148539855 Otitis Media Supuratif Akut Ppt Final
Embed Size (px)
description
Transcript of 148539855 Otitis Media Supuratif Akut Ppt Final
-
OTITIS MEDIA SUPURATIF
AKUT
Oleh :
Eudensia A.W. Guru (06700099)
Daniel Victor Harrista (08700286)
Pembimbing :
Dr. Abdul Muis B., Sp.THT-KL
-
PENDAHULUAN
Otitis media supuratif akut (OMSA) adalah infeksi
akut telinga tengah dalam waktu yang singkat, < 3
minggu
Otitis media adalah peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid dan sel-sel mastoid
Otitis media (OM) ini merupakan salah satu
penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia
-
ANATOMI TELINGA TENGAH
Terdiri dari:
Membran timpani
Kavum timpani
Prosesus mastoideus
Tuba eustachius
-
ANATOMI TELINGA TENGAH
-
MEMBRAN TIMPANI
Memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani.
berbentuk bundar dan cekung
Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran timpani disebut umbo.
Terdapat refleks cahaya (cone of light) yg merupakan pantulan cahaya dari luar
Dibagi dalam 2 bagian:
1. Pars flasida atau membran Shrapnell
2. Pars tensa/membran propria
-
KAVUM TIMPANI
Terletak dalam pars petrosa dari tulang temporal,
bentuknya bikonkaf
Diameter anteroposterior atau vertikal 15 mm,
sedangkan diameter transversal 2-6 mm.
Mempunyai 6 dinding yaitu: bagian atap, lantai,
dinding lateral, dinding medial, dinding anterior,
dinding posterior.
-
TULANG PENDENGARAN
Malleus (hammer / martil)
Tulang pendengaran paling besar. Manubrium terdapat di
dalam membran timpani, bertindak sebagai tempat
perlekatan serabut-serabut tunika propria
Inkus
Terdiri dari badan inkus, prosesus brevis dan prosesus
longus
Stapes
Tulang pendengaran teringan. Terdiri dari kepala, leher,
krura anterior dan posterior serta foot plate
-
TUBA EUSTACHIUS
Saluran yang menghubungkan kavum timpani
dengan nasofaring.
Fungsi tuba Eustachius :
1. Menjaga keseimbangan tekanan udara didalam telinga
dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia
luar
2. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilakan sel-sel
yang melapisi telinga tengah kebagian belakang hidung
3. Sebagai sawar untuk kuman yang mungkin akan
masuk kedalam telinga tengah
-
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika serikat angka kejadian
tertinggi dari OMSA terjadi pada usia
6-24 bulan. Frekuensi OMSA terjadi
pada masa anak-anak,remaja dan
dewasa, biasanya lebih banyak
mengenai anak laki-laki
-
ETIOLOGI
Kuman penyebab utama pada OMSA adalah bakteri
pyogenik, seperti Streptokokus haemolitikus,
stafilakokus aureus, Pneumokokus.
Haemofillus influenza sering ditemukan pada anak
yang berusia dibawah 5 tahun.
-
PATOFISOLOGI
Sumbatan pada tuba eustachius merupakan
penyebab utama dari otitis media.
Pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba
eustachius terganggu
pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah
terganggu juga
-
Inflamasi tuba eustachius mengubah tek. Di
telinga tengah memicu infeksi bakteri patogenik
aktivasi proses inflamasi kompleks
efusi cairan ke telinga tengah akumulasi cairan di
telinga tengah
-
FAKTOR RESIKO
umur,
jenis kelamin,
ras, faktor genetik,
status sosioekonomi serta lingkungan,
asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula,
lingkungan merokok,
abnormalitas kraniofasialis kongenital,
status imunologi, infeksi bakteri atau virus di
saluran pernapasan atas,
disfungsi tuba Eustachius, imatur tuba Eustachius
-
USIA SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING
Pada anak-anak, tuba Eustachius lebih pendek, lebar, dan terletak cenderung lebih horizontal , sehingga lebih mudah terjadi inflamasi
-
STADIUM OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT
Stadium Oklusi Tuba Eustachius.
Stadium Hiperemis
Stadium Supurasi (Bombans).
Stadium Perforasi
Stadium Resolusi
-
STADIUM OKLUSI TUBA EUSTACHIUS
Sumbatan tuba eustachius ditandai dengan retraksi
membrana tympani akibat tekanan negatif dalam telinga
tengah karena terjadinya absorpsi udara.
Membrana tympani terkadang normal atau hanya
berwarna keruh pucat atau terjadi efusi
-
STADIUM HIPEREMESIS
Pelebaran pembuluh darah membran tympani
ditandai dengan :
Hiperemis
Edema mukosa
Sekret eksudat yang sulit terlihat
-
STADIUM SUPURASI/BOMBANS
Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah, serta
terbentuknya eksudat yang purulen di cavum tympani,
menyebabkan membrane tympani menonjol (bulging) kearah
liang telinga luar.
Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu
meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat.
-
STADIUM PERFORASI
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian
antibiotic atau virulensi kuman yang tinggi, maka terjadi
rupture membrane tympani dan nanah keluar mengalir dari
telinga tengah ke liang telinga luar
nyeri yang dirasakan penderita berkurang.
Pengeluaran sekret bersifat pulsasi (berdenyut)
-
STADIUM RESOLUSI
Bila membrane tympani tetap utuh, maka keadaan membrane
tympani berlahan-lahan akan normal kembali.
Bila sudah terjadi perforasi, maka secret akan berkurang dan
mengering.
Bila daya tahan tubuh baik dan virulensi kuman rendah maka
resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
-
GEJALA
Bayi dan anak balita
Kebiasaan menariktelinga
Menangis,rewel
Demam 39 derajat
Muntah-muntah
Banyak kotoran telinga
Gangguan masalah makanan dan gangguan tidur
Pada remaja dan dewasa
Sakit telinga
Perasaan penuh atau tekanan
Gangguan pendengaran
Pusing-pusing dan kehilangan keseimbangan
Mual,muntah-muntah
Banyak kotoran telinga
demam
-
DIAGNOSA
Diagnosis OMSA harus memenuhi tiga hal berikut :
1. Penyakitnya timbul mendadak (akut)
2. Ditemukannya tanda efusi (efusi: pengumpulan
cairan disuatu rongga tubuh) di telinga tengah.
3. Adanya tanda atau gejala peradangan telinga
tengah, yang dibuktikan adanya salah satu tanda
berikut:
Kemerahan pada gendang telinga
Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.
-
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Terapi Pembedahan
-
MEDIKAMENTOSA
Sesuai stadiumnya :
1. Stadium Oklusi : tujuan untuk mengembalikan
fungsi tuba eustachius secepatnya . Diberikan HCl
Efedrin 0,5% , 1 % dan antibiotika bila
penyebabnya adalah bakteri.
2. Stadium hiperemis diberikan antibiotic, obat tetes
hidung dan analgetik. Antibiotic yang dianjurkan
adalah golongan ampicillin dan penisilin
-
MEDIKAMENTOSA
3. Stadium Supurasi selain diberikan antibiotika,
idealnya harus disertai dengan miringotomi, bila
membran timpani masih utuh.
4. Stadium perforasi diberikan adalah obat cuci
telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotic
yang adekuat.
5. Stadium Resolusi : membran timpani berangsur
normal kembali, bila tidak terjadi resolusi antibiotik
dilanjutkan sampai 3 minggu .
-
DOSIS DAN JENIS ANTIBIOTIKA YANG
DIGUNAKAN
Antibiotika Dosis/24 jam
Amoksisilin 40mg/kgBB dalam 3 dosis
Ampisilin 50-100 mg/kgBB dalam 4 dosis
Eritromisis-Sulfisoksazol 40 mg/kgBB (E) dan 120 mg/kgBB
(S) 4 dosis
Amoksisilin-klavulanat 40 mg/kgBB dalam 3 dosis
Sulfametoksazol-trimetoprim 8 mg(TMP) dan 40 mg(SMZ)
dalam 2 dosis
Sefiksim 8 mg/kgBB dalam 1 dosis
-
PENATALAKSANAAN BEDAH
Miringotomi / Timpanosintesis
Ketika terapi antibiotika gagal dan pasien tetap berada dalam
sakit yang akut pada OMSA, tindakan miringotomi ini dapat
dilakukan. Prosedur ini merupakan prosedur terapi yaitu
dengan menghilangkan tekanan udara di telinga tengah, dan
juga prosedur yang bertujuan untuk diagnostik karena cairan
yang didapat dari tindakan miringotomi dapat dikirim untuk
kultur dan sensitivitas.
Miringotomi dapat dilanjutkan dengan pemasangan pipa
ventilasi ke telinga tengah.
-
MIRINGOTOMI / TIMPANOSINTESIS
-
PENATALAKSANAAN BEDAH
Simple Mastoidectomy / Mastoidectomy
Sederhana
Operasi ini diindikasikan untuk kasus-kasus OMSA yang
gagal dengan terapi antibiotika atau mulai menuju ke
mastoiditis koalesen. Operasi ini selain bertujuan untuk
mengevakuasi abses koalesen dari mastoid pada OMSA juga
merupakan penatalaksanaan bedah untuk OMSK tanpa
kolesteatoma.
-
KOMPLIKASI DAN PROGNOSA
Sebelum ada antibiotika, dapat menimbulkan komplikasi yaitu
abses sub-periosteal sampai komplikasi yang berat berupa
meningitis dan abses otak.
Sekarang setelah adanya antibiotika, semua jenis komplikasi
itu biasanya didapatkan sebagai komplikasi dari OMSK.
Prognosa umumnya baik jika pasien berobat
teratur, belum timbul komplikasi dan gangguan
pendengaran masih ringan.
-
Terimakasih