131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

33
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan guru begitu sentral dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Hal ini didasari pemikiran bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan yang juga akan sangat dipengaruhi oleh profesionalisme guru, sehingga profesionalisme guru perlu terus dikembangkan atau dengan kata lain kinerja guru dituntut harus maksimal. Pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas telah dilaksanakan melalui berbagai upaya seperti, pengembangan dan perbaikan kurikulum, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, sistem evaluasi, pengembangan bahan ajar, pelatihan guru dan tenaga pendidik, dan usaha lainnya. Peningkatan kemampuan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan bagaian dari usaha peningkatan mutu pendidikan, dimana guru mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai perencana, pelaksana dan dinamisator kurikulum dan bahan ajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat dan perkembangan peserta didik melalui penguasaan didaktik dan metodik. Namun, peran atau kemampuan guru dewasa ini masih dinilai jauh dari harapan, sehingga harus ada

Transcript of 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

Page 1: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan guru begitu sentral dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di

Indonesia. Hal ini didasari pemikiran bahwa titik berat pembangunan pendidikan

diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan yang juga

akan sangat dipengaruhi oleh profesionalisme guru, sehingga profesionalisme

guru perlu terus dikembangkan atau dengan kata lain kinerja guru dituntut harus

maksimal.

Pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas telah dilaksanakan

melalui berbagai upaya seperti, pengembangan dan perbaikan kurikulum,

pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan,  sistem evaluasi, pengembangan

bahan ajar, pelatihan guru dan tenaga pendidik, dan usaha lainnya.

Peningkatan kemampuan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

merupakan bagaian dari usaha peningkatan mutu pendidikan, dimana guru

mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai perencana, pelaksana dan

dinamisator kurikulum dan bahan ajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat

dan perkembangan peserta didik melalui penguasaan didaktik dan metodik.

Namun, peran atau kemampuan guru dewasa ini masih dinilai jauh dari harapan,

sehingga harus ada upaya pembinaan tertentu. Banyak upaya untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah

melalui sistem pembinaan profesional melalui pembentukan gugus sekolah dan

melalui pembinaan profesional di masing-masing sekolah melalui MGMP.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang melandasi pembuatan makalah ini, oleh

karena itu, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kriteria guru profesional ?

2. Bagaimanakah pengembangan profesi guru ?

3. Bagaimanakah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ?

4. Bagaimanakah pengembangan profesi guru melalui Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) ?

Page 2: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat oleh penulis, maka tujuan

penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui kriteria guru profesional

2. Untuk mengetahui pengembangan profesi guru

3. Untuk mengetahui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

4. Untuk mengetahui pengembangan profesi guru melalui Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) ?

Page 3: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Guru Profesional

Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)

pasal 10 ayat 1 ciri-ciri guru profesional sebagai berikut :

1. Mempunyai Kompetensi Pedagogik

Yaitu meyangkut kemampuan mengelola pembelajaran. Pengelolaan

pembelajaran yang dimaksudkan tidak terlepas dari tugas pokok yang harus

dikerjakan guru. Tugas-tugas tersebut menyangkut: Merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran. Selain tugas pokok

dalam pengelolaan pembelajaran, guru juga melakukan bimbingan dan latihan

dalam kegiatan ekstrakulikuler, serta melaksanakan tugas tambahan yang

diamanahkan oleh lembaga pendidikan.

2. Mempunyai kompetensi kepribadian

Yaitu menyangkut kepribadian yang mantap, berahlak mulia, arif,

berwibawa dan menjadi teladan bagi peserta didik. 

3. Mempunyai kompetensi profesi

Yaitu menyangkut penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Sebagai tenaga pendidik dalam bidang tertentu sudah merupakan kewajiban untuk

menguasai materi yang menyangkut bidang tugas yang diampu. Apabila seorang

guru tidak menguasai materi secara luas dan mendalam, bagaimana mungkin

mampu memahami persoalan pembelajaran yang dihadapi di sekolah. Oleh karena

itu, untuk menjadi profesional dalam bidang tugas yang diampu harus

mempelajari perkembangan pengetahuan yang berkaitan dengan hal tersebut. 

4. Mempunyai kompetensi sosial

Yaitu menyangkut kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi

dengan peserta didik, sesama guru, wali murid dan masyarakat. Kemampuan

berkomunikasi dengan baik merupakan salah satu penentu keberhasilan seseorang

dalam kehidupan. Komunikasi dan interaksi yang diharapkan muncul antara guru

dengan siswa berkaitan dengan interaksi yang akrab dan bersahabat. Dengan

Page 4: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

demikian diharapkan peserta didik memiliki keterbukaan dengan gurunya (Fzil,

2011).

B. Pengembangan Profesi Guru

Profesi adalah “Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian

(keterampilan, kejujuran) tertentu” (Nurdin, 2002). “Guru” adalah suatu sebutan

bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam

bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan

sistematis. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental

dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa

mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Tujuan pengembangan guru profesi guru adalah untuk memperbaiki proses

belajar mengajar yang di dalamnya melibatkan guru dan siswa, melalui

serangkaian tindakan, bimbingan dan arahan. Perbaikan proses belajar mengajar

yang pencapainnya melalui peningkatan profesi guru tersebut diharapkan

memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan.

Menurut Sudarwan Danim (2002), pengembangan profesi guru

dimaksudkan untuk memenuhi tiga kebutuhan. Pertama, kebutuhan sosial untuk

meningkatkan kemampuan sistem pendidikan yang efisien dan manusiawi serta

melakukan adaptasi untuk penyusunan kebutuhan-kebutuhan sosial. Kedua,

kebutuhan untuk menemukan cara-cara untuk membantu staff pendidikan dalam

rangka mengembangkan pribadinya secara luas. Ketiga, kebutuhan untuk

mengembangkan dan mendorong kehidupan pribadinya, seperti halnya membantu

siswanya dalam mengembangkan keinginan dan keyakinan untuk memenuhi

tuntutan pribadi yang sesuai dengan potensi dasarnya (Luthfiyah, 2010).

C. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

KKG/MGMP adalah suatu organisasi non struktural yang bersifat mandiri,

berasaskan kekeluargaan, dan tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan

lembaga lain. KKG/MGMP sebagai suatu forum atau wadah profesional guru

(kelas/mata pelajaran) yang berada pada suatu wilayah kabupaten/ kota/

Page 5: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

5

kecamatan/sanggar/gugus sekolah yang prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan

dari, oleh, dan untuk guru dari semua sekolah (Koran Pendidikan, 2012).

Baik KKG, MGMP maupun MGMD mempunyai peranan penting dalam

pengembangan program pendidikan di sekolah. Melalui forum ini para guru dapat

mengadakan diskusi dan tukar pikiran mengenai masalah yang dihadapi di

sekolah masing-masing. Selain itu, forum ini merupakan wadah profesional guru

dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan.

Banyak kegiatan profesional guru yang dapat dibicarakan dalam forum ini,

misalnya kegiatan pembuatan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dari

hasil diskusi itulah, para anggota KKG/MGMP/MGMD bisa mengambil

pengalaman untuk menyusun KTSP di sekolah masing-masing. Selanjutnya, bisa

dibicarakan masalah-masalah lain seperti rencana pelaksanaan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran. Dengan demikian, guru bisa melaksanakan proses pembelajaran

dengan baik.

Selain sebagai tempat meningkatkan mutu proses belajar mengajar,

KG/MGMP/MGMD juga sebagai tempat kegiatan pengembangan profesi. Banyak

kegiatan yang bisa dilakukan para guru misalnya menyusun karya ilmiah seperti

karya tulis ilmiah bentuk penelitian, pembuatan buku, modul atau bahan ajar serta

karya tulis ilmiah populer. Selain itu, kegiatan menerjemahkan/ menyadur buku

atau bahan lain serta melaksanakan orasi ilmiah sesuai dengan bidang pelajaran

atau bidang diklat. Dengan kegiatan ini, selain meningkatkan mutu pendidikan,

sekaligus guru juga mengembangkan dirinya (Kada, 2008).

1. Fungsi MGMP

a. Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga

mampu mengupayakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di

sekolah;

b. Mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang

berkaitan dengan pembelajaran yang efektif;

c. Mengupayakan lokakarya (Lokakarya (Inggris: academic workshop)

adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan

Page 6: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

masalah tertentu dan mencari solusinya), simposium (Simposium adalah

serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang

pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan

mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik

yang sama). dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen kelas,

manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Partisipasi Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil

classroom action research, hasil studi komparasi atau berbagai studi

informasi dari berbagai nara sumber, dan lain-lain.);

d. Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga

praktik pembelajaran program Life Skill, Lesson study dan PTK (Widodo,

2012).

2. Tujuan MGMP

Tujuan diselenggarakannya MGMP adalah :

a. Untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan

dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program

pembelajaran dalam rangka meningkatkan keyakinan diri sebagai guru

profesional;

b. Untuk meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan

pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan

mutu pendidikan;

c. Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru

dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif

pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing,

guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya;

d. Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan

dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum,

metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran yang

bersangkutan;

e. Untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya,

simposium, seminar, diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain

kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama;

Page 7: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

7

f. Untuk menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school

reform), khususnya focus classroom reform, sehingga berproses pada

reorientasi pembelajaran yang efektif (Widodo, 2012).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Supiati selaku wakil MGMP

sekolah kabupaten, tujuan dari pengembangan profesi guru melalui MGMP adalah

untuk keberhasilan siswa, disesuaikan dengan metode atau teknik terkini.

Keberhasilan siswa yang dimaksud dapat berupa keberhasilan siswa dalam proses

belajar maupun hasil belajar yang didapat dari proses belajarnya. Melalui kegiatan

pengembangan profesi guru, diharapkan guru dapat melakukan inovasi dalam

proses pembelajaran sehingga berdampak baik dalam peningkatan hasil belajar

siswa baik dalam hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotor setiap siswa.

Dalam melaksanakan teknik tersebut ada beberapa cara diantaranya seperti role

playing, problem possing, atau memilih metode, bergantung pada materinya.

Manfaat yang didapat adalah :

a. Bisa mengikuti kemajuan teknik-teknik pembelajaran. Teknik – teknik

pembelajaran ini dapat meliputi cara pelaksanaan metode pembelajaran di

dalam suatu pembelajaran. Misalnya, guru menerapkan metode role playing

dalam pembelajarannya yang nantinya akan lebih mengaktifkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Siswa dapat turut aktif dalam kegiatan pembelajaran

untuk memerankan peran tertentu dalam suatu adegan simulasi seingga

menemukan suatu konsep materi pembelajaran sendiri sehingga konsep

tersebut dapat melekat lebih kuat di benak siswa. Selain itu, guru juga dapat

mengubah gaya mengajar ketika pembelajaran. Gaya mengajar ini dapat

berupa perubahan gaya berbicara guru ketika memberikan penjelasan dengan

pemberian tekanan – tekanan pada beberapa konsep utama ketika

pembelajaran berlangsung.

b. Menyatukan/ menyamakan/ standarisasi tujuan pembelajaran. Tujuan dari

standarisasi tujuan pembelajaran ini juga untuk memudahkan pencapaian

indikator yang diinginkan. Dengan adanya standarisasi tujuan pembelajaran,

maka akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran etrmasuk

dalam hal menentukan scenario, media, metode dan model pembelajaran.

Selain itu, hal ini akan mempermudah siswa menguasai indikator yang sudah

Page 8: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

dikembangkan oleh guru mereka tetapi masih memiliki bobot penilaian yang

sama dengan guru di sekolah lain yang dalam cakupan satu MGMP di

wilayah sekolah itu berada.

c. Memperlancar persiapan olimpiade

Dengan adanya persamaan tujuan pembelajaran maka hal ini akan

mempermudah pihak Kabupaten atau pemerintah setempat dalam membuat

soal yang tingkat kesulitannya sudah dapat disamakan untuk setiap sekolah

yang menjadi peserta olimpiade. Dengan demikian, tidak akan ada sekolah

yang diuntungkan dari jenis soal yang nantinya dimuat dalam olimpiade.

Selain itu, pihak-pihak sekolah juga lebih mudah dalam memberikan pelatihan

kepada peserta olimpiade yang sesuai dengan kisi-kisi soal olimpiade yang

telah ditetapkan.

d. Memecahkan permasalahan yang ada atau yang sedang dihadapi.

MGMP di sini juga dapat menjadi tempat untuk memusyawarahkan masalah-

masalah seputar pembelajaran atau yang terkait dengan tingkat satuan

pendidikan. Misalnya, masalah mengenai buruknya hasil try out I pada daerah

tertentu sehingga dimusyawarahkan dalam pertemuan dalam MGMP dan

merapatkan mengenai solusi terbaik untuk meningkatkan hasil belajar siswa

untuk mempersiapkan UAN. Masalah lainnya misalnya adanya siswa yang

tidak menyukai mata pelajaran tertentu maka guru bisa mengubah metode atau

model pembelajaran yang digunakan guru di kelas sehingga siswa tidak bosan

dan mulai menyukai mata pelajaran tertentu tersebut dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Peran MGMP

a. Reformator dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran

efektif;

b. Mediator dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama

dalam pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;

c. Supporting agency dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;

d. Collaborator terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;

e. Evaluator dan developer school reform dalam konteks MPMBS (Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah); dan

Page 9: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

9

f. Clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian (appraisal)

(Widodo, 2012).

4. Program Kegiatan MGMP

Berdasarkan teori, Program kegiatan KKG / MGMP pada dasarnya

merupakan bagian utama dalam pengembangan KKG / MGMP. Program tersebut

harus selalu merujuk pada usaha peningkatan kompetensi dan profesionalisme

guru. Setiap program dan kegiatan KKG / MGMP diharapkan memiliki kerangka

program yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Kerangka dasar dan struktur program kegiatan KKG/MGMP

Kerangka dasar program kegiatan KKG/MGMP merujuk kepada

pencapaian empat kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional, pedagogik,

social, dan kepribadian.

b. Struktur Program

Struktur program kegiatan KKG/MGMP terdiri dari program umum,

program inti/pokok, dan program penunjang dengan uraian sebagai berikut

1. Program umum adalah program yang bertujuan untuk memberikan wawasan

kepada guru tentang kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat daerah sampai

pusat  

2. Program inti adalah  program-program yang ditujukan untuk meningkatkan

kompetensi dan profesionalisme guru. Program ini dapat dikelompokkan ke

dalam program rutin, program pengembangan dan program penunjang.

a). Program rutin terdiri dari:

- Diskusi permasalahan pembelajaran

- Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan

rencana program pembelajaran

- Analisis kurikulum

- Penyusunan laporan hasil belajar siswa

- Pendalaman materi

- Pelatihan terkait dengan penguasaan materi yang mendukung tugas

mengajar

- Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional dan

Ujian Sekolah

Page 10: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

b). Program pengembangan, sekurang-kurangnya dapat dipilih lima dari

kegiatan-kegiatan berikut :

- Penelitian, diantaranya Penelitian Tindakan Kelas/Studi Kasus

- Penulisan Karya Ilmiah

- Seminar, lokakarya, kolokium (paparan hasil penelitian), dan diskusi

panel

- Pendidikan dan pelatihan berjenjang (diklat berjenjang)

- Penerbitan jurnal dan buletin KKG/MGMP

- Penyusunan dan pengembangan website KKG/MGMP

- Kompetisi kinerja guru

- Pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh pembimbing/tutor/

instruktur/ fasilitator di KKG/MGMP

- Lesson study (suatu pengkajian praktik pembelajaran yang memiliki

tiga komponen yaitu plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus

terjadi kolaborasi antara pakar, guru pelaksana, dan guru mitra)

- Profesional Learning Community (komunitas belajar profesional)

TIPD (Teachers International Profesional Development) Global

Gateaway

- Program lain yang sesuai dengan kebutuhan setempat

c). Program penunjang, bertujuan untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan peserta KKG/MGMP dengan materi-materi yang bersipat

penunjang seperti bahasa asing, Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) dan lain-lain.

5. Materi Kegiatan KKG/MGMP

Setiap KKG/MGMP perlu mengembangkan materi  kegiatan

KKG/MGMP yang mengacu kepada empat kompetensi guru dan dan program

yang telah ditetapkan. Untuk melihat sejauh mana materi-materi yang dipilih

dalam program/kegiatan KKG/MGMP, diperlukan penyusunan indikator

pencapaian kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di KKG/MGMP.

a. Kalender Kegiatan KKG/MGMP

Page 11: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

11

Setiap KKG/MGMP perlu menyusun kalender kegiatan yang terdiri dari

kalender kegiatan bulanan, semesteran. Sekurang-kurangnya 12 kali pertemuan

dalam setahun.

b. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan KKG/MGMP terdiri

dari nara sumber utama dan nara sumber pendukung.

Nara sumber utama pada kegiatan KKG/MGMP berasal dari unsur-unsur

berikut :

a). Guru (anggota)

b). Instruktur/fasilitator

c). Tenaga fungsional lainnya

Nara sumber pendukung pada kegiatan KKG/MGMP berasal dari unsur-unsur

berikut:

a) Kepala Sekolah

b) Pengawas Sekolah

c) Tenaga struktural di Dinas Pendidikan

d) Tenaga struktural/non struktural dari instansi lainnya (Depdiknas, 2009).

6. Indikator Keberhasilan Kegiatan KKG/MGMP

Kegiatan KKG/MGMP dinyatakan berhasil apabila mampu memenuhi

indikator sebagai berikut:

a. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan pembelajaran yang mendidik,

menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.

b. Terjadinya saling tukar pengalaman dan umpan balik antar guru anggota KKG

atau MGMP.

c. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kinerja anggota KKG

atau MGMP dalam melaksanakan proses pembelajaran yang lebih profesional

ditunjukkan  dengan perubahan perilaku mengajar yang lebih baik di dalam

kelas.

d. Meningkatnya mutu pembelajaran di sekolah melalui hasil-hasil kegiatan

KKG atau MGMP oleh anggotanya.

Page 12: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

e. Termanfaatkannya kegiatan KKG atau MGMP bagi guru, siswa, sekolah,

KKG atau MGMP, dan pemerintah (pusat, provinsi, dan kabupaten/kota)

(Depdiknas, 2009).

D. Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Supiati, pengembangan profesi

guru dapat dilakukan melalui MGMP. MGMP yang dilakukan yaitu sebagai

berikut :

MGMP tingkat kabupaten

MGMP internal/ sekolah

Workshop

MGMP tingkat Kabupaten ini memiliki cakupan yang lebih umum

dibandingkan MGMP internal. MGMP internal ini lebih membahas mengenai

masalah yang timbul di tiap sekolah secara individu. Maksudnya, permasalahan

yang dibahas lebih mengenai masalah yang dihadapi oleh masing-masing sekolah,

karena tiap sekolah terkadang memiliki masalah yang berbeda dengan masalah

yang dihadapi sekolah lain. MGMP tingkat kabupaten ini membahas masalah

secara umum mengenai masalah yang banyak dihadapi oleh sekolah-sekolah di

daerah tertentu. Walaupun demikian, bahasan dalam rapat MGMP intern maupun

MGMP tingkat kabupaten sama.

Workshop guru dapat dilakukan guna membahas issue-issue terkini yang

terjadi di dunia pendidikan seiring dengan semakin berkembangnya ilmu

pengetauan dan teknologi. Guru dapat saling mendiskusikan mengenai kurikulum,

perangkat pendidikan, metode, media, model-model pembelajaran dan lain

sebagainya.

Dalam MGMP tersebut membahas tentang kurikulum, metode

pembelajaran, ataupun media. Yang menjadi sasaran dalam program

pengembangan profesi guru oleh tim MGMP terutama adalah para guru bidang

studi dan bagi siswa. Untuk para guru pada masing-masing bidang studi

diharapkan mereka dapat meningkatkan kemampuan mengajar mereka dan bisa

lebih kreatif dalam menggunakan metode dan model pembelajaran yang sudah

berkembang sampai saat ini. Dengan pengembangan dalam penerapan metode

Page 13: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

13

pembelajaran akan berdampak pada motivasi belajar siswa. Penerapan metode

pembelajaran ini akan mempengaruhi tingkat motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran sehingga akan berdampak terhadap hasil belajar siswa itu sendiri.

Pelaksanaan program pengembangan tersebut dilakukan dengan

mengadakan pertemuan 2 kali sebulan untuk MGMP intern (tingkat sekolah), dan

untuk yang lainnya dilakukan pertemuan satu bulan sekali (MGMP tingkat

kabupaten). Sebenarnya pertemuan itu bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan

yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan operasionalnya yaitu dengan mengadakan

pertemuan yaitu hari Sabtu dengan agenda pertemuan merencanakan dan

membuat program pembelajaran, perangkat pembelajaran, sampai membuat soal,

yaitu soal UTS, sumatif, atau soal ulangan harian.

Kendala Yang Dihadapi MGMP

Berdasarkan hasil wawancara, kendala dalam pelaksanaan MGMP adalah

adanya siswa yang tidak berminat masuk kejurusan tertentu, misalnya saja ada

siswa yang tidak berminat masuk ke jurusan IPA, tetapi dia tetap masuk ke IPA,

serta siswa yang kurang berminat melakukan praktikum. Untuk masalah

tersebusat, tim MGMP mengatasi masalah tersebut dengan memberikan

pembelajaran yang menyenangkan salah satunya belajar dengan menyelipkan

games didalamnya, dan sebagainya. Guru dapat menggunakan metode games dan

quiz dalam kegiatan pembelajaran sehingga suasana pembelajaran tidak monoton

dan siswa tidak bosan mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selain itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa agar siswa

tersebut nantinya bisa termotivasi. Motivasi ini dapat diberikan kepada siswa baik

sebelum dimulainya pembelajaran maupun di saat pembelajaran. Motivasi ini

dapat berupa cerita guru menurut pengalamannya yang masih berhubungan

dengan materi pembelajaran atau yang masih berhubungan dengan pengembangan

karakter pada siswa. Motivasi yang diberikan dapat juga berupa pemberian

reinforcement positif seperti pemberian pujian kepada siswa terkait hasil

belajarnya, guru juga dapat mengumumkan hasil nilai ulangan terbaik yang diraih

oleh siswa sehingga bisa memotivasi siswa lainnya untuk belajar lebih giat lagi.

Motivasi juga dapat diberikan melalui pemberian hadiah kepada siswa yang

Page 14: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

berhasil mencapai target tertentu sebagai bentuk penghargaan terhadap usaha dan

kinerja siswa.

Berdasarkan teori, ada kendala-kendala yang terkait dengan : sumber daya

manusia, keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, dana operasional yang

terbatas, koordinasi antar MGMP SMP , SMA dan SMK dan pembinaan serta

perhatian dari stakeholder pendidikan masih belum optimal (Widodo, 2012).

Kendala lainnya antara lain luas wilayah dan besarnya jumlah anggota, terutama

di wilayah kabupaten. Hal ini tentu merupakan kendala bagi pengurus untuk

mengumpulkan guru di satu tempat secara periodik. Banyak waktu, tenaga dan

dana yang diperlukan untuk menjalankan roda organisasi. Untuk mengatasinya

bisa saja dibentuk kelompok atau kluster di tingkat kecamatan. Namun, untuk

KKG di tingkat SD jumlah guru yang cukup besar tetap merupakan kendala

serius. Lain halnya, untuk wilayah perkotaan. Jarak bukan merupakan masalah,

hanya saja jumlah guru yang besar tetap merupakan masalah terutama untuk KKG

(Kada, 2008).

Kendala klasik lainnya adalah minimnya dana. Dana untuk kegiatan forum

KKG/MGMP/MGMD pada umumnya berasal dari APBD. Anggaran ini

diusulkan dinas pendidikan melalui pemerintah daerah dan disetujui DPRD. Di

tengah rendahnya anggaran pendidikan, pengalaman menunjukkan bahwa

anggaran yang disetujui pemerintah dan DPRD untuk forum ini boleh dikata

sangat kecil. Biasanya pengurus berharap pada pihak sekolah. Namun, setali tiga

uang. Ada sekolah yang kurang antusias untuk mendukung forum ini dengan

berbagai alasan. Misalnya, seringnya mengikuti forum ini membuat guru banyak

meninggalkan kelas yang berakibat tidak tertibnya kelas. Akibatnya sering

penentu kebijakan sekolah tidak mengizinkan guru mengikuti forum ini, apalagi

memberi sumbangan dana. Padahal, kalau mau berpikir jernih dengan

bertambahnya kualitas guru, sekolah dan murid bersangkutan akan mendapat

manfaat yang cukup besar (Kada, 2008).

Langkah Nyata Memberdayakan MGMP

Langkah nyata yang dapat dilakukan untuk memberdayakan MGMP

antara lain sebagai berikut :

Page 15: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

15

a. Bantuan dana operasional MGMP dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah

Pusat harus lebih diperbesar seiring dengan 20% alokasi dana untuk

pendidikan dari Pemerintah pusat.

b. Adanya pertemuan rutin dua atau tiga bulan sekali antara Dinas Pendidikan,

Pengawas, MKKS dan pengurus MGMP untuk melaporkan program MGMP

yang telah dilakukan dan mengevaluasinya secara bersama-sama.

c. Terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik antar pengurus MGMP di

tingkat kabupaten/kota dan Propoinsi sehingga secara bersama-sama dapat

saling bekerjasama untuk mengatasi keterbatasan MGMP.

d. Mengembangkan dan mengisi informasi serta materi yang terbaru serta

menarik dalam website MGMP On line secara berkesinambungan oleh

MGMP SMP dan SMA.

e. Adanya pembinaan dari Dinas Pendidikan Kota/Kab, LPMP, Dinas

Pendidikan Provinsi, P4TK dan lainnya secara terus-menerus dan

berkelanjutan terhadap MGMP.

f. Meningkatkan keterlibatan MGMP dalam kegiatan bersama Dinas Pendidikan

setempat dan MKS dalam meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan,

misalnya kegiatan lomba bidang study, pemetaan sumber daya guru dan

pembinaannya, pelatihan bersama, kegiatan IHT, bintek, simposium karya

tulis /PTK, seminar, lomba bidang study siswa SMP dan SMA dan lain-lain

(Widodo, 2012).

g. Melengkapi dasar hukum penyelenggaraan kegiatan KKG / MGMP, antara

lain penerbitan Surat Penetapan dari Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota melalui Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota untuk KKG, Surat Penetapan dari Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota untuk MGMP.

h. Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

KKG/MGM.

i. Melakukan penataan struktur organisasi KKG/MGMP dengan susunan

pengurus terdiri dari satu orng ketua, satu orang sekretaris, satu orang

bendahara dan tiga orang ketua bidang, yaitu (I) bidang perencanaan dan  

Page 16: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

pelaksanaan program, (II) bidang pengembangan organisas, administrasi,

sarana dan prasarana, (III) bidang humas dan kerjasama.

j. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan secara efektif dan efisien

(Luthfiyah, 2010).

Page 17: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

17

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Guru profesional harus mempunyai kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesi, dan kompetensi sosial. Ada banyak upaya untuk

meningkatkan profesionalisme guru, salah satunya dengan MGMP. MGMP

adalah suatu forum atau wadah profesional guru (kelas/mata pelajaran) yang

berada pada suatu wilayah kabupaten/ kota/ kecamatan/sanggar/gugus sekolah

yang prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan dari, oleh, dan untuk guru dari

semua sekolah.

Dalam MGMP tersebut membahas tentang kurikulum, metode

pembelajaran, ataupun media. Yang menjadi sasaran dalam program

pengembangan profesi guru oleh tim MGMP terutama adalah para guru bidang

studi dan bagi siswa. Dalam setiap kegiatan MGMP harus ada nara sumber utama

yang dapat berasal dari guru (anggota), instruktur/fasilitator, tenaga fungsional

lainnya, dan juga nara sumber pendukung yang dapat berasal dari kepala sekolah,

pengawas sekolah, ataupun tenaga struktural di Dinas Pendidikan, atau bahkan

tenaga struktural/non struktural dari instansi lainnya

Struktur program kegiatan KKG/MGMP terdiri dari program umum,

program inti/pokok, dan program penunjang, dan melalui MGMP inilah guru-guru

dengan bidang mata pelajaran yang sama dapat saling belajar dalam upaya

peningkatan kompetensinya sehingga kompetensi siswa juga dapat lebih

ditingkatkan lagi nantinya. Kegiatan MGMP dinyatakan berhasil apabila mutu

pelayanan pembelajaran yang mendidik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa

dapat terwujud, terjadi saling tukar pengalaman dan umpan balik antar guru

anggota MGMP, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kinerja anggota MGMP

dalam melaksanakan proses pembelajaran yang lebih profesional ditunjukkan

dengan perubahan perilaku mengajar yang lebih baik di dalam kelas, mutu

pembelajaran di sekolah meningkat, serta termanfaatkannya kegiatan MGMP bagi

Page 18: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

guru, siswa, sekolah, MGMP, dan pemerintah (pusat, provinsi, dan

kabupaten/kota).

Kendala-kendala dalam MGMP dapat berkaitan dengan sumber daya

manusia, keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, dana operasional yang

terbatas, koordinasi antar MGMP SMP , SMA dan SMK, pembinaan serta

perhatian dari stakeholder pendidikan masih belum optimal, luas wilayah dan

besarnya jumlah anggota, serta minimnya dana.

Page 19: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

19

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. 2009. Rambu-rambu Pengembangan Kegiatan KKG dan MGMP. Jakarta : Dirjen PMPTK, Depdiknas

Fzil. 2011. Ciri-ciri Guru Profesional. (Online). (http://fzil.wordpress.com), diakses pada 9 Maret 2013

Kada. 2008. Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui  MGMP. (Online). (http://taufik79.wordpress.com), diakses pada 7 Maret 2013

Koran Pendidikan. 2012. Mengembangkan Program Kerja KKG/MGMP. (Online). (http://www.koranpendidikan.com), diakses pada 7 Maret 2013)

Luthfiyah, Ufi. 2010. Perkembangan Profesi Guru. (Online).(http://ufitahir.wordpress.com), diakses pada 7 Maret 2013

Nurdin. 2002. Ciri-ciri Guru Profesional. (Online). (http://staibntegal.wordpress.com), diakses pada 9 Maret 2013

Sudarwan, Danim. 2002. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia

Widodo, Trisno. 2012. Memberdayakan MGMP. (Online). (http://edukasi.kompasiana.com), diakses pada 7 Maret 2013

Page 20: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

LAMPIRAN

Pertanyaan dari Pembahas Utama :

1. Kelompok 1 : Program seperti apa saja yang dilakukan MGMP yang sudah

dilakukan oleh guru?

MGMP intern dilaksanakan sebulan dua kali. Apa yang dimaksud MGMP

intern?

Kemudian ada MGMP lainnya yang dilaksanakan satu kali sebulan sekali. Apa

yang dimaksud dengan MGMP lainnya?

Apakah sudah ada hasil yang maksimal?

Jawaban :

Program MGMP yang sudah dilakukan oleh guru meliputi MGMP intern

dan ekstern. Dalam MGMP dilakukan musyawarah untuk membuat RPP,

silabus, modul, soal-soal ujian, mendiskusikan metode dan media yang cocok

diterapkan di kelas, dan lain sebagainya.

MGMP intern : MGMP tingkat sekolah

MGMP ekstern : MGMP tingkat kabupaten

Dengan pelaksanaan MGMP intern dan ekstern sudah ada hasil yang

maksimal.

2. Kelompok 7 : Apa maksud peran MGMP sebagai evaluator dan developer

school reform dalam konteks MPMBS?

Dalam MGMP kan ada penelitian ilmiah, lokakarya, peran MGMP itu apa

dalam melakukan pengembangan tersebut?

Akan ada perubahan kurikulum 2013 dimana guru tidak lagi dipusingkan

membuat RPP silabus, dll. Apakah ada perubahan kegiatan rutin MGMP

dengan adanya hal tersebut?

Jawaban :

Peran MGMP sebagai evaluator dan developer school reform dalam

konteks MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah)

maksudnya melalui MGMP guru bisa memusyawarahkan problem yang

terjadi di kelas, mengevaluasi mengapa problem tersebut bisa terjadi

kemudian mendiskusikan solusi untuk memecahkan problem tersebut guna

Page 21: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

21

mengembangkan pembentukan sekolah yang lebih baik yang dimulai pada

perubahan pembelajaran di dalam kelas. Misalnya rendahnya hasil belajar atau

motivasi siswa bisa disiasati dengan menerapkan multimetode dan

multimedia. Metode alternatif yang bisa diterapkan antara lain metode games

yang menyenangkan sehingga meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa

dalam mengikuti pelajaran.

Penelitian ilmiah digunakan untuk menambah dan memantapkan pengetahuan

guru terkait dengan wawasan dan materi ajar yang akan diajarkan kepada

siswa. Sedangkan lokakarya digunakan untuk memecahkan masalah melalui

forum diskusi.

Adanya kurikulum 2013 yang tidak lagi memusingkan guru membuat RPP dan

silabus, hanya akan merubah sedikit agenda MGMP terkait dengan

pembahasan mengenai RPP dan silabus dalam forum MGMP, namun kegiatan

rutin MGMP tetap berjalan sebagaimana mestinya karena dalam forum

MGMP selain membahas RPP dan silabus juga masih banyak hal lain yang

dibahas seperti membuat modul, mendiskusikan problem di kelas, sharing

metode dan media yang cocok dan disenangi oleh siswa dan lain sebagainya.

3. Kelompok 8 :

Apa maksud mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang

berkaitan dengan pembelajaran yang efektif?

Apa maksud reformator dalam classroom reform?

Jawaban :

Maksud dari mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang

berkaitan dengan pembelajaran yang efektif yaitu MGMP yang terdiri dari

guru-guru satu mata pelajaran dapat melakukan pengawasan terhadap kerja

guru lainnya dalam mengajar guna mengevaluasi dan saling berbagi informasi

di bidang akademik untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.

Maksud dari reformator dalam classroom reform adalah MGMP dapat

mengubah bentuk kelas menjadi lebih baik dalam artian guru dapat mengubah

metode dan media yang diterapkan di dalam kelas untuk meningkatkan hasil

belajar dan motivasi siswa.

Page 22: 131767726 Pengembangan Profesi Guru Melalui MGMP

Pertanyaan dari audiens :

1. Suci : Apa perbedaan MGMP ekstern dan intern ditinjau dari ruang

lingkup pembahasan dalam rapat?

Jawaban : MGMP intern membahas masalah akademik yang terjadi di

sekolah, dalam ruang lingkup yang kecil. Sedangkan MGMP ekstern

membahas masalah yang lebih besar yang perlu diselesaikan dengan

melibatkan berbagai pihak dan mencakup banyak kepentingan.

2. Anisa : Agenda di MGMP untuk merencanakan reformasi sekolah seperti

apa?

Kendala yang dihadapi, ada sekolah yang kurang antusias misalnya ada

guru yang sering meninggalkan kelas untuk mengikuti forum MGMP?

Jawaban : Agenda MGMP untuk mereformasi sekolah misalnya dalam

perubahan metode dan media yang diterapkan guru di dalam kelas

sehingga membuat siswa tidak bosan dan membuat siswa antusias

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Solusi yang dapat diterapkan untuk menanggulangi kendala sekolah yang

kurang antusias misalnya ada guru yang sering meninggalkan kelas untuk

mengikuti forum MGMP yaitu dengan mengadakan MGMP di luar jam

pelajaran, misalnya pada hari sabtu setelah siswa sepulang sekolah atau

hari minggu.

3. Aditya : Kendala MGMP, seperti apa koordinasinya dalam berbagai

MGMP SMP,SMA, SMK?

Jawaban : Maksud dari koordinasi MGMP pada berbagai tingkat satuan

pendidikan tersebut yaitu koordinasi MGMP tingkat SMP sendiri, MGMP

tingkat SMA sendiri, MGMP tingkat SMK sendiri. Contoh hasil kinerja

dari MGMP yaitu adanya LKS yang ditulis oleh tim MGMP daerah

tertentu.