14. ABSTRAK SKRIPSI
-
Upload
r-chandrajaya-listiandoko -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of 14. ABSTRAK SKRIPSI
-
7/28/2019 14. ABSTRAK SKRIPSI
1/2
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERJADINYA
MIOPIA TERHADAP KEJADIAN MIOPIA PADA MAHASISWA
ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
Oleh
R. CHANDRAJAYA LISTIANDOKO
Miopia merupakan salah satu gangguan penglihatan yang memiliki prevalensi tinggi didunia. Prevalensi miopia di kalangan mahasiswa kedokteran terbilang tinggi.
Faktor genetik, aktivitas melihat dekat, aktivitas outdoor, dan tingkat sosial
ekonomi memegang peranan penting terhadap kejadian miopia.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor resiko
terjadinya miopia terhadap kejadian miopia pada mahasiswa angkatan 2011
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada bulan September 2012. Sampel
yang digunakan sebanyak 103 mahasiswa dari jumlah populasi 139 mahasiswa.
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling denganmenggunakan taraf signifikansi () 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 mahasiswa (53,4%) dikategorikan
memiliki faktor genetik miopia, 79 mahasiswa (76,7%) memiliki aktivitas melihat
dekat lama, 26 mahasiswa (25,2%) memiliki aktivitas luar ruangan kurang, 103
mahasiswa (100%) memiliki tingkat sosial ekonomi tinggi, dan 46 mahasiswa
(44,7%) menderita miopia. Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan
bermakna antara faktor genetik terhadap kejadian miopia (p=0,031), tidak ada
hubungan bermakna antara aktivitas melihat dekat terhadap kejadian miopia
(p=0,081), ada hubungan bermakna antara aktivitas luar ruangan terhadap
-
7/28/2019 14. ABSTRAK SKRIPSI
2/2
kejadian miopia (p=0,045), dan untuk variabel tingkat sosial ekonomi tidak dapat
dilakukan uji statistik karena tingkat sosial ekonomi responden konstan
Kata kunci: faktor genetik, aktivitas melihat dekat, aktivitas luar ruangan, tingkat
sosial ekonomi, mahasiswa kedokteran.