144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum
description
Transcript of 144608620 Referat Tumor Paru Mediastinum
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Lebih dari 13 juta kasus baru kanker paru yaitu stadium lanjutan
dari tumor paru dan bronkus di seluruh dunia menyebabkan 11 juta
kematian tiap tahunnya Dari jumlah insiden dan prevalensi di dunia
kawasan Asia Australia dan Timur Jauh berada pada tingkat pertama
dengan estimasi kasus lebih dari 670 ribu dengan angka kematian
mencapai lebih dari 580 ribu orang Sampai saat ini kanker paru masih
menjadi masalah besar di dunia kedokteran Kanker paru sulit terdeteksi
dan tanpa gejala pada tahap awal Sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan
tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru
sebagaimana mestinya Besarnya ukuran paru-paru menyebabkan kanker
tumbuh bertahun-tahun tak terdeteksi dan tanpa gejala Penyakit ini baru
bisa dideteksi setelah kanker mencapai stadium lanjut 3
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada diantara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah vena
trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah bening dan
salurannya Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting
yaitu mediastinum superior anterior posterior dan mediastinum medial
Rongga mediastinum ini sempit dan tidak dapat diperluas maka
pembesaran tumor dapat menekan organ di dekatnya dan dapat
menimbulkan kegawatan yang mengancam jiwa 1
Adapun frekuensi tumor mediastinum dikepustakaan luar
berdasarkan penelitian retrospektif dari tahun 1973 sampai dengan 1995 di
New Mexico USA didapatkan 219 pasien tumor mediastinum ganas yang
diidentifikasi dari 110284 pasien penyakit keganasan primer jenis
terbanyak adalah limfoma 55 sel germinal 16 timoma 14 sarkoma
5 neurogenik 3 dan jenis lainnya 7 2
Sedangkan data frekuensi tumor mediastinum di Indonesia antara
lain didapat dari SMF bedah Thorak RS Persahabatan Jakarta dan RSUD
Dr Sutomo Surabaya Pada tahun1970 - 1990 di RS Persahabatan
dilakukan operasi terhadap 137 kasus jenis tumor yang ditemukan adalah
322 teratoma 24 timoma8 tumor syaraf 43 limfoma Data
RSUD Dr Soetomo menjelaskan lokasi tumor pada mediastinum anterior
67 kasus mediastinum medial 29 dan mediastinum posterior 255 3
Kebanyakan tumor mediastinum tanpa gejala dan ditemukan pada
saat dilakukan foto toraks untuk berbagai alasan Keluhan penderita
biasanya berkaitan dengan ukuran dan invasi atau kompresi terhadap organ
sekitar misalnya sesak napas berat sindrom vena kava superior (SVKS)
dan gangguan menelan 3
Diagnosis yang lebih dini dan lebih tepat dari proses mediastinum
telah dimungkinkan dengan penggunaan peningkatan foto rontgen dada
CT-Scan MRI serta telah memperbaiki keberhasilan dalam mengobati
lesi mediastinum Bersama dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini
kemajuan dalam anestesi kemoterapi immunoterapi dan terapi radiasi
telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Anatomi Pulmo
Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-
masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis
facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior
margo inferior margo posterior) 5
Gambar 27 Pulmo
Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh
pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke
cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5
Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan
berikut 5
Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan
costa
Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum
dan ke dorsal dengan sisi vertebra
Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang
cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan
karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi
Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut
Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung
Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica
paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies
costalis dan facies mediastinalis
Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di dorsal
Gambar 28 Segmentasi pulmo
Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo
Pembuluh darah dan saraf pulmo
Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu
apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua
vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari
satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5
Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari
radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5
Gambar 210 Vaskularisasi pulmo
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Rongga mediastinum ini sempit dan tidak dapat diperluas maka
pembesaran tumor dapat menekan organ di dekatnya dan dapat
menimbulkan kegawatan yang mengancam jiwa 1
Adapun frekuensi tumor mediastinum dikepustakaan luar
berdasarkan penelitian retrospektif dari tahun 1973 sampai dengan 1995 di
New Mexico USA didapatkan 219 pasien tumor mediastinum ganas yang
diidentifikasi dari 110284 pasien penyakit keganasan primer jenis
terbanyak adalah limfoma 55 sel germinal 16 timoma 14 sarkoma
5 neurogenik 3 dan jenis lainnya 7 2
Sedangkan data frekuensi tumor mediastinum di Indonesia antara
lain didapat dari SMF bedah Thorak RS Persahabatan Jakarta dan RSUD
Dr Sutomo Surabaya Pada tahun1970 - 1990 di RS Persahabatan
dilakukan operasi terhadap 137 kasus jenis tumor yang ditemukan adalah
322 teratoma 24 timoma8 tumor syaraf 43 limfoma Data
RSUD Dr Soetomo menjelaskan lokasi tumor pada mediastinum anterior
67 kasus mediastinum medial 29 dan mediastinum posterior 255 3
Kebanyakan tumor mediastinum tanpa gejala dan ditemukan pada
saat dilakukan foto toraks untuk berbagai alasan Keluhan penderita
biasanya berkaitan dengan ukuran dan invasi atau kompresi terhadap organ
sekitar misalnya sesak napas berat sindrom vena kava superior (SVKS)
dan gangguan menelan 3
Diagnosis yang lebih dini dan lebih tepat dari proses mediastinum
telah dimungkinkan dengan penggunaan peningkatan foto rontgen dada
CT-Scan MRI serta telah memperbaiki keberhasilan dalam mengobati
lesi mediastinum Bersama dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini
kemajuan dalam anestesi kemoterapi immunoterapi dan terapi radiasi
telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Anatomi Pulmo
Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-
masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis
facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior
margo inferior margo posterior) 5
Gambar 27 Pulmo
Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh
pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke
cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5
Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan
berikut 5
Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan
costa
Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum
dan ke dorsal dengan sisi vertebra
Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang
cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan
karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi
Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut
Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung
Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica
paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies
costalis dan facies mediastinalis
Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di dorsal
Gambar 28 Segmentasi pulmo
Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo
Pembuluh darah dan saraf pulmo
Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu
apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua
vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari
satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5
Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari
radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5
Gambar 210 Vaskularisasi pulmo
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
CT-Scan MRI serta telah memperbaiki keberhasilan dalam mengobati
lesi mediastinum Bersama dengan kemajuan dalam teknik diagnostik ini
kemajuan dalam anestesi kemoterapi immunoterapi dan terapi radiasi
telah meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Anatomi Pulmo
Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-
masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis
facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior
margo inferior margo posterior) 5
Gambar 27 Pulmo
Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh
pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke
cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5
Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan
berikut 5
Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan
costa
Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum
dan ke dorsal dengan sisi vertebra
Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang
cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan
karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi
Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut
Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung
Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica
paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies
costalis dan facies mediastinalis
Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di dorsal
Gambar 28 Segmentasi pulmo
Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo
Pembuluh darah dan saraf pulmo
Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu
apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua
vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari
satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5
Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari
radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5
Gambar 210 Vaskularisasi pulmo
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
TINJAUAN PUSTAKA
A Anatomi Pulmo
Pulmo merupakan organ yang terletak di cavum thoraks Masing-
masing pulmo memiliki puncak (apex) tiga permukaan (facies costalis
facies mediastinalis facies diaphragmatica) dan tiga tepi (margo anterior
margo inferior margo posterior) 5
Gambar 27 Pulmo
Apex pulmonalis ialah ujung cranial yang tumpul dan tertutup oleh
pleura servikalis Apex pulmonalis dan pleura servikalis menonjol ke
cranial melalui apertura thoracis superior ke dalam pangkal leher 5
Permukaan paru-paru Masing-masing paru memiliki permukaan
berikut 5
Facies costalis terhampar pada sternum cartilage costalis dan
costa
Facies mediastinalis ke medial berhubungan dengan mediastinum
dan ke dorsal dengan sisi vertebra
Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang
cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan
karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi
Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut
Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung
Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica
paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies
costalis dan facies mediastinalis
Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di dorsal
Gambar 28 Segmentasi pulmo
Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo
Pembuluh darah dan saraf pulmo
Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu
apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua
vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari
satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5
Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari
radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5
Gambar 210 Vaskularisasi pulmo
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Facies diaphragmatica bertumpu pada kubah diaphragma yang
cembung cekungan terdalam terdapat pada paru-paru kanan
karena letak kubah sebelah kanan lebih tinggi
Tepi paru-paru Masing-masing paru memiliki tepi berikut
Margo anterior adalah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di sebelah ventral yang bertumpang pada jantung
Margo inferior membentuk batas lingkar facies diaphragmatica
paru-paru dan memisahkan facies diaphragmatica dari facies
costalis dan facies mediastinalis
Margo posterior ialah tepi pertemuan facies costalis dengan facies
mediastinalis di dorsal
Gambar 28 Segmentasi pulmo
Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo
Pembuluh darah dan saraf pulmo
Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu
apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua
vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari
satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5
Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari
radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5
Gambar 210 Vaskularisasi pulmo
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Gambar 29 Lobus dan fissure pulmo
Pembuluh darah dan saraf pulmo
Masing-masing pulmo memperoleh perdarahan dari satu
apulmonalis yang besar dan darah venosa disalurkan keluar melalui dua
vpulmonalis A pulmonalis dextra dan a pulmonalis sinistra berasal dari
satu truncus pulmonalis setinggi angulus sterni 5
Saraf pulmo berasal dari plexus pulmonalis ventral dan dorsal dari
radix pulmonis dexter dan radix pulmonis sinister 5
Gambar 210 Vaskularisasi pulmo
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Anatomi Mediastinum
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong
pleura dikenal sebagai mediastinum Struktur dalam mediastinum diliputi
oleh jaringan ikat pembuluh darah dan limfe Jarangnya jaringan ikat dan
elastisitas paru-paru dan pleura parietalis memungkinkan mediastinum
menyesuaikan diri kepada perubahan gerak dan volume dalam cavitas
thoracis 5
Gambar 21 Pembagian mediastinum
Gambar 22 Posisi mediastinum diantara paru
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Batas Ruang mediastinum adalah
Superior Pintu masuk torak
Inferior Diafragma
Lateral Pleura Mediastinalis
Posterior Tulang belakang
Anterior Sternum
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting 6
1 Mediastinum superior mulai pintu atas toraks (apertura thoracis
superior) sampai ke batas garis yang menghubungkan manubrium
sterni dengan diskus intervertebra Th IV-V
Dari ventral ke dorsal struktur utama dalam medistinum superior ialah
Thymus
Pembuluh besar yang berhubungan dengan jantung dan
pericardium v brachiocephalica v cava superior dan arcus
aortae
N phrenicus dan n vagus kedua sisi
Plexus cardiacus
Trachea
N laryngeus recurrens sinister
Oesophagus
Ductus thoracicus
Otot-otot pravertebral
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Gambar 23 Mediastinum Superior
2 Mediastinum anterior dari dinding belakang sternum sampai dinding
depan perikardium Dalam mediastinum anterior terdapat jaringan ikat
jarang lemak pembuluh limfe beberapa kelenjar limfe dan cabang
pembuluh thoracica interna
Gambar 24 Mediastinum Anterior
3 Mediastinum posterior dari dinding belakang perikardium sampai
dinding depan corpus vertebrae torakalis Mediastinum posterior berisi
pars thoracica aortae ductus thoracicus nodi lymphatici mediastinales
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
posteriors v azygos oesophagus plexus oesophagealis kedua truncus
sympathicus torakal dan nn Splanchnici thoracici
Gambar 25 Mediastinum Posterior
4 Mediastinum medial dari dinding depan perikardium ke dinding
belakang perikardium Dalam mediastinum medial terdapat jantung
dan pembuluh besar
Gambar 26 Mediastinum Medial
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
A Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Gambar 36 Tumor paru
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
B Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
Jenis tumor berdasarkan lokasinya
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum