143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

17
BAB I PENDAHULUAN Silikone atau dimethylsiloxane adalah polimer inorganik yang terdiri dari tulang belakang silikon-oksigen. Silikone dapat disintesis menjadi beberapa jenis material seperti cairan, gel dan karet. 1 Silikone tidak berbau, tak berwarna, tahan air, tahan kimia, tahan oksidasi dan stabil pada suhu tinggi. Silikon cair dikembangkan tahun 1963 dan digunakan sebagai bahan augmentasi pada payudara dan wajah. Lama kelamaan, banyak laporan tentang akumulasi bahan ini yang mengakibatkan efek samping termasuk peradangan, indurasi, perubahan warna kulit dan granuloma akibat silikone. 2 Silikonoma adalah granuloma kronik k. Silikonoma atau sclerosing lipogranuloma adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan banyaknya granuloma-granuloma serta fibrosis yang terjadi pada jaringan lemak subkutan akibat dari injeksi silikone maupun mineral oil lainnya. 3,4 Silikonoma penis terjadi akibat injeksi cairan viskositas tinggi untuk tujuan membesarkan ukuran maupun merubah kontur penis. Hal ini menyebabkan konsekuensi rusaknya fungsi seksual dari organ tersebut. 5 Saat ini penggunaan silikone cair baik untuk alasan kecantikan maupun lain-lain sudah sangat populer di kalangan masyarakat luas. Tidak sedikit pula saat ini praktek penyuntikan silikone secara ilegal yang dilakukan oleh tenaga non medis. Umumnya penyuntikkan silikone ini dilakukan pada tempat-tempat yang ingin dirubah bentuk dan konturnya misalnya di daerah hidung, dagu, kelopak mata, pipi, payudara hingga penis. 6 Sejak dahulu, banyak yang menganut paham bahwa memiliki organ seksual dengan ukuran yang besar merupakan simbol kekuatan seorang pria khususnya dalam hal seksualitas sehingga hal ini sudah menjadi budaya popoler pada komunitas primitif meskipun praktek ini menjadi kurang modis setelah tahun 1990an. Namun praktek ini terus berlanjut di beberapa 1

Transcript of 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Page 1: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

BAB I

PENDAHULUAN

Silikone atau dimethylsiloxane adalah polimer inorganik yang terdiri dari

tulang belakang silikon-oksigen. Silikone dapat disintesis menjadi beberapa jenis

material seperti cairan, gel dan karet.1 Silikone tidak berbau, tak berwarna, tahan

air, tahan kimia, tahan oksidasi dan stabil pada suhu tinggi. Silikon cair

dikembangkan tahun 1963 dan digunakan sebagai bahan augmentasi pada

payudara dan wajah. Lama kelamaan, banyak laporan tentang akumulasi bahan ini

yang mengakibatkan efek samping termasuk peradangan, indurasi, perubahan

warna kulit dan granuloma akibat silikone.2

Silikonoma adalah granuloma kronik k. Silikonoma atau sclerosing

lipogranuloma adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan banyaknya

granuloma-granuloma serta fibrosis yang terjadi pada jaringan lemak subkutan

akibat dari injeksi silikone maupun mineral oil lainnya.3,4 Silikonoma penis terjadi

akibat injeksi cairan viskositas tinggi untuk tujuan membesarkan ukuran maupun

merubah kontur penis. Hal ini menyebabkan konsekuensi rusaknya fungsi seksual

dari organ tersebut.5

Saat ini penggunaan silikone cair baik untuk alasan kecantikan maupun

lain-lain sudah sangat populer di kalangan masyarakat luas. Tidak sedikit pula

saat ini praktek penyuntikan silikone secara ilegal yang dilakukan oleh tenaga non

medis. Umumnya penyuntikkan silikone ini dilakukan pada tempat-tempat yang

ingin dirubah bentuk dan konturnya misalnya di daerah hidung, dagu, kelopak

mata, pipi, payudara hingga penis.6 Sejak dahulu, banyak yang menganut paham

bahwa memiliki organ seksual dengan ukuran yang besar merupakan simbol

kekuatan seorang pria khususnya dalam hal seksualitas sehingga hal ini sudah

menjadi budaya popoler pada komunitas primitif meskipun praktek ini menjadi

kurang modis setelah tahun 1990an. Namun praktek ini terus berlanjut di beberapa

1

Page 2: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

bagian dunia, hal ini dibuktikan dari banyaknya laporan kasus baik dari Asia

maupun Eropa.7

Penelitian yang dilakukan oleh Tack Lee dkk (1994) pada pasien-pasien

yang memiliki riwayat injeksi silikone maupun bahan-bahan lain oleh tenaga non

medis menyimpulkan bahwa tujuan penggunaan silikone maupun bahan-bahan

lain untuk injeksi pada penis diataranya yaitu : memperbesar ukuran penis,

mengatasi masalah disfungsi ereksi, dan untuk memuaskan pasangan seksual.

Gejala-gejala yang timbul juga bervariasi tetapi yang terbanyak dikeluhkan adalah

nyeri pada lokasi suntikkan. Sedangkan sebagian pasien memiliki keluhan yang

tidak spesifik seperti perubahan kontur penis dan perubahan warna kulit pada

lokasi suntikkan.8

2

Page 3: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Silikonoma adalah granuloma kronik yang timbul karena adanya iritasi

yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama dengan silikone. Silikonoma

atau sclerosing lipogranuloma sering adalah suatu kondisi kulit yang ditandai

dengan banyaknya granuloma-granuloma serta fibrosis yang terjadi pada jaringan

lemak subkutan akibat dari injeksi silikone maupun mineral oil lainnya.3,4

Sclerosing lipogranuloma pada genitalia pria adalah suatu keadaan dimana

terdapat massa subkutan pada penis. Silikonoma penis terjadi akibat injeksi cairan

viskositas tinggi untuk tujuan membesarkan ukuran maupun merubah kontur

penis. Karna material tersebut tidak bisa di metabolisme oleh tubuh sehingga

menimbulkan reaksi tubuh terhadap benda asing. Akibatnya berisiko terhadap

kesehatan dan memerlukan intervensi segera agar tidak menyebabkan gangguan

fungsi organ.8

Anatomi

Penis terdiri dari radix penis yang terfiksasi dan korpus penis yang

tergantung bebas. Korpus penis terdiri dari dua permukaan yaitu permukaan

dorsum penis dan ventral yang berada dekat uretra. Jaringan erektil penis tersusun

dalam tiga kolom longitudinal yaitu sepasang korpus kavernosum dan sebuah

korpus spongiosum di bagian tengah. Pada bagian distal corpus spongiosum penis

melebar membentuk glands penis. Pada ujung glands penis terdapat celah yang

merupakan muara uretra disebut ostium uretra externa. Glands dilapisi kulit tipis

berlipat yang dapat ditarik ke proksimal yang disebut preputium. Preputium ini

dibuang saat dilakukan tindakan sirkumsisi.9

3

Page 4: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Anatomi Genitalia Eksterna Pria

Epidemiologi

Penggunaan silikone cair, paraffin maupun mineral oil jenis lain dengan

tujuan memperbesar ukuran dan merubah kontur penis sudah dikenal pada

komunitas primitif. Walaupun banyak komplikasi serius akibat praktek ini, tren

semacam ini semakin populer hingga abad ke 20. Kasus silikonoma penis telah

banyak dilaporkan dalam literatur internasional paling banyak terjadi di Asia,

Rusia, dan Eropa Timur. Pasien terbanyak laki-laki dewasa muda.10,11

Etiologi

Silikonoma atau sclerosing lipogranuloma terjadi akibat penggunaan

injeksi zat seperti silikone, paraffin maupun mineral oil lainnya.11

Histopatologi

Silikonoma terjadi akibat injeksi silikone maupun mineral oil jenis lain.

Granuloma semacam ini disebabkan oleh proses radang kronik yang bersamaan

dengan infeksi akibat adanya benda asing dalam interstisial, sedangkan tubuh

tidak memiliki enzim untuk memetabolisme bahan eksogen yang berada di

interstisial sehingga terjadi reaksi penolakan terhadap benda asing.11 Proses

radang ini diperantarai oleh makrofag, limfosit dan kadang-kadang sekelompok

sel raksasa berinti banyak. Sifat khas peradangan ini adalah pengumpulan

makrofag dalam jumlah besar dan agregasi makrofag menjadi gumpalan-

4

Page 5: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

gumpalan nodular yang disebut granuloma. Granuloma biasanya terbentuk karena

adanya agen penyerang yang menetap di jaringan yang resisten terhadap usaha

tubuh untuk membuangnya. Agen-agen semacam itu dapat berupa bahan-bahan

tidak larut tetapi steril.12 Gambaran histopatologi pada penyakit ini adanya

substitusi jaringan subkutan dengan ruang kistik minyak. Ruang ini muncul

sebagai kista kosong ketika dilakukan pengecatan dengan hematoksilin dan

eosin.10

Gejala Klinis

Reaksi penolakan terhadap benda asing muncul dalam bentuk peradangan

sehingga menyebabkan gejala klinis seperti nyeri, indurasi, edema, jaringan parut,

ulserasi, perubahan warna kulit dan pembengkakan pada penis, deformitas,

nekrosis, nyeri saat ereksi dan ketidak mampuan melakukan aktifitas seksual.

Gejala-gejala tersebut kebanyakan muncul setelah beberapa bulan sampai

beberapa tahun setelah injeksi.13

Terapi

Terapi definitif pada pasien dengan kasus silikonoma penis meliputi eksisi

dan pengangkatan lengkap massa yang terdapat pada jaringan kulit maupun

subkutan yang bisa menyebabkan gangguan fungsi organ, teknik ini merupakan

metode yang tepat untuk menghindari gejala penyakit ini muncul lagi di masa

depan. Terdapat juga teknik lain yaitu kombinasi antara teknik di atas dengan

teknik penggunaan Scrotal Flaps atau Split Thickening Skin Grafts.14,15 Pada

teknik scrotal flaps setelah seluruh massa diangkat, kemudian dilakukan skin flap

menggunakan kulit skrotum yang di vaskularisasi oleh cabang posterior arteri

pudenda interna atau cabang anterior arteri pudenda eksterna sebagai flap.8 Split

Thickening Skin Grafts merupakan skin graft yang meliputi seluruh bagian

epidermis dan dermis. Cara ini lebih dapat diterima dari segi kosmetika dan

perbaikan fungsi seksual. Bisa menggunakan kulit dari bagian inguinal maupun

kulit asli dari penis.10

5

Page 6: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Prognosis

Pengangkatan seluruh massa merupakan satu-satunya penanganan yang

efektif dan tepat. Kekambuhan dapat terjadi pada kasus eksisi yang tidak

lengkap.13

6

Page 7: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas Penderita

Nama : Tn. FF

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 35 tahun

Agama : Kristen Protestan

Bangsa : Indonesia

Pendidikan : Tamat SLTA

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Tateli Jaga.II

MRS : 8 Oktober 2012

I.ANAMNESIS

Keluhan utama : bengkak dan nyeri pada penis dan sekitarnya.

Riwayat Penyakit Sekarang

Bengkak disertai nyeri pada penis dan sekitarnya sejak ±1 bulan yang lalu.Awalnya pada bulan April 2011 penderita menggunakan bahan semacam minyak yang disuntikkan pertama kali di batang penis bagian atas sebanyak 10 cc. Dua minggu kemudian karena penderita merasa bentuk penis tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga penderita meminta temannya untuk menyuntikkan kembali sebanyak 10 cc di batang penis bagian bawah. Riwayat suntikkan kedua-duanya dilakukan oleh teman penderita.

Saat ini penderita merasa tidak nyaman pada daerah penis dan sekitar, bengkak dan nyeri terutama pada saat ereksi dan posisi jongkok. Riwayat hubungan suami istri sejak munculnya keluhan biasa. Riwayat penggunaan antibiotik dan kortikosteroid sejak munculnya keluhan diakui penderita. Awalnya keluhan berkurang namun tidak sembuh, sehingga penderita datang berobat ke dokter spesialis bedah plastik.

7

Page 8: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat sakit jantung dan darah tinggi disangkal penderita.

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

Riwayat KebiasaanMerokok (+), alkohol (+)

Riwayat SosialMenikah, 1 orang anak.

II.PEMERIKSAAN FISIK

GCS : E4V5M6

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Frekuensi nadi : 68 x/menit

Frekuensi nafas : 20 x/menit

Suhu : 36,4◦C

Warna kulit : Hitam

Kepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Leher : Tidak ada kelainan

Thoraks : Inspeksi : Simetris kiri=kanan

Palpasi : Stem fremitus kiri=kanan

Perkusi : Sonor kiri=kanan

Auskultasi : Suara pernapasan vesikuler kiri=kanan

Abdomen : Inspeksi : Datar

Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-)

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Status lokalis : Pada regio genitalia tampak pembengkakan pada penis

dan skrotum, kontur penis tidak beraturan.

Ekstremitas : Tidak ada kelainan.

8

Page 9: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Diagnosis : Silikonoma Penis.

Terapi : Pembedahan dengan eksisi parsial dan rekonstruksi.

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG

Kesan : Dalam batas normal

FOTO THORAX

Kesan : Normal

LABORATORIUM

Leukosit : 6700 sel/mm³

Eritrosit : 4.12 106/mm³

Hemoglobin : 12.3 g/dL

Hematokrit : 35.7 %

Trombosit : 128 106/mm³

Hitung Jenis

Eosinofil : 3.3 %

Basofil : 0.5 %

Neutrofil : 45.3 %

Limfosit : 41.5 %

Monosit : 9.4 %

LED : 45 mm/jam

Waktu perdarahan (BT) : 2’

Waktu pembekuan (CT) : 15’

SGOT : 27 U/L

SGPT : 48 U/L

Ureum : 26 mg/dL

Kreatinin : 1.00 mg/dL

Natrium (Na) : 135 mEq/L

9

Page 10: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Kalium (K) : 3.2 mEq/L

Klorida (Cl) : 104 mEq/L

FOLLOW UP

Selasa, 9/10/2012

S : bengkak dan nyeri pada regio penis dan scrotum.

O : VS : TD : 110/80 N : 68x/menit R : 24x/menit S : 36,5oC

A : silikonoma penis

P : -Rencana operasi 10/10/2012

-Crossmatch dan siapkan darah 2 bag PRC.

Rabu, 10/10/2012

S : bengkak dan nyeri pada regio penis dan scortum.

O : VS : TD : 120/80 N : 64x/menit R : 20 x/menit S : 36,3oC

A : silikonoma penis

P : Operasi dilakukan tanggan 10/10/2012

Tindakan yang akan dilakukan adalah mengeluarkan sebagian benda asing yang

bisa menyebabkan gangguan fungsi.

Kamis, 11/10/2012

S : nyeri pada luka operasi.

O : VS : TD : 120/80 N : 64x/menit R : 22 x/menit S : 36,3◦C

Regio penis : luka terawat.

A : post eksisi + repair silikonoma

P : IVFD RL

Actacef 3x1 gr IV

Ketorolac 3x1 amp

Ranitidin 3x1 amp

Jumat, 12/10/2012

10

Page 11: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

S : nyeri luka operasi.

O : VS : TD : 120/80mmHg N : 60x/menit R : 22x/menit S : 36,2◦C

Regio penis : luka terawat

A : post eksisi+repair silikonoma

P : IVFD RL

Actacef 3x1 gr IV

Ketorolac 3x1 amp

Ranitidin 3x1 amp

Sabtu, 13/10/2012

S : (-)

O : VS : TD : 110/80mmHg N : 60x/menit R : 20 x/menit S : 36,3◦C

Regio penis : luka terawat.

A : post eksisi+repair silikonoma

P : terapi lanjut.

Minggu, 14/10/2012

S : (-)

O : VS : TD : 120/80 mmHg N : 64 x/menit R : 20 x/menit S : 36,1◦C

Regio penis : luka terawat

A : post eksisi + repair silikonoma

P : aff infus

Cefadroxil tab 2x500 mg

Senin, 15/10/2012

S : (-)

O : VS : TD : 120/80 mmHg N : 60 x/menit R : 22 x/menit S : 36,4 ◦C

Regio penis : luka terawat

A : post eksisi + repair silikonoma

P : Cefadroxil tab 2x1

Nutriflam 3x1

11

Page 12: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Laporan Operasi

Tanggal operasi : 10/10/2012

Jam : 09.30-11.00

Diagnosa Pra-Operatif : Silikonoma Penis

Diagnosa Post-Operatif : Silikonoma Penis.

Tindakan : Eksisi partial dan rekonstruksi.

Laporan operasi : Penderita tidur terlentang dengan GA

A & Antisepsis lapangan operasi

Insisi coronal bagian distal melingkar.

Dilakukan eksisi partial pada jaringan fibrosis.

Kontrol perdarahan.

Luka dijahit interupted.

Operasi selesai.

BAB IV

12

Page 13: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

PEMBAHASAN

Diagnosis silikonoma penis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Pada anamnesis didapatkan adanya keluhan rasa tidak nyaman pada regio

penis dan scrotum disertai bengkak dan nyeri. Riwayat penggunaan bahan cair

yang di injeksi satu setengah tahun yang lalu sebanyak dua kali dan dilakukan

oleh teman penderita.

Berdasarkan kepustakaan silikonoma penis terjadi karena adanya iritasi

yang terus menerus dalam jangka waktu yang lama dengan silikone. Keluhan

penyakit ini biasanya muncul setelah beberapa bulan sampai beberapa tahun

setelah injeksi cairan dengan viskositas tinggi serta dilakukan oleh tenaga

nonmedis.2-6

Pada pemeriksaan fisik di regio penis didapatkan adanya bengkak,

perubahan warna kulit dan perubahan kontur penis. Reaksi penolakan terhadap

benda asing sebagai respons normal tubuh muncul dalam bentuk peradangan

sehingga menyebabkan gejala klinis seperti nyeri, pembengkakan pada penis,

indurasi, ulserasi, edema, jaringan parut, perubahan warna kulit pada penis,

deformitas, nyeri saat ereksi dan ketidak mampuan melakukan aktifitas seksual.13

Pemeriksaan penunjang laboratorium pada hitung jenis leukosit

didapatkan limfosit 41,5 %, monosit 9,4 %. Granuloma semacam ini disebabkan

oleh proses radang kronik yang bersamaan dengan infeksi akibat adanya benda

asing dalam interstisial, sedangkan tubuh tidak memiliki enzim untuk

memetabolisme bahan eksogen tersebut sehingga terjadi reaksi penolakan

terhadap benda asing. Proses radang kronik ini diperantarai oleh makrofag,

limfosit dan kadang-kadang sekelompok sel raksasa berinti banyak.11,12

Terapinya adalah dengan eksisi parsial pada jaringan yang fibrosis dan

rekonstruksi. Terapi definitif pada pasien silikonoma penis adalah dengan eksisi

dan pengangkatan massa yang terdapat pada jaringan kulit maupun subkutan yang

bisa menyebabkan gangguan fungsi organ.14

Prognosis pada pasien ini baik karena luka post operasi terawat baik setiap

hari serta keluhan nyeri seperti saat sebelum operasi sudah tidak dirasakan lagi.

13

Page 14: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

BAB V

PENUTUP

14

Gambar 1 dan 2 : Foto Pre-Operatif. Gambar 3 dan 4 : Silikonoma penis post-operatif hari I. Gambar 5 dan 6 : Foto post-operatif hari V.

2

6

1

3

5

4

Page 15: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

Kesimpulan

Silikonoma penis terjadi akibat dari injeksi cairan dengan viskositas tinggi

dalam hal ini silikone dengan tujuan membesarkan penis memiliki banyak

konsekuensi merusak fungsi seksual dan kosmetik dari organ tersebut. Hampir

selalu tindakan ini disarankan dan dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan

tidak memiliki latar belakang medis. Terapi definitif pada pasien dengan kasus

silikonoma penis meliputi eksisi dan pengangkatan lengkap massa yang terdapat

pada jaringan kulit maupun subkutan yang bisa menyebabkan gangguan fungsi

organ, teknik ini merupakan metode yang tepat untuk menghindari gejala penyakit

ini muncul lagi di masa depan.

Saran

Poin penting dari masalah ini adalah kurangnya informasi pada publik

tentang kehidupan seksual yang sehat. Sebab banyak pasien tergiur dengan

tindakan injeksi silikone karna harganya yang murah serta menginginkan

performa seksual yang tinggi untuk mereka dan pasangannya tanpa mengetahui

efek dari injeksi tersebut. Maka dari itu, edukasi dan informasi bagi masyarakat

luas tentang hal ini sangat penting untuk mencegah kesalahpahaman yang sudah

populer di masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

15

Page 16: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

1. Grabb & Smith’s Plastic Surgery. Edisi 4. 1997.

2. Anonym. Silikone. http://id.wikipedia.org/wiki/Silikone. 2012.

3. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 26. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000.

4. Anonym. Sclerosing Lipogranuloma. 2010. http://en.wikipedia.org/wiki/Sclerosing_lipogranuloma

5. Tanggo V, Budi AS. Differentiation Management In Reconstruction of Penile Siliconoma. Departement of Plastic Reconstructive and Esthetic Surgery Airlangga University, Dr Soetomo General Hospital Surabaya, Indonesia. 2012.

6. Anonym. Injeksi Silikon Awas Efek Sampingnya. 2009. http://zanikhan.multiply.com/journal/item/6119

7. Wiwanitkit V. Penile Injection of Foreign Bodies in Eight Thai Patients. Departement of Laboratory Medicine, Faculty of Medicine, Chulalongkom University, Bangkok, Thailand. 2004.

8. Lee T, Choi HR, Lee YT, Lee YH. Paraffinoma of the Penis. Yonsei Medical Journal. Volume 35. No 3. 1994.

9. Qadrijati I. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia. PSKS, UNS. 2011.

10. Marc A, Bjurlin, et al. Mineral Oil-Induced Sclerosing Lipogranuloma of The Penis. Division of Urology, Departement of Surgery, Cook County Health and Hospital System, Cook County Hospital, Chicago. 2010.

11. Cubilla A. Chaux LD. Penis and Scrotum Non-neoplastic Lesion of Scrotum Sclerosing Lipogranuloma. 2010.

12. Price SA, Wilson LM. Patofosiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005.

13. Bayraktar N, Basar I. Penile paraffinoma. Hindawi Publishing Corporation. Case Report in Urology. 2012.

14. Jeong JH, Shin HJ, Woo SH, Seul JH. A New Repair Technique for Penile Paraffinoma. Departement of Plastic and Reconstuctive Surgery, Yeungnam University College of Medicine, Korea. 1996.

15. Kokkonouzis I, Antoniou G, Droulias A. Penis Deformity After Intra-Urethral Liquid Paraffin Administration in a Young Male : a Case Report.

Department of Urology, Kyparissia General Hospital, Kyparissia, Greece. 2008.

16

Page 17: 143370979 Laporan Kasu Silikon Eksi

17