugaran jasmani yang tinggi, segala pekerjaan apapun akan terasa berat. Maka

kebugaran jasmani adalah kesanggupan atau kemampuan seseorang dalam

menyelesaikan suatu tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan

memiliki kesanggupan untuk melakukan pekerjaan lainnya.

Jasmani kita dikatakan sehat apabila seluruh proses fisiologis atau seluruh

organ tubuh berfungsi secara normal. Fungsi organ tubuh berubah dalam keadaan

istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal ada dua tingakatan yaitu

sehat statis (keadaan tubuh normal pada saat istirahat) dan sehat dinamis (keadaan

tubuh nomal pada saat bergerak). Setiap orang perlu memiliki derajat sehat yang

Page 2: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

16

dinamis, apalah artinya sehat apabila organ itu hanya sehat sewaktu istirahat,

apalagi jika hanya sehat sewaktu tidur saja. Kehidupan manusia dalam setiap

seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada tingkat

tertentu.

Sehat secara dinamis merupakan kemampuan jasmani yang sangat penting

untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu

diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

Kebugaran jasmani berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang

untuk melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami

kelelahan dan masih mempunyai sisa-sisa tenaga dan kekuatan untuk menghadapi

keadaan darurat yang tiba-tiba dan dapat memanfaatkan waktu luangnya (Nixon,

2009).

Mengenai definisi kebugaran jasmani menurut Mooren dan Volker (2008)

bahwa: Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-

hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa kelelahan yang

berarti, dengan energi lebih untuk dapat menikmati waktu bersenang-senang serta

masih memiliki tenaga cadangan untuk menghadapi keadaan darurat yang

mungkin timbul.

Lebih lanjut menurut Tarigan (2009: 28) mengungkapkan bahwa :

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja.

Page 3: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

17

Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa setiap individu yang memiliki

kebugaran jasmani akan mampu melakukan tugasnya dengan efisien tanpa lelah

yang berarti. Oleh Karen itu dapat dinyatakan bahwa orang yang bugar adalah

orang yang sanggup menyelesaikan tugas fisiknya tanpa mengalami kelelahan

yang berarti dan memiliki kesanggupan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.

Kebugaran jasmani adalah seseorang yang memiliki kemampuan

fungsional dalam menghadapi pekerjaan berulang-ulang tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti, oleh karena itu harus mengetahui tentang syarat memiliki

kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani memiliki kriteria atau syarat-syarat yang

bersifat struktural dan fungsional seperti : 1). Anatomical Fitness 2).

Physiologigal fitness.

Menurut Giriwijoyo (2007:22) bahwa: “Kebugaran jasmani ini bersifat

relatief artinya kebugaran jasmani itu tergantung dari kuat atau tidaknya seseorang

melakukan aktifitas fisik”.

Lebih lanjut Giriwijoyo (2007:22) menjabarkan sebagai berikut :

1. Kebugaran jasmani dimiliki oleh semua orang, baik yang mempunyai

derajat sehat yang tinggi maupun yang memiliki derajat sehat yang rendah.

2. Peningkatan derajat kebugaran jasmani berarti peningkatan derajat sehat baik yang tinggi maupun derajatnya rendah.

3. Kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat berarti derajat sehat dinamis yang lebih tinggi, dan sebaliknya.

4. Derajat sehat dinamis yang lebih tinggi berati kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat. Dengan demikian orang yang sehat dinamis adalah juga sehat statis tetapi belum tentu sebaliknya.

Kesemuanya dimaksudkan untuk menerjemahkan istilah asal yaitu:

Physical fitness. Kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas

Page 4: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

18

yang harus dilaksanakan oleh fisik itu, atau dengan perkataan lain. Untuk dapat

melaksanakan oleh fisik tertentu dengan hasil yang baik diperlukan syarat-syarat

fisik tertentu yang sesuai dengan sifat tugas fisik itu.

Dengan demikian sekali lagi terlihat jelas bahwa orang yang sehat dinamis

adalah juga sehat statis, tetapi belum tentu sebaliknya. Demikian pula terlihat jelas

bahwa olahraga yang dilakukan dengan intensitas yang tepat, akan mempertinggi

atau setidak-tidaknya mempertahankan derajat sehat dinamis yang telah dimiliki,

apalagi bila intensitasnya dinaikkan secara bertahap. Dengan demikian kebugaran

jasmani sesungguhnya adalah sehat dinamis tertentu yang dapat menanggulangi

tuntutan jasmani dalam melaksanakan tugas hidup sehari-hari dengan selalu masih

mempunyai cadangan kemampuan (tidak lelah belebihan) untuk melakukan

kegiatan fisik exstra serta telah pulih kembali esok harinya menjelang tugas

sehari-harinya lagi.

Selain yang telah dijelaskan diatas, Nurhasan (1999:34) menambahkan

bahwa “Physical Fitness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan

pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti”. Dari

penjelasan tersebut semakin jelas bahwa setiap individu yang memiliki kebugaran

jasmani akan mampu melakukan tugasnya dengan efisien tanpa lelah yang berarti

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kebugaran jasmani merupakan seseorang yang memiliki kemampuan

fungsional dalam menghadapi pekerjaan berulang-ulang tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti, oleh karena itu harus mengetahui tentang syarat bagaimana

Page 5: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

19

memiliki kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani memiliki kriteria atau syarat-

syarat yang bersifat struktural dan fungsional.

Nurhasan (1999: 33) menjelaskan bahwa:

Anatomical fitness adalah hal yang sukar dapat dikembangkan karena untuk pengembangannya harus dimulai sejak masa kanak-kanak, sehingga akan memerlukan banyak waktu dan hasilnya pun sangat minim sekali, karena dalam anatomical fitness ini dipengaruhi oleh factor-faktor herediter (keturunan) Phsysiological fitness adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi fisiologisnya terhadap keadaan lingkungan dan terhadap tugas fisik yang memerlukan kerja otak, secara : a. Cukup efisien b. Tak mengalami kelelahan yang berlebihan c. Telah memperoleh pemulihan yang sempurna sebelum datangnya

tugas-tugas pada esok harinya. Psychological fitness menggambarkan mengenai : a. Keadaan emosi yang stabil, berguna untuk mengatasi masalah-masalah

tiap hari dari lingkungannya. b. Cukup mempunyai kemampuan untuk mengatasi gangguan emosi yang

timbul secara mendadak.

Dari pendapat tersebut dapat digambarkan bahwa kebugaran jasmani

merupakan gambaran tentang kemampuan fungsional dari alat-alat tubuh. Hal ini

didasarkan pada hasil yang dicapai. Seperti contoh: Seorang atlet yang memiliki

kemampuan yang kurang tetapi memiliki tubuh yang sehat (statis) dengan melatih

fisiknya maka ia akan mampu menjadi seorang atlet yang lebih terampil dalam

bidangnya (dinamis) seperti konsep kebugaran jasmani yang telah dijelaskan

sebelumnya.

Page 6: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

20

Giriwijoyo (2007:20) berpendapat mengenai kebugaran jasmani sebagai

berikut:

Kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu. Oleh karena itu maka kebugaran jasmani bersifat relatif, artinya kebugaran jasmani tidak bebas tetapi bersifat terkait, yaitu terkait secara anatomis dan/ atau terkait secara fisiologis; artinya fit atau tidaknya seseorang selalu dalam hubungan dengan tugas fisik yang harus dilaksanakan

Dibawah ini digambarkan diagram yang memperlihatkan sifat relatif

kebugaran jasmani (physical fitness) tersebut:

Gambar 2.1 Sifat Relatif Kebugaran Jasmani

(Giriwijoyo, 2007:21))

Garis sehat Garis tugas fisik

(kerja/Or)

100% Berat

Sehat Dinamis

Derajat

Batas

Ringan

Sehat Statis

Derajat

0%

PHYSICAL

FITNESS

Page 7: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

21

Diagram diatas menjelaskan bahwa setiap orang bisa memiliki kebugaran

jasmani, baik dengan derajat sehat yang tinggi maupun yang rendah (sakit).

Semakin berat tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan kerja fisik berarti

derajat sehat (dinamis) yang lebih tinggi begitupun sebaliknya semakin ringan

tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan kerja fisik berarti derajat sehat

(statis) semakin rendah karena itu berarti seseorang lebih mendekati kepada

melakukan istirahat.

Dengan demikian orang sehat dinamis adalah juga sehat statis, tetapi

belum tentu sebaliknya. Terlihat jelas bahwa olahraga yang dilakukan dengan

intensitas yang adekuat, akan mempertinggi atau setidak-tidaknya

mempertahankan derajat sehat dinamis yang telah dimiliki, apalagi bila

intensitasnya dinaikan secara bertahap. Dari beberapa pendapat, maka penulis

dapat menyimpulkan kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani

yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat keadaan lingkungan yang harus diatasi

dengan cara efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna

sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

2. Sasaran dan Tujuan Kebugaran Jasmani

Untuk mencapai hidup yang lebih baik (hidup sehat) seseorang harus

bertindak sesuai dengan standar gaya hidup sehat, karena kesehatan merupakan

kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan kebutuhan pokok

manusia disamping kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, setiap individu harus

Page 8: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

22

menjaga kebugaran jasmaninya guna dapat menjalankan dan meningkatkan

kualitas hidup yang efektif dalam melakukan aktivitas gerak dan menyelesaikan

tugas-tugas dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sasaran dan tujuan kebugaran

jasmani Kosasih (1993:22) mengungkapkan bahwa ada tiga sasaran dan tujuan

dari kebugaran jasmani yaitu sebagai berikut:

a. Golongan yang dihubungkan dengan pekerjaan

- Kebugarn jasmani bagi pelajar dan mahasiswa bertujuan untuk mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar

- Kebugaran jasmani bagi olahragawan bertujuan untuk meningkatkan prestasi.

- Kebugaran jasmani bagi karyawan, pegawai, petani, bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh

- Kebugaran jasmani bagi angkatan bersenjata bertujuan untuk meningkatkan daya tahan / tempur.

b. Golongan yang dihubungkan dengan keadaan - Kebugaran jasmnai bagi penderita cacat bertujuan untuk

rehabilitasi. - Kebugaran jasmani untuk ibu hamil bertujuan untuk perkembangan

bayi dalam kandungan dan untuk mempersiapkan diri saat menghadapi kelahiran.

c. Golongan yang dihubungkan dengan usia - Kebugaran jasmani bagi anak-anak bertujuan untuk menjamin

pertumbuhan dan perkembangan yang baik - Kebugaran jasmani bagi orang tua bertujuan untuk

mempertahankan kondisi fisik.

Dari uraian diatas penulis dapat menggambarkan bahwa kebugaran

jasmani harus memiliki sasaran dan tujuan yang baik dan tepat karena kebugaran

jasmani dapat memberikan kontribusi yang sangat berharga karena memberikan

inspirasi bagi kesejahteraan hidup manusia. Kebugaran jasmani dapat

menanamkan gaya hidup aktif sepanjang hayat dan dapat meningkatkan

kesehatan. Sehingga dengan adanya sasaran dan tujuan dari kebugaran jasmani

Page 9: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

23

dapat memperjelas kepada siapa saja kebugaran jasmani itu harus diberi dan

dilaksanakan dan untuk hal apa itu dilaksanakan dengan efisien dan aman sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Sama seperti halnya dengan para atlet yang

memiliki kebugaran jasmani demi untuk mencapai satu prestasi yang diharapkan

sebagai suatu tuntutan.

3. Komponen Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani terdiri dari beberapa bagian unsur-unsur yang penting.

Beberapa ahli berpendapat sama mengenai unsur-unsur atau komponen-komponen

tersebut, berikut tabel beberapa pendapat ahli tentang unsur-unsur kebugaran

jasmani:

Tabel 2.1 Pendapat Ahli Terhadap Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani

Daeur dan Pangraji

(1975:87-88)

Lutan (2001:61) Tarigan

(2009:45) Nurhasan (1999:82)

Giriwijoyo (2007:105)

KJ terkait kesehatan

KJ terkait ferforma

- Strength - Power - Endurance - Agility - Flexibility - Speed

- Kekuatan otot

- Daya tahan otot

- Daya tahan aerobik

- Flexibilitas

- Koordinasi - Keseimbanga

n - Kecepatan - Agilitas - Power - Waktu

rekreasi

- Daya tahan jantung paru

- Kekuatan - Daya tahan

otot - Kelentukan

- Kekuatan - Daya tahan

otot - Daya tahan

cardiovascular

- Kelentukan

- Endurance - Biological

function - Body

composition - Muscle

strength - Muscle

explosive power

- Muscle endurance

- Speed - Agility - Flexibility - Reaction

time - Coordination - Balance

Page 10: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

24

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis menggambarkan secara

garis besar unsur-unsur kebugaran jasmani yang dapat ditingkatkan

kemampuannya dan mendukung terhadap kualitas individu adalah sebagai

berikut:

a. Koordinasi (Coordination) adalah kemampuan untuk melakukan gerak dengan

tepat dan efisien. Koordinasi ini merupakan hubungan harmonis beberapa

faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan koordinatif menjadi dasar

yang baik bagi kemampuan belajar yang bersifat sensorik motorik. Makin baik

tingkat koordinasi seseorang akan makin cepat dan efektif pula gerakannya,

karena gerak koordinasi ini sangat diperlukan dalam kegiatan beraktivitas

olahraga sehari-hari.

b. Keseimbangan (Balance) merupakan kemampuan mempertahankan sikap dan

posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri atau pada saat melakukan gerakan.

Kemampuan untuk mempertahankan ini dipengaruhi oleh faktor visual,

vestibular dan proprioseptif. Keseimbangan merupakan komponen kebugaran

jasmani yang diperlukan oleh masyarakat adalah untuk mampu

mempertahankan stabilitas posisi tubuh baik dalam keadaan diam maupun

bergerak.

c. Kecepatan (Speed) merupakan kemampuan berpindah dari satu tempat

ketempat lain dalam waktu paling singkat. Kecepatan bersifat lokomotor dan

gerakannya bersifat siklik artinya satu jenis gerak yang dilakukan berulang-

ulang seperti lari atau kecepatan gerak bagian tubuh. Harsono (1988)

Page 11: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

25

menjelaskan bahwa “kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-

gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya”.

Kecepatan ini penting bagi peningkatan kebugaran jasmani.

d. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi

tubuh dengan cepat dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya.

Kelincahan merupakan komponen kebugaran jasmani yang harus dimiliki.

Tanpa kelincahan dalam bermain sepakbola maka kita akan bisa tertinggal oleh

pemain lawan. Kelincahan merupakan latihan prioritas dalam latihan bermain

sepakbola.

e. Power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan gaya

otot maksimum dengan kecepatan maksimum. Tarigan (2009:51) menjelaskan

bahwa: “Kekuatan memiliki dua definisi yaitu secara fisiologi. “Kekuatan

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali

kontraksi secara maksimal melawan tahanan / beban”. Dan secara mekanisme

“kekuatan didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot

atau sekelompok otot dalam satu kali kontraksi maksimal”. Power sangat

penting dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif khusus dalam

cabang olahraga sepakbola. Harsono (1988) Power merupakan perpaduan atau

gabungan dari faktor strength dan speed.

f. Waktu reaksi (Reaction time) adalah waktu yang dibutuhkan antara mulai

adanya rangsangan sampai terjadinya respon atau gerakan. Seperti halnya

komponen kebugaran jasmani lainnya kecepatan atau waktu reaksi sangat

diperlukan dalam olahraga sepakbola, oleh sebab itu waktu reaksi harus dilatih.

Page 12: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

26

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kebugaran jasmani,

Lutan (2001:61), menjelaskan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi

kebugaran jasmani, di antaranya sebagai berikut: “1). Keteraturan berlatih dengan

intensitas kegiatan yang cukup berat, 2). Faktor genetika, dan 3). Kecukupan

gizi”. Sedangkan menurut Irianto (2004:22) mengemukakan bahwa “kebugaran

jasmani seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor latihan, biologis,

psikologis, lingkungan, fisical dan motivasi”.

Dari ke dua pendapat para ahli terdapat beberapa persamaan faktor-faktor

yang mempengaruhi kebugaran jasmani antara lain: faktor biologis, faktor

psikologis, faktor lingkungan, faktor fisikal, faktor motivasi, dan faktor latihan.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor Biologis

Faktor biologis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terhadap

tingkat kebugaran jasmani seseorang. Pertumbuhan jasmani seseorang akan sangat

berbeda meskipun berada dalam kelompok umur kronologi yang sama, perubahan

hormonal yang cepat akan mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas yang

memerlukan energi dan kekuatan otot, tentunya mempengaruhi terhadap

pertumbuhan jasmani yang meningkatkan kebugaran jasmaninya.

b. Faktor psikologis

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keterlibatan seseorang ditinjau

dari faktor psikologis. Beberapa faktor tersebut adalah:

Page 13: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

27

1. Pengetahuan tentang bagaimana berlatih

2. Hambatan terhadap aktivitas jasmani

3. Rasa percaya diri dapat melakukan kegiatan

c. Faktor lingkungan

Lingkungan sosial seseorang, juga berpengaruh dalam pembentukan

kebiasaan hidup aktif. Komponen utama dalam lingkungan sosial seseorang

adalah orang tua dan keluarga. Orangtua dan keluarga memberikan pengaruh

besar terhadap keikut sertaan seseorang dalam aktivitas jasmani. Selain memberi

dorongan, orangtua juga menjadi modal bagi seseorang untuk ikuta ktif meniru

orangtuanya. Media masa merupakan sumber kekuatan yang tersembunyi, tetapi

juga besar dalam mempengaruhi kesadaran dan sikap. Adegan kegiatan jasmani

yang ada di Tv merupakan inspirasi yang membangkitkan motivasi seseorang.

d. Faktor Fisikal

Faktor fisikal seperti keadaan tempat tinggal dan kondisi lingkungan juga

mempengaruhi kegiatan yang dilakukan. Seseorang yang tinggal di sekitar sarana

olahraga atau lapangan olahraga biasanya mudah sekali terkena pengaruh untuk

ikut aktif melakukan aktivitas olahraga.

e. Faktor Motivasi

Motivasi mengacu kepada faktor-faktor dan proses-proses yang bermaksud

untuk mendorong seseorang melakukan suatu perubahan yang ingin dicapainya.

Karena ada dorongan yang ikut timbul dalam dirinya sendiri untuk meningkatkan

kebugaran jasmaninya, maka aktivitas jasmani dilakukannya sebagai kegiatan

rutin yang dijadikan kebutuhan dalam hidupnya.

Page 14: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

28

f. Faktor latihan

Dengan melakukan latihan / olahraga secara teratur, maka akan

menghasilkan kondisi fisik yang baik sehingga aktivitas fisik dan tugas sehari-hari

akan dapat dilaksanakan dengan baik.

5. Manfaat Kebugaran Jasmani Bagi Atlet Sepakbola

Dengan adanya kebugaran jasmani dalam diri seseorang maka akan

membuat orang tersebut bisa melakukan segala aktivitas yang dikehendaki seperti

bekerja, bermain, berolahraga dan lain-lain. Oleh karena itu kebugaran jasmani

sangat penting bagi kehidupan manusia.

Pendapat lain yang membahas tentang manfaat memelihara kebugaran

jasmani secara psikologis dengan cara berolahraga yaitu dari Wynder yang dikutip

oleh Ichsan (1988:64) adalah:

1. Menimbulkan rasa segar dan enak dalam diri masing-masing 2. Menimbulkan rasa tenang dan rilex terhadap otot 3. Mengurangi rasa tertekan (mental depression) 4. Menimbulkan enak tidur 5. Meningkatkan stamina dan mengurangi rasa lelah 6. Penampilan yang serasi, karena tubuh yang kekar dan tidak berlemak 7. Meningkatkan rasa percaya diri, celah dan meningkatkan daya seksual 8. Meningkatkan motivasi kebiasaan hidup sehat, meliputi kebiasaan makan

teratur, dan tidak mau merokok dan minum alkohol 9. Meningkatkan rasa persaudaraan dengan teman-teman berlatih 10. Meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja dan mengurangi

kemalesan kerja 11. Menghambat kelemahan fisik, seperti rasa lemah, kurang gairah dan tidak

lewes.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan tubuh yang bugar,

sehingga seseorang yang memiliki derajat kebugaran jasmani yang baik akan

memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas yang

Page 15: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

29

berhubungan dengan fisik yang diberikan kepadanya. Selain itu orang yang bugar

tentu akan memiliki kemampuan recovery (pulih asal) dalam waktu yang relatif

singkat bila dibandingkan dengan orang yang tidak bugar.

B. Permainan Sepakbola

1. Pengertian Sepakbola

Sepakbola merupakan salah satu permainan olahraga beregu yang paling

popular di seluruh penjuru dunia ini. Berbagai kalangan, berbagai usia, maupun

status sosial dapat menikamati permainan ini. Baik untuk memainkannya maupun

sekedar menikmati kelangsungan pertandingan dan perkembangannya. Sepakbola

sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat di seluruh penjuru dunia.

Keberadannya membawa perubahan dalam segi-segi kehidupan masyarakat.

Sepakbola dapat dijadikan sebuah hobi, profesi, juga rekreasi. Apalagi di zaman

moderen seperti sekarang ini, sepakbola bukan hanya sekedar olahraga biasa

sepakbola juga merupakan sebuah fashion (gaya hidup).

Tarigan (2001: 1) mengemukakan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu yang paling popular didunia dan bahkan telah menjadi permainan nasional bagi setiap negara di Eropa, Amerika Selatan, Asia, Afrika dan bahkan pada saat ini melalui masa yang tidak begitu lama permainan itu kian digemari di Amerika Serikat (AS). Selain karena ciri-cirinya yang memberikan kesan peran bagi pemain untuk memperagakan keterampilannya dengan leluasa, disertai peraturan dan unsur-unsur cabang olahraga. Sepakbola terutama di Amerika / Eropa berkembang karena faktor pengelolaan organisasi yang sangat maju.

Page 16: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

30

Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok

berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang

kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan

karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

Sucipto, et al. (2000: 7) mendefinisikan sepakbola sebagai berikut :

Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

sebelas pemain dengan seorang penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

Permainan beregu dimaksudkan disini adalah permainan sepakbola

merupakan permaianan yang dimainkan oleh dua tim. Setiap tim maksimal

memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-kadang

ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam

sebuah tim (biasanya delapan).

Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan

atau lengannya di dalam kotak penalti di depan gawangnya.

Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan

tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh

menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku

ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk

mengembalikan bola ke dalam permainan.

Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat

digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum

Page 17: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

31

digantikannya seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurang efektifan,

perubahan taktik, atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah

pertandingan. Dalam pertandingan standar, pemain yang telah diganti tidak boleh

kembali bermain dalam pertandingan tersebut.

Sepakbola menjadi semakin seru karena tujuan permaianannya yang

bertarung habis-habisan agar satu dari dua tim yang dalam pertandingan tersebut

dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.

Dalam situs online Wikipedia Indonesia dijelaskan bahwa tujuan

sepakbola adalah dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung

untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan (mencetak gol). Tim

yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka

waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya

seri, akan diadakan pertambahan waktu 2 x 15 menit dan apabila dalam

pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti, yang setiap

timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah

gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa

ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain

(kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka

selama masih dalam permainan.

Di Indonesia sendiri sesuai dengan situs online resmi Persatuan Sepakbola

Seluruh Indonesia (PSSI), pada awalnya olahraga sepak bola dibawa oleh para

penjajah dan terus berkembang ke seluruh pelosok tanah air. Kemudian atas

prakarsa seseorang yang bernama “Ir. Suratin” pada saat itu berdirilah suatu induk

Page 18: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

32

organisasi olahraga yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan

sepakbola. Organisasi tersebut berdiri pada tanggal 19 April 1930 dan diberi nama

singkatan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Kemudian pada tanggal

24 Juli 1992 PSSI diterima sebagai salah satu anggota FIFA (Federation

International the Foot Ball Association). FIFA adalah Federasi sepakbola

Internasional yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan sepakbola.

Dengan berdirinya PSSI serta terdaftar dalam keanggotaan FIFA, perkembangan

olahraga sepakbola di Indonesia bertambah maju, hingga sekarang PSSI telah

banyak mencatat prestasi yang cukup membanggakan bagi kancah persepakbolaan

di tanah air baik itu di tingkat dunia maupun di kawasan Asia sendiri.

Dalam mata pelajaran peididikan jasmani, sepakbola juga dijadikan sarana

kegiatan belajar dan mengajar agar siswa mampu memenuhi tujuan pendidikan

yang secara umum mencakup tiga aspek. afektif, kognitif dan psikomotorik.

Afektif yakni yang berkaitan dengan sikap, moral, etika, akhlak,

manajemen emosi, dan lain-lain. Dalam pembelajaran sepakbola diharapkan

mampu menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,

semangat, dan percaya diri siswa

Kognitif yakni yang berkaitan dengan aspek pemikiran, transfer ilmu,

logika, analisis dan lain-lain. Dalam pembelajaran sepakbola diharapkan mampu

menumbuhkan pemikiran-pemikiran positif serta pengetahuan umum yang akan

menambah kematangan siswa dalam menganalisis suatu masalah.

Sedangkan Psikomotorik adalah yang berkaitan dengan praktek atau

aplikasi apa yang sudah diperolehnya melalui jalur kognitif. Dalam pembelajaran

Page 19: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

33

sepakbola, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman gerak yang baik dan

benar, tidak terjadi kesalahan gerak yang tidak sesuai dengan fungsi anatomi

tubuh, sehingga jasmani siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik dan benar para pemain harus

menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Pemain yang memiliki teknik dasar

yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Sepakbola

adalah permainan yang membutuhkan kemampuan individu disamping kerja sama

kelompok. Untuk itu seorang pemain sepakbola diwajibkan menguasai teknik,

skill dan fisik yang baik agar dapat bermain dengan baik dalam suatu

pertandingan.

Setiap cabang olahraga pasti memiliki tujuan dari permainannya.

Begitupun dengan sepakbola yang mana tujuannya utamanya adalah agar bisa

memasukkan bola sebanyak-banyaknya dan menjaga gawang sendiri agar tidak

kemasukkan bola oleh lawan. Dalam hal cabang olahraga ini dibutuhkan kerja

sama antar pemain. Sebuah tim dikatakan menang apabila jumlah memasukkan

bola ke gawang lawan lebih banyak.

Tujuan dari permainan diatas hanya merupakan tujuan sementara saja, atau

tujuan antara dari permainan sepakbola. Berdasarkan Sucipto (2000:8) bahwa:

“Tujuan utama dari permainan sepakbola adalah salah satu mediator untuk

mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur dan sportif.

Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri anak akan

tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerja sama

Page 20: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

34

(cooperation), interaksi sosial (social interaction) dan pendidikan moral (moral

education)”.

Untuk mencapai tujuan permainan berupa menciptakan gol ke gawang

lawan, maka diperlukan strategi yang mesti dijalankan dalam pertandingan

sepakbola, seperti:

� Menciptakan agar pertahanan terbuka. Untuk menciptakan daerah pertahanan

terbuka, salah satunya yaitu dengan gerakan tipuan atau pura-pura (body

feinting), pemain mau lari ke kanan, padahal akhirnya lari ke kiri. Gerakan

pura-pura atau tipuan seperti ini memerlukan kemampuan mengubah arah

(agilitas) dengan cepat.

� Menjaga wilayah dan resposisi untuk bertahan. Untuk mempertahankan

wilayahnya, pemain bertahan berupaya mengurangi atau memperkecil daerah

pertahanan yang terbuka dari ancaman lawan. Salah satunya yaitu dapat

dilakukan dengan cara penjagaan yang ketat di daerah pertahanan, dengan

demikian ruang gerak lawan amat sempit untuk menduduki daerah pertahan

� Menjaga dan menghambat gerak lawan. Menjaga lawan semata-mata hanya

untuk membebaskan daerah pertahanan, akan tetapi untuk memperkecil ruang

gerak lawan. Hal ini dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan cara men

“joky” setiap lawan yang berada didaerah pertahanan.

� Memindahkan obyek pada daerah yang menguntungkan. Passing yang akurat

pada daerah yang menguntungkan akan memberikan peluang untuk

terciptanya gol. Pada umumnya gol terjadi berawal dari umpan-umpan yang

akurat (memindahkan obyek atau bola tepat ke daerah yang menguntungkan).

Page 21: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

35

� Berkomunikasi dengan teman. Untuk melancarkan strategi kita dapat

berkomunikasi dengan teman sepermainan. Misalnya untuk menciptakan

perangkap off-side, kita bicara “up” (naik) pada teman sepermainan, yang

maksudnya semua pemain naik pada saat yang tepat.

Sucipto at All (2000:17) mengungkapkan: “... pemain yang memiliki

teknik dasar yang baik, pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola

dengan baik pula”. Ada beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain

sepakbola, yaitu menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring

(dribbling), menyundul (heading), lemparan kedalam (throw-in) dan menjaga

gawang (goal keeping).

2. Teknik Bermain Sepakbola

Sekarang ini hampir seluruh cabang olahraga menuntut kemampuan dasar

yang tinggi dan keterampilan teknik yang juga tinggi diantaranya yaitu cabang

olahraga sepakbola, bulutangkis, tenis atau bola volley, dengan sendirinya semua

cabang olahraga ini memerlukan latihan peningkatan kemampuan dasar (latihan

fisik) dan latihan peningkatan keterampilan teknik (latihan teknik) secara

bersamaan dalam jangka waktu yang telah disediakan.

Keterampilan teknik disini dimaksudkan adalah keterampilan teknik

seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan yang termudah

sampai pada gerakan yang tersulit sekalipun termasuk gerakan-gerakan inti atau

khas dalam cabang olahraga tersebut. Menurut Giriwijoyo (2007:321)

“keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang

Page 22: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

36

secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga

tersebut”. Oleh karena itu keterampilan teknik yang tinggi merupakan

kemampuan gerak yang menjadi ciri suatu cabang olahraga.

Untuk bisa mendapatkan keterampilan teknik maka seorang atlet

membutuhkan latihan. Latihan merupakan upaya sadar yang dilakukan secara

berkala dan sistematis.

Ciri dasar keterampilan teknik mutu tinggi ialah ketepatan dan kecermatan

gerakan dan atau hasil gerakan. Contohnya ketepatan dan kecermatan gerakan

pada saat olahraga sepakbola, misalnya pada gerakan akan memasukan bola ke

gawang lawan, atlet dituntut dapat mengukur seberapa kuat dia harus menendang

dengan akurasi jarak, waktu akurasi derajat dari tempat dia berdiri sehingga bola

akan tepat masuk ke sasaran dengan teknik yang dia miliki.

Kemiskinan penguasaan gerakan-gerakan atau teknik-teknik akan

menjadikan banyak gerakan yang tidak efisien dan tidak akurat, pola permainan

kurang bervariasi, sehingga permainan mudah dibaca oleh lawan. Oleh karena itu

penampilan mutu tinggi suatu cabang olahraga ialah penguasaan sebanyak

mungkin gerakan-gerakan cabang olahraga tersebut.

Latihan sangat ditekankan dalam pengembangan keterampilan teknik.

Menurut Giriwijoyo (2007:327), latihan memiliki tiga tujuan yaitu:

1. Sasaran I (S-1) : ketepatan + kecermatan 2. Sasaran II (S-2) : ketepatan + kecermatan + kecepatan 3. Sasaran III (S-3) : ketepatan + kecermatan + kecepatan + tipuan

Page 23: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

37

Oleh karena itu maka gerakan-gerakan yang sedang dipelajari harus dicoba

dan diulang berkali-kali atau dilatih sampai akhirnya menjadi hafal atau dalam

istilah lainnya berubah menjadi reflex bersyarat.

Faktor umur tidak akan menjadi suatu hambatan karena keterampilan

(skill) untuk memainkan suatu cabang olahraga adalah murni hasil pelatihan, dan

telah dibuktikan oleh Giriwijoyo pada penelitiannya kepada cabang olahraga

bulutangkis.

Selain dari latihan yang harus dilakukan secara berkala, ada hal lain yang

dapat menunjang seorang atlet mempelajari suatu gerakan yaitu kemampuan

dalam motor educability. “Motor educability adalah kemampuan seseorang untuk

mempelajari gerakan yang baru (new motor skill) (Nurhasan, 2000:108)”.

Kemampuan dalam motor educability merupakan kemampuan potensial yang

menunjukan cepat tidaknya atau mudah tidaknya seseorang menguasai suatu

keterampilan gerak yang baru. Dengan kata lain dapat dinyatakan, kian tinggi

tingkat motor educability seseorang maka kian mudah dan cepat seseorang

menguasai suatu keterampilan.

Beberapa teknik dasar permainan sepakbola yang digunakan dalam tes

keterampilan sepakbola hasil modifikasi dari Vernon A. Crew antara lain:

a. Menendang (kicking)

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola

yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik,

akan dapat bermain dengan efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk

Page 24: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

38

mengumpan (passing), menendang ke gawang (shooting at the goal), dan

menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).

Menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

� Menendang dengan kaki bagian dalam

Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan

untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerakan menendang

dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

1. Badan menghadap sasaran dibelakang bola.

2. Kaki tumpu berada disamping bola + 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran,

lutut sedikit di tekuk.

3. Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai

bola.

4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada kaki bagian dalam dan tepat di tengah-

tengah bola.

5. Pergelangan kaki ditegakkan pada saat mengenai bola.

6. Gerak lanjutan kaki tendang diangkat menghadap sasaran.

7. Pandangan ditujukan ke bola dan mengikuti arah jalannya bola terhadap

sasaran.

8. Kedua lengan terbuka di samping badan

� Menendang dengan kaki bagian luar

Page 25: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

39

Pada umumnya teknik menendang bola dengan kaki bagian luar digunakan

untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang

dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

1. Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu di samping belakang bola, ujung

kaki bagian luar menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.

2. Kaki ditendang berada dibelakang bola, dengan ujung kaki menghadap ke

dalam.

3. Kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan sehingga mengenai

bola.

4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian luar dan tepat

pada tengah-tengah bola, pada saat perkenaan dengan bola pergelangan kaki

ditegangkan.

5. Gerak lanjut kaki tendang diangkat serong + 45° menghadap sasaran.

6. Pandangan ke arah bola dan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

7. Kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan di samping badan.

� Menendang dengan punggung kaki

Pada umumnya menendnag dengan punggung kaki digunakan untuk

menembak ke gawang (shooting at the goal). Analisis gerakan menendang dengan

punggung kaki adalah sebagai berikut:

1. Badan dibelakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan di

samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran, dan lutut sedikit di

tekuk.

Page 26: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

40

2. Kaki tendang berada dibelakang bola dengan punggung kaki menghadap ke

depan / sasaran.

3. Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai

bola.

4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada

tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki

ditegakkan.

5. Gerak lanjut kaki tendangan diarahkan dan diangkat ke arah sasaran.

6. Pandangan mengikuti jalannya bola dan ke sasaran.

� Menendang dengan punggung kaki bagian dalam

Pada umumnya menendang dengan punggung kaki bagian dalam

digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak

menendang dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

1. Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong + 40° dari garis lurus

bola, kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola _+ 30 cm dengan

ujung kaki membuat sudut 40° dengan garis lurus bola.

2. Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong + 40° ke

arah luar. Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga

mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat di punggung kaki bagian

dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola,

pergelangan kaki ditegakkan.

3. Gerak lanjutan kaki tendang diangkat dan diarahkan ke depan.

4. Pandangan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

Page 27: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

41

5. Lengan dibuka berada disamping badan sebagai keseimbangan.

b. Menghentikan Bola (Stopping)

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan

sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola.

Tujuan menhentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya

untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan

untuk passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya

digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki

yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki

bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki.

• Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

Menghentikan kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola

di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan kaki bagian

dalam adalah sebagai berikut:

1. Posisi badan segaris dengan datangnya bola.

2. Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk.

3. Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki

dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola.

4. Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam / mata kaki.

5. Kaki penghenti mengikuti arah bola.

Page 28: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

42

6. Kaki penghenti bersama bola berhenti di bawah badan (terkuasai).

7. Pandangan mengikuti jalannya bola sampai bola berhenti.

8. Kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

• Menghentikan bola dengan kaki bagian luar

Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan

untuk menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah,

dan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan kaki

bagian luar adalah sebagai berikut.

1. Posisi badan menghadap ke datangnya bola.

2. Kaki tumpu berada di samping _+ 30 cm dari garis datangnya bola dengan

lutut sedikit ditekuk.

3. Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan kaki bagian luar

dijulurkan ke depan menjemput datangnya bola.

4. Bola menyentuh kaki persis di permukaan kaki bagian luar.

5. Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai

berada di bawah badan / terkuasai.

6. Posisi lengan berada disamping badan untuk menjaga keseimbangan.

• Menghentikan bola dengan punggung kaki

Menghentikan bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan

untuk menghentikan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan

bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

Page 29: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

43

1. Posisi badan menghadap datangnya bola.

2. Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm dari garis datangnya bola dengan

lutut sedikit di tekuk.

3. Kaki penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan ke depan menjemput

datangnya bola.

4. Bola menyentuh kaki persis di punggung kaki.

5. Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai

berhenti di bawah badan/terkuasai.

6. Posisi lengan berada disamping badan untuk menjaga keseimbangan.

• Menghentikan bola dengan telapak kaki

Menghentikan bola dengan telapak kaki pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola pantul dari tanah. Analisisnya menghentikan bola dengan

telapak kaki adalah sebagai berikut:

1. Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola.

2. Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm dari garis datangnya dan lutut di

tekuk sedikit.

3. Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki dijulurkan menghadap

ke sasaran.

4. Pada saat bola masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti

di depan badan.

5. Pandangan mengikuti arah bola sampai berhenti.

6. Kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

Page 30: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

44

• Menghentikan bola dengan paha

Menghentikan bola dengan paha pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola di udara sampai setinggi. Analisisnya menghentikan bola

dengan paha adalah sebagai berikut:

1. Posisi badan menghadap ke datangnya bola.

2. Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm, dari garis datangnya bola dan lutut

sedikit ditekuk.

3. Paha diangkat tegak lurus dengan badan dan lutut ditekuk tegak lurus dengan

paha.

4. Pada saat bola mengenai paha, paha direndahkan mengikuti arah bola.

5. Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah paha antara lutut dan pangkal

paha.

6. Pandangan mengikuti arah bola sampai bola berhenti di depan badan dan

kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

• Menghentikan bola dengan dada

Menghentikan bola dengan dada pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola di udara sampai setinggi dada. Analisisnya menghentikan bola

dengan dada adalah sebagai berikut:

1. Posisi badan menghadap ke datangnya bola.

2. Kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk.

3. Dada dibusungkan ke depan menghadap ke datangnya bola.

4. Pada saat bola mengenai dada, badan dilentingkan mengikuti arah bola.

Page 31: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

45

5. Perkenaan bola pada dada tepat pada tengah-tengah dada.

6. Pandangan mengikuti bola sampai bola berada di depan badan.

7. Kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

c. Menggiring Bola (Dribbling)

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau

pelan-pelan, oleh karena itu di bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring

bola sama dengan kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring

bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan

menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan

menggiring bola yang baik, seperti Diago Armando Maradona dari Argentina.

• Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Pada umumnya menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan

untuk melewati / mengecoh lawan. Analisisnya menggiring bola dengan kaki

bagian dalam adalah sebagai berikut:

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.

2. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya

diayunkan ke depan.

3. Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh / didorong

bergulir ke depan.

4. Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki, dengan demikian bola tetap

dikuasai.

Page 32: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

46

5. Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah

penguasaan bola.

6. Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan ke arah bola dan selanjutnya

melihat situasi lapangan.

7. Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

• Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk

melewati / mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian luar

adalah sebagai berikut:

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan

punggung kaki bagian luar.

2. Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/ mendorong bola

bergulir ke depan.

3. Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola.

4. Bola selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai.

5. Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola.

6. Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola, slenajutnya melihat

situasi.

7. Kedua lengan menjaga keseimbangan di smping badan.

• Menggiring bola dengan punggung kaki

Page 33: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

47

Menggirng bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk

mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan dengan bagian kaki lainnya.

Analisis menggiring bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan

punggung kaki.

2. Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh / mendorong bola

tanpa terlebih dahulu ditarik ke belakang dan diayun ke depan.

3. Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola.

4. Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan

kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

d. Menyundul Bola (Heading)

Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan

mnyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan, mencetak

gol, dan untuk menjatuhkan serangan lawan / membbuang bola. Ditinjau dari

posisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri, melompat, dan

sambil meloncat. Banyak gol tercipta dalam permainan sepakbola dari hasil

sundulan kepala.

• Menyundul bola sambil berdiri

Menyundul bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan manakala

datangnya bola maksimal setinggi kepala. Analisis menyundul bola sambil berdiri

adalah sebagai berikut:

Page 34: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

48

1. Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju

ke depan dan menghadap sasaran.

2. Kedua lutut sedikit ditekuk.

3. Lentingkan badan ke belakang, pandangan diarahkan ke datangnya bola, dan

dagu merapat dengan leher.

4. Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul, dan kedua

lutut diluruskan, badan dilecutkan ke depan sehingga dahi mengenai bola.

5. Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan, sehingga berat badan berada di

depan dan menghadap sasaran.

6. Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerak lanjutan.

7. Kedua lengan menjaga keseimbangan.

• Menyundul bola sambil meloncat / melompat

Menyundul bola sambil meloncat / melompat pada umumnya dilakukan

manakala datangnya bola diluar jangkauan, baik secara vertikal maupun secara

horisontal. Analisi menyundul bola sambil meloncat / melompat adalah sebagai

berikut:

1. Meloncat / melompat sesuai datangnya bola.

2. Pada saat mencapai titik tertinggi/terjauh, badan dilentingkan, otot-otot leher

dikontraksikan, pandangan ke sasaran dan dagu merapat dengan leher.

3. Dengan gerak bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul, dan dorongan

badan ke depan sehingga dahi mengenai bola.

Page 35: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

49

4. Badan dicondongkan ke depan dan mendarat dengan kedua kaki secara

eksplosif.

C. Bentuk Latihan Untuk Meningkatkan Kebugaran Jasmani Membangun kebugaran jasmani tidak dapat dilakukan secara instan

diperlukan program latihan yang sesuai dengan tujuan dan kondisi peserta latihan.

Latihan yang disusun berdasarkan konsep periodisasi dan prinsip-prinsip latihan.

Menjaga kebugaran dengan meningkatkan kebugaran adalah dua hal yang

berbeda. Intensitas dan beban latihan akan berbeda satu sama lain.

Untuk meningkatkan kebugaran tubuh dibutuhkan disiplin yang ketat

terhadap implementasi prinsip-prinsip latihan . Harsono (2004:9) menyatakan

“beberapa prinsip latihan yang harus dipahami pelatih adalah prinsip beban lebih,

Prinsip individualisasi, Densitas latihan, prinsip kembali ke asal, prinsip

spesifik,Perkembangan multilateral, prinsip pulih asal, variasi, intensitas, valume

latihan, asas overkompensasi dan IPTEK”.

Bentuk latihan disesuaikan dengan peserta latihan. Untuk menjaga kebugaran

tubuh latihan dapat dilakukan denga intensitas dan volume latihan yang sedang.

Namun utuk meningkatkan kebugaran volume dan intensitas nya akan lebih

meningkat.

Pada cabang sepakbola tingkat kebugaran jasmani yang dibutuhkan akan

lebih tinggi dibandingkan olahraga dengan durasi yang lebih pendek karena

seperti ditegaskan oleh harsono (2004: 46) :

Page 36: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

50

…Karena selain daya tahan aerobic, kelentukan dan kekuatan otot juga diperlukan daya tahan anaerobic (stamina), kecepatan, kelincahan, power, daya tahan otot, latihan yang diberikan ditahap perkembangan 2 dan 3 yaitu latihan fisik khususu, kekuatan spesifik, daya tahan kekuatan dan latihan pemeliharaan kekuatan spesifik , daya tahan kekuatan.

Beberapa contoh laihan yang dapat dilakukan untuk menjaga atau

meningkatkan kebugaran adalah lari selama 15 menit dengan target jarak

tempuh maksimal dan meningkat atau latihan angkat beban dengan tingkat

beban sedang dengan penekanan pada repetisi gerakan angkat beban.

D. Hubungan Kebugaran Jasmani Dengan Keterampilan Teknik Atlet Sepakbola

Kebugaran jasmani yang baik akan membuat seorang atlet memiliki

kesempatan mengikuti latihan-latihan yang dibebankan. Kesempatan mengikuti

latihan akan mendorong tubuh menjadi lebih cepat bereaksi dalam bergerak,

mahir dengan otomatisasi gerak yang cepat. Menguasai teknik-teknik dasar

dengan sempurna bukan persoalan mudah. Dibutuhkan pola-pola latihan dengan

kesulitan bertahap dan waktu yang lama. Selain itu hambatan yang ditemui

beragam mulai dari cedera akibat latihan, kelelahan, atau waktu latihan yang

terbatas dan kurang serta tingkat kesulitan yang tinggi.

Keterampilan teknik diasah dan dilatih agar terampil. Atlet yang tidak

melatih diri baik melalui program latihan yang dicanangkan atau berdasarkan

inisiatif sendiri akan tertinggal karena tubuh cenderung kembali menjadi lebih

kaku, lebih berat dan reflek gerakan menjadi berkurang. Untuk mengembalikan

keterampilan dan kemampuan teknik dalam sepakbola seoranng atlet harus

kembali mengikuti program latihan dan melatih diri. Tahap pertama adalah

Page 37: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

51

mengembalikan kebugaran tubuh setelah bugar dan dianggap mampu mengikuti

latihan dalam waktu yang relatif lama tanpa kelelahan maka seorang atlet akan

berlatih, memperbaiki gerakan, meningkatkan otomatisasi gerak kembali. Latihan

ini hanya dapat diikuti oleh seorang dengan tingkat kebugaran tinggi.

Harsono menegaskan (2004:10) bahwa: ”…kalau kita berhenti berlatih ,

tubuh kita akan kembali ke keadaan semula atau kondisinya tidak meningkat,

daya tahan otot akan menurun setelah dua minggu atlet tida berlatih”. Berdasarkan

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang atlet dituntut agar terus

berlatih teknik dan meningkatkan beban latihan secara berkelanjutan tanpa

kelelahan dalam waktu yang relatif lebih lama sehingga tetap mampu mengasah

keterampilan teknik dasar sepakbola yang dimiliki.

Giriwijoyo (1999:31) menjelaskan bahwa:

Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani akan bermanfaat bagi kemampuan fungsi organ tubuh seperti: lebih mampu dan lebih tahan dalam gerak atau kerja, tidak mudah lelah, cepat pulih dari kesehatan, berkurangnya resiko terserang penyakit non infeksi, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah.

Seseorang dengan tingkat kebugaran yang baik akan mampu melakukan

latihan teknik-teknik dasar dalam sepakbola secara konsisten dan bertahap. Tahap

dimulai dari tingkat gerakan mudah sampai dengan latihan pada teknik-teknik

tinggi. Menurut Kusmaedi dan husdarta (2004:56) bahwa: “Latihan yang

terprogram tersebut harus dilakukan secara cermat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan pertumbuhannya”. Kebugaran akan meningkatkan kemampuan

berlatih lebih lama sehingga tubuh memiliki kemampuan untuk bereaksi cepat,

Page 38: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

52

otomatisasi gerakan tubuh dengan daya reflex yang cepat selain itu

pengembangan keterampilan menjadi lebih maksimal. Kebugaran jasmani yang

dimiliki memberikan kesempatan bagi seeorang untuk melatih diri dengan teknik-

teknik dasar sehingga keterampilan yang dimiliki dapat bertahan lebih lama.

Kebugaran jasmani akan memperlambat penurunan dalam bereaksi dan bergerak

dalam keterampilan dasar sepakbola akibat bertambahnya usia.

Seseorang dengan kemampuan berlatih dengan kemampuan yang lama

memiliki reaksi yang lebih cepat pada satu atau beberapa rangsangan gerak.

Mahendra (2007:63) menegaskan bahwa: Faktor yang menentukan cepat atau

lambatnya reaksi ternyata adalah faktor latihan”. Dihubungkan dengan kebugaran

tubuh maka seorang yang mampu berlatih lama akan mampu meningkatkan

kemampuan reaksi bergeraknya.

Harsono (1982:100) menjelaskan bahwa: “Ada empat aspek latihan yang

perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu, latihan fisik, teknik,

taktik dan latihan mental”. Dari keempat aspek tersebut, salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi adalah aspek fisik yang hubungannya sangat erat dengan

kebugaran jasmani dan aspek keterampilan teknik.

Salah satu prinsip latihan seperti dinyatakan Harsono (2004:9) yaitu

“prinsip beban lebih. Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang diberikan

kepada atlet haruslah secara periodik dan progresif ditingkatkan”. Jika beban

latihan ditambah dan seorang atlet mampu mengikutinya dengan baik maka

perkembangan keterampilannya akan meningkat secara progresif. Seorang atlet

sepakbola dituntut untuk mengikuti hari-hari latihan dengan beban berat, teknik

Page 39: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

53

gerakan yang semakin tinggi dengan variasi gerakan beragam atau menciptakan

teknik baru agar tidak tertinggal dari kemampuan lawan.

Kepadatan latihan teknik dalam sepakbola dirancang agar atlet tidak lelah

secara berlebihan. Di sisi lain atlet dituntut memiliki sejumlah keterampilan dan

gerakan dasar yang sempurna terutama bertanding dengan tim yang lebih baik.

Kebugaran jasmani yang baik akan mempermudah penyusunan rancangan

program dan efisiensi latihan teknik karena istirahat tidak terlalu lama dan atlet

selalu siap berlatih dengan beban yang lebih berat.

Rasa bosan dan jenuh baik terhadap materi latihan maupun suasana kerap

terjadi. Guna menghindari kebosanan maka dirancang suatu variasi latihan baik

dalam bentuk modifikasi alat atau tempat latihan. Seorang atlet yang memiliki

kebugaran akan selalu siap mengikuti latihan teknik dasar dan mampu

mengikutinya dalam waktu yang lama . Kondisi ini membuat tubuh menjadi selalu

dalam kondisi berlatih dan bergerak.

Teknik dalan sepakbola membutuhkan penyempurnaan dan gerakan

koordinasi yang kompleks terutama di lapangan pada saat pertandingan. Volume

latihan dan beban latihan harus ditambah agar atlet mampu melakukan rangkaian

gerak tersebut dengan baik dan kondisi ini hanya dapat diikuti oleh seorang yang

memiliki kebugaran yang baik. Menjaga keseimbangan yang tepat antara latihan

fisik untuk menjaga kebugaran dengan teknik sesuai dengan kebutuhan yang

diharapkan adalah sebuah keharusan sebagai atlet sepakbola.

Metodologi latihan gerakan teknik dasar dalam sepakbola sangat spesifik

seperti ditegaskan Harsono (2004:64 ) bahwa : ”Sepakbola, meskipun sistem

Page 40: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

54

energinya dominan aerobic, namun jangan lupa bahwa anaerobic alattacid perlu di

latih karena penting dalam adegan menerobos dengan cepat ke daerah lawan”.

Tuntutan untuk melatih anaerobic alattacid adalah keharusan dan hanya dapat

dilakukan oleh seorang atlet dengan kebugaran yang baik.

Perkembangan kemampuan fisik dalam melakukan latihan yang lama akan

mempermudah atlet untuk berlatih maksimal, seperti diketahui bahwa

pengetahuan mengenai teknik-teknik dasar sepakbola dilapangan mudah

menyebar dan dipelajari. Hal yang paling membedakan adalah intensitas latihan.

Seorang atlet yang memiliki kebugaran yang baik memiliki kesempatan lebih

awal untuk mempelajari teknik yang baru, berlatih dan menjadi lebih baik.

Kebugaran akan mendorong seseorang berlatih spesialisasi gerakan sesuai dengan

kemampuan, bakat dan minat di lapangan.

Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga

(Satriya et al, 2007: 51). Hal ini menunjukan bahwa kondisi fisik seorang atlet

membutuhkan perlakuan khusus atau latihan untuk mengembalikan atau

meningkatkan kemampuan teknik pada taraf yang dianggap maksimal. Latihan

fisik merupakan fondasi utama bagi latihan teknik, taktik dan mental seperti

diungkapkan oleh Satriya (2007:50) menjelaskan mengenai piramida aspek-aspek

latihan yaitu:

Page 41: 15 BAB II Kebugaran Jasmani 1. - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_jkr_050172_chapter2(1).pdf · diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.

55

Bagan 1.1 Piramid aspek-aspek latihan

Berdasarkan piramida aspek-aspek latihan bahwa kondisi fisik adalah

factor penggerak manusia yang diutamakan, karena akan mendukung proses

latihan dan penguasaan kemampuan teknik, mental, dan taktik. Porsi latihan daya

tahan cardiovaskuler sebagai bagian dari aspek fisik diberikan lebih banyak

dibandingkan latihan mental, teknik, dan taktik.

Seorang dengan kemampuan berlatih yang lama dan teratur akan memiliki

fungsi jantung dan paru-paru serta sistem kerja tubuh yang efisien, ditegaskan

Husdarata ( 2011:24) bahwa: “Dengan bertambah baiknya sistem kerja tubuh

akibat latihan, kemampuan tubuh akan meningkat dalam hal daya tahan,

kelentukannya, demikian juga dengan beberapa kemampuan motorik seperti

kecepatan, kelincahan dan koordinasi”.

MENTAL

TAKTIK

TEKNIK

FISIK