1402110659_gbpp-hukum-agraria

4

Click here to load reader

Transcript of 1402110659_gbpp-hukum-agraria

Page 1: 1402110659_gbpp-hukum-agraria

GARIS-GARIS BESAR PEDOMAN PENGAJARAN

JUDUL MATAKULIAH : HUKUM AGRARIANOMOR KODE / SKS : H.K.A/2 SKSDESKRIPSI SINGKAT : Matakuliah ini mempelajari pengertian hukum agraria dan hukum tanah, politik hukum pertanahan

nasional dalam UUD 1945 dan hubungannya dengan UUPA, ruang lingkup hukum agraria, perkembangannya sebagai ilmu hukum yang mandiri, sumber hukum agraria, prinsip dasar hukum agraria nasional, hak-hak penguasaan atas tanah, hak-hak atas tanah, pendataran dan konversi hak atas tanah, pembebanan dan peralihan hak atas tanah, serta pengadaan tanah untuk pembangunan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa akan dapat menguraikan secara teoretis yuridis yang

berkaitan dengan hak penguasaan atas tanah, dapat mengetahui perkembangannya dan mahasiswa menganalisis setiap masalah pertanahan.

NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN TA-TAP MU-KA

LITERATUR

1

2

3.

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan pengertian hukum agraria sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri, obyek dan ruang lingkup hukum agraria, landasan konstitusi dan politik hukum agraria serta perkembangan hukum agraria sebagai matakuliah mandiri.

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan sejarah perkembangan hukum agraria, mulai dari sebelum masa kolonial, masa kolonial sampai pada masa kemerdekaan baik sebelum maupun sesudah berlakunya UUPA

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan hukum pertanahan sebagai bagian dari hukum

Hukum Agraria sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri

Sejarah perkembangan hukum agraria

Hukum pertanahan sebagai bagian hukum agraria

1. Pengertian hukum agraria nasional dan hukum tanah2. Politik hukum agraria nasional dalam UUD 1945 dan

hubungannya dengan UUPA3. Ruang lingkup kajian hukum agraria/hukum tanah4. Sumber hukum agraria/hukum tanah5. Perkembangan hukum agraria sebagai matakuliah

mandiri

1. Masa sebelum kemerdekaan (1945) a. Sebelum Agrarische Wet (AW) 1870 b. Setelah AW 1870 s/d Proklamasi2. Masa kemerdekaan a. Sebelum UUPA (1945-1960) b. Masa UUPA (24 Sep 1960 s/d sekarang)

1. Pengantar 2. Politik hukum pertanahan

sebagai bagian dari politik hukum agraria

1 kali

1 kali

1 kali

1. Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah pembentukan UUPA, isi dan pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta.

2. Notonagoro, 1984, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.

3. Boedi Harsono,…4. R. Atang Ranumiharja,

Perkembangan Hukum Agraria di Indonesia, Tarsito, Bandung.

5. Notonagoro,…

1

Page 2: 1402110659_gbpp-hukum-agraria

4.

5.

6.

7.

agraria, menjelaskan obyek kajian hukum pertanahan serta UUPA dan peraturan pelaksanaannya

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar hukum agraria nasional

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pemecahan tanah pertanian, latar belakang dan tujuan dari larangan pemecahan itu serta bentuk atau isi ketentuan langannya.

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan pendaftaran tanah dan konversi hak atas tanah.

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan ketentuan hukum tentang peralihan hak atas tanah

Prinsip-prinsip dasar hukum agraria nasional

Hak-hak atas tanah

Pendaftaran dan konversi hak atas tanah

Peralihan hak atas tanah

3. Obyek dan ruang lingkup kajian hukum pertanahan.

4. UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) dan peraturan pelaksanaannya.

1. Nasionalisme dan kebangsaan 2. Hak menguasai negara3. Pengakuan hukum adat dan hak ulayat4. Fungsi sosial hak atas tanah5. Persamaan hak6. Land reform7. Land use planning

1. Hak milik2. Hak guna usaha3. Hak guna bangunan4. Hak Pakai5. Hak sewa6. Hak membuka Tanah7. Hak memungut hasil hutan8. Hak-hak lain yang akan ditetapkan dengan UU serta

hak yang sifatnya sementara (Pasal 53 UUPA)

1. Latar belakang dan arti penting pendaftaran tanah2. Tujuan pendaftaran tanah3. Dasar hukum pendaftaran tanah4. Pengertian konversi hak atas tanah dan hubungannya

dengan pendaftaran tanah 5. Tujuan konversi hak atas tanah6. Dasar hukum konversi hak atas tanah7. Pelaksanaan konversi hak atas tanah barat dan tanah

adat

1. Jual beli

3 kali

3 kali

2 kali

2 kali

6. UUPA (Pasal 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15)

7. PP No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah

8. Boedi Harsono,…9. AP Parlindungan, Land

Reform di Indonesia, Suatu studi perbandingan, Mandar Maju, Bandung, 1991

10. Maria SW Sumardjono, 2001, Kebijakan Pertanahan, antara regulasi dan implementasi, Penertbit Buku Kompas, Jakarta.

11. Pasal 16 UUPA

12. Sudargo Gautama, Tafsiran Undang-undang Pokok Agraria, Alumni, Bandung.

13. AP Parlindungan, Komentar atas UUPA, Alumni, Bandung.

14. Pasal 19 UUPA, Bagian Kedua UUPA, PP No. 24 Tahun 1997 dan Permenag/Kepala BPN No. 3 Tahun 1997

15. Boedi Harsono,…

16. UUPA dan PP No. 24 Tahun 1997

2

Page 3: 1402110659_gbpp-hukum-agraria

8.

9.

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan pembebanan hak atas tanah baik sebelum UU No. 4 Tahun 1996 maupun sesudahnya

Mahasiswa mengerti dan dapat menjelaskan pengadaan tanah baik untuk kepentingan umum maupun bukan kepentingan umum

Pembebanan hak atas tanah

Pengadaan tanah untuk pembangunan

2. Penukaran3. Penghibahan4. Pemberian dengan wasiat5. Pemberian menurut adat6. Perbuatan lain yang dimaksudkan untuk pemindahan

hak milik: Imbreng (pemasukan dalam usaha), wakaf dan lain-lain.

1. Pembebanan hak atas tanah sebelum UU No. 4 Tahun 1996

2. Pembebanan hak atas tanah setelah UU No. 4 Tahun 1996

1. Pengertian pengadaan tanah2. Dasar hukum pengadaan tanah3. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum4. Pengadaan tanah untuk bukan kepentingan umum5. Pencabutan hak dalam pengadaan tanah

1 kali

2 kali

17. Buku II KUHPer mengenai hipotik dan Stablaad tentang credit verband

18. UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

19. Pasal 18 UUPA20. Keppres No. 55 Tahun

199321. Permenag/Kepala BPN

No. 1 Tahun 199422. Maria SW Sumardjono,

1995, “Anatomi Keppres No. 55 Tahun 1993”, dalam Untoro Hariadi dan Masruchah (Editor), Tanah, Rakyat dan Demokrasi, Forum LSM-LPSM DIY dan YAPIKA, Yogyakarta.

3