132252121 Diagram Ladder Aplikasi PLC Lampu Lalu Lintas

9
1. Diagram ladder aplikasi PLC Lampu lalu lintas. Lampu lalulintas atau trafight light dapat dibuat menggunakan PLC. dengan memanfaatkan timer yang terdapat pada PLC kita bisa membuat lampu lalulintas tersebut. Untuk contoh kita akan membuat satubuah lampu lalulintas. untuk PLC disini saya menggunakan PLC Omron dan software simulasinya menggunakan ZEN. Berikut ini diagram laddernya Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut: 1. ON delay timer, timer akan aktif jika hitungan timer terpenuhi setelah pemicu (trigger) masukan timer aktif. 2. OFF delay timer, timer tetap aktif ketika masukan trigger aktif, setelah trigger tidak aktif dan setelah hitungan terpenuhi maka timer tidak aktif. 3. One-shoot pulse timer, hitungan tetap berlangsung ketika masukan trigger aktif. 4. Flashing pulse timer, selama masukan trigger aktif maka timer akan aktif dan tidak aktif secara berulang-berulang sesuai dengan set hitungan.

Transcript of 132252121 Diagram Ladder Aplikasi PLC Lampu Lalu Lintas

  • 1. Diagram ladder aplikasi PLC Lampu lalu lintas.

    Lampu lalulintas atau trafight light dapat dibuat menggunakan PLC. dengan

    memanfaatkan timer yang terdapat pada PLC kita bisa membuat lampu lalulintas

    tersebut. Untuk contoh kita akan membuat satubuah lampu lalulintas. untuk PLC

    disini saya menggunakan PLC Omron dan software simulasinya menggunakan

    ZEN. Berikut ini diagram laddernya

    Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer

    bisa dilihat sebagai berikut:

    1. ON delay timer, timer akan aktif jika hitungan timer terpenuhi setelah pemicu

    (trigger) masukan timer aktif.

    2. OFF delay timer, timer tetap aktif ketika masukan trigger aktif,

    setelah trigger tidak aktif dan setelah hitungan terpenuhi maka timer tidak aktif.

    3. One-shoot pulse timer, hitungan tetap berlangsung ketika

    masukan trigger aktif.

    4. Flashing pulse timer, selama masukan trigger aktif maka timer akan aktif dan

    tidak aktif secara berulang-berulang sesuai dengan set hitungan.

  • 2. Alat Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Berbasis Programmable Logic

    Controller (Plc) Omron Tipe Cpm2a

    Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatan-

    pendekatan sistematis dengan prosedur sebagai berikut :

    Setelah mengidentifiasi input, output dan kondisi yang diinginkan untuk

    perancangan sistem kontrol, selanjutnya dibuat ladder diagram seperti berikut ini:

  • Gambar 4.14 Ladder diagram Sistem

    IV-16

  • IV-17

    Untuk lebih jelasnya kita pecah ladder diagram tersebut menjadi beberapa

    Rung seperti dibawah ini:

    Gambar 4.15 Rung 1

    Pada kondisi awal tombol EMERGENCY dalam keadaan NC, tombol

    START dalam keadaan NO, tombol STOP dakam keadaan NC, kontak TIMER

    dalam keadaan NC. Ketika tombol START ditekan maka outputan 010.01

    (SVO_A) akan bekerja dan akan mengaktifkan kontaknya, dengan waktu yang

    bersamaan maka TIM 000 akan ikut bekerja. Ketika tombol START dilepas maka

    rangkaian akan tetap bekerja, karena kontak 010.01 (SVO_A) menjadi NC untuk

    mengunci rangkaiannya sendiri.

    TIMER akan terus bekerja sesuai dengan waktu setingannya (15 detik =

    150 bcd). Setelah waktu tunggu selesai maka TIMER akan mengaktifkan kontak-

    kontaknya pada kondisi normal kontaknya tertutup akan menjadi terbuka, begitu

    juga sebaliknya. Setelah waktu tunggu 15 detik habis maka rangkaian rung 1 akan

    terbuka dan outputan 010.01 (SVO_A) akan mati.

    Gambar 4.16 Rung 2

  • IV-18

    Ketika outputan 010.01 aktif maka akan mengaktifkan rangkaian pada

    rung 2, dan juga mengaktifkan outputan 010.05 (POMPA_ATAS). Rangkaian

    pada rung 2 juga dapat diaktifkan oleh outputan 010.01 (SVO_A) yang bekerja

    secara bergantian dengan outputan 010.02 (SVO_B).

    Gambar 4.17 Rung 3

    Ketika TIM 000 aktif maka akan mengaktifkan rangkaian rung 3 yang

    akan mengaktifkan outputan 010.02 (SVO_B), kemudian rangkaian tersebut akan

    memberikan sinyal pada TIM 001 dan DIFU (13). Kontak dari outputan 010.02

    (SVO_B) akan aktif dan mengunci rangkaian tersebut. TIMER akan menghitung

    waktu tunggu selama 15 detik (150 bcd). Setelah waktu tunggu 15 detik habis

    maka rangkaian rung 3 akan terbuka dan outputan 010.02 (SVO_B) akan mati.

    Gambar 4.18 Rung 4

    Pada saat outputan 010.02 (SVO_B) aktif maka akan memberikan sinyal

    inputan pada COUNTER, dan COUNTER akan menghitung 1 kali detakan sinyal.

  • IV-19

    COUNTER tersebut akan menghitung sebanyak 2 kali detakan sinyal dari kontak

    outputan 010.02 (SVO_B) tadi, setelah COUNTER menghitung 2 kali maka akan

    mengaktifkan kontak-kontaknya. TIM 003 dan tombol EMERGENCY berfungsi

    sebagai RESET pada COUNTER.

    Gambar 4.19 Rung 5

    Ketika DIFU (13) mendapat sinyal maka akan mengaktifkan kontaknya

    (200.00) dan rangkaian pada rung 5 akan aktif dan mengaktifkan outputan

    IN-MEMORY_1 (010.10), kemudian rangkaian tersebut akan memberikan sinyal

    kepada TIM 002 dan DIFD (14). DIFD (14) akan mengaktifkan kontaknya

    (200.01) yang terletak pada rung 1. TIM 002 dan TIM 003 akan bekerja secara

    bergantian sesuai dari aktifasi COUNTER. Ketika salah satu TIM 002 dan TIM

    003 aktif maka akan membuka rangkaian pada rung 5.

    Gambar 4.20 Rung 6

  • IV-20

    Ketika WLC_ATAS (000.03) aktif dan WLC_BAWAH (000.04) aktif maka akan

    mengaktifkan POMPA_BAWAH (010.04), dan salah jika satu WLC_ATAS (000.03) dan

    WLC_BAWAH (000.04) tersebut tidak aktif maka POMPA_BAWAH (010.04) akan

    mati.

    Gambar 4.21 Rung 7

    Ketika WLC_BAWAH (000.04) aktif maka akan mengaktifkan SV_INLET

    (010.00), dan ketika WLC_BAWAH (000.04) tidak aktif maka akan mematikan

    SV_INLET (010.00). END Function pada ladder diagram merupakan akhiran dari

    program.

    Tombol STOP berfungsi untuk mematikan kerja dari proses penyiraman saja,

    sedangkan tombol EMERGENCY berfungsi untuk mematikan semua proses pada

    program.

  • IV-21

    3. Aplikasi plc lampu flip-flop

    Contoh aplikasi sederhana yang cukup tricky untuk diimplementasikan dalam diagram

    ladder adalah lampu flip-flop. Lampu flip-flop adalah dua set lampu yang menyala

    bergantian dengan selang waktu tertentu, seperti lampu sein atau lampu kuning di jalan

    raya. Aplikasi ini pada diagram ladder menggunakan fungsi timer untuk mengatur selang

    waktunya.

    Pada diagram ladder di atas, input PLC ada 2: tombol START dan tombol STOP.

    Outputnya adalah 2 buah lampu: L1 dan L2. Kedua lampu ini akan menyala bergantian

    dengan selang waktu yang ditentukan oleh timer. Yang lainnya adalah relay-relay dan

    kontaktor internal. Contoh ini menggunakan PLC Omron CJ1M CPU11.

  • IV-22

    Cara kerja timer adalah sebagai berikut: timer mulai menghitung mundur selama timer

    ter-energized (timer teraliri arus dari kiri). Jika hitungan mundur sudah habis atau timer

    sudah overflow, kontaktor timer tersebut akan on (kontaktor TIMER 1 adalah T0001,

    begitu juga TIMER 2). Untuk mereset timer, tinggal memutuskan aliran arus ke timer

    tersebut (dalam contoh ini, dilakukan oleh kontaktor T1 OFF dan T2 OFF).

    Diagram ladder di atas menghasilkan lampu flip-flop dengan cara berikut:

    1. Tombol START ditekan sehingga relay EN menyala dan ter-interlocked.

    2. Tombol START tadi juga menyalakan TIMER 1 dan meng-interlock-nya juga.

    3. Selama TIMER 1 menghitung mundur (5 ms atau 0,5 detik), lampu L1 menyala.

    4. Ketika TIMER 1 overflow, kontaktor TIMER 1 (T0001) mengaktifkan relay internal

    T1 OFF. T1 OFF ini me-reset TIMER 1, mematikan lampu L1, dan menyalakan TIMER

    2.

    5. TIMER 2 sekarang menghitung mundur dan lampu L2 menyala.

    6. Ketika TIMER 2 overflow, kontaktor TIMER 2 (T0002) mengaktifkan relay internal

    T2 OFF yang me-reset TIMER 2 dan mematikan lampu L2. Selain itu, kontaktor ini juga

    mengaktifkan kontaktor REPEAT yang menyalakan TIMER 1.

    7. Begitu seterusnya mengulang lagi ke langkah 3 sehingga lampu L1 dan L2 menyala

    bergantian setiap 0,5 detik.

    8. Jika ingin menghentikan lampu flip-flop, cukup menekan tombol STOP yang akan

    mematikan relay EN sehingga me-reset TIMER 1 dan TIMER 2 bersamaan.