144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari 1,3 juta kasus baru kanker paru yaitu stadium lanjutan dari tumor paru dan bronkus di seluruh dunia, menyebabkan 1,1 juta kematian tiap tahunnya. Dari jumlah insiden dan prevalensi di dunia, kawasan Asia, Australia, dan Timur Jauh berada pada tingkat pertama dengan estimasi kasus lebih dari 670 ribu dengan angka kematian mencapai lebih dari 580 ribu orang. Sampai saat ini kanker paru masih menjadi masalah besar di dunia kedokteran. Kanker paru sulit terdeteksi dan tanpa gejala pada tahap awal. Sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru sebagaimana mestinya. Besarnya ukuran paru-paru menyebabkan kanker tumbuh bertahun-tahun

description

radiologi

Transcript of 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Page 1: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Lebih dari 13 juta kasus baru kanker paru yaitu stadium lanjutan

dari tumor paru dan bronkus di seluruh dunia menyebabkan 11 juta

kematian tiap tahunnya Dari jumlah insiden dan prevalensi di dunia

kawasan Asia Australia dan Timur Jauh berada pada tingkat pertama

dengan estimasi kasus lebih dari 670 ribu dengan angka kematian

mencapai lebih dari 580 ribu orang Sampai saat ini kanker paru masih

menjadi masalah besar di dunia kedokteran Kanker paru sulit terdeteksi

dan tanpa gejala pada tahap awal Sel kanker yang tidak terkendali dalam

jaringan paru melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan

tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru

sebagaimana mestinya Besarnya ukuran paru-paru menyebabkan kanker

tumbuh bertahun-tahun tak terdeteksi dan tanpa gejala Penyakit ini baru

bisa dideteksi setelah kanker mencapai stadium lanjut 3

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada diantara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah vena

trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah bening dan

salurannya Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting

yaitu mediastinum superior anterior posterior dan mediastinum medial

Rongga mediastinum ini sempit dan tidak dapat diperluas maka

pembesaran tumor dapat menekan organ di dekatnya dan dapat

menimbulkan kegawatan yang mengancam jiwa 1

Adapun frekuensi tumor mediastinum dikepustakaan luar

berdasarkan penelitian retrospektif dari tahun 1973 sampai dengan 1995 di

New Mexico USA didapatkan 219 pasien tumor mediastinum ganas yang

diidentifikasi dari 110284 pasien penyakit keganasan primer jenis

terbanyak adalah limfoma 55 sel germinal 16 timoma 14 sarkoma

5 neurogenik 3 dan jenis lainnya 7 2

Sedangkan data frekuensi tumor mediastinum di Indonesia antara

lain didapat dari SMF bedah Thorak RS Persahabatan Jakarta dan RSUD

Dr Sutomo Surabaya Pada tahun1970 - 1990 di RS Persahabatan

dilakukan operasi terhadap 137 kasus jenis tumor yang ditemukan adalah

322 teratoma 24 timoma8 tumor syaraf 43 limfoma Data

RSUD Dr Soetomo menjelaskan lokasi tumor pada mediastinum anterior

67 kasus mediastinum medial 29 dan mediastinum posterior 255 3

Kebanyakan tumor mediastinum tanpa gejala dan ditemukan pada

saat dilakukan foto toraks untuk berbagai alasan Keluhan penderita

biasanya berkaitan dengan ukuran dan invasi atau kompresi terhadap organ

sekitar misalnya sesak napas berat sindrom vena kava superior (SVKS)

dan gangguan menelan 3

Diagnosis yang lebih dini dan lebih tepat dari proses mediastinum

telah dimungkinkan dengan penggunaan peningkatan foto rontgen dada

CT-Scan MRI serta telah memperbaiki keberhasilan dalam mengobati

lesi mediastinum Bersama dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini

kemajuan dalam anestesi kemoterapi immunoterapi dan terapi radiasi

telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Anatomi Pulmo

Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-

masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis

facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior

margo inferior margo posterior) 5

Gambar 27 Pulmo

Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh

pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke

cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5

Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan

berikut 5

Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan

costa

Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum

dan ke dorsal dengan sisi vertebra

Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang

cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan

karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi

Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut

Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung

Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica

paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies

costalis dan facies mediastinalis

Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di dorsal

Gambar 28 Segmentasi pulmo

Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo

Pembuluh darah dan saraf pulmo

Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu

apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua

vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari

satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5

Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari

radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5

Gambar 210 Vaskularisasi pulmo

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 2: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Rongga mediastinum ini sempit dan tidak dapat diperluas maka

pembesaran tumor dapat menekan organ di dekatnya dan dapat

menimbulkan kegawatan yang mengancam jiwa 1

Adapun frekuensi tumor mediastinum dikepustakaan luar

berdasarkan penelitian retrospektif dari tahun 1973 sampai dengan 1995 di

New Mexico USA didapatkan 219 pasien tumor mediastinum ganas yang

diidentifikasi dari 110284 pasien penyakit keganasan primer jenis

terbanyak adalah limfoma 55 sel germinal 16 timoma 14 sarkoma

5 neurogenik 3 dan jenis lainnya 7 2

Sedangkan data frekuensi tumor mediastinum di Indonesia antara

lain didapat dari SMF bedah Thorak RS Persahabatan Jakarta dan RSUD

Dr Sutomo Surabaya Pada tahun1970 - 1990 di RS Persahabatan

dilakukan operasi terhadap 137 kasus jenis tumor yang ditemukan adalah

322 teratoma 24 timoma8 tumor syaraf 43 limfoma Data

RSUD Dr Soetomo menjelaskan lokasi tumor pada mediastinum anterior

67 kasus mediastinum medial 29 dan mediastinum posterior 255 3

Kebanyakan tumor mediastinum tanpa gejala dan ditemukan pada

saat dilakukan foto toraks untuk berbagai alasan Keluhan penderita

biasanya berkaitan dengan ukuran dan invasi atau kompresi terhadap organ

sekitar misalnya sesak napas berat sindrom vena kava superior (SVKS)

dan gangguan menelan 3

Diagnosis yang lebih dini dan lebih tepat dari proses mediastinum

telah dimungkinkan dengan penggunaan peningkatan foto rontgen dada

CT-Scan MRI serta telah memperbaiki keberhasilan dalam mengobati

lesi mediastinum Bersama dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini

kemajuan dalam anestesi kemoterapi immunoterapi dan terapi radiasi

telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Anatomi Pulmo

Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-

masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis

facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior

margo inferior margo posterior) 5

Gambar 27 Pulmo

Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh

pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke

cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5

Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan

berikut 5

Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan

costa

Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum

dan ke dorsal dengan sisi vertebra

Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang

cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan

karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi

Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut

Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung

Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica

paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies

costalis dan facies mediastinalis

Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di dorsal

Gambar 28 Segmentasi pulmo

Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo

Pembuluh darah dan saraf pulmo

Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu

apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua

vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari

satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5

Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari

radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5

Gambar 210 Vaskularisasi pulmo

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 3: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

CT-Scan MRI serta telah memperbaiki keberhasilan dalam mengobati

lesi mediastinum Bersama dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini

kemajuan dalam anestesi kemoterapi immunoterapi dan terapi radiasi

telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Anatomi Pulmo

Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-

masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis

facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior

margo inferior margo posterior) 5

Gambar 27 Pulmo

Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh

pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke

cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5

Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan

berikut 5

Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan

costa

Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum

dan ke dorsal dengan sisi vertebra

Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang

cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan

karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi

Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut

Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung

Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica

paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies

costalis dan facies mediastinalis

Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di dorsal

Gambar 28 Segmentasi pulmo

Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo

Pembuluh darah dan saraf pulmo

Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu

apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua

vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari

satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5

Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari

radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5

Gambar 210 Vaskularisasi pulmo

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 4: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

TINJAUAN PUSTAKA

A Anatomi Pulmo

Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-

masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis

facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior

margo inferior margo posterior) 5

Gambar 27 Pulmo

Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh

pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke

cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5

Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan

berikut 5

Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan

costa

Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum

dan ke dorsal dengan sisi vertebra

Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang

cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan

karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi

Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut

Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung

Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica

paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies

costalis dan facies mediastinalis

Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di dorsal

Gambar 28 Segmentasi pulmo

Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo

Pembuluh darah dan saraf pulmo

Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu

apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua

vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari

satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5

Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari

radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5

Gambar 210 Vaskularisasi pulmo

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 5: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang

cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan

karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi

Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut

Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung

Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica

paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies

costalis dan facies mediastinalis

Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies

mediastinalis di dorsal

Gambar 28 Segmentasi pulmo

Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo

Pembuluh darah dan saraf pulmo

Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu

apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua

vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari

satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5

Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari

radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5

Gambar 210 Vaskularisasi pulmo

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 6: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo

Pembuluh darah dan saraf pulmo

Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu

apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua

vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari

satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5

Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari

radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5

Gambar 210 Vaskularisasi pulmo

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 7: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

B Anatomi Mediastinum

Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong

pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi

oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan

elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum

menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas

thoracis 5

Gambar 21 Pembagian mediastinum

Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 8: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Batas Ruang mediastinum adalah

Superior Pintu masuk torak

Inferior Diafragma

Lateral Pleura Mediastinalis

Posterior Tulang belakang

Anterior Sternum

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6

1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis

superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium

sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V

Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah

Thymus

Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan

pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus

aortae

N phrenicus dan n vagus kedua sisi

Plexus cardiacus

Trachea

N laryngeus recurrens sinister

Oesophagus

Ductus thoracicus

Otot-otot pravertebral

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 9: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Gambar 23 Mediastinum Superior

2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding

depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat

jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang

pembuluh thoracica interna

Gambar 24 Mediastinum Anterior

3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai

dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi

pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 10: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus

sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici

Gambar 25 Mediastinum Posterior

4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding

belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung

dan pembuluh besar

Gambar 26 Mediastinum Medial

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 11: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

A Tumor Paru

1 Definisi

Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan

paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus

(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa

bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10

2 Etiologi

Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker

paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia

dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik

membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah

perokok aktif atau mantan perokok 11

Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11

asymp Laki‐laki

asymp Usia lebih dari 40 tahun

asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)

asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes

3 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi

dan keras dengan batas yang tidak teratur

b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat

distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 12: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

c Terjadi retraksi pada organ

d Pembengkakan local pada organ yang terkena

e Terjadi eritema atau nyeri local

f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi

Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9

a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan

b Napas pendek-pendek dan suara parau

c Batuk berdarah dan berdahak

d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam

e Hilang nafsu makan dan berat badan

4 Klasifikasi

Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11

1048729 Tumor jinak

Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh

yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan

dengan tuntas Contohnya

- Hamartroma

- Kista paru

1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker

Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat

merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau

menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 13: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

a Tumor ganas epithelial

- Karsinoma bronkogen

Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60

Adenokarsinoma 15

Karsinoma anaplastik 30

Campuran

- Karsinoma broniolar

- Adenoma bronkial

b Sarkoma

c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)

d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru

e Metastasis pada paru

5 Gambaran radiologi

Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral

bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen

dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran

tumor dan metastasis 10

a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat

dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm

Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 14: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor

juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura

efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan

KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks

saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang

tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis

penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian

OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru

tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang

luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila

ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan

bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 15: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Gambar 36 Tumor paru

Gambar 37 Paru normal dan tumor paru

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 16: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Gambar 38 Tumor ganas paru

b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan

di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat

mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih

tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar

secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus

tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan

telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa

gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat

berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya

mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10

c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-

scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya

Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak

bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 17: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10

B Tumor Mediastinum

1 Definisi

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri

Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah

vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah

bening dan salurannya 3

2 Etiologi

Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor

adalah7

- Penyebab kimiawi

Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja

pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap

sebagai penyebabnya

- Faktor genetik (biomolekuler)

Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan

perkembangan tumor

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 18: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

- Faktor fisik

Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-

ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa

sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain

seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom

- Faktor nutrisi

Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang

dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus

timbulnya tumor

- Faktor hormone

Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan

kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam

pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi

oleh hormon tersebut

3 Patofisiologi

Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari

timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara

pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks

berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel

kanker pada jaringan mediastinum 7

Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu

yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 19: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang

berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada

jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan

normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif

secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma

meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya

terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7

Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan

yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan

kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ

tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun

melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7

Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara

mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)

serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang

menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain

seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum

bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala

telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker

juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga

kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 20: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam

yang menonjol 7

4 Klasifikasi

Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal

tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8

Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic

Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6

- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid

dan limfoma

- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid

limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia

morgagni

- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium

aneurisma dan hernia

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 21: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma

aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek

Jenis tumor berdasarkan lokasinya

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 22: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

5 Gambaran Klinis

- Anamnesis

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi

pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan

biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang

menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum

sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat

penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3

Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat

batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau

invasi pada trakea danatau bronkus utama

disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke

esofagus

sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi

pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan

tumor jinak

suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel

terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan

nervus frenikus

nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau

pada penekanan sistem syaraf

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 23: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

- Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai

dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya

telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3

6 Diagnosis

Pertimbangan untuk diagnosis 9

- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan

asimtomatik

- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial

dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis

- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-

superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan

di posterior mediastinum

- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak

- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior

adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor

germ cell

- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior

dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-

shaped contour

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 24: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

7 Pemeriksaan Penunjang 3

1 Foto toraks

Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior

medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar

sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik

kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat

dibandingkan film polos

Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)

Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul

Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga

mencapai karina

Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering

disebabkan oleh miastenia gravis

Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi

menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian

tepi fragmen tulang dan gigi

Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 25: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)

Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)

Tumor Mediastinum Medius

Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis

Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)

Tumor Mediastinum Posterior

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 26: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan

rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)

Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)

Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)

2 Tomografi

Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi

pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan

kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan

3 CT-Scan toraks dengan kontras

Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor

secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan

jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat

menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah

terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah

pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk

menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya

dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum

Page 27: 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum

4 Flouroskopi

Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta

5 Ekokardiografi

Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang

diduga aneurisma

6 Angiografi

Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan

flouroskopi dan ekokardiogram

7 Esofagografi

Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke

esofagus

8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir

Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus

dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum