147116508 jurnal-pengaruh-strategi-pemasaran-terhadap-tingkat-konsumsi
-
Upload
operator-warnet-vast-raha -
Category
Devices & Hardware
-
view
1.212 -
download
0
Transcript of 147116508 jurnal-pengaruh-strategi-pemasaran-terhadap-tingkat-konsumsi
Pengaruh Strategi Pemasaran Jasa PenyewaanLapangan Futsal Palad Pulo Gadung Jakarta Timur
Terhadap Tingkat Konsumsi Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang Menggunakan Jasa Tersebut
KELOMPOK 7
ASTRI LARASATI 4825110296LUCKY MURTI SARWATI 4825111601MUHAMMAD MAR’IE 4825111614REZA 4825111596
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara strategi pemasaran yang
dilakukan Palad Futsal sebagai tempat jasa penyewaan lapangan futsal di Pulo Gadung,
Jakarta Timur dengan tingkat konsumsi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang
menggunakan jasa penyewaan lapangan tersebut. Tingginya antusiasme remaja bermain
futsal memberikan peluang bagi pengusaha untuk mengembangkan bisnis baru di bidang
jasa penyewaan lapangan futsal, termasuk Palad Pulo Gadung. Untuk menarik konsumen
menggunakan jasa yang ditawarkan, banyak cara yang dilakukan pengusaha, salah satunya
dengan melakukan strategi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan teknik penarikan sampel non-probabilita melalui purposive sampling. Instrumen
yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah kuesioner yang diisi sendiri oleh
responden penelitian. Analisis data penelitian ini dengan menguji dua variabel, melalui uji
statistik dengan meddia SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara strategi pemasaran yang dilakukan Palad dalam memasarkan jasanya dengan tingkat
konsumsi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang menggunakan jasa yang ditawarkan.
Hal ini dibuktikan dari hasil analisis data yang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi
mahasiswa terhadap jasa ini relatif rendah.
Kata Kunci : strategi pemasaran, tingkat konsumsi, Palad Pulo gadung, Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta.
Latar Belakang
Setiap kegiatan yang dilakukan, baik oleh individu maupun kelompok pada akhirnya
mengharapkan suatu pencapaian target yang maksimal. Dalam rangka memperoleh tujuan
tersebut, baik individu maupun kelompok, membutuhkan strategi dalam menentukan cara
1
bertindak dan penggunaan alat yang tepat guna agar hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan
apa yang diharapkan. Strategi pemasaran berperan penting untuk keberhasilan para
pengusaha atau penjual pada umumnya. Salah satu indikator berhasil atau tidaknya sebuah
strategi pemasaran dapat dilihat dari tingkat konsumsi para konsumen sasaran. Tujuan lain
dari strategi pemasaran adalah cara bagi para pengusaha mengatasi tantangan dari para
pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Salah satu bisnis jasa yang berkembang saat ini
yaitu jasa di bidang olahraga. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai jasa lapangan
futsal. Futsal merupakan pengembangan dari olah raga sepakbola yang dimainkan oleh 2 tim,
yang masing-masing beranggotakan lima orang pemain termasuk penjaga gawang.
Makin menjamurnya arena-arena futsal di berbagai daerah membuat persaingan
dalam bisnis ini juga semakin menggairahkan. Tidak hanya line futsal sebagai arena bermain
futsal saja yang dikembangkan, namun fasilitas pendukung di setiap tempat tersebut juga
semakin lengkap. Kini para pengelola arena futsal mulai menggabungkan sport, foodcourt,
dan leisure dalam penyediaan fasilitas pendukung. Bahkan di beberapa lokasi arena futsal,
kini banyak dijumpai sarana seperti: massage center / reflexiology, billiard, cafe, dan money
changer, private room karoke yang bisa disulap menjadi arena nonton bareng. Fenomena
tersebut menjadikan kalangan orang yang gemar berinvestasi mulai mengubah rencana bisnis,
lalu menyulapnya menjadi lahan bisnis.
Mengingat kondisi persaingan yang semakin ketat dan tidak ada habisnya dalam
upaya perusahaan memperluas pangsa pasarnya yang mempengaruhi sikap konsumen melalui
daya tarik yang ada, sehingga konsumen bersedia menggunakan jasa mereka. Lebih lanjut
pada saat perusahaan mengalami penurunan atas pangsa pasar yang ada, maka dampak
berimbas pada penurunan laba yang diperoleh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan
yang mampu mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhinya dan akhirnya mampu
menguasai pangsa pasar akan memperoleh keuntungan yang lebih.
Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menjelaskan
pengaruh strategi pemasaran jasa penyewaan lapangan fustal di Palad, Pulo Gadung, Jakarta
Timur terhadap tingkat konsumsi jasa pada Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang
menggunakan jasa tersebut.
2
Judul Teori yang Digunakan
a. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian
Teh Celup Sariwangi: Studi Kasus Konsumen Rumah Tangga di Kota Medan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian Teh Celup Sariwangi oleh konsumen rumah tangga
dan mengetahui variabel yang dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian teh celup
Sariwangi di oleh konsumen rumah tangga di Kota Medan. Teori yang digunakan penelitian
ini teori manajemen pemasaran dan teori perilaku konsumen. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan sampel studi kasus
didukung survei. Analisis data yang digunakan adalah data penelitian berdasarkan
wawancara, hasil pertanyaan dan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah konsumen rumah
tangga dengan lokasi penelitian di Kota Medan. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan
bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi, dan
promosi secara serempak berpengaruh signifikasi terhadap keputusan pembelian Teh Celup
Sariwangi oleh konsumen rumah tangga di Kota Medan.
b. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Waroeng Steak and Shake: Studi Kasus pada Waroeng Steak and Shake Soekarno
– Hatta, Kota Malang.
Tujuan penelitian ini adalah nengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian pada Waroeng Steak and Shake Soekarno – Hatta, Kota Malang. Teori yang
digunakan penelitian ini adalah teori pemasaran, bauran pemasaran, teori perilaku konsumen,
keputusan pembelian, dan hubungan antara bauran pemasaran dengan keputusan pembelian.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan sampel non
random sampling dan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji F, uji T,
uji variabel bebas dominan. Subjek penelitian ini adalah konsumen dan pelanggan dengan
lokasi penelitian di Waroeng Steak and Shake, Jln. Soekarno-Hatta no.14, Lowokwaru, Kota
Malang. Hasil temuan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara
simultan (serentak) dan parsial (terpisah) dari bauran pemasaran, yang terdiri dari: produk,
harga, tempat/lokasi/saluran distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian pada
Waroeng Steak and Shake di Jln. Soekarno-Hatta no.14, Lowokwaru, Kota Malang.
c. Dampak Iklan Obat Terhadap Perilaku Konsumsi Obat: Studi Kasus di Kelurahan
Bendungan, Kecamatan Gajah Mungkur, RT 005 / RW 002.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak iklan obat terhadap perilaku
konsumsi obat pada ibu rumah tangga. Teroi yang digunakan penelitian ini adalah teori
3
green. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data
simple random sampling dan angket. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan
fischer exact test. Subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga dengan lokasi penelitian di
Kelurahan Bendungan, Kecamatan Gajah Mungkur, RT 005 / RW 002. Hasil temuan dari
penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang terpengaruh iklan obat tidak ada yang
berperilaku tidak rasional dalam mengkonsumsi obat. Hasil yang diperoleh setelah uji data
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari iklan obat terhadap
konsumsi obat pada ibu rumah tangga di tempat penelitian.
d. Pengaruh Strategi Penyuluhan dan Motivasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
Terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Sampah: Studi Kasus di Desa
Singkup, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah pengaruh strategi penyuluhan dan
motivasi pemeliharaan kesehatan lingkungan terhadap pengetahuan ibu rumah tangga tentang
sampah. Teori yang digunakan penelitian ini adalah teori penyuluhan dan teori motivasi
pemeliharaan kesehatan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen
dengan teknik pengumpulan data multistage random sampling dan angket. Analisis data yang
digunakan adalah ANAVA dua jalur dan uji tukey. Subjek penelitian ini adalah ibu rumah
tangga dengan lokasi penelitian di Desa Singkup, Kecamatan Cibeureum, Tasikmalaya. Hasil
temuan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan terdapat perbedaan pengetahuan ibu
rumah tangga tentang sampah antara yang diberi penyuluhan dengan strategi kooperatif dan
yang diberi penyuluhan dengan strategi tutorial.
Strategi Pemasaran
Pengertian strategi menurut Kennet R. Andrews adalah pola keputusan perusahaan
dalam menentukan dan mengungkapkan sasaran dengan tujuan menghasilkan kebijakan
utama dan merencanakannya dalam pencapaian tujuan dan merinci jangkauan bisnis yang
akan dikejar perusahaan.1 Pengertian pemasaran menurut Kotler (1997) adalah proses sosial
dan manejerial yang di dalamnya terdiri dari individu dan kelompok dalam mendapatkan
kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.2 Strategi pemasaran dapat menjadi alat bagi perusahaan
untuk mencapai tujuan dimana mereka mengembangkan kompetisi dalam pasar. Strategi
pemasaran dapat digunakan untuk mempertahankan kedudukan di dalam pasar, karena tanpa
1 Buchari Alma, 2002, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta, hal. 157.2 Amrin Abdullah, 2007, Strategi Pemasaran Asuransi Syaria, Jakarta: PT Grasindo, hal. 1.
4
adanya strategi pamasaran yang kuat, suatu perusahaan akan dengan mudah digeser oleh
pesaing yang sangat kuat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran, diantaranya faktor lingkungan,
faktor pasar, persaingan, analisis kemampuan internal, perilaku konsumen, dan analisis
ekonomi. Kegiatan utama pemasaran terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan
promosi.
Konsumsi
Konsumsi dalam sosiologi sebagai masalah selera, identitas, atau gaya hidup, terkait
dengan aspek sosial budaya. Dari segi selera, sosiolog memandang konsumsi sebagai sesuatu
yang dapat berubah, fokus pada kualitas simbolik dari barang, dan tergantung persepsi
tentang selera orang lain.3 Faktor penentu tingkat konsumsi, diantaranya pendapatan rumah
tangga, kekayaan rumah tangga, prakiraan masa depan, tingkat bunga, pajak, jumlah dan
konsumsi penduduk, serta faktor sosial budaya.
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen yang didefinisikan J.F. Engel adalah kegiatan individu yang
terlibat langsung dalam memperoleh dan menggunakan barang maupun jasa, yng di dalamnya
termasuk proses pengambilan keputusan, persiapan, dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.4 Perilaku konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor lingkungan intern,
diantaranya kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial dan kelompok referensi serta keluarga
dan faktor lingkungan ekstern, yakni motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian dan sikap.5
Metodologi
Dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka kami menggunakan
model analisis sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
3 Damsar, 2002, Sosiologi Ekonomi Edisi Revisi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 120-121.4 Sri Mulyani, 2007, Skripsi Analisis perilaku Konsumen Terhadap Produk Tabungan Perbankan Syariah (studi Kasus pada BRI Syari’ah cabang Solo), Surakarta: STAIN Surakarta, hal . 28.5 Ibid., hal. 28-31.
5
STRATEGI PEMASARAN
TINGKAT KONSUMSI
Hipotesis Analisis:
1. Semakin baik strategi pemasaran, semakin tinggi tingkat konsumsi.
Tabel 1. Tabel Operasionalisasi KonsepKonsep Variabel Dimensi Indikator Kategori Skala
Pemasaran
Strategi Pemasaran
Produk Mengetahui produk jasa yang ditawarkan
Kemudahan memperoleh produk jasa saat memenuhi kebutuhan
Mengetahui kualitas produk jasa yang ditawarkan
Mengetahui nama brand dari produk dengan baik
Mengetahui keunggulan produk jasa yang ditawarkan dibanding produk sejenis
Baik
Buruk
Ordinal
Harga Keterjangkauan harga bagi konsumen
Penentuan harga dengan kualitas produk jasa yang ditawarkan
Tingkat ekonomis harga produk jasa dibanding penawaran sejenis
Mengetahui tarif premium dan tarif diskon produk
Tempat Penempatan lokasi yang strategis
Ketersediaan transportasi umum dalam menjangkau lokasi
Kenyamanan tempat, seperti kebersihan, ketertiban, dll.
Keamanan tempat dalam menjamin barang bawaan konsumen
Lokasi penawaran produk yang berdekatan dengan produk pesaing
6
Promosi Sosialisasi produk yang ditawarkan
Kemudahan dalam menjadi anggota atau pelanggan
Efektivitas promosi dalam memasarkan produk
Ketertarikan mencoba memakai produk akibat promosi
Keberagaman promosi yang ditawarkan untuk menarik konsumen.
Orang Ketepatan dalam menentukan segmen pasar
Kesesuaian target konsumen dengan pelayanan pegawai yang diberikan
Keramahan pegawai dalam melayani konsumen
Kerapian dan kesigapan pegawai dalam pelayanan
Kemampuan pegawai dalam menyampaikan informasi terkait dengan produk yang ditawarkan
Kemampuan pegawai menjalin kemitraan dengan konsumen
Sarana Fisik Kelayakan fasilits utama, seperti gedung, lapangan, dll
Kelengkapan peralatan futsal yang disediakan
Ketersediaan sarana pendukung, seperti kantin, lapangan parkir, kamar mandi, tiket masuk, dll
Ketersediaan tempat penyimpanan barang dengan sistem keamanan tertentu
Keunggulan fasilitas yang tersedia dibanding produk pesaing
Ketersediaan identitas sebagai ciri khas produk
7
Proses Kemudahan memesan lokasiKenyamanan dan keamanan
selama melakukan transaksi dengan pegawai
Keunggulan menjadi member dalam mengkases lapangan
Kemudahan dalam memenuhi syarat untuk menjadi member
Konsumsi Tingkat Konsumsi
Ekonomi Tingkat pendapatan per bulanFrekuensi konsumsi selama
sebulanPerbandingan pendapatan
dengan tingkat konsumsiKenaikan pajak dengan tingkat
konsumsiPengaruh penawaran hargaPengaruh promosi perusahaanTingkat kemudahan transaksi
Tinggi
Rendah
Ordinal
Non Ekonomi
Tingkat rekomendasi, berdasarkan tingkat kepuasan dan kenyamanan
Pengaruh keberadaan lokasi yang strategis dengan kemudahan akses transportasi umum
Tingkat status sosialPerilaku budaya konsumtifPengaruh ketersediaan fasilitas
penunjang dalam menentukan tindakan konsumsi
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan survei. Penelitian bersifat
ekspalanatif dan termsuk ke dalam penelitian dasar (basic research) dengan dimensi waktu
penelitian cross-sectional. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah survei dengan
instrumen kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Unit analisis penelitian ini adalah
individu dengan unit observasi konsumen yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta yang menggunakan jasa penyewaan lapangan futsal di Palad Pulo Gadung Jakarta
Timur. Jumlah responden yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 40 responden. Waktu
pengumpulan responden adalah waktu melakukan penelitian, yaitu pada tanggal 25 April
8
2013 dan 29 April 2013. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah non-probabilita,
dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis bivariat,
melalui uji statistik dengan media SPSS.
Analisis
Deskripsi Setting Penelitian
Berdasarkan pengalaman peneliti, peneliti mengidentifikasi bahwa dalam upaya
menarik perhatian konsumen sasaran biasanya dibutuhkan strategi pemasaran yang dilakukan
pengusaha dalam meningkatkan promosi produknya dalam masyarakat. Hal ini dirasa berlaku
bagi jasa penyewaan lapangan futsal Palad, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Terdapat
kecenderungan hubungan antara strategi pemasaran yang dilakukan penyedia jasa penyewaan
lapangan futsal Palad, Pulo Gadung, Jakarta Timur untuk meningkatkan konsumsi konsumen,
dimana disini mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk
mengetahui seberapa jauh hubungan strategi pemasaran futsal Palad, Pulo Gadung, Jakarta
Timur dengan tingkat konsumsi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang menggunakan
jasa penyewaan tersebut.
Jam buka Palad Futsal mulai dari pukul 9 pagi sampai pukul 1 dini hari. Lapangan
yang tersedia di Palad Futsal yaitu tiga lapangan sintetis, dua lapangan plur, dan satu
lapangan karet. Harga lapangan sintetis dan karet dipatok sama, sedangkan harga lapangan
plur lebih murah. Harga lapangan plur dari pukul 09.00 sampai 16.00 berkisar Rp. 80.000,
weekday dan Rp. 90.000 weekend. Pukul 16.00 sampai 01.00 dini hari berkisar Rp. 110.000
weekday dan Rp. 120.000 weekend. Sedangkan harga lapangan karet dan sintetis dari pukul
09.00 sampai 16.00 berkisar Rp. 90.000 weekday dan Rp. 100.000 weekend. Pukul 16.00
sampai 01.00 dini hari harga lapangan plur berkisar Rp. 150.000 weekday dan Rp. 160.000
weekend. Mayoritas pengunjung Palad Futsal yaitu mahasiswa, pelajar, dan karyawan, tetapi
dominasi konsumen yang menggunakan jasa ini adalah mahasiswa. Fasilitas yang tersedia di
tempat ini yaitu tempat parkir, mushalla, kantin, toilet pria dan wanita dan bangku penonton.
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Dari empat puluh responden yang ada, 100% berjenis kelamin laki-laki, dikarenakan
dalam studi kasus ini yang bermain di Futsal Palad didominasi oleh laki-laki dan jarang sekali
di sewa untuk futsal perempuan, terkecuali bila ada event tertentu yang diadakan. Terlebih
memang permainan futsal sangat digemari oleh mahasiswa terutama laki-laki. Jadi kenyataan
9
di lapangan menunjukkan bahwa laki-laki sebesar 100% sebanyak 40 orang lebih
mendominasi dalam penyewaan lapangan Futsal Palad.
Usia
Diagram 1. Diagram Usia
Sumber: Data primer.
Bila dilihat dari jumlah responden yaitu sebanyak 40 orang yang tertera diatas,
mahasiswa yang berumur 19 tahun lebih dominan dalam penyewaan lapangan Futsal Palad
yaitu sebesar 45%. Sisanya yaitu umur 18 tahun sebesar 2%, 20 tahun sebesar 13%, 21 tahun
sebesar 4%, 23 tahun sebesar 2%. Dikarenakan mahasiswa yang sedang aktif di kampus lebih
banyak terdiri dari mahasiswa semester satu sampai dengan semester enam. Jumlah
responden yang paling sedikit yaitu sebanyak satu orang sekitar 2,5% pada umur 22 tahun
dikarenakan pada umur tersebut mahasiswa sudah pada semester akhir, yang biasanya telah
sibuk oleh skripsi dan tugas-tugas akhir mereka.
Pekerjaan
Berdasarkan dari jumlah responden laki-laki yang ada yang berjumlah 40 orang,
100% berstatus sebagai mahasiswa, dikarenakan tidak ada responden mahasiswa yang sedang
atau sudah bekerja dalam data pada kuesioner yang disebar. Ditambah kami mengambil
sampel di dalam lingkungan Universitas Negeri Jakarta, dengan target responden mahasiswa
yang menggunakan jasa penyewaan lapangan futsal Palad, Pulo Gadung, Jakarta Timur,
sehingga seluruh responden yang berhasil kami peroleh seluruhnya adalaha mahasiswa. Jadi
total semua responden yang berstatus mahasiswa sebesar 100% sebanyak 40 orang.
10
Agama
Diagram 2. Diagram Agama
Sumber: Data primer.
Pada data yang tertera di atas dengan jumlah responden sebanyak 40 orang, agama
responden yang paling dominan yaitu Islam sebesar 90% sebanyak 36 orang. Kristen dan
Katolik berjumlah sama yaitu sebesar 5% masing-masing sebanyak 2 orang. Dikarenakan
memang mayoritas mahasiswa di UNJ beragamakan Islam.
Variabel Independen - Strategi Pemasaran
Diagram 3. Diagram Strategi Pemasaran
Rendah Tinggi0
10
20
30
40
50
6055%
45%
Strategi Pemasaran
Sumber: Data primer.
11
Dari 40 orang responden yang diwawancarai dapat disimpulkan bahwa strategi
pemasaran yang dilakukan Palad Futsal dengan melihat aspek produk, harga, tempat,
promosi, orang, dan sarana fisik kurang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat konsumsi yaitu dengan prosentase sebanyak 55% atau berjumlah 22 orang. Ditinjau
dari produk Futsal Palad, menurut pernyataan sebagian besar responden menyatakan tidak
setuju mengetahui dengan jelas produk yang ditawarkan Futsal Palad, tidak begitu menyukai
produk yang ditawarkan Futsal Palad, dan produk yang ditawarkan Futsal Palad sulit
didapatkan pada saat dibutuhkan. Ditinjau dari segi harga menurut pernyataan sebagian besar
responden, Futsal Palad tidak memberikan harga yang sesuai dengan kualitas. Ditinjau dari
tempat menurut pernyataan sebagian responden, lokasi Futsal Palad kurang strategis. Ditinjau
dari promosi menurut pernyataan sebagian responden bahwa Promosi yang di berikan Futsal
Palad kurang menarik. Ditinjau dari orang menurut pernyataan sebagian responden bahwa
pelayanan karyawan Futsal Palad secara umum kurang baik. Ditinjau dari sarana fisik
menurut pernyataan sebagian responden bahwa sarana fisik Futsal Palad kurang memadai.
Dan, Ditinjau dari proses menurut pernyataan sebagian responden bahwa proses pelayanan
pemesanan lapangan kurang mudah dan lambat.
Dimensi Produk
Tabel 2. Tabel Produk
Frekuensi Persentase
Rendah 30 75
Tinggi 10 25
Total 40 100
Sumber: Data primer.
Dari 40 orang responden yang diwawancarai menyatakan bahwa tidak begitu
menyukai produk yang ditawarkan Futsal Palad, dengan prosentase sebesar 75% atau
berjumlah 30 orang. Dapat disimpulkan bahwa dimensi produk ini rendah karena sebagian
besar responden tidak mengetahui dengan jelas jasa yang ditawarkan Futsal Palad, kurang
menyukai kualitas pelayanan jasa yang diberikan Futsal Palad, produk yang ditawarkan
Futsal Palad sulit didapatkan pada saat dibutuhkan, dan menyatakan kualitas atau keunggulan
Futsal Palad kalah dibanding tempat futsal lainnya. Para responden tidak mengetahui dengan
jelas produk yang ditawarkan dikarenakan informasi yang diberikan Futsal Palad kurang
maksimal dalam berpromosi. Mereka juga kurang menyukai kualitas playanan jasa yang
12
diberikan Futsal Palad dalam hal ini minimnya fasilitas, seperti tidak adanya loker untuk
menjaga barang-barang para konsumen. Lalu, produk yang ditawarkan Futsal Palad sulit
didapatkan karena lokasi yang tidak begitu strategis. Dan, responden kurang menyukai
produk Futsal Palad karena menurut mereka kualitas dalam hal fasilitas yang dimiliki Futsal
Palad tidak sebanding dengan kualitas tempat Futsal yang lain.
Dimensi Harga
Diagram 4. Diagram Harga
Rendah53%
Tinggi48%
Sumber: Data primer.
Dari 40 orang responden yang diwawancarai menyatakan bahwa Futsal Palad tidak
memberikan harga yang sesuai dengan kualitas, yaitu dengan prosentase 52,5% atau
berjumlah 21 orang. Dapat disimpulkan bahwa dimensi harga ini rendah karena sebagian
besar responden menyatakan harga tidak sesuai dengan kualitas yang tersedia di Futsal Palad.
Menurut para responden walaupun dari harga yang ditawarkan terjangkau dari berbagai
kalangan, baik para pelajar dan mahasiswa, namun sebagian responden mengatakan bahwa
harga tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang telah diberikan. Karena dari segi fasilitas
yang diberikan Futsal Palad kurang memuaskan, seperti kamar mandi yang kurang bersih,
fentilasi udara yang kurang baik, tidak mempunyai loker untuk keamanan barang konsumen,
jumlah kipas angin yang sedikit, dan sebagainya. Mereka berharap harga sewa tersebut
seharusnya bisa memberikan fasilitas yang lebih baik lagi.
13
Dimensi Tempat
Tabel 3. Tabel Tempat
Frekuensi Persentase
Rendah 24 60
Tinggi 16 40
Total 40 100
Sumber: Data primer.
Dari 40 orang responden, menyatakan bahwa lokasi Futsal Palad kurang strategis,
yaitu dengan prosentase 60% atau berjumlah 24 orang. Dapat disimpulkan bahwa dimensi
tempat ini rendah karena lokasi Futsal Palad kurang strategis. Lokasi Futsal Palad memang
dekat dengan beberapa tempat kuliah dan salah satunya UNJ, namun menurut pernyataan
sebagian besar responden menyatakan, lokasi Futsal Palad tidak begitu strategis. Hal ini
dikarenakan lokasi Palad Futsal terpencil, dimana letaknya didalam pemukinman warga padat
penduduk sehingga lokasi Palad Futsal berdempetan dengan rumah-rumah warga sekitar.
Dimensi Promosi
Diagram 5. Diagram Promosi
Rendah65%
Tinggi35%
Sumber: Data primer.
Dari 40 orang responden dapat disimpulkan bahwa promosi yang ditawarkan Futsal
Palad kurang menarik, yaitu dengan prosentase 65% atau berjumlah 26 orang. Dapat
disimpulkan bahwa dimensi promosi ini rendah karena menurut pernyataan sebagian besar
responden, Palad Futsal tidak memberikan program promosi yang menarik. Promosi yang
diberikan Futsal Palad adalah potongan harga dari jam buka Futsal Palad – pukul tiga sore,
14
potongan harga tersebut yaitu sebesar Rp. 40.000 dari harga normal yang sebesar Rp.
120.000, artinya jika menyewa di waktu tersebut hanya perlu membayar sebesar Rp. 80.000.
Namun, sebagian besar para responden kami mengatakan promosi yang diberikan Futsal
Palad monoton, artinya bahwa promosi yang diberikan hanya itu-itu saja setiap bulan dan
tidak ada perubahan yang menarik.
Dimensi Orang
Tabel 4. Tabel Orang
Frekuensi Persentase
Rendah 22 55
Tinggi 18 45
Total 40 100
Sumber: Data primer.
Tabel di atas menyatakan bahwa pelayanan karyawan Futsal Palad secara umum
rendah, yaitu dengan presentase 55% atau berjumlah 22 orang. Dapat disimpulkan bahwa
dimensi orang ini rendah karena menurut pernyataan sebagian besar responden mengatakan
pelayanan karyawan kurang baik dari sikap dan penampilanya. Perilaku karyawan Futsal
Palad tidak mampu memuaskan para konsumen, karena sebagian besar responden
mengatakan bahwa mereka kurang ramah dan santun dalam melayani konsumen, serta
mereka juga mengatakan penampilan para karyawan tidak begitu rapih dalam berpakaian.
Dimensi Sarana Fisik
Diagram 6. Diagram Sarana Fisik
Rendah Tinggi
57,5%
42,5%
Sumber: Data primer.
Dari 40 orang responden menyatakan bahwa sarana fisik Futsal Palad kurang
memadai, yaitu dengan persentase 57,5% atau berjumlah 23 orang. Dapat disimpulkan bahwa
15
dimensi sarana fisik ini rendah, sebagian besar responden menyatakan fasilitas Futsal Palad
kurang lengkap dan belum memadai. Mereka menyatakan bahwa fasilitas seperti Loker
belum ada, padahal fasilitas seperti loker sangat penting untuk menjaga barang-barang para
konsumen. Kemudian mereka juga menyatakan bahwa fasilitas kamar mandi yang dimiliki
Futsal Palad kurang layak. Saat hujan, beberapa atap Futsal Palad bocor sehingga lapangan
menjadi licin. Dengan kurangnya kondisi fisik dan tidak memadai di Futsal Palad, tentunya
akan sulit untuk memberikan kenyaman bagi konsumen.
Dimensi Proses
Tabel 5. Tabel Proses
Frekuensi Persentase
Rendah 26 65
Tinggi 14 35
Total 40 100Sumber: Data primer.
Dari 40 orang responden yang diwawancarai menyatakan bahwa proses pelayanan
pemesanan lapangan kurang mudah dan lambat, yaitu dengan prosentase 65% atau berjumlah
26 orang. Dapat disimpulkan bahwa dimensi proses ini rendah menurut pernyataan sebagian
besar responden Futsal Palad menyatakan proses pelayanan pemesanan lapangan kurang
cepat dan merasa kurang puas dengan kesigapan kasir dalam bertransaksi. Sebagian besar
responden mengatakan bahwa mereka merasa kurang puas dengan kerja kasir yang lambat
dalam bertransaksi. Para responden juga mengatakan bahwa pemesanan lapangan tidak
begitu mudah karena saat memesan lapangan yang ingin disewa maka konsumen terlebih
dahulu harus membawar uang DP, sehingga hal ini menyulitkan konsumen karena mereka
harus datang ke lokasi Futsal Palad.
16
Variabel Dependen – Tingkat Konsumsi
Diagram 7. Diagram Tingkat Konsumsi
Rendah70%
Tinggi30%
Sumber: Data primer.
Dari data tabel diatas dapat dilihat, tingkat konsumsi responden yang paling banyak
yaitu sebesar 70% sebanyak 28 responden, dapat dinyatakan bahwa tingkat konsumsinya
rendah dikarenakan bila dilihat dari salah satu dimensi ekonomi, penghasilan responden
kebanyakan hanya berkisar 500.000 rupiah per bulan, dan bila dilihat dari salah satu dimensi
non ekonomi yaitu, lapangan Futsal Palad dianggap kurang bergengsi dikarenakan banyak
responden berpendapat masih kurang layak dan lengkapnya fasilitas yang diberikan Futsal
Palad terhadap konsumen. Dua belas atau sekitar 30% responden mempunyai tingkat
konsumsi yang tinggi dikarenakan beberapa responden diantaranya berpenghasilan diantara
500.000 sampai dengan 1.000.000 rupiah per bulan bahkan ada yang melebihi 1.000.000
rupiah sehingga hal tersebut mempengaruhi intensitas bermain responden di Futsal Palad
yang cukup banyak yaitu sekitar tiga sampai empat kali bermain dalam seminggu. Jadi, dari
40 responden yang ada 70% diantaranya memiliki tingkat konsumsi yang rendah dan 30%
sisanya mempunyai tingkat konsumsi yang tinggi.
Dimensi Ekonomi
Tabel 6. Tabel Ekonomi
Frekuensi Persentase
Rendah 22 55
Tinggi 18 45
Total 40 100
Sumber: Data primer.
17
Berdasarkan dari data dimensi ekonomi diatas yaitu berjumlah 40 responden,
sebanyak 18 responden atau sebesar 45% mempunyai ekonomi yang tinggi dan sisanya yang
mendominasi yaitu sebanyak 22 responden atau sebesar 55% mempunyai ekonomi yang
rendah dikarenakan jumlah data dari kuesioner yang disebar ke responden menunjukkan
bahwa mahasiswa laki-laki yang menyewa lapangan Futsal Palad kebanyakan dari mereka
per bulan hanya mempunyai pendapatan kurang lebih sebesar 500.000 rupiah sehingga
mempengaruhi menjadi sedikitnya intensitas mereka bermain di Futsal Palad yaitu hanya satu
sampai tiga kali bermain dalam satu bulan. Apabila ada kenaikan harga yang diberlakukan
maka hal itu dianggap berpengaruh terhadap minat responden dalam menyewa lapangan di
Futsal Palad, dan beberapa responden menganggap bahwa diperlukannya sistem pembayaran
selain cash seperti dengan kartu debit/kredit. Jadi dari 40 responden yang ada, 45%
mempunyai faktor non ekonomi yang tinggi dan sisanya yang mendominasi sebesar 55%
mempunyai faktor non ekonomi yang rendah.
Dimensi Non-ekonomi
Diagram 8. Diagram Non-ekonomi
Rendah Tinggi0%
20%
40%
60%
80%
100%
52.5 47.5
Sumber: Data primer.
Bila dilihat dari data tabel dimensi non ekonomi diatas, maka dapat terlihat bahwa dari
40 responden yang ada 19 responden atau sekitar 47,5% memiliki faktor non-ekonomi yang
tinggi dan sisanya yang mendominasi yaitu sebanyak 21 responden atau sekitar 52,5%
mempunyai faktor ekonomi yang rendah dikarenakan kebanyakan dari responden bukan
berasal dari keluarga dengan status sosial yang tinggi, serta dianggap kurang bergengsinya
Futsal Palad oleh para responden yang menyebabkan rendahnya faktor non-ekonomi tersebut.
Kurangnya jaminan keamanan, ketersediaan sanitasi yang memadai, dan fasilitas lainnya di
Futsal Palad juga menjadi salah satu pengaruh rendahnya faktor tersebut. Jadi dari 40
responden yang ada, 47,5% mempunyai faktor non ekonomi yang tinggi dan sisanya yang
mendominasi sebesar 52,5% mempunyai faktor non ekonomi yang rendah.
18
Analisis Bivariat
Tabel 7. Tabel Strategi Pemasaran r * Tingkat Konsumsi r Crosstabulation
tingkat konsumsi rTotal
Rendah Tinggi
strategi pemasaran r
rendahCount 17 5 22
% within strategi pemasaran r 77.3% 22.7% 100.0%
tinggiCount 11 7 18
% within strategi pemasaran r 61.1% 38.9% 100.0%
TotalCount 28 12 40
% within strategi pemasaran r 70.0% 30.0% 100.0%
Sumber: Data primer.
Hasil penelitian yang didapat berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tinggi
rendahnya strategi pemasaran yang ditawarkan pada jasa penyewaan lapangan futsal Palad
Pulo Gadung tidak mempengaruhi tingkat konsumsi konsumen. Jelas terlihat bahwa
konsumsi yang dilakukan konsumen terhadap jasa ini tergolong rendah. Strategi pemasaran
yang rendah menunjukkan tingkat konsumsi yang dilakukan juga rendah, sejumlah 77,3%.
Hal yang sama juga ditemukan pada pola strategi pemasaran yang tinggi, dimana tingkat
konsumsi konsumen pada jasa ini juga rendah, yakni sejumlah 61,1%. Artinya, strategi
pemasaran yang dilakukan pihak pemilik atau pengelola jasa penyewaan lapangan futsal ini
tidak mempengaruhi minat konsumen untuk meningkatkan konsumsinya terhadap jasa yang
ditawarkan.
Banyak hal yang menjadi latar belakang rendahnya tingkat konsumsi pada jasa ini.
Beberapa diantaranya dikarenakan kualitas fasilitas pendukung yang tidak layak, seperti
lapangan yang gelap, pengap, bola yang sering kempis saat ingin digunakan, pegawai
setempat yang tidak memberikan pelayanan yang baik, contohnya tidak melakukan sapa,
senyum, dan santun. Ditambah dengan fasilitas sanitasi yang kurang baik, dimana kondisi
kamar mandi yang tidak bersih, cenderung membuat konsumen enggan untuk
menggunakannya. Strategi yang digunakan dalam promosi lapangan futsal Palad ini juga
dirasa tidak terlihat. Informasi yang diperoleh konsumen hanya didapat dari rekomendasi
teman yang juga pernah menggunakan jasa penyewaan lapangan di tempat ini. Pada
umumnya alasan konsumen menggunakan jasa di tempat ini karena lokasinya yang
19
berdekatan dengan kampus, sehingga jarak yang harus ditempuh tidak memakan waktu yang
banyak dan mampu memaksimalkan waktu untuk bermain di lapangan tersebut.
Chi Square Tests
Uji chi-square digunakan untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen, yakni strategi pemasaran dengan tingkat konsumsi.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho = Tidak ada hubungan antara strategi pemasaran dengan tingkat konsumsi.
H1 = Ada hubungan antara strategi pemasaran dengan tingkat konsumsi.,
dimana jika,
Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima .
Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
Berdasarkan uji chi square yang diperoleh menunjukkan bahwa probabilitas yang
diperoleh, yakni 0, 267, dimana jumlah ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dasar
pengambilan keputusan yang dapat diterima adalah Ho. Artinya, tidak ada hubungan antara
strategi pemasaran yang dilakukan Palad sebagai jasa penyewaan lapangan futsal dengan
tingkat konsumsi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang menggunakan jasa penyewaan
tersebut.
Kegiatan jasa penyewaan lapangan futsal Palad Pulo Gadung ini memang tidak
menekankan strategi pemasaran untuk mengembangkan usahanya. Keberadaannya sebagai
jasa penyewaan lapangan futsal hanya diketahui konsumen mahasiswa UNJ, berdasarkan
saran dari teman. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan tidak ditemukannya poster, flyer,
spanduk, atau media promosi lainnya di sekitar lingkungan UNJ.
Tabel 8. Tabel Directional Measures
Value Asymp. Std. Errora
Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Somers' d tingkat konsumsi r Dependent
.162 .146 1.110 .267
a. Not assuming the null hypothesis.b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Sumber: Data primer.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Sig < α 0,05 = hubungan berlaku di populasi
Sig > α 0,05 = hubungan berlaku di sampel
20
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
kekuatan hubungan antara variabel independen, yakni strategi pemasaran dengan variabel
dependen, yaitu tingkat konsumsi memiliki kekuatan hubungan sebesar 0,162 dengan
signifikansi sebesar 0,267. Signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian, hubungan kedua variabel penelitian berlaku pada sampel. Variabel strategi
pemasaran hanya menyumbang 0,16% perubahan terhadap variabel strategi pemasaran.
Analisis Bivariat (Dimensi Independen – Variabel Dependen) Dimensi Harga
Tabel 9. Tabel Harga r * Tingkat Konsumsi r Crosstabulation
tingkat konsumsi r Total
rendah tinggi
harga r rendah Count 16 5 21
% within harga r 76.2% 23.8% 100.0%
tinggi Count 12 7 19
% within harga r 63.2% 36.8% 100.0%
Total Count 28 12 40
% within harga r 70.0% 30.0% 100.0%Sumber: Data primer.
Tabel di atas menjelaskan tentang dimensi harga pada variabel independen dengan
variabel dependen tingkat konsumsi. Tabel di atas menjelaskan bahwa hubungan antara
dimensi harga dengan variabel tingkat konsumsi adalah rendah. Pada dimensi harga rendah,
tingkat konsumsi juga rendah, sebesar 76,2%, sedangkan pada dimensi harga yang tinggi
tingkat konsumsi juga rendah sekitar 63,2%. Sehingga disini dapat disimpulkan bahwa
dimensi harga pada variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
tingkat konsmsi konsumen, yakni mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Harga murah yang
ditawawkan pengelola atau pemilik tidak membuat daya tarik bagi konsumen untuk
meningkatkan intensitas mereka menggunakan jasa penyewaan lapangan futsal tersebut.
Uji Chi-Square Tests
Uji chi-square digunakan untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dimensi
variabel independen dengan variabel dependen, yakni harga dengan tingkat konsumsi. Dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho = Tidak ada hubungan antara harga dengan tingkat konsumsi.
21
H1 = Ada hubungan antara harga dengan tingkat konsumsi.,
dimana jika,
Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.
Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
Pada uji chi square menunjukkan bahwa probabilitas yang diperoleh, yakni 0, 369.
Angka yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dasar pengambilan keputusan
yang dapat diterima adalah Ho. Artinya, tidak ada hubungan antara harga yang tawarkan
Palad sebagai jasa penyewaan lapangan futsal dengan tingkat konsumsi mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang menggunakan jasa penyewaan tersebut.
Walaupun harga yang ditawarkan masih dapat terjangkau oleh mahasiswa, tetapi hal
ini tidak membuat gairah konsumsi mahasiswa atas penyewaan lapangan futsal di Palad
tinggi. Hal ini dimungkinkan dengan minimnya fasilitas pendukung yang disediakan
penyedia jasa. Seperti, ruangan dengan sirkulasi yang kurang bagus, kamar mandi yang
kurang memadai, dan lain sebagainya.
Tabel 10. Tabel Directional Measures
Value Asymp. Std. Errora
Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal
Somers’ d tingkat konsumsi r Dependent.130 .145 .902 .367
a. Not assuming the null hypothesis.b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Sumber: Data primer.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Sig < α 0,05 = hubungan berlaku di populasi
Sig > α 0,05 = hubungan berlaku di sampel
Hasil penelitian yang kami peroleh berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
kekuatan hubungan antara dimensi variabel independen, yakni harga dengan variabel
dependen, yaitu tingkat konsumsi memiliki kekuatan hubungan sebesar 0,130 dengan
signifikansi sebesar 0,367. Signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian, hubungan keduanya pada penelitian berlaku di sampel. Kekuatan harga hanya
sekitar 0,13% terhadap tingkat konsumsi mahasiswa UNJ
Penutup
22
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, tidak ada hubungan antara strategi
pemasaran jasa penyewaan lapangan futsal Palad Pulo Gadung Jakarta Timur dengan tingkat
konsumsi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang menggunakan jasa penyewaan tersebut.
Pada dasarnya, futsal Palad memang tidak melakukan kegiatan pemasaran untuk menarik
konsumen menggunakan jasa penyewaan yang ditawarkan. Keberadaan jasa ini hanya
diketahui berdasarkan rekomendasi teman di lingkungan kampus. Hal tersebut diakui oleh
beberapa mahasiswa yang menjadi responden penelitian ini.
Alasan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta menggunakan jasa penyewaan lapangan
futsal di Palad Pulo Gadung Jakarta Timur karena letaknya yang mudah dijangkau dari
kampus. Penyewaan lapangan di tempat tersebut juga dikarenakan mayoritas mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta lebih sering menggunakan lapangan tersebut untuk bermain
dengan sesama teman kampus. Terlebih dekatnya Palad Futsal dengan universitas selain UNJ
seperti YAI, STIE, Trisakti, BSI, dan lain sebagainya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
para mahasiswa UNJ yang ingin sparing futsal antar kampus.
DAFTAR PUSTAKA
23
Abdullah, Amrin. 2007. Strategi Pemasaran Asuransi Syaria. Jakarta: PT Grasindo.Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta.
Boyd, W. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyani, Sri. 2007. Skripsi Analisis perilaku Konsumen Terhadap Produk Tabungan Perbankan Syariah (studi Kasus pada BRI Syari’ah cabang Solo). Surakarta: STAIN Surakarta.
PB, Triton. 2008. Marketing Strategic. Yogyakarta: Tugu Publisher.Saktiyanti, Rusfadia. 2012. Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial 1. Jakarta:
UNJ.Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset.
Wicaksono, Bayu Panji. 2010. Jurnal Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran yang Dilakukan
Oleh “Arena Futsal” Terhadap Loyalitas Pelanggan. Universitas Gunadarma.
Zanten, Wim van. 1994. Statistika untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Internet
Digital Collection. jiunkpe/s1/masa/2011/jiunkpe-ns-s1-2011-36406148-19287-mojokerto_
klm-chapter2.pdf. Diakses pada 19 Maret 2013, pukul 22:42.
staff.unila.ac.id/sigit/files/2012/06/teori-konsumsi.pdf. Diakses pada 20 Maret 2013, pukul
19:58.
24