133089345 Faktor Penyebab Kerusakan Pangan

download 133089345 Faktor Penyebab Kerusakan Pangan

of 46

description

kerusakan pangan

Transcript of 133089345 Faktor Penyebab Kerusakan Pangan

  • FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PANGAN

  • Bahan pangan

  • PENYEBAB UTAMA KERUSAKAN BAHAN PANGAN

    Pertumbuhan dan aktifitas mikroba

    Aktifitas enzim bahan pangan

    Serangga

    Parasit

    Tikus

    Suhu

    Kadar air

    Oksigen

    Sinar

    Jangka waktu penyimpanan

  • BAKTERI, RAGI DAN KAPANG

    Kontaminasi:

    Udara

    Wadah

    Setelah dikupas kulitnya

    Kotoran hewan

    Ekskret

    Saluran pencernaan

    Kontaminasi oleh Pseudomonas, Alcaligenes, Micrococcus, Achromobacter, Corynebacterium

    Kontaminasi spora bakteri, spora kapang

    Dilakukan sterilisasi dengan pemanasan

  • KEBERADAAN MIKROBA DI DALAM BAHAN PANGAN

    Hidrolisis pati oleh enzim Hidrolisis lemak menyebabkan ketengikan Merusak protein menghasilkan bau busuk Membentuk lendir, busa, gas warna, racun, asam, dll Jenis bakteri berdasar kisaran suhu: Termofilik (45-55C) Mesofilik (20-45C) Psikrofilik (< 20C) Jenis bakteri berdasar kebutuhan oksigen: Aerob (membutuhkan oksigen) Anaerob (tidak membutuhkan oksigen) Aerob fakultatif (tidak terlalu tergantung oksigen)

  • MIKROBA BAHAN MAKANAN

    Senyawa utama penyusun bahan makan terdiri dr protein, lemak, dan karbohidrat sangat mudah diuraikan oleh kegiatan mikroba yg ada di dalamnya secara enzimatik.

    Proses berlangsung secara anaerobik dan aerobik

    Kehadiran mikroba: ada yg menguntungkan dan ada yg merugikan

  • MIKROBA BAHAN MAKANAN

    Mikroba yg menguntungkan:

    Berperan dalam proses: penghasil makanan fermentasi.

    Fermentasi dibedakan menjadi dua macam:

    1. Fermentasi alkoholis: bir, anggur, tuak, brem, sider, dll

    2. Fermentasi non-alkoholis: tempe, kecap, tauco, terasi, yogurt, keju, dll

    Contoh fermentasi alkoholis:

    Pembuatan tempe: Rhizopus oligosporus dan R. stolonifer

    Pembuatan tape: saccaromyces serevisiae

  • MIKROBA YG MENGUNTUNGKAN

    Berperan dalam peningkatan nilai gizi (nutrisi) makanan

    Berperan dalam pengadaan bau dan cita rasa

    Berperan dalam pengubahan warna

    Peran langsung: konsumsi langsung

  • MIKROBA MERUGIKAN

    Jika kehadiran mikroba tersebut dalam bahan makanan akan: merubah bau, rasa dan warna yg tidak dikehendaki Menurunkan berat atau volume Menurunkan nilai gizi Merubah bentuk dan susunan senyawa Menghasilkan toksin (senyawa racun) Kerusakan yg paling umum adalah pembusukan yg disebabkan oleh bakteri atau jamur.

    Contoh: Pembusukan pd telur oleh

    bakteri Acromobacter, Pseudomonas, Proteus, Alcaligenes, dll

    Pembusukan pd buah dan umbi-umbian: Xanthomonas, Mucor, Rhizopus, Asperrgillus, Penicillium, Ragi, dll

    Pembusukan pd daging dan ikan: Serratia, Micrococus, bacillus, Achromobacter, pseudomonas, staphylococcus, dll

  • BAKTERI PENGHASIL SENYAWA YG KHAS

    Penghasil amoniak: Achromobacter, Flavobacterium,

    Penghasil indol: Sarcina, Pseudomonas

    Penghasil Trimetilamin: Enterobactericeae dan Erwinia

    Penghasil asam laktat: diplococus, Streptococcus, Pediococcus, Leuconostoc, Lactobaillus

    Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan tingginya kadar air pd bahan makanan tsb, misal: kadar air pd beras paling baik 14% sehingga kemungkinan mikroba tumbuh dan berkembangbiak sangat kecil.

  • KERUSAKAN BAHAN MAKANAN

    Kadar air yg terlalu tinggi dalam bahan makanan

    pH yang melibihi range untuk pertumbuhan mikroba

    Kerusakan pd susu ditandai dengan: rasa asam, dihasilkan gas, proteolisys, tidak homogen (terdapat butiran).

    Kerusakan pd susu bisa diakibatkan adanya aktivitas bakteri: Streptococus lactis, Bakteri coli, Clostridium, Micrococcus, Enterobacter, dll

  • KEBERADAAN ENZIM PADA BAHAN PANGAN

    Reaksi biokimia lebih cepat

    Aktifitas enzim dapat dihentikan dg pemanasan, perlakuan kimia, radiasi dan perlakuan lain.

    Enzim yang menguntungkan:

    Papain utk mengempukkan daging

    Pektinase utk menjernihkan sari buah

    Rennet utk menggumpalkan protein susu

  • KERUSAKAN BAHAN MAKANAN

    Kerusakan bahan makanan hasil olahan ditandai dengan: kemasan mengembung dan berbau, berwarna bintik kelabu, bintik karat, bintik jamur, tercium bau asam laktat.

    Penyebab kerusakan bahan makanan olahan: Bacteri coli, Leuconostoc, Enterobacter, salmonella, Clostridium, Propionobacterium,Cladospirilium, Penicilium, dll

  • MIKROBIOLOGI PASCA PANEN

    Beberapa jenis jamur yg tumbuh pada bahan makanan setelah dipanen, misal: Aspergillus, Penicilium, Fusarium.

    Kehadiran jamur dan ragi pada beras berhubungan erat dengan asal bahan tersebut diperoleh:

    1. Lapangan atau lahan pemeliharaan

    2. Kontaminasi pada saat pengangkutan, pengolahan, penyimpanan

    3. Udara

    4. Benda asing spt: debu, kotoran hewan, asap, dsb

  • MIKROBIOLOGI PASCA PANEN

    Akibat pertumbuhan jamur dan ragi pada bahan makanan akan menyebabkan keadaan yang cepat diketahui seperti:

    1. Penurunan volume atau berat

    2. Perubahan warna 3. Tercium bau asam,

    akumulasi mikotoksin Jenis jamur yang

    menghasilkan mikotoksin: Aspergillus, Penicilium, Fusarium,

  • MIKROBIOLOGI PASCA PANEN

    Faktor lingkungan yg mempengaruhi pertumbuhan mikroba penghasil mikotoksin pada makanan:

    1. Kadar air

    2. Temperatur

    3. Nilai substrat

    4. Aerasi

    5. Bentuk fisik makanan

    6. pH

    7. Ada tidaknya zat antimikrobia

  • Antimicrobial in Food

    Zat Antimicrobia

    coumarins fruits and vegetables

    lysozyme cows milk and eggs

    aldehydic and phenolic compounds herbs and spices

    allicin garlic

    polyphenols green and black teas

  • Food Damage

    Kerusakan pada Makanan

    Berasal dari pertumbuhan mikroba dalam makanan

    suksesi mikroba

    makanan yang berbeda mengalami berbagai jenis proses pembusukan

    Beberapa mikroba dapat menghasilkan toksin

  • Microorganisms in Food

    Toxins ergotism

    Toksin yang disebabkan oleh pertumbuhan fungi pada biji-bijian.

    aflatoxins

    Toksin yang bersifat carcinogens dihasilkan dari fungi yang menginfeksi biji-bijian dan kacang-kacangan.

    fumonisins

    Toksin karcinogen yang dihasilkan dari jagung yang produced in fungus-infected corn

  • PENGAWETAN BAHAN MAKANAN

    1. Pengawetan secara fisik - pengeringan - temperatur rendah - temperatur tinggi - filtrasi 2. Pengawetan secara radiasi,

    sinar UV, sinar gamma, sinar X

    3. Pengawetan secara biologis, dengan silase

    4. Pengawetan secara kimia - pH rendah - larutan garam - larutan gula - larutan antibiotik

  • PENGAWETAN MAKANAN

    Pengawetan makanan secara kimiawi

  • Tujuan Pengawetan Makanan

    Pasteurization

    membunuh patogen dan secara substansial

    mengurangi jumlah organisme pembusukan

    Pemanasan pada suhu tertentu untuk jangka waktu yang berbeda

    pemanasan lebih singkat menghasilkan peningkatan rasa

  • KERACUNAN MAKANAN (FOOD BORNE DISEASE)

    Penyakit yang disebabkan karena kontaminasi bahan pangan oleh mikroorganisme

    Dapat dibedakan menjadi :

    keracunan makanan, disebabkan karena: makan makanan yang mengandung toksin

    infeksi makanan, disebabkan karena: memakan makanan yang mengandung mikroorganisme patogen

  • KERACUNAN MAKANAN OLEH Staphylococcus aurreus

    Mikroorganisme patogen oportunistik

    Ditemukan pada kulit dan saluran pernafasan pada manusia

    Menghasilkan enterotoksin

  • KERACUNAN MAKANAN OLEH Clostridium sp

    Bakteri gram positif, anaerob, dan menghasilkan endospora

    Pemanasan dan sterilisais dapat membunuh sel vegetatif tetapi tidak dapat membunuh spora

  • INFEKSI Salmonella

    Termasuk Enterobacteriaceae

    Menimbulkan infeksi pada saluran pencernaan dan tifus

    Kontaminasi terjadi apabila tempat pemrosesan bahan pangan kotor

  • INFEKSI Eschericia coli

    Merupakan flora normal dalam tubuh

    Beberapa starin menghasilkan toksin

    Kasus terbaru: keracunan makanan di Jerman disebabkan kontaminasi E.coli dalam sayuran (EHEC)

  • SERANGGA, PARASIT, TIKUS

    Hewan melukai permukaan bahan makanan dg menggigit

    pencegahan:

    o Fumigasi: biji-bijian dan buah-buahan kering

    o Sentrifugasi: pd tepung utk menghancurkan telur serangga

    o Pembekuan: cacing pita pd daging

    o Rodentisida

  • PEMANASAN DAN PENDINGINAN

    Setiap pemanasan 10C kecepatan enzim bekerja menjadi dua kali lipat

    Pemanasan tinggi menyebabkan denaturasi protein, enzim, vitamin, emulsi dan lemak

    Chilling injury = pembekuan yg menyimpang

    Thawing = kerusakan tekstur karena pembekuan

  • KADAR AIR PADA BAHAN PANGAN

    Kadar air bahan rendah, sedangkan kelembaban nisbi tinggi maka terjadi penyerpan air oleh bahan pangan

    Memungkinkan bakteri untuk hidup dalam bahan pangan

    Pengurangan kadar air:

    - Pengeringan

    - Vacum

    - Pengemasan rapat

  • KEBERADAAN OKSIGEN PADA BAHAN PANGAN

    Oksigen dapat merusak vitamin A dan C (oksidasi), warna bahan pangan, cita rasa dan zat kandungan makanan.

    Tumbuhnya mikroorganisme aerobik

    Pengurangan oksigen:

    Vakum

    Gas inert (N2) ata CO2 Penambahan pereaksi kimia

  • KUANTITAS SINAR

    Sinar yang berlebih dapat merusak vitamin terutama riboflavin, vitamin A dan vit C

    Memperbanyak mikroorganisme cyanophyta

    Contoh kerusakan akibat sinar:

    - Warna pada susu

    - Menigkatkan kadar O2 - Penguraian kemasan plastik pada air minum kemasan sehingga bersifat

    karsinogen

  • WAKTU PENYIMPANAN

    Beberapa bahan pangan dpt menurun kualitasnya seiring dengan lama waktu penyimpanan

    Penyimpanan juga dapat untuk pengawetan makanan, misalnya pada: keju, anggur, beer.

  • PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN MAKANAN

    Setelah dipanen, bahan pangan secara fisiologis masih hidup/ masih terjadi reaksi enzimatik

    Untuk menghambat kerja reaksi enzim dilakukan pendinginan dan Control Atmosphere Strorage (CAS) misalnya: menguliti hewan yang baru saja disembelih, dibersihkan, didinginkan.

    Perlakuan lain: - Pemanasan - Pendinginan - Pengeringan - Pengasapan - Radiasi - Penambahan asam, gula, garam dan bahan kimia lain

  • PEMANASAN

    Pemanasan menyebabkan bakteri mati dalam bentuk vegetatif pd suhu 82-94C tetapi banyak spora bakteri yang mempu bertahan hingga suhu 100C

    Utk mematikan spora dan vegetatif bakteri dilakukan pemanasan suhu tinggi 121C selama 15 menit atau suhu 140-160C selama 4-5 detik (UHT)

    Misal pemanasan pada susu dan makanan kaleng

  • PENDINGINAN

    Dilakukan pada suhu di bawah -9,5C menghambat pertumbuhan mikroba psikrofilik.

    Penambahan gula, garam dpt menurunkan titik beku

    Hindari terjadinya thawing

    GAMBAR MAKANAN BEKU

  • PENGERINGAN

    Pengeringan bahan pangan juga mengakibatkan pengringan cairan dr sel bakteri sehingga menghambat pertumbuhan bakteri

    Kebutuhan air bakteri water activity (Aw) 0,75 1,00, kapang 0,62

    Pengeringan dapat mengurangi kadar air tetapi tidak membunuh mikroba

  • PENGASAPAN

    Pada bahan daging dan ikan

    Tujuan: mengawetkan dan menambah cita rasa, menghambat oksidasi lemak

    Pengasapan dilakukan dg pembakaran kayu keras yg mengandung bahan pengawet kimia, misal formaldehid, asetaldehid, asam karboksilat, fenol, kresol, alkohol primer dan sekunder.

    Pengasapan dilakukan pada suhu 57C.

    Memperoleh hasil akhir warna tertentu

  • RADIASI

    Radiasi sinar UV atau radiassi pengion.

    Digunakan utk sterilisasi inaktif enzim, mengakibatkan perubahan cita rasa, warna, tekstur dan dpt membahayakan kesehatan.

    GAMBAR BAHAN PANGAN RADIASI

  • BAHAN-BAHAN KIMIA

    Beberapa bahan kimia tidak diijinkan digunakan dalam makanan karena mengganggu kesehatan

    Bahan yg diijinkan dalam jumlah sedikit (0,02%) misal: natrium benzoat, asam sorbat, natrium atau kalium propionat, etil format, sulfur dioksida.

    Penggunaan bahan kimia pangan diatur oleh Badan POM

  • ASAM

    Jumlah asam yg terlalu banyak menyebabkan danturasi protein dan menghambat perkembangbiakan mikroba

    Penambahan asam:

    - Kultur pembentuk asam (asam laktat, asam asetat)

    - Menambahkan asam ke dlm makanan ( asam sitrat,asam fosfat)

  • GULA DAN GARAM

    Penambahan larutan gula dan garam pekat dapat mengeluarkan kandungan air dalam sel mikroorganisme, sehingga sel akan mengalami plasmolisis, dan terhambat perkembangbiakannya.

    Contoh makanan:

    - Ikan asin

    - Manisan buah

    - dendeng