1385656945
-
Upload
yonatalio-sugianto -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
description
Transcript of 1385656945
![Page 1: 1385656945](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072002/563db91e550346aa9a9a32ab/html5/thumbnails/1.jpg)
Dalam pembuatan sumur air tanah (groundwater wells) ada beberapa tahapan yang
perlu diperhatikan selama kegiatan tersebut berlangsung, diantaranya :
1. Persiapan
2. Pemboran Awal (Pilot Hole)
3. Electrical Logging
4. Pembersihan Lubang Bor (Reaming Hole)
5. Konstruksi Pipa Casing dan Saringan (Screen)
6. Pemasukan Kerikil Pembalut (Gravel Pack)
7. Pencucian dan Pembersiha (Well Development)
8. Pengecoran
9. Uji Pemompaan (Pumping Test)
10. Finishing
1. Persiapan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :
a. Pekerjaan Mobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau
mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya
ke lokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan lapangan.
b. Pekerjaan Persiapan Lokasi
Pada tahap pekerjaan ini meliputi :
Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan
mesin bor.
Pembuatan bak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi Lumpur
bor.
Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor apabila
formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan
formasi yang mudah runtu.
Penyetelan (setting) mesin bor beserta menara (rig), penyetelan (setting)
pompa Lumpur beserta selang-selangnya.
![Page 2: 1385656945](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072002/563db91e550346aa9a9a32ab/html5/thumbnails/2.jpg)
Penyedian air serta pengadukan Lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.
2. Pemboran Awal (Pilot Hole)
Sistem pemboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system bor
putar (rotary drilling) dan tekanan bawah (pull down pressure) yang dibarengi
dengan sirkulasi Lumpur bor (mud flush) kedalam lubang bor. Pemboran pilot
hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil
sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4
sampai dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau
spesifikasi mesin bor yang digunakan. Hal-hal yang perlu diamati dalam
pekerjaan pemboran pilot hole adalah :
Kekentalan (viskositas) Lumpur bor
Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya
(penetrasi waktu permeter)
Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan
dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor
sesuai dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting
adalah sebagai data pendukung hasil electrical logging untuk menentukan
posisi kedalaman sumber air (akuifer)
3. Electrical Logging
Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air,
tahap pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen).
Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat
tersebut menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus
dimasukakan kedalam lubang bor dan elektroda yang lain ditanam
dipermukaan. Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yng kemudian
menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke
elektroda di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan.
Penurunan inilah yang diukur.
![Page 3: 1385656945](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072002/563db91e550346aa9a9a32ab/html5/thumbnails/3.jpg)
4. Pembersihan Lubang Bor (Reaming Hole)
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai
dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang
direncanakan. Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama
seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting
(formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor
dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta masuknya
penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).
5. Konstruksi Pipa Casing dan Saringan (Screen)Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai
dengan gambar konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan
konstruksi saringan (screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging dan
analisa cutting. Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah
pemboran. Dari pemahaman aspek-aspek hydrogeology diharapkan
perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu memberikan sumur
pemanfatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan didaerah sekitar pemboran.
6. Pemasukan Kerikil Pembalut (Gravel Pack)
Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah untuk
menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan (screen)
dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan
(screen). Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah
dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil pembalut
(gravel pack) dapat tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi
pipa casing dengan dinding lubang bor.
7. Pencucian dan Pembersiha (Well Development)
![Page 4: 1385656945](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072002/563db91e550346aa9a9a32ab/html5/thumbnails/4.jpg)
Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dilakukan dengan
maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer erta kerikil
pembalut dari partikel hlus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat
terbuka penuh sehinga ar tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan
(screen) dengan sempurna. Manfaat dari tahap Well Development ini adalah :
a. Menghilangkan atau mengurangi penyumbatan (clogging) akuifer pada
dinding lobang bor.
b. Meningkatkan porositas dan permeabilitas akuifer disekeliling sumur dalam.
c. Menstabilakan formasi lapisan pasir disekeliling saringan, sehingga
pemompaan bebas dari kandungan pasir.
Pelaksanaan tahap Well Development dilakukan dengan cara :
a. Water Jetting
Peralatan yang digunakan disebut Jetting Tool, yaitu suatu alat dari pipa
yang mempunyai 4 lobang (dozzle). Alat ini dimasukkan kedalam sumur
dalam pada tiap-tiap interval saringan secara berurutan dari bawah keatas
dengan penghantar pipa bor yang dihubungkan dengan pompa yang
dihubungkan dengan pompa tekan yang memompakan air bersih kedalam
sumur dalam. Pada pengoperasiannya, alat ini digerakkan berputar-putar
atau dengan memutar-mutar pipa penghantarnya dan naik turun sepanjang
saringan (screen).
b. Air Lift
Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekanan udara kedalam
sumur dalam dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan diperbesar.
Pekerjaan air lift ini dilakukan mulai dari interval saringan paling atas ke
bawah secara berurutan hingga ke dasar sumur dalam.
8. Pengecoran
Maksud dan tujuan dari tahap grouting ini adalah :
a. Sebagai penguat (tumpuan) konstruksi pipa casing.
b. Untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam
pipa casing melalui saringan (screen).
![Page 5: 1385656945](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072002/563db91e550346aa9a9a32ab/html5/thumbnails/5.jpg)
9. Uji Pemompaan (Pumping Test)
Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk mengetahui
kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat untuk memilih
jenis serta kapasitas pompa ang sesuai yang akan dipasang disumur dalam
tersebut. Data-data yang dicat dalam uji pemompaan adalah :
a. Muka air tanah awal (pizometrik awal)
b. Debit pemompaan
c. Penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down)
d. Waktu sejak dimulai pemompaan
e. Kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan
f. Waktu setelah pompa dimatikan
Uji pemompaan dilakukan melalui 2 tahap :
a. Uji pemompaan bertahap (step draw-down test)
Uji pemompaan yang dilakukan 5 step, masing-masing selama 3 jam dengan
variasi debit yang berbeda.
b. Uji pemompaan panjang
Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 72 jam dengan debit tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal
pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan
pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air,
Kualitas air yang dianalisa adalah :
- pH air tersebut.
- Potensial redoks (Eh)
- Daya hantar listrik (Ec)
- Jumlah zat pada terlarut (TDS).
10. Finishing
Tahap finishing meliputi :
a. Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi
kabel-kabelnya.
![Page 6: 1385656945](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072002/563db91e550346aa9a9a32ab/html5/thumbnails/6.jpg)
b. Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah level
tanah, pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.
c. Pembuatan instalasi perpipaan, asesoris serta Well Cover.
d. Pembersihan dan perapihan lokasi.