146167784-Poster-Skripsi-Farmasi-FMIPA-Khairun-Athiya-J1E108058.pdf

2
PENETAPAN RASIO KANDUNGAN KALIUM DAN NATRIUM DAUN SAMBUNG NYAWA ( (Lour.) Merr.) SECARA SPEKTROFOTOMETRIK SERAPAN ATOM Oleh : Khairun Athiya Pembimbing: Sunardi, S.Si., M.Si. & Khoerul Anwar, S.F., Apt. Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNLAM Jl. A. Yani Km. 36, Kampus UNLAM Banjarbaru, Kalimantan Selatan Email : Gynura Procumbens [email protected] ABSTRAK Tekanan darah dapat meningkat salah satunya karena ketidakseimbangan kalium dan natrium dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut terjadi karena jumlah natrium lebih banyak dibandingkan kalium, sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi pangan dengan rasio kaliumyang lebih besar daripada natrium. Sambung nyawa (Gynura Procumbens (Lour.) Merr.) adalah salah satu tanaman obat, yang secara empirik dikonsumsi masyarakat Kalimantan Selatan sebagai lalapan yang dipercaya berkhasiat menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio kadar kalium dan natrium pada daun sambung nyawa (GynuraProcumbens (Lour.) Merr.) berdasarkan perbedaan umur daun dan cara pengolahan, yaitu sampel mentah dan sampel rebus. Penetapan kandungan dilakukan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 766,5 nm untuk kalium dan 589 nm untuk natrium. Kandungan kalium dalam daun sambung nyawa adalah 656,59 mg/100g untuk daun tua mentah,502,09 mg/100g untuk daun tua rebus, 601,70 mg/100g untuk daun muda mentah dan 386,20 mg/100g untuk muda rebus. Kandungan natrium dalam daun sambung nyawa adalah 29,69 mg/100g untuk daun tua mentah, 13,80 mg/100g untuk daun tua rebus, 28,12 mg/100 g untuk daun muda mentah dan 8,51 mg/100g untuk daun muda rebus. Rasio kalium dan natrium (K:Na) pada daun sambung nyawa adalah 22:1 untuk daun tua mentah, 36:1 untuk daun tua rebus, 21:1 untuk daun muda mentah dan 45:1 untuk daun muda rebus. Hasil penelitian menunjukkan bahwadalam daun sambung nyawa terdapat rasio kalium yang lebih besar daripada natrium. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa umur daun dan perebusan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan kalium dan natrium dalam sampel. Kata kunci : Gynura Procumbens (Lour.) Merr., Rasio Kalium dan Natrium, Spektrofotometri Serapan Atom LATAR BELAKANG Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,7% dari total penduduk dewasa. Penderita hipertensi primer akibat konsumsi garam berlebih memiliki natrium yang berlebih dalam tubuhnya, sehingga konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium untuk mencegah naiknya tekanan darah. Sambung nyawa (Gynura Procumbens (Lour.) Merr.) adalah salah satu tanaman obat, yang secara empirik dikonsumsi masyarakat Martapura, Kalimantan Selatan sebagai lalapan yang dipercaya berkhasiat menurunkan tekanan darah. Peneliti akan melakukan penetapan rasio kandungan kalium dan natrium pada daun sambung nyawa secara Spektrofotometri Serapan Atom berdasarkan perbedaan umur daun (tua dan muda) dan cara pengolahan (daun mentah dan daun rebus), sehingga dapat diketahui perlakuan yang dapat menghasilkan kandungan kalium yang lebih tinggi, sehingga didapat rasio kandungan kalium terhadap natrium yang lebih tinggi. Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi dapat memberikan efek menurunkan tekanan darah yang lebih efektif bagi penderita hipertensi. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Mengetahui kandungan (mg/100g) kalium dan natrium dalam daun sambung nyawa berdasarkan perbedaan umur daun dan cara pengolahan. 2. Mengetahui rasio kandungan kalium dan natrium dalam daun sambung nyawa berdasarkan perbedaan umur daun dan cara pengolahan. 3. Mengetahui pengaruh umur dan cara pengolahan daun sambung nyawa terhadap kandungan kandungan kalium dan natriumnya? Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat tentang rasio kandungan kalium dan natrium pada daun sambung nyawa. Serta memberikan informasi kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian dan pengembangan mengenai daun sambung nyawa. Ulangan Daun tua mentah (A) Daun tua rebus (B) Daun muda mentah (C) Daun muda rebus (D) 1 A 1 B 1 C 1 D 1 2 A 2 B 2 C 2 D 2 3 A 3 B 3 C 3 D 3 Determinasi Tanaman Pengolahan Sampel Proses Destruksi Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif Uji Akurasi_Presisi & Analisa Data METODELOGI PENELITIAN Tabel 1. Rancangan Kerja Prosedur Penelitian Kation Reaksi Hasil Ket Kalium Sampel + metanol, dibakar Nyala lembayung + Sampel + larutan asam pikrat, diamati di bawah mikroskop Jarum-jarum besar + Sampel + larutan asam tartrat Endapan Putih + Sampel + larutan asam perklorat Endapan Putih + Natrium Sampel + metanol, dibakar Nyala kuning + Sampel + larutan asam pikrat, diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 Jarum-jarum halus di pinggir + HASIL PENELITIAN Tabel 2. Hasil analisis kualitatif Keterangan : (+) = mengandung logam Hasil kandungan kalium dan natrium dari yang paling besar sampai yang paling kecil adalah daun tua mentah, daun muda mentah, daun tua rebus, dan daun muda rebus. Kandungan yang tinggi pada daun yang mentah dikarenakan daun belum mengalami perlakuan apapun sehingga kandungan mineral yang ada tidak berbeda jauh dengan kandungan pada saat daun berada pada siklus tanaman hidup. Kandungan yang lebih kecil pada daun yang direbus dikarenakan kalium dan natrium terekstraksi ke dalam air. Kandungan padadaun mentah lebih besar pada daun tua dibanding daun muda, karena mineral yang terkandung di tubuh tumbuhan, diakumulasikan di daun tua (Rosmarkam & Yuwono, 2002). Tabel 3. Rasio kandungan kalium dan natrium dalam sampel Rasio K:Na pada daun sambung nyawa secara keseluruhan memiliki rasio kalium yang lebih tinggi dibanding natrium karena kalium merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman ( ), sedangkan natrium merupakan mineral yang jumlahnya sedikit dalam tanaman, karena fungsi natrium dalam tanaman hanya untuk menggantikan fungsi kalium jika kalium berada dalam jumlah yang rendah (Rosmarkam & Yuwono, 2002). Leigh & Jones, 1984 Sampel Rasio Kandungan Kalium dan Natrium Daun tua mentah 22 : 1 Daun tua rebus 36 : 1 Daun muda mentah 21 : 1 Daun muda rebus 45 : 1 Menurut Ermer dan Miller (2005), suatu metode dikatakan teliti jika nilai recoverynya antara 80-120%. Dengan demikian metode spektrofotometri serapan atom yang dilakukan pada penelitian ini mempunyai akurasi yang baik untuk penetapan kadar logam esensial kalium dan natrium. Dari hasil perhitungan konsentrasi sampel dapat dilihat bahwa semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada diatas batas deteksi, tetapi ada yang berada di bawah batas kuantifikasi, yaitu konsentrasi natrium pada sampel daun muda rebus. Hal ini dikarenakan kadar analit dalam sampel terlalu kecil lebih besar yang berarti metode analisis kurang peka terhadap analisis yang digunakan (Ibrahim, 1998). Tabel 4. Nilai koefisien variasi kalium dan natrium Sampel RSD % Kalium RSD % Natrium Daun tua mentah 2,52 5,01 Daun tua rebus 2,63 1,23 Daun muda mentah 3,72 2,64 Daun muda rebus 1,32 3,03 Dari data tersebut menunjukkan nilai RSD untuk semua perlakuan kurang dari 16%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis yang dilakukan memenuhi presisi yang dapat dinyatakan memenuhi syarat keterulangan bahwa analisis yang dilakukan berulang kali oleh peneliti yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang pendek memberikan derajat kesesuaian hasil uji yang seksama. Perbandingan Konsentrasi Natrium dengan LOD & LOQ 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 Sampel Konsentrasi (ppm) LOD LOQ Konsentrasi Natrium Perbandingan Konsentrasi Kalium dengan LOD & LOQ 0 0.5 1 1.5 2 2.5 A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 Sampel Konsent rasi (ppm) LOD LOQ Konsentrasi Kalium Hasil Uji Statistik 4.3027 4.3027 4.3027 4.3027 1.9848 1.6845 1.9917 1.6047 0.7791 1.7761 1.1536 0.2314 1.2057 0.0893 0.8381 1.8361 0 1 2 3 4 5 A B C D Sampel Nilai t ttabel thitung 1 thitung 2 thitung 3 Data yang didapat menunjukkan bahwa nilai t sampel pada berbagai variabel berada di bawah nilai t , maka nilai rata-rata pengukuran tidak berbeda signifikan dengan nilai sebenarnya. Hasil analisis varian dengan pada kandungan kalium dan pada kandungan natrium dengan taraf kepercayaan 95%, terlihat perbedaan yang nyata antara datapasangan kelompok yang satu dengan yang lainnya ditandai dengan nilai sig 0,05. Sehingga dapat dikatakan semua perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan kalium dan natrium hitung tabel Post Hock Tukey Mann Whitney Kandungan Kalium dan Natrium 656.59 502.09 601.7 386.2 29.69 13.8 28.12 8.51 0 100 200 300 400 500 600 700 A B C D sampel kandungan mg/100g Kalium Natrium Nilai % Recovery 102.26 101.6 101.7 101.68 88.12 107.7 93.24 113.75 0 20 40 60 80 100 120 A B C D Sampel % Recovery % recovery ka li um % recovery natrium KESIMPULAN 1. Kandungan kalium dalam daun sambung nyawa adalah 656,59 mg/100g untuk daun tua mentah, 502,09 mg/100g untuk daun tua rebus, 601,70 mg/100g untuk daun muda mentah dan 386,20 mg/100g untuk muda rebus. Kandungan natrium dalam daun sambung nyawa adalah 29,69 mg/100g untuk daun tua mentah, 13,80 mg/100g untuk daun tua rebus, 28,12 mg/100 g untuk daun muda mentah dan 8,51 mg/100g untuk daun muda rebus. 2. Rasio kalium dan natrium (K:Na) pada daun sambung nyawa adalah 22:1 untuk daun tua mentah, 36:1 untuk daun tua rebus, 21:1 untuk daun muda mentah dan 45:1 untuk daun muda rebus. 3. Umur daun dan perebusan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan kalium dan natrium dalam sampel. DAFTAR PUSTAKA Ermer, J & J. H. McB Miller. 2005. . WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim. Halaman 312. Ibrahim, S. 1998. Pengembangan Metode Analisis Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. . Perpustakaan Pusat ITB, Bandung. Leigh, R.A & W. Jones. 1984. A hypothesis relating critical potassium concentrations for growth to the distribution and functions of thision in the plant cell. . 97. Halaman 1-13. Wiley Online Library, New Phytol. Riskesdas. 2007. . Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, Jakarta. Halaman 13-14. Rosmarkam, A & N.W. Yuwono. 2002. . Kanisius, Method Validation in Pharmaceutical Analysis Seminar on HPLC Application for Analysis of Drugs, Food and Environment Journal New Phytologist Laporan Nasional Ilmu Kesuburan Tanah Yogyakarta. Hal 205. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Bapak Sunardi,S.Si,M.Sc dan Bapak Khoerul Anwar,S.F.,Apt selaku dosen pembimbing atas saran, mot ivasi, bantuan selama penyusunan skripsi ini 2. Bapak Azidi Irwan,S.Si.,M.Si., Bapak Drs. Jasmadi Joko Kartiko,M.S.,Apt. dan Bapak Muhammad Ikhwan Rizki,S.Farm.,Apt selaku dosen penguji atas kritik dan koreksi selama proses penyusunan skripsi ini. 3. Orang tua, orang terdekat, teman-teman dan semua pihak atas doa, bantuan dan dukungannya selama ini.

description

poster

Transcript of 146167784-Poster-Skripsi-Farmasi-FMIPA-Khairun-Athiya-J1E108058.pdf

Page 1: 146167784-Poster-Skripsi-Farmasi-FMIPA-Khairun-Athiya-J1E108058.pdf

PENETAPAN RASIO KANDUNGAN KALIUM DAN NATRIUM DAUN SAMBUNG NYAWA( (Lour.) Merr.) SECARA SPEKTROFOTOMETRIK

SERAPAN ATOM

Oleh : Khairun Athiya

Pembimbing: Sunardi, S.Si., M.Si. & Khoerul Anwar, S.F., Apt.

Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNLAMJl. A. Yani Km. 36, Kampus UNLAM Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Email :

Gynura Procumbens

[email protected]

ABSTRAK

Tekanan darah dapat meningkat salah satunya karena ketidakseimbangan kalium

dan natrium dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut terjadi karena jumlah

natrium lebih banyak dibandingkan kalium, sehingga dianjurkan untuk

mengkonsumsi pangan dengan rasio kaliumyang lebih besar daripada natrium.

Sambung nyawa (Gynura Procumbens (Lour.) Merr.) adalah salah satu tanaman

obat, yang secara empirik dikonsumsi masyarakat Kalimantan Selatan sebagai

lalapan yang dipercaya berkhasiat menurunkan tekanan darah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui rasio kadar kalium dan natrium pada daun sambung

nyawa (GynuraProcumbens (Lour.) Merr.) berdasarkan perbedaan umur daun dan

cara pengolahan, yaitu sampel mentah dan sampel rebus. Penetapan kandungan

dilakukan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang

766,5 nm untuk kalium dan 589 nm untuk natrium. Kandungan kalium dalam daun

sambung nyawa adalah 656,59 mg/100g untuk daun tua mentah,502,09 mg/100g

untuk daun tua rebus, 601,70 mg/100g untuk daun muda mentah dan 386,20

mg/100g untuk muda rebus. Kandungan natrium dalam daun sambung nyawa

adalah 29,69 mg/100g untuk daun tua mentah, 13,80 mg/100g untuk daun tua

rebus, 28,12 mg/100 g untuk daun muda mentah dan 8,51 mg/100g untuk daun

muda rebus. Rasio kalium dan natrium (K:Na) pada daun sambung nyawa adalah

22:1 untuk daun tua mentah, 36:1 untuk daun tua rebus, 21:1 untuk daun muda

mentah dan 45:1 untuk daun muda rebus. Hasil penelitian menunjukkan

bahwadalam daun sambung nyawa terdapat rasio kalium yang lebih besar daripada

natrium. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa umur daun dan perebusan

memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan kalium dan

natrium dalam sampel.

Kata kunci : Gynura Procumbens (Lour.) Merr., Rasio Kalium dan Natrium,

Spektrofotometri Serapan Atom

LATAR BELAKANG

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang diselenggarakan Kementerian

Kesehatan menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu

31,7% dari total penduduk dewasa. Penderita hipertensi primer akibat konsumsi

garam berlebih memiliki natrium yang berlebih dalam tubuhnya, sehingga

konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium untuk mencegah naiknya tekanan

darah. Sambung nyawa (Gynura Procumbens (Lour.) Merr.) adalah salah satu

tanaman obat, yang secara empirik dikonsumsi masyarakat Martapura, Kalimantan

Selatan sebagai lalapan yang dipercaya berkhasiat menurunkan tekanan darah.

Peneliti akan melakukan penetapan rasio kandungan kalium dan natrium pada daun

sambung nyawa secara Spektrofotometri Serapan Atom berdasarkan perbedaan

umur daun (tua dan muda) dan cara pengolahan (daun mentah dan daun rebus),

sehingga dapat diketahui perlakuan yang dapat menghasilkan kandungan kalium

yang lebih tinggi, sehingga didapat rasio kandungan kalium terhadap natrium yang

lebih tinggi. Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi dapat memberikan efek

menurunkan tekanan darah yang lebih efektif bagi penderita hipertensi.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Mengetahui kandungan (mg/100g) kalium dan natrium dalam daun sambung

nyawa berdasarkan perbedaan umur daun dan cara pengolahan.2. Mengetahui rasio kandungan kalium dan natrium dalam daun sambung nyawa

berdasarkan perbedaan umur daun dan cara pengolahan.3. Mengetahui pengaruh umur dan cara pengolahan daun sambung nyawa

terhadap kandungan kandungan kalium dan natriumnya?

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah

kepada masyarakat tentang rasio kandungan kalium dan natrium pada daun

sambung nyawa. Serta memberikan informasi kepada peneliti yang ingin

melakukan penelitian dan pengembangan mengenai daun sambung nyawa.

UlanganDaun tua

mentah (A)Daun tuarebus (B)

Daun muda mentah (C)

Daun mudarebus (D)

1 A1 B1 C1 D1

2 A2 B2 C2 D2

3 A3 B3 C3 D3

Determinasi Tanaman Pengolahan Sampel Proses Destruksi

Analisis Kualitatif Analisis KuantitatifUji Akurasi_Presisi &

Analisa Data

METODELOGI PENELITIAN

Tabel 1. Rancangan Kerja

Prosedur Penelitian

Kation Reaksi Hasil Ket

Kalium Sampel + metanol, dibakar Nyala lembayung +

Sampel + larutan asam pikrat,

diamati di bawah mikroskop

Jarum-jarum besar +

Sampel + larutan asam tartrat Endapan Putih +

Sampel + larutan asam perklorat Endapan Putih +

Natrium Sampel + metanol, dibakar Nyala kuning +

Sampel + larutan asam pikrat,

diamati di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10 x 10

Jarum-jarum halus di pinggir

+

HASIL PENELITIAN

Tabel 2. Hasil analisis kualitatif

Keterangan : (+) = mengandung logam

Hasil kandungan kalium dan natrium dari yang paling besar sampai yang paling

kecil adalah daun tua mentah, daun muda mentah, daun tua rebus, dan daun

muda rebus. Kandungan yang tinggi pada daun yang mentah dikarenakan daun

belum mengalami perlakuan apapun sehingga kandungan mineral yang ada tidak

berbeda jauh dengan kandungan pada saat daun berada pada siklus tanaman

hidup. Kandungan yang lebih kecil pada daun yang direbus dikarenakan kalium

dan natrium terekstraksi ke dalam air. Kandungan pada daun mentah lebih besar

pada daun tua dibanding daun muda, karena mineral yang terkandung di tubuh

tumbuhan, diakumulasikan di daun tua (Rosmarkam & Yuwono, 2002).

Tabel 3. Rasio kandungan kalium dan natrium dalam sampel

Rasio K:Na pada daun sambung nyawa secara keseluruhan memiliki rasio kalium

yang lebih tinggi dibanding natrium karena kalium merupakan nutrisi penting

untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman ( ),

sedangkan natrium merupakan mineral yang jumlahnya sedikit dalam tanaman,

karena fungsi natrium dalam tanaman hanya untuk menggantikan fungsi kalium

jika kalium berada dalam jumlah yang rendah (Rosmarkam & Yuwono, 2002).

Leigh & Jones, 1984

Sampel Rasio Kandungan Kalium dan Natrium

Daun tua mentah 22 : 1

Daun tua rebus 36 : 1

Daun muda mentah 21 : 1

Daun muda rebus 45 : 1

Menurut Ermer dan Miller (2005), suatu metode dikatakan teliti jika nilai recoverynya antara 80-120%. Dengan demikian metode spektrofotometri

serapan atom yang dilakukan pada penelitian ini mempunyai akurasi yang baik untuk penetapan kadar logam esensial kalium dan natrium.

Dari hasil perhitungan konsentrasi sampel dapat dilihat bahwa semua hasil yang

diperoleh pada pengukuran sampel berada diatas batas deteksi, tetapi ada yang

berada di bawah batas kuantifikasi, yaitu konsentrasi natrium pada sampel daun

muda rebus. Hal ini dikarenakan kadar analit dalam sampel terlalu kecil lebih

besar yang berarti metode analisis kurang peka terhadap analisis yang digunakan

(Ibrahim, 1998).

Tabel 4. Nilai koefisien variasi kalium dan natrium

Sampel RSD %Kalium

RSD %Natrium

Daun tua mentah 2,52 5,01

Daun tua rebus 2,63 1,23

Daun muda mentah 3,72 2,64

Daun muda rebus 1,32 3,03

Dari data tersebut menunjukkan nilai RSD untuk semua perlakuan kurang dari 16%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis yang dilakukan memenuhi

presisi yang dapat dinyatakan memenuhi syarat keterulangan bahwa analisis yang dilakukan berulang kali oleh peneliti yang sama pada kondisi sama dan

dalam interval waktu yang pendek memberikan derajat kesesuaian hasil uji yang seksama.

PerbandinganKonsentrasi Natrium dengan LOD&

LOQ

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3

SampelKo

nsentrasi(ppm

)

LOD

LOQ

Konsentrasi Natri um

PerbandinganKonsentrasi Kalium dengan LOD&LOQ

0

0.5

1

1.5

2

2.5

A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3

Sampel

Konsentrasi(ppm

)

LOD

LOQ

Konsentrasi Kali um

Hasil Uji Statistik

4.3027 4.3027 4.3027 4.3027

1.98481.6845

1.99171.6047

0.7791

1.7761

1.1536

0.2314

1.2057

0.0893

0.8381

1.8361

0

1

2

3

4

5

A B C D

Sampel

Nilait t tabel

thitung 1

thitung 2

thitung 3

Data yang didapat menunjukkan bahwa nilai t sampel pada berbagai variabel

berada di bawah nilai t , maka nilai rata-rata pengukuran tidak berbeda

signifikan dengan nilai sebenarnya. Hasil analisis varian dengan

pada kandungan kalium dan pada kandungan natrium dengan

taraf kepercayaan 95%, terlihat perbedaan yang nyata antara datapasangan

kelompok yang satu dengan yang lainnya ditandai dengan nilai sig 0,05.

Sehingga dapat dikatakan semua perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap kandungan kalium dan natrium

hitung

tabel

Post Hock Tukey

Mann Whitney

Kandungan Kalium dan Natrium656.59

502.09

601.7

386.2

29.69 13.8 28.12 8.510

100

200

300

400

500

600

700

A B C D

sampel

kandun

ganmg/10

0g

Kalium

Natrium

Nilai % Recovery

102.26 101.6 101.7 101.6888.12

107.793.24

113.75

0

20

40

60

80

100

120

A B C D

Sampel

%Recovery

% recovery ka lium

% recovery natrium

KESIMPULAN

1. Kandungan kalium dalam daun sambung nyawa adalah 656,59 mg/100g

untuk daun tua mentah, 502,09 mg/100g untuk daun tua rebus, 601,70

mg/100g untuk daun muda mentah dan 386,20 mg/100g untuk muda rebus.

Kandungan natrium dalam daun sambung nyawa adalah 29,69 mg/100g

untuk daun tua mentah, 13,80 mg/100g untuk daun tua rebus, 28,12

mg/100 g untuk daun muda mentah dan 8,51 mg/100g untuk daun muda

rebus. 2. Rasio kalium dan natrium (K:Na) pada daun sambung nyawa adalah 22:1

untuk daun tua mentah, 36:1 untuk daun tua rebus, 21:1 untuk daun muda

mentah dan 45:1 untuk daun muda rebus. 3. Umur daun dan perebusan memberikan pengaruh yang berbeda nyata

terhadap kandungan kalium dan natrium dalam sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Ermer, J & J. H. McB Miller. 2005. . WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim. Halaman 312.

Ibrahim, S. 1998. Pengembangan Metode Analisis Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja

Tinggi. .

Perpustakaan Pusat ITB, Bandung.Leigh, R.A & W. Jones. 1984. A hypothesis relating critical potassium concentrations for growth

to the distribution and functions of thision in the plant cell. .

97. Halaman 1-13. Wiley Online Library, New Phytol.Riskesdas. 2007. . Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, Jakarta. Halaman 13-14.

Rosmarkam, A & N.W. Yuwono. 2002. . Kanisius,

Method Validation in Pharmaceutical Analysis

Seminar on HPLC Application for Analysis of Drugs, Food and Environment

Journal New Phytologist

Laporan Nasional

Ilmu Kesuburan Tanah Yogyakarta. Hal 205.

UCAPAN TERIMA KASIH1. Bapak Sunardi,S.Si,M.Sc dan Bapak Khoerul Anwar,S.F.,Apt selaku dosen pembimbing atas saran, motivasi, bantuan selama penyusunan skripsi ini2. Bapak Azidi Irwan,S.Si.,M.Si., Bapak Drs. Jasmadi Joko Kartiko,M.S.,Apt. dan Bapak Muhammad Ikhwan Rizki,S.Farm.,Apt selaku dosen penguji atas kritik dan koreksi

selama proses penyusunan skripsi ini.3. Orang tua, orang terdekat, teman-teman dan semua pihak atas doa, bantuan dan dukungannya selama ini.

Page 2: 146167784-Poster-Skripsi-Farmasi-FMIPA-Khairun-Athiya-J1E108058.pdf