13. Sistem Saraf
-
Upload
praditya-ardian-hanafi -
Category
Documents
-
view
44 -
download
8
Transcript of 13. Sistem Saraf
SISTEM SARAF
Organisme berhubungan dengan lingkungan (aktif maupun pasif) dengan bantuan sistem saraf . Sistem saraf sebagai koordinator mengatur kinerja organ satu sama lain secara langsung melalui saraf atau tidak langsung melalui hormon .
Mengontrol atau meregulasi aktivitas system lokomotor, respirasi, sirkulasi, pencernakan dan urogenital sampai system endokrin .
Elemen sistem saraf
Struktur spesifik sistem saraf :
a. sel saraf (= sel ganglion)→ elemen konduksi (eksitasi)
b. sel glial ▪ distribusi substansi ▪ stabilisasi mekanis ▪ pertahanan ▪ isolasi sel saraf
Neuron : - sel saraf
- lanjutan-lanjutannya → dapat mencapai 1 m
unit fungsional yang berhubungan satu sama lain dengan sinaps
metabolisme neuron dikontrol oleh nukleus didalam perikarion
pusat metabolism = unit trophik
sensitif. Pacuan menimbulkan eksitasi ( depolarisasi membrane sel)
yang disebarkan dalam membrane sel (action potential)
dihubungkan satu sama lain membentuk lingkaran atau rantai-rantai,sehingga dibedakan lingkaran neuron I,II dan III.
Tiap segmen terdapat banyak neuron. Misal lingkaran neuron I terdiri dari banyak neuron
Neuron CNS → neuron intermediate dari lingkaran neuron
Neuron PNS → membentuk neuron awal dan akhir dari lingkaran neuron
Neuron dibedakan : 1) dendrit
2) perikarion
3) akson
arah eksitasi : stimulus → dendrit → perikarion → akson → efektor
Dendrit ▪ polimorf, bercabang-cabang dengan lanjutan-lanjutan
▪ menerima stimuli eksitasi → melalui sinaps lingkaran neuron
▪ merupakan bagian penting (reseptor) dari neuron
▪ dengan dendrite neuron memperoleh eksitasi dari beberapa neuron → konvergensi
Perikarion = badan sel
▪ merupakan bagian terbesar
▪ berfungsi dalam proses nutrisi dan regenerasi
- nukleus = informasi genetik
- granular endoplasmic reticulum = sintesis protein
- mitochondria
- apparatus golgi produksi energi
- mikrotubul
- filament merupakan struktur nutritif dan pusat metabolism
Akson ▪ terdiri dari sebuah lanjutan dari neuron
dapat sampai 100 cm panjang
mengantar rangsang ke target organ atau lintasan lain lingkaran neuron
volume akson dapat lebih dari 100 volume perikarion mengantar eksitasi ke organ efektor secara kimiawi
Kolateral ▪ akson dapat member cabang (kolateral) langsung pada target organ seperti sikat (telodendria)
kolateral dapat berakhir di sinaps eksitasi dapat diteruskan ke beberapa organ target →
meyebar divergen
Sinaps
▪ terdiri dari 3 komponen
- Membran presinaptik
- Celah sinaps
- Membran subsinaptik (plasmalema) Transmisi eksitasi dengan melepaskan neurotransmitter di celah
(dalam waktu singkat)Klasifikasi sinaps
1) dari fungsi : a. eksitasi → menstimulasi sel efektor (depolarisasi/plasmalema)
b. In hibitor → menekan eksitasi di sel target (hiperpolarisasi plasmalema)
2) dari transmitter :a. cholinergic → asetilkholinb. aminergik → system asam amino (glicine, glutamate, ∝
amino butyric acid)c. biogenik amines (dopamine, noradenalin, adrenalin,
serotonin, histamine)d. peptidergic → peptide
3) Lokasi sinapsa) interneuronal sinaps ( neuroneuronal)
transfer transmitter dari satu neuron ke yang lain dalam bentuk axodendritic sinaps : antara akson dan dendrite sel efektor axosomatic sinaps : antara akson dan badan sel target
organ
axoaxonal sinaps : antara akson dan akson target sel mis. conus
myoneuronal sinaps, transfer transmitter dari neuron ke jaringan otot
dalam bentuk motor end-plate sinaps di otot sinaps “ en passant “ pada sel otot polos dan system
konduksi otot jantung “sinaps adistance” → celah antara akhir akson dan sel
yang diinervasi (celah subsinaptik) luas dan transmitter serupa hormone dari kelenjar endokrin → celah interselular mencapai beberapa sel di organ target
Sinaps neuroglanduler → transfer transmitter dari neuron ke kelenjar endokrin dan eksokrin
Sinaps pada sel jaringan adiposa multiglandularSatu neuron motoris → menginervasi beberapa serabut otot ( yang berkaitan dengan neuron tersebut) membentuk 1 unit neuromuskularNeuron sensoris → umumnya mempunyai dendrit panjang bercabang-cabang sebagai telodendria, akson pendek(pseudounipolar, bipolar) kurang lebih 200 m2 di kornea
NeuronPembagian neuron dalam dendrit, perikariyon dan axon sangat berbeda-beda, masing-masing mempunyai karakteristik beda-beda menurut fungsinya.
Neuron motorisBiasanya dapat dibedakan dari cabang-cabang dendrit disekitar (dekat) badan sel dengan akson panjang (sel piramid cortex cerebri, sel purkinye cortex cerebelli)Unit neuromuscular : akson neuron cornu anterior medulla spinalis atau neuron motoris dari otak menginervasi serabut otot melalui kolateral. Kurang lebih 20 serabut otot di otot mata memperoleh inervasi semacam ini dan 300 untuk m. gluteus maximus.Neuron otot serabut ototnya membentuk unit neuromuskular (motor)
Neuron sensorisNeuron I lintasan aferen, mempunyai dendrit panjang yang bercabang-cabang diperifer sebagai telodendria, dengan akson pendek (pseudo unipolar, bipolar)Unit sensoris, daerah yang diinervasi oleh cabang-cabang satu dendrit ± 200 mm2 dicornea mata, bersama dengan neuron yang menginervasi disebut 1 unit sensoris. Dimungkinkan adanya tumpang tindih oleh daerah berikutnya
Serabut sarafAkson dibungkus selubung glia (selubung sel glia) dari saat keluar badan sel sampai target organ. Di CNS selubung dibentuk oleh oligodendrolia (central glia) dan di PNS oleh sel Schwan (peripheral glia).Akson dan selubungnya membentuk serabut saraf.Selubung glia dapat mengandung banyak lipid (selubung myelin)→ serabut saraf bermyelin. Dibedakan saraf bermyelin A (banyak myelin) dan B (sedikit myelin)Selubung myelin diselingi nodus RanvierSelubung glia di PNS dapat membungkus beberapa akson secara bersama → saraf dengan selubung tanpa myelinDi CNS saraf tanpa myelin terdapat antara central glia. Kecepatan hantar kurang dibanding dengan saraf bermyelin.Substansia grisea (griseum) terdiri dari perikaria dan dendrit ( neuron )Substansia alba (album), terdiri dari serabut saraf membentuk traktus atau fasikulusGanglion : - akumulasi badan sel diluar susunan saraf pusat
- dibedakan ganglion sensoris dan otonom
Ganglion sensoris :
- kumpulan badan sel
- tidak ada sinaps dan perikaria, sel pseudounipolar
- contoh : gln. spinale atau gln. nn. cranialis
Ganglion otonom :
- kumpulan perikeria dan dendrit
- terdapat sinaps → akson neuron I eferen berganti neuron
- contoh : - gln. paravertebrale
- gln. prevertebrale
- gln. intramural
- gln. otonom nn. cranialis
Serabut saraf dikelompokkan oleh jaringan pengikat, kecil→besar, terdiri dari 3 lapis :
1). Endoneurium
- membungkus serabut saraf sebagai jaringan pengikat halus
- terdiri dari serabut kolagen, kapiler vasa darah dan limfa
- mempunyai spatium endoneurialis berisi cairan serebrospinal
2). Perineurium
- sebagai jaringan pengikat padat
- mengelompokkan beberapa ratus serabut menjadi semacam kawat (cable)
- membentuk barier antara spatium endoneurialis dan epineurialis
3). Epineurium
- Menggabungkan kumpulan serabut saraf yang dikelilingi perineurium menggunakan jaringan fibrosa pendek
Regenerasi
- saraf perifer dapat regnerasi
- dimulai dari jaringan pengikat ujung-ujung yang putus bersatu oleh sutura saraf
- akson ujung proksinal tumbuh mencapai target organ
Jejas (injury) konduksi eksitasi dapat terjadi :
- sentral
- periferal
Jejas 1) serabut eferen → paralisis atau paresis ( paralise inkomplet )
2) serabut aferen → hypestesia (jika tidak komplit)
Serabut saraf
- somatik → cns berkaitan dengan dinding dan anggota badan
- viseral → berkaitan dengan ganglion otonom , alat-alat dalam , termasuk otot polos dan kelenjar
A r kus refleks
Receptor → afferent neuron (→central intermediate neuron) efferent neuron→effector
Sistem saraf somatik dan autonom
Sistem saraf dibedakan :
a. Sistem saraf somatik ( sistem saraf lingkungan = environmental nervous system ) yang mengontrol hubungan organisme dengan lingkungan = ecotropic relation sistem
b. Sistem saraf autonom, mengatur operasional internal organisme = idiotropic regulation sistem
N. spinalis
somatik → afferent somatic (somatosensory) dari kulit, dan otot → efferent somatic (somatomotor) ke otot skelet
autonom → afferent autonom (viscerosensory) dari alat-alat dalam → efferent autonom (visceromotor) otot polos alat dalam, vasa darah ,kelenjar, otot panjang
Nn. Kranialis
Didaerah leher dan kepala ,derivat bakal alat dalam diikutsertakan dalam komunikasi lingkungan
serabut viscerosensoris tidak hanya eksitasi dari alat dalam (tidak sadar) , tetapi juga ada yang disadari misalnya indera pengecap
serabut visceromotor menyampaikan eksitasi (tidak sadar) ke otot polos alat dalam dan kelenjar
tetapi pada no. V,VII ,IX ,X dan XI secara sadar ke otot seran lintang (asal arkus pharyngealis)
saraf afferen somatik nn. kranialis dari sense organs “special = khusus “serabut autonom afferen dari alat dalam
saraf efferen somatik ke otot seran lintang (sadar) organ dikepala dan leher (otot ekstrinsik mata, muka, otot pharynx dan larynx, m.trapezius dan sternocleidomastoideus .
serabut otonom efferen menginervasi otot polos
Organ indera ( sense organ )
= reseptor = akhir dendrit neuron afferen I reseptor sensitif terhadap stimulasi tertentu ( dalam bentuk energi ) →
stimulasi
Adekuat → mempunyai treshold minimum
stimulasi inadekuat juga menghasilkan impuls persepsi yang timbul spesifik
Klasifikasi organ indera
a. kutan menerima tekanan dan rabaan langsung lingkungan luar reseptor disebut exteroceptor bentuk oval dan bulat reseptor panas dan dingin, dan sakit bentuk akhiran bebas
b. dalam terletak di otot, tendo, kapsula artikularis terpacu oleh tarikan alat lokomosi disebut propioceptor termasuk : muscle spindle dan app. Golgi interoceptor = visceroceptor dalam bentuk :
- corpusculum lamelosom menerima tekanan atau gravitasi alat-alat dalam dan vasa darah besar , bersifat pressoceptor atau baroceptor
- bentuk akhiran bebas , di vasa darah besar dan jantung sebagai presseceptor
- corpus caroticum , corpus paraorticum , berbentuk kacang , mengukur tekanan oksigen darah , dikenal sebagai chemoceptor
- interoceptor yang lain , mengukur pH cairan cerebrospinal , tekanan plasma darah , gula darah arteriovenosa
c. Organ indera khusus
organ visual , pendengaran , pembau disebut teleceptors→prosesnya berjarak
chemoceptor → organ pembau dan pengecap mekanoceptors → organ pendengar , keseimbangan